Anda di halaman 1dari 11

RELATIVITAS

Semua gerak yang ada di alam ini bersifat relatif, artinya memiliki nilai ketergantungan terhadap
satu dengan lainnya.
Di saat anda berada di dalam mobil yang bergerak sambil melihat pohon yang adadi pinggir
jalan, anda akan mengatakan bahwa pohon di pinggir jalanlah yang bergerak, tetapi jika ada
orang di bawah pohon, orang ini akan mengatakan bahwa anda yang di dalam mobillah yang
bergerak. Inilah konsep relatif, sehingga konsep bergerak akan ditentukan dari acuan mana kita
melihatnya.

RELATIVITAS NEWTON
Menurut Konsep Newton jika Sebuah kereta bergerak meninggalkan stasiun dengan kecepatan
V1 dan seorang anak yang bergerak di dalam kereta dengan kecepatan V 2, dan kecepatan anak
terhadap stasiun dinyatakan sebagai V seperti gambar maka akan berlaku :
Stasiun atau dapat dituliskan :
V1 Kereta V2 = V – V1
V2 Dimana :
V1 = kecepatan benda 1 terhadap Stasiun (Acuan)
V2 = kecepatan benda 2 terhadap benda 1
Berlaku : V = kecepatan benda 2 terhadap Stasiun (Acuan)
V = V1 + V2
Contoh :
Dua mobil bergerak searah dengan kecepatan masing masing mobil A 20 m/s dan mobil
B = 30 m/s, dengan mobil A berada di depan mobil B. Berapa kecepatan A terhadap B ?
Jawaban :
Acuan jalan V2 = …. ? V2 = V – V1
V1 = 20 m/s Jawab : V2 = 30 – 20 = 10 m/s
V = 30 m/s V = V1 + V2

RELATIVITAS EINSTEIN
Hasil experimen sebuah elektron yang dipercepat di dalam sebuah axelerator menunjukkan
bahwa saat tegangan diperbesar maka kecepatan elekron bertambah dan semakin besar tegangan
kecepatan semakin bertambah. Tetapi saat pada tegangan tinggi tertentu kecepatan elektron tidak
bertambah lagi meskipun tegangan tersebut di perbesar. Hasil ini menunjukkan kecepatan
elektron tidak pernah melebihi suatu nilai tertentu yaitu nilai dari kecepatan cahaya ( c =3 x 10 8
m/s ).
Seperti dilukiskan pada grafik dibawah ini :
v (m/s ) Contoh kasus :
Jika sebuah mobil bergerak dengan kecepatan v
c sambil menyalakan lampu ( cahaya dengan
kecepatan c ), seorang pengamat berada agak jauh
di depan mobil melihat lampu tersebut.
Berapakah kecepatan lampu terhadap pengamat ?
Jika soal ini diselesaikan dengan relativitas
Newton akan diperoleh hasil :
V(volt )
V1 = v, V2 = c, maka
V = V1 + V2 diperoleh V= v + c

Ini menunjukkan bahwa V > dari c, sedangkan hal ini bertentangan dengan hasil experimen
diatas. Sekaligus hasil tersebut menunjukkan bahwa Relativitas Newton tidak dapat
menyelesaikan permasalahan gerak yang kecepatannya mendekati kecepatan cahaya.
Untuk mengatasi permasalahan ini Einstein menyatakan sebuah konsep yang dikenal dengan
“Relativitas Khusus Einstein“ tentang kecepatan yang dinyatakan :

