Anda di halaman 1dari 16

TUGAS FISIKA MODERN

ATOM BERELEKTRON BANYAK

Nama Kelompok :
1. Dea Sawitri Fauzia
2. Desi Permata Sari
3. Najihah

14030234024/Kimia B
14030234033/Kimia B
14030234044/Kimia B

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2016

Model Atom Mekanika Kuantum Untuk Atom Berelektron Banyak

Atom adalah suatu materi yang terdiri dari inti atom serta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginnya. Atom bagian terkecil suatu zat yang
tidak dapat dibagi-bagi. Atom tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan. Inti atom
mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang
bermuatan netral. Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh
gaya elektromagnetik. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang
sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron
yang berbeda bersifat positif atau negatif dan merupakan ion.
Elektron adalah partikel subatomik yang bermuatan negatif. Elektron dapat
berperilaku seperti gelombang. Pernyataan De Broglie yang menyatakan bahwa
partikel dapat bersifat sebagai gelombang telah menginspirasi Schrodinger untuk
menyusun model atomnya dengan memperhatikan sifat elektron bukan hanya
sebagai partikel tetapi juga sebagai gelombang, artinya dia menggunakan dualism
sifat elektron.
Dari zaman yunani kuno hingga sekarang, model teori atom terus
berkembang. Melalui model dan teori atom, kita dapat mengetahui struktur suatu
atom. Berikut ini beberapa teori atom:
1. Teori Atom Dalton
John Dalton mengungkapakan bahwa :
a.
b.

Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.


Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah,

c.
d.

diciptakan ataupun dimusnahkan.


Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom

e.

yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.


Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-

f.

atom.
Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom
yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila

2.

atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.


Teori Model Atom Thomson
Model atom Thomson menghasilkan teori yaitu :
a. Atom bukan sebagai partikel terkecil dari suatu benda.
b. Atom berbentuk pola pejal, dimana terdapat muatan listrik positif dan
c.

negatif yang tersebar merata di seluruh bagian seperti roti kismis.


Pada atom netral jumlah muatan listrik negatif sama dengan jumlah
muatan listrik positif.

d.
3.

Massa elektron jauh lebih kecil dibandingkan dengan massa atom

Thomson melakukan percobaan lampu tabung.


Teori Model Atom Rutherford
Rutherford mengajukan model atom dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan listrik positif, dimana massa
b.
c.

atom hampir seluruhnya berada pada inti atom.


Muatan listrik negatif (elektron) terletak sangat jauh dari inti.
Untuk menjaga kestabilan jarak muatan listrik negatif terhadap inti, maka

muatan listrik negatif senantiasa bergerak mengelilingi inti.


Pada materi mekanika kuantum dapat menerangkan struktur atom hidrogen
(1H1). Pada teori atom Bohr, dimana lintasan elektron pada atom hidrogen
berbentuk lingkaran. Namun ternyata teori atom Bohr ini tidak dapat menjelaskan
untuk atom yang memiliki elektron lebih dari satu (atom berelektron banyak).
Beberapa hal yang tidak dapat di jelaskan oleh model atom Bohr (Kelemahan
model atom Bohr) adalah :
Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan :
1.
2.
3.

Struktur atom komplek


Struktur halus dari tingkat energi atom komplek
Perbedaan intensitas spektrum atom berelektron banyak
4. Adanya efek Zeeman yaitu terpecahnya garis spektrum jika atom berada
dalam medan magnetik.
Mekanika kuantum dapat menerangkan sifat tertentu atom hydrogen (1H1),
tetapi tidak bisa menjelaskan atau menyusun suatu model untuk atom berelektron
banyak. Kesulitan tersebut terletak pada perumusan matematik, misalnya atom
helium z = 2, hal ini berarti kita harus memasok 2 elektron. Ketika electron
pertama kita masukkan, tingkat energinya berada atau mencapai tingkat dasar.
Hasil ini sesuai dengan tingkat-tingkat energi pada atom hidrogen yang sudah kita
pelajari. Tetapi ketika kita memasukkan electron kedua, selain merasakan tarikan
dari inti atom dengan z = 2, ia juga mengalami tolakan elektrik dari electron
pertama. Sedangkan pertama mengalami tolakan akibat masuknya kedua, hal
ini mengubah tingkat energi electron pertama. Pemecahan persamaan yang
bersangkutan guna memperoleh tingkat enegi, suatu atom dengan dua atau lebih
electron merupakan suatu hal yang tidak mungkin tercapai.
Jika suatu atom dengan z lebih dari satu electron, kecenderungan menempati
tingkat energi terendah yang paling mungkin. Ini berarti semua electron akan

