Anda di halaman 1dari 17

DERET BALMER

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari spektrum pancaran energi atom gas hidrogen.
2. Menentukan nilai Hα, Hβ, Hγ, dan Hδ serta panjang gelombang tiap pancaran energi
(menjelaskan perbedaan spektrum dari dua isotop atom hidrogen).
3. Menentukan nilai tetapan Rydberg.
4. Mempelajari sifat difraksi gelombang pada kisi (celah sempit).

B. TEORI DASAR
Percobaan yang dilakukan oleh Johann Balmer (1885) melalui pengamatan
spektrum pancaran atom gas Hidrogen (H) menunjukan bahwa energi atom tersebut
adalah diskrit. Spektrum yang dipancarkan atom gas hidrogen terurai menjadi
beberapa spektrum garis berwarna cahaya tampak seperti merah, hijau-biru dan ungu.
Intensitas dan kedudukaan garis spektrum yang teramati menunjukan karakteristik
atom tersebut. Kedudukan garis spektrum tersebut menyatakan suatu orde tertentu
penguraian dan berkaitan dengan panjang gelombangnya yang dinyatakan dengan
hubungan:

1 1 1
= R (22 + ).....................................................................(1)
𝜆 𝑛2

Dengan,
R adalah tetapan Rydberg ( R = 1.096776 . 107 m-1)
n adalah bilangan bulat (n = 3, 4, 5, . . .)

Dari teori atom Bohr, diketahui bahwa peristiwa pancaran atom gas hidrogen
merupakan hasil dari peristiwa eksitasi dan de-eksitasi (transisi/perpindahan) elektron
dari dari satu kulit atom ke kulit lainnya, seperti yang ditunjukan pada Gambar 1.

Spektrum yang dipancarkan oleh transisi elektron dari kulit 3 ke 2, dari kulit ke
4 ke 2 dan dari kulit ke 5 ke 2 dari atom hidrogen dilambangkan masing-masing
dengan Hα , Hβ , Hγ . Spektrum yang teramati membentuk suatu deret seperti yang
diilustrasikan oleh Gambar 2.
Secara percobaan spektrum garis yang teramati muncul dari peristiwa difraksi
dan interferensi setelah pancaran energi atom tersebut melewati suatu celah sempit
(kisi). Peristiwa difraksi oleh suatu kisi dinyatakan dengan persamaan Bragg sbb:

2d sin 𝜃 = n λ (2)

dengan adalah jarak antar celah, adalah sudut difraksi, adalah panjang
gelombang dan n = 1, 2, 3 …

C. ALAT DAN BAHAN

Gambar 3. Susunan peralatan percobaan Balmer

1. Lampu Hidrogen Balmer


2. Sumber tegangan
3. Kisi dengan tetapan 100 mm-1, 300 mm-1, dan 600 mm-1
4. Lensa pemfokus cembung f = 50 mm dan f = 100 mm
5. Diafragma
6. Pemegang lensa, diafagma, dan kisi
7. Spektrometer

D. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Memeriksa susunan peralatan percobaan deret Balmer seperti Gamber (3).
2. Saat mempersiapkan lampu Balmer, memastikan bahwa sumber tegangan dalam
keadaan terputus (off).
3. Meletakkan kisi 100 mm-1 pada pemegang kisi diantara layar dan lensa f = 100
mm.
4. Menyalakan sumber tegangan sehingga lampu Balmer menyala
5. Amati pola intensitas spektrum menggunakan spektrometer.
6. Mengkaliberasi kedudukan titik nol sehingga spektrometer menangkap warna
merah pusat tepat pada titik nol.
7. Menggeser kedudukan spektrometer ke kiri atau ke kanan sehingga teramatinya
spektrum garis yang pertama yang masing-masng terdiri dari warna-warna merah,
hijau-biru, dan ungu.
8. Menggeser lagi spektrometer untuk mendapatkan spektrum orde ke dua, tiga dan
seterusnya.
9. Mencatat sudut kedudukan spektrometer untuk masing-masing warna pada setiap
orde yang teramati.
10. Ulangi percobaanuntuk kisi 300 mm-1 dan 600 mm-1.

F. TABEL PENGAMATAN
Warna Kisi (𝒎𝒎−𝟏 )
Spektrum Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Ungu
Hijau-biru
Merah
G. PENGOLAHAN DATA
nst busur = 0,50
1
∆𝜃 = 2 nst
1
= 2 (0,50)
= 0,250

1. Kisi 100 mm-1

Warna Kisi 100 mm-1 (𝟐𝜽)


Spektrum Orde 1 ( 0) Orde 2 ( 0) Orde 3 ( 0) Orde 4 ( 0) Orde5 ( 0)
Ungu (2,000± 0,250) (5,000± 0,250) (8,500± 0,250) (13,500± 0,250) (17,500± 0,250)
Biru (3,500± 0,250) (6,000± 0,250) (9,500± 0,250) (15,000± 0,250) (18,500± 0,250)
Hijau- (4,000± 0,250) (6,50 ± 0,25 ) (11,00 ± 0,25 ) (15,500± 0,250)
0 0 0 0
(20,000± 0,250)
kebiruan
Merah (4,500± 0,250) (7,500± 0,250) (12,500± 0,250) (16,500± 0,250) (20,500± 0,250)

2. Kisi 300 mm-1


Warna Kisi 300 mm-1 (𝟐𝜽)
Spektrum Orde 1 ( 0) Orde 2 ( 0)
Ungu (7,500± 0,250) (16,000± 0,250)
Biru (8,500± 0,250) (17,500± 0,250)
Hijau- (9,000± 0,250) (18,500± 0,250)
kebiruan
Merah (12,500± 0,250) (25,000± 0,250)

Kisi 600 mm-1


Warna Kisi 600 mm-1 (𝟐𝜽)
Spektrum Orde 1
Ungu (16,000± 0,250)
Biru (17,500± 0,250)
Hijau- (18,500± 0,250)
kebiruan
Merah (24,000± 0,250)

H. PERHITUNGAN DATA
 Kisi 100 mm-1, d = 100 garis/mm
1
= 100 mm
d = 1 x 10-5m
 Kisi 300 mm-1,d= 300 garis/mm
1
= 300 mm
d = 3,33 x 10-6 m
 Kisi 600mm-1, d = 600 garis/mm
1
= 600
d = 1,67 x 10-6m
1. Menentukan panjang gelombang spektrum yang teramati
d sin 𝜽 = n 𝝀

Warna Kisi 100 mm-1 (𝝀)


Spektrum Orde 1 (nm) Orde 2 (nm) Orde 3 (nm) Orde 4 (nm) Orde5 (nm)
Ungu 174,5 218,1 247,0 293,8 304,2
Biru 305,4 261,7 276,0 326,3 321,5
Hijau- 348,9 283,5 319,5 337,1 347,3
kebiruan
Merah 392,6 327,0 362,9 358,7 355,9

Warna Kisi 300 mm-1 (𝝀)


Spektrum Orde 1 (nm) Orde 2 (nm)
Ungu 217,8 231,7
Biru 246,8 253,3
Hijau- 261,2 267,6
kebiruan
Merah 362,5 360,4

Warna Kisi 600 mm-1 (𝝀)


Spektrum Orde 1 (nm)
Ungu 232,4
Biru 246,8
Hijau- 268,4
kebiruan
Merah 347,2

2. Mencari nilai tetapan Rydberg

1 1 1
= R ( 2 − 2)
𝜆 2 𝑛𝑖
Ungu 𝑛𝑖 = 6
Biru 𝑛𝑖 = 5
Hijau-kebiruan 𝑛𝑖 = 4
Merah 𝑛𝑖 = 3
Warna Kisi 100 mm-1 (𝑹)
Spektrum Orde 1 (𝒎−𝟏 ) Orde 2 (𝒎−𝟏 ) Orde 3 (𝒎−𝟏 ) Orde 4 (𝒎−𝟏 ) Orde5 (𝒎−𝟏 )
Ungu 2,6 x 107 2,0 x 107 1,8 x 107 1,5x 107 1,5 x 107
Biru 1,5 x 107 1,8 x 107 1,7 x 107 1,4 x 107 1,5 x 107
Hijau- 1,5 x 107 1,9 x 107 1,7 x 107 1,6 x 107 1,5 x 107
kebiruan
Merah 1,8 x 107 2,2 x 107 2,0 x 107 2,0 x 107 2,0 x 107

Warna Kisi 300 mm-1 (R)


Spektrum Orde 1 (𝒎−𝟏 ) Orde 2 (𝒎−𝟏 )
Ungu 2,0 x 107 1,9 x 107
Biru 1,9 x 107 1,9 x 107
Hijau- 2,0 x 107 2,0 x 107
kebiruan
Merah 2,0 x 107 2,0 x 107

Warna Kisi 600 mm-1 (𝑹)


Spektrum Orde 1 (𝒎−𝟏 )
Ungu 1,9 x 107
Biru 1,9 x 107
Hijau- 2,0 x 107
kebiruan
Merah 2,1 x 107

I. TUGAS AKHIR
1. Untuk tiap-tiap orde, hitung panjang gelombang untuk tiap garis yang teramati.
Bandingkan dengan nilai literatur. Jelaskan!
(Data perhitungan panjang gelombang ada pada PERHITUNGAN DATA)
Berdasarkan referensi yang diperoleh, pancaran warna dari spektrum atom hidrogen untuk
empat cahaya tampak (merah, hijau, biru, dan ungu) muncul pada panjang gelombang
656,3 nm, 486,1 nm, 434,1 nm, dan 410,2 nm. Terdapat perbedaan hasil cukup jauh dari
data yang didapat dari perhitungan. Hal ini disebabkan karena penentuan warna yang
kurang tepat. Hal ini berpengaruh pada spektrum warna dari atom hidrogen yang terlihat.

2. Hitung nilai tetapan Rydberg untuk setiap panjang gelombang yang teramati. Bandingkan
dengan nilai tetapan R yang diperoleh dari grafik persamaan:

a.) Plot your values of 1⁄𝜆 as a function of 1⁄𝑛2 . To a certain extent, the role of this part
of the analysis is to allow you to verify your identification of the integer n,
corresponding to the spectral lines you observed. Determine a preliminary value of the
Rydberg constant by measuring the slope of your line.
Persamaan garis lurus: y = mx
1 𝑅 1
Persamaan untuk grafik: 𝜆 = 4 (𝑛2 − 22 ) 𝑛2
Kisi 100 mm-1
 Orde 1
1 1
y (𝜆) X (𝑛 2 )
5730659,026 0,0278
3274394,237 0,04
2866150,76 0,0625
2547121,752 0,11
Y
7000000

6000000

5000000
y = -3E+07x + 5E+06
4000000 Y

3000000 Linear (Y)


Linear (Y)
2000000

1000000

0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12

 Orde 2
1 1
y (𝜆) X (𝑛 2 )
4585052,728 0,0278
3821169,278 0,04
3527336,861 0,0625
3958103,976 0,11

y
5000000
4500000
y = -2E+07x + 5E+06
4000000
3500000
3000000
2500000 y
2000000 Linear (y)
1500000
1000000
500000
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12

 Orde 3
1 1
y (𝜆) X (𝑛 2 )
4048582,996 0,0278
3623188,406 0,04
3129890,454 0,0625
2755580,05 0,11
Y
4500000
4000000
y = -1E+07x + 4E+06
3500000
3000000
2500000
Y
2000000
Linear (Y)
1500000
1000000
500000
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12

 Orde 4
1 1
y (𝜆 ) X (𝑛2 )
3403675,97 0,0278
3064664,419 0,04
2966478,79 0,0625
2787844,996 0,11

y
4000000
3500000
y = -6E+06x + 3E+06
3000000
2500000
2000000 y

1500000 Linear (y)

1000000
500000
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12

 Orde 5
1 1
y (𝜆) X (𝑛 2 )
3287310,98 0,0278
3110419,907 0,04
2879355,024 0,0625
2809778,028 0,11
y
3400000

3300000

3200000

3100000
y
3000000
Linear (y)
2900000

2800000
y = -5E+06x + 3E+06
2700000
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12

Kisi 300 mm-1

 Orde 1
1 1
y (𝜆) X (𝑛 2 )
4591368,228 0,0278
4051863,857 0,04
3828483,92 0,0625
2758620,69 0,11

y
5000000
4500000
4000000
3500000
3000000
y = -2E+07x + 5E+06
2500000 y
2000000 Linear (y)
1500000
1000000
500000
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12

 Orde 2
1 1
y (𝜆) X (𝑛 2 )
4315925,766 0,0278
3947887,88 0,04
3736920,777 0,0625
2774694,784 0,11
y
5000000
4500000
4000000
3500000
3000000
y = -2E+07x + 5E+06
2500000 y
2000000 Linear (y)
1500000
1000000
500000
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12

