Anda di halaman 1dari 44

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga
penyusunan modul pratikum ini dapat diselesaikan. Modul
pratikum ini saya susun sebagai tugas dari mata kuliah
anatomi dan fsiologi makhluk hiudp “ pratikum anatomi dan
fisologi tumbuhan”. Terima kasih saya sampaikan kepada
dosen pembimbing anatomi dan fisiologi tumbuhan yang telah
membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya
terselesaikan tugas modul pratikum ini.Demikianlah tugas ini
saya susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas
mata anatomi dan fisiologi makhluk hidup dan penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami dan
khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak,
begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati,
saran-saran dan kritik yang konstruktif dan membangun
sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.

1
DAFTAR ISI
Halaman

ANATOMI DAN FISIOLOGI KATAK


Daftar Isi…………………………………….……………………………….2
Daftar Gambar…………………………..…………………………….…..3
Daftar Tabel……………...………………..…………………………….…4
2.1 Peta Konsep (Tematiks)………………………………………….…5
2.2 Ringkasan Teori (konten)…………………………………………..6
2.3 Konsep Tematiks Connection…………………………………….18
2.4 Pengetahuan awal Yang diperlukan…………………………...24
2.5 Learning Outcome…………………..……………………………….27
2.6 Situs-situs pembelajaran…………………………………………..28
2.7 Pengenalan Kasus……………………………………………………30
2.8 Contoh LKM (Title,alat dan bahan, safety issues,
prosedur,lembar hasil aktivitas, kesimpulan).…………31
2.9 Refleksi………………………………………………………………….43
Daftar Pustaka ………………………………………………………………44

2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : peta konsep......................................................6

Gambar 2: sistem pencernaan katak.....................................9

Gambar 3 : sistem pernapasan katak..................................11

Gambar 4 : sistem peredaran darah katak...........................12

Gambar 5 : sistem ekskresi katak.......................................13

Gambar 6 : sistem reproduksi katak....................................14

Gambar 7 : sistem otot katak.............................................17

3
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : pengetahuan awal yang diperlukan......................26


Table 2 : alat dan bahan...................................................35

4
ANATOMI DAN FISIOLOGI KATAK
1. Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan tentang anatomi dan fisiologi
hewan Amphibia yaitu katak.
2.1 Peta konsep

Gambar 1: peta konsep katak

AGAMA SAINS FISIKA TEKNOLOGI TEKNIK KIMIA

KATAK PERKEMBA
QS. AL- ULTRA ROBOT RACUN
MELAHIRK NGAN
ARAF SONIK KATAK KATAK
AN KATAK

KATAK

SISTEM

PENCERNAAN PERNAPASAN

PEREDARAN
EKSKRESI
DARAH

REPRODUKSI OTOT

5
2.2. Ringkasan Teori/Materi (Konten)
Amphibia umumnya didefinisikan sebagai kata hewan
bertulang belakang yang hidup didua alam, yakni di air dan di
laut. Amphibia bertelur di air atau menyimpan telur di tempat
lembab dan basah. Ketika menetes, larvanya dikatakan berudu
yang hidup di air atau ditempat basah tersebut dan bernafas
dengn insang. Setelah beberapa lama berudu kemudian
berubah bentuk menjadi katak dewasa yang umumnya hidup
di darat atau ditempat yang lebih kering dan bernafas dengan
paru-paru (Djuanda, 1982).

Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup


baik dalam air tawar dan di darat. Sebagian besar mengalami
metamofosis dari berudu (aquatis dan bernapas dengan
insang) ke dewasa (amphibius dan bernapas dengan paru-
paru), namun beberapa jenis amphibius tetap memilki insang
selama hidupnya. Jenis-jenis sekarang tidak memiliki sisik luar,
kulit biasanya tipis dan basah (Djarubito, 1989).

Amphibia mempunyai ciri-ciri yaitu tubuh diselubungi kulit


yang berlendir, meerupakan hewan berdarah dingin
(poikilotem), mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruang
yaitu dua serambi dan satu bilik, mempunyai dua pasang kaki
dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang
terdapat diantara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk
melompat dan berenang, matanya mempunyai selaput
tambahan yang diebut membrane niktilans yang sangat
berfungsi waktu menyelam. Pernapasan saat masih kecobang
berupa insang dan setela dewasa alat pernapasannya berupa
paru-paru dan kulit, hidingnya mempunyai katup yang
mencegah air yang masuk kedalam rongga mulut ketika
berenang, dan berkembang biak dengan cara melepaskan

6
telurnya dan dibuahi oleh yang jantang diluar tubuh induknya
atau pembuahan eksternal (Djuanda, 1982).

Tubuh amphibia khususnya katak terdiri dari kepala, badan,


dan leher yang belum tampak jelas. Sebagian kulit, kecuali
pada tempat-tempat tertentu terlepas dari otot yang ada
dalamnya, sehingga bagian dalam tubuhnya berupa rongga-
rongga yang berisi cairan limpa subkutan (Djuanda,
1982).