menempati tingkat 1s. Perlu diketahui bahwa unsur gas mulia cenderung tidak
reaktif dan hampir semua keadaan tidak dapat membentuk senyawa kimia.
Spin Elektron dan Larangan Pauli
Teori atom hydrogen tidak dapat memberikan atom yang berelektron banyak
secara lengkap tanpa memasukkan spin electron dan prinsip ekslusi yang
berpautan dengannya.
Menurut pandangan Goudsmit dan Uhlenbeck tentang gambaran klasik dari
sebagai bola yang berpusing pada sumbunya, pusingan ini berkaitan dengan
momentum sudut dan arena electron bermuatan negatif, bermomen magnertik
(s) yang arahnya berlawanan dengan momentum sudut (Ls).
Supaya memiki momentum sudut yang berpautan dengan spin electron,
benda sekecil itu harus berpusing dengan kecepatan ekuatorial (katulistiwa) yang
besarnya beberapa kali kecepatan cahaya. Ide ini tidak bersesuaian dengan
kehidupan sehari-hari karena tidak sesuai dengan konsep klasik.
Pada tahun 1929 sifat pokok

spin dikokohkan oleh pengembangan

mekanika kuantum Paul Dirac, dari persamaan energi non relativistic.


P2
V
2m

E=

Dan energi relativistik

E = m 2c 4 p 2c 2 V
0

1
2

Dari persamaan di atas Paul Dirac mendapatkan sebuah partikel yang


mempunyai massa dan muatan seperti electron, harus memiliki momentum sudut
intrinsic dan momen magnetic.
Bilangan kuantum s digunakan untuk memerikan momentum sudut spin .
Harga s yang diperbolehkan ialah s = +
S=

s s 1

S=

L=

1
, besarnya sudut spin adalah:
2

(momentum sudut spin)

(momentum sudut )

Dengan memasukkan spin dengan prinsip pauli, maka dua dalam sebuah
atom tidak boleh memiliki himpunan bilangan kuantum (n, , m , m s ) yang
sama. Asas Larangan Pauli merupakan aturan paling penting yang mengatur
struktur atom.
Berikut ini akan digambarkan bagaimana asas pauli bekerja dalam suatu atom
yang memiliki banyak, misal z = 3 ilustrasi struktur atomnya sebagai berikut:
karena pertama akan memliki himpunan bilangan kuantum (n, , m , m s ) =
(1,0,0,+

1
1
) dan (1,0,0, - ), ketiga tidak boleh memiliki himpunan bilangan
2
2

kuantum yang sama seperti kedua pertama, akibatnya ia tidak boleh menempati
tingkat n = 1. oleh karena itu ketiga harus pergi ke tingkat n = 2 (2s atau 2p),
dengan bilangan kuantum (n, , m , m s ) = (1,0,0,+
Untuk z = 5 (n, , m , m s ) = (2,1,0,+
atau (2,1,1,-

1
)
2

atau (1,0,0,-

1
).
2

1
1
1
) atau (2,1,0,- ) atau (2,1,1,+ )
2
2
2

1
1
1
) atau (2,1,-1,+ ) atau (2,1,-1,- ), karena z = 5 maka n = 2,
2
2
2

= 0,1 m = 1,0. Dengan z = 5 (Boron) tidak dapat lagi menempati keadaan


2s, tetapi menempati sub tingkat 2p. oleh karena itu dapat kita perkirakan bahwa
sifat Boron dengan tambahan 1 2p akan berbeda dari sifat Litium yang hanya
memiliki 2s.
Proses menggunakan habis semua bilangan kuantum yang mungkin bagi satu
tingkat, dan kemudian menempatkan pada tingkat berikutnya. Hal inilah yang
menyebabkan berbedanya berbagai sifat kimia dan fisika.
Keadaan Elektron dalam Atom Berelektron Banyak
Berikut ini akan diberikan tingkat-tingkat energi dalam atom banyak,
seiring dengan penambahan nomor atom tersebut.
6p
5d
6s

5s

4p
3d
4s
3p
3s
2p

energi

2s
1s
gambar 7.1.

Sub kulit atom dalam urutan pertambahan energi dan tidak di


dasarkan pada suatu skala tertentu.

Tingkat 1s memiliki tingkat energi terendah. Enegi tingkat 2s selalu selalu


sedikit lebih rendah dari pada 2p (struktur halus antara 2s dan 2p sangat kecil,
sehingga tidak dapat diperlihatkan pada slaka diagram ini). Elektron 2s merasakan
daya tarik yang lebih besar dari inti atom di bandingkan dengan tarikan yang
dirasakan oleh 2p, karena itu 2s terikat lebih kuat pada atom, sehingga
energinya lebih rendah.
Semua nilai tingkat n dan tertentu, misal (2s atau 3d) dikenal sebagai sub
kulit. Jumlah yang dapat ditempatkan pada setiap sub kulit adalah 2(2 +1).
Faktor (2 +1) berasal dari nilai m yang berbeda untuk setiap , factor 2
datang dari kedua nulai m yang berbeda untuk m s = +

1
.
2

Kulit atomik atau sub kulit atomik yang berisi penuh jatah elektronnya
disebut tertutup. Sebuah sub kulit s ( =0) yang tertutup mengandung 2 , sub
kulit p ( =1) tertutup mempunyai 6 , d ( =0) mempunyai 10 dan seterusnya.

Momentum sudut orbital total dan spin total dalam sub kulit tertutup adalah
nol. dalam kulit tertutup semuanya terikat kuat karena muatan inti yang positif
lebih besar dari pada muatan negative perisai (terhalang) yang di dalam.
Sehingga atom ini tidak menarik lain dan electron-elektronnya tidak mudah
terlepas, atom semacam itu bersifat kimiawi pasif, seperti pada gas mulia.

energi
p
n=

s
3

gambar 7.2 Urutan keadaan kuantum dalam atom.


Sifat-Sifat Unsur
Struktur atom atau konfigurasi dari suatu atom membantu kita untuk
memahami sifat-sifat fisika dan kimia bebagai unsur.
1.

Sub-kulit yang terisi penuh merupakan konfigurasi paling mantap.

2.

Sub-kulit yang terisi penuh tidak memberi saham pada sifat fisika dan
kimia.

Sifat fisika dari berbagai unsur berdasarkan teori atom.


1.

Jari-jari atom
Jari-jari sebuah atom bukan suatu besaran yang tertentukan secara pasti,
hal ini karena ukuran sebuah atom oleh rapat probabilitas . Jari-jari atom
tidak dapat diukur melalui peercobaan. Pengukurannya dilakukan dengan
mengukur jarak antara atom dalam sebuah kristal yang mengandung unsur
itu.

2.

Energi ionisasi

Energi minimum yang diperlukan untuk membebaskan sebuah electron


dari atomnya. Misal atom Hidrogen (E = 13,6 eV) Helium

E = 24,6 eV

untuk pertama dan E = 54,4 eV untuk kedua.


3.

Resistivitas elektrik ( )

= 1,7 .10-6 Cm resistivitas paling kecil bagi tembaga.


= 2 . 1017 Cm

resistivitas bagi belerang.

Dari sudut pandang atom, arus bergantung pada aliran yang relative
lemah ikatannya yang mudah dibebaskan dari atomnya dengan mengenakan
beda potensial.
4.

Suseptibilitas (X)
Bila suatu bahan ditempatkan dalam suatu medan magnet dengan
intensitas

, maka bahannya termagnetisasi yang besarnya sebanding

dengan B.
Mo M

=X

Suatu bahan yang tadinya tidak termagnetisasi, jika diberi magnet B,


maka bahan tersebut bersifat magnet, bahan ini disebut paramagnetik (X > 0)
dan apabila suatu untai listrik dikenakan suatu medan magnet, maka akan
mengalir arus imbas dalam untai tersebut. Arus imbas ini menimbulkan
medan magnet yang cendrung melawan medan yang dikenakan. Untai
elektrik adalah yang mengorbit dan arus imbas sedikit penambahan atau
pengurangan laju dalam orbitnya, ini yang menghasilkan medan
dengan arah melawan medan

. Bahan

yang dikenakan, maka (X < 0) disebut

diamagnetic. Sedangkan fotomagnetik tidak bergantung pada medan magnet


B luar, sehingga X tidak terdefinisikan.
Momentum Sudut Total ( J )
Elektron dalam sebuah atom selalu memiliki:

Momentum sudut orbital

Momentum sudut spin

tertentu

tertentu

Kedua momentum sudut ini memberi sumbangan pada momentum sudut total
J

dari atom tersebut. Setiap momentum sudut total

harus terkuantisasi yang

besarnya:
J=

J J 1

(momentum sudut atomik total)

Dan besarnya momentum sudut dalam komponen z adalah:


Jz = Mj

(komponen dari momentum sudut atomik total)

dengan Mj merupakan bilangan kuantum yang mengatur J dan Jz.


Momentum sudut tetap diberikan oleh elektron tunggal. Atom unsur group I
dalam tabel periodik, seperti Hidrogen (H), Litium (Li), Natrium (Na).
Besar momentum sudut orbital untuk sebuah elektron atomik sangat
ditentukan oleh bilangan kuantum orbital .
L =

Lz = m
Demikian pula halnya dengan momentum sudut spin.
S =

s s 1

Sz = m s
Karena L dan S merupakan vector, keduanya harus dijumlahkan secara
vector, sehingga menghasilkan momentum sudut total J dari suatu atomik.
J LS

biasanya digunakan lambing j dab mj untuk bilangan kuantum yang memberikan


J dan Jz untuk electron tunggal, sehingga:
J =

j j 1

Jz = m j
Sehingga:
Jz = Lz Sz
mj = m m s .
Momentum sudut L dan S berinteraksi secara magnetis seperti yang kita lihat
dalam pasal 7.2, dan sebagai hasil timbul torka terhadap masing-masing. Jika
tidak terdapat medan magnetic eksternal, momentum sudut total J kekal baik arah
maupun besarnya, dan efek torka internal hanya menimbulkan prosesi dari L dan
S di sekitar arah resultannya J. Namun jika terdapat medan magnetic eksternal B,

maka J berpresesi di sekitar arah B, sedangkan L dfan S meneruskan berpresesi di


sekitar J.
Kopling LS
Pola yang biasa untuk semua atom, kecuali atom yang sangat berat ialah,
bahwa momentum sudut orbital Ldari berbagai electron terkopel bersama secara
listrik menjadi resultan tunggal, dan momentum sudut spin S i terkopel bersama
menjadi
resultan tunggal lainnnya S secara bebas. Kita akan memeriksa penyebab
kelakuan ini kemudian dalam pasal berikut. Momentum L dan S berinteraksi
magnetis melalui efek spin untuk membentuk momentum sudut total J.
Bila momentum sudut total

terbentuk oleh lebih dari satu electron yang

menyumbang momentum sudut orbital dan spin.

merupakan tetap jumlah

vector dari momentum individual. Skema ini disebut kopling LLS (sambatm LS)
yang dapat diringkas sebagai berikut:
L Li
S Si
J LS

momentum sudut

dan

berinteraksi magnetic melalui efek spin orbit untuk

membentuk momentum sudut total

Skema LS ditentukan oleh kuat relative gaya listrik yang mengkopel


momentum sudut orbital individual menjadi suatu resultan L dan momentum
sudut spin individual menjadi suatu resultan S. Kopling antara berbagai L,
biasanya sedemikian sehingga konfigurasi energi terendah adalah konfigurasi
dengan L maksimum. Efek ini mudah dimengerti jika kita membayangkan
terdapat dua electron dalam orbit Bhor yang sama. Karena electron saling tolak
menolak secara listrik, electron cenderung untuk berputar mengelilingi inti dengan
arah yang sama sehingga memaksimumkan L.
Kopling JJ
Gaya listrik yang terkopel dalam Li
menjadi vector

