Anda di halaman 1dari 7

Konsep Pemahaman Teori Relativitas …………………………………………………………….…….

………………… Ahmad Kurnia

KONSEP PEMAHAMAN TEORI RELATIVITAS KHUSUS EINSTEIN


TENTANG PEMUAIAN WAKTU

Ahmad Kurnia
Teknik Elektro, Politeknik TEDC Bandung

Abstrak
Teori relativitas khusus Einstein tentang pemuaian waktu telah memberi pandangan bahwa besaran waktu,
panjang dan juga massa adalah besaran relatif atau dinamis. Einstein menyampaikan teori tersebut setelah
melihat fakta bahwa kecepatan cahaya adalah tetap tidak tergantung dari gerak pengamat. Obyek yang
bergerak mendekati kecepatan cahaya menurut pandangan pengamat yang diam akan terilhat waktunya
berjalan lebih lambat. Fenomena ini diuraikan dalam “Paradok Kembar”, istilah dalam konsep pemuaian waktu.
Paradok Kembar karena hukum alam, bahwa fenomena tersebut berada dalam kontinum berdimensi empat
ruang-waktu dengan 3 koordinat x,y,z untuk ruang dan koordinat ke-4 yakni i (ct) yang terkait waktu (i = √-1).
Dengan memakai postulat ke-2 Einstein, akan dapat difahami konsep dan proses pemuaian waktu. Pembuktian
pemuaian waktu dengan wahana berawak seperti roket yang membawa astronot pulang-pergi ke bulan, tidak
teramati karena hanya berbeda 0,72 mikro detik untuk perjalanan 7 hari. Baru setelah 60 tahun dicetuskan
Einstein, dua fisikawan dari MIT Amerika Serikat telah berhasil membuktikan kebenaran teori tersebut. Beliau
mengamati peluruhan partikel hasil tumbukan sinar kosmik dengan atmosfir bumi yang disebut muon, yang
mengalami peluruhan lambat, yang seharusnya tersisa 5 % ketika sampai di permukaan laut, ternyata masih
tersisa 68 % . Ini berarti muon yang berkecepatan 0,94 c mengalami pelambatan waktu sehingga peluruhannya
baru sedikit.

Kata kunci: teori relativitas, Einstein, pemuaian waktu, paradok kembar

I. PENDAHULUAN Kemudian mata kita yang mengamati gerbong keret


Teori Relativitas, dari kata relatif menyatakan api sebelah mulai mulai bergerak. Disini kita tidak
sesuatu yang relatif, lawan kata dari mutlak atau dapat memastikan gerbong keratapi sebelah yang
absolut. Teori Relativitas dikembangkan oleh bergerak dan gerbong kita yang diam, atau
ilmuwan Albert Einstein pada tahun 1905 untuk sebaliknya, gerbong kita yang bergerak. Untuk
relativitas khusus dan tahun 1916 untuk relativitas menentukan gerbong mana yang bergerak harus
umum. Postulat tentang Relativitas Khusus ditentukan acuan, disini acuannya adalah stasion.
berkaitan dengan struktur ruang dan waktu, Akan terlihat gerbong mana yang bergerak
sedangkan Relativitas Umum sudah mengaikannya meninggalkan stasion. Apabila kita berjalan dalam
dengan gravitasi. Ruang merupakan besaran gerbong kerat api yang bergerak, dikatakan kita
volume yang memiliki tiga dimensi yakni dimensi 1 bergerak relatif terhadap keratapi dan kerat api
– garis (panjang) , dimensi ke-2 – luas (panjang X bergerak relatif terhadap stasion. Dalam skala
lebar) dan dimensi ke-3 – volume (panjang X lebar makro, stasion atau bumi tidak dapat dijadikan
X tinggi). Jadi volume atau ruang merupakan acuan, karena bumi bergerak relatif atau beredar
besaran panjang pangkat 3, sedangkan waktu mengelilingi matahari, dan matahari juga tidak
adalah besaran tersendiri yang tidak terkait dengan dapat dijadikan acuan karena bergerak relatif
ruang. Teori Relativitas Khusus menyimpulkan terhadap pusat Galaksi Bima Sakti. Apakah pusat
bahwa besaran waktu tak lain merupakan dimensi galaksi yang menjadi pusat acuan atau acuan
ke-4 dari ruang. mutlak? Edwin Huble pada tahun 1929 dalam
Konsep kesatuan ruang dan waktu memang pengamatannya menemukan pergeseran cahaya
tidak sederhana untuk dapat difahami. Untuk itu bintang ke arah merah (ini berarti frekwensinya
langkah pertama harus mendefinisikan apa yang cenderung menurun). Setelah dikaji korelasinya
dimaksud dengan gerak. Jika suatu benda dengan efek Dopler; disimpulkan bahwa galaksi
dinyatakan bergerak, artinya kedudukannya dan bintang-bintang bergerak saling menjauh.
berubah relatif terhadap suatu acuan. Contoh, Dengan demikian galaksi bintang-bintang juga
ketika berada dalam gerbong keratapi yang diam di bergerak dan ruang alam semesta ini mengembang.
stasion, dari kaca jendela kita lihat di rel sebelah Jadi kesimpulannya, tidak dapat ditentukan
ada gerbong keretapi lain yang juga diam. kerangka atau acuan universal yang meliputi

