Pokok Bahasan :
Standar Kompetensi :
Indikator :
Tujuan Pembelajaran :
Materi Perkuliahan :
radiasi adalah fenomena gelombang, materi bersifat kontinu, adanya eter, dan
belum dapat memahami pengertian muatan listrik.
Pada temperatur di bawah 600oC, radiasi termal yang dipancarkan oleh benda
hitam tidak tampak karena energi itu terkonsentrasi dalam daerah inframerah
dari spektrum gelombang elektromagnetik. Begitu bendanya dipanaskan,
jumlah energi yang diradiasikan meningkat, dan konsentrasi energi mengarah
ke panjang gelombang yang lebih pendek. Antara 600 hingga 700oC, terdapat
energi yang cukup dalam spektrum tampak sehingga bendanya berpijar merah
Fisika Kuantum 4
pudar. Pada temperatur yang lebih tinggi, bendanya menjadi merah terang.
Gambar 1.2 menunjukkan daya yang dipancarkan oleh benda hitam sebagai
fungsi panjang gelombang untuk tiga temperatur yang berbeda. Kurva ini
dikenal sebagai kurva distribusi spektrum. Besaran 𝑃 dalam gambar ini
merupakan daya yang dipancarkan persatuan panjang gelombang. Ini
merupakan fungsi panjang gelombang 𝜆 maupun temperatur 𝑇 dan disebut
fungsi distribusi spektrum. Fungsi 𝑃(𝜆, 𝑇) ini memiliki maksimum pada
panjang gelombang 𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 yang beragam secara terbalik dengan temperatur
sesuai hukum pergeseran Wien:
2,898 mm. K 𝑐
𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 = = (1.1)
𝑇 𝑇
dengan 𝑘 merupakan konstanta Boltzmann. Hasil ini sesuai dengan hasil yang
diperoleh pada percobaan untuk panjang gelombang yang panjang, tetapi tidak
sama pada panjang gelombang pendek. Begitu 𝜆 mendekati nol, fungsi
𝑃(𝜆, 𝑇) hasil percobaan juga mendekati nol, tetapi berdasarkan hukum
Rayleigh-Jeans akan mendekati tak hingga, karena sebanding dengan 𝜆−4.
Hasil ini dikenal sebagai bencana ultraviolet (ultraviolet catastrophe).
Fisika Kuantum 5
𝐸 = ℎ𝜈 (1.3)
Fisika Kuantum 6
𝐾 = ℎ𝜈 − 𝑊 (1.5)
Pada tahun 1916 Millikan melakukan eksperimen seperti pada gambar 1.5.
Energi Kinetik K dapat diukur dengan memberikan potensial henti V
(sehingga 𝐾 = 𝑒𝑉) ditunjukkan oleh penunjukan ammeter sama dengan nol.
Jika 𝑉 = 0, maka 𝑊 = ℎ𝜈0 . Sedangkan konstanta Planck ℎ adalah kemiringan
kurva 𝑉 − 𝜈.
Fisika Kuantum 9
𝐸 2 = 𝑝2 𝑐 2 + 𝑚02 𝑐 4 (1.6)
𝐸 ℎ
𝑝= = (1.7)
𝑐 𝜆
Dalam hal ini 𝜆 adalah panjang gelombang cahaya. Adanya momentum inilah
yang mencirikan sifat partikel dari cahaya.
ℎ
𝜆′ − 𝜆 = (1 − cos 𝜃) (1.8)
𝑚0 𝑐
Fisika Kuantum 11
Gambar Arthur H.
Gambar 1.6 Hamburan Compton
Compton
Pada tahun 1924 juga, Louis de Broglie mengemukakan bahwa tidak hanya
cahaya yang memiliki sifat ganda, tetapi juga partikel. Suatu partikel dapat
juga memiliki sifat gelombang. Menurut de Broglie suatu partikel yang
memiliki momentum 𝑝 jika dipandang sebagai gelombang memiliki panjang
gelombang:
Fisika Kuantum 12
ℎ
𝜆= (1.9)
𝑝
Secara intuisi fisis, jika amplitudo gelombang partikel bebas itu konstan, maka
gelombang tidak memiliki informasi tentang posisi partikel di dalam ruang.
