BAB 3
CAHAYA
Kalian tidak asing dengan cahaya. Cahaya merupakan gelombang transversal. Sebagai
gelombang cahaya memiliki sifat-sifat yang cukup banyak. Contohnya seperti pada gambar di
atas. Seorang anak bermain dan meniup air sabun. Saat gelembunggelembungnya terkena
sinar matahari ternyata terjadi warna-warni. Sifat apakah yang ditunjukkan itu? Sifat apa lagi
yang dimiliki cahaya?
Pertanyaan-pertanyaan di atas inilah yang dapat kalian pelajari pada bab ini. Oleh
sebab itu setelah belajar bab ini diharapkan kalian dapat:
1. menjelaskan dan menerapkan interferensi cahaya,
2. menjelaskan dan menerapkan difraksi cahaya,
3. menentukan gejala-gejala yang dapat menyebabkan polarisasi.
A. Interferensi Cahaya
Sudah tahukah kalian apakah interferensi itu ? Interferensi adalah gabungan dua
gelombang atau lebih. Cahaya merupakan gelombang yaitu gelombang elektromagnetik.
Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika
cahayanya tidak berupa berkas sinar maka interferensinya sulit diamati.
Beberapa contoh terjadinya interferensi cahaya dapat kalian perhatikan pada
penjelasan berikut.
S1
y
sumber d O titik tengah
terang pusat
s=d sin
S2
celah
ganda layar
(a) (b)
Gambar 3.1
(a) Jalannya sinar pada celah
ganda dan terjadi interferensi
pada layar (b) Pola garis-garis
terang pada layar
Interferensi cahaya terjadi karena adanya beda fase cahaya dari kedua celah tersebut.
Berkas cahaya dari S1 dan S2 yang sampai pada layar terlihat berbeda lintasan sebesar s = d
sin . Perbedaan panjang lintasan inilah yang dapat menimbulkan fase antara dua berkas
cahaya tersebut berbeda.Interferensi akan saling menguatkan jika berkas cahaya sefase dan
saling melemahkan jika berlawanan fase. Sefase berarti berbeda sudut fase = 0, 2, 4,
..... Sedangkan berlawanan fase berarti berbeda sudut fase = , 3, 5, ... . Syarat ini
dapat dituliskan dengan beda lintasan seperti persamaan berikut.
Penting
Perhatikan kembali Gambar 3.1. Untuk sudut kecil Pada pola yang terjadi di layar m = 0
( 12 ) akan berlaku : sin tg berarti selisih
0 berlaku untuk terang pusat.
Sedangkan gelap pusat tidak ada jadi
lintasannya memenuhi hubungan berikut. pola gelap terjadi mulai dari gelap 1
(m = 1)
d sin = ..................................(3.2)
dengan : y = jarak garis terang pusat ke garis gelap atau terang yang berdekatan.
= jarak celah ke layar
34
Kegiatan 3.1
Interferensi
Tujuan : Mempelajari hubungan jarak antar pola terang dengan jarak layar ke celah.
Alat dan bahan : Dua celah sempit, sinar laser, layar, penggaris.
Kegiatan :
1. Susun alat-alat seperti Gambar 3.2. Gunakan celah yang sempit, semakin sempit semakin
baik. Jika perlu gunakan kisi.
Gambar 3.2
Tugas
1. Catat semua data pada tabel.
2. Gambarlah grafik hubungan dengan y.
3. Buatlah simpulan
Penyelesaian
D1 := 5000 = 5 . 10-7 m yT1
= 80 cm = 0,8 m
d = 0,2 mm = 2 . 10-4 m yT2
D2 :
a. yT1 Gambar 3.3
Jarak pola-pola terang
b. yT2
c. yT1-T2
D3 :
Terjadinya pola terang berarti memenuhi gabungan
persamaan 3.1 dan 3.2 yaitu :
=m.
35
c. Jarak pola terang pertama dengan pola terang ke dua yang berdekatan memenuhi :
yT1-T2 = yT2 yT1
= 0,64 0,32 = 0,32 cm
Interferensi maksimum : 2nd = (m + ) ..........................................(3.3)
Interferensi minimum : 2nd = m .
m = 0, 1, 2,3, 4, ......