TEDC Vol. 15 No. 2, Mei 2021 173


Konsep Pemahaman Teori Relativitas …………………………………………………………….…….………………… Ahmad Kurnia

seluruh ruang. Ini berarti di alam semesta ini tidak acuan inersial atau kerangka yang bergerak
ada “Gerak Absolut”. Jadi semua materi di alam dengan kecepatan tetap antara satu dan
semesta bergerak, sehingga tidak dapat lainnya. Postulat ini muncul karena jika hukum
didefinisikan kerangka acuan yang “diam” sebagai fisika berbeda untuk pengamat yang berbeda
acuan universal. Oleh sebab itu dalam menentukan ketika dalam keadaan gerak relatif, maka dapat
posisi atau koordinat suatu titik dalam ruang tidak ditentukan yang mana dalam keadaan “diam”
cukup dengan koordinat seperti koordinat Cartesian dan yang mana dalam keadaan “bergerak”,
dengan 3 komponen arah yang biasa disimbulkan tetapi kenyataannya tidak ada kerangka acuan
dengan arah x, y dan z. Transformasi Galileo yang universal atau dapat dikatakan tidak ada posisi
disempurnakan oleh H.A Lorentz untuk kecepatan diam mutlak.
yang mendekati kelajuan cahaya, merumuskan 2. Rambatan cahaya dalam ruang hampa memiliki
perubahan kecepatan sebuah benda berdasarkan kelajuan yang sama untuk semua pengamat,
suatu kerangka acuan terhadap kerangka acuan tidak bergantung dari keadaan gerak pengamat
lain yang bergerak atau diam. Persamaan (diam atau bergerak).
transformasi Lorentz untuk suatu peristiwa dalam Postulat ke-2 ini menyatakan bahwa kecepatan
koordinat acuan yang bergerak memunculkan faktor cahaya adalah sama untuk semua arah dan
t atau waktu dalam menentukan koordinatnya, kondisi, disamping itu tidak ada obyek yang
sehingga besaran waktu menjadi koordinat ke dapat bergerak melebihi kecepatan cahaya.
empat dalam ruang. Karena ketiadaan acuan
universal itulah, maka koordinat dari suatu posisi Kedua postulat tersebut membuat perubahan
selain 3 koordinat cartesian x, y dan z; besar ilmu fisika dalam cara memahami fenomena
bertambah satu yang mengandung besaran waktu . alam baik makrokospis maupun mikrokospis. Akibat
Koordinat x, y dan z merupakan besaran Postulat Kerelatifan Khusus tersebut, maka besaran
panjang/jarak, maka koordinat ke empat tersebut panjang/ruang, waktu dan massa bukan sesuatu
juga merupakan besaran panjang . Dari persamaan yang mutlak tetapi relatif. Andaikan ada Roket
kecepatan v = jarak/waktu, maka jarak = yang bergerak mendekati kecepatan cahaya, akan
kecepatan X waktu. Dalam koordinat relativistik, terlihat lebih pendek terhadap pengamat yang diam
koordinat jarak atau panjang yang ke empat daripada penumpang dalam roket tersebut,
tersebut adalah c X t, dimana c = kecepatan cahaya kemudian selang waktu 2 peristiwa dalam roket
dan t = waktu. Jadi koordinat relativistik suatu akan terasa lebih lama terhadap pengamat diam
posisi adalah (x, y, z, ct). Memang sulit bahkan dibandingkan dengan penumpang roket tersebut
tidak dapat digambarkan dan dibayangkan dalam dan massa roket terlihat lebih besar terhadap
ruang nyata 3 dimensi, bagaimana koordinat posisi pengamat dibandingkan terhadap penumpang roket
(x,y,z,ct) tersebut. Koordinat (x,y,z,ct) terebut. Fenomena ini memang tidak sederhana
menyatakan koordinat peristiwa yang sudah dan untuk difahami.
sedang berjalan di alam ini. Dr. Hans J. Wosparkik,
dosen fisika teori dari ITB, menyatakan bahwa Teori Relativitas Khusus
peristiwa masa lalu yang telah terjadi yang kita Teori ini berkaitan dengan kerelatifan khusus
kenal sebagai sejarah, dalam fisika relativistik mengenai ruang dan waktu. Teori ini juga memberi
merupakan proses dari gerak alam semesta. Dr. wawasan baru bidang fisika, yakni fisika modern,
Hans J. Wosparkik adalah fisikawan yang yang berbeda dengan fisika klasik. Konsep-konsep
mendalami bidang partikel dan relativitas umum fisika klasik seperti mekanika Newton telah dapat
Einstein, ditahun 1980-an pernah melakukan riset menjawab dan memahami berbagai fenomena alam
bersama Martinus Veltman, pemenang hadiah dalam kehidupan sehari-hari, tetapi terbatas untuk
Nobel Fisika tahun 1999. gerak benda kecepatan rendah. Akan berbeda
Munculnya teori Relativitas dikarenakan halnya bila benda bergerak dengan kecepatan
konsekuensi dari ketiadaan kerangka acuan tinggi, mendekati kecepatan cahaya. Ketika
universal tersebut. Albert Einsein mengembangkan Huygens dapat menyimpulkan bahwa cahaya
Teori Relativitas Khusus yang menganalisa adalah juga gelombang seperti halnya gelombang
kerangka acuan universal yang merupakan gelombang bunyi, tentunya gelombang cahaya juga
kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan memerlukan medium untuk perambatannya.
tetap terhadap kerangka lainnya. Teori Relativitas Masalah timbul ketika cahaya matahari mencapai
Khusus oleh Einstein memunculkan 2 postulat : bumi, zat atau medium apa yang menjadi
1. Hukum hukum Fisika dinyatakan dalam perantaranya karena ruang angkasa antara bumi
persamaan yang sama untuk semua kerangka dan matahari hampa udara. Timbullah hipotesa,