Secara fisis, jika suatu partikel terlokalisasi dalam daerah Δ𝑥 tertentu maka
gelombang partikel itu haruslah mempunyai amplitudo (intensitas) yang besar
di dalam daerah itu dan sangat kecil di luar daerah itu.
Δ𝑥Δ𝑝~ℏ/2
1.10
Fisika Kuantum 14
Johan J. Balmer
(1825-1898)
Pada tahun 1885, Johann Balmer mengemukakan bahwa panjang gelombang
semua garis spektrum atom hidrogen bisa diungkapkan dengan rumus empiris:
Fisika Kuantum 15
𝑛2
𝜆𝑛 = 𝑏 ( ) ; 𝑛 = 3,4,5, … (1.12)
𝑛2 − 4
1 1 1
= 𝑅 ( 2 − 2) (1.13)
𝜆𝑛 2 𝑛
1 1 1
= 𝑅 ( 2 − 2) ; 𝑛 > 𝑚 (1.14)
𝜆𝑛 𝑚 𝑛
𝐿𝑛 = 𝑛ℏ (1.15)
Emisi atau absorpsi radiasi terjadi jika elektron melompat dari suatu orbit
stasioner ke orbit stasioner lainnya. Bila elektron melompat dari orbit
stasioner berenergi 𝐸𝑖 ke orbit di bawahnya yang berenergi 𝐸𝑓 , maka
elektron akan mengemisikan cahaya dengan foton yang berenergi sama
dengan:
𝐸𝑖 − 𝐸𝑓 = ℎ𝜈 (1.16)
Fisika Kuantum 17
𝑒2
𝐹= (1.17)
4𝜋𝜀0 𝑟 2
𝑚𝑒 𝑣 2
𝐹= (1.18)
𝑟
Karena stasioner, kedua gaya dalam persamaan (1.17) dan (1.18) harus saling
meniadakan, sehingga kecepatan elektron adalah:
Fisika Kuantum 18
𝑒2
𝑣= √ (1.19)
4𝜋𝜀0 𝑚𝑒 𝑟
𝑒2
𝐾= (1.20)
8𝜋𝜀0 𝑟
𝑒2
𝑉=− (1.21)
4𝜋𝜀0 𝑟
𝑒2
𝐸=− (1.22)
8𝜋𝜀0 𝑟
𝑛2 ℎ2 𝜀0
𝑟𝑛 = = 𝑛 2 𝑎0 (1.24)
𝜋𝑚𝑒 𝑒 2
𝑚𝑒 𝑒 4
𝐸𝑛 = − (1.25)
8𝜀02 ℎ2 𝑛2
Beda energi elektron antara orbital ke-𝑛 ke orbital ke-𝑚 dengan 𝑛 > 𝑚
adalah:
𝑚𝑒 𝑒 4 1 1
Δ𝐸 = 2 2 (𝑚 2 − 𝑛 2 )
(1.26)
8𝜀0 ℎ
1 1 1
= 𝑅 ( 2 − 2) (1.27)
λ 𝑚 𝑛
Fisika Kuantum 20
𝑚𝑒 𝑒 4
R= 2 2 (1.28)
8𝜀0 ℎ 𝑐
𝜆𝑛 = 𝑛(2𝜋𝑎0 ) (1.30)
dimana 𝑝𝑖 adalah
momentum linier, dan 𝑞𝑖
adalah koordinat dan
integral dilakukan terhadap
suatu perioda dari gerak
partikel.
∮ 𝑝𝜙 d𝜙 = 𝑛𝜙 ℎ; ∮ 𝑝𝑟 d𝑟 = 𝑛𝑟 ℎ (1.32)
1
𝑎
2𝐸 2
∮ 𝑝(𝑥)d𝑥 = 𝑚 ∫ ( − 4𝜋 2 𝑣 2 𝑥 2 ) d𝑥 = 𝑛ℎ
−𝑎 𝑚
Fisika Kuantum 23
Jika atom memiliki lebih dari satu elektron, maka selain gaya tarik dari
inti ada pula gaya tolak antar elektron.
