Anda di halaman 1dari 7

I.

TEORI RELATIVITAS

Relativitas adalah salah satu teori ilmiah paling terkenal dari Abad ke-20. Namun, hanya
sedikit dari kita yang memahami dan menyadari bahwa penjelasannya terpampang nyata dalam
kehidupan sehari-hari. Teori Relativitas adalah buah pikiran manusia cerdas, ilmuwan Fisika
teoretis jenius, Albert Einstein pada tahun 1905. Teori relativitas terbagi pada dua bagian yaitu
reltivitas umum dan relativitas khusus. Berikut pembahasannya :

A. Relativitas khusus

Relativitas khusus adalah teori mengenai struktur ruang-waktu. Diperkenalkan oleh Einstein
melalui karyanya tahun 1905, Tentang Elektrodinamika Benda Bergerak . Relativitas khusus
menunjukkan bahwa jika dua pengamat berada dalam kerangka acuan lembam dan bergerak
dengan kecepatan sama relatif terhadap pengamat lain, maka kedua pengamat tersebut tidak
dapat melakukan percobaan untuk menentukan apakah mereka bergerak atau diam. Bayangkan
ini seperti saat Anda berada di dalam sebuah kapal selam yang bergerak dengan kecepatan tetap.
Anda tidak akan dapat mengatakan apakah kapal selam tengah bergerak atau diam. Teori
relativitas khusus disandarkan pada postulat bahwa kecepatan cahaya akan sama terhadap semua
pengamat yang berada dalam kerangka acuan lembam.

Postulat lain yang mendasari teori relativitas khusus adalah bahwa hukum fisika memiliki
bentuk matematis yang sama dalam kerangka acuan lembam manapun. Dalam teori relativitas
umum, postulat ini diperluas untuk mencakup tidak hanya kerangka acuan lembam, namun
menjadi semua kerangka acuan.

Teori ini juga menyebabkan banyak kejutan. Beberapa diantaranya adalah:

Relativitas simultanitas: 2 kejadian yang simultan untuk 1 pengamat, mungkin tidak


simultan bagi pengamat lainnya jika ia bergerak relatif.
Dilatasi waktu: Jarum jam akan bergerak lebih lambat daripada jam pengamat yang
"diam".
Massa relativistik

Kontraksi panjang: Objek akan memendek pada arah di mana mereka bergerak dalam
kaitannya dari pengamat.
Ekivalensi massaenergi: E = mc2, energi dan massa ekivalen dan dapat berubah satu
sama lain.
Kecepatan maksimum terbatas: Tidak ada objek, pesan, atau garis medan dapat bergerak
lebih cepat daripada kecepatan cahaya di ruang hampa.
Efek gravitasi hanya dapat berpindah melalui ruang hampa pada kecepatan cahaya, tidak
lebih cepat atau seketika

B. Relativitas Umum

Relativitas umum adalah teori gravitasi yang dikembangkan oleh Einstein pada tahun
1907-1915. Pengembangan relativitas umum dimulai dengan asas ekivalensi, di mana keadaan
gerak dipercepat dan diam pada sebuah medan gravitasi (contohnya, ketika berada pada
permukaan bumi) yang identik secara fisik. Hasilnya adalah jatuh bebas adalah gerak inersia:
objek yang sedang jatuh bebas akan jatuh karena itulah bagaimana objek bergerak ketika tidak
ada gaya yang diberikan pada benda tersebut, bukan akibat gaya gravitasi seperti pada kasus
mekanika klasik. Maka hal ini tidak cocok dengan mekanika klasik dan relativitas khusus karena
pada teori ini objek yang bergerak inersia tidak dapat mempercepat terhadap satu sama lain,
namun objek yang jatuh bebas dapat. Untuk menyelesaikan masalah ini, Einstein mengajukan
bahwa ruang-waktu adalah kelengkungan. Tahun 1915, ia merancang persamaan medan Einstein
yang menghubungkan kelengkungan ruang-waktu terhadap massa, energi, dan momentum.

Beberapa akibat relativitas umum adalah:

Jam akan bergerak semakin lambat pada lubang gravitasi yang makin dalam. Hal ini
disebut dilatasi waktu gravitasi.
Presesi orbit dengan cara yang tidak sama dengan teori gravitasi Newton. (Hal ini telah
diamati pada orbit Merkurius dan binary pulsar).

Sinar cahaya berbelok dengan adanya medan gravitasi.

Massa berotasi "menyeret" sepanjang ruang-waktu di sekitarnya, fenomena yang dikenal


dengan "frame-dragging".
Meluasnya alam semesta, dan bagian yang jauh bergerak dari kita lebih cepat dari
kecepatan cahaya.

Pada prinsipnya merupakan gagasan bahwa hukum fisika adalah sama di mana pun.

Hukum fisika yang berlaku di Bumi, berlaku juga di seluruh jagat raya.

Teori tersebut juga menjelaskan perilaku objek dalam ruang dan waktu, yang juga bisa
digunakan untuk memprediksi banyak hal -- dari eksistensi lubang hitam (black hole),
melengkungnya cahaya oleh pengaruh gravitasi, hingga sifat Planet Merkurius pada orbitnya.

Teori tersebut bisa dipahami secara sederhana. Meski sejatinya sangat rumit dan bikin mumet.
Pemahaman pertama, bahwa tidak ada kerangka acuan 'mutlak'. Setiap saat ketika kita mengukur
kecepatan, momentum, atau pengalaman terhadap waktu sebuah objek, itu selalu dalam
kaitannya dengan sesuatu yang lain.