TEDC Vol. 15 No. 2, Mei 2021 174


Konsep Pemahaman Teori Relativitas …………………………………………………………….…….………………… Ahmad Kurnia

bahwa ada medium yang dinamakan Eter , yang kecepatan yang diamati oleh penumpang diam
berada dimana-dimana termasuk di ruang hampa. didalam keret api .
Eksperimen yang dilakukan oleh Albert A. Michelson Banyak yang menyatakan persamaan penjumlahan
dan Edward W. Morley pada tahun 1887 dengan kecepatan relativistik hanya untuk kecepatan yang
alat interferometer untuk menganalisa pengaruh zat mendekati kecepatan cahaya, sedangkan untuk
eter dalam perambatan cahaya matahari , tidak kecepatan jauh dibawah kecepatan cahaya
menunjukan adanya zat yang bernama eter. Hal persamaan tersebut tidak berlaku. Ini keliru,
yang mengejutkan lainnya dari eksperimen tersebut persamaan penjumlahan relativistik berlaku umum
adalah kecepatan cahaya besarnya tetap tidak termasuk untuk kecepatan sangat kecil. Seperti
tergantung dari gerak. contoh diatas, kecepatan keratapi 10 m/detik,
Setelah disimpulkan bahwa kelajuan cahaya kecepatan lari penumpang 5 m/detik , maka dari
adalah absolut, besarnya tetap tidak tergantung penjumlahan relativistik didapat kecepatan
gerak dan tidak ada gerak yang dapat melebihi berlarinya penumpang oleh pengamat vp = (10 +
kecepatan cahaya, tentunya harus dikaji ulang 5) m/detik dibagi penyebut yang nilainya 1 +
penjumlahan kecepatan dalam mekanika klasik. (5).(10) / (3.108)2 = 1 + 5,556 . 10-16 akan
Teori Relativitas Khusus Einstein membawa akibat mengahasilkan kecepatan relativistik oleh pengamat
luas yang menyimpang dari pengamatan sehari- vR = 14,9999999999999916 m/detik. Perbedaan
hari. Contoh dalam mekanika klasik, misal keratapi sangat sangat kecil sekitar seper-trilyun mili-meter (
bergerak melewati stasion tanpa berhenti dengan jauh lebih kecil dari panjang gelombang cahaya),
kecepatan 36 km/jam (10 m/detik), kemudian sehingga tidak akan teramati perbedaannya dengan
seorang penumpang berlari searah dengan gerak penjumlahan mekanika klasik vp = 10 + 5 = 15
keretapi dari gerbong paling belakang keratapi ke m/detik .
gerbong depan dengan kecepatan 18 km/jam (5
m/detik). Bila gerak keretapi terhadap pengamat = Pemuaian Waktu
vk dan gerak penumpang terhadap keretapi = vo , Postulat ke dua Einstein tentang kelajuan
maka pengamat yang berada di stasion akan cahaya selain mengakibatkan Penjumlahan
melihat penumpang tersebut bergerak dengan Kecepatan Relativistik seperti persamaan (1) , juga
kecepatan vp = vk + vo = 10 + 5 = 15 menyebabkan perubahan pemahaman tentang
m/detik. Andaikan keretapi bergerak mendekati kemutlakan besaran diantaranya besaran waktu
kecepatan cahaya vk = c (c = kecepatan cahaya) dan panjang. Bahwa waktu dapat mengalami
dan penumpang yang berlari bergerak dengan dilatasi atau pemuaian dalam referensi lain disebut
kecepatan vo = 0,5 c , maka menurut mekanika pemuluran. Persamaan pemuaian waktu adalah :
klasik, pengamat di stasion akan melihat kecepatan
penumpang vp = vk + vo = 0,9 c + 0,5 c = 𝑡=
𝑡0
……………………………….…………. (2)
1,4 c , ini akan bertentangan dengan postulat √√1−𝑉 2⁄𝐶 2
bahwa tidak ada obyek yang berkecepatan diatas
kecepatan cahaya c . Dimana:
Untuk itu teori relativitas merumuskan penjumlahan t = selang waktu peristiwa menurut pengamat yang
kecepatan relativistik sebagai berikut : diam
t0= selang waktu peristiwa dalam keadaan gerak
𝑉 +𝑉 relatif terhadap pengamat
𝑉𝑅 = 1+(𝑉1 .𝑉 2)⁄𝐶 2 ………………………………………. (1)
1 2 v = kecepatan gerak relatif
c = kelajuan cahaya
Jadi bila v1 = 0,9 c dan v2 = 0,5 c akan
diperoleh kecepatan yang diamati pengamat vp = Yang dimaksud pemuaian waktu ; Pengamat
1,4 c / ( ( 1 + 0,45 c2 / c2 ) = 0,965 c . (diam) akan melihat obyek yang bergerak dengan
Bagaimana bila v1 = c ? Kita akan mendapatkan kecepatan v mendekati c , terjadi pemuaian selang
(v1 + c) / [ c (v1 + c)/c2 ] = c (v1 + c) / (v1 + c) = waktu suatu peristiwa (yakni t ) , terhadap selang
c ! , begitupun bila v1 = v2 = c akan diperoleh vR waktu yang sama pada obyek yang bergerak
=c. tersebut (yakni t0 – disebut waktu proper atau
Kesimpulannya obyek berkecepatan cahaya c dikatakan waktu sebenarnya walaupun kurang
misalkan keretapi, dan penumpang juga bergerak tepat) . Misal pengamat dibumi memegang arloji
dengan kecepatan c terhadap keratapi, maka yang identik dengan astronot yang akan terbang ke
penumpang yang bergerak tersebut diamati oleh angkasa luar. Arloji memiliki alarm yang akan
pengamat di stasion = c dan sama dengan berbunyi “ting” seperti lonceng setiap 1 jam atau