Kedua fase strukturnya menunjukkan bahwa amphibi


merupakan kelompok chordata yang pertama kali keluar dari
kehidupan air (Radiopoetro,1977).

Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan bernafas


dengan insang. Pada fase ini berudu bergerak menggunakan
ekor. Pada fase dewasa hidup di darat dan bernafas dengan
paru-paru. Pada fase dewasa ini amphibi bergerak dengan
kaki. Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan
kehidupan dari perairan ke daratan menyebabkan hilangnya
insang dan rangka insang lama kelamaan menghilang. Pada
anura, tidak ditemukan leher sebagai mekanisme adaptasi
terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara
melompat. (Brotowidjoyo, 1993)

Amphibia memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang


berkembang baik. Pada mata terdapatmembrana
nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu,
kekeringan dan kondisi lain yang menyebabkan kerusakan
pada mata. Sistem syaraf mengalami modifikasi seiring
dengan perubahan fase hidup. Otak depan menjadi lebih
besar danhemisphaerium cerebri terbagi sempurna. Pada
cerebellum konvulasi hampir tidak berkembang. Pada fase
dewasa mulai terbentuk kelenjar ludah yang menghasilkan
bahan pelembab atau perekat. Walaupun demikian, tidak
7
semua amphibi melalui siklus hidup dari kehidupan perairan ke
daratan. Pada beberapa amphibi, misalnya anggota
Plethodontidae, tetap tinggal dalam perairan dan tidak
menjadi dewasa. Selama hidup tetap dalam fase berudu,
bernafas dengan insang dan berkembang biak secara neotoni.
Ada beberapa jenis amphibi lain yang sebagian hidupnya
berada di daratan, tetapi pada waktu tertentu kembali ke air
untuk berkembang biak. Tapi ada juga beberapa jenis yang
hanya hidup di darat selama hidupnya. Pada kelompok ini
tidak terdapat stadium larva dalam air. (Anonymous 1, 2013).)

Organ-organ utama pada hewan vertebrata adalah :

Sistem pencernaan

Gambar 2 : sistem pencernaan katak

https://utariray.files.wordpress.com/2015/02/wpid-viewer-
amphibiviewer-amphibi.png

Menurut Jasin (1992), alat pencernaan pada katak tediri dari


mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Makanan
8
dari mulut masuk ke dalam lambung melalui kerongkongan.
Lambung memanjang dan berbelok ke samping kiri dan
berotot. Di dalam lambung makanan dicerna kemudian masuk
ke dalam usus. Di dalam usus makanan diserap, sisa makanan
dikeluarkan melalui kloaka. Sistem pencernaan makanan pada
amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah
katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga).
Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:

a. Rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk


memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,

b. Esofagus; berupa saluran pendek,

c. Ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi


makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang
keluar menuju usus.

d. Intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan


usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan`
ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.

e. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka, kloaka


merupakan muara bersama antara saluran pencernaan
makanan, saluran reproduksi, dan urine.

Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan


pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus
kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi
mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu
yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna Kekuningan,
melekat diantara lambung dan usus dua belas jari

9
(duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan
hormon yang bermuara pada duodenum (Anonymous, 2010).

Sistem pernapasan

Gambar 3 : sistem pernapasan katak

https://image.slidesharecdn.com/sistemrespirasipadakatak-
150604154130-lva1-app6892/95/sistem-respirasi-pada-katak-
9-638.jpg?cb=1433432629

Alat pernapasan pada katak berupa insamg, kulit, dan paru-


paru. Pada berudu pernapasan dilakukan dengan insang luar.
Setelah dewasa menggunakan paru-paru berupa dinding
dimana dinding ini terdapat banyak ruang. Paru-paru
berhubungan dengan udara luar melalui 2 bronkus, laring
yang mengandung tali-tali volea, lalu faring dan lorong-lorong
nasal. Lubang dari faring ke laring berupa celah
longitudinal disebut glothis. Pernapasan pada katak melalui
kulit tipis yang basah untuk memudahkan difusi gas
(Anonymous, 2010 ).

sistem peredaran darah

10
Gambar 4 : sistem peredaran darah katak

https://bbc.dosenbiologi.com/2016/12/katak.jpg

Sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah


tertutup dan ganda. Pada peredaran darah ganda, darah
melalui jantung sebanyak dua kali dalam sekali peredarannya.
Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali
ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju jantung
dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak terdiri
dari tiga ruang yaitu atrium kiri, kanan, dan ventrikel. Diantara
atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah
dari ventrikel mengalir kembali ke atrium. Pertukaran O2 dan
CO2 terjadi di paru-paru. CO2 dilepaskan dan diikat O2. Tetapi
di ventrikel terjadi perncampuran CO2dan O2 yang terjadi di
dalam darah (Kimbal, 199).

