Anda di halaman 1dari 8

Glosarium

Peta Konsep

Gambar 1 Peta Konsep Teori Relativitas


PENDAHULUAN

A. Identitas Modul

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas : XII

Alokasi Waktu : 4 JP

Judul Modul : Teori Relativitas

B. Kompetensi Dasar

3. 7 Menjelaskan fenomena perubahan panjang, waktu, dan massa dikaitkan dengan


kerangka acuan dan kesetaraan massa dengan energi dalam teori relativitas khusus.

4.7 Mempresentasikan konsep relativitas tentang panjang, waktu, massa, dan


kesetaraan massa dengan energi.

C. Deskripsi Singkat Materi

Dalam modul ini akan dibahas mengenai teori relativitas khusus yang dikemukakan
oleh Albert Einstein. Salah satu yang dijelaskan dalam teori ini adalah bahwa waktu,
massa, dan panjang adalah relatif, tergantung dari kecepatan pengamat terhadap suatu
kerangka acuan.
Teori inilah yang mendasari pemanfaatan energi nuklir untuk berbagai keperluan.
Diharapkan peserta didik dapat memahami teori ini dengan baik untuk dapat
menganalisa berbagai fenomena alam dan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan
Y.M.E.

D. Petunjuk Penggunaan Modul

Agar kalian berhasil mencapai kompetensi dalam mempelajari modul ini maka ikuti
petunjuk-petunjuk berikut:

1. Petunjuk Umum:
a. Bacalah modul ini secara berurutan dan pahami isinya
b. Pelajari conto-contoh penyelesaiaan permasalahan dengan seksama melalui
pemahaman atau bukan dihafalkan
c. Laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi
kalian berkembang sesuai kompetensi yang diharapkan
d. Setiap mempelajari materi, kalian harus mulai dari penguasaan materi dalam
setiap kegiatan pembelajaran dan melaksanakan tugas-tugas atau tes formatif
yang diberikan.
e. Dalam melaksanakan tugas-tugas atau mengerjakan tes formatif yang
diberikan, kalian jangan melihat kunci jawaban terlebih dahulu sebelum
kalian menyelesaikan tugas atau tes formatif tersebut
f. Konsultasikan dengan guru mata pelajaran apabila kalian mengalami
kesulitan
2. Petunjuk Khusus:
a. Dalam kegiatan Pembelajaran kalian akan mempelajari mengenai
konsep-konsep transformasi dan postulat relativitas khusus dan dilatasi
waktu, serta mempelajari bagaimana menentukan massa, momentum, dan
energi relativitastik
b. Pahamilah contoh-contoh soal yang ada dan kerjakanlah semua soal latihan
yang disediakan pada bagian tes formatif 1, 2 dan 3.
E. Materi Pembelajaran

Modul ini di dalamnya terdapat uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal
evaluasi.
Materi yang dipelajari yaitu konsep-konsep transformasi dan postulat relativitas
khusus, kontraksi panjang dan dilatasi waktu, massa, momentum, energi relativitastik,
kesetaraan massa dengan energi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

TEORI RELATIVITAS EINSTEIN

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan kalian mampu menjelaskan konsep-
konsep transformasi dan postulat relativitas khusus. Serta memahami konsep panjang
relativistik, dilatasi waktu, massa relativistik, momentum relativistik, dan energi
relativistik.
B. Uraian Materi
1. Percobaan Michelson dan Morley
Pada pembahasan mengenai teori cahaya, dikenal adanya teori cahaya dari
Huygens yang mengemukakan bahwa cahaya adalah gelombang. Telah dikenal
pula bahwa dalam perambatannya gelombang memerlukan adanya medium
perambat. Akan tetapi, kenyataannya cahaya dapat menjalar dalam ruang hampa.
Sebagai bukti, sinar matahari dan bintang-bintang dapat sampai di bumi
meskipun dalam perambatannya melewati ruang hampa.
Pada tahun 1887 Michelson dan Morley mengadakan percobaan-percoban yang
sangat cermat, hasilnha sangat mengejutkan, karena adanya eter tidak dapat
dibuktikan dengan percobaan. Michelson dan Morley, dua orang sarjana fisika
berkebangsaan Amerika Serikat, mencoba membuktikan keadaan eter tersebut.
Alat yang digunakan dinamakan Interferometer.
Ternyata hasil percobaan Michelson dan Morley menunjukkan kesimpulan bahwa
hipotesis adanya eter yang terdapat di setiap tempat adalah salah, atau tegasnya
eter tidak ada.
Hasil percobaan Michelson dan Morley mencakup dua hal penting, yaitu
1. Eter sebagai medium cahaya menurut Huygens, sebenarnya tidak ada
2. Kecepatan cahaya adalah sama besar dalam segala arah, yaitu 3.10 8 m/s (di
udara hampa maupun di udara), tidak tergantung pada jarak pengamat.
2. Postulat Einstein untuk Teori Relativitas Khusus
Berdasarkan temuan dari percobaan Michelson dan Morley, yaitu tidak adanya
eter sebagai kerangka acuan mutlak, maka pada tahun 1905 Einstein
mengemukakan teori relativitasnya dengan dua postulat berikut :
1. Hukum-hukum fisika dapat dinyatakan dengan persamaan yang terbentuk
sama dalam semua kerangka acuan. Kerangka ini bergerak dengan kecepatan
tetap satu sama lain, walaupun diamati dari keadaan yang bergerak.
2. Kelajuan cahaya di ruang hampa/udara sama, yaitu 3.108 m/s untuk semua
pengamat, baik diamati oleh pengamat diam maupun bergerak.