Dengan pengamatan yang lebih teliti, ternyata kebanyakan garis
spektrum bukanlah garis tunggal melainkan merupakan gabungan dari
dua atau lebih garis yang sangat rapat.
Dalam teori atom Bohr, posisi dan momentum secara pasti dapat
ditentukan, ini bertentangan dengan ketakpastian Heisenberg.
Masalah-masalah inilah yang selanjutnya memotivasi ahli fisika untuk
mencari teori baru.
Fisika Kuantum 24
1.5
Pada temperatur di bawah 600oC, radiasi termal yang dipancarkan oleh benda
hitam tidak tampak karena energi itu terkonsentrasi dalam daerah inframerah
dari spektrum gelombang elektromagnetik. Begitu bendanya dipanaskan,
jumlah energi yang diradiasikan meningkat, dan konsentrasi energi mengarah
ke panjang gelombang yang lebih pendek. Antara 600 hingga 700oC, terdapat
energi yang cukup dalam spektrum tampak sehingga bendanya berpijar merah
pudar. Pada temperatur yang lebih tinggi, bendanya menjadi merah terang.
Gambar 1.2 menunjukkan daya yang dipancarkan oleh benda hitam sebagai
fungsi panjang gelombang untuk tiga temperatur yang berbeda. Kurva ini
dikenal sebagai kurva distribusi spektrum. Besaran 𝑃 dalam gambar ini
merupakan daya yang dipancarkan persatuan panjang gelombang. Ini
merupakan fungsi panjang gelombang 𝜆 maupun temperatur 𝑇 dan disebut
fungsi distribusi spektrum. Fungsi 𝑃(𝜆, 𝑇) ini memiliki maksimum pada
Fisika Kuantum 25
2,898 mm. K 𝑐
𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 = = (1.1)
𝑇 𝑇
dengan 𝑘 merupakan konstanta Boltzmann. Hasil ini sesuai dengan hasil yang
diperoleh pada percobaan untuk panjang gelombang yang panjang, tetapi tidak
sama pada panjang gelombang pendek. Begitu 𝜆 mendekati nol, fungsi
𝑃(𝜆, 𝑇) hasil percobaan juga mendekati nol, tetapi berdasarkan hukum
Rayleigh-Jeans akan mendekati tak hingga, karena sebanding dengan 𝜆−4.
Hasil ini dikenal sebagai bencana ultraviolet (ultraviolet catastrophe).
Fisika Kuantum 26
𝐸 = ℎ𝜈 (1.3)
1.6 Resonansi
𝐾 = ℎ𝜈 − 𝑊 (1.5)
Pada tahun 1916 Millikan melakukan eksperimen seperti pada gambar 1.5.
Energi Kinetik K dapat diukur dengan memberikan potensial henti V
(sehingga 𝐾 = 𝑒𝑉) ditunjukkan oleh penunjukan ammeter sama dengan nol.
Fisika Kuantum 30
𝐸 2 = 𝑝2 𝑐 2 + 𝑚02 𝑐 4 (1.6)
𝐸 ℎ
𝑝= = (1.7)
𝑐 𝜆
Dalam hal ini 𝜆 adalah panjang gelombang cahaya. Adanya momentum inilah
yang mencirikan sifat partikel dari cahaya.
ℎ
𝜆′ − 𝜆 = (1 − cos 𝜃) (1.8)
𝑚0 𝑐
Gambar Arthur H.
Gambar 1.6 Hamburan Compton
Compton
Pada tahun 1924 juga, Louis de Broglie mengemukakan bahwa tidak hanya
cahaya yang memiliki sifat ganda, tetapi juga partikel. Suatu partikel dapat
juga memiliki sifat gelombang. Menurut de Broglie suatu partikel yang
memiliki momentum 𝑝 jika dipandang sebagai gelombang memiliki panjang
gelombang:
Fisika Kuantum 33
ℎ
𝜆= (1.9)
𝑝
Secara intuisi fisis, jika amplitudo gelombang partikel bebas itu konstan, maka
gelombang tidak memiliki informasi tentang posisi partikel di dalam ruang.