Kisi 600mm-1
Orde 1
1 1
y (𝜆 ) X (𝑛2 )
4302925,99 0,0278
4051863,857 0,04
3725782,414 0,0625
2880184,332 0,11

y
5000000
4500000
y = -2E+07x + 5E+06
4000000
3500000
3000000
2500000 y
2000000 Linear (y)
1500000
1000000
500000
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12

b.) Use the method of least squares to fit your data to a straight line. Regard 1⁄𝑛2 as the
independent variable and 1⁄𝜆 as the dependent variable. Determine the Rydberg
constant.
Kisi 100 mm-1
 Orde 1
𝑚 = 3𝑥107
𝑅
𝑚 = (𝑛2 − 22 )
4
𝑅 2
(𝑛 − 22 ) = 3𝑥107
4
Ungu, ni = 6
4𝑥3𝑥107
𝑅= = 0,375𝑥107 𝑚−1
(62 − 22 )
Biru,ni = 5
4𝑥3𝑥107
𝑅= 2 = 0,571𝑥107 𝑚−1
(5 − 22 )
Hijau kebiruan,ni = 4
4𝑥3𝑥107
𝑅= 2 = 1,000𝑥107 𝑚−1
(4 − 22 )
Merah,ni = 3
4𝑥3𝑥107
𝑅= = 2,4𝑥107 𝑚−1
(32 − 22 )

 Orde 2
𝑚 = 2𝑥107
𝑅
𝑚 = (𝑛2 − 22 )
4
𝑅 2
(𝑛 − 22 ) = 3𝑥107
4
Ungu, ni = 6
4𝑥2𝑥107
𝑅= 2 = 0,250𝑥107 𝑚−1
(6 − 22 )
Biru,ni = 5
4𝑥2𝑥107
𝑅= = 0,381𝑥107 𝑚−1
(52 − 22 )
Hijau kebiruan,ni = 4
4𝑥2𝑥107
𝑅= = 0,667𝑥107 𝑚−1
(42 − 22 )
Merah,ni = 3
4𝑥2𝑥107
𝑅= = 1,6𝑥107 𝑚−1
(32 − 22 )

 Orde 3
𝑚 = 1𝑥107
𝑅
𝑚 = (𝑛2 − 22 )
4
𝑅 2
(𝑛 − 22 ) = 3𝑥107
4
Ungu, ni = 6
4𝑥1𝑥107
𝑅= = 0,125𝑥107 𝑚−1
(62 − 22 )
Biru,ni = 5
4𝑥1𝑥107
𝑅= = 0,190𝑥107 𝑚−1
(52 − 22 )
Hijau kebiruan,ni = 4
4𝑥1𝑥107
𝑅= 2 = 0,333𝑥107 𝑚−1
(4 − 22 )
Merah,ni = 3
4𝑥1𝑥107
𝑅= = 0,800𝑥107 𝑚−1
(32 − 22 )

 Orde 4
𝑚 = 6𝑥106
𝑅
𝑚 = (𝑛2 − 22 )
4
𝑅 2
(𝑛 − 22 ) = 3𝑥107
4
Ungu, ni = 6
4𝑥6𝑥106
𝑅= = 0,075𝑥107 𝑚−1
(62 − 22 )
Biru,ni = 5
4𝑥6𝑥106
𝑅= 2 = 0,114𝑥107 𝑚−1
(5 − 22 )
Hijau kebiruan,ni = 4
4𝑥6𝑥106
𝑅= 2 = 0,200𝑥107 𝑚−1
(4 − 22 )
Merah,ni = 3
4𝑥6𝑥106
𝑅= = 0,480𝑥107 𝑚−1
(32 − 22 )

