Anda di halaman 1dari 26

RELATIVITAS

Part-2
D. AKIBAT POSTULAT EINSTEIN (EFEK
RELATIVISTIK)
 Dilatasi waktu →semua jam akan berjalan lebih lambat
menurut seorang pengamat yang berada dalam keadaan gerak
(relatif)
 Kontraksi panjang→Panjang yang diukur akan lebih
pendek dalam kerangka pengamatan yang bergerak dengan
laju tetap terhadap kerangka diam objek
 Efek Doppler Relativistik →Karena cahaya tidak
membutuhkan zat perantara,perumusan pengukuran frekuensi
cahaya berbeda dengan perumusan pengukuran frekuensi
bunyi
 Waktu adalah relatif→Karena jam yang berada dlm
sistem koordinat yg sedang bergerak relatif berjalan dengan
laju berbeda
 Simultanitas adalah relatif→2 peristiwa yang terjadi
secara serempak dalam satu kerangka acuan tidak akan lagi
serempak dalam kerangka acuan yang lain yang sedang
bergerak
Fisika Klasik dan Fisika Modern
Fisika Klasik – Larger, gerak lambat
 Mekanika Newton
 Elektro Magnetik (Listrik Magnet) dan
Gelombang
 Termodinamika

Fisika Modern
 Relativity – Fast moving objects
 Mekanika Kuantum – very small
10% c
Speed

Classical Relativisti
c

Atomic/molecular size
Size

Quantum Classical
4. Transformasi Lorentz-1
•Transformasi galileo (waktu+kecepatan) tidak cocok dengan kedua
postulat Einstein gagal. Prove it!
•Transformasi Galileo hanya berlaku u/ v rendah sedangkan u/ v tinggi
tidak berlaku
•Perlu ada transformasi lain yang taat 2 postulat Einstein dan cocok dgn
hasil exp xv
t v
x t
TRANSFORMASI LORENTZ

x x
y 1  2 2
v/c 1v/2 2
c
y  y y  y
z  z z  z
x
z tv/
x c2 tv
x/c2
t t
1v/
2 2
c 1v/
2
c2
Transformasi Transformasi balik
Transformasi Lorentz-2

  v/c

1
 
1 v / c
2 2

pasti donk  1
Akibat-akibat transformasi Lorentz-1
(1) Relativitas Simultan: Jika dua peristiwa terjadi pada waktu yang sama
dalam kerangka S, tetapi pada kedudukan yang berbeda, maka dua
peristiwa tersebut tidak terjadi pada waktu yang sama di kerangka S’. Jika
tA=tB maka Peristiwa-peristiwa yang simultan pada salah satu sistem
inersial, maka tidak simultan di kerangka inersial yang lain.
v
t A '  t B ' 2 ( xB  x A )
c
(2) Kontraksi Panjang Lorentz. Misalkan sebuah batang diam pada sumbu
x’ di kerangka inesia S’. Salah satu ujungnya di titik asal (x’=0) dan ujung
lainnya di L’ (sehingga panjangnya di kerangka S’ adalah L’). Berapa
panjang batang tersebut diukur dari kerangka S? Karena batang bergerak
terhadap kerangka S maka pada saat t=0, ujung kiri batang x=0 sedangkan
pada ujung kanan x=L’/, sehingga panjang batang dalam kerangka S
adalah
L'
L=  L  L ' 1  u 2 / c 2  Lo 1  u 2 / c 2

Karena  selalu lebih besar atau sama 1. Maka suatu objek yang bergerak
selalu lebih pendek (karena factor ) dari panjang objek dalam sistem
dimana objek tesebut dalam keadaan diam. Pengerutan panjang Lorentz ini
hanya berlaku sepanjang arah gerak.
KONTRAKSI PANJANG
LORENTZ v = 10% c

v = 80% c
Pesawat
yang
bergerak
dengan
kecepatan v = 99% c
tinggi
untuk
berbagai
kecepatan
v = 99.9% c
KONSEKUENSI TRANSFORMASI
LORENTZ
KONSEKUENSI TRANSFORMASI
LORENTZ
Konsep Simultanitas