menjadi vector tunggal

dan Si

, ini lebih kuat dari gaya spin orbit magnetic yang mengkopel

dan

menjadi

membentuk

mendominasi, walaupun terdapat medan magnet eksternal yang agak

dalam atom ringan. Gaya listrik yang mengkopel Li

besar. Dalam kasus ini presesi


presesi

dan

dalam mengelilingi B lebih lambat dari pada

yang mengelilingi

Namun, dalam atom berat muatan inti cukup besar untuk menghasilkan
interaksi spin-orbit yang orde besarnya sama dengan interaksi listrik antara Li
dan Si, dan skema kopling LLS mulai tidak berlaku. Ketakberlakuan serupa juga
terjadi dalam medan magnetic eksternal kuat (> 1T), yang menimbulkan efek
Paschen-Back dalam spectrum atomic.
Dalam batas kegagalan kopling

L S

, momentum sudut total Ji dari electron

masing-masing dapat dijumlahkan langsung membentuk momentum sudut J dari


keseluruhan atom itu, situasi ini dikenal sebagai kopling j-j (sambatan j-j) karena
masing-masing Ji diperikan dengan bilangan kuantum j. maka:
Ji Li Si

J Ji

Spektrum Satu Elektron


Faktor-faktor tambahan ini memecah keadaan energi tertentu menjadi subkeadaan garis spectral. Kaidah seleksi untuk transisi yang diizinkan di sini ialah
l = 1.
Efek yang kedua ini jelas terlihat untuk keadaan dengan n dan I kecil, dan
pertama kaliu di temukan dalam tahun 1947 dalam pergeseran Lamb dari
keadaan 22 S . Berbagai pemisdahan yang memecahkan garis spectral Hot
(n = 3

n) menjadi tujuh komponen yang berjarak berdekatan.

Jadi dalam aproksimasi (hampiran) pertama kita harapkan, tingkat energi


natrium akan sama dengan tingkat energi hydrogen, kecuali tingkat yang terendah
yang bersesuaian dengan n = 3 alih-alih n = 1 karena prinsip ekslusi.
Spektrum Dua Elektron
Elektron tunggal merupakan penyebab timbulnya tingkat energi dari
keduanya, hidrogen dan natrium. Namun terdapat dua electron 1s dalam
keadaan dasar helium dan sangat menarik untuk membahas efek kopling LS

dalam sifat dan kelakuan atom helium. Untuk melakukan hal itu, mula-mula kita
perhatikan kaidah seleksi untuk transisi terizinkan di bawah kopling LS:
L = 0, 1
J = 0, 1

(kaidah seleksi LS)

S = 0
Bila hanya satu electron yang terkait, L = 0 dilarang dan L =

merupakan satu-satunya kemungkinan. Selanjutnya, J harus berubah jika keadaan


awal memiliki J, sehingga J = 0

J = 0 terlarang.

Spektrum Sinar X
Sewaktu mempelajari pemijaran gas bertekanan rendah W.C. Roentgen pada
tahun 1895 melihat terjadinya fluoresensi atau pendaran pada kertas yang dilapisi
bahan pendar barium platino cyanida yang di tempatkan menghadap tabung gas
pijar, meskipun permukaan kertas yang menghadap tabung adalah yang tidak
berlapiskan bahan pendar, dan bahkan pada jarak sejauh 2 meter. Lebih lanjut
Roentgen berkesimpulan bahwa: radiasi yang menghasilkan pendaran itu berasal
dari bagian tabung yang ditumbuk sinar katoda.
Beberapa kesimpulan hasil penelitian Roentgen tentang radiasi sinar
Roentgen atau sinar X adalah sebagai berikut:

Hampir semua bahan dapat ditembus sinar X. Sinar itu dapat


menembus balok kayu setebal 3 cm, tetapi menjadi cukup lemah setelah
menembus alumunium setebal 1,5 cm. dengan menempatkan tangan di antara
tabung sinar X dan tabir berlapiskan bahan pendar, akan terlihat bayangan
tulang tangan di tabir flouresensi itu.

Sinar X dapat menghitamkan kertas potret.