Dimana :
v1 +v 2 V1 = kecepatan benda 1 terhadap Acuan
V= V2 = kecepatan benda 2 terhadap benda 1
v1 . v2
1+ V = kecepatan benda 2 terhadap Acuan
c2 c = kecepatan cahaya
Percobaan Michelson dan Morley :
Pada awal abad 19 banyak para ilmuwan menyatakan, bahwa “ Dalam perambatannya cahaya
merlukan medium yang disebut “Eter“.
Eter dinyatakan sebagai zat yang tidak bermassa, tidak berbau, tidak berwarna dan menempati
seluruh ruang di jagad raya.
Untuk menguji kebenaran pendapat tersebut Michelson dan Morley mencoba melakukan sebuah
experimen seperti di bawah ini :
C2 Jika eter dianggap ada maka akibat
v rotasi bumi akan terjadi kecepatan
Eter relatif eter terhadap bumi dengan
kelajuan v, akibatnya :
cahaya seolah bergerak di dalam
c c+v
eter
c–v Jika di identikkan :
O C1 1. Cahaya ibarat sebuah perahu
dengan kelajuan c
rotasi v Bumi 2. Eter ibarat sungai yang
mengalirkan arus v

Maka :
1. Pada Gerak mendatar ( Horizontal )
Gerak dari O ke C1 cahaya memiliki kecepatan : VOC1 = c + v
Gerak dari C1 ke O cahaya memiliki kecepatan : VOC1 = c – v
Lamanya cahaya bergerak dari O – C1 – 0 disebut t sejajar ( t // ) :
2 . L/ c
t // =
v2
1− 2
Diperoleh nilai : c
2. Pada gerak vertikal ( tegak lurus )
Gerak dari O – C2 cahaya memiliki kecepatan sama dengan gerak dari C2 – O yaitu seebsar :


2
v
V OC =V C O = 1− 2
2 2
c
Lamanya waktu bergerak dari O – C2 – O adalah t tegak lurus ( t ) :
2. L/ c
t¿ =

Diperoleh nilai : √ 1− 2
v2
c
Perbandingan antara waktu tegak lurus dengan waktu sejajar diperoleh :
t¿

t //
= 1− 2
v2
c
t¿
=1
Dari hasil pengamatan Michelson – Morley ternyata nilai dari : t // , sehingga jika
nilai ini dimasukkan dalam persamaan diatas diperoleh v = 0.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan : Percobaan Michelson – Morley membuktikan bahwa :
1. Eter itu tidak ada.
2. Cahaya bergerak ke segala arah dengan kecepatan sama tidak tergantung gerak pengamat
atau gerak sumber cahaya itu sendiri.

RELATIVITAS EINSTEIN :

Relativitas Einstein didasarkan pada kerangka acuan yang disebut Kerangka Acuan Inersial
yaitu kerangka acuan yang berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan (GLB).
Dengan didasari hal terebut Einstein menyampaikan dua Postulatnya :
1. Hukum hukum Fisika berlaku sama untuk semua kerangka acuan yang bersifat Inersial.
2. Kecepatan Cahaya bersifat Mutlak artinya : Besarnya tidak tergantung pada gerak
pengamat atau gerak dari sumber cahaya itu sendiri
TRANSFORMASI GALILEO :
Jika sebuah kejadian di (P) diamati oleh dua orang pengamat masing masing A dan B dengan
koordinat masing masing di O (x, y, z) dan O’ (x’, y’, z’), mula mula keduanya berada dalam
keadaan diam. Kemudian kejadian (P) bergerak bersama O’ sejajar sumbu x / x’ dengan kelajuan
v. Menurut konsep ini selang waktu menurut pengamat diam dan pengamat bergerak adalah sama
( t = t’ )
Y / Y’ Y Y’

x = x’ P x P
v.t x’
X/X X/
’ X’

Z / Z’ z z’

Dari konsep ini diperoleh kesimpulan :

Menurut A ( orang di O ) Menurut B ( orang di O’ ) Dua persamaan disamping


berlaku : berlaku : dikenal dengan “
x = x’ + v.t x’ = x – v.t Transformasi Galileo “ untuk
y = y’ y’ = y posisi
z = z’ z’ = z
t = t’ t’ = t

TRANSFORMASI LORENTZ :
Pada trasnformasi Galileo mensyaratkan t = t’ , ternyata hal ini tidak dapat digunakan untuk
benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya. Untuk benda yang bergerak mendekati
kecepatan cahaya agar berlaku kecepatan relatif benda tidak dapat melebihi kecepatan cahaya
sesuai dengan hasil experimen, maka harus diberlakukan : t  t’
Untuk itu perlu dimunculkan sebuah konstanta pembanding yang disebut dengan “ Tetapan
Transformasi “ dilambangkan “  “.
Konsep diatas dikenal dengan “ Transformasi Lorentz “ sehingga Transformasi Galileo
akan berubah menjadi Transformasi Lorentz dengan persamaan :
Menurut A ( orang di O ) : Menurut B ( orang di O’ ) :
x = (x’ + v.t). x’ = (x – v.t).
y = y’ y’ = y
z = z’ z’ = z
t  t’ t’  t
Dengan menggunakan persamaan diatas diperoleh nilai  sebesar :
 = Tetapan Transformasi
1 v = kecepatan benda
γ=
c = kecepatan cahaya

2
v
1− 2
c catatan : Nilai  selalau lebih besar dari 1 (  > 1 )
Hubungan antara t dengan t’ dinyatakan :
Dan :

[ ] [v. x
]
!
v.x t != t− 2 . γ
t= t !+ 2 . γ
c c

KONTRAKSI PANJANG ATAU KONSTRAKSI LORENTZ


Jika sebuah benda berbentuk panjang jika diamati oleh pengamat yang bergerak sejajar dengan
arah panjang benda atau ( Arah pengamatan tegak lurus dengan arah gerak benda ), ternyata akan
terlihat menjadi lebih pendek, hal inilah yang disebut dengan “ Kontraksi Panjang “,
dirumuskan :
atau L0 = Panjang menurut pengamat diam ( benda
L0 dalam keadaan diam).

2
v
L= L=L0 . 1− 2 L = Panjang menurut pengamat bergerak
γ c
Catatan :
Panjang benda yang bergerak hanya berubah jika posisi pengamatan tegak lurus arah gerak
benda, dan tidak terjadi jika posisi pengamatan sejajar dengan arah gerak benda

DILATASI WAKTU
Sering disebut juga Dilasi Waktu
Jika sebuah kejadian (misal kedipan cahaya) diamati oleh dua pengamat. Pengamat pertama
diam dan pengamat kedua bergerak GLB, maka selang waktu menurut kedua pengamat menjadi
berbeda. Menurut pengamat yang bergerak selang waktu menjadi lebih lama, dibandingkan
selang waktu menurut pengamat diam.
Hubungan ini dirumuskan :
t0 = selang waktu menurut pengamat diam
Atau t = selang waktu menurut pengamat bergerak
Δt= Δt 0 . γ Δt 0 v = kecepatan pengamat atau benda (m/s)
Δt=


2
v
1− 2
c
Massa Relativistik
Sebagaimana besaran panjang dan waktu yang mengalami perubahan nilai (mengalami kejadian
relativistik) saat bergerak mendekati kecepatan cahaya, maka massa juga akan mengalami
perubahan. Massa benda bertambah saat bergerak dengan kecepatan mendekati cahaya,
dinyatakan :
m0 = massa diam
m0 m = massa relativistik saat bergerak
m=m 0 . γ m= v = kecepatan pengamat atau benda (m/s)

Momentum Relativistik
Atau
1− 2

v2
c

Dari persamaaan momentum P = m.v, maka karena massa (m) berubah saat bergerak dengan
kecepatan mendekati kecepatan cahaya, amka Momentum juga akan bersifat Relativistik,
dinyatakan :
m0 = massa diam
p0 m = massa relativistik saat bergerak
p=
p= p0 . γ v = kecepatan pengamat atau benda (m/s)

