Anda di halaman 1dari 14

Buku 2

11:43 O A books.google.co.id/books?i 13 laps YouTube Berita Gmail Drive Kalender


Lainnya - henniyuni Tambahkan ke Koleksiku Tulis resensi Halaman 3 ca modern
Sebelumnya Berikutnya Lihat semun ukum Newton tentang gerak dapat digunakan untuk
menjelaskan Lgejala-gejala yang berhubungan dengan kelajuan yang jauh lebih kecil
daripada cepat rambat cahaya. Namun, untuk menjelaskan gejala- gejala yang berkaitan
dengan kelajuan mendekati cepat rambat cahaya, prinsip-prinsip relativitas harus
digunakan. Gerak dan perilaku partikel- partikel elementer yang dipercepat di dalam
akselerator (pemercepat partikel) hanya dapat dijelaskan menggunakan prinsip relativitas
karena partikel-partikel ini bergerak dengan kelajuan mendekati cepat rambat cahaya.
Prinsip Relativitas Einstein Gerak suatu benda harus dikaitkan dengan suatu kerangka
acuan tertentu. Orang yang sedang duduk di dalam kereta api yang sedang melaju dapat
dikatakan bergerak dan diam jika dikaitkan dengan suatu kerangka acuan. Orang tersebut
dikatakan bergerak terhadap pohon di samping rel, tetapi orang tersebut dikatakan diam
terhadap kereta api atau orang lain yang sedang duduk di kereta api yang sama. Kerangka
acuan di mana terhadapnya suatu benda bergerak menjadi konsep yang penting dalam
menjelaskan gerak suatu benda. Prinsip relativitas Einstein didasarkan pada dua postulat
Einstein yang dapat dinyatakan sebagai berikut. 1. Semua hukum fisika memiliki bentuk
yang sama di dalam semua 3 kerangka acuan inersial. Kerangka acuan inersial adalah
kerangka acuan yang diam atau bergerak dengan kecepatan konstan. 2. Cepat rambat
cahaya dalam vakum memiliki nilai yang sama di dalam semua kerangka acuan. Postulat
pertama menegaskan bahwa tidak diperlukan adanya kerangka acuan mutlak di mana
setiap gerak harus terkait dengannya. Setiap gerak dapat dinyatakan secara relatif terhadap
suatu kerangka tertentu yang telah ditetapkan. Postulat kedua mengandung pengertian
bahwa tidak ada objek yang dapat bergerak melebihi cepat rambat cahaya. Dua postulat
Einstein tentang relativitas ini sangat bermanfaat dalam kaitannya dengan objek-objek yang
bergerak dengan kelajuan mendekati cepat rambat cahaya (kelajuan relativistik).

11:43 O A books.google.co.id/books?i 13 aps YouTube Berita Gmail Drive Kalender Lainnya


- henniyuni Tambahkan ke Koleksiku Tulis resensi Halaman 4. Ea moderno Sebelumnya
Berikutnya Lihat semun Penjumlahan Kecepatan Jika dua buah objek bergerak sejajar,
masing-masing dengan kecepatan VAc dan va terhadap kerangka acuan bersama C,
kecepatan relatif A terhadap B, ditulis VA dapati VAC-sevyatakan 1- ac Bumi CAB Ilustrasi
penjumlahan kecepatan relativistik Dalam menggunakan persamaan ini, arah kecepatan
relatif terhadap kerangka acuan perlu diperhatikan. Arah ke kanan biasa ditandai dengan
dengan (+) dan arah ke kiri ditandai a. .Persamaan ini digunakan untuk kecepatan
relativistik. Persamaan ini akan tereduksi menjadi penjumlahan kecepatan klasik untuk
kecepatan non-relativistik (kecepatan yang jauh lebih kecil daripada cepat rambat
cahalashanga kecepatan dinam khalashanga Varpatan kaklaushaya). berlawanan arah
dengan kecepatan 0,5c dan e. berapakah kecepatan relatif pesawat pertam un terhadap
pesawat kedua (c = kecepatan cahaya)? Solusi. Disini kita bisa menggunakan prinsip
penjumlahan kecepatan relativistik untuk kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya.
VAC vBC Bumi C B VAc = 0,5c dan vục = → Va =% 3D VAC VeH 1 Mergenal Futa Modern
11:43 OA books.google.co.id/books?i 13 aps YouTube Berita Gmail Drive Kalender Lainnya
- henniyuni Tambahkan ke Koleksiku Tulis resensi Halaman 6 Ea modern Sebelumnya
Berkutnya - Lihat semua Relativitas Panjang Panjang suatu suatu yang bergerak
denganistcepaik objek yang bergerak denganistcepaik objek terlihat sebagai panjang
relativistik oleh pengamat yang diam. Atau sebaliknya, panjang suatu objek yang diam
terlihat sebagai panjang relativistik oleh pengamat yang bergerak dengan kecepatan
relativistik. Jika panjang suatu objek dalam keadaan diam yang diamati oleh pengamat
yang diam disebut panjang sejati (L,), panjang relativistik (L) selalu lebih pendek daripada
panjang sejati. L <L, Keadaan ini disebut kontraksi (penyusutan) panjang. L. Ilustrasi
kontraksi panjang Jika suatu objek dengan panjang sejati L, bergerak dengan kelajuan
relativistik v, panjang relativistiknya adalah L L Penyusutan panjang hanya terjadi sepanjang
arah gerak, komponen panjang gerak lain yang tgan tegak. KOTAK SOLUSI Sebuah
lapangan sepak bola berukuran panjang 110 m dan lebar 110 m. Sebuah pesawat angkasa
bergerak sejajar panjang lapangan dengan kecepatan 0,80c. Tentukan panjang lapangan
yang terukur oleh piloto pesawat! Solusi. Karena pesawat bergerak sejajar panjangnya,
hanya panjang lapangan yang mengalami kontraksi panjang. Diketahui panjang lapangan
adalah L, = 110 m dan lebarnya. Dengan demikian, panjang lapangan yang terukur oleh
piloto yang bergerak dengan kelajuan v = 0,8c adalah = (110V0 6) = 66 m Mennenal Fka
Modern

11:43 OA books.google.co.id/books?i 13 lap YouTube Berita Gmail Drive Kalender Lainnya -


henniyuni Tambahkan ke Koleksiku Tulis resensi Halaman 7 ca modern Sebelumnya
Berkutnya - Lihat semua Relativitas Waktu Selang waktu kejadian yang diam akan diukur
oleh pengamat yang bergerak dengan kecepatan relativistik sebagai selang waktu
relativistik. Demikian halnya dengan selang waktu kejadian dari suatu objek bergerak
dengan kecepatan relativistik akan diukur oleh pengamat yang diam selang waktu
relativistik. Jika selang waktu kejadian kejadian dari suatu objek yang diam diukur oleh
pengamat yang diam dinamakan selang waktu sejati (At,), selang waktu relativistik (At)
selalu lebih lama selang waktu sejati. Di> At, Keadaan ini disebut pemuluran (dilasi) waktu.
Jika objek bergerak dengan kelajuan relativistik v, selang waktu relativistiknya dapat
dinyatakan sebagai At, At = - KOTAK SOLUSI Waktu paruh suatu partikel radioaktif dalam
kerangka acuan diam adalah 10 * s. Jika partikel tersebut dapat bergerak sejauh 4 m
sebelum meluruh setengahnya, tentukan besar (mendekati) laju partikel tersebut! Solusi.
Dengan selang waktu yang sangat cepat (kecil), partikel bergerak dengan sangat cepat
dengan laju kecepatan cahaya. Perhitungan secara relativistik diperlukan untuk
menyelesaikan masalah ini. Pada = 10 detik Pada S = vat S Pada 10 10 1- 25y 10 16144 1-
9 10-16 .10 16 Dengan mengakarkan kedua ruas diperoleh: 2.10 "= 2,40 x 10 m / s 5. 10
Massa Relativistik