TEDC Vol. 15 No. 2, Mei 2021 175


Konsep Pemahaman Teori Relativitas …………………………………………………………….…….………………… Ahmad Kurnia

3600 detik. Pada saat arloji sama-sama tersebut akan mencapai lantai atas dalam waktu t
menunjukkan pukul 00.00, astronot terbang = Lo / (0,8 + 0,4)c = 12 /1,2 c detik = 10/c
dengan wahana antariksa dengan kecepatan 0,8 c. detik. Tetapi hasil ini dari perhitungan mekanika
Setelah terbang, arloji astronot berdenting pertama klasik. Postulat Einstein menyatakan tidak akan
kali (pukul 01.00), menandakan bahwa astronot ada benda yang dapat melebihi kecepatan cahaya
sudah terbang 1 jam dan ini merupakan selang c, maka penjumlahan kecepatan tersebut harus
waktu proper atau t0 dari persamaan pemuaian sesuai dengan penjumlahan relativistik seperti
waktu diatas. Bagaimana dengan selang waktu persamaan (1) . Hasilnya orang tersebut bergerak
menurut arloji pengamat yang ada di bumi yakni t? dengan kecepatan relativistik vR = 0,91 c . Disini
dengan persamaan pemuaian waktu diatas, akan akan tergambar proses pemuaian waktu yang
diperoleh : diamati pengamat diam didasar tangga berjalan,
𝑡=
3600
− ………………………….. (3) sebab waktu untuk sampai ke lantai atas tersebut
√√1−(0,8𝑐)2 /𝑐 2 √√(1−0,64) adalah t = L / vR = 12/0,91 c = 13,19/c
detik, bukan 10/c detik seperti yang diamati
Waktu 6000 detik = 1 jam 40 menit. Jadi pengamat dengan mekanika klasik. Terjadi pemuaian waktu
di bumi mengamati arloji astronot berdenting 3,19 detik.
pertama kali setelah 1 jam 40 menit menurut arloji
pengamat di bumi. Artinya ketika alarm arloji Paradoks Kembar
pengamat sudah berdenting menunjukkan jam 01 : Dalam fisika modern, dikenal efek relativistik
00, (di bumi), alarm arloji astronot belum. Ketika pemuaian waktu yang disebut paradoks kembar
arloji astronot berdenting pada pukul 01.00, arloji (twin paradox). Arti paradoks dalam kamus besar
pengamat sudah menunjukkan pukul 01 : 40, bahasa Indonesia adalah : “ pernyataan yang
mulur atau memuai 40 menit sesuai hitungan seolah-olah bertentangan dengan pendapat umum
diatas. Inilah yang disebut pemuaian waktu yang atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung
diamati pengamat di bumi terhadap gerak astronot kebenaran”.
tersebut. Istilah ini untuk mengganti dua arloji identik,
Gambar-1 menguraikan secara sederhana satu dipegang pengamat di bumi dan yang satu lagi
bagaimana cara memahami konsep pemuaian dibawa terbang ke angkasa dengan kecepatan v
waktu tersebut. Salah satu konsep untuk yang mendekati kecepatan cahaya. Disini sepasang
memahaminya adalah dengan analisis sederhana arloji identik tersebut diganti dengan sepasang
dari penjumlahan kecepatan relativistik. kembar, katakanlah kembar tersebut namanya
Astro (A) dan Budi (B) . Astro menjadi astronot dan
Budi menjadi peneliti antariksa. Ketika mereka
berusia sama-sama 30 tahun, Astro mengembara
ke angkasa luar pulang-pergi dengan wahana
antariksa berkecepatan 0,8 c , ke suatu bintang
yang berjarak 20 tahun cahaya. Istilah jarak dalam
tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya
yang berkecepatan 3 X 108 m/detik dalam setahun
yang besarnya 9,46 X 1015 m . Karena jauhnya,
jarak bintang-bintang selalu memakai jarak tahun
Gambar 1. Dalam mekanika klasik, total cahaya. Sebagai perbandingan, jarak bumi ke
kecepatan orang bergerak diamati dari lantai dasar. matahari 8 menit cahaya, maksudnya cahaya
matahari mencapai bumi dalam 8 menit dan
Seseorang naik tangga-berjalan sambil jaraknya dalam meter adalah (8 X 60) X (3 X 108)
