Dinamika Relativistik
PENDAHULUAN
• Kedua postulat Einstein menuntun kita kepada suatu
penafsiran “relatif” baru terhadap konsep-konsep mutlak
yang dianut sebelumnya seperti panjang dan waktu. Pun
konsep klasik kita tentang laju relatif tidak lagi benar.
• Sejauh mana revolusi konsep ini megubah penafsiran kita
terhadap berbagai konsep fisika?
• Apakah besaran-besaran dinamika yang lazim kita kenal,
seperti massa, energi, momentum, dan gaya tetap berlaku??
Ataukah kita harus mempunyai konsep baru lagi bagi
besaran-besaran dinamika ini?? Bagaimana halnya dengan
hukum-hukum fisika klasik, seperti kekekalan energi dan
kekekalan momentum liner??
a. Massa Relativistik
• Dalam mekanika klasik, berlaku hukum kekekalan
momentum yang menyatakan bahwa ketika dua
benda bertumbukan, momentum total sistem
adalah konstan, dengan anggapan sistem terisolasi
(kedua benda hanya berinteraksi satu sama lain).
• Kekekalan momentum adalah suatu hukum fisika,
yang menurut postulat ke-1 relativitas khusus
haruslah berlaku untuk semua kerangka acuan
yang bergerak dengan kecepatan konstan.
Mari kita periksa
Hukum Newton di kerangka O :
v
F ma
dx
v'
dt
O’ Hukum Newton di kerangka O’ :
F ' ma '
m F, a
1
3
2 2 2
O d x'
ax ' 2
ax 3
dt ' vxv
1 2
c
v vyv
1
2
1
3
2 2 2 2
c d y' c
Hukum
HukumNewton
Newton ay '
dt ' 2
ay 2
ax 3
vxv vxv
tidak
tidakinvarian
invarian 1 c2
1 c 2
terhadap
terhadap 2 v v
a
3
1 z2
Transformasi
2 2
2
d z' 1 c
Transformasi az ' 2
az 2 x 3
Lorentz dt '
Lorentz!!! vxv vxv
!!! 1 2
c
1 2
c
Lalu bagaimana akibatnya terhadap hukum-hukum fisika klasik?
Hukum
Hukum Newton
Newton
Hukum
Hukum Kekekalan
Kekekalan
Energi
Energi
Hukum
Hukum Kekekalan
Kekekalan Hukum
Hukum Kekekalan
Kekekalan
Momentum
Momentum Momentum
Momentum Sudut
Sudut
Mari kita bahas dampaknya melalui contoh berikut
p y’ = 0
d’
v py’ = m’vy’
O’
O
Pada
Padakerangka
kerangkaO’O’: : Pada
Padakerangka
kerangkaOO: :
••Partikel
Partikelbermomentum
bermomentumppy’y’ ••Partikel
Partikelbermomentum
bermomentumppy y
diperlambat
diperlambat hingga
hinggamencapai
mencapai diperlambat
diperlambat hingga
hinggamencapai
mencapai
jarak
jarakd’.
d’. jarak
jarakdd==d’.
d’.
ppyy==ppyy’’
Namun, jika kita melihat dari kerangka acuan O dan O’, ternyata kita dapatkan bahwa
momentum di kedua kerangka acuan ini tidak memenuhi hukum kekekalan momentum klasik.
Let’s see it!
Benda bermassa m diperlambat hingga berhenti
p y’ = 0
d’
v py’ = m’vy’
O’
O
py ' py
• Menurut postulat ke-1 relativitas khusus,
kekekalan momentum sebagai hukum fisika
haruslah berlaku bagi semua kerangka acuan
inersial. Oleh karena itu, bagi kecepatan yang
mendekati kecepatan cahaya, definisi momentum
dalam mekanika klasik, yaitu p = mv haruslah
diubah.
• Kita ketahui bahwa semua kecepatan telah kita
tangani dengan benar, sehingga dengan mengingat
bahwa momentum hanyalah melibatkan massa
dan kecepatan, maka kesalahan tentu terletak
pada penanganan kita terhadap massa.
Mari kita lihat kasus lainnya... Tapiiiiii...
Kita pahami dulu simulasi berikut ini
(open in macromedia flash player yess)
Mari kita lihat simulasi tadi dalam bentuk dua dimensi (2-D)
Dua benda bermassa sama saling bertumbukan
u v
u’’
v v v’ v’
u u’’
O O’
u u’
v v
u’
u
2v
v'
v2
1 c 2
u v2
u' 1
m vi m vi m vi m vi v2 c2
m 0i m v ' i m 0i m v ' i
1 2
c
m uj m uj m uj m uj
u v2
m u ' j m u '' j m u ' j m u '' j
u '' 1 2
Hukum kekekalan momentum v2 c Hukum kekekalan momentum
1 2
berlaku c tidak berlaku
Sejalan dengan bahasan kita tentang penyusutan panjang
dan pemuluran waktu, marilah kita menganggap
bahwa bagi besaran massa terdapat pula pertambahan
massa relativistik, menurut hubungan berikut:
v
mo
m0
m0
m v = kecepatan gerak
2
v benda bermassa m0
1 2
c
m = γ mo
• mo disebut massa diam, seperti dengan waktu sejati dan
panjang sejati, massa diam diukur terhadap kerangka acuan
(pengamat) yang terhadapnya benda adalah diam.
