Anda di halaman 1dari 21

Relativitas

Kelompok 3
APA itu Relativitas ?

Relativitas adalah teori yang menyatakan


bahwa gerak suatu benda itu relatif atau
bergantung pada tinjauan pengamat.
Relativitas klasik (yang diperkenalkan pertama kali oleh Galileo Galilei
dan didefinisikan ulang oleh Sir Isaac Newton) mencakup transformasi
sederhana diantara benda yang bergerak dan seorang pengamat pada
kerangka acuan lain yang diam (inersia). Jika kamu berjalan di dalam
sebuah kereta yang bergerak, dan seseorang yang diam diatas tanah (di luar
kereta) memperhatikanmu, kecepatanmu relatif terhadap pengamat adalah
total dari kecepatanmu bergerak relatif terhadap kereta dengan kecepatan
kereta relatif terhadap pengamat. Jika kamu berada dalam kerangka acuan
diam, dan kereta (dan seseorang yang duduk dalam kereta) berada dalam
kerangka acuan lain, maka pengamat adalah orang yang duduk dalam
kereta tersebut.
Permasalahan dengan relatifitas ini terjadi ketika diaplikasikan pada
cahaya, pada akhir 1800-an, untuk merambatkan gelombang melalui alam
semesta terdapat substansi yang dikenal dengan eter, yang mempunyai
kerangka acuan(sama seperti pada kereta pada contoh di atas). Eksperimen
Michelson-Morley, bagaimanapun juga telah gagal untuk mendeteksi gerak
bumi relatif terhadap eter, dan tak ada seorangpun yang bisa menjelaskan
fenomena ini. Ada sesuatu yang salah dalam interpretasi klasik dari
relatifitas jika diaplikasikan pada cahaya dan kemudian muncullah
pemahaman baru yang lebih matang setelah Einstein datang untuk
menjelaskan fenomena ini.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah mengetahui bahwa suatu
benda dikatakan bergerak bila kedudukan benda itu berubah terhadap suatu
titik acuan atau kerangka acuan. Sebagai contoh, seorang pengemudi mobil
yang sedang duduk di atas mobil yang bergerak meninggalkan garis start
dikatakan diam, bila kerangka acuannya adalah mobil. Akan tetapi,
pengemudi mobil yang sedang duduk itu dikatakan bergerak jika kerangka
acuannya adalah penonton di garis start.
Contoh yang lain, misalkan manusia di dalam bumi, dikatakan tidak
bergerak (jika di dalam bumi), akan tetapi manusia dikatakan bergerak jika
dilihat di luar bumi.
Teori relativitas itu merujuk pada dua elemen berbeda
yang bersatu ke dalam sebuah teori yang sama yaitu
relativitas umum dan relativitas khusus.Teori
relativitas khusus telah diperkenalkan lebih dahulu,
dan kemudian berdasarkan atas kasus-kasus yang
lebih luas diperkenalkan teori relativitas umum.
A. Relativitas Khusus ?

