Kinematika
Partikel
1
2
3
Tidak ada satupun benda yang berada dalam keadaan diam mutlak.
4
Bagian Fisika yang mempelajari gerak disebut Mekanika
Mekanika
Apa yang menyebabkab gerak?
Dinamika Kenapa lintasan lengkung?
5
Kinematika Partikel
6
Gerak mutlak
(gerak sesungguhnya)
Berdasarkan
acuan
Gerak relatif
(gerak semu)
Gerak
Gerak lurus
7
Gerak Lurus 1 Dimensi
8
Posisi Berapa posisi
mobil ??
r r
B B iˆ A A x (meter)
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
r r
B = - 3iˆ A = 5iˆ
z
Secara umum, posisi suatu benda r
k
dinyatakan dalam 3 dimensi sebagai
i
O j y
r = x i y j z k x
11
C
Jarak & Perpindahan
5 km
3 km
A B
4 km
Benda bergerak dari A ke B, lalu ke C.
Sebuah mobil yang pindah dari posisi A ke
posisi B, berapa jarak yang ditempuh dan Jarak tempuh (Δs) dari A ke C
perpindahannya? = AB + BC = 4 km + 3 km = 7 km
Jarak = 20 m Perpindahan = 20 m ke depan Perpindahan (Δr) dari A ke C = 5 km,
dengan arah dari A ke C.
12
Secara umum Jarak ≠ Perpindahan
Vektor Perpindahan
Vektor perpindahan didefenisikan sebagai perubahan vektor posisi dari posisi awal
(xi) pada t1 ke posisi akhir (xf) pada t2.
r
x r
Posisi Awal: x i = 4 0 iˆ
r r r
B xf xi A
Posisi Akhir: x f = -20iˆ
x (meter)
r r r
-30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 x = x f - xi
= -20iˆ - 40iˆ = -60iˆ
y v v v v
Posisi awal pada t1 : r1 = x1i y1 j z1k
t2 s
Posisi akhir pada t2 : r2 = x2 i y2 j z 2 k
v r t1 r = r2 - r1
r2
v = ( x2 - x1)i ( y2 - y1) j ( z2 - z1)k
r1
z
O v
13
x Magnitudo: r = x 2 y 2 z 2
r
Sebuah mobil awalnya berada pada x
r
posisi A, kemudian bergerak maju xf A B
C
sampai di B, lalu mundur sampai di C.
Tentukan jarak dan perpindahan total 0 10
r
20 x 30 40 50 60 70
i
mobil tersebut.
C A B
x (meter)
0 10 20 30 40 50 60 70 r
x
r
Posisi Awal:
Anak panah dari 0
ke posisi awal (A)
x i = 5 0 iˆ
r
Posisi Akhir:
Anak panah dari 0
ke posisi akhir (C)
x f = 30iˆ
Panjang jalan
Jarak 1: dari 50 ke 70
x1 = 2 0 m
Perpindahan: Anak panah dari posisi awal (A) ke
posisi akhir (C)
Jarak 2: Panjang jalan x2 = 40 m
dari 70 ke 30
Atau selisisih antara vektor posisi akhir dengan
Jarak Total = Panjang Jalan Total vektor posisi awal
r r r
x = x f - xi = 30iˆ - 50iˆ = -20iˆ
xt = 20 m + 40 m = 60 m
14
Uji Pemahaman
Sebuah mobil mulai bergerak dalam lintasan lurus dari A ke B, diteruskan
ke C, lalu ke D, dan akhirnya kembali ke A (berhenti).
A D B C
4 km 3 km
3 km 4 km
Tentukan jarak tempuh dan perpindahan mobil, sejak bergerak
hingga berhenti.
Jawab:
Jarak tempuh = 14 km
Perpindahan = 0
15
Soal Latihan
Sebuah mobil mulai bergerak dalam lintasan lurus dari A ke B (AB =4 km),
diteruskan ke C (BC=3 km), lalu ke D (CD=4km), dan akhirnya kembali ke
A.
A B C
PDG BKT
Berapa jarak rata-rata yang
ditempuh dalam waktu 1
jam atau 1 sekon?
Berangkat Jam: 08:00 Sampai Jam: 10:30
100 km
Apa beda antara kedua
kasus ini?