Sinar X tidak dapat dikumpulkan oleh lensa.

Sinar X ini didapatkan menjalar menurut garis lurus walaupun


melalui medan listrik dan magnetik, tetap dapat menembus bahan dengan
mudah, menyebabkan bahan fosforesen berkilau dan terjadi perubahan flat
fotografik.

Sinar x dapat menetralkan muatan pada benda bermuatan listrik


positif maupun negative. Ini berarti sinar X dapat menghasilkan muatan listrik
sewaktu melintasi medium.

Sinar X terjadi apabila sinar katode membentur bahan padat


terutama logam.
Spektrum sinar X yang malar merupakan hasil dari kebalikan efek foto listrik,

dengan energi kinetik electron tertransformasi menjadi foton berenergi hv.


Spektrum diskritnya, dipihak lain penyebabnya adalah transisi elektronik dalam
atom yang telah diganggu oleh electron yang datang.
Jika electron berenergi tinggi menumbuk atom dan melepaskan sebuah
elektron kulit K (electron K juga dapat dinaikkan kekeadaan kuantum yang lebih
atas yang tak terisi, tetapi perbedaan energi yang diperlukan untuk hal itu dan
perbedaan energi untuk melepaskan elektron tidak penting, hanya 0,2 persen
untuk natrium dan lebih kecil lagi untuk atom yang lebih berat).
Kita mudah mendapatkan hubungan aproksimasi antara frekuensi garis sinar
X K dari suatu unsure dan nomor atomiknya Z. Foton K (x dipancarkan jika
electron L (n = 2) melakukan transisi ke keadaan K yang kosong (n = 1). Untuk
mendapatkan frekuensi foton K dengan mengambil ni = 2 dan nf = 1, dan
mengganti e4 dengan (Z 1)2 e4 , sehingga:
m Z 1 e 4 1
1
cR( Z 1) 2 1
1
3cR( Z 1) 2
2
2 2
2 3
2

4
4
8 o h
2
1
n f ni
2

dengan R =

me 4
= 1,097 x 107 m-1 menyatakan konstanta Rydberg.
2
3
8 ch

Energi foton sinar X K diberikan dalam elektron-volt bergantung dari (Z - 1),


menurut rumus E (K) = 10.2 eV x (Z 1)2.
Dalam tahun 1913 1914 Fisikawan Inggris yang masih muda H.G. Moseley
membenarkan persamaan di atas dengan mengukur frekuensi K untuk banyak
sekali unsur dengan memakai metode difraksi.
Spectrum sinar X yang malar, merupakan hasil dari kbalikan efek foto listrik,
dengan energi kinetic electron transformasi menjadi foton berenergi hv. Spectrum
diskritnya, dipihak lain penyebabnya ialah transisi elektronik dalam atom yang
telah diganggu oleh electron yang dating.

Kita tinjau apa yang terjadi bila electron berenergi tinggi menumbuk atom
dan melepaskan sebuah electron kulit-K. (Elektron K juga dinaikkan kekeadaan
kuantum yang lebih atas yang tak terisi, tetapi perbedaan energi yang diperlukan
untuk melepaskan electron tidak penting, hanya 0,2 persen untuk natrium, yang
lebih kecil lagi untuk atom yang lebih berat).
Configurasi Elektron :
Menunjukkan letak elektron di dalam suatu atom. Aturan penentuan Configurasi
Elektron digunakan :
1.

Diurutkan berdasarkan Tingkat Energi nya menurut aturan Auf Bau :


Elektron akan menempati posisi di dalam kulit / sub kulit dari tingkat
energi yang paling rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d,
7p.

2.

Menggunakan Azas Larangan Pauli :


Tidak mungkin di dalam atom yang sama terdapat elektron yang
memiliki ke empat empat bilangan kuantumnya sama.

3.

Menggunakan aturan Hund


Elektron akan mengisi orbital dengan arah tegak sampai seluruh orbital
terisi penuh baru arah ke bawah mengisi dari awal ( tingkat energi yang
paling rendah ).
Contoh :
Salah

4.