Ujung-ujung kerangka bergerak tidak melihat


sinyal cahaya di kerangka diam pada waktu yang bersamaan
Akibat-akibat transformasi Lorentz-2
 Dilatasi Waktu. Misalkan jam pada kerangka S’
menunjukkan interval waktu T’, atau untuk mudahnya, Jam
tersebut berdetak dari t’=0 sampai t’=T’. Berapa lama
interval waktu ini diukur dalam kerangka S? . Karena
mulainya pada saat t=0 dan berakhir saat t’=T’ pada x’=0
maka t= T’. Artinya jam t yang ’bergerak’ berdetak lebih
t= t '  t   t ' 
lambat. o

1  u 2 / c2

 Penjumlahan Kecepatan. Misalkan suatu partikel


bergerak pada arah x dengan laju vx’ terhadap S’.
Berapakah laju vu 'terhadap
 u S? Partikel tersebut menempuh
jarak x=(x’+ut’)
vx  x dalam selang waktu t=(t’+
1  (vx 'x/t=v
(u/c2)x’), karena u / c 2 ) x dan x’/t’=vx’ maka
Bagaimana dengan vy dan vz?
Silahkan Anda Turunkan!
Contoh 2: Kontraksi panjang
Anda berada di pesawat ruang angkasa yang bergerak
dengan kecepatan 90%kali laju cahaya dan anda
bersandar di dinding. Jika sudut anda dengan lantai
adalah 60º dan tinggi anda 1.7 m, pada sudut berapa
seorang pengamat di bumi melihat anda bersandar dan
berapa tinggi anda menurut
  1/ 1  u 2 /pengamat
c 2  1/ 1  (0.9)di
2
 bumi
2.29
Diketahui: u=0.9c sehingga
h’=1.7 m shg x’=1.7 cos 60=0.85 m dan y’=1.8 sin
60=1.47
Karena
x' pesawat
0.85 bergerak searah sumbu x, maka yang
x=  x  kontraksi
mengalami  0.37 mpanjang
, y  y '  1.47
hanya pada sumbu x
 2.29
sehingga  y  1.47 
h  x  y  0.37 1.47 1.52 m
2 2 2 2
  tan  1    tan  1   76 o

x  0.37 
dan

Jawab: 76o dan 1.52 m


Contoh 3: Dilatasi waktu
Berapa kelajuan pesawat ruang angkasa yang bergerak relatif terhadap
bumi supaya 2 jam didalam pesawat sama dengan 1 jam di bumi.
Jawab:
Diketahui: t’ = 1 jam dan t = 2 jam
Kelajuan pesawat dapat dicari dengan menggunakan rumus

to
t= t '  t   t ' 
Maka 1  u 2 / c2

1 jam
2 jam 
atau 1  u2 / c2

u2 3
2
  v  0,86c
c 4
Contoh 4: Penjumlahan kecepatan Lorentz
Pada tahun 2300, segerombolan penjahat melarikan diri
dengan menggunakan mobil super cepat dengan laju 3/4c,
polisi mengejar mereka dengan mobilnya dengan laju
1/2c,dan polisi menembakkankan peluru ke arah penjahat
dengan laju1/3c relatif terhadap pistol. Pertanyaan: Apakah
peluru mengenai targetnya a)menurut Galileo? b) menurut
Einstein?vpg = 1/2c vbp = 1/3c vog = 3/4c

polisi peluru penjahat

vpg = laju polisi terhadap tanah


vbp = laju peluru terhadap polisi
vog = laju penjahat terhadap
Solusi-4a: Transformasi kecepatan
Galileo
Untuk menentukan apakah penjahat tertembak atau
tidak, kita harus mencari:
kecepatan peluru terhadap tanah (vbg) dan
membandingkannya dengan kecepatan penjahat
terhadap tanah (vog)
Dalam transformasi Galileo, masing-masing kecepatan
tinggal dijumlahkan saja

vbg  vbp  v pg  vbg  13 c  12 c  65 c


sehingga, 5
6
c  34 c  hukum telah ditegakkan!
Solusi-4b:Transformasi kecepatan
Lorentz (Einstein)
Karena kecepatan tiga benda ini sangat tinggi, maka
kecepatan harus ditambah secara relativistik!
Tambahkan kecepatan polisi dengan kecepatan peluru
menjadi: ux  v vbp  v pg
ux  vbg 
1  ux v c 2
1  vbp v pg c 2
1
c  12 c
 vbg  3
 7c
5
1  1
3 c  2 c / c
1 2

5
7
c  43 c  Perlu mobil polisi yg lebihcanggihlagi
Konsekuensi Transformasi Lorentz

Efek Doppler Relativistik


v
t '
t  Selang waktu sinyal cahaya menurut O’ = T’
v2
1 2
c Selang waktu sinyal cahaya menurut O = T

