x' x vt
dx' dx d
(vt )
dt dt dt
dx' dx d
ux ', u x , dan (vt ) v,
dt dt dt
Sehingga kita peroleh
ux ' ux v
Transformasi Galileo (5)
Berikutnya
y' y
dy ' dy
dt dt
uy ' uy
Dengan cara sama, diperoleh
uz ' uz
Jadi transformasi galileo untuk kecepatan adalah
ux ' ux v
uy ' uy
uz ' uz
Transformasi Galileo (6)
Transformasi kebalikannya adalah
u x u x 'v
uy uy '
uz uz '
Disini
ux’ adalah komponen kecepatan benda sejajar
sumbu X’
uy’ adalah komponen kecepatan benda sejajar
sumbu Y’
uz’ adalah komponen kecepatan benda sejajar
sumbu Z’
Transformasi Galileo (7)
Transformasi Galileo untuk Percepatan
u x ' ux v
du x ' du x dv
dt dt dt
du x ' du x dv
ax ' , ax , dan 0
dt dt dt
sebab v konstan, sehingga :
ax ' ax
Dengan cara yang sama kita peroleh
ay ' ay
az ' az
Transformasi Galileo (8)
Jadi transformasi Galileo untuk percepatan adalah
ax ' a x
a y ' a y
az ' a z
Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa
F’=ma’ sama dengan F=ma, sebab a’ = a
Perhatikan bahwa hukum-hukum mekanika berlaku
sama baik pada kerangka acuan S’ ataupun kerangka
acuan S.
Ini adalah sesuai dengan prinsip relativitas Newton
Transformasi Galileo (9)
Contoh :
Sebuah kereta bergerak dengan kecepatan konstan 60
km/jam. Di dalam kereta, Amir berjalan dengan
kecepatan 5 km/jam searah dengan gerak kereta.
Berapa kecepatan amir menurut orang yang diam di
tepi rel?
Jawab
Kecepatan kereta (kerangka acuan S’) thd kerangka
acuan S adalah v = 60 km/jam
Kecepatan Amir berjalan terhadap kereta (kerangka
acuan S’) adalah ux’ = 5 km/jam
Transformasi Galileo (10)
Kecepatan Amir menurut orang yang diam di tepi rel
(kerangka acuan S) yaitu ux
u x ' u x v atau
ux ux ' v
5 km/jam 60 km/jam
65 km/jam
Postulat Einstein
Teori relativitas khusus bersandar pada dua postulat.
y' y z' z
x' vt v
t ' x
x 2
c
t Trans. Lorentz balik
1 v2 c2
1 v2 c2
Tranformasi Lorentz untuk kecepatan
Jika kejadian yang diamati oleh pengamat 0 bergerak
dengan kecepatan u(ux, uy, uz) dan kejadian yang sama ini
diamati oleh pengamat 0’ yg bergerak dengan kecepatan u’
(ux’, uy’, uz’) Transformasi Lorentz untuk kecepatan adalah :
2 v2
ux - v v uz 1 2
'
ux uy 1 2 c
ux - v ' c u 'z
1- 2 u y u xv
c u xv 1- 2
1- 2 c
c x’ pd kerangka acuan S’
ux’ = kecepatan benda sejajar sb
uy’ = kecepatan benda sejajar sb y’ pd kerangka acuan S’
uz’ = kecepatan benda sejajar sb z’ pd kerangka acuan S’
ux = kecepatan benda sejajar sb x pd kerangka acuan S
uy = kecepatan benda sejajar sb y pada kerangka acuan S
uz = kecepatan benda sejajar sb z pada kerangka acuan S
v = kec kerangka acuan S’ terhadap kerangka acuan S
c = kecepatan cahaya dalam vakum 3 x 108 m/s
v2 v2
ux ' v uy' 1 2 uz ' 1 2
ux c u c
ux ' v uy z
u x 'v
1 2 u ' v
c 1 2 x 1 2
c c
Kecepatan relatif berdasarkan relativitas Einstein
Jika dua buah benda bergerak sejajar, masing-masing dengan
kecepatan vA dan vB maka kecepatan relatif A terhadap B
sebagai acuan dapat dinyatakan oleh persamaan :
Penjumlahan KlasikPenjumlahan relativitas
VAB = vA - vB vA vB
v AB
vA vB
1 2
c
Penjumlahan kecepatan relatif
Jika dua kecepatan v1 dan v2 dijumlahkan, hasil yang diperoleh
adalah
v1 benda
v1 = laju v2 I terhadap tanah
vv = laju benda II terhadap benda I
2 v1.v2
1 benda
v = laju 2 II terhadap tanah
c
c = kecepatan cahaya
Contoh
2. Seorang pengamat di S mencatat kejadian pada x = 3 m dan t
= 10-8 s. Sistem S’ bergerak dengan kecepatan 0,6 c terhadap
sistem S searah sumbu x ( kecepatan cahaya 3 x 108 m/s)
a. Tentukan koordinat dan waktu yang dicatat oleh pengamat
di sistem S’ berdasarkan persamaan transformasi Loremtz
dan Galileo
b. Apakah hasil yang diperoleh pertanyaan (a) sama? jelaskan!