berjalan/bergerak diatas tangga dengan kecepatan = 1,44 X 1011 m atau 144 juta km. Dengan gerak
0,4 m/detik (v0). Tangga-berjalan bergerak 0,8 0,8 c, menurut saudaranya Budi di bumi , Astro
m/detik (vt). Maka total orang tersebut bergerak kelihatannya hidup lebih lambat selama perjalan
dilihat pengamat di dasar tangga adalah 0,8 tersebut. Ini sesuai dengan pemuaian waktu pada
m/detik + 0,4 m/detik = 1,2 m/detik. Orang persamaan (2)
tersebut akan sampai ke lantai atas dalam waktu t t = t0 / √ [ 1 – v2/c2) = t0 / √ [1 – (0,8)2 c2/c2]
= L / (vt + vo) = 12/1,2 = 10 detik. Apabila = t0 / √[1 – 0,64] = t0 /√0,36 = 1,667 t0
tangga-berjalan anggaplah berkecepatan 0,8 c (c
= kecepatan cahaya) dan orang naek tangga Untuk setiap detik tarikan nafas bagi Astro, bagi
berjalan dengan kecepatan 0,4 c; maka orang Budi itu 1 2/3-nya, untuk setiap 6 jam Astro makan,

TEDC Vol. 15 No. 2, Mei 2021 176


Konsep Pemahaman Teori Relativitas …………………………………………………………….…….………………… Ahmad Kurnia

bagi Budi itu 10 jam. Berhubung jarak bintang 20 kerangka inersial lain ketika Astro membalikkan
tahun cahaya dari bumi, maka perjalanan yang arah pesawat antariksanya sehingga pemakaian
ditempuhnya bolak-balik adalah 40 tahun cahaya. persamaan (3) oleh Astro hanya berlaku ketika
Pesawat berkecepatan 0,8 c maka lama waktu dalam perjalanan menjauhi.
perjalanan tersebut adalah t = 2 L 0 / v = 40 Yang harus diperhatikan lagi disini adalah besaran
tahun cahaya / 0,8 v. cahaya = 50 tahun. Jadi lainnya yakni panjang. Ketika bergerak mendekati
ketika pesawat kembali ke bumi, usia Budi adalah kecepatan c, besaran panjang mengalami kontraksi
30 + 50 = 80 tahun. Sedangkan Astro selama atau pengerutan, kebalikan dari waktu yang
melakukan perjalanan dengan waktu proper t0 mengalami pemuaian. Pengerutan ini disebut
yakni t0 = 0,6 t. Sehingga Astro melakukan kontraksi Lorents. Persamaan Kontraksi Lorentz
perjalanan selama 0,6 X 50 tahun = 30 tahun. adalah:
Ketika Astro kembali dan bertemu dengan saudara 𝐿 = 𝐿0 √1 − 𝑉 2 ⁄𝐶 2 …………………………………….…. (4)
kembarnya Budi, usia Astro bertambah 30 tahun
menjadi 60 tahun, sedangkan Budi sudah 80 L adalah panjang relativistik sedangkan L 0 adalah
tahun. Gambar-2 menggambarkan ilustrasi paradok panjang proper yang dirasakan oleh pengamat yang
kembar ini. bergerak relatif.
Jarak Bumi ke Bintang 20 tahun cahaya, ini
merupakan jarak proper (L0) . Menurut Astro dari
pesawat berkecepatan 0,8 c terjadi pengerutan
Lorentz bahwa jarak bintang tersebut dari Bumi
adalah (dalam satuan jarak tahun cahaya),
L = 20 √(1 – 0,82) = 20 √0,36 = 12 tahun cahaya.
Sehingga waktu untuk menempuh perjalanan ke
bintang tersebut adalah t = L/v, yakni jarak 12
tahun cahaya dibagi kecepatan 0,8 cahaya
menghasilkan waktu 15 tahun. Juga selang waktu
Gambar 2. Ilustrasi paradok kembar kiri, kembar yang sama 15 tahun untuk perjalanan kembali ke
Astro dan Budi berusia 30 tahun sebelum Astro bumi, sehingga total Astro memerlukan waktu 30
berkelana pulang pergi ke suatu bintang berjarak tahun untuk perjalanan pulang pergi tersebut. Jadi
20 tahun cahaya dengan roket berkecepatan 0,8 c ketika kembali ke Bumi, usia Astro adalah benar
Kanan, ketika kembali bertemu, Astro berusia 60 menjadi 30 + 30 = 60 tahun. Sedangkan Budi di
tahun, Budi 80 tahun bumi berada dalam kerangka acuan inersial yang
(Sumber Ilustrasi Gambar: tidak berubah, sehingga Budi melihat waktu
https://images.app.goo.gl/xNWDwNB6bpLTAMNZ7) perjalanan Astro adalah 50 tahun.

