Anda di halaman 1dari 6

Nama : Chairunnisa

NIM : 1222070018
RESUME MODUL 2

TEORI RELATIVITAS

Kegiatan Pembelajaran 3 Gejala-gejala relativitas khusus (part 2)


A. Pemambahan kecepatan secara relativistik
persamaan kecepatan yang diukur oleh pengamat diam. Persamaan ini disebut
penjumlahan kecepatan relativistik. Sekarang mari kita uji persamaan ini dengan
menggunakan beberapa kasus tertentu yang telah kita ketahui.
1. Jika 𝑢’ = 0, maka 𝑢 = 𝑣, ini cocok dengan intuisi kita yaitu jika penumpang diam,
maka kecepatan penumpang terhadap tanah sama dengan kecepatan kereta
terhadap tanah.
2. Jika 𝑣 = 0 maka 𝑢 = 𝑢’, ini juga sesuai dengan intuisi kita yaitu jika kereta diam,
maka kecepatan penumpang terhadap kereta sama dengan kecepatan penumpang
terhadap tanah.
3. Jika 𝑢’ dan 𝑣’ sangat kecil dibandingkan dengan 𝑐 maka 𝑢 = 𝑢’ + 𝑣 , ini sesuai
dengan penjumlahan kecepatan menggunakan transformasi Galileo.
4. Jika 𝑢’ = 𝑐 (penumpang diganti cahaya) maka 𝑢 = 𝑐, ini cocok dengan rumus
Maxwell bahwa kecepatan cahaya pada tiap kerangka inersial sama.

B. Momentum relativistik
Momentum adalah besaran yang muncul untuk menunjukkan benda bergerak. Setiap
objek yang memiliki kecepatan maka objek tersebut juga memiliki momentum. Pada
fisika klasik, momentum ditunjukkan dengan hasil perkalian massa dan kecepatan.
Dengan mempelajari momentum, kita telah memasuki bagian dinamika. Jadi, bagaimana
dengan momentum relativistic?
1. Deskripsi momentum relativistic
Untuk mendefinisikan momentum relativistic ada 2 hal yang perlu diingat :
a. Momentum relativistic harus mendekati nilai 𝑚.𝑢⃑ Ketika kecepatan benda kecil
dibandingkan c.
b. Momentum relativistic harus memenuhi hukum kekekalan momentum saat
diterapkan pada proses tumbukan relativistic (tumbukan dengan kecepatan sangat
tinggi).
2. Massa relativistik
Massa menjadi sifat intrinsic sebuah benda yang tidak berubah. Pandangan ini disebut
dengan paham kekekalan massa. Modul ini menggunakan pandangan massa sebagai
sesuatu yang invariant. Massa tidak mengalami perubahan oleh kerangka acuan manapun.
Massa akan selalu sama dengan massa yang diukur soleh pengamat diam. Massa diam
sama dengan massa benda di semua kerangka acuan. Sehingga massa yang digunakan
adalah massa diam.

Massa adalah invariant, massa tidak mengalami perubahan oleh kerangka


acuan manapun

C. Energi relativistik
Besaran energi relativistic dapat diturunkan menggunakan konsep gaya relativistic. Gaya
relativistic diturunkandari hukum II Newton dengan menggunakan momentum
relativistic.

Gambar perbandingan energi kinetik relativistik dan non relativistik

D. Bukti momentum dan energi relativistik Einstein


1. Bukti momentum relativistik
Eksperimen yang dilakukan pada electron – electron dipercepat mendekati
kecepatan cahaya menunjukkan bahwa momentum electron tidak sama
dengan 𝑚𝑐. Hasil eksperimen menunjukkan persamaan yang tepat adalah
persamaan untuk momentum relativistik dari electron, yaitu 𝑝 = 𝛾𝑚𝑢
2. Bukti energi reltivistik
Dalam reaksi fisi dan fusi yang adalah manifestasi dari persamaan massa –
energi terjadi pelepasan sejumlah energi. Adanya pelepasan energi ini adlaah
bukti kuat yang menyokong persamaan energi relativistik Einstein.
Pengubahan massa menjadi energi merupakan konsep dasar dari pembuatan
bom atom.