m0 v 2 v2
K 2
v m0 c 1 2 - m0 c 2
v c
1 2
c
dapat pula dituliskan dalam bentuk
K mc 2 - m0 c 2
2
Besaran m0c disebut energi diam partikel dan
dinyatakan dengan E0. Jadi sebuah partikel yang
bergerak memiliki energi E0 dan tambahan energi K,
sehingga energi total relativistik E partikel adalah
E E0 K m0c 2 K mc 2
cv
f fo
cv
Radiasi tegak lurus arah gerak
f fo 1 v2 c2
2. Teori Kuantum Radiasi Elektromagnetik
Teori Rayleigh-Jeans
Reyleigh dan Jeans menggunakan pendekatan fisika klasik untuk
menjelaskan spektrum benda hitam, karena pada masa itu fisika kuantum
belum diketahui.
Mereka meninjau radiasi dalam rongga bertemperatur T yang dindingnya
adalah pemantul sempurna sebagai sederetan gelombang elektromagnetik
berdiri
Rumus Rayleigh-Jeans
8f 2 kTdf
u f df
c3
2. Teori Kuantum Radiasi Elektromagnetik
Hukum radiasi planck
Planck menemukan rumus dengan menginterpolasikan rumus wein dan
rumus Rayleigh-Jeans dengan mengasumsikan bahwa terbentuknya radiasi
benda hitam adalah dalam paket-paket energi.
E hf
h 6.626 *10 23 J / s
Konsep paket energi atau energi terkuantisasi ini merupakan hipotesis Max
Planck yang merupakan rumus yang benar tentang kerapatan energi radiasi
benda hitam.
2. Teori Kuantum Radiasi Elektromagnetik
Teori Foton
Foton atau kuanta merupakan paket-paket energi diskrit pada radiasi
elektromagnetik. Tiap energi pada foton tergantung pada frekuensi f .
hc
E hf
Sebuah foton akan bergerak dengan kecepatan cahaya, jika foton bergerak
dibawah kecepatan tersebut maka foton tidak ada. Foton hanya memiliki
energi kinetik dan massa diamnya adalah nol. Sedangkan momentumnya:
E hf h
p
c c
2. Teori Kuantum Radiasi Elektromagnetik
Efek Fotolistrik
Efek fotolistrik adalah peristiwa lepasnya elektron dari permukaan logam yang
tembaki oleh foton.jika logam mengkilat di iradiasi, maka akan terjadi
pancaran electron pada logam tersebut.
Cahaya dengan frekuensi lebih besar dari frekuensi ambang yang akan
menghasilkan arus elektron Foton.
Energi maksimum yang terlepas dari logam akibat peristiwa fotolistrik adalah
2. Teori Kuantum Radiasi Elektromagnetik
Efek Compton
Menurut Compton radiasi yang terhambur mempunyai frekuensi lebih kecil
dari pada radiasi yang datang dan juga tergantung pada sudut hamburan.
Dari analisis Compton, hamburan radiasi elektromagnetik dari partikel
merupakan suatu tumbukan elastik.
h
' 1 cos
mo c
3. SIfat Gelombang dari Partikel
Gelombang De Broglie
Postula De Broglie menyatakan dualisme gelombang-materi selain berlaku
pada radiasi elektromagnetik, juga berlaku bagi materi.
Foton berfrekuensi v mempunyai momentum
h
Et
4
4. Persamaan Schrodinger
h 2 d 2
2 2
V E
8 m dx