Jika dilihat dari pandangan Astro yang berada II. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
di pesawat (sebagai pengamat), Budi dan bumi Analisa dan Bukti Pemuaian Waktu
akan terlihat bergerak dengan kecepatan 0.8 c . Teori Relativitas Khusus tentang Pemuaian
Kalau diperhatikan, dimana letak paradoknya? waktu yang pertamakali dipresentasikan oleh Albert
Karena akan terjadi pemuaian waktu yang diamati Einstein tahun 1905 dirasakan bertentangan
Astro sebagai pengamat di pesawat terhadap Budi dengan logika dan hukum fisika sehari-hari.
di Bumi yang terlihat bergerak menjauhi pesawat. Bagaimana dengan narasi paradoks kembar diatas,
Disini Budi di bumi yang mengalami pemuaian bila Astro berkelana dengan kecepatan yang lebih
waktu. Astro menunggu 50 tahun untuk kembali ke tinggi lagi yakni 0,99 c; maka terjadi pemuaian
Bumi dan bertemu Budi. Jadi usia Astro 80 tahun waktu yang lebih besar yakni 7 kalinya. Astro
dan usia Budi 60 tahun, hasil sebaliknya dari hasil berkelana selama 30 tahun tetapi menurut
sebelumnya yang tentu saja jadi membingungkan. perhitungan Budi di bumi, Astro berkelana selama
Sebenarnya permasalahan dari paradoks ini 210 tahun. Ketika Astro kembali ke bumi, yang
adalah siapa yang sebenarnya bergerak, ditemuinya adalah cucu-cucu dari cicitnya saudara
bergantung dari asimetri ke dua orang kembar kembarnya itu. Kelihatan narasi seperti ini hanya
tersebut. Budi di bumi selalu berada dalam cerita dalam film fiksi saja.
kerangka acuan inersial di seluruh waktunya, Paradoks kembar tentang pemuaian waktu
sehingga Budi dapat memakai rumus pemuaian memang memunculkan keheranan yang lebih
waktu untuk seluruh perjalanan Astro. Sebaliknya dibanding hasil relativitas khusus yang lainnya.
Astro harus berubah dari suatu kerangka inersial ke Apakah teori tersebut sudah dapat dibuktikan?
TEDC Vol. 15 No. 2, Mei 2021 177
Konsep Pemahaman Teori Relativitas …………………………………………………………….…….………………… Ahmad Kurnia