 Orde 5
𝑚 = 5 𝑥 106
𝑅
𝑚 = (𝑛2 − 22 )
4
𝑅 2
(𝑛 − 22 ) = 3𝑥107
4
Ungu, ni = 6
4𝑥5𝑥106
𝑅= 2 = 0,0625𝑥107 𝑚−1
(6 − 22 )
Biru,ni = 5
4𝑥5𝑥106
𝑅= = 0,095𝑥107 𝑚−1
(52 − 22 )
Hijau kebiruan,ni = 4
4𝑥5𝑥106
𝑅= = 0,167𝑥107 𝑚−1
(42 − 22 )
Merah,ni = 3
4𝑥5𝑥106
𝑅= = 0,400𝑥107 𝑚−1
(32 − 22 )

c.) Compare the values you obtain for wavelengths of the hydrogen lines and for R with
the accepted values (R = 1.0971 x 107 m-1).
(data R yang diperoleh ada pada PERHITUNGAN DATA)
3. Jelaskan perbedaan jumlah orde yang dapat teramati dengan perubahan tetapan kisi!
Jawab :
Perbedaan jumlah orde yang teramati dengan perubahan tetapan kisi dikarenakan
perbedaaan jumlah spektrum garis yang dapat diamati setiap milimeternya. Semakin kecil
kisi yang digunakan maka jumlah orde yang didapatkan akan semakin besar.

4. Uraikan secara matematis perbedaan lebar garis spektrum masing-masing warna yang
termati!
Jawab:
 Kisi 100mm-1 (d) = 100 garis/mm
1
= mm
100
d = 10-5 m
 Kisi 300 mm-1 (d) = 300 garis/mm
1
= 300 mm
d = 3,33 x 10-6 m
 Kisi 600mm-1 (d) = 600 garis/mm
1
= 600 mm
d = 1,67 x 10-6 m

J. ANALISIS DATA
Data hasil praktikum digunakan untuk menghitung panjang gelombang dari tiga
spectrum warna yang terbentuk, dengan orde yang berbeda. Perhitungan menggunakan
persamaan:

n λ = d sin θ
dengan, n = orde difraksi 1, 2, 3, …

Nilai d yang diperoleh: d1 = 10-5 m; d2 = 3,34 x 10-6m; dan d3 = 1,67 x 10-6 m.

Prinsipnya, cahaya yang dipancarkan berbeda-beda pada setiap gas dan merupakan
karakteristik gas tersebut, sehingga pada teropong terlihat spectrum warna, yaitu warna
merah, biru, hijau-kebiruan, dan ungu. Pada saat terlihat spectrum warna, dilakukan
pengukuran sudut yang membentuknya.

Berdasarkan praktikum, dapat digambarkan spektrum garis gas hydrogen adalah


sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan, spektrum ungu memiliki panjang gelombang paling pendek


dan merah paling panjang.Jika dibandingkan dengan referensi yang didapat, terdapat
perbedaan yang signifikan.
Perbedaan panjang gelombang pada tiap warna disebabkan oleh perbedaan tingkat kulit
tempat dimana electron tereksitasi. Jika electron tereksitasi ke kulit ke-5 dan kembali ke
kulit ke dua, maka melepaskan energy yang memancarkan warna ungu. Sementara, jika
electron dari kulit ke-4 menuju kulit ke-2, akan melepaskan energy yang memancarkan
warna biru (agak kehijauan). Kemudian, jika electron yang tereksitasi dari ke kulit ke-3,
kembali ke kulit ke-2, memancarkan warna merah.

Atom hydrogen merupakan unsur yang paling sederhana karena hanya memiliki satu
elektrun dengan pola yang teratur. Sebagai perbandingan, percobaan dilakukan dengan
menggunakan tiga kisi yaitu 100/mm, 300/mm, dan 600/mm. dan didapatkan bahwa pada
kisi 100 terdapat lima spektrum garis, pada kisi 300 terdapat dua orde spektrum, dan pada
kisi 600 terdapat satu orde spektrum.

Percobaan yang dilakukan untuk menentukan nilai konstanta rydberg sebenarnya


merupakan cara yang dapat diterapkan untuk memperkirakan panjang gelombang.

