Dalam topik ini akan dibahas difraksi Fraunhofer yang dihasilkan oleh celah
tunggal. Salah satu jenis difraksi Fraunhofer, yaitu difraksi dengan sumber
cahaya dan layar penerima berada pada jarak tak terhingga dari benda
penyebab difraksi, sehingga muka gelombang tidak lagi diperlakukan sebagai
bidang sferis, melainkan sebagai bidang datar. Dengan kata lain, difraksi ini
melibatkan berkas cahaya sejajar.
Beda lintasan ke titik P adalah (d/2) sinθ, dengan θ adalah sudut antara garis
tegak lurus terhadap celah dan garis dari pusat celah ke P. Apabila beda
lintasan yang terjadi adalah 1/2 λ maka kedua cahaya (Gambar 2) akan saling
memperlemah dan menyebabkan terjadinya interferensi minimum sehingga
pada layar terbentuk pola gelap.
Interferensi minimum yang menghasilkan garis gelap pada layar akan terjadi,
jika gelombang 1 dan 3 atau 2 dan 4 berbeda fase �, atau lintasannya sebesar setengah panjang gelombang.
Perhatikan Gambar 2.9.
Berdasarkan Gambar 2.9 tersebut, diperoleh beda lintasan kedua gelombang (d sin ?)/2.
Jika celah tunggal itu dibagi menjadi empat bagian, pola interferensi minimumnya menjadi
Berdasarkan penurunan persamaan interferensi minimum tersebut, diperoleh persamaan sebagai berikut.
d sin ?
= m?���������������������������������������������������
�� 2.13
m = 1, 2, 3, . . .
Untuk mendapatkan pola difraksi maksimum, maka setiap cahaya yang melewati celah harus sefase. Beda lintasan
dari interferensi minimum tadi harus dikurangi dengan sehingga beda fase keduanya mejadi 360�. Persamaan
interferensi maksimum dari pola difraksinya akan menjadi :
..........................................
Penyelesaian:
Atau
Karena Besar gaya Columb antara muatan sumber Q dan muatan uji q, maka Rumus Kuat
Medan Listrik adalah sebagai berikut :
dengan : E = kuat medan listrik (N/C)
Perhatikan arah medan listrik yang terjadi di tengah-tengah kedua muatan tersebut.
rA = rB = 2 cm
= 2.10−2 m
Medan listrik di tengah-tengah kedua muatan merupakan resultan dari kuat medan listrik yang
disebabkan oleh muatan A (EA) dan muatan B (EB).
Karena EA dan EB berlawanan arah maka resultannya merupakan hasil pengurangan dari kedua
medan listrik tersebut.
E = EB − EA
= 4,5.107
Jadi, kuat medan listrik di tengah-tengah kedua muatan tersebut adalah 4,50 × 107 N/C (B).