PSL PDG
17
Kecepatan dan Kelajuan Rata-Rata
v
Kecepatan rata-rata, vav
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi antara perpindahan dan
waktu tempuh,
r
v x Kecepatan rata-rata ≡ perpindahan dalam satu
v av = satuan waktu.
t
Kelajuan rata-rata, v av
Kelajuan rata-rata adalah perbandingan antara jarak yang ditempuh (Δx)
dengan selang waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut (Δt).
18
Soal Latihan
Sebuah mobil mulai bergerak dalam lintasan lurus dari A ke B (AB=4km),
diteruskan ke C (BC=3km), lalu ke D (CD=4 km), dan akhirnya kembali ke A.
A D B C
19
Kecepatan dan Kelajuan Sesaat
100 km
r r r r
v x (t t ) - x (t ) x dx
v (t ) = lim = lim =
t �0 t t �0 t dt
r
v dx Turunan pertama fungsi posisi terhadap waktu
v (t ) =
dt
21
Percepatan (Acceleration)
Percepatan Rata-rata r r r
� v v f - vi
Perubahan kecepatan per satuan waktu aav = =
t t
Percepatan sesaat
v d v Turunan pertama fungsi kecepatan
a = lim = terhadap waktu
t 0 t dt
r r 2r
r dv d dx d x
a= = = 2 Turunan kedua fungsi posisi terhadap waktu
dt dt dt dt
22
Representasi Grafik Berbagai Tipe Gerak
23
Review
Memplot Data dan Melukis Grafik
x y t x t v
0 10
0 5 1 10
5 7
2 10 2 10
10 3
4 15 3 10 15 0
6 20 4 10 20 -4
8 25 5 10 25 -6
24
Eksperimen Sederhana
Bayangkan anda sedang mengamati mobil yang diam di depan pos
polisi (dianggap sebagai titik nol). Catatlah posisi dan kecepatan
mobil terhadap pos setiap 1 s selama 5 s (Tampilkan dalam tabel).
25
Bayangkan anda berada di atas mobil yang bergerak dengan
kecepatan 72 km/jam = …. m/s.
26
Grafik posisi terhadap
Benda Diam waktu
x (m)
Posisi : tetap terhadap waktu
Kecepatan : nol
Percepatan : nol t (s)
Posisi, x (m)
Waktu,
t (s) A B C
0 0 5 -10
1 0 5 -10
2 0 5 -10
3 0 5 -10 Grafik percepatan terhadap
waktu
Grafik kecepatan terhadap a (m/s2)
v (m/s) waktu
3
2
t (s)
1
t (s)
0
-1 0 1 2 3 4
-2
-3
27 Simulasi
Gerak Dengan Kecepatan Tetap
Kecepatan : Tetap / Konstan ---> GLB
Percepatan : Nol
Posisi : Berubah secara beraturan (bertambah atau berkurang)
Dalam setiap selang waktu yang sama akan menempuh jarak yang
sama
Kecepatan, v
v (m/s) Waktu, (m/s)
Grafik kecepatan terhadap waktu
t (s)
A B C D
0 2 5 10 -3
t (s) 1 2 5 10 -3
2 2 5 10 -3
3 2 5 10 -3
4 2 5 10 -3
28
x (m/s)
Grafik posisi terhadap waktu Posisi, x (m)
Waktu,
t (s) A B C D
0 0 0 0 0
1 2 5 10 -3
t (s) 2 4 10 20 -6
3 6 15 30 -9
4 8 20 40 -12
Simulasi
29
Gerak Dengan Percepatan Tetap
Percepatan : Tetap / Konstan
Kecepatan : Berubah secara beraturan ---> GLBB
Dalam setiap selang waktu yang sama kecepatan naik atau
turun dengan jumlah yang sama
Posisi : Berubah, tetapi dalam selang waktu yang sama
penambahan dan pengurangannya tidak sama.