Energi Relativistik
Atau
1− 2

v2
c

dP
F=
Dengan menggunakan persamaan Hukum II Newton yang asli : dt , dengan P = m.v
dimana massa (m) dan kecepatan (v) bersifat Relativistik (berubah) maka setelah diselesaikan
dengan Integral Parsial diperoleh hubungan :
Ek = Energi kinetik relativistik ( J )
2 2
Ek=m .c −mo . c
Besarasn m.c2 diruas kanan adalah Rumus yang oleh Einstein disebut dengan “ Kesetaraan
massa – Energi ” sehingga :
m = massa benda (kg)
2
E = m.c c = kecepatan cahaya ( 3.108 m/s)
E = Energi total benda ( Joulle )
Persamaan di atas adalah Rumus untuk Energi Bom Atom
Sehinga persamaan diatas juga dapat dituliskan :
E = Energi total partikel yang bergerak mendekati kecepatan cahaya ( J )
Ek=E−E0 E0 = Energi diam ( J )
Ek = Energi kinetik relastivistik ( J )
Dengan relativitas massa akan diperoleh persamaan baru :
2
Ek=[ γ−1 ] .m0 . c Ek=[ γ−1 ] . E 0

Hubungan antara Momentum dan Energi :


2 2 4 2 2 2 2 2 2
E =m0 . c + p . c atau E =E0 + p . c
Soal-soal
3
.c
1. Suatu kerangka S` bergerak relatif terhadap S dengan kecepatan 5 . Sebuah partikel
2
.c
bergerak dengan kecepatan 5 bila diukur dalam kerangka S`. Kecepatan partikel jika
diukur dalam S adalah .....
1 5 8 25
.c .c .c .c
a. 5 b. 19 c. d. 25 e. c 31
2. Dua elektron saling mendekati masing-masing dengan kelajuan 0,75.c relatif terhadap
kerangka acuan laboratorium. Kecepatan relatif antara kedua elektron itu adalah ...
a. 0,75.c b. 0,87.c c. 0,96.c d. 1,0.c e. 1,5.c
3. Sebuah pesawat ruang angkasa yang panjangnya 6 m bergerak dengan kecepatan 2,7 x 10 8
m/s. Panjang pesawat menurut pengamat yang diam di bumi adalah ....
a. 1,9 m b. 2,6 m c. 4 m d. 8 m e. 19 m
4. Besarnya kecepatan gerak sepotong mistar (panjang 2 m) agar panjangnya teramati sebesar
1 m dari laboratorium adalah ....
c c√3 c 2.c c√2
a. 2 b. 2 c. 3 d. 3 e. 3
5. Perioda sebuah pegas yang bergetar sebesar T diamati oleh pengamat yang diam. Jika sistem
yang sama diletakkan dalam kerangka acuan bergerak pada kelajuan 0,50.c melalui pengamat
diam, maka perioda sistem ini jika diukur oleh pengamat diam adalah ....
a. 0,50.T b. 0,87.T c. 1,00.T d. 1,20.T e. 2,00.T
6. Perbandingan dilatasi waktu untuk sistem yang bergerak pada kecepatan 0,8.c dengan sistem
yang bergerak dengan kelajuan 0,6.c adalah ......
a. 3 : 4 b. 4 : 3 c. 9 : 2 d. 9 : 165 e 16 : 9
7. Sebuah benda mempunyai massa diam 2 kg. Jika benda bergerak dengan kecepatan 0,6.c,
maka massanya akan menjadi ....
a. 2,6 kg b. 2,5 kg c. 2 kg d. 1,6 kg e. 1,2 kg
8. Jika c adalah kelajuan cahaya di udara , maka agar massa benda menjadi 125 persen massa
diam, benda harus digerakkan pada kelajuan .....
a. 1,25.c b. 1,00.c c. 0,80.c d. 0,60.c e. 1,5.c
26
9. Daya keluaran matahari adalah 3,7 x 10 Watt. Banyaknya materi yang dikonversikan ke
energi dalam matahari setiap sekonnya adalah .....
a. 4,1 x 109 kg/s c. 7,4 x 109 kg/s e. 8,2 x 1010 kg/s