LATIHAN 3.1
1. Dua celah sempit disinari cahaya
monokromatik secara tegak lurus 4. Cahaya monokromatik dilewatkan
dengan panjang gelombang 800. melalui dua celah sempit yang berjarak
Pada jarak 100 cm terdapat layar dan 0,5 mm. Pola interferensi akan terlihat
terlihat pola interferensi. Jika terjadi pada layar yang berjarak 2 m terhadap
garis gelap kedua yang berjarak 2 mm celah. Jika panjang gelombang cahaya
dari pusat, maka tentukan beda lintasan tersebut 5000, maka berapakah jarak
cahaya dari kedua celah tersebut ! antara garis terang pertama dengan
2. Pada percobaan Young digunakan dua garis gelap ke lima?
celah sempit yang berjarak 0,3 mm 5. Suatu celah ganda berjarak celah 5
satu dengan lainnya. Jika jarak layar mm. Dibelakang celah dengan jarak 2
dengan celah 1 m dan jarak garis m ditempatkan layar. Celah disinari
terang pertama dari pusat 1,5 mm, dengan dua sinar monokromatik
maka berapakah panjang gelombang dengan panjang gelombang 650 nm
cahaya yang digunakan ? dan 550 nm. Hitunglah jarak pola
3. Cahaya dengan panjang gelombang difraksi orde empat kedua sinar di
6000 datang pada celah kembar layar !
Young yang jaraknya 0,2 mm. Pola 6. Sebuah sinar monokromatik dengan
yang terjadi ditangkap pada layar yang panjang gelombang 5800
jaraknya 1 m dari celah kembar. Jarak didatangkan vertikal pada lapisan
dari terang pusat ke terang yang paling minyak yang indeks biasnya = 1,2.
pinggir pada layar = 2,5 cm. Tentukan Agar terjadi pelemahan sinar maka
banyaknya garis terang pada layar !
37
B. Difraksi Cahaya
Difraksi adalah pelenturan suatu gelombang. Berarti difraksi cahaya dapat
didefinisikan sebagai pelenturan cahaya yaitu saat suatu cahaya melalui celah maka cahaya
dapat terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memiliki sifat seperti
cahaya baru. Sifat-sifat difraksi pada cahaya ini dapat dibuktikan dengan melihat pola gelap
terang yang terjadi pada layar saat dipasang dibelakang celah. Ada beberapa peristiwa
difraksi yang dapat kalian pelajari. Cermati pada penjelasan berikut.
1. Celah Tunggal
Cobalah kalian buat suatu celah +
sempit dan lewatkan sinar monokromatik
pada celah itu maka saat dibelakangnya d sin
dipasang layar akan tampak pola
interferensi pada layar.
A
Pola ini pada difraksi celah tunggal
M O
ini terlihat adanya garis-garis gelap.
Sedangkan pola terangnya lebar. Terang B
pusat akan melebar setengah bagian lebih Y
lebar pada kedua sisi. P
Jika seberkas cahaya diarahkan
pada sebuah celah kecil maka pada layar L
terlihat garis-garis terang dan gelap. Lihat AB = d = lebar celah
gambar 3.5 disamping. S = lensa cembung
O = garis terang pusat
P = garis gelap
OP = Y = jarak terang pusat ke gelap
pertama
S layar
Difraksi maksimum : d sin = (m + )............................(3.4)
Difraksi minimum : d sin = m
= 5000 = 5 . 10-7 m
= 100 cm = 1 m
D2 :
a. yG1
b. y
D3 :
a. Jarak garis gelap pertama (m = 1) dari terang pusat memenuhi:
1 2.104
=m 1
= 1. 5 . 10-7
1
yG1 = 2,5 . 10-3 m
b. Lebar terang pusat
Terang pusat dibatasi oleh dua garis gelap pertama (setelah kiri dan kanan) berarti lebar
terang pusat tersebut memenuhi :
y = 2 yG1 = 2 . 2,5.10-3 = 5 . 10-3 m
Terang pusat
yG1 yG1
yT1 yT1
Persamaan (3.5) terjadi karena sudut m dianggap sangat kecil sehingga sin m tg m
sehingga = 1,22 ym = 1,22
Untuk lebih memahami tentang sudut resolusi atau daya urai dan Cakram Airy dapat
kalian perhatikan contoh berikut.