Secara fisis, jika suatu partikel terlokalisasi dalam daerah Δ𝑥 tertentu maka
gelombang partikel itu haruslah mempunyai amplitudo (intensitas) yang besar
di dalam daerah itu dan sangat kecil di luar daerah itu.
Δ𝑥Δ𝑝~ℏ/2
1.10
Fisika Kuantum 35
Johan J. Balmer
(1825-1898)
Pada tahun 1885, Johann Balmer mengemukakan bahwa panjang gelombang
semua garis spektrum atom hidrogen bisa diungkapkan dengan rumus empiris:
Fisika Kuantum 36
𝑛2
𝜆𝑛 = 𝑏 ( ) ; 𝑛 = 3,4,5, … (1.12)
𝑛2 − 4
1 1 1
= 𝑅 ( 2 − 2) (1.13)
𝜆𝑛 2 𝑛
1 1 1
= 𝑅 ( 2 − 2) ; 𝑛 > 𝑚 (1.14)
𝜆𝑛 𝑚 𝑛
𝐿𝑛 = 𝑛ℏ (1.15)
Emisi atau absorpsi radiasi terjadi jika elektron melompat dari suatu orbit
stasioner ke orbit stasioner lainnya. Bila elektron melompat dari orbit
stasioner berenergi 𝐸𝑖 ke orbit di bawahnya yang berenergi 𝐸𝑓 , maka
elektron akan mengemisikan cahaya dengan foton yang berenergi sama
dengan:
𝐸𝑖 − 𝐸𝑓 = ℎ𝜈 (1.16)
Fisika Kuantum 38
𝑒2
𝐹= (1.17)
4𝜋𝜀0 𝑟 2
𝑚𝑒 𝑣 2
𝐹= (1.18)
𝑟
Karena stasioner, kedua gaya dalam persamaan (1.17) dan (1.18) harus saling
meniadakan, sehingga kecepatan elektron adalah:
Fisika Kuantum 39
𝑒2
𝑣= √ (1.19)
4𝜋𝜀0 𝑚𝑒 𝑟
𝑒2
𝐾= (1.20)
8𝜋𝜀0 𝑟
𝑒2
𝑉=− (1.21)
4𝜋𝜀0 𝑟
𝑒2
𝐸=− (1.22)
8𝜋𝜀0 𝑟
𝑛2 ℎ2 𝜀0
𝑟𝑛 = = 𝑛 2 𝑎0 (1.24)
𝜋𝑚𝑒 𝑒 2
𝑚𝑒 𝑒 4
𝐸𝑛 = − (1.25)
8𝜀02 ℎ2 𝑛2
Beda energi elektron antara orbital ke-𝑛 ke orbital ke-𝑚 dengan 𝑛 > 𝑚
adalah:
𝑚𝑒 𝑒 4 1 1
Δ𝐸 = 2 2 (𝑚 2 − 𝑛 2 )
(1.26)
8𝜀0 ℎ
1 1 1
= 𝑅 ( 2 − 2) (1.27)
λ 𝑚 𝑛
Fisika Kuantum 41
𝑚𝑒 𝑒 4
R= 2 2 (1.28)
8𝜀0 ℎ 𝑐
𝜆𝑛 = 𝑛(2𝜋𝑎0 ) (1.30)
dimana 𝑝𝑖 adalah
momentum linier, dan 𝑞𝑖
adalah koordinat dan
integral dilakukan terhadap
suatu perioda dari gerak
partikel.
∮ 𝑝𝜙 d𝜙 = 𝑛𝜙 ℎ; ∮ 𝑝𝑟 d𝑟 = 𝑛𝑟 ℎ (1.32)
1
𝑎
2𝐸 2
∮ 𝑝(𝑥)d𝑥 = 𝑚 ∫ ( − 4𝜋 2 𝑣 2 𝑥 2 ) d𝑥 = 𝑛ℎ
−𝑎 𝑚
Fisika Kuantum 44
Jika atom memiliki lebih dari satu elektron, maka selain gaya tarik dari
inti ada pula gaya tolak antar elektron.