b. 6,3 x 109 kg/s d. 3,7 x 1010 kg/s
10. Sebuah partikel yang massa diamnya m bergerak dengan kecepatan 0,6.c. Energi kinetik
partikel adalah .....
a. 1,25.m.c2. b. 1,00. m.c2 c. 0,60. m.c2 d. 0,40.m.c2. e. 0,25.m.c2
11. Energi kinetik benda bernilai 20 % dari energi diamnya, maka benda harus bergerak dengan
kelajuan .....
c c c √ 11 c√2
a. 4 b. 2 c. 6 d. 3 e.
c √ 13
6
12. Menurut Postulat Einstein berlaku :
1. massa benda tidak konstan.
2. waktu diam dan waktu bergerak tidak sama.
3. panjang diam dan panjang bergerak tidak sama.
4. kecepatan cahaya dalam vakum yang dipancarkan oleh sumber diam dan sumber
bergerak adalah sama
Pernyataan yang benar adalah ....
a. 1, 2, dan 3 D. 4 saja
b. 1 dan 3 E. Semua benar
c. 2 dan 4
13. Menurut teori relativitas berlaku :
1. massa benda bergerak lebih besar dari benda diam.
2. panjang benda bergerak lebih pendek dari panjang benda diam.
3. selang waktu dua keadaan yang diamati pengamat bergerak lebih besar dari pengamat
diam.
4. cepat rambat cahaya tidak dipengaruhi oleh gerak pengamat dan gerak sumbernya.
Pernyataan yang benar ....
a. 1, 2, dan 3 c. 2 dan 4 e. Semua benar
b. 1 dan 3 d. 4 saja
14. Sebuah batang panjangnya 1 meter dipasang vertikal. Seorang pengamat bergerak mendekati
tongkat mendatar dengan kecepatan 0,8.c. menurut pengamat panjang tongkat sekarang
adalah ….
a. lebih kecil dari 1 m d. tetap panjangnya 1 m
b. berubah ubah panjangnya e. berubah makin kecil
c. lebih besar dari 1 m
15. Experimen yang dilakukan oleh Michelson – Morley bertujuan untuk :
a. membuktikan kecepatan cahaya adalah sama ke segala arah
b. membuktikan bahwa eter sebagai medium merambatnya cahaya
c. membuktikan cahaya adalah gelombang elektromagnetik
d. membuktikan eter hanya ada di angkasa saja
e. membuktikan keberadaan eter adalah salah
16. Sebuah partikel dengan massa diam mo memiliki energi kinetik ½.mo.c2, maka kelajuan
partikel tersebut adalah ….
a. 1/3.5. c b. ½.c c. 1/3.3. .c d. 1/3.7. c e. c
17. Sebuah partikel memiliki massa diam m o, bergerak dengan kelajuan 0,8.c, maka
perbandingan antara massa diam dengan massa bergeraknya adalah sebesar ….
a. 4 : 5 b. 3 : 5 c. 5 : 6 d. 5 : 4 e. 5 : 3
18. Energi total dari sebuah partikel yang massa diamnya mo, yang bergerak dengan kelajuan
0,8.c adalah ….
a. mo..c2 b. 3/5. mo.c2 c. 4/5. mo..c2 d. 5/3. mo..c2 e. 5/4. mo..c2
19. Energi kinetik sebuah elektron yang bergerak dengan kelajuan 0,6.c adalah ….
C = 3 x 108 m/s dan m0 = 9 x 10-31 kg
a. 1,25 x 10-14 J c. 2,025 x 10-14 J e. 6,15 x 10-14 J
b. 2,05 x 10-14 J d. 4,05 x 10-14 J
20. Sebuah gugus bintang bila ditempuh dengan sebuah pesawat dari bumi memerlukan waktu
20 tahun. Bila kelajuan pesawat 0,999998.c, maka jarak sebenarnya gugusan bintang itu ke
bumi adalah …..
a. mendekati 20 tahun cahaya d. mendekati 4000 tahun cahaya