Contoh postulat I:

Seorang penumpang dalam sebuah pesawat yang bergerak dengan kecepatan


konstan melemparkan bola ke atas dengan sudut elevasi kurang dari 90°. Bola
tersebut akan bergerak parabol. Begitu juga bila hal itu dilakukan oleh orang
yang berada di bumi, maka bola itu juga parabol. Berarti hukum fisika untuk
kedua bola itu baik di pesawat maupun di bumi adalah sama yaitu keduanya
gerak parabola.

Contoh untuk postulat II


Sebuah pesawat bergerak menjauh dengan laju ¼ c. Pesawat tersebut menyalakan
lampu sorot searah dengan arah pesawat. Cepat rambat cahaya dari lampu sorot
relatif terhadap pesawat atau relatif terhadap orang di bumi adalah sama yaitu c.
Jadi cepat rambat cahaya tersebut terhadap orang di bumi bukanlah 1¼ c. Dengan
kata lain, tidak ada kecepatan gerak yang melebihi kecepatan cahaya.

3. Tranformasi Lorentz
Pada transformasi Galileo telah dikemukakan bahwa selang waktu pengamatan
terhadap suatu peristiwa yang diamati oleh pengamat yang diam dengan
pengamat yang relatif bergerak terhadap peristiwa adalah sama (t - t’). Hal inilah
yang menurut Einstein tidak benar, selang waktu pengamatan antara pengamat
yang diam dan pengamat yang bergerak relatif adalah tidak sama (t ≠ t’).
Transformasi Lorentz pertama kali dikemukaan oleh Hendrik A. Lorentz, seorang
fisikawan dari Belanda pada tahun 1895. Sebagai gambaran coba kalian
perhatikan gambar berikut!

Gambar 2 Ilustrasi Transformasi Lorentz (sumber: golengku.blogspot)

Karena waktu pengamatan oleh pengamat yang diam (Ali) pada kerangka acuan
S dan pengamat yang bergerak (Hasan) pada kerangka acuan S’ hubungan
transformasi pada Galileo haruslah mengandung suatu tetapan pengali yang
disebut tetapan transformasi.
Dari hasil perhitungan turunan dapatkan persamaan transformasi Lorentz yaitu:

' x−v .t vx
x= t−


2
v2 ' c
1− t=


2 2
c v
1− 2
c
'
y −y
'
z =z
Kebalikan transformasi Lorentz dapat dituliskan:
4. Panjang relativistic
Kontraksi panjang adalah fenomena memendeknya sebuah objek yang diukur
oleh pengamat yang sedang bergerak pada kecepatan bukan nol relatif terhadap
objek tersebut. Kontraksi ini biasanya hanya dapat dilihat ketika mendekati
kecepatan cahaya. Kontraksi panjang hanya terlihat pada arah paralel dengan arah
dimana benda yang diamati bergerak. Efek ini hampir tidak terlihat pada
kecepatan sehari-hari dan diabaikan untuk semua kegiatan umum. Hanya pada
kecepatan sangat tinggi dapat terlihat. Pada kecepatan 13.400.000 m/s (30 juta
mph, 0.0447c) kontraksi panjangnya adalah 99.9% dari panjang saat diam; pada
kecepatan 42.300.000 m/s (95 juta mph, 0.141c), panjangnya masih 99%. Ketika
semakin mendekati kecepatan cahaya, maka efeknya semakin kelihatan, seperti
pada rumus:

Dari persamaan diatas tampak bahwa L< L0, ini berarti bahwa panjang relativistik
benda selalu lebih pendek dari panjang sejati benda. Efek berkurangnya benda
jika diukur oleh pengamat yang bergerak sejajar terhadap arah memanjang benda
disebut penyusutan panjang atau kontraksi panjang (kontraksi Lorentz).
5. Dilatasi waktu
Menurut Einstein bahwa waktu adalah sesuatu yang relatif. Di dalam suatu
kerangka acuan yang bergerak terhadap seorang pengamat yang diam terdapat
lonceng yang menunjukkan selang waktu ∆t0. Selang waktu yang diamati oleh
pengamat tersebut adalah ∆t lebih lama daripada ∆t0. Beda waktu yang
merupakan perpanjangan waktu pengamatan bagi pengamat diam disebut dilatasi
waktu. Menurut Einstein hubungan antara kedua selang waktu itu dirumuskan
dengan :

C. Rangkuman

D. Latihan Soal
1. Seorang pengamat di bumi melihat dua pesawat A dan B datang dari arah yang
berlawanan dengan kecepatan 0,8 c dan 0,6 c. Tentukan
a. Berapa kecepatan pesawat A dan B terhadap pengamat itu?
b. Berapa kecepatan pesawat A menurut B?
c. Berapa kecepatan pesawat B menurut A?
2. Pesawat angkasa A berkecepatan 0,9 c terhadap bumi. Jika pesawat angkasa B
bergerak melewati pesawat A dengan kecepatan telatif 0,5 c terhadap pesawat A,
berapakah kecepatan pesawat B terhadap bumi?
3. Dua pesawat A dan B bergerak dalam arah yang berlawanan. Kelajuan pesawat A
sebesar 0,5 c dan kelajuan pesawat B adalah 0,4 c. Tentukan kelajuan pesawat A
relatif terhadap B!
E. Penilaian Diri

Anda mungkin juga menyukai