Anda di halaman 1dari 19

RELATIVITAS KHUSUS DAN TRANSFORMASI LORENZ

3
1. Nazla Laila R 4203121070
2.Syamsa Az-Zahra B 21826026
3.Sulaiman Aliyudin 21826028
SEJARAH LAHIRNYA TRANSFORMASI
FISIKA MODERN LORENZ
1 3

2 4
TEORI RELATIVITAS CONTOH SOAL DAN
KHUSUS PEMBAHASAN
SEJARAH LAHIRNYA FISIKA MODERN

 Faktor-Faktor yang mendorong


Fisika modern merupakan salah satu bagian dari
ilmu fisika yang mempelajari perilaku materi  Penemuan Teori Kuantisasi Max
dan energy pada skala atomik dan partikel- Planck
partikel subatomik atau gelombang. Ilmu fisika Teori kuantum lebih sulit diterima
modern dikembangkan pada abad 19, dimana dari pada teori relativitas. Teori ini baru
perumusan-perumusan dalam fisika klasik tidak dapat diterima setelah Eisntein
lagi mampu menjelaskan fenomena-fenomena
menjelaskan tentang efek fotolistrik
yang terjadi pada materi yang sangat kecil.
Mulai tahun 1900 hingga periode pasca perang,
pada tahun 1905. Einstein menjelaskan
teori kuantum yang menjadi titik awal lahirnya energi radiasi dari sebuah berkas sinar
fisika modern mendapat perhatian serius dari sebagai paket-paket energi.
puluhan fisikawan.  Tanda-Tanda Fisika Modern
Teori relativitas khusus

 Definisi  Prinsip Relativitas Galileo


Relativitas, dalam hal ini adalah Prinsip Relativitas Galileo adalah tidak
Relativitas Khusus adalah teori fisika ada kerangka acuan inersia yang mutlak,
terkait pengukuran di dalam kerangka berarti sebuah eksperimen yang
acuan inersia. Teori ini diajukan oleh dilakukan di dalam sebuah kendaraan
Albert Einstein dalam karya tulisnya yang yang kelajuannya seragam, akan identik
berjudul ”On the Electrodynamics of dengan hasil eksperimen yang dilakukan
Moving Bodies (judul asli: Zur dalam kendaraan diam. “ Hukum-hukum
Elektrodynamik bewegter Korper )” dan mekanika harus sama di dalam semua
dimuat dalam Annalen der Physik, 17, 30
kerangka acuan inersia”
Juni 1905.
Teori relativitas khusus

Seorang pengamat dapat dinyatakan O, Transformasi bahwa hanya


dalam salah satu kerangka lembam mengukur
kecepatan sebuah benda v, maka pengamat O komponen -x kecepatan yang
dalam kerangka leba, lain, yang bergerak terpengaruh. Dengan
dengan kecepatan tetap u relative terhadap O mengintegrasikan persamaan
akan mengukur bahwa benda yang sama ini
bergerak dengan kecepatan :
yaitu :

Transformasi kecepatan ini akan


disederhanakan dengan memilih system
kordinat dalam kedua kerangka acuan sehingga
relative u selalu pada arah x.
Teori relativitas khusus

 Percobaan Michelson-Morley
Percobaan awal yang paling saksama untuk
mendapatkan bukti kehadiran eter dilakukan pada
tahun 1887 oleh fisikawan Amerika, Albert A.
Michelson dan rekannya E.W. Morley. Mereka
menggunakan interferometer Michelson. Pada akhir
abad ke-19 para ahli fi sika dan matematika berdebat
tentang keberadaan zat yang memenuhi seluruh alam
semesta. Zat ini dinamakan eter. Eter diyakini
sebagai media untuk cahaya matahari merambat
melampaui ruang hampa udara ke seluruh alam
semesta.
Teori relativitas khusus
 Relativitas Einstein
Dalam fisika, relativitas khusus atau teori relativitas khusus adalah teori fisika mengenai hubungan
antara ruang dan waktu yang diterbitkan pada 1905 oleh Albert Einstein. Teori relativitas mempelajari
bagaimana pengukuran besaran fisika yang bergantung pada pengamat seperti halnya dengan peristiwa
yang diamati. Relativitas merupakan salah satu dari beberapa teori mengenai gerak, yang dirancang
untuk menjelaskan penyimpangan dari mekanika Newton yang timbul akibat gerak relative yang sangat
cepat. Teori ini telah mengubah pandangan kita mengenai ruang, waktu, massa, energi, gerak, dan
gravitasi.
Teori relativitas Einstein merujuk pada kerangka acuan inersial yaitu kerangka acuan yang
bergerak relatif pada kecepatan konstan (tetap) terhadap kerangka acuan lainnya. Dari hasil kajiannya,
Einstein mengemukakan dua postulat, yaitu:
• Postulat 1
Hukum-hukum fisika mempunyai bentuk yang sama pada semua kerangka acuan inersial
• Postulat 2
Cahaya merambat dalam ruang hampa dengan kelajuan yang sama untuk semua pengamat yang
diam atau bergerak.
Teori relativitas khusus

