Anda di halaman 1dari 7

ATOM HIDROGEN

1. Persamaan Schrodinger Atom Hidrogen


Atom hidrogen merupakan atom paling sederhana yang terdiri dari satu proton pada
inti dan satu elektron yang bermuatan negatif. Antara inti dengan elektron terhadap gaya
elektrostatik atau Coulomb (Fc). Energi potensial sistem atom hidrogen adalah :
dv
dr

, dV = Fdr
k .e 2
dr dimana k = 1/(4o)
r2

ke 2
r

Dalam sistem atom Hidrogen terdapat dua partikel yang saling berinteraksi (proton dan
elektron), sehingga massa partikel diganti dengan massa terendah (m).

m1 m2
m1 m 2

Dengan demikian, persamaan schrodinger untuk sistem atom hidrogen adalah :

2 2 e2
,

2
r

= fungsi gelombang sebagai fungsi kedudukan

Pada sistem atom hidrogen, sistem koordinat yang digunakan adalah koordinat bola, bukan
kotak. Dalam koordinat polar, persamaan schrodiger atom Hidrogen menjadi :

2 1 2
1

1
2
2
r
2
sin
2
2 r r
r r sin
r sin 2 2

( r , , )

e2
( r , , ) ( r , , )
r

2. Penyelesaian Persamaan Schrodinger Atom Hidrogen


Pada atom Hidrogen dilakukan pemecahan fungsi gelombang, yang semula adalah
fungsi r, , & , menjadi fungsi gelombang yang hanya mengandung satu variabel saja, r, ,
atau saja. Pemecahan fungsi gelombang tersebut menghasilkan tiga persamaan.
1.

22
( ) m 2 ( )
2 2

1 2
2
m2

sin

( ) ( ) 0

2.
( )
2
sin 2
2
sin

2 2 2
2mr 2

( r ) ( r ) 0
R( r ) ( r )
r
2
2r
2

3.

dan adalah tetapan, dimana = ( + 1)


Fungsi gelombang yang memenuhi persamaan pertama adalah :
m ( )

1
2

.e im

Karena berharga dari 0 sampai 2, maka :


m ( ) m ( 2 )

1
.e im
2

1
.e im ( 2 )
2

.e im 2 1

Dengan mengunakan formula matematika :


eix = cos x + isin x
e-x = cos x i sin x
maka,
eim2 = cos 2m + i sin 2m = 1
Persamaan di atas, benar apabila : sin 2m = 0 dan cos 2m = 1, sehingga m = 0,1, 2,. .
Bilangan m yang dikenal sebagai bilangan kuantum magnetic.
Bentuk fungsi gelombang sebagai hasil penyelesaian dari persamaan ke dua adalah :
m ( )

2 ( m )!
2( m )!

(cos )

(cos ) adalah persamaan Assosiasi Legendre yang mempunyai bentuk umum sebagai

berikut :
P

( x ) (1 x 2 )

m /2

d
dx

m
m

P ( x )

P ( x ) disebut persamaan Rodriques yang mempunyai bentuk sebagai berikut :

1 d 2
( x 1)
!

2 dx

P( x )

Bentuk fungsi gelombang penyelesaian persamaan ke tiga adalah sebagai berikut.


2Z

na o

n( r )

(n 1)! / 2 ( 2 1)
.e
.L( n ( )
3
2n ( n )!

e adalah bilangan alam yang harganya 2,718281


2Z

na o

ao

dan

h2
4.e 2

ao adalah jari-jari Bohr dan e adalah muatan elektron


L((2n1) ( ) adalah polinomial Laquerre terasosiasi yang bentuknya adalah sebagai berikut.
L((2n1)) ( )

d ( 2 1)
L( n ) ( )
d ( 2 1)

L(n + ) () disebut polinomial Laquerre yang bentuknya sebagai berikut.


L( n ) ( ) e

d ( n )
( n ) e
( n )
d

Fungsi gelombang, n( r ) , hasil penyelesaian dari persamaan ke tiga ini sering disebut
dengan fungsi gelombang radial atom hidrogen. Fungsi gelombang radial, n( r ) , ditentukan
oleh dua buah tetapan, yaitu n, dan . Tetapan sudah diketahui dari penyelesaian persamaan
ke dua, sedangkan tetapan n disebut dengan bilangan kuantum utama.
Tetapan normalisasi fungsi gelombang radial atom hidrogen,
2Z

nao

(n 1)!
3
2n (n )!

memberikan informasi tentang batasan bilangan kuantum n dan . Pembilang pada tetapan
normalisasi di atas mengandung faktorial, (n - -1)!. Karena bilangan faktorial terkecil
adalah 0, maka ;
(n - -1) = 0

= n-1
Karena harga terkecil dari adalah 0 (nol), maka n mempunyai harga dari 1, 2, 3, dst.
3. Makna Bilangan Kuantum Atom Hidrogen
a. Bilangan Kuatum Utama dan Energi Atom hidrogen
Energi Atom hidrogen diperoleh dari penyelesaian persamaan ke tiga atom hidrogen
yang harganya ;
En

2 2 Z 2 e 4
n2h2

Dari persamaan energi atom hidrogen di atas terlihat bahwa besarnya energi hanya ditentukan
oleh bilangan kuantum n, sehingga bilangan kuantum ini disebut dengan bilangan kuantum
utama yang menentukan tingkat energi utama atom. Karena energi atom hidrogen dan atom
seperti hidrogen, yaitu spesi yang hanya mempunyai satu elektron hanya ditentukan oleh
bilangan kuantum utama, sedangkan setiap fungsi gelombang penyelesaian atom hidrogen
ditentukan oleh 3 set bilangan kuantum, yaitu n, , dan m, maka kebanyakan tingkat
energinya terdegenerasi.
(100) < (200) = (210) = (21-1) = (21+1) < (300) < dst
Pada atom berelektron banyak, gaya yang bekerja tidak hanya gaya tarik elektrostatik
antara elektron dengan inti atom, tetapi juga terdapat gaya tolak elektrostatik antara elektron
satu dengan elektron yang lain. Dengan demikian, pada atom berelektron banyak terdapat
lebih dari satu energi potensial yang harus dimasukkan ke dalam persamaan schrodinger. Hal
ini menyebabkan pemecahan persamaan schrodinger atom berelektron banyak menjadi sangat
sulit dan tidak bisa dipecahkan secara eksak seperti pada atom hidrogen. Energi atom
berelektron banyak menjadi kurang terdegenerasi dibandingkan dengan energi atom seperti
hidrogen, di mana energi atom berelektron banyak ditentukan oleh tidak hanya bilangan
kuantum utama, melainkan ditentukan juga oleh bilangan kuantum azimut. Urutan tingkat
energi fungsi gelombang menjadi :
(100) < (200) < (210) = (21-1) = (21+1) < (300) < dst
b. Bilangan kuantum Azimut dan Momentum Sudut
Pada atom hidrogen, partikel (elektron) bergerak mengelilingi inti atom sehingga
elektron mempunyai momentum sudut. Momentum sudut orbital dapat diperoleh dengan
mengerjakan operator kuadrat momentum sudut terhadap fungsi gelombang penyelesaian
atom hidrogen;

2 (r,,) = (+1)2 (r,,)