Sistem ekskresi

11
Gambar 5 : sistem ekskresi katak

https://encrypted-
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSmdhj71niattfkd_-
wR0fDOx-NLSJ088eCACzdDfnfbDCUQ_Wz

Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal yang


terdapat di kanan kiri tulang belakang, berwarna kecoklat-
coklatan yang memanjang ke belakang (Tim pengajar, 2010).

Sistem ekskresi pada katak disebut suatu sistem gabungan


karena masing-masing sistem masih bergabung pada kloaka
sebagai muara bersama baik untuk sistem sekresi maupun
untuk sistem reproduksi. Sistem ekskresi sebagai sistem
pembuangan zat-zat yang tidak berguna yang dilakukan oleh
kulit, paru-paru, dan yang dikeluarkan oleh hati, yaitu berupa
empedu (Saktiono, 1989).

Sistem reproduksi

12
Gambar 6 : sistem reproduksi katak

https://encrypted-
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQmD5D_5wEEWFDl3t
njHgz4cnqL0ioz1vJW2QRQEcihtIhaU_4B

Katak jantan mempunyai sepasang testis (bentuknya oval,


warnanya keputih-putihan) terletak di sebelah atas ginjal.
Testis diikat oleh alat penggantungnya yang
disebutmesorchium. Testis terdapat saluran yang
disebut vassa efferentia yang bermuara di cloaca. Bagian
ureter yang dekat cloaca mengalami pembesaran yang
disebut vesica seminalis yang berfungsi untuk penampungan
sementara spermatozoa(Zug,1993).

Saluran reproduksi pada katak betina berawal dari ovarium


yang mengalir melalui oviduct. Oviductmerupakan suatu
saluran yang menjulur dari bagian anterior rongga tubuh
menuju bagian posterior tepatnya pada cloaca.
Oviductmempunyai sel kelenjar yang menyekresikan lapisan
lunak disekitar telur, dan pada bagian posteriornya melebar
untuk penampungan telur sementara tetapi selain
itu oviducttidak mengalami pencirian khusus. Katak melakukan
13
proses reproduksi di dalam air, sedangkan fertilisasi terjadi di
luar tubuh katak betina (eksternal). Katak betina yang sedang
hamil namun tidak ada katak jantan yang mengawininya maka
telur akan disimpan di dalam tubuh (Susanto, 1994).

Organ reproduksi katak betina terdiri atas sepasang ovarium


yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh
penggantungnya yang disebut mesovarium. Katak betina
ketika musim kawin pada ovarium terpadat, ovum yang masak
akan menuju ke saluran yang disebutoviduct. Bagian
posterior oviduct membesar membentuk uterus. Selanjutnya
telur dikeluarkan melaluicloaca keluar dari tubuh. Katak sendiri
terjadi fertilisasi eksternal (pembuahan di luar tubuh) dan
pada musim kawin terjadi isyarat kawin oleh katak jantan dan
katak betina.

Pembuahan pada katak dlakukan di luar tubuh. Katak jantan


akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak
si betina dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang
katak jantan akan memijat perut katak betina dan memasang
pengeluaran telur. Pada saat yang bersamaan, katak jantan
akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi
telur-telur yang dikeluarkan di betina (Anonymous, 2010).

1. Katak (Rana cancarifora)

Katak merupakan hewan Amphibi yang mana kelompok hewan


ini fase daur hidupnya berlangsung di air dan di darat.
Amphibi merupakan kelompok vertebrata yang pertama keluar
dari kehidupan dalam air. Amphibi mempunyai kulit yang
selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih sadikit,
tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat
digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang menutupi
mata pada saat berada dalam air (disebut membran
miktans).Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat
14
dijulurkan. Pada saat masih kecil (berudu) bernapas dengan
insang. Setelah dewasa bernapas dengan menggunakan paru-
paru dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan
keadaan lingkungan atau poikioterm (Anonymous 1, 2013).

Rana cancarivora (Graven horst /katak sawah) memiliki kulit


berwarna hijau, bercak hitam. Kadang-kadang pada bagian
punggungnya bergaris cokelat muda. Habitat ditemukan di
sawah dan saluran irigasi sekitar sawah (Arie, 1999).

Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ


yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi
membentuk organ. Dalam praktikum ini akan dilakukan
pengamatan susunan anatomi tubuh katak sawah (Rana
cancarivora). Anatomi katak dapat memberikan gambaran
umum organ-organ utama pada hewan vertebrata (Pratiwi,
2006).

Katak merupakan salah satu kelas amphibi yang memiliki


panjang mulai dari 3,5 cm sampai dengan 90 cm. Amphibi
merupakan vertebrata yang hidup di dua alam, yaitu di darat
dan di air (Pratiwi, 2006).

Katak berasal dari kawasan tropika ke subartik, tetapi


kebanyakan spesis katak terdapat di hutan hujan tropika.
Katak merupakan antara kumpulan vertebrata yang paling
banyak kepelbagaian, merangkumi lebih 5,000 spesis yang
dikenali. Namun begitu, populasi spesis katak tertentu kian
merosot (Anonymous 1, 2013).