Dalam perhitungan, digunakan nilai n = 6 untuk spectrum ungu, n= 5 untuk spectrum


biru, n=4 untuk spectrumhijau-kebiruan, dan n = 3 untuk spectrum merah. Hal ini
menyatakan bahwa tiap spectrum berasal dari kulit eksitasi yang berbeda-beda sesuai
nomor kulitnya (n). Konstanta Rhydberg yang didapat berdasarkan percobaan ini berbeda
cukupsignifikan dengan teori, yaitu RH =1,097 x 107 m-1.
Spektrum garis membentuk suatu deretan warna cahaya dengan panjang gelombang
berbeda. Dengan mengetahui hubungan antara panjang gelombang, orde difraksi, dan
sudut difraksi, dapat diketahui lebar celah sempit yang dilewati oleh spektrum cahaya
yang bersangkutan. Untuk gas hidrogen yang merupakan atom yang paling sederhana,
deret panjang gelombang ini ternyata mempunyai pola tertentu yang dapat dinyatakan
dalam bentuk persamaan matematis yang dikemukakan oleh Balmer. Difraksi merupakan
pola penyebaran gelombang akibat adanya halangan celah sempit pada medium merambat
gelombang tersebut. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Hal
ini bisa diterangkan oleh prinsip Huygens.

Perbedaan antara hasil praktikum ini dengan teori yang ada, dikarenakan beberapa
factor kemungkinan sebagai berikut.
 Adanyakisi yang retak, sehinggacahaya yang
keluardaricelahmengalamipembauran, danperbedaanwarna spectrum sulitdilihat
 Nilai skala terkecil (nst) untuk busur sangat besar yaitu 0,50 sehingga kesalahan
relatif yang dilakukan juga sangat besar
 Kurang tepat dalam penentuan warna dari spektrum atom hidrogen pada setiap
ordenya.

K. KESIMPULAN
1. Panjang gelombang dari spektrum atom hidrogen yang diperoleh dari percobaan
sebesar :
Ungu : 𝜆̅ = 234,3125 𝑛𝑚
Biru: 𝜆̅ = 279,725 𝑛𝑚
Hijau-kebiruan: 𝜆̅ = 304,1875 𝑛𝑚
merah: 𝜆̅ = 358,4 𝑛𝑚
2. Panjanggelombangberbandinglurusdenganbesarsudut. Semakinbesarnilaisudut yang
terbentuk, makapanjanggelombang yang terbentukakansemakinpanjang.
3. Panjanggelombangwarnamerahlebihbesardaripadapanjanggelombanghijaudanungu.
4. Nilai konstanta yang diperoleh melalui percobaan senbesar:
𝑅̅ = 1,84375 𝑚−1

L. DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1995. Concept of Modern Physics, 5th Edition. New York: McGraw Hill.
Giancoli, Douglas C. 2005.Physics Principles with Aplications 6th Edition. New Jersey:
Pearson Education
Leybold instruction sheet: 451 13/14/41, Balmer lamp.
Leybold physics leaflet: P6.2.1.1. Atomic and nuclear physics: Atomic shell Balmer series
Searway, Raymond A. 2010. Physicsfor Scientists and Engineers with Modern Physics8th
Edition. USA:Cengage Learning

PERTANYAAN TUGAS PENDAHULUAN


DERET BALMER

1. Atom hidrogen memiliki satu elektron. Jelaskan mekanisme peristiwa eksitasi dan de-
eksitasi serta bagaimana dan mengapa peristiwa tersebut terjadi?
Jawab:
 Mekanisme Eksitasi :
a. Bertumbukan dengan partikel lain.
Pada saat bertumbukan, sebagian dari energi kinetik pada partikel akan diserap
oleh atom. Atom yang tereksitasi akan kembali setingkat dasar dalam waktu
rata-rata 10-8 detik dengan memancarkan satu foton atau lebih.
b. Lecutan listrik dalam gas bertekanan rendah, sehingga timbul medan listrik
yang mempercepat elektron dan ion atomic sampai energi kinetiknya cukup
untuk mengeksitasi atom ketika terjadinya tumbukan.
Mekanisme eksitasi yang berbeda terpaut jika sebuah atom meyerap sebuah
atom cahaya yang energinya cukup untuk menaikkan atom tersebut ke tingkat
energi yang lebih tinggi.
 Mekanisme Deeksitasi :
Deeksitasi adalah proses dimana elektron melepaskan energi berupa pancaran
spektrum dan karena melepaskan energi, elektron tersebut pindah ke kulit yang
lebih dalam.