Dengan pengamatan yang lebih teliti, ternyata kebanyakan garis
spektrum bukanlah garis tunggal melainkan merupakan gabungan dari
dua atau lebih garis yang sangat rapat.
Dalam teori atom Bohr, posisi dan momentum secara pasti dapat
ditentukan, ini bertentangan dengan ketakpastian Heisenberg.
Masalah-masalah inilah yang selanjutnya memotivasi ahli fisika untuk
mencari teori baru.
Contoh Soal
1,6.10 19
=
4 (3,14) (8,85.10 -12 ) (5,3.10 -11 ) (9,1.10 -31 )
1,6.10 19
=
5,36 x 10 -32
= 2,2.106 m/s
h 6,63.10 -34
λ = =
mv 9,1.10 -31 x 2,2.10 6
= 3,31 x 10-10 m
1 1
= 1,097.10-3 2 - 2
1 10
1 1
= 1,097.10-3 -
1 100
99
= 1,097.10-3
100
= 1,086.10-3
1
λ =
1,086.10 -3
= 920,8 Ǻ
3. Sebuah atom hidrogen tereksitasi memancarkan foton 1.025,5 Ǻ ketika
jatuh ke tingkat dasar. Berapakah bilangan kuantum tingkat eksitasinya ?
Diketahui : λ = 1025,5 Ǻ
n1 = 1
R = 1,097.10-3 Ǻ-1
Ditanya : n2 = ..... ?
Jawab :
1 1 1
= R 2 -
n1 n2
2
1 1 1
= 1,097.10-3 2 - 2
1025,5 1 n2
n - 2
1
9,75.10-4 = 1,097.10-3 2 2
n2
2
-4 1,097.10 -3 - n 2 - - 6097.10 -3
9,75.10 = 2
n2
2
9,75.10-4 n22 = 9,75.10-3 n 2 - 9,75.10-3
Fisika Kuantum 47
2 2
9,75.10-4 n 2 - 1,097.10-3 n 2 = - 1,097.10-3
2
-1,22.10-4 n 2 = -1,097.10-3
2 1,097.10 3
n2 =
1,22.10 4
2
n2 = 9 ; n2 = 9 = 3
Diketahui : n = 2
me = 9,1.10-31 kg
e = 1,6.10-19
0 = 8,85 x 10-12 C2/Nm2
h = 6,63 X 10-34
Ditanya : E = .....?
Jawab :
1
me 4
E2 =
80 h 4
2 2
Rangkuman
Fisika Kuantum 48
𝑛 = 0,1,2 …
4 Panas jenis zat Panas jenis zat Panas jenis zat padat
padat padat untuk semua semua bahan sama
bahan sama yakni yakni 6 cal/mol K, yang
6 cal/mol K, yang diperoleh dengan
diperoleh dengan mengasumsikan atom
mengasumsikan bergetar sebagai
atom bergetar osilator bebas yang
sebagai osilator energinya diskrit 𝜀𝑛 =
harmonis. 𝑛ℎ𝑣 , 𝑛 = 0,1,2 …
Tidak dapat Mampu menjelaskan
menjelaskan nilai nilai panas jenis zat
panas jenis zat padat mendekati nol
padat mendekati pada suhu rendah.
nol pada suhu
rendah.
5 Atom Hidrogen Spektrum yang Spektrum yang
dipancarkan dipancarkan diskrit.
kontiniu
Fisika Kuantum 50
6. Intensitas medan listrik pada jarak r dari pusat bola yang bermuatan
serba sama berjejari R dan bermuatan total Q ialah Qr/40R3 bila r <
R. Bola seperti itu bersesuaian dengan model atom Thomson.
Tunjukkan bahwa elektron dalam bola ini melakukan gerak harmonik
sederhana di sekitar pusat bola dan turunkan rumus untuk mencari
frekuensi gerak itu. Cari frekuensi isolasi elektron atom hidrogen dan
bandingkan dengan frekuensi garis spektral hidrogen.
