Anda di halaman 1dari 25

MEDIA MENGAJAR

FISIKA

UNTUK SMA/MA KELAS XI


Bab
1 VEKTOR

Sumber: commons.wikimedia.org
PE NDA HU LUA N
on in g Sy st em (G PS ) merupakan sistem
 Global Positi be ke rja dengan menguku
r
is sa te lit ya ng
navigasi berbas ar i lo kasi saat ini (titik asal)
rp in da h an d
vektor-vektor pe
akhir).
ke lokasi tujuan (titik ve ktor-vektor perpindah
an
ga m ati la n gs un g
 Satelit men ya hasil pengukurannya
ke
n m e ng ir im ka nn
tersebut da pa t mengetahui kondisi
m ik ia n, ki ta da
kita. Dengan de
real time.
perjalanan kita secara
Bagaimana peran vektor dalam
fenomena ini? Mari kita pelajari
secara mendalam mengenai vektor.
A BESARAN SKALAR DAN VEKTOR

Besaran Skalar Besaran Vektor


Besaran yang hanya Besaran yang memiliki
memiliki nilai saja, nilai dan arah. Contoh
tetapi tidak memiliki besaran vektor antara
arah. Contoh besaran lain gaya, perpindahan,
skalar antara lain massa kecepatan, percepatan,
jenis, luas, volume, momentum, dan impuls.
jarak, usaha, energi, dan
daya.
Apakah besara
n
yang terukur p
ada
alat ukur di sam
ping
termasuk besa
ran
skalar?

Sumber: pexels.com
B MENGGAMBAR VEKTOR
Dalam penulisan notasi vektor terdapat dua penulisan, yaitu lambang
vektor dan besar vektor.
Lambang vektor untuk tulisan tangan ditulis dengan
huruf besar atau kecil yang diberi tanda panah di
bagian atasnya ( / ). Sementara penulisan untuk buku
cetakan, menggunakan huruf besar atau kecil yang
dicetak tebal ( / ).

Besar vektor untuk tulisan tangan ditulis dengan


lambang vektor yang diberi tanda mutlak ( / ).
Sementara penulisan untuk buku cetakan
menggunakan huruf besar atau kecil yang dicetak
miring ( / ).
B MENGGAMBAR VEKTOR
Vektor digambarkan dengan garis yang panjangnya
menyatakan besaran vektor dan ujung garis dengan anak
panah sebagai arah vektor.

Gambar di samping merupakan gambar suatu


vektor, dengan keterangan seperti berikut.
 Vektor tersebut bernama vektor v dengan
5 cm
lambang .
 Vektor tersebut memiliki titik tangkap vektor
di titik P dan ujung vektor di titik Q.
 Arah vektornya dari titik P menuju titik Q.
 Besar vektor tersebut adalah 5 cm.
C PENJUMLAHAN & PENGURANGAN VEKTOR

 Salah satu sifat vektor adalah dapat Metode segitiga


01
dijumlahkan atau dikurangkan. Hasil
penjumlahan atau pengurangan dari
dua vektor atau lebih disebut resultan
vektor (R). 02 Metode jajargenjang
 Dalam menentukam resultan vektor
terdapat tiga metode yang dapat
digunakan. 03 Metode poligon
Metode Segitiga
Berikut langkah-langkah metode segitiga:
1. Lukis vektor A dengan titik tangkap O.
2. Lukis vektor B dengan titik tangkap di ujung
vektor A.
3. Hubungkan titik tangkap O dengan ujung
vektor B menggunakan garis penghubung.
Garis ini menjadi resultan (R atau A+B) dari
vektor A dan B.
4. Sudut θ menunjukan arah resultan vektor R
terhadap arah vektor A.
Metode Jajargenjang
Berikut langkah-langkah metode jajargenjang:
B
1. Lukis vektor A dan B dengan titik tangkap yang
sama, yaitu di titik O.
2. Lukis garis sejajar dengan vektor A pada ujung

+B
vektor B. A

A
3. Lukis garis sejajar dengan vektor B pada ujung A
vektor A.
4. Hubungkan titik O dengan titik potong kedua
garis sejajar sehingga akan diperoleh resultan O B
kedua vektor (R atau A + B) dari vektor A dan B.
Metode jajargenjang biasanya
digunakan untuk menentukan
resultan dari dua vektor.

