Anda di halaman 1dari 2

A.

Syarat terjadinya Peluruhan Partikel Alpha secara Spontan


Untuk peluruhan yang spontan, nilai Q haruslah positif. Karena itu dapat
diambil kesimpulan bahwa peluruhan alfa hanya akan terjadi bilamana
massa diam dari inti induk lebih besar dari jumlah massa diam inti anak
ditambah dengan massa partikel alfa. Inti-inti semacam ini bila dilihat dari
charta peluruhan nuklir, hanya terdapat pada daerah nomor massa tinggi,
sekitar ≥ 200.
Biasanya dalam praktek nilai Q tidak dinyatakan dalam massa inti, tetapi
didalam massa atom. Jika dinyatakan dalam massa atom nilai Q adalah
Q=[ M ( A , Z )−M ( A−4 , Z−2 )−m ( 4,2 ) ]c 2

a) Sebelum Peluruhan

b) Setelah Peluruhan
Keterangan gambar :
a) Inti induk dalam keadaan diam sebelum peluruhan
b) Inti anak dan partikelalfa dipancarkan dalam arah yang berlawanan
agar momentum liniernya kekal

B. Energi Peluruhan Partikel Alpha


A
Nuklida radioaktif Z X yang meluruh memancarkan partikel αakan
4
menjadi nuklida lain. Karena pertikel α adalah inti 2 He dan pada
peluruhan berlaku hukum kekekalan nukleon, maka nomer atom nuklida
anak hasil peluruhan berkurang 2 sedang nomer massanya berkurang 4
A −4
dibandingkan terhadap nuklida induknya, yaitu Z−2 Y . Dengan demikian
peluruhan radiasi α dapat dituliskan dalam bentuk persamaan reaksi
A
X → A− 4
Z Z−2Y +α

1
Contoh reaksi peluruhan α adalah
238
92 U → 234
90 Th+ α

Biasanya peluruhanα selalu disertai dengan peluruhan γ . Hal ini


A −4
dikarenakan inti hasil peluruhan Z−2 Y berada dalam keadaan tereksitasi.
Inti yang tereksitasi akan menuju ke keadaan dasarnya dengan
memancarkan radiasi γ . Karena tidak bermassa dan tidak bermuatan
listrik, biasanya γ tidak disertakan dalam penulisan reaksi peluruhan.
Misalkan sebelum meluruh inti X dalam keadaan diam sehingga memiliki
energi diam sebesar m X c 2. Karena pada peristiwa peluruhan berlaku
hukum kekekalan momentum dan energi kinetik, partikel hasil peluruhan
Y dan α yang keduanya bergerak. Dengan demikian energi total setelah
peluruhan adalah
m Y c 2 +T Y +m α c 2+T α
Simbol T Y dan T α masing-masing adalah energi kinetik nuklida anak Y dan
partikel α. Dari hukum kekekalan energi diperoleh persamaan
m X c 2=m Y c2 +T Y + mα c 2+ T α
atau
(m X −m ¿ ¿ Y −mα )c 2=T Y +T α ¿
Suku sebelah kanan adalah energi total yang dihasilkan dalam peluruhan
yang dinamakan nilai Q reaksi,
Q=(m X −m ¿ ¿Y −m α ) c 2 ¿
Karena peluruhan berlangsung spontan maka nilai Q > 0.
Nilai Q juga menunjukkan energi kinetik total yang diberikan kepada
semua partikel hasil peluruhan. Energi ini akan dibagi merata oleh nuklida
anak Y dan partikel
untuk bergerak,
Q=T Y +T α

Anda mungkin juga menyukai