11:43 O A books.google.co.id/books?i 13 aps YouTube Berita Kalender Drive Gmail Lainnya


- henniyuni Tambahkan ke Koleksiku Tulis resensi Halaman 8. Sebelumnya Berikutnya -
Lihataemun Massa Relativistik Massa suatu objek yang berada dalam keadaan diam disebut
massa. Adapun massa suatu objek yang sedang bergerak dengan kecepatan relativistik
disebut massa relativistik. Jika massa diam, suatu objek yang bergerak dengan kecepatan
relativistik v, objek massa objek tersebut adalah Massa relativistik lebih besar dari massa
diam. m> m. 8. Momentum Relativistik ketika suatu objek bergerak dengan kecepatan
relativistik, momentum yang dimiliki objek tersebut disebut momentum relativistik. Jika suatu
objek dengan diam m massa, bergerak dengan kecepatan relativistik v, momentum
relativistik objek tersebut adalah m, v p = mv = Energi Relativistik Objek yang bergerak
dengan kecepatan kecepatan cahaya memiliki energi. Energi yang dimiliki benda dalam
keadaan diam disebut energi diam, yang dinyatakan dapat sebagai E, = m, c Adapun dalam
keadaan bergerak dengan kecepatan relativistik v, objek yang memiliki energi kinetik (EK)
relativistik, yang dituliskan sebagai EK = mc - me yang dapat juga dituliskan sebagai mc EK
= Energi total objek yang bergerak dengan kecepatan relativistik adalah energi kinetik
ditambah energi diamnya. Jadi, E = EK + E, Mengenal Fisika Modern

11:44 EOA books.google.co.id/books?i 13 laps YouTube Berita Kalender Drive Gmail


Lainnya - henniyuni Tambahkan ke Koleksiku Tulis resensi Halaman 10 - Ea modern
Sebelumnya Lihat semua Hubungan antara Momentum dan Energi Relativistik 10
Momentum dan energi relativistik dapat dinyatakan dalam satu persamaan yang dituliskan
sebagai berikut. E = me + p'c Atau E = E + p'c Di mana E adalah energi total relativistik, E,
adalah energi diam, p adalah momentum relativistik, dan m, adalah massa diam. Rumus
use (0,8c 1- = 0,6 0,6c = 0,8 Mengenal Fisika Modern

Buku 3
11:48 EON all i books.google.co.id/books?i 13 Bohan de 1 1 Relativitas Pendahuluan Apa
yang terjadi ketika suatu benda bermsa m mendapat auatu gaya Menurut hukum I1 Newton,
bendu akan dipetepat dengan percepatan a = Fm Kelajunn benda setelah Waktu adalah v
at = F Di sini kita lihat kelajuan benda bisa menjaili Hangat besar (tapa batas) tergantung
pada besar paya F dan lama gaya hekerja Ini hertentangon dengan hamil ekaperimen.
Ekuperimen menunjukkun hahwa berapa pun besurnya atampan nya gaya bekorja, kelajuan
benda tidak akan pernah melebihi 3 X 10 m / H (seperti yang ditunjukkan pada bulatan-bulat
an dalam Gamhar Lla). Ini merupakan kegagalan dari hukum Newton! 3- m / 4 Gumbur
1ls-A Gambar 1.1b adalah yang sederhana eksperimeu yang dilakskan utak mendapatkan
kurva pada Gambor Lla. Pada gambar elektronika rtmah dipercepat di antura dua keping
yang berbeda potenninl. Besarnya gaya diatur oleh bennrnya beda-beda potensi kedua
keping. P'oda tahun 1905, secara brilinn Albert Einstein mengemukakan dua postulat
danarnya yang dikenal sebagai teors relatiritas khuanA (spresnl theurN of relatirity). Tecri
Einstein ini mampa menjelaskan grafik pada Gambnr 1.la Hukan itu saju, leori relativitan
khunun juga mampu menjelnakan mengapo umtr (waktu hidup) suatu partikel bertambah
lams ketika ia bergerak enpat sekali. Aplikani teori ini mampu menjelaakan hubungan
antara manan dan energi yang merupakan danar ditemukannya bam atom. Belojar teori
relativitas termyata asyik juga Iha Banyak cerita Hah ini yang ditujukan utuk nuembahas
teori perjalanan ke luer angkosanyn relativitas khanun. Bagian-bagian yang dibahas dalan
bab ini antara lnin: • Kerangka acuan. • Tranelormaui Galileo (transformasi non-relativistik).
• Kontraksi (pengeratan) panjang • Pemuluran (dilani) waktu. • Momnatum relativistik, energi
relativintik. • Ilukum kekekalan energi dan momentum secara relativistik. serto yang
aneh-aneh juga ada. Fisika Mudern Kerangka Acnan II
11:49 EON all i A books.google.co.id/books?i 13 retatrvinTIK Fiaika Moiteru Kerangka
Acnan Dalam menentukan posiei satu benda, binnanya kita menggunnkan uatu kerangka
acuan Dalam Fisika dikenal dua macam kerangka neuan, yaitu: kerangka inorsial dan
korauka biarawati secara komersial. Kerangke inersial adalah knrangka acuan yang tidak
dipereepat. Kerangku non-inersial adaluh kerangka kerja yang bergetak dipererpat, Betndn
di dalam kerangka non-inetninl akan merakakan sebuah tambahan akibat percepatan
koetangka ini Contoh ketika Anda berada di keteta yang dipereepat ko di depan Anda ukan
merasakan gaya dorong kn belakang Buni adalah eontoh keeungka inerainl. Sebenuruya,
bumi mengnlami percepiatan rotasi dan revolusinya. Namun percepatan dalam ungat keril
(pereepatan ukibat revolusi hanya berorde. 10 m / a sedangkan perempatan akibat totani
berosde 10 m / a. Sebingga bumi dapat kernagkn secara komersial. Suatu kerungka pang
bergerak dengan keerpatan konatan relatif terhadap suatu kerungku inersial merupakan
auatu kerangku ineraial jaga Contoh: kereta yang bergnrak dengan kelajuan 54 ki / jam
relatif terhadap tanah dapat dinnggap sebagai suatu ketangka inersial Gembur Bami daput
dranggep wbugai kerunglu inersial Gembar 13 Nereta yang beruenut demgan keergaten
kmatan Prinsip Relativitas Newton Toli melakukan percobann handul di Inboratorium, Ia
menemnkian buhwn, perioda tunulul suai dengi rums T- 2n. Tofi kemudian membawn
perreobuan ini dalam suatu kereta yang bergeralt dengan kelajuan konstan r relatif terhadap
bunui. Ia melihat bahws ayunan bandul ternyata tidak berubah Petioda ayunan bandul tetop
sesuai rums T = 2r Percobann di atin dan berhagai percobaan mekanika lainnya
memberikan kesimpulan bahwa: "Semua hukum / rumns Fisika trerlaku dulam setiap
kerungka inersinl." Kesimpulan ini dikenal sebagai Prinsip Relativitan Newton. Dipakni
nama Newton, karena prinnip ini nenuai dengan hukum I Newton yang mengatakan bahwn
gerakan Auatu denda tiduk akan berubah yika tidak ada guga yang mempengoruhenpe.
Sebagai contoh, ketika Tuti naik pesawnt udara yang bergerak drugan kelajuan kountan.
Tuti tidak mueranakan balhwa dalam bergerak. Untuk lebih memahami memahami ihuntrasi
berikut. Naumi naik mohil dengan kelnjuan kinatan melewati suatu padang Tumput yang
luan. Anggap seluruh bagian mobil tertutup rapat keeuali lubang kecil untuk melihat keluar.
Noomi akan menyatakan bahwa mobilnya dinm, rumput-rumput yang bergerak. Sedangk
seorang penggembala kertusu di patang umput akan membahasakan hahwa Nanmi yang
bergerak. Sinpa yang bemar? Sukar bagi kita untuk menentukan siapa yang bergerak dan
niapa yang dinn. Hukum fisika tidak dapat dipakai untuk menentukan siapa S diam dan
sinpa karena menurut prinsip relativitan Newton, Hemua hukom finika dalam kedus
kerangka ini sama. Jadi. tidak ada yang dapat menentukan sinpa yang bergerask! Tidak
ada gerak abaalut. Semua gerak berailat relatif. Itulah sebabuya dalam perhitungan fisiks
kita perlu menetapkan wuatu kerangka sebagai kerangka neuan. telam set erna era ems 4
Relativitas n rem Transformasi Galileo Untuk dapat menurunkan rums tranformasi Galileo,
ikuti Jr ilustrani herikut. Dian berdiri di tanah (kerangka S) dan Geta berada di II

11:49 E A books.google.co.id/books?i 13 kita perlu menetapkan wuntu keraugka sebagai


kerungka nounu. Relativitas Transformasi Galileo Untuk daput menurunkan rumus
traunformasi Galileo, ikuti | r ilustrasi berikut. Dian berdiri di tanah (kerangkn 5) dan Gera
berada di atan lori (kerangka). Lori bergerak dengnn kelajuan konstan e sepanjang sumbu
X ponitif relatif terhadap tanah (lihat Gambar 1.4). Sualu peristiwa (ledakan kecil) serjudi di
titik P. Minalkan kerangka S dan 8 'herimpit ketika t -0, menurut Dian periatiwa ini terjali pada
koordinat O Fuang (4. y. Dan pada waktu 1. Dalam koordiuat runng- waktu, koordinat titik
Pditulis (a, N.). Meuurut Gern, peristiwa ini terjadi pada posisi (2. ..) weperti ditunjkkan dalam
Geobar 4 (iamhar 1.4 (1) Persamaan (1) dinamakan traasformasi Galileo. Jika kerangka s
dan S 'tidak berimpit ketikat = 0, maka kolom (1) di atne tidak lagi berlaku Misalkan pada
unat 0, pusat kourdinat S 'berada pada koordinat maka lubungan koordinat ruang-waktu di S
dan S' menjadi (2) Namun perlu diperbatikan bahwa selinih (perubahan jurak) dan waktu)
dari pernamaatn (1) dan petnimaan (2) adalah Kuma, yaitu Ar = Ar- eat Ay'- Ay A: = A Ar At
(3) Anggap uebuah mobil mainan bergerak di dalam lori seurah dengan gerak lori. Menurut
Dian Dalam waktu At mobil-mobilan itu telali menempuh jarak An.Menurut Gera mobil-
mobilan itu telah menempuh jarak Ae = Ar - at. Menurut 1raunformani Galileo Al = At
​sehingga Ar Al A Jika kita ambil limit Al = at -0 dan kita definieikan ', dan n, selngai
kocepatan senaat dari benda meuurut S dan S, maka peraamann di atne dapat dituliskaa:
Lim Ar AA - - - , - "(4) Hanil ini dinamakan penjumlahan kecepatan menurut Galileo, Rumus
ini nering digunnkan dalam kehidupun sehuri-hari, seperti pada contoh 1. Namun kita akan
jika lihat hahwa rumnn ini akan kontradikat diterapkan pada gelombang elektromagnetik.
Avyik dah helaler retativinik Eisika Mnderm Cuntoh 1: Sebuah yerbong kereta dergeruk
dengun kelajuan 10 m / s relatif terhadap Ahmad yeng herdiri di atas tanak. Di dalam
gerhony, Titus berjalan dengen kelajuan i m / relatif terhadup kereta. Jiku arnh gerak Titus
searah dengan arah gerak kereta, tentukan kecepatan Titas elutif terhadan AAmadt II

12:04 A books.google.co.id/books?i 13 kita perlu menentukan wuntu keraugka sebagai


kerungka nounu. Relativitas Transformasi Galileo Untuk daput menurunkan rumus
traunformasi Galileo, ikuti | r ilustrasi berikut. Dian berdiri di tanah (kerangkn 5) dan Gera
berada di atan lori (kerangka). Lori bergerak dengnn kelajuan konstan e sepanjang sumbu
X ponitif relatif terhadap tanah (lihat Gambar 1.4). Sualu peristiwa (ledakan kecil) serjudi di
titik P. Minalkan kerangka S dan 8 'herimpit ketika t -0, menurut Dian periatiwa ini terjali pada
koordinat O Fuang (4. y. Dan pada waktu 1. Dalam koordiuat runng- waktu, koordinat titik
Pditulis (a, N.). Meuurut Gern, peristiwa ini terjadi pada posisi (2. ..) weperti ditunjkkan dalam
Geobar 4 (iamhar 1.4 (1) Persamaan (1) dinamakan traasformasi Galileo. Jika kerangka s
dan S 'tidak berimpit ketikat = 0, maka kolom (1) di atne tidak lagi berlaku Misalkan pada
unat 0, pusat kourdinat S 'berada pada koordinat maka lubungan koordinat ruang-waktu di S
dan S' menjadi (2) Namun perlu diperbatikan bahwa selinih (perubahan jurak) dan waktu)
dari pernamaatn (1) dan petnimaan (2) adalah Kuma, yaitu Ar = Ar- eat Ay'- Ay A: = A Ar At
(3) Anggap uebuah mobil mainan bergerak di dalam lori seurah dengan gerak lori. Menurut
Dian Dalam waktu At mobil-mobilan itu telali menempuh jarak An.Menurut Gera mobil-
mobilan itu telah menempuh jarak Ae = Ar - at. Menurut 1raunformani Galileo Al = At
​sehingga Ar Al A Jika kita ambil limit Al = at -0 dan kita definieikan ', dan n, selngai
kocepatan senaat dari benda meuurut S dan S, maka peraamann di atne dapat dituliskaa:
Lim Ar AA - - - , - "(4) Hanil ini dinamakan penjumlahan kecepatan menurut Galileo, Rumus
ini nering digunnkan dalam kehidupun sehuri-hari, seperti pada contoh 1. Namun kita akan
jika lihat hahwa rumnn ini akan kontradikat diterapkan pada gelombang elektromagnetik.
Avyik dah helaler retativinik Eisika Mnderm Cuntoh 1: Sebuah yerbong kereta dergeruk
dengun kelajuan 10 m / s relatif terhadap Ahmad yeng herdiri di atas tanak. Di dalam
gerhony, Titus berjalan dengen kelajuan i m / relatif terhadup kereta. Jiku arnh gerak Titus
searah dengan arah gerak kereta, tentukan kecepatan Titas elutif terhadan AAmadt II
12:04 E books.google.co.id/books?i 13 tumear Penjumlahan Kecepatan Relativistik
Minnlkan sebuanh kereta api super (abad 21) bergerak cepat inkuli dengan keoepatan dan
relaaf terhadup tanah. Di dalam kereta api terdapat seorang penumpang yang bergerak
dengan kecepatan rlatif terhadap kereta. Menterut pengamat di kereta, setelah waktu posini
penuimpang lersebut = r Gunakan trannformani Lorentz untuk memperoleh lamber L = - ut (*
+ r = (1 + wy (1-5) - n- vt) I nidalah ponisi yang dilakukan oleh pengamat di tanah dan t
adalah waktu yang diukur pengamat di tanah.% (u) kita namakan kela juan menurnt
pengamat di tannh. Kelajuan ini kita beri nimbol u, sebingga kitd peroleh rumus, (18) I + Ini
adalah rum AN kecepatan yung diukur aleh pengamat diam. Rumus ini dinanuakan ruman
penjumlahan Arerpatan elatiriatik Sekarang mari uji rumun ini deagan meuggunakan
beberapa kaaa-kasun terrtentu yang telah kita ketahui jawabuya 1. Jika w = 0, maka w =, ini
cocok dengan intnini kita ynitu jika penumpang dinm, maka kecepatan penumpang terhadap
tanah sama Demgan kecepatan kereta terhadap tanah 2. Jika v = 0 maka u = v, ini juga
sesuni yang kitn haraphan, yaitu ketika keretu dinm, kecepatan peunmpang terharlap tanah
nama dengan kecepatan peumpang terhadap kereta 3. Jika, atanP angat keril dibandingkan
deng kemudian w = +, ini dilakukan dengan umun penjumlahan kecepatian Galilea 1. Jika =
e (penummpnag dignti culuya) maks u = e, ini coiook dengan rumus Maxwell hahwa kela
juan eahaya pada setiap kerangka dalam nama komersial Teruyata rumus penjumlahan
kecepatan relativitan tidah dengan intuini kital 20 Relativitas Contoh 6: Dua clektron
dipaneurkon oleh dua Nmder diam. Kecepatan elektron itu masng-masing 0, Ne dalam aruh
berlawanan. Hitung kecepatan elektron pang satu relatif terhadap gany tain! -0 Gamlor 1du
Jawab: Misalkan elekteon A sebagal ucuan, seeutu intuisi kita harapkun kecepatan elektron
B zelatif terhadap A lebih betar dari 0,8 c. Pada Gambar 1-22, karenn elektron A dinmbil
sebagal netuan, elektron A digambarkan ebagai ppengannat dinm (berangka s). Sumber
yang memancarkan elektron-elektein ini nalah-olnh bergerak endekati elektron A dengan
kecepatanr = 0,8. Sumber ini dignmbarkan dalam kerangka S. Elektrou B bergeruk dengun
keerpatan u - 0,8 e telatif terhadap nambere (meujauhi sumber). Meurut rumua kecepatan
penjnmlahan kecepatan Galileo, kecepatan elekteon B relatif terhada A adalah u = v + = 1,
mati. Meuurut rumun peujumlahan kocepatan inlativistik, keerpatan n (krcepatan elektron B
relatif terhadap elektron A) adalah elektren 0, 8e + 1, Bet 1, 6e L64 ker elektren = 1976e =
2.93 x 10% Selama ini kita hanya menganggap partikel bergerak sejajar dnngan urah
kecepatan e (arah sumbu A positif). Bagaimuna jika kecrpatan partikel yang mempunyai
komponen y atau komponeu Bayangkan benda bergerak miring dan mempunyai komponen
kecepatan pada urah sumbu X dan mumbu Y meperti pada Gambar 1.23. Anggap kerangka
S 'bergerak dengan kecepiatan dan arah vumbu X peiwitif Minalkan komponen keoepatan
benda pada kerangka adalah u, dan, Komponen keerpatan benda pada suubu X memurut
pengamat di S didapat dari rumus (18) adalah: Gamhur 1 (19) Meaurut pengamat di S,
angep beada berada pada posisi v, pda waktu t dan pala posisi, pada wakta Benar
kompemen kecepatan arah sebuah dalam korangka S adalah: u, - II

12:05 EN all i books.google.co.id/books?i 13 Sehingga komponen kecepatan vertikal, ilapat


kita tulinkan, ", - - (20) Fisiku Midern 21 For u, kita gunakan argumea yang sama, kita akan
menaperoleh ( 21) Momentum Relativistik Telah kita pelajari hahwa ketika kita berurnan
dengan kecepatan yang tinggi, transformani Galileo (finika klanik) harna diubuh menjadi
transformasi Lorentz (fisika relativitun). , dan energi Dalam fisika klanik kita mendefinieikan
momentum euntu partikel bormasaa m, yang bergerak dengan kelajuan u sebagai m. Jika
kita menggunakan definisi ini pada proses tumbukan relativintik (tumbukun yang
menggunakan kecepatan sangat tinggi), teruyata momntum menjudi tidak kekal. Sementara
menurut Einitein semun hukum Fisika (termaauk hukum kekekalan momentum) selnlu
nama paida semun kerangka inernial Untuk mndefiaisikan momentum telativistik da 2 hal
yang perlu diingat 1. Mamentum relativistik hurus menghitung nilai, ui ketikn kolajuain
benda nangat kecil dihandingkan e (a e). 2. Momentum telativistik harun menienuhi hukum
kekekalan momentum ketika diterapkan pada proses tumbukan relativitas (tuinbukan
dengan kelnjuan tinggi) Nant relatisietik tidech denn Definini yang memenuhi kedun
perynratan ali atan adalah (22) dengan adalah kelajuan partikel. Silahkan buktikan lahwa
ketika << e maka p = my. Bernpa huku panas ym, sebagni m, dan mendefinisikannya
sehagai maana inersial atau massa relatieistik, werta menyetutkan bahwa masan benda
hertamlah eeiting dengan pertambahan kecepatannya. Hal ini kurang tepat! Sebenarnya
definisiian ini bertujuan untuk uenggunakan pemahaman mekanika klasik (dengan sedikit
modifikasi tentunyn) untuk konus relativistik, ynitu agar momentum rumun tetap dapat
dituliskan p- mn. Namun pendekatan ini terlale dipaksakan. karaa mekanika relativistik
atalah hal yang berbeda, kita dapat membuktikan bahwa rumus gaya relativistik pada sumbu
X, F = "dulah mama dengan ma, jelaa kita tidak dapat menyatakan ini dalam bentak klasik
karena jika kita menggunakan definiui m = n mgi Tumunya akan menjadi y ' me, yang tetap
menyiuakan Huku 1 (yang tidak muneul pada rumus klasik). Gaya reletivistk bukan F = Lagi
pula, jika pendefinisian di atas benar, maka maasa benda alkan berbeda untuk kerangka
acuan yang berbeda, ini tidak benar! Maann adalah bosaran yang invarnan (tidak
torgantuug kerangka acuan) Gaya relativistik pada suntu benda yang momentumnya
didefinisikan sehagai dp Contoh 7: Sebuah elektron dengan massa bendungan 9,1 x 10 "kg
begerak dengan kelajuan 0, Se. IHiturig mamentum relatıvistiknya itan banatingkan dengan
mamentum klusiknya! Jawabi Momentum relativitas dienri dengan rumun (22) sedangkan
momentum klawik dicari dengan rumus Pa = M. 22 Relativitas II