2 adalah operator kuadrat momentum sudut yang bentuknya :
2

Cot

2 =
2
Sin 2

Persamaan di atas menunjukkan bahwa fungsi gelombang penyelesaian atom hidrogen adalah
fungsi eigen terhadap operator kuadrat momentum sudut dengan nilai eigen adalah (+1) 2.
Nilai eigen ini adalah besaran kuadrat momentum sudut orbital atom hidrogen. Dengan
demikian, momentum sudut orbital atom hidrogen adalah terkuantisasi yang besarnya adalah
sbb.:
[(+1)]1/2
Terlihat bahwa besarnya momentum sudut orbital hanya ditentukan oleh bilangan kuantum
azimut, sehingga bilangan kuantum ini sering disebut dengan bilangan kuantum momentum
sudut orbital.
c. Bilangan Kuantum Magnetik dan Arah momentum Sudut
Momentum sudut adalah vektor yang di samping memiliki besar (kuantitas) juga
memiliki arah. Besarnya harga momentum sudut dinyatakan dengan panjang anak panah
sedangkan arahnya dinyatakan dengan ujung anak panah. Untuk mengetahui gejala fisis yang
berhubungan dengan sifat atom, selain pengetahuan tentang besarnya momentum sudut
orbital juga perlu diketahui bagaimana arah-arah dari momentum sudut tersebut.
Berhubungan dengan keperluan ini, maka dikenalkan operator momentum sudut arah z, yaitu
operator yang digunakan untuk menentukan besarnya momentum sudut pada arah z (suatu
arah yang ditentukan secara bebas), z, yang bentuknya :
z = -i /
Pengerjaan fungsi gelombang atom hidrogen terhadap operator z menghasilkan suatu fungsi
eigen dengan penyelesaian :
z (r,,) = m(r,,)
Dengan demikian, besarnya momentum sudut arah z adalah terkuantisasi yang ditentukan
oleh bilangan kuantum m.

Orientasi vektor momentum sudut orbital dan besarnya momentum sudut arah z dapat
digambarkan sbb.

-
-2

=1

=2

Diagram di atas menunjukkan bahwa degenerasi atau multiplisitas momentum sudut orbital
adalah (2+1). Apabila = 1, maka multiplisitasnya adalah 3 dan apabila = 2, maka
multiplisitas momentum sudut orbitalnya adalah 5. Untuk = 1 momentum sudut orbitalnya
adalah 2 dan momentum sudut arah sumbu z bisa berharga 0, -, dan +. Untuk = 2
harga momentum sudut orbitalnya adalah 6. dan momentum sudut orbital arah sumbu z
bisa berharga 2 , - , 0, + , dan +2 .
Apabila tidak ada faktor pengarah dari luar, dalam atom sebenarnya tidak ada arah z.
Arah z baru akan ada apabila ada gaya luar seperti medan magnet yang akan memberikan
arah z sesuai dengan arah medan magnet. Dalam kasus adanya medan magnet ini, orientasi
momentum sudut orbital akan terkuantisasi sesuai dengan bilangan kuantum m. Oleh sebab
itu, bilangan kuantum m disebut dengan bilangan kuantum magnetik yang menyatakan arah
momentum sudut orbital. Bilangan kuantum magnetik juga sekaligus memberikan orientasi
atau arah dari orbital seperti yang akan diuraikan setelah ini.
d. Bilangan Kuantum Spin dan Arah putar elektron
Elektron juga mempunyai memiliki momentum sudut spin. Hasil percobaan
menggunakan bubuk perak menunjukkan bahwa elektron mempunyai dua arah putar spin.
Kedua harga arah spin ini dinotasikan dengan m s = dan ms = - yang masing-masing
bermakna arah putar searah jarum jam dan berlawanan dengan arah putar jarum jam.
Spin elektron baru dikemukakan kemudian (1928), yaitu dengan memasukkan faktor
relativitas ke dalam persamaan schrodinger atom hidrogen. Paul Dirac berjasa besar dalam
memecahkan mekanika kuantum yang melibatkan spin elektron ini.

Penyelesaian dari mekanika kuantum relativistik menghasilkan fungsi gelombang


yang di samping ditentukan oleh bilangan kuantum n, , dan m, juga ditentukan oleh bilangan
kuantum spin, s, yang berharga .. Momentum sudut spin dan momentum sudut spin arah
sumbu z dapat ditentukan dengan cara yang mirip dengan momentum sudut orbital dan
momentum sudut orbital arah z, yaitu dengan mengerjakan fungsi gelombang terhadap
operator momentum sudut spin dan operator momentum sudut spin arah z.
n,,m,s(r,,) = [s(s+1)]1/2 n,,m,s(r,,),

dimana s =

z n,,m,s(r,,) = ms n,,m,s(r,,),

dimana ms = - dan +

Anda mungkin juga menyukai