b. mendekati 40 tahun cahaya e. mendekati 10000 tahun cahaya
c. mendekati 100 tahun cahaya
21. Sebuah roket ketika diam di bumi mempunyai panjang 100 m. Roket bergerak dengan
kelajuan 0,8.c. Menurut orang di bumi panjang roket selama bergerak adalah ….
a. 50 m b. 60 m c. 70 m d. 80 m e. 100 m
22. Pada saat bergerak panjang sebuah pesawat menjadi ½ dari panjang saat diam. Jika c =
kecepatan cahaya, maka kecepatan pesawat relatif terhadap pegamat di bumi adalah ….
1 1 1 3
.c .c √ 2 .c √ 3 .c
a. 2 b. 2 c. 2 d. 4 e.
4
.c
3
23. Sebuah tangki kubus memiliki volume 1 m3, jika diamati oleh pengamat yang diam terhadap
kubus. Jika pengamat P bergerak relatif terhadap kubus dengan kelajuan 0,8.c sepanjang
rusuk kubus, maka volume kubus menurut P adalah ….
a. 0,4 m3. b. 0,5 m3 c. 0,6 m3. d. 0,48 m3 e.1,0 m3.
24. Dua anak kembar A dan B. A berkelana di antariksa menggunakan pesawat dengan kelajuan
0,8.c,dan B dam di bumi. Setelah 12 tahun berkelana A pulang ke bumi. Menurut B,
perjalanan A berlangsung selama ….
a. 20 th b. 15 th c. 12 th d. 10 th e. 8 th
25. Jika laju partikel 0,6.c, maka perbandingan massa relativistic partikel itu terhadap massa
diamnya adalah
a. 5 : 3 b. 25 : 9 c. 5 : 4 d. 25 : 4 e. 8 : 5
26. Sebuah benda memiliki massa diam 2 kg. Jika benda bergerak dengan kelajuan 0,6.c, maka
massanya menjadi sebesar …..
a. 2,6 kg b. 2,5 kg c. 2 kg d. 1,6 kg e. 1,2 kg
-31
27. Sebuah electron dalam keadaan diam massanya sebesar 9,1 x 10 kg. Agar massanya
menjadi dua kali lipat, maka kelajuan electron sebesar ….
1 2 1 1 2
.c .c .c √ 2 .c √ 3 . c √3
A. 2 b. 3
c. 3 d. 2 e. 3
28. Setiap detik di matahari terjadi perubahan sebesar 4 x 10 9 kg materi menjadi energi radiasi.
Jika laju cahaya dalam vakum 3 x 10 8 m/s, maka daya yang dipancarkan oleh matahari adalah
….
a. 3,6 x 1030 watt c. 3,6 x 1026 watt e. 5,0 x 1010 watt
b. 4,8 x 1027 watt d. 1,2 x 1018 watt
29. Sebuah electron dengan massa diam m0 bergerak dengan kelajuan 0,6.c akan memiliki
energi kinetik adalah sebesar ….
a. 0,25. m0.c2. c. m0.c2 e. 2,80. m0.c2.
2 2
b. 0,36. m0.c . d. 1,80. m0.c .
30. Sebuah benda dengan massa diam 2 gram bergerak dengan kecepatan 0,6.c akan memiliki
energi kinetic sebesar …
a. 2,25 x 1013 J c. 4,00 x 1013 J e. 5,00 x 1013 J
13 13
b. 3,25 x 10 J d. 4,50 x 10 J
1
.c √ 3
31. Sebuah partikel bergerak dengan laju v = 2
dengan c = cepat rmabat cahaya, m0 =
massa diam, m = massa relativistic, dan Ek = energi kinetik, E 0 = energi diam, maka berlaku
…..
1 1 3
m= . m0 ; Ek = . E 0 m= . m0 ; Ek =E 0
a. 2 2 d. 2
4
m= . m 0 ; Ek =E0 m=2 . m0 ; E k =2. E0
b. 3 e.
c.
m=2 . m0 ; E k =E0
32. Sebuah baut mempunyai massa diam m bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan
cahaya sehingga massanya menjadi1,25 kali massa diamnya. Energi kinetik benda adalah ….
a. 0,25. m0.c2. c. m0.c2. e. 1,50. m0.c2.
2 2
b. 0,50. m0.c . d. 1,25. m0.c .