Benar

Menggunakan Aturan Penuh Setengah Penuh :


Atom akan berada dalam keadaan stabil jika memiliki orbital yang terisi
penuh atau setengah penuh sehingga untuk atom atom tertentu akan
membentuk orbital setengah penuh agar berada dalam keadaan stabil.
Contohnya :
Cr : [Ar] 3d5 4s1 dan bukan [Ar] 3.d4 4s2

24

Cu : [Ar] 3d10 4s1 dan bukan [Ar] 3d9 4s2

29

Spektrum Emisi dan Absorbsi


Jika kita panaskan sebuah benda sampai pada suhu yang tinggi kita akan
melihat benda tersebut berpijar dengan warna tertentu. Untuk mengetahui berapa
banyak warna yang dihasilkan oleh benda berpijar tersebut diperlukan alat yang
dapat menguraikan warna tersebut menjadi warna warna monokromatik. Alat ini
biasanya terbuat dari prisma dan disebut dengan Spektroskope. Warna yang kita
lihat langsung dari benda yang berpijar disebut dengan Spektrum Emisi/Spektrum
Pancar.
Perhatikan bagan di bawah ini !
Spektrum Emisi

: 1. Spektrum Kontinyu ( Bersambung)


Dihasilkan oleh zat padat yang berpijar
2. Spektrum Diskontinyu
Dihasilkan oleh atom-atom gas bertekanan
rendah

Spektrum Garis

Spektrum Pita

Spektrum

Spektrum Absorbsi (Serap)


Keterangan :
Spektrum Emisi :
Spektrum ( sederetan warna cahaya yang tersusun secara teratur ) yang
dihasilkan jika sebuah benda / zat berpijar.
Warna warna yang dipancarkan diperoleh dari elektron dalam atom zat yang
mengalami transisi (exitasi) ke tingkat energi yang lebih tinggi, dan elektron
cenderung untuk kembali ke keadaan dasar, sambil memancarkan energi berupa
foton. Jika foton berada pada panjang gelombang cahaya tampak, maka terlihat
warna warni cahaya dari benda yang berpijar.
Spektrum Emisi dicirikan dengan garis garis berwarna dengan latar belakang
hitam

Transisi elektron pada atom berelektron banyak


Elektron elektron yang berada dalam kulit yang sama tetapi memiliki sub
kulit yang berbeda akan memiliki tingkat energi yang berbeda.
Untuk kemungkinan transisi elektron pada atom berleektron banyak, menurut
persamaan Schrodinger, dinyatakan :
Transisi yang berpeluang besar untuk terjadi adalah yang mengubah nilai l
( bil. Kuantum orbital / azimuth) sebanyak satu satuan.
l = 1
Spektrum Serap :
Sepktrum yang dihasilkan jika spektrum pancar melewati zat tertentu,
sehingga kehilangan sebagian warnanya karena terserap oleh zat tersebut.
Spektrum Serap dicirikan berupa garis garis gelap dengan latar belakang garis
terang.
Tidak ada dua atom berbeda yang menghasilkan spektrum emisi garis yang
sama, sehingga ini dapat digunakan untuk menunjukkan adanya unsure-unsur
tertentu dalam contoh bahan yang menghasilkan spektrum garis.
Energi Ionisasi dan Afinitas elektron :
Energi Ionisasi adalah Energi yang diperlukan untuk melepaskan sebuah
elektron pada kulit terluar dalam atom dalam keadaan gas.
Dimana :
Dalam satu golongan, jika kita bergerak dari atas ke bawah, energi Ionisasi
semakin kecil, karena bilangan kuantum utama (n) semakin besar, sehingga jarak
antara proton-proton dalam inti dengan elektron terluar semakin bertambah,
sehingga gaya ikat inti semakin lemah.
Dalam satu Perioda, jiak kita bergerak dari kiri ke kanan, energi Ionisasi
makin bertambah, karena bertambhanya muatan inti, sehingga gaya ikat antara inti
dengan elektron terluar bertambah besar.
Afinitas Elektron adalah energi yang dibebaskan oleh atom pada saat atom
menerima elektron dari luar untuk membentuk ion negative.
Afiniotas elektron bertanda negative, dimana semakin besar nilai negatifnya
semakin mudah atom untuk membentuk ion negative.

Anda mungkin juga menyukai