Penyelesaian
D1 : D = 0,4 mm = 4 . 10-4 m
= 6600 = 6,6 . 10-7 m
= 50 cm = 0,5 m
D2 :
a. m
b. ym
D3 :
a. Sudut resolusi lubang memenuhi :
m = 1,22
6,6.107
= 1,22 . 4.104
= 2,0.10-3 rad
3. Kisi Difraksi
Sudah tahukan kalian dengan kisi difraksi itu? Kisi difraksi disebut juga celah
majemuk yaitu celah-celah sempit yang tertata rapi dengan jarak yang cukup dekat. Pada kisi
ini biasanya tertulis data N garis/cm. Dari nilai N ini dapat ditentukan jarak antara celah d
dengan hubungan sebagai berikut.
layar
d = ...................................(3.6)
kisi
Jika cahaya melawati celah majemuk (kisi) maka
y
cahaya itu akan mengalami difraksi atau pelenturan.
Bukti difraksi pada kisi ini dapat dilihat dari pola-pola
interferensi
yang terjadi pada layar yang dipasang dibelakangnya.
Pola interferensi yang dihasilkan memiliki syarat-syarat
seperti pada celah ganda percobaan Young. Syarat
interferensi tersebut dapat dilihat pada persamaan
berikut. Gambar 3.7
kisi difraksi
Interferensi maksimum : d sin = m
Interferensi minimum : d sin = (m ) ..(3.7)
b. y
D3 :
a. Orde terang terjadi jika memenuhi persamaan 3.7 sehingga diperoleh :
d sin = m
5 . 10-6 . sin 12o = 2 .
5.10-6 . 0,208 = 2 .
= 5,2 . 10-7 m
b. Jarak antara pola terang selalu sama yaitu sama dengan jarak terang pertama dengan
terang pusat, sehingga berlaku :
=m
5.106
= 1 . 5,2 .10-7
101
y = 1,04.10-2 m = 1,04 cm
REVIEW SOAL 3.5
Cahaya dengan panjang gelombang 6000 dijatuhkan tegak lurus pada kisi. Jika
interferensi maksimum (terang) orde kedua dengan sudut 15 (sin 15o = 0,25), maka
tentukan :
a. jarak antar pola terang berdekatan,
b. jumlah garis per cm pada kisi!
LATIHAN 3.2
1. Seberkas cahaya melewati celah 4. Dua sumber cahaya ( = 7200 )
tunggal yang sempit, menghasilkan
terpisah pada jarak 1,318 mm. Pada
interferensi minimum orde ketiga
saat mata melihat benda tersebut, mata
dengan sudut deviasi 30. Cahaya yang
berakomodasi menebal hingga
dipergunakan mempunyai panjang
berdiameter 0,4 mm. Berapakah jarak
gelombang 6000 . Tentukan :
terjauh sumber ke mata sehingga
a. lebar celahnya
obyek tersebut masih dapat terpisah
b. lebar terang pusat jika jarak
dengan jelas?
layarnya 50 cm!
5. Sebuah kisi memiliki 3000 garis tiap
2. Celah tunggal selebar 0,1 mm disinari
cm kita gunakan untuk menentukan
dengan cahaya berkas sejajar dengan
panjang gelombang cahaya. Sudut
panjang gelombang 6000 dan jarak
antara garis pusat dan garis pada orde I
layarnya 40 cm. Berapakah jarak
adalah 8 (sin 8 = 0,140). Dari hasil di
antara garis gelap ketiga dengan garis
atas, tentukan panjang gelombang
terang pusat pada layer?
cahaya itu!
3. Pada sebuah celah berupa lingkaran
6. Seberkas sinar monokromatik dengan
dengan diameter 0,2 mm dilewatkan
seberkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 5 x 10 7 m datang
panjang gelombang 6400 . Bila jarak tegak lurus pada kisi. Jika spektrum
celah ke layar pengamatan adalah 0,5 orde kedua membuat sudut 30 dengan
m, maka tentukan daya urai dari celah garis normal pada kisi, maka
tersebut! berapakah jumlah garis per cm kisi
yang digunakan?