• “Dalam kerangka acuan lainnya, massa relativistik m selalu
akan lebih besar dari massa diam mo dengan faktor γ”.
Beberapa buku menuliskan mo γ sebagai m, dan
mendefinisikannya sebagai massa inersial atau massa
relativistik, serta menyebutkan bahwa massa benda bertambah
seiring dengan pertambahan kecepatannya. Hal ini kurang
tepat! Sebenarnya pendefinisian ini bertujuan menggunakan
pemahaman mekanika klasik (dengan sedikit modifikasi
tentunya) untuk kasus relativistik, yaitu agar rumus
momentum tetap dapat dituliskan p = mv. Namun
pendekatan ini terlalu dipaksakan, karena mekanika
relativistik adalah hal yang berbeda.
Massa Sebagai Ukuran Energi
Kerangka
KerangkaOO Kerangka
KerangkaO’
O’
m0
py mvy vy
v2 vy2
1
c2
m0 v2 py ' m 'vy '
vy ' 1 2
2 c
v2
v vy ' 1 2
2
m0
1
c vy '
2
c2 vy '
m0 v2 1
v2
vy ' 1 2
v y2 c c2
1 2 1 2
c c
m0
vy ' py '
2
v
1 y2
c
Selanjutnya, permasalahan pada Gambar dua massa yang saling bertumbukan,
marilah kita periksa bagaimana definisi massa relativistik ini mempertahankan
kekekalan momentum dalam kerangka acuan O dan O’.
Dua
Duabenda
bendabermassa
bermassasaling
salingbertumbukan
bertumbukan
m0 m0 m0 m0
vi
vi
vi
vi
v2 u 2 v2 u 2 v2 u 2 v2 u 2
1 1 1 1
Kerangka c2 c2 c2 c2
KerangkaOO
m0 m0 m0 m0
uj
uj
uj
uj
v2 u 2 v2 u2 v2 u 2 v2 u 2
1 1 1 1
c2 c2 c2 c2
m0 m0 m0 m0
0i
v ' i
0i
v ' i
u '2 v '2 u ''2 u '2 v '2 u '' 2
1 2 1 1 2 1
c c2 c c2
Kerangka
KerangkaO’
O’ m0 m0 m0 m0
u ' j u '' j
u ' j j
u ''
u'2
v ' u ''
2 2
u' 2
v ' u ''
2 2
1 2 1 1 1
c c2 c2 c2
Hubungan Massa, Momentum, dan Gaya Realtivistik
m0
m0
m
v2
1 2
c
m0 v dp d m0 v
p mv
p F F
v2 dt dt 1 v22
1 2 c
c Gaya Relativistik
Momentum Relativistik
d. Energi Relativistik
• Ingat kembali “Pendahuluan Relativistik” pada
pertemuan ke-2!
• Hukum II Newton a = F/m
o F >>> a >>> dimana a berkaitan dengan kelajuan
benda. Kelajuan benda (v) setelah waktu t v = at = Ft/m
o v >>> bergantung pada besar gaya F dan lama gaya bekerja t
• Bentuk asli hukum II Newton yang diajukan oleh
Newton berbunyi: “gaya adalah laju perubahan
momentum”.
dp d m0 v
F F
dt dt 1 v22
c
Bentuk Persamaan Energi Relativistik
m0 v
p mv
p
v2
1 2
c
dp ds
Ek F ds ds dp
dt dt
v
v vdm mdv
0
m0
m0
m
v2
1 2
c
m
E Ek m0 c 2
Ek
2 2 2
c dm mc m0 c
m0
mc 2
Energi Relativistik
• Jika kita perhatikan persamaan energi relativistik, tampak bahwa energi
ini merupakan hasil perkalian antara massa dan kuadrat kecepatan
mutlak (c). Jadi, ada kesetaraan antara massa dan energi. Bila partikel
memiliki massa m, berarti partikel itu memiliki energi total sebesar
E = mc2
• Kesetaraan massa dan energi ini dikemukakan pertama kali oleh
Einstein, sehingga persamaan di atas, dikenal sebagai hukum
kesetaraan massa-energi Einstein.
• Kedua bentuk perkalian di ruas kanan persamaan energi relativistik
menyatakan besaran-besaran energi, dengan
Energi diam: Eo = moc2
Energi total: E = mc2
• Dengan demikian, energi kinetik sebuah partikel yang bergerak
relativistik sama dengan selisih antara energi total dengan energi
diamnya.
Ek = E - E o
e. Gaya Relativistik
d m0v d
F 0 2 mv
dt 1 vv22 dt
cc2
dv dm
m v
dt dt
m0
m0
m
v2
1 2
c
dv
v
m0 dv m0 dt
F 3 2
v
2 dt
v v2 c 2
1 2 1 2
c c
KESIMPULAN DINAMIKA RELATIVISTIK
1 u 2
/ c 2