12:05 EN all i A books.google.co.id/books?i 13 Gunakan data yang diberikuna m, - 9,1 X 10


ke u = 0, se = (0.8) (3 x 10) = 2.1 x 10 m / u Hasilnya adalah: a64 x 1 "kg m / s Peg- (9.1 X
10" (2,4 X 10) - 2.154 X tkm / s Energi Relativistik Telah kita bahwn pada kecepatan
relativistik, momentum umun dan gaya harts dimodifikani Korena momen- tum dan gaya
erat lubungannya dengan energi maka rumun- rumun yang berhubungan dengan energi pun
harus ditnoditiksi jiku untuk dipakai untuk imntnganalisin benda yang bergerak dengan
kelajuan tinggi mendekaati kecepatan cahaya Rumua energi kinotik yang telah dimodifikaui
antuk kecepatan tinggi adalab: toples eri di eletivietik betu perg kutes i (23) Rumus ini
lisebut mus energi kenetik vlativatik Persamaan ini mudah dikonfirmnsi melalni eksperimm
dalam sebuah akselerator (pemerorpat partikel energi tinggi). Pada kelnjuan rendah yaitu
ketika K << 1. persomaan di atan menjadi E 1/2 m yaug merupakan bentuk energi kinetik
yang kita kenal.Uatuk menhukti kan ini kita gunakan ekspaissi binomial. -1+ Pertetiken eper
biremal lu + + ... mudah an. my - Gambar 1.24 metukiakan kurva energi kinetik fungai 3 = u
/ e, untuk kastan relativitun dun uom-relativistik (klunik). Terlihat bahwa kurva sangat
berbeda ketika kelajunn cukup tinggi Energi kinetik partikel sering ditulis dalam bentuk
berikut: E, - yne - m (24) Fisiku Modern 23 Stkn mye odnlnh konstan dan dinmakan enrgi
disc partiket, E 1A Ini adalah rumus terkenal Einntein tentang hubuogan manna dengan
energi, yung dikennl dengan nama rumus mmassa energi. Hasil ini menunjukkan pada kita
bahwn massa benda yang kecil dapat menghasilkan energi yang sangut beeat (karena e
nangat benar). Sedangkan suku pertama ymge yang tergantung pada kecepatan partikel
merupakan penjumlahan egi kinetik dan energi dinm. Besaran didefinisikan sebagai energi
total E 1.6 0.0 E = ym, = E, + mj Gamhur L Pengayaan: Penurunan rumus energi kinetik
relativistik Mari kita mulni dengan rumtn tusaha yang dilakukan oleh gaya F untak
memintakan bendn dari (diam) ke W = Fdr - -S d- ["(de de du dt II

12:05 E books.google.co.id/books?i 13 Istegral di ata dapat diganti enjadi integral terhadap a


namun hatas bawah dan hatas atan integralnya harns diganti. Batan bawah adalah ketika
partikel diam, sedanekan batan atan adalah ketika partikel bergerak dngan kelajuan w.
Dengan demikian, I. du Sekarang gunakn persatmaan motuentum untuk menghitung
Dengan demikinn bennrnya usahn yang dilnkuknn gaya P adalah W = y udu untuk
menyelesaikan intogral ini kita misalkan y1- wehingga dy = duda ata udu = Dengan butan
atn: y = 1- seinngkan batas hawah; n = 1- = 1. 24 Relativitas mur dy = mt-2y (Usaha di atan
adalah uaha untuk menggerakkan benda dari keempatannya nampni keoepatau Ini sama
deugan rmergi kinetik benda yang kecepataunya. Sehingga kita dpt m energi kinetik
relativitua adalah Hubungan Energi-Momentum Relativistik Artakalunya kita perlu
menghubungkan euergi E = ymge dengan momentum p =, u. Kita kuadratkan E talu kurangi
dengan p kita akan peroleh hubungan berikut A - p- mt - mw atau - (pe) - (myy (25) Coutoh
s: Suatu elektron mempangat kelujuan 0,8 Manna elektron 0,51 MeV / e (m, = 9,1 x 10 kg.
nilahkan baktikant) Tentakan energi total dan rncrgi anetiknya! Jawah: Energi diam elektron:
E = me - 0,511 MeN / e - 0,011 MeV Energi elektron E- pm (0,311 MeV / 0, ss2 MV Energi
kinetik elekteon E, = E - E = 0,552 - 0,11 = 0,341 MeV Catatant 1 MeV 10 eV 1,6 x 10 Bukti
Ekperimen dari Teori Relativitas Einstein Suntu teori Finika braar-benar dinkui sebagal teori
yang baik jika dapnt dibuktikun secara eksperimen Teari relativitas Ei nstein telah
mengalami herhngai njian melalmi herhagai eksperimen. Dan haeilnya wangat eukeen
Dilasi waktu hidup mteon merupakan waluh aatn Imkti kelenaran teori renlativitus Ein-

Buku 1

12:06 S N semua i books.google.co.id/books?i 13 Penulis, FisiraModeren BAB I TEORI


RELATIVITAS 1.1. KECEPATAN RELATIVISTIK Sinar tampak (cahaya) termasuk
gelombang elektromagnetik. Baik medan listrik maupun medan magnetik tidak memerlukan
medium untuk perambatannya, sehingga gelombang cahiaya dapat merambat melalui ruang
hampa udara (ruang vakum). Berdasarkan teori gelombang elektromagnetik, Maxwell telah
menghitung sangat cepat rambat gelombang elektromagnetik yaitu sebesar e = 2.99792 x
10 * m's = 3 x 10 "mís. Kenyataannya dalam kehidupun manusia sehari-hari selalu
ditemukan bahwa kecepatan-kecepatan mobil, kereta api, pesawat Terbang merupakan
kecepatan-kecepatan rendah, yaitu kecepatan - kecepatan tersebut masih jauh lebih kecil
jika dibandingkan dengan cepat gelombang cahaya. Elektron dengan massa 9,11 x 10 "kg
yang dipercepat melalui berbagai potensi sekitar 36,5 kV baru dapat bergerak dengan
kelajuan sekitar 1,12 x 10 ° mis. Walaupun hukum Newton dapat menjelaskan peristiwa
yang berhubungan dengan benda-benda yang bergerak dengan kecepatan rendah, tetapi
hukum ini gagal menjelaskan peristriwa-peristiwu yang berhubungan dengan bendu-benda
yang bergerak dengan kecepatan yang cepat rambat gelombang cahaya. Kecepatan yang
cepat rambat gelombang cahaya disebut kecepatan relativistik. Salah satu uji kasus hukum
ini adalah pada akselerator, yaitu alat untuk mempercepat gerak partikel bermuatan listrik,
proton, deutron, elektron dan laian-lain sebagainya. Walaupun potensial yang sangat tinggi
(sampai jutaan volt) dioperasikan pada akselerator tersebut untuk mempercepat elektron,
akan diketahui kenyataan bahwa kelajuan elektron tersebut tidak melebihi dari 0,99 c.
Sedangkan eksperimentasi hubungan antara potensi dan kelajuan elektron adalah Rumus
tersebut menunjukkan bahwa hubungan besar potensi V yang dioperasikan pada sebuah
akselerator ditingkatkan 4 kali semula, maka energi kinetik elektron juga akan meningkat
menjadi 4 kali semula dan kelajuan elektron akan meningkat mejadi 2 kali semula . Berarti
bila pada suatu saat kecepatan elektron yang dihasilkan oleh sebuah akselerator adalah 0,6
c, kemudian beda potensial dinaikkan menjadi 4 kali semula, maka kelajuan elektron
menjadi 2 x 0,6 c = 1,2 c. Tetapi dalam eksperimen hanya diperoleh kelajuan elektron tetap
sebesar 0,99 c. Ini menunjukkan bahwa hukum mekanika Newton bertentangan dengan
hasil percobaan yang berhubungan dengan kecepatan relativistik. Pada tahun 1905
Einstein mengemukakan teori relativitas khusus untuk menjelaskan batas kecepatan suatu
partikel. Disebut teori relativitas khusus karena hanya bagi kerangka acuan inersial. baru
pada tahun 1916 Einstein teori relativita umum yang digunakan bagi semua kerangka
acuan, baik di peta komersial noninersial. Dalam teori ini, Eintein mengemukakan dua
postulat dasar sebagai berikut: 1. Semua hukum fisika memiliki bentuk yang sama pada
semua kerangka acuan diersial 2. Kelajuan cahaya dalam vakum memiliki nilai sama, yaitu e
= 3 x 10 m / s dalam semua kerangka acuan diersial . Dalam bab ini akan dibahas hanya
teori relativitas khusus, termasuk penjumlahan kecepatan relativistik, penyusutan panjang
(kontraksi panjang), pemuluran waktu (ditatusi waktu), relativistik massa, energi dan
momentum relativistik. Fisika Moderen II