2. Spektrum pancaran dari suatu atom merupakan karakteristik atom tersebut. Jelaskan!
Jawab:
Deretan tingkat energi merupakan karakteristik semua atom, kehadiran tingkat
energi diskrit tertentu dalam atom hidrogen menyarankan adanya hubungan dengan
spektrum garis. Spektum garis setiap atom berbeda-beda karena berkait dengan
struktur atomnya. Spektrum garis adalah spektrum yang tersusun atas garis-garis
putus yang berhubungan dengan panjang gelombang tunggal dari suatu pancaran atau
serapan radiasi.
3. Tentukan nilai panjang gelombang yang mungkin terlihat dari percobaan ini dan
perkirakan peristiwa ini terjadi akibat transisi elektron pada atom hidrogen dari kulit
mana ke kulit ke-2!
Jawab:
Diketahui: nf = 2
Misal, ni = 3
1 1 1
= R (𝑛 2
− )
𝜆 𝑓 𝑛𝑖 2
1 1
= 1,097 x 107 m-1 (22 − )
32
= 1523611,11 m-1
𝜆 = 6,56 x 10 -7 m
𝜆 = 6563,35 Å

4. Turunkan rumusan deret balmer berdasarkan teori atom Bohr!


Jawab:
Berdasarkan postulat kedua Bohr
L = me vr = n ђ
dengan, n = 1, 2, 3,... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)

ђ = 2𝜆

Berdasarkan postulat keempat Bohr


Ei – Ef = h f . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
Energi total elektron:
1 𝑒2
E = K + U = 2 me vr – ke . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3)
𝑟

Hubungan antara potensial dan gaya sentrifugal, adalah:


𝑘𝑒 𝑒 2 𝑚𝑒 𝑣 2
=
𝑟2 𝑟
𝑘𝑒 𝑒 2
v=√ . ................ ......................................
𝑚𝑒 𝑟
.(4)
1
dengan k = 2 me v2
maka,
𝑘𝑒 𝑒 2
k=n ................. ......................................
2𝑟
(5)
Persamaan (4) dan (3) didapatkan energi total
𝑘 𝑒2
E = - 𝑒 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(6)
2𝑟

Hubungan persamaan (7) dan (1) didapatkan jari-jari elektron:


me vr = nђ
𝑘𝑒 𝑒 2 𝑟
me √ = nђ
𝑚𝑒 𝑟
𝑛 2 ђ2
rn = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(7)
𝑚𝑒 𝑘𝑒 𝑒 2
karena rn = n2 a0, dengan a0 adalah jari-jari Bohr, maka
ђ2
a0 = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(8)
𝑚 𝑒 𝑘𝑒 𝑒 2

Masukkan persamaan (7) ke (6) maka energi totalnya adalah,


𝑚𝑒 𝑘𝑒 2 𝑒 4
E= - . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(9)
2𝑛2 ђ2

Dari perpindahan elektron pada lintasannya:


𝐸
En = 2 ; dengan (2) diperluas
𝑛
Maka akan didapatkan:
h f = Ei – Ef
𝐸𝑖 1 1
f= ( 2 − )
ℎ 𝑛𝑓 𝑛𝑖 2
1 𝑓
dengan 𝜆 = 𝑐 ; maka
1 𝑓 𝐸𝑖 1 1
= = ( 2 − )
𝜆 𝑐 ℎ 𝑛𝑓 𝑛𝑖 2
1 𝑘𝑒 𝑒 𝑒 1 1
= ( − )
𝜆 2 𝑎0 ℎ 𝑐 𝑛𝑓 2 𝑛𝑖 2
maka,
1 1 1
=R( 2 − )
𝜆 𝑛𝑓 𝑛𝑖 2

5. Turunkan pola intensitas difraksi pancaran energi atom gas hidrogen dengan
menggunakan tetapan kisi yang berbeda. Jelaskan!
Jawab :
Cahaya yang dipancarkan berbeda-beda pada setiap gas dan merupakan
karakteristik gas tersebut. Cahaya yang dihasilkan gas hydrogen pada lampu,
mengalami pembelokan gelombang cahaya yang melewati kisi, dimana semakin kecil
kisi, maka penyebaran gelombang semakin besar. Kemudian, hasil difraksi cahaya
tersebut mengalami interferensi gelombang, sehingga pada teropong terlihat spectrum
warna, yaitu warna merah, hijau kebiruan, dan ungu. Pada saat terlihat spectrum
warna, dilakukan pengukuran sudut yang membentuknya.
Difraksi merupakan pola penyebaran gelombang akibat adanya halangan celah
sempit pada medium merambat gelombang tersebut. Semakin kecil halangan,
penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip Huygens.

Anda mungkin juga menyukai