Menguji pemuaian waktu dengan membuat wahana tinggal 50% , kemudian setelah waktu 2 T tinggal
berkecepatan mendekati cahaya jelas saat ini 25%, setelah waktu 3 T - 12,5%, setelah waktu 4
mustahil. Sekarang teknologi memang telah dapat T – 6,25% dan seterusnya. Dari hasil pengamatan
membuat pesawat yang terbang melebihi terhadap kumpulan muon yang diam (atau
kecepatan suara bahkan mencapai Match-4 atau 4 bergerak jauh dibawah kecepatan cahaya),
X kecepatan suara. Tapi kecepatan suara hanya diperoleh waktu peluruhan setengah umur atau
343 m/detik atau 1 per 876.636 kecepatan cahaya biasa disebut waktu paruh dari partikel muon, yakni
(1,43 X 10-6 c). Roket Apollo-11 yang membawa T = 1,5 X 10-6 detik (1,5 mikro-detik).
Neil Amstrong pulang pergi ke bulan tahun 1969, Kedua fisikawan Amerika tersebut melakukan
memiliki kecepatan (maksimal) sebesar 10.840 pengukuran jumlah muon di dua tempat atau titik
m/detik, hanya 1/27.800 kali kecepatan cahaya dengan ketinggian berbeda seperti dilukiskan dalam
atau 0,000036 c. Anggap kecepatan Apollo-11 Gambar-3, yakni A di puncak Gunung Washington
tetap selama 7 hari penerbangan ke bulan, diluar di New Hampshire, ketinggian 1907 meter dari
waktu beliau berjalan-jalan dibulan. Waktu 7 hari permukaan laut dan titik B di dekat permukaan laut.
(168 jam) tersebut sebagai waktu proper (t0). Dari Karena telah diketahui kecepatan muon 0,994 c
perhitungan pemuaian waktu, akan diperoleh t = maka waktu tempuh muon dari puncak gunung (A)
1,000000001 t0 = 168.0000002 jam, terjadi ke dekat permukaan laut (B) adalah t = L0 / v =
pemuaian 0,0000002 jam atau 0,00072 detik. 1907 m / (2,98 X 108) m/detik = 6,3 X 10-6 detik
Jadi astronot Neil Amstrong bersama dua rekannya (6,3 mikro-detik) atau sama dengan 4,2 T (dari
akan terlihat lebih muda hanya 0,72 mili-detik 6,3/1,5). Sisa muon setelah meluruh dalam waktu
oleh operator NASA di Control Room Kenedy Space 4 T adalah 6,25%, maka dalam waktu t = 4,2 T,
Center. Tentu saja perbedaan ini sama sekali tidak seharusnya akan tersisa muon dari persamaan
signifikan atau sama sekali tidak akan teramati ada eksponensial 2-t = 2-4,2 = 0,054 atau 5,4% di
pemuaian waktu. titik-B dekat permukaan laut .
Hampir 60 tahun relativitas khusus pemuaian
waktu yang dicetuskan oleh Einstein hanya teori
atau hitung-hitungan matematis diatas kertas.
Karena mustahil membuktikan pemuaian waktu
dengan wahana terbang yang dibuat manusia.
Tahun 1963, enam tahun sebelum pendaratan
manusia di bulan, ahli fisika David H. Frisch dan
James H. Smith dari Departemen Fisika
“Massachussets Institute of Technology (MIT)”
Amerika Serikat telah dapat membuktikan
kebenaran teori relativitas pemuaian waktu
Einstein. Caranya adalah dengan melakukan
pengukuran terhadap suatu jenis partikel tak stabil Gambar 3. Pengamatan partikel muon di dua titik
yang dinamakan Muon. Partikel muon terbentuk A dan B
dari tumbukan sinar kosmik dari angkasa luar yang
datang ke bumi dengan inti atom dalam atmosfir Ternyata hasil pengamatan kedua fisikawan
bumi. Massa muon 207 kali massa elektron dan tersebut mengejutkan, karena masih ada sisa
dapat bermuatan elementer Positif atau Negatif. muon 68% di titik-B, jumlah yang banyak dan
Muon meluruh menjadi elektron atau positron diluar perkiraan. Ini berarti meluruh hanya 32%,
setelah 2 µs (mikro-detik). Kecepatan muon ini kurang dari 50%. Hasil ini menunjukan bahwa
diketahui hampir sama dengan kecepatan cahaya muon meluruh sebelum usia setengah umur T atau
yakni 0,994 c. Muon berumur pendek dalam arti dibawah waktu paruh T.
mempunyai umur tertentu sebelum meluruh Dengan data waktu tempuh muon dari A ke B
(decay). Umur satu muon tidak dapat diketahui sebesar 6,3 mikro-detik yakni waktu t, kecepatan
pasti tetapi perubahan jumlah muon akibat muon 0,994 c, maka waktu proper t0 yang
peristiwa peluruhan dapat diukur. Peluruhan ditempuh muon sesuai persamaan (2) relativitas
menggunakan satuan waktu seperti peluruhan pemuaian waktu Einstein adalah :
radioaktif yakni menggunakan waktu “setengah
umur”. Penurunan jumlah muon karena meluruh t0
terjadi secara eksponensial. Bila waktu peluruhan t = = 9,1 t0
setengah umur = T, maka setelah waktu T, muon √ 1 - (0,994 c)2/c2