Hubungan :

d
d T  t 
c
O’
O O’ O’
d vT v T' t ' T'
  t  
c c c v2
v 2
v2
1 1 1
c2 c2 c2

cv 
 cv
T T ' 
 f  f'
cv cv
5. Dinamika Relativistik

Bagaimana efek relativistik terhadap besaran-besaran


dinamika beserta rumusannya dan hukum2 kekekalan?
apakah berubah atau tetap?
Besaran dinamika klasik: Besaran Dinamika Relativistik
Massa m Massa relativistik m 
m o

1  u 2
/ c 2

Momentum p=mv Momentum relativistik m ov


p 
1  u 2
/ c 2

Energi kinetik K=mv2/2 Energi kinetik relativistik K=mc2-moc2

Energi relativistik total partikel E=mc 2=K+moc2


Hub antara momentum-energi E2=p2c2+(moc2)2
Dinamika Relativistik…lagi
Konsep-konsep dasar fisika klasik ternyata tetap
berlaku dalam kasus relativistik
1. Hk kek energi
2. Hk, kek momentum linear
3. Hk. Newton kedua F=dp/dt
klasik berlaku hk kek massa sedangkan
relativistik tidak berlaku hk kek massa
diam/energi diam
Bagi semua persamaan relativistik, baik
kinematika maupun dinamika berlaku jika v kecil
sekali dibandingkan dengan c, maka
persamaan2 tsb harusmenjadi persamaan
kinematika dan dinamika klasik
Contoh 5: Dinamika Relativistik
Carilah kecepatan dan momentum sebuah elektron dengan
energi kinetik 10.0 Mev! (moc2=0.511 MeV)

Diketahui: K=10 MeV dapat dihitung


E=K+moc2=(10+0.511)Mev=10.511 Mev
Sehingga m=E/c2=10.5 MeV/c2
mo
dari m 
1  u 2
/c 2

didapat
v 2
 1  m o / m 2  1  0.5112 /10.5 2  0.9988  v  0.9988 c
c
pc  E 2  ( m o c 2 ) 2  10.49 M eV 10.5 M eV  p  10.5 M eV / c
6. Paradoks Kembar

Set-up
Ujang dan Nyai adalah anak kembar. Nyai, seorang
astronot, meninggalkan bumi ke sebuah bintang
dengan kecepatan tinggi dan kembali sedangkan
ujang tetap diam di bumi

Problem
Ujang tahu bahwa “jam-nya (detak jantung)” Nyai
membuat detaknya lebih lambat, sehingga nyai pastilah
lebih muda dari ujang. Tetapi, Nyai (yang tau juga
tentang dilatasi waktu) mengatakan Ujang juga bergerak
relatif terhadap Nyai, dan jam Ujang juga pasti berdetak
lebih lambat daripada jam Nyai. Jadi Ujang pastilah lebih
muda dari Nyai (kata nyai keukeuh)

The Paradox
Contoh
Jamnya Ujang ada di kerangka inersial selama keseluruhan
perjalanan nyai. Tetapi jamnya Nyai tidak. Memang benar, selama
Nyai bergerak dengan kec konstan terhadap Ujang, keduanya
berkurang umurnya. Tapi Nyai saat berbalik arah, pastilah mengalami
perlambatan dan nyai meninggalkan sistem inersial awal ke sistem
inersial yang baru
Sehingga alasan Nyai tidak
benar, karena dia tidak
berada di sistem inersia
yang sama sedangkan
t
Ujang tetap berada
di sistem inersia yang sama…
x
So…Nyai lebih muda dari Ujang
Konsekuensi Transformasi Lorentz
Konsekuensi Transformasi Lorentz
7. Uji percobaan Teori Relativitas Khusus
 Ketidakberadaan eter
→Perc. Michelson Morley
 Pemuluran waktu
→ Waktu paruh muon dan partikel elementer
 Massa dan energi relativistik
→pertambahan massa karena bertambahnya kecepatan
→penciptaan partikel baru dengan akselelator
 Ketidakubahan laju cahaya
→pemancaran sinar x oleh sebuah pulsar sistem bintang
ganda
→Peluruhan meson pi menjadi sinar gamma
 Paradoks kembar
→membandingkan jam pada pesawat terbang yang
mengelilingi bumi dengan jam yang diam di bumi.

Anda mungkin juga menyukai