t (s) 0 2 5 -2 -3
1 2 5 -2 -3
2 2 5 -2 -3
3 2 5 -2 -3
30
v (m/s)
Grafik kecepatan terhadap waktu
Kecepatan, v (m/s)
Waktu,
t (s) A B C D
t (s) 0 0 0 0 0
1 2 5 -2 -3
2 4 10 -4 -6
3 6 15 -6 -9
Simulasi Simulasi
31
Analisis Grafik Posisi terhadap Waktu
x(m)
Kecepatan rata-rata dalam selang waktu
t=1s dan t =4s :
x x4 - x1 20 - 5 15
= = = = 5m / s
Δx = 10 m t t4 - t1 4 -1 3
35
Hubungan antara grafik
x-t, v-t dan a-t
36
Persamaan Gerak
Suatu mobil bergerak dengan kecepatan konstan 5 m/s selama 4 s.
v (m/s)
t (s)
Δx
Δx1 Δx2 Δxi ΔxN
t
t ta tb
ta tb
Δx = Δx1 + Δx2 + Δx3 + … + ΔxN
v(ti)
xi = v ti t
ti
Δt
38
Δx = Δx1 + Δx2 + Δx3 + … + ΔxN
N N
= x = v t t
i =1
i
i =1
i i Dengan cara yang sama, dapat
diperoleh
Untuk menaikkan ketelitian
r r
Δt nol, N ∞
v t = �
a t dt
Penjumlahan menjadi penjumlahan
kontinu (integral).
Σ ----> ∫
tb
x = �v t d t
ta
r r
x t = v t dt
�
39
Gerak Dengan Percepatan Tetap
r r
a t =a --> Konstanta Persamaan Posisi Sesaat
r r r r
v t =� a t dt x t = �
v t dt
r r r r r
v t =� adt x t = vo at dt
�
r r
v t = at C r r 1 r 2
x t = vo t at C
2
r r
v t = 0 = a .0 C r r 1 r
x 0 = vo .0 a .0 C
r r 2
C = v t = 0 �v o r r
C = x 0 �x o
r r r
v t = v o at r r r 1 r 2
x t = x0 v o t at
Persamaan Kecepatan Sesaat 2
40
r
Hubungan antara x ( t,) v (t ) dan a (t )
r
r dx dv
v= a =
dt dt
Turunan Turunan
r v
x (t ) v (t ) a (t )
Integral Integral
r r r r
x t = �v t dt v t = �
a t dt
41
Kemungkinan model soal Kemungkinan model
jawaban yang diminta
1. Narasi / Cerita ? Essay 1. Angka
2. Grafik 2. Grafik
Gerak Gerak
42
43
Gambar di sebelah kiri
menunjukkan grafik posisi
terhadap waktu suatu motor ketika
mulai bergerak pada lintasan lurus.
44
Gambar di sebelah kiri menunjukkan
grafik kecepatan terhadap waktu Sebuah motor bergerak dengan kecepatan
suatu motor ketika mulai bergerak tetap 20 m/s tetap. Awalnya motor
pada lintasan lurus. berada pada posisi 50 m.
t (s) x (m)
0 50
1 70 Posisi sebuah motor dinyatakan
2 90 oleh persamaan:
3 110
x t = 50 20t meter
4 130
5 150
6 170
7 190
8 210
45
v Gambar di sebelah kiri menunjukkan
grafik kecepatan ( ) terhadap waktu
v
(t) suatu motor ketika mulai bergerak
dari keadaan diam dalam lintasan
t s lurus.
r r r
v t = v o at
r r r 1 r 2
x t = x0 v o t at
2
48
Dua kereta berjalan pada lintasan lurus beriringan. Kereta
pertama berjalan dengan kecepatan 36 km/jam. Kereta kedua,
mendekati dari belakang, berjalan dengan kecepatan 72 m/s. Saat
kereta kedua berada pada 25 m dibelakang kereta pertama,
operatornya menekan rem dan menghasilkan perlambatan 2 m/s2.
Apakah kedua kereta akan bertabrakan?
Bila ya, kapan?