42
C. Polarisasi Cahaya
Apakah polarisasi itu ? Polarisasi dapat didefinisikan sebagai pengurangan intensitas
karena berkurangnya komponen-komponen gelombangnya. Cahaya termasuk gelombang
transversal yang memiliki komponen-komponen yang saling tegak lurus. Komponen-
komponen inilah yang dapat hilang saat terjadi polarisasi. Polarisasi cahaya ini dapat
disebabkan oleh beberapa macam diantaranya seperti penjelasan berikut.
ip ip
ip ip
n1
n2
n2 r
r
sinar bias
(a)
(b)
Gambar 3.8
Polarisasi pembiasan dan pemantulan
ip + r = 90o
tg ip = ...................................(3.8)
Persamaan 3.8 inilah yang dikenal sebagai hukum Brewster sesuai nama ilmuwan yang
pertama kali mempelajarinya, Daved Brewter (1781-1868).
Penyelesaian
D1 : nu = 1
na = 1,33
D2 : ip
D3 :
Sudut yang harus diberikan pada cahaya adalah ip dan besarnya memenuhi hukum
Brewster.
43
tg ip =
1 3
tg ip = 1,33 = 4
ip = 37O
2. Absorbsi Selektif
Absorbsi selektif adalah penyerapan intensitas cahaya karena penyerapan yang
terseleksi yaitu penyerapan komponen-komponen cahaya tertentu. Bahan yang dapat
menyerap secara selektif ini dinamakan polarisator. Perhatikan Gambar 3.9.
Polarisator analisator
1
I = 2 I0
I0 I
Gambar 3.9
Polarisasi obserbsi selektif
1
Cahaya yang terpolarisasi intensitasnya menjadi I = I0. Bagaimana jika cahaya
2
terpolarisasi tersebut dilewatkan pada bahan polarisator lain dengan membentuk sudut
terhadap polarisator pertama? Secara eksperimen dapat diperoleh hubungan seperti
persamaan berikut.
I = I cos2
Atau I = I0 cos2 ..............................(3.9)
Penyelesaian
44
D1 : I = 36 wat/m2
= 60O
D2 : I2
D3 : Sesuai persamaan 3.9, intensitas cahaya yang keluar dari kedua polaroid di atas dapat
diperoleh :
1
I2 = 2 I cos2
1 1 2
= 2. 36.(2)
= 4,5 watt/m2
LATIHAN 3.3
1. Coba kalian tentukan syarat-syarat agar akan terjadi akibat absorbsi selektif
cahaya tak terpolarisasi akan itu?
mengalami polarisasi saat melalui 4. Dua buah kristal tourmalin, satu sama
batas medium udara kaca ! lain bersilangan dengan sudut 30.
2. Suatu cahaya dari udara menuju air (na Intensitas cahaya mula-mula yang
= 4/3). Supaya cahaya mengalami mengenai kristal pertama 15 watt/m.
polarisasi linier, maka tentukan : Berapakah intensitas cahaya yang
a. sudut datangnya, dapat dilewatkan oleh kedua kristal
b. sudut biasnya ! tadi ?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
absorbsi selektif ? Apakah gejala yang
Evaluasi Bab 3
Pilihlah jawaban yang benar pada soal soal berikut dan kerjakan di buku tugas kalian.
1. Pada percobaan Young (celah ganda), gelombang sinar yang dipakai adalah
jika jarak antara dua celahnya .