Albert Eintein mempubilkasikan makalah yang berjudul, “On the


Electrodynamics of Moving Bodies”bersama makalah lainnya pada Tahun
1905. Makalah ini menyajikan teori relativitas khusus, berdasarkan dua
postulat utama:
Postulat Einstein
a. Postulat pertama mengenai prinsip relativitas :
Setiap kerangka acuan pada hukum-hukum fisika adalah sama.
b. Postulat kedua mengenai prinsip kekonstanan kecepatan cahaya :
Kecepatan cahaya dinotasikan dengan c, dan dapat merabat pada
vakum sehingga kecepatannya konstan terhadap gerak benda yang memiliki
radiasi. Makalah tersebut menyajikan formulasi matematika dari postulat
tersebut. Bentuk dari postulat berbeda-beda karena translasi dari bentuk
matematika Jerman dengan bentuk Inggris berbeda tidak seperti yang sering
kita lihat.
sebenarnya, makalah tersebut menyajikan lebih formal, formulasi matematika
dari postulat tersebut. Bentuk dari postulat mungkin sedikit berbeda dari buku teks
yang satu dengan yang lain karena translasi dari bentuk matematika Jerman dengan
bentuk Inggris yang selama ini sering kita lihat.
Postulat kedua sering ditulis sembarangan dengan memasukkan bahwa
kecepatan cahaya dalam ruang hampa adalah c untuk setiap kerangka acuan.
Sebenarnya postulat ini adalah berasal dari dua postulat, bukan dari postulat kedua
itu sendiri.
Postulat pertama kelihatan lebih masuk akal, tetapi bagaimanapun juga
postulat kedua merupakan revolusi besar dalam ilmu fisika. Einstein sudah
memperkenalkan teori foton cahaya dalam makalahnya pada efek fotolistrik (yang
menghasilkan kesimpulan ketidakperluan eter).Postulat kedua, adalah sebuah
konsekuensi dari foton yang tak bermassa bergerak dengan kecepatan c pada ruang
hampa. Eter tidak lagi memiliki peran khusus sebagai kerangka acuan inersia
“mutlak” alam semesta, jadi bukan hanya tidak perlu, tetapi juga secara kualitatif
tidak berguna di dalam relativitas khusus.
Einstein dalam makalahnya menggabungkan persamaan Maxwell untuk
listrik dan magnet dengan gerak elektron bahwa kecepatan mendekati dengan
kecepatan cahaya. Kemudian hasil dari makalahnya maka Eintein
memperkenalkan transformasi koordinat baru, yang dinamakan transformasi
Lorentz. Ketika kecepatan lambat maka kecepatannya mendekati dengan
kecepatan cahaya sehingga menghasilkan nilai yang secara radikal berbeda.
Einstein merumuskan teorinya tidak berdasarkan percobaan-percobaan,
melainkan atas dasar-dasar kehalusan simetri dan matematik.
Berawal dari kelemahan hukum Newton yang mengaggap bahya ruang
dan waktu yang mutlak, dan atas di bantahnya dengan ketidak mampuan untuk
menjelaskan lintasan orbit merkurius dan percobaan tenteng kecepatan partikel
kemudian sekitar tahun 1950, ada suato konsep yang diberikan oleh
Einstein yang merekonstruksi hukum mekaniaka untuk kasus newton tersebut.
Kemudian Einstein memberi suatu rekonstruksi pada hukun Newton
tentang gerak yaitu dengan mengenalkan Teori relativitas khusus Inti dari
teori relativitas khusus adalah pada kasus kasus gerak suatu benda yang
bergerak mendekati kecepatan cahaya maka bentuk persamaan –
persamaan geraknya tidak seperti hukum mekanika Newton. Yang pada
akhirnya relativitas khusus juga memberi perubahan terhadap paradigm
tentang ruang dan waktu.
Menurut teori relativitas khusus ruang dan waktu itu relatif tidak multak
dan besar kecepatan cahaya itu sama dilihat dari semua kerangka yang
inersia. Akan tetapi menurut teori relativitas khusus dalam setiap kerangka
yang inersia baik yang bergerak dengan kecepatan jauh lebih kecil dari
cahaya maupun kerangka inersia yang bergerak dengan kecepatan yang
mendekati kecepatan cahaya tetap semua hukum – hukum fisika masih
tetap berlaku. Meskipun pada waktu itu teori ini belum bisa diakui
kebenarannya, tetapi pada akhirnya sekarang telah diketahui bahwa teori
relativitas khusus memang benar adanya.
Efek dari Relativitas Khusus

Relativitas khusus menghasilkan beberapa konsekuensi dari


penggunaan transformasi Lorentz pada kecepatan tinggi (mendekati
kecepatan cahaya). Diantaranya adalah :
• Dilatasi waktu (termasuk “paradok kembar” yang terkenal)
• Konstraksi panjang
• Transformasi kecepatan
• Efek doppler relativistik
• Simultanitas dan sinkronisasi waktu
• Momentum relativistik
• Energi kinetik relativistik
• Massa relativistik
• Energi total relativistik
Selain itu, manipulasi aljabar sederhana dari konsep-konsep di atas
menghasilkan dua hasil signifikan yang pantas dijelaskan sendiri.
Adopsi Relativitas Khusus …!