12:06 E books.google.co.id/books?i 13 Fisika Moderen 1.2. POSTULAT RELATIVITAS


KHUSUS a. Semua gerak relatif Sebuah benda disebut bergerak posisinya telah berubah
relatif suatu benda lain. Penumpang pesuwat terbang berjalan dalam pesawat relatif
terhadap pesawat tersebut. Pesawat terbang tersebut bergerak relatif terhadap bumi. Bumi
bergerak relatif terhadap matahari. Matuhuri bergerak retatif terhadap galaksi bintang.
Misalkan seorang berada dalam mobil yang sedang melaju dengan kecepatan 50 km / jam
relatif terhadap orang yang berdiri dipinggir jalan. Kemudian orang tersebut berjalan dalam
mobil dengan kecepatan 5 km / jam searah dengan arah gerak mobil tersebut relatif
terhadap mobil. Penumpang lain yang sedang duduk dalam mobil menyatakan bahwa
kecepatan orang berjalan tetap 5 km / jam. Akan tetupi orang yang berdiri dipinggir jalan
wafat bahwa kecepatan orang yang berjalan dalam mobil adalah 55 km / jam. b. Kejadian,
pengamat dan kerangka acuan Kejadian adalah suatu peristiwa yang terjadi dalam suatu
ruang dan pada waktu tertentu. Contoh kejadian adalah ledakan, kilat, tumbukan antara dua
benda, dan lain sebagainya. Pengamat adalah orang yang bertanggung jawab, melakukan
pengukuran koordinat dan waktu kejadian Kerangka acuan adalah suatu sistem koordinat
yang ditampilkan dalam kejadian, dinyatakan dengan (x, y, z) c. Relativitas Newton Hukum I
Newton (hukum inersial) yang menyatakan bahwa jika suatu benda tidak bekerja gaya
resultan (F = 0), maka benda tersebut selamnya akan diam atau selamanya akan bergerak
pada kecepatan konstan pada suatu garis lurus. Teori relativitas berhubungan dengan
kejadian-kejudian yang diamati dari kerangka acuan diersial, yaitu kerangka acuan di mana
hukum I Newton (hukum inersia) yang berlaku, Jadi kerangka acuan dalam iklan adalah
kerangka acuan yang berada dalam keadaan diam atau bergerak terhadap kerangka acuan
lainnya dengan kecepatan konstan pada suatu garis lurus. Galileo dan Newton
mengemukukan tentang prinsip relativitas Newton, bahwa hukum- hukum mekanika berlaku
sama pada semua kerangka acuan inersial. Untuk memahami prinsip ini laporanlah sebuah
kejadian sebagai berikut Misalkan anda berada di dalam sebuah mobil yang sedang diam.
Anda menjatuhkan sebuah koin. Koin tersebut akan menempuh jalan vertikal dan berada di
tempat jatuhnya koin di atas lantai mobil tepat di bawah posisi awal koin (sebelum dilepas).
Kejadian ini akan sama bila diamati oleh pengamat yang juga berada dalam kerangka acuan
diam relatif terhadap bumi. Kemudian mobil tersebut bergerak dan pada saat mobil sedang
melaju dengan kecepatan konstan, dan menjatuhkan lagi koin. Menurut anda yang berada
di dalam mobil tersebut ternyata koin tersebut juga akan menempuh suatu lintasan lurus
vertikal dan berada di tempat jatuhnya koin di atas lantai mobil tepat di bawah posisi awal
koin. Kejadian kedua yang diamati oleh pengamat yang berada dalam kerangka acuan
yang sedang bergerak lurus dengan kecepatan konstan relatif terhadap bumi. Tetapi
menurut orang yang berada dalam kerangka acuan diam relatif terhadap bumi, koin
mengikuti lintasun berbentuk parabola. Berarti lintasan yang dicapai koin adalah FidiRN
Moderen berheda jika diamati dari kerangka acuan yang berbeda. Hal ini tidak
bertentangan dengan prinsip relativitas Newton, sebab prinsip ini menyatakan hukum-hukum
mekanika berlaku sama padu semua kerangka acuan dalam komersial. Pengamat dalam
mobil penyimpanan lintasan koin adalah garis vertikal. Ini sesuai dengan Hukum Newton
bahwa benda jatuh bebas karena pengaruh gaya gravitasi bumi dengan kecepatan
mendatar selalu = 0 akan menempuh lintusan garis vertkal. Sedangkan pengamat yang
diam ditepi jalan pe lintasan koin yang berbentuk parabola. Menurut pengamat yang diam
ditepi jalan, koin memiliki laju mendatar yang sama dengan laju mobil dan pada II

12:07 A book.google.co.id/books?i 13 berbeda jika diamati dari kerangka acuan yang


berbeda. Hal ini tidak bertentangan dengan prinsip relativitas Newton, sebab prinsip ini
menyatakan hukum-hukum mekanika berlaku sama pada semua kerangka acuan dalam
komersial. Pengamat dalam mobil penyimpanan lintasan koin adalah garis vertikal. Ini
sesuai dengan Hukum Newton bahwa benda jatuh bebas karena pengaruh gaya gravitasi
bumi dengan kecepatan mendatar selalu = 0 akan menempuh lintasan garis vertkal.
Sedangkan pengamat yang diam ditepi jalan pe lintasan koin yang berbentuk parabola.
Menurut pengamat yang diam ditepi jalan, koin yang memiliki laju mendatar yang sama
dengan laju mobil dan pada koin yang juga dapat digunakan oleh gaya bumi. Akibat adanya
laju mendatar dan gaya bumi tersebut, Hukum Newton menyatakan bahwa lintasan benda
akan berbentuk parabola Perbedaan antara kasus I dan II adalah bahwa dalam kerangka
acuan bumi, koin memiliki kecepatan awal horizontal yang sama dengan kecepatan mobil.
Oleh karena itu berdasarkan hukum-hukum mekanika, koin akan menempuh lintasan
berbentuk parabola, seperti gerak peluru yang ditembakkan horizontal. Dalam kerangka
acuan mobil yang sedang bergerak lurus, koin tidak memiliki kecepatan awal horizontal.
Oleh karena itu berdasarkan hukum- hukum mekanika, koin akan jatuh bebas bergerak
lintasan lurus vertikal. Jadi, hukum mekanika berlaku sama puda keduu kerangka acuan di
dunia tersebut walaupun lintasan yang dicapai berbeda. 1.3. TRANSFORMASI GALILEO
Transformasi Galileo dapat dibedakan atas dua bahagian yaitu: a. Transformasi Galileo
untuk koordinat dan waktu b. Transformasi Galileo untuk kecepatan dan percepatan 1.3.1.
TRASFORMASI GALILEO UNTUK KOORDINAT DAN WAKTU Gambar L3.1.menunjukkan
dua buah kerangka di iklan S dan S '. Misalkan kerangka acuan S berhubungan dengan
pengamat yang diam relatif terhadap bumi dan koordinat sistem koordinat XYZ dengan titik
asal O. Kerangka acuan S 'berhubungan dengan pengamat dan memiliki koordinat X'Y'z'
dengan titik asal o ', bergerak dengan kecepatan konstan v kearah sepanjang sumbu X (+)
relatif terhadap kerangka acuan S. Mula-mula (saat t = t 0) titik acuan kedua berimpit.
Dalam mentransformasikan Galileo yang akan diturunkan ini, selang waktu. Disebut oleh
pengamat di S respon sama denganyang Dikatakan oleh pengamat di S '. Jadi, t = r ". Y = y
'dan z az Setelah selang waktu t, maka titik asal koordinat S' (titik O ') telah bergerak sejauh
vt dari titik asal koordinat S (titik O). Misalkan OP = x = jarak kejadian P terhadap titik asal O
dan o'P = x '= jarak kejadian P terhadap titik asal O'. Dalam gambar yang tepat persamaan
bahwa: yang OP = 00 '+ O'P o'P = OP - 00' = x-vt Oleh karena itu Transformasi Galileo
untuk koordinat dan waktu ditulis dalam bentuk x '= x- vt y' = yz '= z t' = t (1-1) Fisika
Moderen Kejadian Y y! P (xyz) vt O 'XX "Gambar 1.3.1. : Titik Padalah suatu kejadian.
Setelah selang waktu t, titik asal koordinat s '(titik o') telah bergerak ke kanan sejauh vt dari
titik asal koordinat S (titik o) II