dijadikan dua kali semula, maka jarak A. 2,5 x 104mm D. 2,5 x 10
antara dua garis gelap yang berurutan
3
menjadi . mm
A. 4 kali semula B. 5,0 x 10mm E. 5,0 x 10mm
B. 2 kali semula C. 1,5 x 10mm
C. kali semula 3. Dalam melakukan percobaan Young,
D. kali semula untuk memperkecil jarak dua garis
E. tetap tidak berubah terang yang berdekatan dapat
2. Dua celah sempit ysng terpisah pada dilakukan dengan cara :
jarak 0,2 mm disinari tegak lurus. (1) memperbesar jarak antar dua celah
Garis terang ketiga terletak 7,5 mm (2) memperbanyak orde garis terang
dari garis terang ke-nol pada layar (3) mengganti cahaya yang panjang
yang jaraknya 1 m dari celah. Panjang gelombangnya lebih kecil
45
(4) menjauhkan layar dari celah bidang titik api lensa berjarak 0,56
A. jika 1, 2, 3 dan 4 benar mm. Panjang gelombang sinar adalah
B. jika 1, 2, 3 benar ....
C. jika 1 dan 3 benar A. 6,4 x 10 m D. 1,6 x 10 m
D. jika 2 dan 4 benar B. 5,6 x 10 m E. 11,2 x 10 m
E. jika 4 benar C. 4,0 x 10 m
4. Pada percobaan Young, dua celah 9. Seseorang bermata normal (titik
berjarak 1 mm diletakkan pada jarak1 dekatnya 25 cm) menggamati benda
meter dari sebuah layar. Bila jarak dengan mata berakomodasi
terdekat antara pola interferensi garis maksimum. Diameter pupil matanya 2
terang pertama dan garis terang mm dan mata peka terhadap cahaya
kesebelas adalah 4 mm, maka panjang 550.106 mm. Batas daya urai mata
gelombang cahaya yang menyinari orang itu adalah ....
adalah . A. 0,01 mm D. 1 mm
A. 1000 D. 4000 B. 0,08 mm E. 2 mm
B. 2000 E. 5000 C. 0,2 mm
C. 3500 10. Jarak dua lampu adalah 122 cm.
5. Cahaya dengan panjang gelombang Diameter pupil mata 1,5 mm dan
5x10-7m datang pada celah kembar panjang gelombang cahaya lampu
Young yang jaraknya 2 x 10-4mm. Pola 3000 . Jarak lampu tersebut ke
yang terjadi ditangkap pada layar yang pengamat yang paling jauh supaya
berada 1 meter dari celah kembar. lampu masih dapat dilihat terpisah
Jarak antara dua buah garis terang adalah ....
cm A. 2000 m D. 4000 m
A. 0,10 D. 1,00 B. 2500 m E. 5000 m
B. 0,25 E. 2,50 C. 3500 m
C. 0,50 11. Dengan menggunakan kisi difraksi,
6. Bila cahaya matahari mengenai suatu kita ingin mempelajari suatu spektrum
lapisan tipis minyak yang ada di atas cahaya matahari. Yang mana diantara
permukaan air, maka warna-warna warna-warna cahaya berikut yang
yang terlihat timbul karena .... paling lemah dilenturkan .
A. difraksi D. polarisasi A. biru D. kuning
B. refraksi E. reflaksi B. violet E. merah
C. interferensi C. hijau
7. Sebuah sinar monkromatik dengan 12. Sebuah kisi yang mempunyai 2 x 10
panjang gelombang 6000 garis/cm menerima seberkas sinar
didatangkan vertikal pada selaput monokromatis. Sudut deviasi garis
minyak yang indeks biasnya = 1,2. terang pertama yang dipakai 30.
Agar terjadi pelemahan sinar tebal Panjang gelombang sinar
minimum lapisan minyak tersebut monokromatis yang digunakan .
adalah .... A. 1000 nm D. 250 3 nm
A. 15 x 10 cm D. 25 x 10 cm
B. 750 nm E. 250 nm
B. 25 x 10 cm E. 25 x 10 cm
C. 500 nm
C. 25 x 10 cm
8. Suatu berkas sinar sejajar mengenai
13. Cahaya merupakan gelombang
tegak lurus suatu celah yang lebarnya
transversal. Hal ini dibuktikan
0,4 mm. Di belakang celah diberi lensa
berdasarkan percobaan yang
positif dengan jarak titik api 40 cm.
menunjukkan adanya .
Garis terang pusat (orde nol) dengan
A. difraksi D. refraksi
garis gelap pertama pada layar di
B. polarisasi E. refleksi
46
C. interferensi C. 1 dan 3
14. Jika terjadi polarisasi pada pemantulan 15. Dua buah kristal tourmalin, satu sama
sinar oleh suatu permukaan batas lain bersilangan dengan sudut 60O.
medium tembus cahaya, maka Intensitas cahaya mula-mula yang
(1) sudut antara berkas sinar jatuh dan mengenai kristal I adalah 20 watt/m.
berkas sinar pantul 90O maka intensitas cahaya yang keluar
(2) sudut pantul 57O dari kristal II adalah
(3) sinar sudut jatuh adalah kebalikan A. 10 watt/m
dari indeks bias B. 10 3 watt/m
(4) sudut antara berkas sinar pantul
C. 5 watt/m
dan sinar bias 90O
Yang benar adalah .... D. 5 3 watt/m
A. semua D. 2 dan 4 E. 2,5 watt/m
B. 1, 2, dan 3 E. 4 saja