Menurut Anonymous 1 (2013), warna katak bermacam-macam


dengan pola yang berlainan. Hal ini disebabkan karena adanya
pigmen dalam dermis, yaitu:

15
Melanopora, berupa warna pigmen yang dapat menyebabkan
warna hitam.

Lipopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna


merah kuning.

Gaunopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna


biru.

Gambar 7 : sistem otot katak

https://biologyeducationsite.files.wordpress.com/2016/06/otot.
jpg?w=1000

Tubuh katak dan vertebrata lainnya mengandung tiga macam


otot daging, yaitu otot daging berserat halus, otot daging
jantung, dan otot daging berserat melintang. Perbedaan itu
berdasarkan susunan secara mikroskopis dan fisiologis. Otot
daging sebelah luar terdiri atas otot daging skeletal atau otot
daging bebas yang melekat pada tulang-tulang. Otot daging
tersebut dikendalikan oleh kemauan pada geraknya. Masing-
masing otot daging itu terdiri atas serat-serat yang satu sama

16
lain digabung oleh jaringan ikat. Kedua ujung biasanya
melekat pada tulang yang berlainan. Bagian sentral yang
sedikit bergerak disebut origin sedang bagian distal
merupakan bagian yang banyak bergerak
disebut insertion.Banyak otot daging yang memiliki perluasan
dengan jaringan ikat sehingga dapat membungkus sebelah
ujung tulang yang disebut tendon(Jasin, 1989).

Sistem otot pada katak dibagi menjadi empat bagian, yaitu


sistem otot pada bagian kepala, sistem otot daerah pectoral,
sistem otot daerah abdomen atau ventral dan sistem otot
pada extremitas posterior. Hasil dari pengamatan yang didapat
adalah bahwa sistem otot daerah abdomen atau ventral dari
katak sawah (Fejervarya cancrivora) terdiri
dari musculus rectus abdominis, musculus obliqus
externus danmusculus obliqus internus. Musculus rectus
abdominis terdapat medio ventral tubuh yang ditengahnya
terdapat tendo berwarna putih yang disebut linea alba dan
juga terdapatinscriptio tendinae yang berjumlah empat
pasang (Moment, 1967).

Sistem otot pada extremitas posterior dari katak sawah


(Fejervarya cancrivora) terdiri dari dua bagian yaitu pada
bagian femur (paha) dancrus (betis). Pada bagian femur dapat
dikenali otot dari arah lateral ke medial antara lain : muscullus
trisep femoris, muscullus sartorius, muscullus adductor
magnus, muscullus gracillis mayor dan muscullus gracillis
minor. Otot yang membangun bagian dari betis katak sawah
antara lainmuscullus gastronimeus, muscullus tibialis anticus
longus, muscullus tibialis anticus brevis dan muscullus tibialis
posticus (Moment 1967).

17
2.3 Konsep Tematiks Connection

AGAMA

~QS. Al-A'raf [7]:133~ -- ‫ع‬ َّ ‫ َوال‬--


ََ ‫ضفَا ِد‬
wal-ḍafādiʿa -- and the frogs -- ‫س ْلنَا‬ َ ‫فَأ َ ْر‬
َ‫الطوفَانََ َعلَ ْي ِهم‬ُّ ‫ل َو ْال َج َرا ََد‬
ََ ‫ع َو ْالق َّم‬
ََ ‫ضفَا ِد‬
َّ ‫آيَاتَ َوالد َََّم َوال‬
َ‫ص ََلت‬ ْ
َّ َ‫ جْ ِر ِمينََّّم قَ ْو ًما َوكَانوا فَا ْستَكبَروا ُّمف‬Maka
Kami kirimkan kepada mereka
taufan, belalang, kutu, katak dan
darah sebagai bukti yang jelas, tetapi
mereka tetap menyombongkan diri
dan mereka adalah kaum yang
berdosa.

18
Allah telah menciptakan katak sebagai salah satu bukti
kebesarannya maka dari itu manusia harus bersyukur dan
menyembahnya.semua itu dalah salah satu bentuk nikmat yang
diberikan oleh allah swt maka dari itu janganlah kufur terhadap
nikmatnya.jagalah alam supaya alam dapat juga memberi
manfaat terhadap kita manusia.jika kita merusak ekosistem
maka alam akan kacau.

19
SAINS

Tepat di akhir tahun 2014, dunia dikejutkan


oleh publikasi terbaru Prof. Djoko T. Iskandar,
herpetolog dari Sekolah Ilmu dan Teknologi
Hayati ITB. Setelah sempat menggemparkan
dunia sains melalui publikasi terkait katak tak
berparu-paru dengan nama ilmiah Barbourula
kalimantanensis pada tahun 2008, kali ini
beliau kembali membuat kehebohan dengan
publikasi terkait spesies katak yang mampu
melahirkan kecebong.