Catatan :
Cara mengerjakan soal, jika diketahui kecepatan dalam nilai c atau nilai , dapat digunakan
rumus phytagoras.

Sisi miring
Sisi tegak

Sisi tegak

Jika nilai v adalah :


salah satu sisi tegak sisi miring
v= .c γ=
sisi miring Maka : sisi tegak yang lain

Contoh :
Misal v = 0,6.c maka :  = 10/8

10
6

8
Untuk menentukan nilai , dapat dimisalkan :
Sebuah berkas cahaya bergerak dari keadaan awal menurut pengamat di O dan O’ serentak
sehingga akan berlaku t = t’ = 0. Setelah bergerak eberapa waktu maka akan berlaku :
Menurut O :
x = c.t
Menurut O’ :
x’ = c.t’

sehingga dari persamaan transformasi Lorentz akan berubah menjadi :

x = (x’ + v.t’).
c.t = (c.t’ + v.t’). 
c.t = (c + v ). .t’ …………………………. ( 1 )
dan
x’ = (x – v.t). 
c.t’ = (c.t – v.t). 
c.t’ = (c – v ). .t
( c−v )
t' = .t.γ
c …………………………. ( 2 )
Substitusikan persamaan (2) ke (1), hasilnya :

[
c . t = ( c+v ) . γ .
c ]
( c −v )
.t.γ
( c +v ) ( c−v )
t= .t .γ2
c c
( c +v ) ( c−v ) 2
1= .γ
c c

( vc )( 1− vc ) . γ
1 = 1+ 2

v2 2
( )
1 = 1−
c2

Maka akan diperoleh hasil :


1
γ=

√ v2
1− 2
c

Untuk menentukan nilai hubungan t dan t’ gunakan persamaan :


x’ = (x – v.t).  dan x = (x’ + v.t’).
gabungkan ekdua persamaan, akan diperoleh :
x’ = ((x’ + v.t’). – v.t). 
x’ = 2(x’ + v.t’) – v.t. 
x’ = 2.x’ + 2.v.t’ – v.t. 
.v.t = 2.x’ – x’ + 2.v.t’
.v.t = (2 – 1).x’ + 2.v.t’
---------------------------------- : .v
γ 2−1
( )
t = γ .t ' +
γ .v
. x'
γ 2 −1
Hiutnglah terlebih dahulu nilai dari
( )
γ .v , hasilnya adalah :
2

( γ −1γ ) . 1v =1v (γ− 1γ )


(√ √ )
1 1 v2
= − 1− 2
v v2 c
1− 2
c
Samakan penyebutnya, maka akan diperoleh :

√ √
(√ ) ( √ ) (√ )
v2

=
1 1

1−
v2
c2
1−
v2
c2
=
1 (
1− 1−
c2 ) =
1
v2
c2
v v v

Hasilnya :
1−
v2
c2 √ 1−
v2
c2
1−
v2
c2
1−
v2
c2

v 1 v
= x = .γ
c2 c2

Jadi :
√ 1−
v2
c2

γ 2 −1 v
( )
γ .v
= 2 .γ
c
Maka persamaan di atas menjadi :
v
( )
t = γ .t ' + 2 .γ . x'
c
v. x'
( )
t = t '+ 2 .γ
c
Dengan cara yang sama kita dapatkan nilai dari t’ adalah :
v .x
( )
t ' = t− 2 . γ
c

Transformasi Lorentz untuk kecepatan :


