Nama Kelompok :
1. Dea Sawitri Fauzia
2. Desi Permata Sari
3. Najihah
14030234024/Kimia B
14030234033/Kimia B
14030234044/Kimia B
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2016
Atom adalah suatu materi yang terdiri dari inti atom serta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginnya. Atom bagian terkecil suatu zat yang
tidak dapat dibagi-bagi. Atom tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan. Inti atom
mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang
bermuatan netral. Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh
gaya elektromagnetik. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang
sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron
yang berbeda bersifat positif atau negatif dan merupakan ion.
Elektron adalah partikel subatomik yang bermuatan negatif. Elektron dapat
berperilaku seperti gelombang. Pernyataan De Broglie yang menyatakan bahwa
partikel dapat bersifat sebagai gelombang telah menginspirasi Schrodinger untuk
menyusun model atomnya dengan memperhatikan sifat elektron bukan hanya
sebagai partikel tetapi juga sebagai gelombang, artinya dia menggunakan dualism
sifat elektron.
Dari zaman yunani kuno hingga sekarang, model teori atom terus
berkembang. Melalui model dan teori atom, kita dapat mengetahui struktur suatu
atom. Berikut ini beberapa teori atom:
1. Teori Atom Dalton
John Dalton mengungkapakan bahwa :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
atom.
Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom
yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila
2.
d.
3.
menempati tingkat 1s. Perlu diketahui bahwa unsur gas mulia cenderung tidak
reaktif dan hampir semua keadaan tidak dapat membentuk senyawa kimia.
Spin Elektron dan Larangan Pauli
Teori atom hydrogen tidak dapat memberikan atom yang berelektron banyak
secara lengkap tanpa memasukkan spin electron dan prinsip ekslusi yang
berpautan dengannya.
Menurut pandangan Goudsmit dan Uhlenbeck tentang gambaran klasik dari
sebagai bola yang berpusing pada sumbunya, pusingan ini berkaitan dengan
momentum sudut dan arena electron bermuatan negatif, bermomen magnertik
(s) yang arahnya berlawanan dengan momentum sudut (Ls).
Supaya memiki momentum sudut yang berpautan dengan spin electron,
benda sekecil itu harus berpusing dengan kecepatan ekuatorial (katulistiwa) yang
besarnya beberapa kali kecepatan cahaya. Ide ini tidak bersesuaian dengan
kehidupan sehari-hari karena tidak sesuai dengan konsep klasik.
Pada tahun 1929 sifat pokok
E=
E = m 2c 4 p 2c 2 V
0
1
2
s s 1
S=
L=
1
, besarnya sudut spin adalah:
2
(momentum sudut )
Dengan memasukkan spin dengan prinsip pauli, maka dua dalam sebuah
atom tidak boleh memiliki himpunan bilangan kuantum (n, , m , m s ) yang
sama. Asas Larangan Pauli merupakan aturan paling penting yang mengatur
struktur atom.
Berikut ini akan digambarkan bagaimana asas pauli bekerja dalam suatu atom
yang memiliki banyak, misal z = 3 ilustrasi struktur atomnya sebagai berikut:
karena pertama akan memliki himpunan bilangan kuantum (n, , m , m s ) =
(1,0,0,+
1
1
) dan (1,0,0, - ), ketiga tidak boleh memiliki himpunan bilangan
2
2
kuantum yang sama seperti kedua pertama, akibatnya ia tidak boleh menempati
tingkat n = 1. oleh karena itu ketiga harus pergi ke tingkat n = 2 (2s atau 2p),
dengan bilangan kuantum (n, , m , m s ) = (1,0,0,+
Untuk z = 5 (n, , m , m s ) = (2,1,0,+
atau (2,1,1,-
1
)
2
atau (1,0,0,-
1
).
2
1
1
1
) atau (2,1,0,- ) atau (2,1,1,+ )
2
2
2
1
1
1
) atau (2,1,-1,+ ) atau (2,1,-1,- ), karena z = 5 maka n = 2,
2
2
2
5s
4p
3d
4s
3p
3s
2p
energi
2s
1s
gambar 7.1.
1
.
2
Kulit atomik atau sub kulit atomik yang berisi penuh jatah elektronnya
disebut tertutup. Sebuah sub kulit s ( =0) yang tertutup mengandung 2 , sub
kulit p ( =1) tertutup mempunyai 6 , d ( =0) mempunyai 10 dan seterusnya.
Momentum sudut orbital total dan spin total dalam sub kulit tertutup adalah
nol. dalam kulit tertutup semuanya terikat kuat karena muatan inti yang positif
lebih besar dari pada muatan negative perisai (terhalang) yang di dalam.
Sehingga atom ini tidak menarik lain dan electron-elektronnya tidak mudah
terlepas, atom semacam itu bersifat kimiawi pasif, seperti pada gas mulia.
energi
p
n=
s
3
2.
