NIM : 1222070018
RESUME MODUL 2
TEORI RELATIVITAS
B. Momentum relativistik
Momentum adalah besaran yang muncul untuk menunjukkan benda bergerak. Setiap
objek yang memiliki kecepatan maka objek tersebut juga memiliki momentum. Pada
fisika klasik, momentum ditunjukkan dengan hasil perkalian massa dan kecepatan.
Dengan mempelajari momentum, kita telah memasuki bagian dinamika. Jadi, bagaimana
dengan momentum relativistic?
1. Deskripsi momentum relativistic
Untuk mendefinisikan momentum relativistic ada 2 hal yang perlu diingat :
a. Momentum relativistic harus mendekati nilai 𝑚.𝑢⃑ Ketika kecepatan benda kecil
dibandingkan c.
b. Momentum relativistic harus memenuhi hukum kekekalan momentum saat
diterapkan pada proses tumbukan relativistic (tumbukan dengan kecepatan sangat
tinggi).
2. Massa relativistik
Massa menjadi sifat intrinsic sebuah benda yang tidak berubah. Pandangan ini disebut
dengan paham kekekalan massa. Modul ini menggunakan pandangan massa sebagai
sesuatu yang invariant. Massa tidak mengalami perubahan oleh kerangka acuan manapun.
Massa akan selalu sama dengan massa yang diukur soleh pengamat diam. Massa diam
sama dengan massa benda di semua kerangka acuan. Sehingga massa yang digunakan
adalah massa diam.
C. Energi relativistik
Besaran energi relativistic dapat diturunkan menggunakan konsep gaya relativistic. Gaya
relativistic diturunkandari hukum II Newton dengan menggunakan momentum
relativistic.
= = − =
= 0
b. Deviasi geodesi
Ruang-waktu ini dapat melengkung karena adanya massa inersia atau
massa lembam. Massa memberikan bentuk energi bagi sebuah benda,
bahkan saat benda dalam keadaan diam.
𝐸0 = 𝑚𝑐2
Energi yang berasal dari massa inilah yang menyebabkan pelengkungan ruang
dan waktu. disekitar body of matter atau benda bermassa
Dalam menjelaskan pelengkungan ini, kita dapat menganalogikan ruang-
wakttu seperti sebuah lembaran karet yang sangat lentur. Jika sebuah benda
bermassa diletakkan diatasnya, maka benda itu akan bergulir hingga
memperoleh posisi setimbangnya. Daerah disekitar benda bermasssa ini
kemudian akan tampak lebih lengkung dibanding daerah lainnya. Jika
kemudian kita masukkan kembali benda bermassa yang kedua, dengan massa
yang lebih kecil dari sebelumnya, maka benda bermassa kedua ini akan
meluncur terhadap massa pertama dengan lintasan nyaris elips.
Sebagai hasilnya dari pelengkungan ruang waktu ini,maka sebuah benda
yang bergerak pada ruang akan menghasilkan kurva melengkung dan
bukan kurva lurus. Gravitasi yang semula dianggap sebagai gaya
kemudian direvisi pemahamannya, yaitu sebagai sebuah efek yang
muncul akibat pelengkungan ini. Peristiwa pelengkungan ruang-waktu ini
kemudian dikenal sebagai deviasi geodesi. Prinsip ini juga mengikuti
sesuai dengan eksperimen massa inersia sebuah benda, dimana semua
benda bermassa akan selalu mematuhi gaya gravitasi yang ada
disekitarnya. Artinya semua benda bermassa akan bergerak sesuai dengan
efek pelengkungan ruang-waktu yang ada disekitarnya.
Simpulan dari terori medan gravitasi Einstein adalah:
a. Massa-Energi menentukan bagaimana ruang-waktu melengkung
b. Pelengkungan ruang-waktu menentukan bagaimana materi bergerak