Untuk mendapatkan transformasi Lorentz untuk kecepatan dapat dilakukand negan cara
menurunkan fugnsi kedudukan terhadap waktu :
dx
vx =
dt
Untuk x = (x’ + v.t’). diubah menjadi : x = (.x’ +v.t’.), maka :
dx = .dx’ +v.. dt’
v. x'
untuk waktu diturunkan dari persamaan :
t = t '+ 2 .γ
c ( )
, sehingga nilai dari dt adalah :
v. γ
dt = γ dt ' + 2 dx'
c
Dengan memasukkan nilai dari dx dan dt ke persamaan vx, akan diperoleh :
dx γ . dx '+γ . v. dt '
vx = =
dt γ .v
γ . dt '+ 2 . dx '
c

1
dx γ . dx '+γ . v . dt ' dt '
vx = = .
dt γ .v 1
γ . dt '+ 2 . dx'
c dt '
dx '
γ.+γ . v
dt '
vx =
γ . v dx '
γ+ 2 .
c dt ' karena dx’/dt’ = vx’, maka :
γ . v x '+ γ . v γ ( v x '+ v )
vx = =
γ .v v .v '
γ+ 2 . v x'
c
γ 1+ 2x
c ( )
Hasilnya :
vx '+v
vx =
v.vx'
1+
c2
Dengan :
v = kecepatan benda 1 terhadap acuan
vx’= kecepatan benda 2 terhadap benda 1
vx = kecepatan benda 2 terhadap acuan

Keterangan :
v diperoleh dari gerak kerangka S’ terhadap S ( jika S sebagai acuan maka S’ sebagai benda 1
dan kejadian di titik P sebagai benda 2), maka v adalah kecepatan benda 1 terhadap acuan.
vx’ diperoleh dari turunan x’, dengan x’ adalah jarak kejadian (benda 2) terhadap S’ (benda 1),
maka vx’ adalah kecepatan benda 2 terhadap benda 1.
vx diperoleh dari turunan x, dengan x adalah jarak kejadian (benda 2) terhadap S (acuan), maka
vx adalah kecepatan benda 2 terhadap benda acuan.

Untuk kecepatan pada sumbu-y dapat diturunkan sebagai berikut :


dy dy'
vy= =
dt dt '
v. γ
dt = γ dt ' + dx'
Dengan c2 , maka :
dy dy '
vy= =
dt γ.v
γ . dt '+ 2 . dx'
c
1
dy dy ' dt '
vy= = .
dt γ.v 1
γ . dt '+ 2 . dx'
c dt '
dy '
dy dt '
vy= =
dt γ . v dx '
γ+ 2 .
c dt ' dengan dy’/dt’ = vy’ dan dx’/dt’ = vx’, maka
dy v y ' v y' 1
vy= = = γ=


dt γ.v v2
γ + 2 . v x ' γ 1+ v . v x '
c c2 ( dengan
) 1−
c 2 , maka
hasil akhirnya :

vy=
v y ' . 1−
√ v2
c2
v.vx'
1+
c2
Dengan cara yang sama untuk vz akan diperoleh :
¿
v
√ v
2
v '. 1−
z 2
c
}=
v .v '
x
1+
2
c
¿
Dilasi Waktu ( Pemekaran Waktu) :
Untuk memahami konsep terjadinya pemekaran waktu dapat dilakukan melalui contoh berikut :
Sebuah kejadian ( lampu senter yang diarahkan ke atas menuju sebuah cermin datar di dalam
kereta yang diamati oleh pengamat diam di dalam kereta (O’) dan pengamat bergerak diluar
kereta (O), dimana kereta bergerak menjauhi pengamat di luar kereta dengan kelajuan v. jika
jarak lampu senter ke cermin d, maka :

y’ y v

O’ O’ O’ O’
x’ O x

v..t

Setengah lintasan cahaya menurut pengamat O dapat dipindahkan :


c.t
2 d

v.t
2

Anda mungkin juga menyukai