Anda di halaman 1dari 20

A S

I I T G
R
O I V L AN
E A T E B
IK M
T EL T O
R L
R T
A
P GE
F A M
I A
S AL
D
Teori Relativitas oleh Albert Einstein pada rentang waktu antara 1905
hingga 1915.
Sebagai sifat-sifat konstan dari hukum fisika yang berlaku universal.
Hukum-ukum fisika memiliki bentuk yang sama pada semua kerangka
acuan inersial. Cahaya yang merambat di ruang hampa dengan
kecepatan c = 3 x 108 m/s adalah sama untuk semua pengamat dan
tidak bergantung pada gerak sumber cahaya maupun kecepatan
pengamat.
Teori relativitas adalah teori yang membahas mengenai kecepatan dan
percepatan yang diukur secara berbeda melalui kerangka acuan.
Secara nyata, hukum fisika mengenai waktu adalah tetap.
RUMUS KECEPATAN CAHAYA
v’x = kecepatan benda relatif terhadap pengamat
bergerak (m/s)
v = kecepatan pengamat bergerak (O’) relatif terhadap
pengamat diam (O)
c = kecepatan cahaya (3×108 m/s)
AR
A S S
D ITA U
EP IV IT
NS A T YA
O L , S
K RE EIN ITA RI
IS I T IV O .
EN O R S T E M
J E EIN LA N MU T
A I T T E A U
U R R
D A E RI S AS R D
D LB O SU IT
A TE U IV
H A T
K L
RE
TEORI RELATIVITAS KHUSUS

Teori relativitas khusus yang pertama digagas oleh Einstein


memiliki dua postulat atau konsep:
1. Pertama, hukum fisika berlaku untuk tiap objek dalam
semua kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap
(inersia) terhadap yang lain. Artinya, bentuk persamaan fisika
akan selalu sama walaupun diamati dalam keadaan bergerak.
2. Kedua menyebut bahwa kelajuan cahaya dalam ruang
hampa selalu sama untuk semua pengamat dan tidak
bergantung pada gerak sumber cahaya maupun pengamatnya
(dengan kecepatan cahaya c = 3×108 m/s).
TEORI RELATIVITAS MENYEBABKAN
PERUBAHAN PERSEPSI TERHADAP HAL-HAL
YANG KITA ALAMI TIAP HARINYA, SEPERTI:
1. DILATASI WAKTU
Dilatasi atau pemekaran waktu adalah dampak dari anggapan bahwa waktu tidak
mutlak, tetapi relatif.

Dilatasi waktu dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Dimana
 = waktu sejati; waktu yang diukur oleh pengamat yang diam terhadap
kejadian
 = waktu relativistik; waktu yang diukur oleh pengamat yang bergerak
terhadap kejadian.
2. KONTRAKSI PANJANG
Panjang adalah jarak 2 titik yang diukur. Pada dilatasi waktu, selang waktu yang
diukur berbeda, sedangkan selang waktu adalah jarak dibagi kelajuan. Maka,
dampaknya akan ada pemendekan jarak atau panjang dari benda yang diamati
oleh dua pengamat yang bergerak relatif. Pemendekan panjang itu disebut
Kontraksi panjang, dan mengikuti persamaan:

Dimana
 = panjang sejati; panjang dua titik yang diukur oleh pengamat yang diam
terhadap kedua titik
 = panjang relativistik; panjang dua titik yang diukur oleh pengamat yang
bergerak terhadap kedua titik
MASSA RELATIVISTIK
Berdasarkan pada teori relativitas khusus, massa benda yang bergerak akan lebih
besar dari massa yang diam. Massa relativistik ini mengikuti persamaan:

Dimana
 = massa diam; massa jika benda dalam keadaan diam
 = massa relativistik; massa jika benda bergerak
MOMENTUM RELATIVISTIK
Persamaan momentum relativistik itu dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:

Dimana
 = momentum relativistic
ENERGI RELATIVISTIK
Menurut teori relativitas khusus Einstein, energi merupakan hasil perkalian dari
massa dan kuadrat kecepatan mutlak. Sehingga terdapat kesetaraan antara
massa dan energi. Hukum ini dikenal dengan hukum kesetaraan massa-energi
Einstein. Persamaannya yaitu:

Dimana
 = Energi diam 
 = Energi total

Dengan demikian, energi kinetik partikel yang bergerak relativistik atau


mendekati kecepatan cahaya, sama dengan selisih antara energi total dan
energi diamnya. Sehingga mengikuti persamaan berikut:
TEORI RELATIVITAS UMUM
Einstein menyatukan teori sebelumnya, relativitas khusus dan hukum gravitasi
Newton dengan melihat gravitasi bukan sebagai gaya, tetapi lebih sebagai
manifestasi dari kelengkungan ruang dan masa.
Newton menyebut bahwa gravitasi adalah gaya yang tidak tampak yang menarik
objek satu sama lain.
Einstein berpendapat bahwa gravitasi adalah kelengkungan ruang-waktu yang
disebabkan oleh massa suatu benda. Kelengkungan tersebut berefek pada
waktu: semakin besar gravitasi, semakin lambat waktu akan berjalan di
lengkungan ruang-waktu tersebut.
SIFAT PARTIKEL DALAM GELOMBANG
Konsep dualisme gelombang – partikel menyatakan bahwa cahaya dan materi memiliki sifat
sebagai gelombang dan partikel

Planck menyatakan bahwa cahaya sebagai gelombang elektromagnetik juga dianggap


sebagai paket-paket energi yang disebut foton, di mana besar paket energi tiap foton
adalah:

E=hvE=hv

di mana:

E = energi foton (J)

h = konstanta Planck (6.625 10-34 J.s)

ν = frekuensi cahaya
sifat sebagai partikel diperkuat oleh eksperimen A. H. Compton yang mampu menunjukkan
bahwa foton memiliki momentum dengan mempelajari tumbukan antara foton dengan
elektron, di mana besarnya adalah:

p=\frac{hv}{c}p=chv​

sebagai gelombang, berlaku:

\lambda=\frac{v}{c}λ=cv​

sehingga,

p=h\lambdap=hλ

dengan:

p = momentum foton

c = kecepatan cahaya

λ = panjang gelombang
DIFRAKSI DAN INTERFERENSI CAHAYA
Salah satu karakteristik dari gelombang adalah bahwa dua gelombang dapat saling
bertemu pada satu waktu dan menghasilkan gangguan yang merupakan
gabungan dari dua gelombang. Gangguan gabungan ini bisa lebih besar atau
lebih kecil daripada gangguan dari masing-masing gelombang yang
menyusunnya. Karakteristik ini disebut superposisiSuperposisi gelombang
menghasilkan fenomena gelombang yang disebut difraksi dan interferensi.
Kedua fenomena ini dapat teramati dalam eksperimen celah ganda Young.
EFEK FOTOLISTRIK
Efek fotolistrik pertama kali didemonstrasikan oleh Heinrich Hertz pada tahun
1887.  Dalam eksperimen ini, ketika sebuah lempeng logam disinari dengan
cahaya, elektron dapat ditendang keluar dari permukaan logam. Elektron yang
keluar dari permukaan logam disebut fotoelektron.
CONTOH SOAL
1. Berapakah kelajuan roket yang loncengnya berjalan 1sekon terlambat dalam 1
jam relatif terhadap lonceng di bumi?

Penyelesaian
Dalam hal ini tο = 3600s ialah selang waktu proper di bumi dan t = 3601 s ialah
selang waktu dalam kerangka bergerak.
2. Galaksi jauh dalam konstelasi Hydra menjauhi bumi dengan kelajuan 6,12 x
10^7m/s, berapa pergeseran garis spectral hijau dengan panjang gelombang
500nm yang di pancarkan oleh galaksi ini (ke arah merah dari spektrum itu) ?

Penyelesaian
3. Suatu benda yang mula-mula diam tiba-tiba meledak jadi 2 bagian yang
masing-masing bermassa 2kg dan bergerak saling menjauhi dengan kelajuan
0,8c. Carilah massa diam semula!
Pembahasan 
kita hitung dengan menggunakan hukum kekekalan energi relativistik
energi awal = energi akhir
m₀.c² = γm₀₁.c² + γm₀₂.c²
kedua ruas kita bagi dengan c², dan
karena benda pecah dengan massa sama dan kecepatan sama maka:
m₀ = γm₀₁ + γm₀₂

m₀ = 2γm₀₁
untuk kelajuan 0,8c maka  γ = 10/6
m₀ = 2.(10/6).(2)

     = 40/6
IH
A S
AK
IM
ERn
T ilma
H
v
De

Anda mungkin juga menyukai