49
Lukislah grafik dari soal di atas
50
Gerak Jatuh
(Gerak Vertikal)
51
Gerak Jatuh + Bila arah ke atas ditetapkan sebagai
arah positif, maka:
g = - gˆj
- Persamaan kecepatan setiap saat
r r r
v t = v o at
r r r
v t = v o gt
r r
v t = v o - 10 t
Gerak jatuh adalah gerak yang Persamaan posisi setiap saat
r r r 1 r 2
dipercepat oleh gravitasi bumi
x t = x 0 vo t at
at = g 2
r r r 1 r 2
g : percepatan gravitasi bumi y t = y 0 v o t gt
2
g = 9,8 m/s2 ≈ 10 m/s2 r r r
{arah menuju pusat bumi} y t = y 0 v o t - 5t 2
52
Gerak Jatuh Bebas Gerak Vertikal ke Atas
r
v ymaks = 0
r
vt
r
vo r
ymaks
r
yt
vo = kecepatan awal r
yo
yo = ketinggian awal
vt = kecepatan pada
waktu t
yt = ketinggian pada r
waktu t y=0
ymaks = ketinggian
53 maksimum
Gerak Dua
Dimensi
54
Gerak Parabola
Gerak parabola (gerak peluru):
gerak dengan lintasan berbentuk parabola
55
Lintasan gerak parabola selalu dalam Bidang gerak peluru ini dapat disebut
bidang vertikal yang ditentukan oleh bidang x-y, dengan sumbu-x dalam
arah kecepatan awal. arah horizontal dan sumbu-y arah ke
atas.
y
x
ax = 0
voy vo
θ
x
vox
ax = 0 ay = - g
58
Komponen gerak pada arah Komponen gerak pada arah vertikal
horizontal (gerak dengan (gerak dengan percepatan tetap
kecepatan tetap GLB) GLBB)
ax = 0 ay = - g
v x t = vox v y t = v oy a y t
v x t = v o cos q v y t = v o sin q - gt
x t = x0 v ox t
1
y t = y o v oy t a y t 2
2
1 2
x t = x0 vo cos q t y t = y o v o sin q t - gt
2
59
v = v x2 v y2
-1
vy
= tan
vx
v x t = v o cos q x t = x0 vo cos q t
1 2
v y t = v o sin q - gt y t = y o vo sin q t - gt
2
Pada tinggi maksimum, vy = 0
60
Penentuan Pusat koordinat
xo = 0
m
0 yo = 0
m
xo = 0 m
Tentukan xo dan yo untuk
yo = 50
m Gambar di atas.
y
x y=0
61
0
Penentuan Pusat koordinat yang dipakai
pada kuliah ini:
Permukaan tanah, y = 0
0 x
62
y
yo = 0
vo xo = 0
ymaks
θ
x
xmaks
yo ymaks
yo
xo
xmaks
xo
63
xmaks
Penentuan Pusat koordinat
xo = 0
m
0 yo = 0
m
xo = 0 m
Tentukan xo dan yo untuk
yo = 50
m Gambar di atas.
y
x y=0
64
0
Ketinggian Maksimum 1
y m = y o vo sin q t m - gt m 2
2
v y t = v o sin q - gt
ym - yo = H
Pada ketinggian
maksimum, 1
H = v o sin q t m - gt m 2
vy = 0 2
2
vo sin q 1 vo sin q
0 = vo sin q - gt H = vo sin q - g
g 2 g
vo sin q tm
t= vo 2 sin 2 q
g H=
2g
(Waktu untuk mencapai ketinggian
maksimum) ym = H yo
1 2 vo sin q
2 2
y t = y o v o sin q t - gt ym = y0
2 2g
65
Jarak Maksimum Untuk yo = 0,
Pada jarak maksimum, y(t) maka
1 2
=0 vo sin q t - gt = 0
1 2 2
y t = y o v o sin q t - gt 1
2 t (vo sin q - gt ) = 0
2
1
yo vo sin q t - gt 2 = 0 2vo sin q
2 t=
Tentukan t dengan rumus g
abc, lalu substitusi ke dalam Substitusi ke dalam x(t):
x(t).
x t = x0 v o cos q t
2 v o sin q
x m = x0 v o cos q
g
v o2 sin 2q
x m = x0
g
66
Sudut tembak yang menghasilkan jarak terjauh
vo2 sin 2q
Jarak terjauh, x m = x0
g
xm akan maksimum bila sin2θ bernilai maksimum. Nilai
maksimum sin2θ adalah 1, yaitu saat 2θ = 90 atau θ =
45o.Jadi sudut tembak yang menghasilkan jarak terjauh
adalah 45o
67
Berapa jarak AT bila peluru
Contoh kasus dilempar dengan kecepatan awal
25 m/s? Ketinggian tangan saat
melempar adalah 2 m dari lantai
P A
68
Seekor burung gagak terbang horizontal
dengan kelajuan tetap 2.70 m/s saat
melepaskan sebutir biji dari paruhnya. Biji
tersebut mendarat di pantai 2.10 s
kemudian. Berapa”
Ketinggian burung terbang, jarak jatuh biji
kecepatan biji sesaat sebelum mendarat?
