Anda di halaman 1dari 41

Fisika Modern

BAB I Teori Relativitas Khusus

Pokok Bahasan :
1. Percobaan Michelson-Morley
2. Teori Relativitas Khusus Einstein
3. Transformasi Lorentz
4. Relativitas Penjumlahan Kecepatan
5. Dilatasi Waktu
6. Kontraksi Panjang
7. Paradoks Kembar
8. Efek Doppler Relativitas

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menerapkan transformasi Lorentz untuk menyelesaikan soal
yang berhubungan dengan peristiwa relativistik.
2. Menyimpulkan hasil percobaan Michelson-Morley terhadap
keberadaan ruang mutlak dan eter.
3. Menyebutkan dua postulat teori relativitas khusus Einstein.
4. Menerapkan transformasi Lorentz untuk menyelesaikan soal
yang berhubungan dengan peristiwa relativistik.
5. Menerapkan konsep dilatasi waktu untuk menyelesaikan soal.
6. Menerapkan konsep kontraksi panjang untuk menyelesaikan
soal.
7. Menerapkan konsep paradoks kembar untuk menyelesaikan
soal.
8. Menerapkan konsep dinamika relativistik berhubungan
dengan massa, momentum, dan energi relativistik suatu benda
untuk menyelesaikan soal.
9. Menerapkan kosep efek Doppler benda untuk menyelesaikan
soal.

1.1 Percobaan Michelson-Morley


1 Teori Relativitas Khusus
Fisika Modern

Gelombang tali, gelombang bunyi, gelombang permukaan


air dan gelombang mekanik lainnya merambat memerlukan
medium. Cahaya atau gelombang elektromagnetik lainnya dapat
merambat melalui ruang hampa. Pada abad XIX, digunakan suatu
hipotesa tentang eter sebagai medium perambatan gelombang
elektromagnetik, disebut teori Huygens.
Hipotesanya sebagai berikut : Alam semesta di jagad raya
ini banyak dipenuhi eter yang tidak mempunyai wujud tetapi dapat
menghantarkan perambatan gelombang. Teori gelombang Huygens
telah membuat masalah yang harus memperoleh penyelesaian,
yakni tentang medium yang merambatkan cahaya yang disebut
eter. Sampai dengan akhir abad sembilan belas, para ilmuwan
masih percaya adanya eter yang merupakan zat perantara bagi
cahaya dan gelombang elektromagnetik lainnya. Oleh karena
keberadaan eter belum pernah teramati, maka dipostulatkan bahwa
eter merupakan zat yang tidak bermassa dan tidak tampak, tetapi
mengisi seluruh ruangan dan berfungsi hanya untuk
merambatkan gelombang elektromagnetik. Laju cahaya
dan gelombang elektromagnetik lainnya diukur terhadap eter
tersebut. Dengan demikian, seorang pengamat yang bergerak dengan
kecepatan u melalui eter akan mengukur kecepatan cahaya c' dan
menurut transformasi Galileo c. = c - u. Hubungan inilah yang
akan diuji secara eksperimen oleh beberapa ilmuwan.
Pada tahun 1887, Albert A. Michelson (1852 — 1931) dan
Edward W. Morley (1838-1932) mencoba mengukur kecepatan
aliran eter dengan meggunakan interferometer optis yang sangat
peka yang dikenal dengan interferometer Michelson, bila memang
eter tersebut benar-benar ada. Gambar 1.1 menunjukkan skema
percobaan yang dilakukan oleh Albert A. Michelson dan Edward W.
Morley.

2 Teori Relativitas Khusus


9

Fisika Modern

Gambar 1.1 Skema percobaan Albert A. Michelson dan Edward W.


Morley

Seberkas cahaya yang dipancarkan cumber cahaya S


dipisahkan menjadi dua berkas di titik A. Berkas yang satu
dipantulkan oleh cermin B, sedangkan berkas yang lainnya
dipantulkan di cermin C. Kedua berkas tersebut kemudian
diperpadukan kembali untuk diamati interferensinya di D.
Untuk membahas percobaan ini, misalkan dalam suatu
kerangka acuan S yang dipilih laju cahaya ke segala arah adalah
sama yaitu c. dan bumi bergerak dengan kecepatan V ke arah x
positif terhadap kerangka acuan S. Dengan demikian menurut
seorang pengamat di bumi besarnya kecepatan cahaya adalah c —
V. Waktu yang diperlukan oleh cahaya untuk menempuh jarak dari
pemecah berkas (beam splitter) A ke cermin datar B dengan
kecepatan c — V dan kembali ke A dengan kecepatan c + V setelah
mengalami pemantulan oleh cermin datar B
l1 l1 2l 1 c
t 1= + = 2 2 (1.1)
c−v c+ v c −v
dengan l1 adalah jarak AB.
Dalam perjalanannya dari A ke cermin datar C dan
kembali ke A dengan setelah mengalami pemantulan oleh cermin
datar C, karena kecepatan cahaya c tegak lurus V, maka sehingga
kecepatan menurut pengamat yang ada di bumi adalah :
C=√ c 2−v 2 (1.2)

3 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

Waktu yang diperlukan oleh cahaya untuk menempuh


jarak dari pemecah berkas (beam splitter) A ke cermin datar C dan
kembali ke A (dengan kecepatan c) setelah mengalami pemantulan
oleh cermin datar C:
2l 2
t 2= (1.3)
√ c2−v 2
Perbedaan waktu tempuhnya adalah:
2 l1 c 2l 1
∆ t=t 1−t 2= − (1.4)
c 2−v 2
√ c 2−v 2
Peralatan tersebut kemudian diputar sebesar 90 °, sehingga peranan
11 dan 12, serta t1 dan t 2 saling dipertukarkan (menjadi t 1 dan
t 2 ). Dengan demikian perbedaan waktu tempuhnya menjadi:
2l 1 2l 1 c
∆ t=t 1−t 2= − (1.5)
2
√ c −v 2
c 2−v 2
Dengan pemutaran alat sebesar 90 ° diharapkan terjadi
pergeseran pola interferensi yang teramati oleh detektor D
sebesar :
(∆ t−∆ t) (l +l ) 1 1
δ=
λ
=2 1 2
λ
[√ 1−
v2

c2

1−
v2
c2 ] (1.6)

Michelson dan Morley melakukan percobaan dengan


menggunakan ukuran ¿) = 22 m λ = 5,9 x 10 7 m, sedangkan laju
v sesuai dengan laju gerak bumi mengitari matahari yaitu
sekitar 30 km/s. Untuk nilai-nilai tersebut diharapkan nilai
δ ≈ 0,37 yang cukup signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan
ternyata tidak terjadi pergeseran pola interferensi. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kecepatan cahaya tetap
besarnya tidak tergantung pada kerangka pengamatannya. Hasil ini
juga menunjukkan bahwa eter yang berfungsi untuk merambatkan
cahaya dan gelombang elektromagnetik lainnya tidak ada. Sebab

4 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

seandainya ada maka harus mempunyai kecepatan relatif v


terhadap matahari dan bintang lainnya sebesar 30 km/s
sehingga pergeseran pola interferensi akan teramati pada
detektor D. Hasil percobaan Michelson dan Morley mencakup dua
hal yang penting.
1. Hipotesa tentang medium eter tidak dapat diterima sebagai
teori yang benar, sebab medium eter tidak lulus dari ujian
pengamatan.
2. Kecepatan cahaya adalah sama dalam segala arah, tidak
bergantung kepada gerak bumi.

1.2 Teori Relativitas Khusus Einstein


1.2.1 Postulat Einstein
Menurut transformasi Galileo yang menyatakan bahwa
kecepatan (termasuk kecepatan cahaya) yang teramati oleh
pengamat yang berada pada dua kerangka acuan yang berbeda
yang saling bergerak relatif satu sama lain tergantung pada
kecepatan relatif kerangka acuan tersebut.
Sedangkan percobaan Michelson-Morley yang
dilakukan pada tahun 1887 telah membuktikan bahwa
kecepatan cahaya tidak dipengaruhi oleh kecepatan kerangka
acuan.
Untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam
percobaan Michelson-Morley, Einstein pada tahun 1905
mengajukan dua postulat sebagai berikut :
1. Asas relativitas : hukum-hukum fisika mempunyai
bentuk yang sama di dalam setiap kerangka acuan
inersial.
2. Ketidakubahan laju cahaya : laju cahaya mempunyai
nilai yang sama di semua kerangka inersial, tidak
bergantung dari gerak sumber maupun pengamatnya
Postulat tersebut yang kemudian dikenal dengan Teori
Relativitas Khusus. Teori relativitas khusus ini sesuai dengan
eksperimen dan belum pernah ditemukan keberatan secara
eksperimen terhadap teori ini.
5 Teori Relativitas Khusus
Fisika Modern

1.2.2 Penjelasan Postulat Einstein


Pada tahun 1905 Einstein mengemukakan Teori Relativitas
Khusus dengan dua postulat yang menjadi dasar pengembangan
Teori Relativitas Umum. Dua postulat tersebut adalah bahwa sifat
semesta (universe) pengamat tidak berubah jika kondisi inersia
pengamat berubah serta kecepatan cahaya dalam vakum adalah
sama di semua pengamat.
Contoh eksperimen pemikiran dari Teori Relativitas Khusus
adalah Paradoks Kembar, jika A dan B yang kembar, A diam di
bumi dan B keluar dari bumi dengan kecepatan mendekati cahaya
maka saat B kembali ke bumi akan berumur lebih muda daripada
A.
Dalam kasus di lapangan prediksi pemikiran ini terjadi pada
jam pesawat supersonik yang menjadi tidak sinkron dengan jam di
bumi setelah melakukan perjalanan.

(a) (b)
Gambar 1.2. (a) cahaya dari sumbernya (1) menuju cermin
dan dipantulkan kembali ke penerima/receiver (2). Jarum jam
mencatat perjalanan pulang pergi cahaya ini sebagai to. (b) Bila
cermin bergerak dengan kecepatan v , cahaya akan menempuh
lintasan yang lebih jauh untuk dapat dipantulkan cermin dan
ditangkap receiver, tetapi kecepatan tetap sama yaitu c. Seharusnya
selang waktu antara cahaya meninggalkan sumber (1) dan sampai
ke receiver (2) juga lebih lama sebagai t. Pemahaman inilah yang
selanjutnya dikenal sebagai dilatasi waktu/ pemuaian waktu.

6 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

Telah dibahas bahwa kecepatan cahaya ke segala arah


adalah sama, tidak bergantung pada gerak bumi. Tetapi bumi
bukanlah satu-satunya planet yang ada dalam jagad raya ini. Kalau
begitu bagaimana kecepatan cahaya itu ditinjau dari planet lain
yang geraknya berbeda dengan gerakan bumi. Pada tahun 1905,
Einstein mengusulkan bahwa kecepatan cahaya yang besarnya
sama ke segala arah itu berlaku ditempat-tempat lain dalam alam
semesta ini. Tegasnya kecepatan cahaya adalah sama, tidak
bergantung kepada gerak sumber cahaya maupun pengamatnya.
Teori Einstein membawa akibat-akibat yang sangat luas dan
dirasakan agak menyimpang dari pengalaman-pengalaman yang
kita peroleh sehari-hari.

1.3 Transformasi Lorentz


Untuk melukiskan gerak dengan cara lebih cepat,
digunakan sistem salib sumbu sebagai kerangka acuan.
Kedudukan benda atau titik materi dari pengamat pertama
dinyatakan dengan koordinat terhadap kerangka acuan pertama,
yaitu (x,y,z). Pengamat kedua akan menggunakan koordinat
terhadap kerangka acuan kedua dalam menyatakan kedudukan
benda atau titik materi yang sama, yaitu (x’ , y’ , z’ ). Hubungan
antara (x, y, z) dan ( x’ , y’ , z’ ) dinamakan hubungan
transformasi koordinat.
Pada Gambar 1.3 dilukisakan dua kerangka acuan S dan S’
bergerak dengan kecepatan tetap u. Pada saat t=0, kedua kerangka
acuan dalam keadaan berimpit. Sebuah titik P berada pada sumbu
x, letaknya dinyatakan dengan koordinat-koordinat x dan x’ yang
memiliki hubungan transformasi:

7 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

x=x ' + l
Gambar 1.3. Dua kerangka acuan yang bergerak dengan
kecepatan tetap.

Jika l adalah jarak antara kedua kerangka acuan maka


l=u . t , sehingga hubungan transformasi koordinat menjadi
x=x ’+ut
Apa akibatnya jika titik P bergerak dengan kecepatan v
terhadap kerangka acuan S’ ? pada saat t 1, hubungan antara x dan
x’ adalah
x 1=x ' 1+ ut 1
Pada saat t 2, hubungan antara x dan x’ adalah
x 2=x ' 2+ ut 2
Jadi, selama selang waktu t 2−t 1 titik P dengan kecepatan
x 2−x 1 x ' 2−x ' 1
Vs= = +u
t 2−t 1 t 2−t 1
x ' 2 −x '1
adalah kecepatan gerak titik P menurut pengamat
t 2 −t 1
yang berada pada kerangka acuan S’, sehingga persamaan di atas
dapat dituliskan :
v s=v+ u
Perumusan itu tidak sesuai dengan rumus relativistik
penjumlahan kecepatan dari Einstein.
Kesalahan dari perumusan di atas menurut Einstein adalah
mengenai pengertian tentang waktu. Selama ini kita selalu
beranggapan bahwa selang waktu yang digunakan dalam kerangka
acuan S’. Suatu anggapan yang belum pernah dibuktikan.
Apabila t adalah selang waktu yang digunakan pengamat
yang berada dalam kerangka acuan S dan t’ selang waktu yang
digunakan pengamat yang berada dalam kerangka acuan S’ maka
hubungan transformasi itu dirumuskan.
x=[ x ' + ut ' ] k

8 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

u−x '
[
t= t '−
c2
k
] (1.7)

Jika yang bergerak adalah kerangka acuan S terhadap


kerangka acuan S’ maka hubungan transformasinya adalah
x ' =[ x−ut ] k
u−x '
[
t '= t '− 2 k
c ] (1.8)

Karena pengamatan melukisakan peristiwa yang sama


maka persamaan (1.7) harus identik dengan persamaan (1.8)
sehingga :
u−x ' u2
[
x ' = k ( x ' +u t ' )−uk t ' −( c2
k=k 2
)] [
1−
c2
x'
]
Jadi,
1
k=
u2 (1.9)
√ 1−
c2
Jika persamaan (1.4) disubstitusikan pada persamaan (1.2)
atau persamaan (1.3), maka diperoleh rumus transformasi lorentz,
sebagai berikut:
x ' +ut '
x=
u2 (1.10)

ux '
√ 1−
c2

t=
t' −
( )
c2
u2
√ 1−
c2
y = y’
z = z’

Andaikan sebuah objek yang diamati bergerak dengan


kecepatan v = (vx, vy, vz). Untuk mencari kecepatan v’ = (v’ x, v’y,

9 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

v’z). Maka kita perlu menggunakan transformasi kecepatan lorentz


sebagai berikut :
v x −u
v ' x=
1−v x u /c 2
v y √ 1−u2 /c 2
v ' x=
1−v x u/c 2
v z √ 1−u2 /c 2
v ' z=
1−v x u/c 2
Ketiga hubungan ini merupakan akibat langsung dari
persamaan transformasi lorentz di depan. Sebagai contoh,
berikut akan diturunkan pernyataan transformasi bagi v’ y,
sedangkan penurunan v’x dan v’z akan dibahas pada contoh di
bawah.

Contoh Soal:
Dua buah roket saling mendekat sepanjang suatu garis
lurus. Masing-masing roket bergerak dengan laju 0,5c relatif
terhadap seorang pengamat bebas di tengah keduanya.
Dengan kecepatan berapakah pengamat roket yang satu
mengamati roket yang lain mendekatinya?

Penyelesaian:
Misalkan O menyatakan pengamat bebas, dan O’ salah satu
roketnya. Maka “peristiwa” yang sedang mereka amati adalah
mendekatnya roket kedua, seperti dalam diagram berikut.

10 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

Pengamat O melihat roket 2 bergerak dengan kecepatan Vx


= -0,5c. Pengamat O’ (roket 1) sedang bergerak relatif terhadap O
dengan kecepatan u = 0,5c. Maka dengan menggunakan
persamaan transformasi bagi vx.
v x −u (−0,5 c )−( 0,5 c )
v' x= 2
=
1−v x u /c 1−(−0,5 c )¿ ¿
Perhatikan bahwa hasil ini ternyata lebih kecil daripada
kecepatan relatif -0,5c – 0,5c = -c yang diramailkan transformasi
Galileo. Karena teori relativitas khusus mensyaratkan bahwa nilai c
adalah laju batas tertinggi bagi semua gerak relatif, maka kedua
roket itu tidak pernah akan bergerak dengan laju yang lebih besar
daripada c, dam persyaratan ini dijamin oleh bentuk transformasi
kecepatan Lorentz. Sebagai contoh, jika sebagian gantinya 0,5c,
laju masing-masing roket adalah 0,999c, maka kita akan
memperoleh.
−0,999 c−0,999 c
v ' x= 2
1−(−0,999 c)( 0,999c )/ c
Ketimbang -1,998c menurut transformasi galileo.

1.4 Relativitas Penjumlahan Kecepatan

Bila v1 adalah laju kereta api (benda ke 1) terhadap


tanah/bumi, dan v2 adalah laju orang (benda ke 2) terhadap kereta
api, maka laju orang terhadap tanah/bumi:

11 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

v1 + v2
v=
v1 v 2 ¿1.11)
1+ 2
c
Keterangan:
v1 = laju benda ke 1 terhadap bumi
v2 = laju benda ke 2 terhadap benda ke 1
v = laju benda ke 2 terhadap bumi
c = kecepatan cahaya
Kesimpulan:
1. Kecepatan cahaya (c) dalam segala arah adalah sama tidak
tergantung pada gerak pengamat sumber cahaya
2. Dalam penyelesaian soal, arah kecepatan benda (v) adalah
positif jika benda bergerak mendekati pengamat, begitu
juga sebaliknya.

1.5 Dilatasi Waktu

Pengertian dilatasi waktu ialah selang waktu yang


dipengaruhi oleh gerak relatif kerangka (v). selang waktu yang
diamati oleh pengamat yang diam (to) dengan selang waktu yang
diamati oleh pengamat yang bergerak dengan kecepatan v adalah
berbeda.
Hubungannya dimana t adalah waktu yang tercatat menurut
pengamatan pengamat yang bergerak dengan kecepatan v.
∆ t0
∆ t=
v2 (1.12)

Keterangan:
√ 1− 2
c

to = selang waktu yang diamati pada kerangka diam (diukur


dari kerangka bergerak)
t = selang waktu pada kerangka bergerak (diukur dari
kerangka diam)
Kesimpulan:

12 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

Semakin cepat suatu benda bergerak maka semakin besar selang


waktu yang dialami benda tersebut.

Contoh Soal:
Dua orang A dan B adalah anak kembar. Pada umur 20 tahun A
pergi ke ruang angkasa dengan pesawat yang lajunya 0,8 c dan
kembali ke bumi pada saat B berumur 30 tahun. Berapakah umur B
menurut A yang baru kembali?

