METODOLOGI PENELITIAN
PELAKSANAAN
SIKLUS I
PERENCANAAN PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
SIKLUS II
PERENCANAAN PENGAMATAN
REFLEKSI
Konsep dari model pembelajaran PBL ini dijelaskan terperinci dalam langkahlangkah sebagai
berikut:
1. Tahap 1: Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan tahap awal setelah diperoleh gambaran umum tentang kondisi,
situasi pembelajaran di kelas, dan lingkungannya dapat dikenali dengan baik. Tahap perencanaan ini
meliputi:
a. Membuat soal pretest dan posttest. Soal pretest berfungsi untuk mengetahui pengetahuan awal
siswa sedangkan soal posttest sebagai indikator untuk mengetahui ketercapaian prestasi belajar siswa
khususnya aspek kognitifnya. Soal pretest dan posttest diberikan pada tiap siklus yang memuat item-
item materi usaha dan energi yang sesuai dengan materi setiap siklus.
b. Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Untuk
menunjang kegiatan ini maka disusunlah RPP agar proses pembelajaran menjadi terencana.
c. Membuat LKPD untuk menunjang proses pembelajaran model PBL sebagai petunjuk agar siswa
tidak merasa bingung saat melaksanakan percobaan.
d. Membuat lembar observasi yang dapat memantau hasil belajar siswa dan keterampilan proses sains.
Penilaian pada lembar observasi keterampilan proses sains ini meliputi siswa saat mengamati,
menyusun hipotesis, melakukan eksperimen, mengklasifikasi data kedalam tabel, interpretasi data,
menyimpulkan, dan mengomunikasikan. Penilaian tersebut dilakukan dengan menggunakan indikator
dalam setiap kriteria.
e. Membuat lembar respon peserta didik yang merupakan refleksi terhadap aktivitas dan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan. Lembar evaluasi juga berisi pengungkapan perasaan dan
pengalaman siswa selama proses pembelajaran dalam rangka memperbaiki pembelajaran.
Data dari lembar penilaian kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan mengunakan Indeks
Aiken. Formula yang diajukan oleh Aiken adalah sebagai berikut. (Aiken, 1980: 955)
V=
∑s
n(c−1)
Dengan : s = r – lo
lo = angka penilaian validitas yang terendah (misalnya 1)
c = angka penilaian validitas tertinggi (misalnya 4)
r = angka yang diberikan oleh penilai
Nilai koefisien Aiken berkisar antara 0 – 1 dapat dianggap memiliki validitas isi yang baik.
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen dihitung dengan teknik interobserver agreement. Dua orang pengamat
pada uji coba menggunakan instrumen yang sama untuk mengoreksi variable yang sama. Rumus yang
digunakan untuk menghitung reliabilitasnya menurut Borich (Trianto, 2009: 240) adalah:
A−B
Percentage agreement ( R )=100 % 1− [ A+B ]
Dengan A adalah jumlah skor tertinggi dan B adalah jumkah skor terendah. Instrumen
dikatakan baik jika mempunyai koefisien reliabilitas ≥0,75 atau 75%.
d. Data proses pembelajaran yang terdapat pada lembar respon peserta didik dianalisis secara
deskriptif untuk tiap siklus. Hal ini bermanfaat untuk rencana perbaikan pembelajaran pada siklus
berikutnya apabila diperlukan.