20
FISIKA

Suatu jenis katak dari cina telah memecahkan rekor karena


mampu menggunakan suara atau getaran ultra sonic untuk
saling berkomunikasi,sejauh ini baru kelelawar paus dan
lumba lumba yang menggunakan suara ultrasonic untuk
berkomunikasi dan ternyata kodok dari cina juga
menggunakannya.katak itu berasal dari provinsi anhui
cina.suara yang dikeluarkan yaitu 20 kilohertz dan dapat di
dengar oleh manusia.

21
TEKNOLOGI

Bila kita mendengar kata robot, pikiran kita


kadang terbawa bayangan wujud cyborg ala
Terminator, dengan badan yang kokoh dan kuat,
namun beberapa ilmuwan kini sedang
mengembangkan sebuah robot yang berlawanan
dengan itu yakni adalah robot hewan kodok.
Robot ini dapat melompat layaknya seekor kodok
dan terbuat dari mesin yang kokoh dilapisi dengan
bahan yang lembut.

Menariknya lagi prototipe ini dibuat menggunakan


printer 3 dimensi. Menggunakan paduan butan
dan oksigen, robot lompat unik ini mampu
melompat hampir setinggi 1 meter dan 15cm ke
depan. Robot ini diperkirakan dapat bertahan
hingga 30 kali lompatan tanpa rusak. Inovasi

22
TEKNIK

Katak adalah hewan amfibi, hewan yang hidup di dua alam.


Dalam siklus hidupnya, katak mengalami perubahan dari yang
awalnya hanya bisa hidup di air kemudian hidup di dua tempat.
Metamorfosis sempurna pada katak dimulai dari telur,
kecebong,katak muda yang kemudian menjadi katak dewasa.

KIMIA

Pada 2015, sebuah tim ilmuwan melaporkan bahwa katak Greening dan
katak berkepala Bruno memiliki keuntungan defensif yang signifikan
ketika harus mentransfer sekresi kulit dan toksik. Tidak seperti katak
panah beracun, kedua spesies ini memiliki duri bertulang di kepala. P.
Ranwellai termasuk genus katak yang diketahui memiliki tetrodotoxin
mematikan di sekresi kulitnya walaupun belum diuji. Jadi, meski jarang
kemungkinan ada lebih banyak spesies amfibi berbisa yang harus
diidentifikasi secara formal

23
2.4 Pengetahuan alam yang di perlukan
Fisika Suatu jenis katak dari cina telah
memecahkan rekor karena mampu
menggunakan suara atau getaran ultra
sonic untuk saling berkomunikasi,sejauh
ini baru kelelawar paus dan lumba lumba
yang menggunakan suara ultrasonic untuk
berkomunikasi dan ternyata kodok dari
cina juga menggunakannya.katak itu
berasal dari provinsi anhui cina.suara yang
dikeluarkan yaitu 20 kilohertz dan dapat di
dengar oleh manusia.

Kimia Pada 2015, sebuah tim ilmuwan


melaporkan bahwa katak Greening dan
katak berkepala Bruno memiliki
keuntungan defensif yang signifikan ketika
harus mentransfer sekresi kulit dan toksik.
Tidak seperti katak panah beracun, kedua
spesies ini memiliki duri bertulang di
kepala. P. Ranwellai termasuk genus katak
yang diketahui memiliki tetrodotoxin
mematikan di sekresi kulitnya walaupun
belum diuji. Jadi, meski jarang
kemungkinan ada lebih banyak spesies
amfibi berbisa yang harus diidentifikasi
secara formal

Sains Tepat di akhir tahun 2014, dunia


dikejutkan oleh publikasi terbaru Prof.
Djoko T. Iskandar, herpetolog dari
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB.
Setelah sempat menggemparkan dunia

24
sains melalui publikasi terkait katak tak
berparu-paru dengan nama
ilmiah Barbourula kalimantanensis pada
tahun 2008, kali ini beliau kembali
membuat kehebohan dengan publikasi
terkait spesies katak yang mampu
melahirkan kecebong.

Matematika Loncat katak adalah suatu permainan


yang bertujuan untuk merangsang
penalaran siswa. Loncat katak berfungsi
untuk menemukan suatu barisan dan pola
bilangan dengan cara bermain. Permainan
ini terdiri dari 11 lubang dan 10 pasak
yang berupa katak dimana lima lubang
yang berada di kiri untuk lima katak yang
berwarna merah dan lima lubang yang
berada di kanan untuk lima katak yang
berwarna hijau, sedangkan satu lubang
yang berada di tengah adalah sebagai
pembatas antara katak merah dan katak
hijau.

Teknik Katak adalah hewan amfibi, hewan


yang hidup di dua alam. Dalam siklus
hidupnya, katak mengalami
perubahan dari yang awalnya hanya
bisa hidup di air kemudian hidup di
dua tempat. Metamorfosis sempurna
pada katak dimulai dari telur,
kecebong,katak muda yang
kemudian menjadi katak dewasa.