TEDC Vol. 15 No. 2, Mei 2021 178


Konsep Pemahaman Teori Relativitas …………………………………………………………….…….………………… Ahmad Kurnia

muda dari kembarannya karena hukum dan


maka t0 = 1/9,1 t = 0,11 X 6,3 mikro-detik = kerja alam semesta. Bahwa semua peristiwa
0,7 mikro-detik. tersebut berada dalam kontinum (koordinat)
berdimensi empat ruang-waktu dengan 3
Jadi waktu yang diperlukan oleh muon untuk koordinat x,y,z untuk ruang dan koordinat ke
menempuh jarak dari A ke B atau waktu proper t0 4 yakni i (ct) yang berkaitan dengan waktu (i =
adalah 0,7 detik. Hasil dari rumus Einstein ini √-1). Jadi waktu merupakan dimensi ke-4 dari
ternyata seuai dengan hasil pengujian dan ruang. Fenomena ini dapat dikaji dengan
pengamatan yang menemukan sisa muon masih melihat lintasan 2 orang kembar dalam ruang-
68% di titik-B. Sisa 68 % menunjukan waktu waktu secara geometris sehingga sampai pada
peluruhan muon kurang dari waktu paruh T dan kesimpulan tersebut. Ruang-waktu adalah
setelah dihitung dari 2-t = 0,68 maka diperoleh suatu cara untuk memberikan kenyataan pada
bahwa lamanya waktu peluruhan muon yakni t baru postulat Einstein terhadap proses penuaan
mencapai 0,47 T = 0,71 mikro-detik. Ini sesuai yang asimetrik dari dua orang kembar, bahwa
(mendekati) dengan hasil rumus Einstein tersebut hal tersebut merupakan akibat dari hukum
(t0). alam, sama seperti hukum alam yang dialami
Kesesuian ini luar biasa, bahwa teori sehari-hari.
pemuaian waktu yang terkesan janggal 4. Bahwa teori relativitas tentang pemuaian waktu
adalah suatu kenyataan !. adalah fakta yang telah dibuktikan
Lebih jauh bila dianalisa, bagaimana bila kebenarannya pertama-kali oleh dua fisikawan
seandainya kita ikut gerak bersama muon tersebut. dari MIT Amerika Serikat, hampir 60 tahun
Berapa waktu yang kita ditempuh dari A ke B ? setelah teori ini disampaikan oleh Albert
Disini terjadi konstraksi Lorentz bahwa jarak A ke B Einstein.
menurut kita yang ikut gerak dengan muon adalah
L = L0 ( 1 – v2/c2) = 1,9 km √(0,012) = 0,21 km
(bukan 1,9 km). Sehingga waktu tempuh dari A ke DAFTAR PUSTAKA
B adalah t = L/v = 0,21 km / (0,994 X 3.10 8 Arthur Beiser , 1981 . Concpets of Modern Physics
km/detik) = 0,7 mikro-detik, sama dengan waktu - McGraw-Hill, Inc, Terjemahan oleh The Houw
peluruhan muon yang tersisa 68% yang juga kita Liong, Ph.D “Konsep Fisika Moderen” Penerbit
amati dalam keadaan bergerak bersama muon, dan Erlangga Jakarta, 1983.
disini muon pada posisi diam terhadap kita. Dr. Hans J. Wopakrik (Fisika FMIPA ITB),
“Berkenalan dengan teori Relativitas Umum
Einstein” , Penerbit ITB , 1987.
III. KESIMPULAN
Paul E. Tippens (Southern Polytechnic State
1. Tidak ada kerangka universal di alam ini,
University) , “Physics”, Seven Edition, McGraw-
semua obyek bergerak sehingga tidak ada
Hill, 2007.
gerak mutlak. Dengan postalat Einstein bahwa
Tim Penulisan buku Fisika Depdikbud RI 1972-
kecepatan cahaya adalah tetap tak bergantung
1988 , “Energi, Gelombang dan Medan” Jilid –
gerak, berimplikasi pada konsep bahwa waktu, III , PT Balai Pustaka, 1983.
panjang dan massa bukanlah besaran yang David H. Frisch & James H. Smith “Measurement
mutlak tetapi relatif dan dinamis. of the Relativistic Time Dilation using µ-
2. Relativitas sudah merupakan hukum alam dan Mesons” , Journal dari MIT Amerika Serikat,
berlaku untuk semua kondisi baik untuk gerak 14 January 1963
yang mendekati kecepatan cahaya maupun https://web.mit.edu/8.13/8.13c/references-
gerak kendaraan sehari-hari, hanya saja untuk fall/muons/frisch-smith-1963.pdf
gerak yang diamati sehari-hari, efek relativistik Wikipedia, “Theory of Relativity”
untuk penjumlahan kecepatan dan pemuaian https://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_relativit
waktu sangat-sangat kecil dengan skala y
perbandingan paling besar di kisaran 10-7 atau Wikipedia Indonesia, “Teori Big Bang – Ledakan
se per sepuluh juta . Dasyat”
3. Terjadinya Paradok Kembar, bahwa usia yang https://id.wikipedia.org/wiki/Ledakan_Dahsyat
bergerak mendekati kecepatan cahaya lebih

TEDC Vol. 15 No. 2, Mei 2021 179

Anda mungkin juga menyukai