Sub-kulit yang terisi penuh tidak memberi saham pada sifat fisika dan
kimia.
Jari-jari atom
Jari-jari sebuah atom bukan suatu besaran yang tertentukan secara pasti,
hal ini karena ukuran sebuah atom oleh rapat probabilitas . Jari-jari atom
tidak dapat diukur melalui peercobaan. Pengukurannya dilakukan dengan
mengukur jarak antara atom dalam sebuah kristal yang mengandung unsur
itu.
2.
Energi ionisasi
E = 24,6 eV
Resistivitas elektrik ( )
Dari sudut pandang atom, arus bergantung pada aliran yang relative
lemah ikatannya yang mudah dibebaskan dari atomnya dengan mengenakan
beda potensial.
4.
Suseptibilitas (X)
Bila suatu bahan ditempatkan dalam suatu medan magnet dengan
intensitas
dengan B.
Mo M
=X
. Bahan
tertentu
tertentu
Kedua momentum sudut ini memberi sumbangan pada momentum sudut total
J
besarnya:
J=
J J 1
Lz = m
Demikian pula halnya dengan momentum sudut spin.
S =
s s 1
Sz = m s
Karena L dan S merupakan vector, keduanya harus dijumlahkan secara
vector, sehingga menghasilkan momentum sudut total J dari suatu atomik.
J LS
j j 1
Jz = m j
Sehingga:
Jz = Lz Sz
mj = m m s .
Momentum sudut L dan S berinteraksi secara magnetis seperti yang kita lihat
dalam pasal 7.2, dan sebagai hasil timbul torka terhadap masing-masing. Jika
tidak terdapat medan magnetic eksternal, momentum sudut total J kekal baik arah
maupun besarnya, dan efek torka internal hanya menimbulkan prosesi dari L dan
S di sekitar arah resultannya J. Namun jika terdapat medan magnetic eksternal B,
vector dari momentum individual. Skema ini disebut kopling LLS (sambatm LS)
yang dapat diringkas sebagai berikut:
L Li
S Si
J LS
momentum sudut
dan
dan Si
, ini lebih kuat dari gaya spin orbit magnetic yang mengkopel
dan
menjadi
membentuk
dan
yang mengelilingi
Namun, dalam atom berat muatan inti cukup besar untuk menghasilkan
interaksi spin-orbit yang orde besarnya sama dengan interaksi listrik antara Li
dan Si, dan skema kopling LLS mulai tidak berlaku. Ketakberlakuan serupa juga
terjadi dalam medan magnetic eksternal kuat (> 1T), yang menimbulkan efek
Paschen-Back dalam spectrum atomic.
Dalam batas kegagalan kopling
L S
J Ji
dalam sifat dan kelakuan atom helium. Untuk melakukan hal itu, mula-mula kita
perhatikan kaidah seleksi untuk transisi terizinkan di bawah kopling LS:
L = 0, 1
J = 0, 1
S = 0
Bila hanya satu electron yang terkait, L = 0 dilarang dan L =
J = 0 terlarang.
Spektrum Sinar X
Sewaktu mempelajari pemijaran gas bertekanan rendah W.C. Roentgen pada
tahun 1895 melihat terjadinya fluoresensi atau pendaran pada kertas yang dilapisi
bahan pendar barium platino cyanida yang di tempatkan menghadap tabung gas
pijar, meskipun permukaan kertas yang menghadap tabung adalah yang tidak
berlapiskan bahan pendar, dan bahkan pada jarak sejauh 2 meter. Lebih lanjut
Roentgen berkesimpulan bahwa: radiasi yang menghasilkan pendaran itu berasal
dari bagian tabung yang ditumbuk sinar katoda.
Beberapa kesimpulan hasil penelitian Roentgen tentang radiasi sinar
Roentgen atau sinar X adalah sebagai berikut:
4
4
8 o h
2
1
n f ni
2
dengan R =
me 4
= 1,097 x 107 m-1 menyatakan konstanta Rydberg.
2
3
8 ch
Kita tinjau apa yang terjadi bila electron berenergi tinggi menumbuk atom
dan melepaskan sebuah electron kulit-K. (Elektron K juga dinaikkan kekeadaan
kuantum yang lebih atas yang tak terisi, tetapi perbedaan energi yang diperlukan
untuk melepaskan electron tidak penting, hanya 0,2 persen untuk natrium, yang
lebih kecil lagi untuk atom yang lebih berat).
Configurasi Elektron :
Menunjukkan letak elektron di dalam suatu atom. Aturan penentuan Configurasi
Elektron digunakan :
1.
2.
3.
4.
Benar
24
29
Spektrum Garis
Spektrum Pita
Spektrum