12:07 E books.google.co.id/books?i 13 Kejadian Y .P (x.y.z) vt o 'X-X z' Gambar 1.3.1. :


Titik Padalah suatu kejadian. Setelah selang waktu, titik asal koordinat S (titik o ') telah
bergerak ke kanan sejauh vt dari titik asal koordinat S (titik O) Gambar 1.3.2. Kerangka
acuan S' berhubungan dengan pengamat dan memiliki koordinat x'Y'z ' dengan titik asal O ',
bergerak dengan kecepatan konstan vkearah sepanjang sumbu X (-) relatif terhadap
kerangka acuan S. Mula-mula (saat t = t = 0) titik asal acuan berimpit. Transformasi Galileo
kebalikan berarti (-v), sehingga Kejadian x 'P (x.y.z) -vt X = x' z! Gambar 1.3.2. : Titik P
adalah kejadian. Sotelah selang waktu t, titik asal koordinat s '(titik o') telah bergerak ke
arah kekiri sejauh -vt dari titik asal koordinat S (titik O) O'P = OP + O'o x '= x- vt X = x' + vt
Olch karena itu Transformasi Galileo kebalikannya untuk koordinat x dan waktu t adalah x x
'+ vt y = y! (1-2) 1.3.2. TRANSFORMASI GALILEO UNTUK KECEPATAN DAN
PERCEPATAN Untuk memperoleh bentuk transformasi Galileo untuk kecepatan, adalah
dengan cara mendiferensialkan persamaan (1-1) terhadap waktu t, yaitu x '= x - vt dx dx d
(vt) dt dt dt FidiRathoderen v = v, - vv = v, v = v, (1-3) v = kecepatan benda yang saya ukur
oleh pengamat di kerangka acuan S v = kecepatan benda Il yang diukur oleh pengamat di
kerangka acuan S 'V = kecepatan benda Il yang diukur oleh pengamat di kerangku acuan S
Untuk memperolch transformasi transformasi Galileo kebalikan untuk kecepatan, adalah
dengan cara mendiferensialkan persamaan (1-2) terhadap waktu t, sehingga diperoleh: v, =
v + vv, = vv, = v (1-4) II

12:07 E books.google.co.id/books?i 13 v, = v Sedangkan bentuk Transformasi Galileo untuk


percepatan dapat diperoleh dengan cara mendiferensialkan persamaan (1-3) terhadap
waktu t, yaitu v = v, -v dv dv dv dt dt dt a = a, -0 a = a, Dengan cara yan sama dapat
diperoleh percepatan menurut sumbu y dan z, yaitu a = a, a = a, Oleh karena itu bentuk
Transformasi Galileo untuk percepatan dapat ditulis dalam bentuk persamaan di Bawah ini
a = a, a = a, (1-5) a, = a, Dari persamaan (1-5) dapatlah disingkirkan 'bafiwa F' = ma 'sama
dengan F = ma, sebab termyata a' = a. Hal ini menunjukkan bahwa hukum-hukum
mekanika berlaku sama, baik pada kerangka acuan S 'atau pada kerangka acuan S. Ini
adalah sesuai dengan prinsip relativitas% 3D Newton. Fisika Moderen CONTOH 1.3 1.
Seorang pengamat A berada dalam bus yang sedang bergerak dengan kelajuan 15 m / s
berpapasan dengan seorang pengamat lain B yang berdiri di tepi jalan. Dua puluh detik
setelah bus melewati pengamat B, maka pengamat B tersebut menyatakan bahwa jarak
sebuah sepeda motor yang sedang melaju dengan arah yang sama dengan arah bus adalah
400 m. Hitunglah koordinat sepeda motor menurut pengamat A. Penyelesaian: Diketahui:
Pengamat B sebagai kerangka acuan diam S Pengamat A sebagai kerangka acuan
bergerak S 'yang bergerak dengan kelajuan v = 15 m / sx = 400 mt = 20 s Ditanya: x':
Gunakan transformasi Galileo, yaitu persamaan persamaan (1-1) Jawab x '= X- vt = 400 m -
15 m / s. 20 s 400 m - 300 m = 100 m 2. Seorang pengamat duduk 6 m dari bagian depan
sebuah bus yang sedang bergerak dengan kelajuan 20 m / s. Empat sekon setelah
pengamat dalam bus melewati seorang pengamat lain yang diam dipingir jalan,
menyanyikan lampu bagaian depan bus. Tentukan koordinat - koordinat kejadian ini
menurut tiap-tiap pengamat Penyelesaian Diketahui: Pengamat dipinggir jalan sebagai
kerangka acuan diam S Pengamat dalam bus sebagai kerangka acuan bergerak S 'yang
bergerak dengan kelajuan v = 20 m / s x' = 6m t = 48: a . Koordinat kejadian menurut
pengamat S 'b. Koordinat kejadian menurut pengamat S Ditanya Jawab a. Koordinat x
kejadian menurut pengamat S 'yang bererak bersama bus adalah x' = 6 m Jadi koordinat
kejadian menurut pengamat S 'adalah (6 m, 0, 0) b. Koordinat x kejadian menurut pengamat
S adalah x = x '+ vt II