 Dampak Teori Rellativitas Einstein


Efek dari Relativitas Khusus adalah sebagai
Relativitas khusus menghasilkan beberapa konsekuensi a. Kontraksi Panjang
dari penggunaan transformasi Lorentz pada kecepatan Konstraksi Panjang Sebuah benda diam tampak lebih
tinggi (mendekati kecepatan cahaya). Diantaranya panjang jika diukur oleh pengamat yang diam terhadap
adalah : benda, sedangkan untuk pengamat yang bergerak relatif
terhadap benda, maka panjang benda tampak lebih pendek.
 Dilatasi waktu (termasuk “paradok kembar” yang Kontraksi panjang adalah fenomena memendeknya sebuah
terkenal) objek yang diukur oleh pengamat yang sedang bergerak pada
 Konstraksi Panjang kecepatan bukan nol relatif terhadap objek tersebut.
 Transformasi kecepatan Kontraksi ini biasanya hanya dapat dilihat ketika mendekati
 Efek doppler relativistk kecepatan cahaya. Kontraksi panjang hanya terlihat pada arah
 Simultanitas dan sinkronisasi waktu paralel dengan arah dimana benda yang diamati bergerak.
 Momentum relativistic Efek ini hampir tidak terlihat pada kecepatan sehari-hari dan
 Energi kinetik relativistik diabaikan untuk semua kegiatan umum. Hanya pada
 Massa relativistic kecepatan sangat tinggi dapat terlihat
 Energi total relativistic
Teori relativitas khusus

Pada kecepatan 13.400.000 m/s (30 juta mph,


0.0447c) kontraksi panjangnya adalah 99.9% dari b. Massa Relativistik
panjang saat diam; pada kecepatan 42.300.000 m/s Massa Relativistik Untuk gerakan – gerakan benda
(95 juta mph, 0.141c), panjangnya masih 99%. Ketika dengan kecepatan relative kecil tidak terjadi perubahan
semakin mendekati kecepatan cahaya, maka efeknya massa. Perubahan itu baru tampak jika kecepatannya
semakin kelihatan, seperti pada rumus: mendekati kecepatan cahaya. Oleh Einstein hubungan
massa diam dan massa bergerak yang ditinjau oleh
Dimana: pengamat dirumuskan sebagai berikut :
Lo = Panjang diam (m)
L = Panjang yang dilihat pengamat pada gerak Dimana:
relative terhadap objek (m) M0 = Massa diam (m)
v = Kecepatan relatif (m/s) m = Massa yang dilihat pengamat pada gerak
c = Kecepatan cahaya (3 x 108 m/s) relative terhadap objek
(m)
Kontraksi panjang atau penyusutan panjang v = Kecepatan relatif antara pengamat dan benda
hanya terjadi pada pada komponen panjang benda bergerak (m/s)
yang sejajar dengan arah gerak. Semua komponen c = Kecepatan cahaya (m/s)
panjang lainnya yang tegak lurus terhadap arah gerak
(arah kecepatan v) tidak mengalami penyusutan
panjang.
Teori relativitas khusus

C. Momentum Relativistik
Momentum suatu benda bermassa m yang sedang bergerak dengan kelajuan v diberikan
sebagai : p = m.v. Untuk benda yang bergerak dengan kecepatan realtivistik maka momentumnya
adalah momentum relativistik. Besar momentum relativistik p diperoleh dari persamaan p = mv
dengan memasukkan m sebagai massa relativistik yaitu:

Jadi persamaan momentum relativistic seperti berikut:


Teori relativitas khusus

d. Energi Relativistik
Albert Einstein pada tahun 1905 menyatakan Menurut Einstein, benda yang bergerak
bahwa ada kesetaraan antara massa dan energi pada dengan kelajuan v, akan memiliki energi kinetik.
benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya. Ini karena adanya kesetaraan antara massa
Pada penyinaran zat radioaktif, selalu disertai energi dengan energi.
yang sangat besar. Energi ini diserap dan berubah
menjadi panas. Jika benda diam menerima energi
kinetik, massa relatif benda akan bertambah. Tetapi, Dimana :
jika kehilangan energi, massa benda relatif akan Ek = Energi kinetic relativitas
berkurang. Dalam fisika klasik kita mengenal dua m0 = massa diam
prinsip kekekalan, yaitu kekekalan massa (klasik) dan m = massa total
kekekalan energi. Dalam relativitas, kedua prinsip
kekekalan tersebut bergabung menjadi prinsip
c = kecepatan cahaya
kekekalan massa-energi, dan memegang peranan
penting dalam reaksi inti.
Transformasi lorenz

Transformasi Lorentz merupakan suatu transformasi baru yang senantiasa dapat berlaku pada
kerangka acuan diam dan kerangka acuan bergerak dengan kelajuan mendekati laju cahaya c
dalam vakum. Transformasi Lorentz ini akan menjadi transformasi Galileo pada kecepatan rendah
(lebih kecil dari kecepatan cahaya) dan dapat menunjukkan bahwa kecepatan cahaya tetap sama
pada semua kerangka.

A. Transformasi Lorentz untuk Koordinat


Kekeliruan transformasi Galileo adalah karena menganggap selang waktu pada kerangka acuan S’
sama dengan selang waktu pada kerangka acuan S, yaitu Untuk memasukkan konsep
relativitas Einstein, maka selang waktu ini tidaklah sama . Jika dianggap transformasi ini adalah
linear maka hubungan transformasinya Lorentz akan mengandung suatu faktor pembanding k
yang disebut tetapan transformasi.
Transformasi lorenz

Dengan demikian transformasi Lorentz Berdasarkan persamaan II


menjadi (persamaan I)

Sedangkan transformasi Lorentz kebalikannya adalah


(persamaan II)
b
Berdasarkan Persamaan I
Transformasi lorenz

Dengan menyamakan persamaan A dan B diperoleh Sedangkan transformasi Lorentz kebalikan adalah

Persamaan V
Dengan demikian

Persamaan III
Persamaan III Persama

Persamaan IV
Transformasi lorenz

B. Transformasi Lorentz Untuk Waktu Berdasarkan persamaan IV


Untuk memperoleh transformasi Lorentz untuk
selang waktu mula-mula digunakan persamaan V

...........(D)

Dengan cara menyamakan antara persamaan


.................(c) Persama
Dengan cara menyamakan antara persamaan V dan
IV dan Persamaan C diperoleh persamaan
persamaan C diperoleh persamaan
Dengan cara menyamakan antara persamaan IV dan
Persamaan C diperoleh persamaan Persamaan VII

Persamaan VI
Transformasi lorenz

C. Transformasi Lorentz Untuk Kecepatan


Untuk memperoleh persamaan transformasi Lorentz untuk kecepatan, maka persamaan V dibagi
dengan persamaan VII sehingga diperoleh

Kalikan setiap suku dalam ruas kanan persamaan (E) dengan factor , kemudian misalkan dan
sehingga diperoleh Transformasi Lorentz untuk kecepatan, yaitu:
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Sebuah pesawat antariksa bergerak dengan kelajuan 0,7 c. seorang awak pesawat menembakkan peluru
dengan kelajuan 0,8 c searah dengan arah gerak pesawat. Berapakah kecepatan peluru tersebut menurut
pengamat di bumi.

Dik : v (kecepatan pesawat) = 0,7 c

(kecepatan peluru) = 0,8 c

Dit :

Jawab :
LATIHAN

Seorang pengamat A berada dalam bus yang sedang bergerak dengan kelajuan 15 m/s
berpapasan dengan seorang pengamat lain (B) yang berdiri di tepi jalan. 20 detik setelah bus
melewati pengamat B, maka pengamat B tersebut menyatakan bahwa jarak sebuah sepeda
motor yang sedang melaju dengan arah yang sama dengan arah bus adalah 400 m hitunglah
koordint sepeda motor menurut pengamat A?

Anda mungkin juga menyukai