Pada 1908, Max Plank mengaplikasikan bentuk “teori


relativitas” untuk menjelaskan konsep relativitas khusus, karena
aturan kunci dari relativitas memainkan peran dalam konsep
tersebut. Pada waktu itu, tentunya bentuk yang diaplikasikan hanya
pada relativitas khusus, karena memang belum terdapat relativitas
umum.
Relativitas Einstein tidak segera diterima oleh fisikawan secara
keseluruhan, karena kelihatan sangat teoretis dan conterintuitif.
Kemudian Einstein menerima penghargaan Nobel pada 1921,
khususnya penyelesaiannya untuk efek fotolistrik dan kontribusinya
pada fisika teori. Tetapi Relativitas masih menjadi kontroversi untuk
menjadi referensi spesifik.
Seiring berjalannya waktu, bagaimanapun juga, presiksinya terhadap
relativitas khusus akhirya menjadi kenyataan. Misalkan, jam terbang di
selruh dunia telah menunjukkan adanya perlambatan dengan durasi yang
diprediksi oleh teori relativitas. Albert Einstein tidak menciptakan sendiri
transformasi koordinat yang dibutuhkan untuk relativitas khusus. Dia tidak
harus melakukannya, karena transformasi yang dibutukan telah ada
sebelumnya. Einstein menjadi seorang yang ahli dalam pekerjaannya yang
terdahulu dan menyesuaikan diri pada situasi yang baru, dan juga dengan
transformasi Lorentz seperti yang telah Planck gunakan pada 1900 untuk
menyelesaikan permasalahan bencana ultraviolet pada radiasi benda
hitam, Einstein merancang solusi untuk efek fotolistrik, dan dengan
demikian dia telah mengembangkan teori foton untuk cahaya.
B. Relativitas UMUM…. ?

Untuk analogi relativitas umum, pertimbangkan bahwa kamu


membentangkan sebuah seprai atau suatu lembaran yang datar dan elastik.
Sekarang kamu meletakkan sesuatu dengan berat yang bervariasi pada
lembaran tersebut. Jika kita menempatkan sesuatu yang sangat ringan maka
bentuk seprai akan sedikit lebih turun sesuai dengan berat benda tersebut.
Tetaoi jika kamu meletakkan sesuatu yang berat, maka akan terjadi
kelengkungan yang lebih besar.
Asumsikan terdapat benda yang berat berada pada lembaran tersebut,
dan kamu meletakkan benda lain yang lebih ringan di dekatnya.
Kelengkungan yang diciptakan oleh benda yang lebih berat akan
menyebabkan benda yang lebih ringan “terpeleset” disepanjang kurva ke arah
kurva tersebut, karena benda yang lebih ringan mencoba untuk mencapai
keseimbangan sampai pada akhirnya benda tersebut tidak bergerak lagi
(dalam kasus ini, tentu saja terdapat pertimbangan lain, misalnya bentuk dari
benda tersebut, sebuah bola akan menggelinding, sedangkan kubus akan
terperosot, karena pengaruh gesekan atau semacamnya).
Hal ini serupa dengan bagaimana relativitas umum
menjelaskan gravitasi. Kelengkungan dari cahaya bukan
karena beratnya, tetapi kelengkungan yang diciptakan
oleh benda berat lain yang membuat kita tetap melayang
di luar angkasa. Kelengkungan yang diciptakan oleh bumi
membuat bulan tetap bergerak sesuai dengan orbitnya,
tetapi pada waktu yang sama, kelengkungan yang
diciptakan bulan cukup untuk mempengaruhi pasang surut
air laut.
…Pembuktian Relativitas Umum…

Semua temuan-temuan relativitas khusus juga mendukung


relativitas umum, karena teori-teori ini adalah konsisten. Relativitas
umum juga menjelaskan semua fenomena-fenomena mekanika
klasik, yang juga konsisten.
Selain itu, beberapa temuan mendukung prediksi unik dari
relaivitas umum:
• Presisi dari perihelion Merkurius
• Pembelokan gravitasi cahaya bintang
• Pelebaran alam semesta (dalam bentuk konstanta kosmologis)
• Delay dari gema radar
• Radiasi Hawking dari black hole
Prinsip-Prinsip Fundamental dari Relativitas :