12:07 E books.google.co.id/books?i 13 v, = v Sedangkan bentuk Transformasi Galileo untuk


percepatan dapat diperoleh dengan cara mendiferensialkan persamaan (1-3) terhadap
waktu t, yaitu v = v, -v dv dv dv dt dt dt a = a, -0 a = a, Dengan cara yan sama dapat
diperoleh percepatan menurut sumbu y dan z, yaitu a = a, a = a, Oleh karena itu bentuk
Transformasi Galileo untuk percepatan dapat ditulis dalam bentuk persamaan di Bawah ini
a = a, a = a, (1-5) a, = a, Dari persamaan (1-5) dapatlah disingkirkan 'bafiwa F' = ma 'sama
dengan F = ma, sebab termyata a' = a. Hal ini menunjukkan bahwa hukum-hukum
mekanika berlaku sama, baik pada kerangka acuan S 'atau pada kerangka acuan S. Ini
adalah sesuai dengan prinsip relativitas% 3D Newton. Fisika Moderen CONTOH 1.3 1.
Seorang pengamat A berada dalam bus yang sedang bergerak dengan kelajuan 15 m / s
berpapasan dengan seorang pengamat lain B yang berdiri di tepi jalan. Dua puluh detik
setelah bus melewati pengamat B, maka pengamat B tersebut menyatakan bahwa jarak
sebuah sepeda motor yang sedang melaju dengan arah yang sama dengan arah bus adalah
400 m. Hitunglah koordinat sepeda motor menurut pengamat A. Penyelesaian: Diketahui:
Pengamat B sebagai kerangka acuan diam S Pengamat A sebagai kerangka acuan
bergerak S 'yang bergerak dengan kelajuan v = 15 m / sx = 400 mt = 20 s Ditanya: x':
Gunakan transformasi Galileo, yaitu persamaan persamaan (1-1) Jawab x '= X- vt = 400 m -
15 m / s. 20 s 400 m - 300 m = 100 m 2. Seorang pengamat duduk 6 m dari bagian depan
sebuah bus yang sedang bergerak dengan kelajuan 20 m / s. Empat sekon setelah
pengamat dalam bus melewati seorang pengamat lain yang diam dipingir jalan,
menyanyikan lampu bagaian depan bus. Tentukan koordinat - koordinat kejadian ini
menurut tiap-tiap pengamat Penyelesaian Diketahui: Pengamat dipinggir jalan sebagai
kerangka acuan diam S Pengamat dalam bus sebagai kerangka acuan bergerak S 'yang
bergerak dengan kelajuan v = 20 m / s x' = 6m t = 48: a . Koordinat kejadian menurut
pengamat S 'b. Koordinat kejadian menurut pengamat S Ditanya Jawab a. Koordinat x
kejadian menurut pengamat S 'yang bererak bersama bus adalah x' = 6 m Jadi koordinat
kejadian menurut pengamat S 'adalah (6 m, 0, 0) b. Koordinat x kejadian menurut pengamat
S adalah x = x '+ vt II

12:08 E books.google.co.id/books?i 13 1.6. RELATIVITAS PANJANG (KONSTRAKSI


LORENTZ) Seorang pengamat dalam kerangka acuan diam S mengukur panjang pesawat
antariksa yang sedang diam relatif terhadap dirinya adalah sebesar L = x, -x, (Gambar
1.6.a). Kemudian pesawat tersebut bergerak dengan kelajuan v dengan arah sejajar
dengan arah memanjang Fisika Moderen pesawat relatif terhadap pengamat di kerangka
diam S, maka panjang pesawat tersebut menurut pengamat dalam kerangka acuan diam S
adalah L = xx (Gambar 1.6.b) S LL (a) (b) Gambar 1.6: (a) Pengamat dalam kerangka
acuan diam S mengukur panjang pesawat LXX, (b) Pengamat dari kerangka acuan diam S
mengukur panjang pesawat yang sedang bergerak relatif terhadap dirinya adalah L = xx
Untuk menentukan posisi masing-masing ujung pesawat x, dan x3, digunakan rumus
transformasi Lorentz kebalikan, yaitu X, =. (A) 1- x + t '(B) Persamaan (B) dikurangi oleh
persamaan (A), kemudian misalkan (x, -x,) = L , dan x- x = L, sehingga diperoleh
persamaan rumus penyusutan panjang (relativistik panjang). yaitu (1-19) L = Lol- L =
panjang relativistik, yaitu punjang suatu benda pada saat benda tersebut bergerak dengan
kelajuan v relatif terhadap pengamat dalam kerangka acuan diam S Le = panjang suatu
benda pada saat benda tersebut diam relatif terhudap pengamat. CONTOH 1.6 Panjang
sebuah antariksa adalah 20 m ketika teramati pada saat diam di bumi. Berapakah panjang
pesawat tersebut menurut pengamat di bumi ketika pesawat tersebut bergerak dengan
kelajuan 0,6 c. Penyelesaian: Diketahui: Lo = 20 m v0,6 c Ditanya: L Fisika Moderen:
Persamaan (1-19) L L ,. (0,6c) = 20 m 1-0,36 = 16 m Jawab = 20 m II

12:08 E A books.google.co.id/books?i 13 1.7. RELATIVITAS WAKTU (DILATASI WAKTU)


Dua orang pengamat A dan B mula-mula berada dalam kerangka acuan S di bumi.
(Gambar 1.7.a), Kemudian pengamat B berangkat dengan pesawat yang bergerak dengan
kecepatan v relatif terhadap pengamat A dalam kerangka acuan S. Pengamat B tersebut
mengukur beda waktu selama perjalanan adalah At = t -t (Gambar 1.6.b). Beda waktu
selama diperjalanan menurut pengamat B akan diukur oleh pengamat A di bumi adalah At =
t, -t, At = t, -t, At, = t-t Gambar 1.7: (a). Pengamat A dan B mula-mula dalam kerangka
acuan diam S (b). Pengamat B naik pesawat yang bergerak dengan kelajuan v relatif
terhadap pengamat Untuk menentukan jumlah selang waktu tz dan t; antara dua kejadian
pada tempat yang sama. VX 1+ persamaan persamaan (1-17), yaitu: 1, = (A) (B) Fisika
Moderen an de wc Persamaan (B) dikurangi dengan persamaan (A), kemudian misalkan (t,
-t,) = At ​dan (t -) = At, sehingga diperoleh persamaan untuk mengukur pemuluran waktu
(waktu relativistik), yaitu: At. At (1-20) At = waktu relativistik, yaitu beda waktu yang diukur
oleh pengamat dalam kerangka acuan diam S terhadap beda waktu At, yang diukur oleh
pengamat yang bergerak dengan kecepatan v relatif terhadap pengamat dalam kerangka
acuan diam S. 1.7.1 . BUKTI PEMULURAN WAKTU Suatu percobaan yang telah dilakukan
oleh B. Rossi dan D.B. Hall puda tahun 1941 dan diulang dalam bentuk yang lebih
sederhana oleh DH Frisch dan JH Smith pada tahun 1963. Sebuah partikel elementer muon
(u Jakan meluruh menjadi partikel-partikel lainnya) Jiku N, menyatakan jumlah muon pada
keadaan awal (t = 0), setelah muon meluruh dalam waktu t maka jumlah muon yang tersisa
adalah N = Ne * Dimana t = 2,2 ms adalah waktu hidup rata-rata muon. Muon diproduksi di
atmosfer bumi pada ketinggian meteran di atas permukaan laut dari proton-proton sinar
matahari Oleh karena percobaan ini membandingkan perbandingan sinar kosmik. Andaikan
Ni adalah jumlah muon yang dideteksi pada ketinggian 2000 m dari permukaan laut, N;
adalah jumlah muon yang dideteksi pada permukaan laut. Kelajuan muon v = 0,995 c.
sehingga waktu yang diperlukan muon untuk bergerak dari ketinggian 2000 m (puncak
gunung ke permukaan laut adalah -X 2000 m 2000 m = 6,7 ms v 0,995e 0,995 x 3x 10'm
Nilai perbandingan antara N2 dan Nj adalah N, e "e4m22 -e 0,055% N , Tetapi dari hasil
percobaan diperoleh N, = 0,7 70% N, N. II

Anda mungkin juga menyukai