Kedua, cepat rambat cahaya di dalam ruang hampa ke segala arah adalah sama untuk semua
pengamat, tidak tergantung pada gerak sumber cahaya maupun pengamat. Yang ketiga, bahwa
tak ada yang melampaui kecepatan cahaya.

Implikasi dari teori tersebut sangat besar. Jika kecepatan cahaya selalu sama, 300.000.000
m/detik, itu berarti pesawat yang membawa astronot bergerak sangat cepat relatif terhadap Bumi.
Dari sudut pandang pengamat di Bumi, waktu astronot melambat. Sebuah fenomena yang
disebut 'dilatasi waktu'.

Juga akan terjadi 'kontraksi panjang' di mana pesawat yang membawa para penjelajah angkasa
terlihat seperti memanjang bagi para pengamat di Bumi. Sementara, bagi astronot yang ada di
dalamnya, semua berjalan normal. Tak ada yang berbeda.
Tak perlu jauh-jauh ke luar orbit Bumi atau membuat pesawat yang bisa melaju dengan
kecepatan nyaris menyamai kecepatan cahaya untukl melihat efek relativitas. Nyatanya sejumlah
instrumen yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari membuktikan teori Einstein benar
adanya.

II. GERAK LURUS

Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan lurus yang
dalam waktu sama benda menempuh jarak yang sama. Gerak lurus beraturan (GLB) juga dapat
didefinisikan sebagai gerak suatu benda yang menempuh lintasan lurus dengan kecepatan tetap.
Dalam kehidupan sehari-hari, jarang ditemui contoh benda yang bergerak lurus dengan
kecepatan tetap. Misalnya, sebuah mobil yang bergerak dengan kelajuan 80 km/jam, kadang-
kadang harus memperlambat kendaraannya ketika ada kendaraan lain di depannya atau bahkan
dipercepat untuk mendahuluinya. Gerak lurus kereta api dan gerak mobil di jalan tol yang
bergerak secara stabil bisa dianggap sebagai contoh gerak lurus dalam keseharian.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut :

Kedudukan sebuah mobil yang sedang bergerak lurus beraturan

Dari gambar di atas, tampak bahwa setiap perubahan 1 sekon, mobil tersebut menempuh jarak
yang sama, yaitu 10 m. Dengan kata lain mobil tersebut mempunyai kecepatan yang sama, yaitu
10 m/s.
Grafik jarak terhadap waktu untuk gerak lurus beraturan
Sebuah mobil bergerak lurus dengan kecepatan tetap yaitu 10 m/s dapat ditunjukkan dengan
tabel dan grafik sebagai berikut :

Tabel hubungan waktu dan jarak pada GLB

Pada gerak luru beraturan, berlaku persamaan :

dengan
v = kecepatan (m/s)
s = perpindahan (m)
t = waktu yang diperlukan (s)
Dari persamaan itu, dapat dicari posisi suatu benda yang dirumuskan dengan :

Contoh soal GLB


Sebuah mobil bergerak di sebuah jalan tol. Pada jarak 5 kilometer dari pintu gerbang tol, mobil
bergerak dengan kelajuan tetap 90 km/jam selama 20 menit. Tentukan :
a. jarak yang ditempuh mobil selama 20 menit
b. posisi mobil dari gerbang jalan tol

Penyelesaian
jarak mula-mula s0 = 5 km
kecepatan (v) = 90 km/jam
waktu (t) = 20 menit = 1/3 jam

a. jarak yang ditempuh mobil selama 20 menit


s = v. t = (90 km/jam).(1/3 jam) = 30 km

b. posisi mobil dari gerbang jalan tol


s = s0 + v.t = 5 + 30 = 30 km

3. Gerak Sentripetal

Gerak Sentripetal pada gerak melingkar, kecepatan akan selalu tegak lurus dengan jari-jari
lintasan. Untuk gerak lurus beraturan, jari-jari lintasan umumnya tetap. Agar dapat terus
bergerak melingkar tanpa terpental, maka terdapat sebuah gaya yang mempengaruhi gerak
melingar yang disebut gaya sentripetal. Gaya sentripetal mengarah ke pusat lingkaran.
Aplikasinya ialah pada penerbangan menggunakan pesawat jet para pilot akan membelokkan
pesawat dengan jari-jari lebih besar agar tidak merusak fisik pesawat. Karena semakin kecil jari-
jari maka semakin besar pula percepatannya. Oleh karena itu jet menempuh beratus-ratus
kilometer ketika terbang walaupun hanya untuk latihan.
Sesuai dengan hukum II Newton, maka : F = m . as = m v2
dengan :
Fs : gaya sentripetal (N) m
M : massa (kg)
as: percepatan sentripetal (m/s2)
R: jari-jari lintasan (m)
V = kecepatan

Pada gambar diatas dapat kita lihat penjelasan sebagai berikut :


Gaya sentripetal (centripetal force) selalu mengarah ke pusat lingkaran.
Gaya sentrifugal (centrifugal force) selalu mengarah ke luar lingkaran. Dengan kata lain
gaya ini selalu bertolak belakang / berlawanan arah dengan gaya sentripetal.
Bola berputar sesuai gambar diatas, itulah yang merupakan kecepatan pada gaya
sentripetal ini.

Anda mungkin juga menyukai