69
Shoot the monkey
Seorang pemburu akan menembak seekor monyet yang
sedang bergantung pada dahan sebuah pohon. Si pemburu
mengarahkan senjata tepat ke arah si monyet. Tetapi si
monyet menjatuhkan dirinya pada saat yang bersamaan
dengan peluru lepas dari senjata si pemburu. Apakah peluru
akan mengenai si monyet?
70
71
72
Gerak Relatif
Kecepatan benda yang terlihat
(terukur) oleh pengamat
bergantung tidak hanya pada
gerak benda, tetapi juga pada
gerak pengamat tersebut.
A
P Arah arus
O
74
Orang B melihat orang C bergerak lebih
lambat daripada yang dilihat orang A
r r
VCA = -2iˆ VBA = 3iˆ
r
Kecepatan C terhadap A: VCA = 10iˆ r
r VCB = -2iˆ - 4iˆ = -6iˆ
Kecepatan B terhadap A: VBA = 4iˆ
r r r
X CA = X BA X CB
r
X CA : Posisi C terhadap acuan diam A
r
X CB : Posisi C terhadap acuan bergerak B
r : Posisi acuan bergerak B terhadap acuan diam A
X BA
r r r
VCA = VBA VCB
r : Kecepatan C terhadap acuan diam A
VCA
r : Kecepatan C terhadap acuan bergerak B (Kecepatan C terhadap lantai berjalan)
VCB
r : Kecepatan acuan bergerak B terhadap acuan diam A
VBA
(Kecepatan lantai berjalan terhadap pengamat A)
77
Gerak Relatif 2 Dimensi
Sebuah perahu akan menyeberangi suatu sungai
berarus. Perahu di arahkan membentuk sudut α Arah
arus
terhadap arah arus dengan kelajuan VPA . r
Sedangkan kelajuan arus adalah VA. VPA
Bagaimana lintasan perahu dan di mana posisi
r
perahu saat sampai diseberang? VA x
78
Diperlukan dua acuan untuk menganalisis masalah gerak relatif.
Perhatikan posisi perahu suatu saat!
P : Perahu yang melintasi sungai berarus
O : Pengamat yang diam di pinggir sungai (acuan diam)
A : Suatu titik pada air sebagai acuan bergerak
(dapat diwakili oleh daun di permukaan air)
P rP = rA rPA
r r
rPA rP : Posisi perahu terhadap pengamat diam di O
r : Posisi acuan bergerak (A) terhadap O
r rA
rP r
A rPA : Posisi perahu terhadap acuan bergerak
r r r r r r
rA drP drA drPA VP = VA VPA
=
dt dt dt
O
r
VP : Kecepatan perahu yang terlihat oleh pengamat diam di O
r
VA : Kecepatan acuan bergerak terhadap O (= kecepatan arus sungai)
r
VPA : Kecepatan perahu terhadap arus sungai (kecepatan perahu dijalankan)
79
Perahu di arahkan membentuk sudut α terhadap arah arus dengan kelajuan VPA .
Sedangkan kelajuan arus adalah VA.dengan arah β (β = 0).
C
r r r
B VP = VA VPA
80
Kecepatan perahu menurut pengamat di pinggir sungai:
VP = VPx 2 VPy 2
-1
VPy
Arah gerak perahu q = tan
: VPx
AB
Waktu untuk sampai t=
diseberang: VP
Contoh:
Suatu perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 100 m.
Air sungai mengalir dengan kelajuan 2 m/s ke arah Selatan.
Perahu dijalankan dengan kelajuan 5 m/s. Berapa sudut
perahu harus diarahkan supaya perahu bergerak lurus ke
arah Timur. Berapa waktu yang diperlukan perahu untuk
81sampai di seberang?