Kegiatan Pembelajaran 4 Gejala-gejala relativitas khusus (part 3) dan Relativitas


Umum
A. Relativitas khusus dan elektrodinamika
1. Penjelasan Einstein tentang Elektromagnetisme
kita dapat menyatakan 4 (empat) ciri gelombang elektromagnetik, diantaranya:
a) Merupakan gelombang transversal, arah osilasi medan magnet dan medan listrik
selalu tegak lurus dengan arah rambatnya.
b) Medan magnet dan medan listrik selalu tegak lurus
c) Hasil perkalian silang (cross product) Medan listrik dan Medan magnet selalu
menyatakan arah rambat gelombang
d) Medan listrik dan medan magnet bervariasi secara sinusoidal namun saling sefase
dan sefrekuensi satu sama lain.
2. Universalitas laju cahaya
Perbandingan antara vektor medan listrik dan vektor medan magnet adalah besar
kecepatan gelombang elektromagnetik. Dengan 0= permitivitas pada ruang hampa =
8,85 × 10−11 𝑁𝐶𝑚22 dan 𝜇0= permeabilitas pada ruang hampa = 4𝜋 × 10−7𝑊𝑏.
Penjelasan Einstein tentang relativitas fenomena elektromagnetisme juga mendukung
persamaan Maxwell tentang laju cahaya. Sejalan dengan penjelasan Einstein ini juga
terdapat beberapa eksperimen yang mendukung besar laju cahaya di ruang hampa.
Hingga saat ini, ilmuwan masih menggunakan laju cahaya di ruang hampa adalah
konstan dan tidak ada kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya.Eksperimen-
eksperimen yang membuktikan universalitas cahaya diantaranya:
1) eksperimen Laser He-Ne oleh Joint Institute untuk laboratorium Astrofisika di
Boulder, Colorado
2) eksperimen laser He-Ne oleh kennedy-Thorndike
3) eksperimen peluruhan pion menjadi sinar gamma
4) Eksperimen emisi sinar X oleh pulsar binary
5) Sinkronisasi waktu oleh GPS

B. Medan gravitasi Einstein


1. Teori reletivitas umum
teori ini dipublikasikan pada tahun 1916. Perlu waktu sekitar 10 tahun bagi Einstein
untuk membangun teori ini. Dalam proses pengembangan teori relativitas yang baru
ini ia juga bekerja sama dengan beberapa matematikawan, diantaranya Ricci dan Levi
Civita, yang saat itu sedang mengembangkan teori tentang tensor. Dengan
menggunakan tensor, Einstein dapat menghubungkan kesetaraan massa dan energi
dengan pelengkungan ruang-waktu. Sebagai hasilnya, melalui teori relativitas umum
ini Einstein mau menjelaskan bahwa hukum-hukum fisika adalah invariant pada
semua kerangka acuan baik yang inersia maupun non inersia. Keberadaan teori
relativitas umum ini kemudian membantu kita untuk memahami fenomena gravitasi
pada alam semesta dan mendorong kosmologi menjadi cabang ilmu Fisika yang
berkembang pesat hingga saat ini.
2. Prinsip-prinsip yang berlaku pada teori relativitas umum
a. Prinsip ekivalesi
Teori Relativitas Umum (TRU) mulai disusun pada tahun 1907 dengan
didasari oleh pemikiran Einstein tentang hubungan antara gravitasi dan
percepatan. Untuk merumuskannya, Einstein melakukan gedankenexperiment
(:Bahasa Jerman, yang artinya eksperimen pikiran atau thought experiment).
Eksperimen yang dilakukan oleh Einstein adalah eksperimen yang
disimulasikan pada pikiran saja dan tidak dalam eksperimen nyata.
1
2
1) Gadanken experiment, pemikiran membahagiakan bagi
einsteinDalam gedankenexperiment ini, Einstein membayangkan ia
sedang berada di dalam sebuah lift yang sedang jatuh bebas. Ia dalam
keadaan diam, namun ruang yang ia tempati sedang dalam keadaan
jatuh bebas. Maka apa yang terjadi? Ia akan mengalami keadaaan
“mengambang” di dalam lift, kakinya tidak akan merasakan tekanan
dari lantai lift