Penyelesaian :
A bergerak bersama pesawat dengan v = 0,8 c sehingga A sebagai
kerangka yang diam, maka pertambahan umur yang ingin dihitung
A adalah to . Menurut B sebagai kerangka yang bergerak terhadap
pesawat, selang waktu t = 30  20 = 10 tahun
Δt o
v2
t = √ 1-
c2
Δt o
(0,8 . c )2
10 = √ 1-

Δt o
c2

10 = √ 1 - 0,64
Δt o
10 = √ 0,36
Δt o
10 = 0,6
to = 6 tahun
Jadi menurut A, umur B seharusnya bertambah 6 tahun (to),
bukan 10 tahun (t) dan menurut A umurnya baru 20 + 6 = 26
tahun.

13 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

1.6 Kontraksi Panjang

Benda yang panjangnya Lo, oleh pengamat yang bergerak


sejajar dengan panjang benda dan dengan kecepatan v, panjangnya
akan teramati sebagai L.
v2

Keterangan:
L=L0 1−
√ c2
(1.13)

L = panjang benda pada kerangka bergerak


Lo = panjang benda pada kerangka diam
Kesimpulan :
Benda yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan
cahaya akan tampak lebih pendek (berkontraksi) bila diukur
dari kerangka diam.

Gambar 4. Pada saat pesawat masih diam diameter benda


angkasa masih sama sehingga benda angkasa tersebut berbentuk
bola (gambar atas). Namun bila pesawat bergerak dengan
kecepatan v, atau benda angkasa yang bergerak dengan
kecepatan v, maka diukur oleh kerangka yang diam, diameter
yang sejajar v mengalami pemendekan sehingga benda angkasa
tampak seperti oval dan tidak bulat lagi (gambar tengah dan
atas)
1.7 Massa dan Energi Relativistik

Massa benda yang teramati oleh pengamat yang tidak bergerak


terhadap benda, berbeda dengan massa yang teramati oleh
pengamat yang bergerak dengan kecepatan v terhadap benda.

14 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

m0
m=
v2 (1.14)

Keterangan:
√ 1−
c2

mo = massa diam atau massa yang teramati oleh pengamat yang


tidak bergerak terhadap benda.
m = massa relativistik = massa benda dalam kerangka bergerak
atau massa yang teramati oleh pengamat yang bergerak
dengan kecepatan v terhadap tanah

Kesimpulan :
Massa (sifat kelembaman) suatu benda akan bertambah besar
dengan makin besarnya kecepatan.

Perhatikan kurva berikut ini.

Gambar 4. Kecepatan cahaya c adalah batas


kelajuan universal yang dapat dimiliki benda

Di dalam mekanika yang disempurnakan, lazimnya disebut


mekanika relativistik, energi benda yang kecepatannya v dan
1
massanya mo (dalam keadaan diam), bukan 2 mo.v2, melainkan :
15 Teori Relativitas Khusus
Fisika Modern

Ek = moc 2
(√ )
2
1-
v2

c2
-1

mo c
v2
Ek = √ 1- 2
c
 mo c2
Besaran energi kinetik menunjukkan dua besaran, yaitu :
m o c2
v2
√ 1-
c2 dan mo c2
m o c2
v2
Einstein menginterpretasikan bahwa √ 1- 2
c
sebagai energi
total (E) benda yang bermassa m dengan kecepatan v, sedangkan
mo c2 energi total ketika diam (Eo).
m c2
v2
Jadi :
Atau
√ 1-

E = E o + Ek
c2
= m c 2 + Ek

Ek = E  Eo
Ek = m c2  mo c2
Ek = (m - mo) c²
E = energi total = m c²
Eo = energi diam = mo c²
Ek = energi kinetik benda
Akibat interpretasi ini, benda yang bermassa m memiliki energi
sebesar : E = mc2. Dengan perkataan lain massa setara dengan
energi.

16 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

Semakin cepat suatu benda bergerak maka semakin besar


energi total (E) yang dimiliki benda, karena massa relativistiknya
bertambah besar.
Catatan:
Pada pembahasan relativitas tidak berlaku hukum kekekalan massa
karena massa benda yang bergerak > massa benda diam, tapi
hukum kekekalan energi tetap berlaku
Contoh Soal:
Sebuah elektron yang mempunyai massa diam m o bergerak dengan
kecepatan 0,6 c. Hitunglah energi kinetik elektron tersebut ?

Penyelesaian:
Karena elektron bergerak dengan v = 0,6 c maka massa
relativistiknya adalah:
m0
v2

Energi kinetik elektron:


m= √ 1-
c2

Ek = (m - mo) c²
m0
v2
=[ √ 1-

1
c2 - mo] c²

v2
=[ √ 1-

1
c2 - 1] mo c²

2
(0,6 .c)
=[ √ 1-
c2
1
- 1] mo c²

= 0,8 mo c²

17 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

= 0,25 mo c²
= 0,25 Eo
Jadi energi kinetik elektron yang bergerak = 0,25 kali energi
diamnya.

1.8 Paradoks Kembar

”Hidup yang lebih panjang, tetapi tampaknya tidak demikian”


Paradoks ini berkaitan dengan dua lonceng identik, yang
satu ditinggal di bumi, sedangkan yang lain dibawa ikut dalam
perjalanan ke ruamg amgkasa dengan kecepatan v, kemudian
dikembalikan ke bumi. Biasanya loncengnya diganti dengan
sepasang orang kembali A (pria) dan B (wanita); suatu penggantian
yang boleh dilakukan , karena proses kehidupan-detak jantung,
respirasi dan sebagainya-merupakan lonceng biologis yang
keteraturannya baik.
“Si kembar yang mengembara lebih muda daripada yang
ditinggal”
Si kembar A pergi ketika berumur 20 tahun dan
mengembara dengan kelajuan v = 0,8 c ke suatu bintang berjarak
20 tahun cahaya, kemudian ia kembali ke bumi (satu tahun cahaya
sama dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun dalam
ruang hampa. Jarak itu sama dengan 9,46 x 10 15 m). terhadap
saudara wanitanya B yang berada di bumi, A kelihatabbya hidup
lebih lambat selama perjalanan itu, kelajuannya hanya

√ 1−v 2 /c 2= √1−(0,8 c)2 /c2=0 ,60=60 persen dari B.


2
1
untuk setiap tarikan napas yang diambil A,B mengambil 3
2
1
kali; untuk setiap suap A makan, B makan 3 nya; untuk setiap
2
1
hal A berpikir, B berpikir 3 nya.
18 Teori Relativitas Khusus
Fisika Modern

Akhirnya , setelah 50 tahun berlalu menurut perhitungan B


(to = 2Lo/v = 50 tahun). A kembali dari perjalanan yang mengambil
waktu 60 persennya, sehingga A telah meninggalkan bumi 30
tahun lamanya dan ia kini berumur 50 tahun, sedangkan B berumur
70 tahun.