Bagaimana jika kita ingin


menghitung besar resultan kedua
vektor tersebut? Kita dapat
menggunakan aturan cosinus.
Aturan Cosinus

𝟐 𝟐 𝟐 𝟐 B
𝑹 =( 𝒂+ 𝒃 ) =𝒂 + 𝒃 +𝟐 𝒂𝒃𝐜𝐨𝐬 𝜽

+B
Aturan Sinus

A
A

Untuk menentukan arah resultan vektor dapat



menggunakan aturan sinus.
O B
𝑨𝑪 𝑩𝑪 𝑶𝑪
= =
𝒔𝒊𝒏 𝑨𝑶𝑪 𝒔𝒊𝒏 𝑩𝑶𝑪 𝒔𝒊𝒏 𝜽
Metode Poligon Metode poligo
dapat digunak
n
an
untuk lebih da
ri
Berikut langkah-langkah metode poligon: dua vektor.
B
1. Lukis vektor A dengan titik tangkap O.
2. Lukis vektor B dengan titik tangkap di ujung
vektor A. A
3. Lakukan kembali langkah nomor 2 untuk vektor C C
dan seterusnya.
4. Hubungkan titik tangkap O dengan ujung vektor
terakhir menggunakan garis penghubung. Garis
R
ini menjadi resultan (R) dari seluruh vektor.
D KOMPONEN VEKTOR

Suatu vektor dapat diuraikan menjadi


komponen vektor jika vektor tersebut
diketahui besar dan arahnya. Menentukan
komponen vektor dapat menggunakan
rumus trigonometri.

Perhatikan sud
ut
pada vektor saa
t
menentukan
komponen-
komponen
vektornya.
Resultan Vektor

Mencari nilai dan arah resultan vektor dapat melalui hasil penguraian komponen-
komponen vektornya. Berikut adalah langkah-langkahnya.
1. Uraikan setiap vektor menjadi komponen-komponen vektor di sumbu X dan Y.
2. Gabungkan seluruh komponen vektor di sumbu X ().
3. Gabungkan seluruh komponen vektor di sumbu Y ().
4. Nilai resultan vektor () dan arah resultan vektor () dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut.

𝟐 𝟐 𝟐 𝑹𝒀
𝑹 =𝑹 + 𝑹 𝑿 𝒀
𝒕𝒂𝒏 𝜽=
𝑹𝑿
E PERKALIAN VEKTOR

01 Perkalian Titik 02 Perkalian Silang


Perkalian titik (dot product) Perkalian silang (cross product)
adalah perkalian antara dua adalah perkalian antara dua vektor
vektor (A dan B) yang (A dan B) yang membentuk sudut ()
membentuk sudut () menghasilkan besaran vektor. Pada
menghasilkan besaran skalar. perkalian silang antara dua vektor,
Pada perkalian titik antara dua tidak berlaku hukum komulatif.
vektor, berlaku hukum komulatif.
𝐀 ×𝐁=AB sin θ
𝐀 ⋅𝐁= AB cosθ
PERKALIAN SILANG (CROSS PRODUCT)
Contoh soal

Kunci = 31i – 19j +


33k

Kunci = 10i – 5j + 4k dan -10i + 5j - 4k

Kunci = 16,4 Nm
F VEKTOR SATUAN

Penulisan suatu vektor dapat ditulis juga dengan menggunakan vektor


satuannya. Adapun vektor satuan di setiap sumbu adalah sebagai berikut.

SUMBU X Vektor satuan sumbu X diberi lambang


SUMBU Y Vektor satuan sumbu Y diberi lambang
SUMBU Z Vektor satuan sumbu Z diberi lambang

Sehingga suatu vektor dapat ditulis dengan format berikut.

𝐀=𝐀 𝐗 𝒊+𝐀 𝐘 𝒋+𝐀 𝐙 𝒌


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai