Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 5

1.Abdi Berlian
2.Ameita Amelia Pratiwi
3.Dinda Citra Wulandari
4.Muhammad Farhan
5.Nayya Imelda
Here is where your presentation begins
Pengertian
Teori relativitas adalah teori yang membahas mengenai kecepatan dan
percepatan yang diukur secara berbeda melalui kerangka acuan.
Konsep dasar dari teori relativitas disusun oleh Albert Einstein terdiri
dari dua jenis, yaitu
o Teori relativitas khusus
o Teori relativitas umum
Albert Einstein
Albert Einstein adalah fisikiawan teoretis
kelahiran Jerman. Secara luas diakui sebagai
salah satu fisikiawan terbesar sepanjang masa.
Einstein terkenal atas pengembangan teori
relativitas, tetapi ia juga membuat konstribusi
peting terhadap pengembangan teori mekanika
kuantum.
A. Relativitas Newton
 Suatu benda dianggap bergerak jika sudah diambil suatu kerangka khusus
yang dianggap sebagai kerangka acuan.
 Contoh pada saat pengendara sepeda motor melewati orang yang sedang
duduk di pinggir jalan. Dari kejadian tersebut, pengendara sepeda motor
sedang bergerak terhadap orang yang duduk, tetapi diam terhadap sepeda
motor. Jadi, keadaan diam atau bergerak adalah relatif.
 Dalam suatu kejaidan terdapat pengamat dan kerangka acuan. Kejadian
merupakan peristiwa fisika yang terjadi dalam suatu ruang dan waktu
tertentu. Pengamat merupakan alat ukur yang melakukan pengukuran
terhadap suatu kejadian. Kerangka acuan merupakan suatu sistem
koordinat yang digunakan pengamat untuk meentukan posisi kejadian
dalam suatu ruang.
1. Transformasi Galileo
 Transformasi Galileo terbatas pada kerangka acuan inersial,
yaitu suatu kerangka acuan yang berada dalam keadaan diam
atau bergerak dengan kecepatan konstan terhadap kerangka
acuan lain pada garis lurus.
 Seorang pengamat memerlukan suatu kerangka acuan dengan
menggunakan sistem koordinat empat dimensi, yaitu tiga
koordinat ruang (x, y, dan z) dan satu koordinat waktu (t).
 Titik asal kedua kerangka acuan berimpit.
Transformasi Galileo untuk koordinat dan waktu dapat dirumuskan :

x' = x-vt x = x’ + vt
Sedangkan
y’ = y y = y’
Kebalikan transformasinya :
z’ = z z = z’
t’ = t t = t’

Transformasi Galileo untuk kecepatan dengan meurunkannya terhadap


waktu:

ux‘ = ux – v Sedangkan u x = ux ’ + v
uy’ = uy Kebalikan transformasinya : u y = uy ’
uz’ = uz u z = uz ’
Keterangan:
ux’ = komponen kecepatan benda sejajar sumbu x’ pada kerangka
acuan S’
uy’ = komponen kecepatan benda sejajar sumbu y’ pada kerangka
acuan S’
uz’ = komponen kecepatan benda sejajar sumbu z’ pada kerangka
acuan S’

Transformasi Galileo untuk percepatan dengan menurunkan kecepatan


terhadap waktu :
ax ’ = a x
ay ’ = a y
az’ = az
B. Relativitas Klasik
Transformasi Galileo mempelajari bagaimana peristiwa
fisika didalam suatu sistem koordinat S yang bergerak
dengan kecepatan tetap terlihat dari kacamata suatu sistem
S' yang bergerak dengan kecepatan tetap yang lain.
Jarak merupakan besaran invarian terhadap transformasi Galileo

Diperoleh dari percobaan pengamatan

Untuk pengamat diam O : x, y, x, t

Untuk pengamat bergerak O’ : x’, y’, z’


sehingga
x' = x-vt
y’ = y Trans, koord. Galileo
z’ = z
t’ = t

ux = u x – v
uy = u y Trans, Kecepatan Galileo
uz = u z
Kerangka Acuan Mutlak

Dengan menarik anologi dari


gelombang mekanik, maka gelombang
elektro magnetik merambat dalam
medium, yaitu medium yang di
hipotesiskan sebagai “eter”.

Bila eter ada dalam keadaan tak


bergerak mutlak, maka zat perantara
ini sangat baik.