• Prinsip umum relativitas: Hukum-hukum fisika harus sama untuk setiap pengamat,
terlepas dari mereka dipercepat atau tidak.
• Prinsip kovarian umum: hukum-hukum fisika harus memiliki bentuk yang sama dalam
semua sistem koordinat.
• Gerak Inersia adalah gerak geodesik: Garis dunia dari partikel yang tidak terpengarus
oleh gaya-gaya (yaitu gerak inersia) adalah bakal waktu atau null geodesik dari ruang
waktu. (ini berarti tangen vektornya negatif atau nol.)
• Invarian lokal Lorentz: aturan-aturan dari relativitas khusus diaplikasikan secara lokal
untuk semua pengamat inersia.
• Lengkungan ruang-waktu: seperti yang dijelaskan oleh persamaan medan Einstein,
lengkungan ruang dan waktu, sebagai responnya terhadap massa, energi, dan
momentum menghasilkan pengaruh gravitasional yang dilihat sebagai bentuk gerak
inersia.
• Prinsip ekuivalensi, di mana Albert Einstein menggunakannya sebagai titik awal untuk
relativitas umum, membuktikan konsekuensinya terhadap prinsip-prinsip tersebut
Kesimpulan !!!

Pada dasarnya teori relativitas memiliki dua teori yang


berhubungan satu sama lain (bertautan), Yaitu Teori khusus ‘Relativitas’
yang d rumuskan serjak tahun 1905 dan Teori umum ‘Relativitas’ yang
di rumuskan pula pada tahun 1915. yang lebih popular dengan sebutan
Hukum Gaya Berat Einstein. Kedua teori ini memiliki tingkat kerumitan
yang sama. Pepatah bilang, "semuanya adalah relatif." Teori Einstein
bukanlah sekedar mengunyah-ngunyah ungkapan yang nyaris
menjemukan dan tidak di pahami. Akan tetapai pada maksudnya
adalah suatu pendapat matematik yang pasti mengenai kaidah-
kaidah ilmiah yang pada dasarnya relatif. Contohnya Einstein dapat
menggambarkan betapa radikal teorinya, betapa tegas merombak
pendapat kita tentang ruang dan waktu.
Salah satu kesimpulan "teori relativitas" Einstein adalah benda dan
energi berada dalam arti yang berimbangan dan hubungan antara
keduanya dirumuskan sebagai E = mc2. Dimana E menunjukkan energy,
m menunjukkan massa benda, sedangkan c merupakan kecepatan
cahaya. Karena c adalah sama dengan 180.000 kilometer per detik
(artinya merupakan jumlah angka amat besar) dengan sendirinya
c2 (yang artinya c x c). Sehingga dengan demikian dapat diarti,
meskipun pengubahan sebagian kecil dari benda mampu
mengeluarkan jumlah energi luar biasa besarnya.
Ada banyak pendapat yang muncul menegenai "Teori relativitas khusus"
walaupun dalam satu segi semua sepakat. Teori relativitas merupakan
pemikiran yang paling meragukan yang pernah dirumuskan manusia. Akan
tetapi, setiap orang ternyata terkecoh karena "teori relativitas umum" Einstein
merupakan titik tolak pikiran lain yang menyatakan bahwa pengaruh gaya
berat bukanlah lantaran kekuatan fisik dalam makna arti yang biasa,
melainkan akibat dari bentuk lengkung angkasa luar sendiri, yang menjadi
pendapat paling mengagetkan dan mencengangkan.
Teori umum tentang relativitas berdiri dalam beberapa hal dengan
semua hukum-hukum ilmiah. Pertama,Einstein merumuskan teorinya tidak atas
berdasar percobaan-percobaan, melainkan atas dasar-dasar kehalusan simetri
dan matematik. Singkatnya berpijak diatas dasar rasional seperti pada
umumnya kebiasaan para filosof Yunani dan para cendekiawan abad tengah
perbuat. Salah satu hasil dari pendekatan Einstein adalah bahwa teori umum
relativitasnya dianggap suatu yang amat indah, bergaya, teguh dan secara
intelektual memuaskan semua teori ilmiah.
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA !!!

Anda mungkin juga menyukai