25
Teknologi Bila kita mendengar kata robot, pikiran
kita kadang terbawa bayangan wujud
cyborg ala Terminator, dengan badan
yang kokoh dan kuat, namun beberapa
ilmuwan kini sedang mengembangkan
sebuah robot yang berlawanan dengan itu
yakni adalah robot hewan kodok. Robot ini
dapat melompat layaknya seekor kodok
dan terbuat dari mesin yang kokoh dilapisi
dengan bahan yang lembut.
Menariknya lagi prototipe ini dibuat
menggunakan printer 3 dimensi.
Menggunakan paduan butan dan oksigen,
robot lompat unik ini mampu melompat
hampir setinggi 1 meter dan 15cm ke
depan. Robot ini diperkirakan dapat
bertahan
agama Allah telah menciptakan katak sebagai
salah satu bukti kebesarannya maka dari
itu manusia harus bersyukur dan
menyembahnya.semua itu dalah salah
satu bentuk nikmat yang diberikan oleh
allah swt maka dari itu janganlah kufur
terhadap nikmatnya.jagalah alam supaya
alam dapat juga memberi manfaat
terhadap kita manusia.jika kita merusak
ekosistem maka alam akan kacau.
Table 1

26
2.5 Learning Outcome

Learning outcome
 Mahasisawa diharapkan dapat
menjelaskan apa apa saja anatomi
katak
 Mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan organ apa saja yang ada
di dalam katak dan mengetahui
fungsinya
 Mahasiswa diharapkan selalu menjaga
dhewan dan lingkungan dengan baik
jika kita menjaga hewan dan
lingkungan ini dengan baik maka alam
akan menjaga kita dengan baik sesuai
yang ada di dalam al-qu’an surah

27
2.6 Situs-situs pembelajaran
a. berdasarkan fenomena

http://literasi.jabarprov.go.id/baca-publikasi-ilmiah-43-
fenomena-pola-mekar-bunga-markisa-passiflora-miniata--
serta-penerapannya-dalam--pembelajaran-biologi-smp.html

https://sains.kompas.com/read/2018/07/06/200000623/di-
sumatera-selatan-ditemukan-katak-dengan-tanduk-tak-b

https://sains.kompas.com/read/2018/03/16/183100823/spesi
es-katak-baru-di-sumatera-punya-organ-aneh-di-perut

b. berdasarkan youtube

https://youtu.be/jZXl91tdj1Q

https://youtu.be/IV0gsa15lIQ

https://youtu.be/Hi5Ue39sx1s

28
c. Mesin pencarian data

https://scholar.google.co
.id/

https://id.wikipedia.org

https://ruangguru.com/

Http://www.dogpile.com
Http://yahoo.com
Http://google.com
https://www.academia.ed
u/

29
2.7 Pengenalan kajian dan motivasi

 Katak (Fejervarya cancrivora)merupakan


amphibia yang secara tipikal dapat hidup di air
tawar dan di darat. Sebagian besar mengalami
metamorfosis dari berudu (akuatis dan bernafas
dengan insang) ke dewasa (bernafas dengan
paru-paru).
 Morfologi Katak terbagi menjadi lima bagian
yaitu kepala (caput) yang terdiri dari mata,
lubang hidung, mulut dan telinga. Badan
(truncus) yang terdiri dari telinga hingga kloaka
dan yang terakhir yaitu bagian ekor (cauda)
yang memiliki bentuk bulat meruncing ke
ujung. Katak mempunyai sepasang anggota
depan (extrimitas anterior), dan sepasang
anggota belakang (extrimitas posterior).
 Saluran pencernaan pada katak meliputi: rongga
mulut, oesophagus, gatrum (lambung), pylorus,
duodenum, intestine, mesenterium, rectum,
cloaca, hepar, ductus hepaticus, vesica felea,
ductus cysticus, pankreas, dustus pancreaticus,
dan ductus choleodocus.
 Alat pernapasan pada katak berupa insang, kulit,
dan paru-paru. Berudu bernafas dengan insang
luar. Katak dewasa bernafas menggunakan paru-
paru.

30
 Sistem peredaran darah pada katak adalah
peredaran darah tertutup dan ganda. Peredaran
darah ganda yaitu, darah melalui jantung
sebanyak dua kali dalam sekali peredarannya.
Darah dari jantung menuju ke paru-paru dan
kembali ke jantung, kemudian darah dari
seluruh tubuh menuju jantung dan diedarkan
kembali ke seluruh tubuh.
 Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang
ginjal yang terdapat di kanan kiri tulang
belakang, berwarna kecoklat-coklatan yang
memanjang ke belakang.
 Pembuahan pada katak dlakukan di luar tubuh.