Jadi, disimpulkan bahwa eter itu tidak


pernah ada dan sekaligus tidak ada
kerangka acuan mutlak.
Postulat Einstein

Postulat pertama Postulat kedua


Hukum-hukum fisika dapat Cepat rambat cahaya dalam
menyatakan dalam persamaan- ruang bebas sama harganya
persamaan matematika yang sama bagi semua pengamat, dan
bentuknya bagi semua kerangka tidak bergantung pada keadaan
acuan inersial. gerak pengamat.
2. Transformasi Lorentz
 Transformasi Galileo hanya berlaku jika kecepatan-kecepatan yang
digunakan tidak bersifat relativistik, yaitu jauh lebih kecil dari kecepatan
cahaya, c. sebagai contoh, pada persamaan 6 transformasi Galileo berlaku
untuk kecepatan cahaya, karena cahaya yang bergerak di S' dengan
kecepatan Ux' = c akan memiliki kecepatan c+ v di S. sesuai dengan teori
relativitas bahwa kecepatan cahaya di S juga adalah c. sehingga,
diperlukan persamaan transformasi baru untuk bisa melibatkan kecepatan
relativistik.
 Berdasarkan teori relativitas, S' yang bergerak ke kanan relatif terhadap s
ekivalen dengan S yang bergerak ke kiri relatif terhadap S.
Pada gambar ini Kerangka acuan S bergerak ke
kanan dengan kecepatan v relatif terhadap
kerangka S. kita asumsikan transformasi bersifat
linier dalam bentuk:
x = γ (x' + vt') .................................................. (1)
y = y' ................................................................(2)
z = z' ................................................................ (3)
Kita asumsikan bahwa y dan z tidak berubah karena
diperkirakan tidak terjadi kontraksi panjang pada
arah ini.
Persamaan invers harus memiliki bentuk yang sama
di mana v diganti dengan -v, sehingga diperoleh:
x' = γ (x - vt) .................................................. (4)
Untuk menentukan hubungan t dan t', kita
gabungkan persamaan (1) dan (4), sehingga
diperoleh:
x' = γ (x - vt) = γ { γ (x' + vt') - vt}
Diperoleh nilai t = γ (t' + vx'/c2). Sehingga secara
keseluruhan didapatkan:
yang menyatakan persamaan transformasi Lorentz. 
Untuk transformasi kecepatan relativistik dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan (6),
yaitu:
Sehingga, dari kedua persamaan tersebut
diperoleh: Δt = γ.Δtp ..................................................... (14)
t2 - t1 = γ (t2' – t1') ............................................. Sebelum melakukan perjalanan ke ruang antariksa,
(13) seorang astronaut memiliki laju detak jantung
Waktu di antara kejadian yang terjadi pada terukur 80 detak/menit. Ketika astronaut
tempat yang sama dalam suatu kerangka mengangkasa dengan kecepatan 0,8 c terhadap
acuan disebut waktu patut, tp. Dalam hal ini, Bumi, berapakah laju detak jantung astronaut
selang waktu Δtp = t2' – t1' yang diukur dalam tersebut menurut pengamat di Bumi?
kerangka S' adalah waktu patut. Selang waktu Penyelesaian:
Δt yang diukur dalam kerangka sembarang Kecepatan astronaut terhadap Bumi:
lainnya selalu lebih lama dari waktu patut. v = 0,8 c
Pemekaran waktu ini disebut dilatasi waktu, v/c = 0,8
yang besarnya:
Y dapat ditentukan dengan persamaan :
Waktu patut, Δtp adalah selang waktu detak jantung
astronaut yang terukur di Bumi. Jadi, Δtp = 1
menit/80 detak.
Selang waktu relativistik, Δt adalah selang waktu
detak jantung astronaut yang sedang mengangkasa
diukur oleh pengamat di Bumi. Pemekaran waktu
dihitung melalui persamaan (14):
Δt = γ . Δtp = 10/6 (1menit/80 detak) = 1
menit/((6/10) x 80 detak) = 1 menit/48 detak.
Untuk menentukan panjang tongkat di kerangka S,
didefinisikan bahwa l = x2 – x1. Berdasarkan invers
dari persamaan (18) akan diperoleh:
x2' = γ (x2 – vt2) ................................................. (15)
dan
x1' = γ (x1 – vt1) ................................................. (16)
Karena waktu pengukuran x1 sama dengan waktu
pengukuran x2, maka t1 = t2, sehingga:
Kereta Api Mengecil
Kereta api yang melaju dengan kecepatan yang
mendekati kecepatan cahaya akan tampak lebih
pendek, tetapi tingginya tidak berubah. Hal ini tidak
tampak pada kecepatan rendah. Sebuah mobil yang
melaju dengan kecepatan 160 km (100 mil) per jam
akan tampak mengecil satu per dua triliun persen.
Dalam persamaan-persamaan itu waktu tampak
ditandai dengan tanda minus. Jadi, apabila panjang
mengecil, sebaliknya waktu membesar. 
Contoh soal
Sebuah tongkat dengan panjang 50 cm, bergerak
dengan kecepatan v relatif terhadap pengamat dalam
arah menurut panjangnya. Tentukan kecepatannya,
jika panjang tongkat menurut pengamat adalah 0,422
m!
Penyelesaian:
Diketahui: 
l0 = 50 cm = 0,5 m
l = 0,422 m
Ditanya: v = ... ?
Pembahasan :
Berdasarkan persamaan (17) maka kita dapat
menentukan kecepatan benda, yaitu:
Terima Kasih
selesai sudah materi ini seperti
anda yang selesai tanpa
memulai :)

Anda mungkin juga menyukai