2) Pelengkungan cahaya medan gravitasi


Fenomena melangkungnya berkas sinar menurut kerangka acuan
noninersia ini kemudian menjadi penemuan baru: Berkas cahaya
akan dibengkokkan jika berada pada kerangka acuan dipercepat.
Karena menurut prinsip ekivalensi menyebutkan bahwa medan
gravitasi ekivalen dengan percepatan, maka diperoleh gagasan baru,
yaitu berkas sinar (atau gelombang cahaya) akan mengalami
pembengkokan jika mengalami medan gravitasi. Dengan kata lain,
medan gravitasi (daerah yang mengalami percepatan) dapat
membengkokkan berkas sinar (arah rambat gelombang cahaya).

= = − =
= 0

Gelombang cahaya dapat dibengkokkan oleh medan gravitasi

b. Deviasi geodesi
Ruang-waktu ini dapat melengkung karena adanya massa inersia atau
massa lembam. Massa memberikan bentuk energi bagi sebuah benda,
bahkan saat benda dalam keadaan diam.
𝐸0 = 𝑚𝑐2
Energi yang berasal dari massa inilah yang menyebabkan pelengkungan ruang
dan waktu. disekitar body of matter atau benda bermassa
Dalam menjelaskan pelengkungan ini, kita dapat menganalogikan ruang-
wakttu seperti sebuah lembaran karet yang sangat lentur. Jika sebuah benda
bermassa diletakkan diatasnya, maka benda itu akan bergulir hingga
memperoleh posisi setimbangnya. Daerah disekitar benda bermasssa ini
kemudian akan tampak lebih lengkung dibanding daerah lainnya. Jika
kemudian kita masukkan kembali benda bermassa yang kedua, dengan massa
yang lebih kecil dari sebelumnya, maka benda bermassa kedua ini akan
meluncur terhadap massa pertama dengan lintasan nyaris elips.
Sebagai hasilnya dari pelengkungan ruang waktu ini,maka sebuah benda
yang bergerak pada ruang akan menghasilkan kurva melengkung dan
bukan kurva lurus. Gravitasi yang semula dianggap sebagai gaya
kemudian direvisi pemahamannya, yaitu sebagai sebuah efek yang
muncul akibat pelengkungan ini. Peristiwa pelengkungan ruang-waktu ini
kemudian dikenal sebagai deviasi geodesi. Prinsip ini juga mengikuti
sesuai dengan eksperimen massa inersia sebuah benda, dimana semua
benda bermassa akan selalu mematuhi gaya gravitasi yang ada
disekitarnya. Artinya semua benda bermassa akan bergerak sesuai dengan
efek pelengkungan ruang-waktu yang ada disekitarnya.
Simpulan dari terori medan gravitasi Einstein adalah:
a. Massa-Energi menentukan bagaimana ruang-waktu melengkung
b. Pelengkungan ruang-waktu menentukan bagaimana materi bergerak

Massa-Energi menentukan bagaimana Ruang-Waktu melengkung.


&
Pelengkungan Ruang-Waktu menentukan bagaimana Materi bergerak

3. Formulasi medan gravitasi Einstein


a. Tensor lengkungan ricci
b. Tensor einstein

4. Fenomena – fenomena yang dapat diprediksi oleh Teori Relativitas Umum


(TRU)
a. Lensa Gravitasi
b. Pergeseran merah gravitasi
c. Dilasi waktu oleh gravitasi
d. Pergeseran perihrlion planet merkurius
e. Black hole
f. Gelombang gravitasi

Anda mungkin juga menyukai