2.8 Contoh LKM


Isu-isu Hangat Tentang Penyakit Tumbuhan

Katak ini Terancam Punah Karena Penyakit Jamur Kulit


Kamis 18 Sep 2014 20:39 WIB
Red:
 0

 0

31
abc news
REPUBLIKA.DO.ID, MELBOUNE -- Pegiat konservasi di
Ibu Kota Australia, Canberra, berusaha menyelamatkan
katak Northern Corroboree dari kepunahan dengan
melepaskan sekitar 300 berudu atau kecebong di
kawasan Brindabella Range di utara kota tersebut.
Pelepasan ratusan berudu itu merupakan bagian dari
proyek konservasi oleh Kebun Binatang Taronga di
Sydney dengan Cagar Alam Tidbinbilla.
Tujuan pelepasan berudu ini guna meningkatkan
populasi katak tersebut yang saat ini terus menyusut
setelah terdampak penyakit jamur.
Katak Northern Corroboree hidup di kawasan
pegunungan yang terletak di perbatasan antara New
South Wales dan ACT (negara bagian ibu kota). Katak
ini mudah dikenali karena memiliki cipratan warna

32
terang mencolok di tubuhnya yang berukuran kecil dan
berwana gelap.
Penjaga di Kebun Binatang Taronga, Michael McFadden
mengatakan diperkirakan saat ini populasi katak
Northern Coroboree di alam liar sangat kecil. "Hanya
ada sekitar 100 ekor saja," katanya, belum lama ini.
"Tentu saja, sebanyak 293 berudu atau kecebong katak
yang dilepaskan hany sebagian saja yang nantinya bisa
bertahan hingga dewasa, semoga dalam kurun waktu 4
- 5 tahun mendatang kita bisa kembali melihat berudu-
berudu yang dilepaskan hari ini dan mereka akan
berkembang biak," tambahnya lagi.
McFadden mengatakan tim konservasi ini berharap
pelepasan katak ini ke alam liar akan mampu
memperbesar basis genetika dan membantu populasi
katak ini dalam melawan penyakit jamur chytrid yang
menyerang spesies katak ini.
Jamur yang mematikan ini menyerang bagian kulit katak
dan membuat katak tidak bisa menyerap air dan garam
yang penting bagi katak. "Jadi mudah-mudahan jika kita
dapat meningkatkan jumlahnya danhanya
dengan menjaga populasinya dalam jumlah yang
cukup,mereka dapat menjadi kebal terhadap penyakit
itu dan menjadi resisten terhadap penyakit ini dalam
sejumlah tingkatan," kataMcFadden.
"Sejauh ini, di
Australia jamur ini sudah memusnahkan lima atau
enam spesies satwa lain, dan di seluruh dunia mungkin
sudah menyebabkan kepunahan sekitar 100 spesies."

33
Ada rencana untuk merilis beberapa katak yang
telah dibesarkan di penangkaran dalam waktu beberapa
bulan. Sebanyak 780 berududan telur sebelumnya
telah dilepasliarkan.

FORMAT LEMBAR KERJA


Satuan perguruan tinggi : Universitas
Mata kuliah : Anatomi fisiologi makhluk
hidup
Kelas/semester :B/3(tiga)
Sub pokok pembelajaran : anatomi fisiologi katak
Alokasi waktu : 50 menit kuliah

A. STANDAR KOMPETENSI
mahasiswa dapat mengamati bentuk-bentuk dari
organ pada katak dengan cara melalui
percobaan
B. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat mengetahui letak-letak dari
organ pada katak dengan cara melalui pratikum
C. INDIKATOR
 Menjelaskan organ pada katak
 Menjelaskan bentuk organ katak
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mengetahui letak organ pada katak
 Mengetahui bentuk organ pada katak
E. METODE PEMBELAJARAN
Problem based learning(PBL)

34
F. SUMBER PELAJARAN
Bahan-bahan buku cetak maupun buku
elektronik
Bahan-bahan internet.
G. ALAT DAN BAHAN
NO ALAT BAHAN
1 Gabus Katak
2 Toles, kapas Ether/chloroform/alkohol
3 Jarum pentul,
loupe
4 pinset
Tabel 2

H. CARA KERJA

. Pengamatan Bentuk Luar

 Membius hewan dengan ether (alkohol), sebagai


berikut :
 Mengambil segulung kapas, kemudian diberi ether
(alkohol) sampai kapas basah separuhnya.
 Memasukkan kapas basah tersebut bkedalam toples.
 Memasukkan katak dalam toples sampai katak
tersebut lemas atau mati.
 Meletakkan katak yang sudah mati itu, di atas papan
seksi (gabus) pada perutnya dan mengamati bagian
demi bagian.
 Bagian kepala : disini terdapat :

35
o Mata yang mempunyai pelupuk, selaput
kejap dan bijimata.
o Membrane tympanium,kiri kanan.
o Celah mulut yang lebar.
o Lubang hidung luar.
 Leher, sangat pendek. Katak tidak bisa menoleh
karena tidak ada sendi antara tulang kepala dan
tulang leher.
 Bagian badan. Meraba dengan ujung telunjuk bagian
yang keras dan lembut, untuk mengetahui bagian
yang brtulang. Pada bagian badan terdapat dua
pasang kaki :
o Kaki depan, terdiri atas bagian-bagian:
 Lengan atas
 Lengan bawah
 Telapak
 Jari-jari tidak berselaput
o Kaki belakang, terdiri atas bagian-bagian :
 Paha (femur)
 Betis/tungkai (tibia fibula)
 Telapak yang menyatu (pes)
 Jari-jari yang berselaput
o Pada pertemuan pangkal paha agak
kepunggung terdapat kloaka.