1.9 Efek Doppler Relativistik


Efek Doppler cahaya merupakan alat penting dalam
astronomi. Bintang – bintang memancarkan cahaya dengan
frekuensi karakteristik tertentu dan gerak bintang mendekati atau
menjauhi bumi terlihat sebagai pergeseran Doppler dalam daerah
frekuensi itu. Garis spektral galaksi yang jauh semuanya tergeser
ke arah frekuensi rendah sehingga biasanya disebut pergeseran
merah (red shift). Pergeseran semacam itu menunjukkan bahwa
galaksi – galaksi menjauhi kita dan saling menjauhi satu sama lain.
Kelajuannya menjauhi teramati berbanding lurus dengan jarak hal
ini menimbulkan dugaan bahwa seluruh alam semesta
mengembang.
Dalam kerangka S dimana x=0 ;t=0 dan t¿ T
Pada kerangka S’ kecepatan v, x=x 0t¿ t ' =0
x 1=c t 1=x 0 + v . t 1
x 2=c ( t 2 −T ) =x 0+ vt 0
dan juga
x 0=c t 1 −vt 1 c=( t 2−T ) −vt 2
t 1 ( c−v )=t 2 ( c−v ) −cT
cT
t 2−t 1=
c−v
Dan
x 2−x 1=v ( t 2−t 1 )
v . cT
x 2−x 1=
c−v

19 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

Dalam kerangka S’ digunakan Transformasi lorentz untuk


vx
t ' =γ t− ( ) c2
kita mendapatkan:

c
[
T ' =t '2 −t '1=γ t 2−t 1−
c2
( x 2−x 1) ]
cT v vcT
T ' =γ
[ − 2
c−v c c −v ]
γcT v2
T '=
c−v
1− 2
c( )
γT
T '= ( 1−β 2 )=γT ( 1+ β )
1−β
T ( 1+ β ) T ( 1+ β )
T '= =
√( 1− β ) ( 1−β ) 12 ( 1+ β ) 12
2

(1+ β ) 12
T '= T
( 1−β )
(1.15)
1
Dengan memasukkan T = maka
f
1
1−β
'
f=
1+ β ( )f 2

Pada kerangka S’
1
1−β
T= ( )T
'
1+ β
2

1
1+ β
f =(
1−β )
' 2
f

Kita juga dapat mengalisa efek Doppler cahaya dengan

memandang sumber cahaya sebagai lonceng berdetik 0 kali


f
per sekon dan memancarkan cahaya pada setiap tik. Ada beberapa
persamaan efek doppler untuk cahaya yaitu:

20 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

1 v2
f=
t , dengan √
t=t o / 1−
c2
dalam kerangka acuan
pengamat. Jadi frekuensi yang teramati adalah :
1 to
f= =
t v2

v2
1−
c2

= √
f o 1−
c2 (1.16)

Pengamat Menjauhi Sumber Cahaya.


Pengamat menempuh jarak vt menjauhi sumber antara dua tik.
Hal ini berarti cahaya dari suatu tik tertentu mengambil waktu vt/c
lebih panjang untuk sampai kepadanya dibandingkan sebelumnya.
Jadi total waktu antara kedatangan gelombang yang berurutan
adalah
1+v/c √1+v/c
to √
vt 1+v /c
T =t+ =t o
c √ 1−v 2 /c 2 = √1+v/c √ 1−v/c
1+v/c
T =t o

1 1 1−v /c
1−v/c , sehingga frekuensi yang teramati

f= =
T t o 1+v /c √
f =fo
√1−v /c
√1+ v /c
(1.17)

Pengamat Mendekati Sumber Cahaya


Dengan cara yang sama pada langkah 2 adalah

21 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

1−v/c √1−v/c
to √
vt 1−v /c
T =t− =t o
c √1+v 2 /c 2 = √1−v/c √1+v/c
1−v/c
T=t o

1 1 1+v /c
1+v/c , sehingga f rekuensi yang teramati

f= =
T t o 1−v /c√
f =fo √1+ v /c
√1−v /c
(1.18)
Contoh soal :
Sebuah pesawat angkasa yang menjauhi bumi pada kelajuan 0,97c
memancarkan data dengan laju 10 4 pulsa/s. Pada laju berapa data
itu diterima?

Penyelesaian: Pesawat menjauhi bumi/pengamat, berarti

√1−v /c 1−0, 97 c/c


f =fo 104 √
√1+ v /c = √1+0 ,97 c/c
= 1,23.103 pulsa/s

Soal dan Penyelesaian


1. Seorang astronot ketika diam di bumi rata-rata detak
jantungnya diukur dan diperoleh sebesar 70 denyut/menit.
Berapakah rata-rata detak jantung astronot tersebut ketika dia
terbang menggunakan pesawat ruang angkasa dengan kelajuan
0,9 c relative terhadap bumi, menurut :
a. Temannya yang ada di pesawat
b. Pengamat yang diam di bumi

Penyelesaian
22 Teori Relativitas Khusus
Fisika Modern

Diketahui : d’ = 70 denyut/menit
v = 0,9 c
Ditanya : d = ...?
Jawab :
a. Teman yang ada di pesawat ( v = 0 c)
d '=dγ
d'
d=
1
d' v2
d=
γ
v2
√ 1−
c2

d=d ' 1−
√ c2
( 0 c )2

d=70 denyut /menit 1


√√
d=70 denyut /menit 1− 2
c

d=70 denyut /menit

b. Pengamat yang diam di bumi ( v = 0,9 c)


d '=dγ
d'
d=
γ
d'
d=
1
v2
√ 1−

v2
c2

d=d ' 1− 2
c √ ( 0,9 c )2
d=70 denyut /menit 1−
√ c2

23 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

0 , 81 c 2
d=70 denyut /menit 1−
√ c2
d=70denyut /menit √1−0,81
d=70denyut /menit √0,19
d=70 x 0, 436 denyut /menit
d=30 , 52 denyut /menit

2. Elektron bergerak ke kanan dengan kelajuan 0,75 c relative


terhadap kerangka laboratorium. Tentukan :
a. Kelajuan proton yang energi kinetiknya sama dengan
energi kinetik electron
b. Kelajuan proton yang memiliki momentum yang sama
dengan electron
c. Massa proton dan electron ketika bergerak (dari soal a)
d. Bila proton pada soal b bergerak kekanan relative terhadap
kerangka laboratorium, berapakah kelajuan proton relative
terhadap electron?