7. Carilah bilangan kuantum yang menentukan orbit bumi mengelilingi
matahari. Massa bumi ialah 6 x 1024 kg, jejari orbitalnya ialah 1,5 x
1011 m dan kelajuan orbitalnya 3 x 104 m/s.
8. Cari panjang gelombang garis spektral yang bersesuaian dengan
transisi hidrogen dari keadaan n = 6 ke n = 3.
Fisika Kuantum 51
Daftar Pustaka.
Contoh Soal
e
v =
40 mr
1,6.10 19
=
4 (3,14) (8,85.10 -12 ) (5,3.10 -11 ) (9,1.10 -31 )
1,6.10 19
=
5,36 x 10 -32
= 2,2.106 m/s
h 6,63.10 -34
λ = =
mv 9,1.10 -31 x 2,2.10 6
= 3,31 x 10-10 m
1 1
= 1,097.10-3 2 - 2
1 10
1 1
= 1,097.10-3 -
1 100
Fisika Kuantum 53
99
= 1,097.10-3
100
= 1,086.10-3
1
λ =
1,086.10 -3
= 920,8 Ǻ
7. Sebuah atom hidrogen tereksitasi memancarkan foton 1.025,5 Ǻ ketika
jatuh ke tingkat dasar. Berapakah bilangan kuantum tingkat eksitasinya ?
Diketahui : λ = 1025,5 Ǻ
n1 = 1
R = 1,097.10-3 Ǻ-1
Ditanya : n2 = ..... ?
Jawab :
1 1 1
= R 2 -
n1 n2
2
1 1 1
= 1,097.10-3 2 - 2
1025,5 1 n2
n 22 - 1
9,75.10 -4
= 1,097.10 -3
2
n2
2
1,097.10 -3 - n 2 - - 6097.10 -3
9,75.10-4 = 2
n2
2
9,75.10-4 n22 = 9,75.10-3 n 2 - 9,75.10-3
2 2
9,75.10-4 n 2 - 1,097.10-3 n 2 = - 1,097.10-3
2
-1,22.10-4 n 2 = -1,097.10-3
2 1,097.10 3
n2 =
1,22.10 4
Fisika Kuantum 54
2
n2 = 9 ; n2 = 9 = 3
Diketahui : n = 2
me = 9,1.10-31 kg
e = 1,6.10-19
0 = 8,85 x 10-12 C2/Nm2
h = 6,63 X 10-34
Ditanya : E = .....?
Jawab :
1
me 4
E2 =
80 h 4
2 2
Rangkuman
𝑛 = 0,1,2 …
4 Panas jenis zat Panas jenis zat Panas jenis zat padat
padat padat untuk semua semua bahan sama
bahan sama yakni yakni 6 cal/mol K, yang
Fisika Kuantum 56
6. Intensitas medan listrik pada jarak r dari pusat bola yang bermuatan
serba sama berjejari R dan bermuatan total Q ialah Qr/40R3 bila r <
R. Bola seperti itu bersesuaian dengan model atom Thomson.
Tunjukkan bahwa elektron dalam bola ini melakukan gerak harmonik
sederhana di sekitar pusat bola dan turunkan rumus untuk mencari
frekuensi gerak itu. Cari frekuensi isolasi elektron atom hidrogen dan
bandingkan dengan frekuensi garis spektral hidrogen.
7. Carilah bilangan kuantum yang menentukan orbit bumi mengelilingi
matahari. Massa bumi ialah 6 x 1024 kg, jejari orbitalnya ialah 1,5 x
1011 m dan kelajuan orbitalnya 3 x 104 m/s.
8. Cari panjang gelombang garis spektral yang bersesuaian dengan
transisi hidrogen dari keadaan n = 6 ke n = 3.
9. Atom tereksitasi bermassa m mempunyai kelajuan awal v
memancarkan foton dalam arah geraknya. Jika v « c, gunakan
persyaratan bahwa momentum linear dan energi kekal untuk
menunjukkan bahwa frekuensi foton lebih tinggi dengan v/v v/c dari
pada kasus jika atom itu diam.
Fisika Kuantum 58
Daftar Pustaka.