Penyelesaian
Diketahui : ve = 0,75 c
Ditanya : a. vp jika Ekp = Eke ……….?
b. vp jika Pp = Pe ……….?
c. mp dan me ………… ?
d. vep ……………….?
Jawab :
a. vp jika Ekp = Eke
2
Ek e=( γ −1 ) m e c

1
−1 me c 2
Ek e=
(√ )v2
1− 2
c

24 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

1 2
−1 ( 9,1 x10−31 kg )( 3 x 108 m/s )
Ek e=
(√ ( 0,75c )2
1− 2
c
)
1
−1 ( 9,1 x10−31 kg )( 9x 1016 m2 /s 2)
Ek e=
(√ 1−
0,5625c 2
c2
)
1
Ek e= (
√1−0 ,5625 )
−1 ( 81,9x 10−15 kgm2 /s 2 )

1
Ek e= (
√0, 4375 )
−1 ( 81,9 x10−15 kgm2 /s 2 )

Ek e=( 1 , 512859304−1 ) ( 81 , 9 x 10−15 kgm2 /s 2 )


Ek e=( 0 , 512859304 ) ( 81 , 9 x 10−15 kgm2 / s 2 )
Ek e=41 ,92 x 10−15 kgm 2 / s2

Ek p =Ek e
2 −15 2 2
( γ p−1 ) m p c =41, 92 x 10 kgm /s
−15 2 2
41 ,92 x 10 kgm /s
( γ p −1 ) =
( 1, 67 x 10−27 kg )( 3 x108 m/s) 2
41 , 92 x 10−15 kgm/s
( γ p−1 ) =
( 1, 67 x10−27 kg )( 9 x 1016 m/s )
41 ,92 x 10−15 kgm2 /s 2
( γ p−1 )=
15 ,03 x 10−11 kgm2 / s2
−4
( γ p−1 )=2 ,789 x10
25 Teori Relativitas Khusus
Fisika Modern

( γ p −1 ) =0 , 0002789
γ p =0 , 0002789+1
γ p =1 ,0002789
1
=1 , 0002789
v

√ 1−

v
c
p
2
2

√ 1−
c
v
p
2
2
=
1
1, 0002789

√ 1−

v
c
p2
p
2
2
=0 , 99972

1− 2
=( 0 , 99972 )2
c
v 2
p
1− 2
=0 ,999442
c
v
p2
2
=1−0 ,999442
c
v
p2
2
=0 , 0005575667
c
2
v 2 =0 , 0005575667 c
p

v p = √0,0005575667 c 2
v p =0 ,0236 c
b. vp jika Pp = Pe
Pe=γme v
1
Pe= me v
v

√ 1−
c2
e
2

26 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

1
Pe= ( 9,1 x 10−31 kg )( 0 , 75 x 3 x 108 m/s )
( 0 ,75 c )2
√ 1−

1
c
2

P e= ( 9,1 x 10−31 kg )( 2 , 25 x 108 m/s )


2
0 , 5625 c
√ 1−

1
c2

Pe= ( 20 ,475x 10−23 kgm/s )


√ 1−0 , 5625
1
P e= ( 20 ,475 x 10−23 kgm/s )
√ 0,4375
Pe= (1 , 51186 ) ( 20 , 475 x 10−23 kgm/ s )
−23
Pe=30 , 9553 x 10 kgm/ s

P p =Pe
−23
γ p m p v p =30, 9553 x 10 kgm/s
30 ,9553 x 10−23 kgm/s
γ p v p=
1 ,67 x 10−27 kg
1
v p =18 , 56 x 104 m/ s
v

√ 1−

vp
c
p
2
2

=18 , 56 x 10 4 m/s
v

√ 1−
c
p2
2

v
v p =18 , 56 x 10 m/s 1− 4
√ c
p
2
2

v
v 2 =( 18 , 56 x 10 m/s ) 1−
p
4 2
( ) c
p2
2

27 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

v
v 2 =344 , 4736 x 10 8 m 2 / s2 1−
p ( ) c
p2
2

v
8 2 2
v 2 =344 , 4736 x 10 m / s − 344 , 4736 x 10 m /s
p
8 2 2
( 8 2 2
c
p2
2 )
v 2 =344 , 4736 x 10 m / s −( 38 ,275 v 2 )
p p
8 2 2
v 2 +38 , 275 v 2 =344 , 4736 x 10 m / s
p p
8 2 2
39 ,275 v 2 =344 , 4736 x 10 m / s
p

344 , 4736 x 10 8 m 2 / s2
v 2=
p 39 ,275
2 2
v 2 =8 , 77 m / s
p

v p = √8, 77 m2 / s2
v p =2 , 96 m/s

c. mp dan me
Massa proton
m p '=γm p
1
m p '= mp
v

m p '=
√ 1−
c
p
2

1
2

1 , 67 x 10−27 kg
2


1−
( 0 , 0236 c )
c
2

1 , 67 x 10−27 kg
m p '=
( 0 , 0236 c )2
√ 1−
c2

28 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

1 , 67 x 10−27 kg
m p '=
0 , 00055696 c 2
√ 1−

1,67 x 10 kg
c2
−27
m p '=
√1−0,00055696
1,67 x10−27 kg
m p '=
√0,99944
m p '=1,6704678 x10−27 kg

Massa electron
me '=γme
1
me '= me
v

me '=
√ 1−
c
1
e
2
2

9,1 x 10−31 kg
( 0 ,75 c )2
√ 1−
c
2

9,1 x 10−31 kg
me '=
0 ,5625 c 2
√ 1−

9,1 x10 kg
c2
−31
me '=
√1−0,5625
9,1 x10−31 kg
me '=
√ 0,4375
me '=13 , 7579 x 10−31 kg

d. vep
29 Teori Relativitas Khusus
Fisika Modern

v p −v e
ve =
p v v
1− p 2 e
c
( 2, 96 m/ s )−( 0 ,75 x 3 x 108 m/s )
ve =
p ( 2 , 96 m/s ) ( 0 ,75 x 3 x 108 m/s )
1−
( 3 x 10 8 m/s )2
( 2, 96 m/ s )− ( 2 ,25 x 10 8 m/s )
ve =
p ( 2 , 96 m/ s ) ( 2 , 25 x 108 m/s )
1−
( 9 x 1016 m/s )
( 2 , 96 m/s−2 , 25 x 108 m/ s )
ve =
p 6 , 66 x 10 8 m/s
1−
( 9 x 1016 m/ s )
( 2 , 96 m/s−2 , 25 x 108 m/ s )
ve =
p 1−0 , 74 x 10−8
8
2 , 249 x 10 m/ s
ve =
p 0 , 999999992
v e =2, 25125 x 108 m/ s
p
v e =0 ,7504 c
p

3. Sebuah kereta api bergerak dengan kelajuan 70 km/jam.


Seorang penumpang melempar benda dengan kelajuan 15
km/jam. Tentukan kelajuan benda terhadap orang yang diam di
tepi rel kereta jika arah lemparan :
a. Searah gerak kereta
b. Berlawanan arah gerak kereta

Penyelesain
Diketahui : vk = 70 km/jam
vb = 15 km/jam
Ditanya : vb’ jika a. searah

30 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

b. berlawanan
Jawab :
a. Searah
v b '=v b +v k
v b '=15 km/ jam+70 km/ jam
v b '=85 km/ jam

b. Berlawanan
v b '=−v b +v k
v b '=−15 km/ jam+70 km/ jam
v b '=55 km/ jam

4. Tentukan kecepatan sebuah partikel dalam c atau laju cahaya


dalam ruang hampa agar :
a. Rumus momentum P=mv dapat digunakan dengan
−6
kesalahan 10
2
b. Rumus Ek=1/2 mv dapat digunakan dengan
kesalahan yang sama

Penyelesaian
Diketahui : P=mv
2
Ek=1/2 mv
Ditanya : v ……………… ?
Jawab :
a. Rumus momentum
P=mv
1
P=mv
v2
√ 1− 2

P=mv ( 1−β 2 )
c
−1 /2

31 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

Menggunakan deret binomial


P=mv ( 1+1/2 β 2 +3 /8 β 4 +. .. .. . .. .. )

Ambil deret pertama


2 −6
1/2 β ≤10

Diperoleh
−3
v≤1, 41x10 c
5
v≤4 ,23 x10 m/s

b. Rumus energi kinetik


Ek=mc 2 {( 1−β 2 ) −1 }
−1/2

Diuraikan menjadi deret binomial


Ek=1/2 mv 2 ( 1=3 /4 β 2 +. . .. .. . .. .. . )

Ambil deret pertama


3/4 β2 ≤10−6

Diperoleh
−3
v≤1,15 x10 c
v≤3,45 x105 m/ s
5. Berapa kecepatan pesawat angkasa bergerak relative
terhadap bumu supaya sehari dalam pesawat sama
dengan 2 hari di bumi.

Jawab:
to
t= v2
√ 1−
c2

32 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

T = 2 hari , to = 1 hari
1
v2 1
2= v2 1- 2 =

v

1− 2

3
c
3
c 4

c
=

4
v=
4 √
c=¿0,86c
6. Pesawat angkasa Apollo 11 yang turun ke bulan pada
4
tahun 1969 bergerak dengan kelajuan 1,08 x 10 m/ s
relative terhadap bumi. Terhadap pengamat di bumi
berapa lama kelebihan waktu sehari dalam pesawat itu
dibandingkan dengan sehari di bumi?
Jawab:
Kelebihan waktu sehari dalam pesawat dibandingkan
dengan sehari di bumi
4
v = 1,08 x 10 m/ s=0.000036c
1 hari di bumi = 24 jam
to
t=
√1−v 2 /c2
t0
24 jam=
( 0 , 000036 c )2
√ 1−
c2
129 x 10−11 c2
t o =24 jam 1−
√√ c2
t o =24 jam 1−129 x 10−11
t o =23 , 99 jam

7. Garis spektrum yang panjang gelombangnya di


laboratorium adalah 4000 Angstrom didapatkan bergeser
sejauh 6000 angstrom pada spectrum suatu galaksi yang
jauh. Berapakah kelajuan menjauhi galaksi itu?.
Jawab: Dalam laboratorium λo = 4000 Ǻ, dari galaksi
λ= 6000 Ǻ. Jika kecepatan galaksi itu v,maka

33 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern


1−
V = vO c atau karena v = c , maka
v λ
1+
c
v
1 1 1− c
=
λ λo

40002

1+

1−
v
c
v
c

2 =
6000 1+ v
c
4 v v v 5 9
( 1+ ) = 1- = × ,maka v =0,38c
9 c c c 9 13

8. Seorang Astronot yang tingginya tepat 6 ft di bumi,


berbaring sejajar dengan sumbu pesawat angkasa yang
bergerak dengan kelajuan 0,9c relative terhadap bumi.
Berapakah tinggi astronot jiaka diukur oleh pengamat
dalam pesawat tersebut ?. Pertanyaan ang sama tetapi
diukur oleh pengamat di bumi?
Jawab: Tinggi astronaut di bumi = Lo = 6 ft
Kelajuan relatif terhadap bumi = 0,9c
a.) Tinggi astronaut jika diukur oleh pengamat dalam
pesawat adalah tetap 6 ft
b.) Tinggi pengamat jika diukur oleh pengamat di bumi
adalah = . . . . . ?
L=Lo √1−v 2 /c2
( 0,9 c )2

L=6 ft 1−
c
2
= 2,6 ft
9. Batang meteran kelihatan hanay mempunyai panjang 50
cm terhadap seorang pengamat. Berapakah kelajuan
relatifnya? Berapa waktu yang diperlukan untuk
melewati pengamat itu?
34 Teori Relativitas Khusus
Fisika Modern

Jawab: Panjang batang meteran = 50 cm = L’


Panjang batang meteran = 1 meter = Lo
Kelajuan relatif = . . . . . ?
L' =Lo √ 1−v 2 /c2
50 cm=100 cm √1−v 2 /c2
v2
50 cm=100 cm 1−

v=2,6 x10 m/s


8
√ ( 3 . 108 ) 2

10. Seorang pria bermassa 100 kg di bumi. Ketika ia berada


dalam roket yang meluncur, massanya menjadi 101 kg
dihitung terhadap pengamat di bumi. Berapakah kelajuan
roket itu?
Jawab: Massa diamnya m0 = 100 kg
Massa dalam roket m = 101 kg
Kelajuan roket v dapat dicari dari persamaan
mo
m= v2
√ c2
1−

v 2 100 v2 1002
√1− 2 =
c
V = 0,1c
101 c2
= 1-
1012

11. Berapakah kelajuan sebuah partikel yang memiliki energi


kinetik 0,25 kali dari energi diamnya.

1
Jawab: dik : EK = E
4 o

EK = ( γ −1 ) Eo

1
E = ( γ −1 ) Eo
4 o

35 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

1 4
+ =γ
4 4

5
γ =¿
4

1
γ= v2
√ 1− 2
c

5 1
=
4 v2
√ 1−
c2

5 v2
4 √
. 1−¿ 2 ¿ =1
c

v2 4
√ 1−¿
c 2
¿=
5

v2 16
1− =
c 2 25

9 v2
=¿ 2
25 c

3 v
=¿
5 c

3
V= c = 0,60c
5
12. Tunjukkan bentuk relativistic hokum kedua Newton
dv v2
adalah F = mO (1− 2 )-3\2
dt c
Jawab: Bentuk hukum 2 newton relativistik
36 Teori Relativitas Khusus
Fisika Modern

d
F= (mv)
dt

mo
d
F= ( 2)
dt 1− v 2

c

Atau dengan

d -1\2
F = mO ¿ -1\2+ v ¿)
dt

dv v2 v2 v 2
F = mO (1− 2 )-3\2 (1− 2 + 2 ),maka
dt c c c

dv v2
F = mO (1− 2 )-3\2 (terbukti)
dt c

13. Apakah keberatan yang dapat dikemukakan jika kita


definisikan momentum linear p = mov sebagai pengganti
mo v
p=
dari bentuk yang lebih rumit √ 1−v 2 /c 2 ?

Jawab:

Jika p = mov, kejadian dengan momentum kekal,


dalam suatu kerangka inersial, jika momentumnya tidak
kekal dipandang dari kerangka inersial lain yang relatif
bergerak terhadapnya, sehingga momentum bukan
merupakan kuantitas yang berguna dalam fisika.

Rangkuman Materi
Alam semesta di jagad raya ini banyak dipenuhi eter yang
tidak mempunyai wujud tetapi dapat menghantarkan perambatan
gelombang. Albert A. Michelson (1852 — 1931) dan Edward W.
Morley (1838-1932) mencoba mengukur kecepatan aliran eter
37 Teori Relativitas Khusus
Fisika Modern

dengan meggunakan interferometer optis yang sangat peka yang


dikenal dengan interferometer Michelson. Hasil percobaan
Michelson dan Morley mencakup dua hal yang penting.
1. Hipotesa tentang medium eter tidak dapat diterima sebagai
teori yang benar, sebab medium eter tidak lulus dari ujian
pengamatan.
2. Kecepatan cahaya adalah sama dalam segala arah, tidak
bergantung kepada gerak bumi.
Untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam
percobaan Michelson-Morley, Einstein pada tahun 1905
mengajukan dua postulat sebagai berikut :
1. Asas relativitas : hukum-hukum fisika mempunyai bentuk
yang sama di dalam setiap kerangka acuan inersial.
2. Ketidakubahan laju cahaya : laju cahaya mempunyai nilai
yang sama di semua kerangka inersial, tidak bergantung dari
gerak sumber maupun pengamatnya
Postulat tersebut yang kemudian dikenal dengan Teori
Relativitas Khusus.
Andaikan sebuah objek yang diamati bergerak dengan
kecepatan v = (vx, vy, vz). Untuk mencari kecepatan v’ = (v’ x, v’y,
v’z). Maka kita perlu menggunakan transformasi kecepatan lorentz
sebagai berikut :
v x −u
v ' x=
1−v x u /c 2
v y √ 1−u2 /c 2
v ' x=
1−v x u/c 2
v z √ 1−u2 /c 2
v ' z=
1−v x u/c 2
Berdasarkan kerangka acuan yang digunakan terdapat
macam-macam relativitas
1. Relativitas penjumlahan kecepatan

38 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

v1 + v2
v=
v1 v 2
1+ 2
c
2. Dilatasi waktu
∆ t0
∆ t=
v2
√ 1−

3. Kontraksi panjang
c2

v2
L=L0 1−
√ c2
4. Massa dan energi relativistik
m0
m=
v2
√ 1−
c2
5. Paradoks kembar
Efek Doppler cahaya merupakan alat penting dalam
astronomi. Bintang – bintang memancarkan cahaya dengan
frekuensi karakteristik tertentu dan gerak bintang mendekati atau
menjauhi bumi terlihat sebagai pergeseran Doppler dalam daerah
frekuensi itu. Mengalisa efek Doppler cahaya dengan memandang

sumber cahaya sebagai lonceng berdetik 0 f


kali per sekon dan
memancarkan cahaya pada setiap tik. Ada beberapa persamaan
efek doppler untuk cahaya yaitu:
1 v2
f=
t
pengamat.
, dengan √
t=t o / 1−
c2 dalam kerangka acuan

39 Teori Relativitas Khusus


Fisika Modern

Latihan Soal
1. Dua pembalap dayung
yang sama-sama
berpacu satu sama lain
seperti yang
ditunjukkan pada
Gambar. Setiap
pendayung mendayung
dengan kecepatan c
pada air; arus di sungai bergerak dengan kecepatan v. Perahu 1
pergi dari A ke B dengan jarak L, dan kembali. Perahu 2 pergi
dari A ke C dengan jarak L juga, dan kembali. A, B, dan C
adalah tanda di tepi sungai. Hitunglah dan tentukan perahu
mana yang memenangkan perlombaan, atau apakah itu seri?
(Asumsikan c? V)
2. Sebuah peseawat tempur yang bergerak dengan kecepatan 0,8c
relatif terhadap bumi menembakkan roket dengan kecepatan
0,6c. Berapakah kecepatan roket tersebut menurut pengamat
yang diam di bumi?
3. Sebuah kapal antariksa bergerak relatif terhadap bumi. Seorang
observer di bumi menemukan bahwa diantara pukul 13.00 dan
14.00 menurut waktu pengamat, 3601 detik berlalu dalam
waktu kapal antariksa. Berapakah kecepatan relatif kapal
antariksa terhadap bumi?
4. Seorang pengemudi menerobos lampu merah. Si pengemudi
mengatakan kepada hakim bahwa warna yang dilihatnya
berwarna hijau ( v=5,60 ×1014 Hz) dan bukan merah (
v 0=4,80 ×10 14 Hz ) karena efek doppler. Hakim menerima
penjelasan ini dan sebagai gantinya pengemudi terkena denda
karena menerobos sebesar $ 1 untuk setiap km/jam dia
melebihi batas kecepatan 80 km / jam. Berapakah denda yang
di bayarkan pengemudi?
40 Teori Relativitas Khusus
Fisika Modern

5. Massa matahari 2 X 1030 kg dan jejarinya 7 X 108 m. Cari


pergeseran merah gravitasi aproksimasi pada panjang
gelombang cahaya 5.000 Å yang dipancarkan oleh matahari.

Jawaban Soal
1. Pendayung perahu 1 memenangkan balapan
2. 0,946c
3. 7,1 ×106 m/s
4. $ 164.999.920
5. 0,01 Å

41 Teori Relativitas Khusus

Anda mungkin juga menyukai