36
 Mengamati seluruh permukaan kulit katak dengan
loupe dan merabanya dengan ujung jari (basah,
kering, berminyak, berlendir atau bersisik).
 Membuat gambar dengan pandangan dari punggung
dan menunjukkan semua bagian-bagian yang
disebutkan diatas,
 Pembedahan Untuk Melihat Alat-Alat Dalam Tubuh
 Melentangkan hewan coba (katak) di atas papan
seksi (gabus).
 Merentangkan kaki-kakinya dan menusuk telapak
kaki dengan jarum pentul untuk menahan agar tidak
goyang atau tidak bergerak.
 Menjepit kulit pertengahan perut dengan pinset
secara melintang. Menggunting lipatan kulit yang
terjepit sehingga terjadi sobekan.
 Memasukkan ujung yang tumpul kedalam sobekan
kulit tersebut, menggunting kulit ke arah kepala
sampai gunting menumbuk pada bagian dada.
 Melanjutkan pula pengguntingan kulit kearah ekor
sampai menumbuk pada pangkal paha.
 Mempelajari perletakan kulit pada otot/daging. Tidak
semua permukaan kulit langsung pada daging. Hanya
pada bagian-bagian tertentu kulit melekat pada otot
yang disebut septum. Dengan demikian terjadi

37
kantong-kantong antara kulit dengan otot yang
disebut saccus (kantong).
 Meletakkan kembali hewan tersebut pada
punggungnya.
 Merentangkan kaki-kakinya dan menusuknya
kembali dengan jarum pentul agar tidak midah
goyang.
 Membuat torehan pada pertengahan otot perut
secara membujur, sampai menembus (hati-hati
jangan sampai melukai isi perut).
 Memasukkang ujung gunting yang tumpul ke dalam
celah yang terbentuk, dan menggunting otot perut
arah kepala sampai pada tulang dada. Melanjutkan
irisan ini ke arah ekor sampai pangkal paha.
 Masih dengan menggunakan gunting, membuat
irisan kesamping dan menahannya dengan jarum
pentul.
 Menyingkapkan dinding perut kesamping dan
menahan dengan jarum pentul.
 Dengan terbukanya rongga badan, maka akan
kelihatan alat-alat sebagai berikut:
 Jantung berada dalam pericarium (mungkin masih
berdenyut)
 Hati, berwarna merah coklat terdiri atas dua lobus
besar.

38
 Lambung, berwarna keputih-putihan disebelah kiri
hati.
 Usus, jelas berkelok-kelok.
 Kantong kencing/kemih, berupa gelembung bening.
Kadang-kadang tidak ditemukan karena pecah atau
kosong/kemps.
 Pada preparat betina dewasa jelas nampak
ovarium/indung telur yang hampir menutupi seluruh
rongga perut, warna hitam berbintik-bintik putih.
 Paru-paru, nampak terjepit disebelah kanan hati dan
disebelah kiri lambung.
 Membuat gambar sederhana tapi alat-alat yang
ditunjukkan harus jelas.
 Sistem peredaran darah
o Dengan menggunakan loupe, mengamati
jantung pada tempatnya.
o Membuka pericardium dengan gunting.
Mengambil sedikit kapas dan menjepit
dengan ujung pingset dan menyerap cairan
yang ada disekitar jantung.
o Dengan menggunakan loupe mencari dan
mengamati bagian-bagian jantung :
 Bilik
 Seramabi kiri dan serambi kanan.

39
 Batang arteri yang keluar dari bilik,
melengkung di sebelah atas jantung
ke kiri dan kekana.
 Sistem pernapasan
 Membuka mulut dan mecari celah paangkal
tenggorokan yang berada agak didepan pangkal
kerongkongan.
 Measukkan ujung pipet pengisap minuman pada
pangkal tenggorokan dan meniupnya.
 Alat yang terdapat dalam rongga badan di sebelah
kanan hati.
 Mengamati bentuk dan susunannya.
 Sistem pencernaan
 Menyingkapkan jantung ke kanan dan mencari
saluran di sebelah bawah saluran pernapasan,
pendek, lunak, inilah kerongkongan.
 Kerongkongan mengalami pelebaran, berupa
kantong disebelah kiri hati, alat ini disebut lambung.
 Mengikuti urutan-urutan dari bagian saluran ini,
selanjutnya sampai ke kloaka. Berturut-turut akan
ditemukan alat-alat saluran pencernaan sebagai
berikut :
 Kerongkongan, sangat pendek.
 Lambung.

40
 Usus dua belas jari, sebelah kanan
lambung membelok kekiri.
 Usus halus.
 Usus besar
 Poros yang bernuara ke kloaka.
 Kloaka.
 Alat-alat pencernaan lain, berupa kelenjar
pencernaan antara lain sebagai berikut :
 Hati, warna merah tua
 Kantong empedu
 Pangkreas
 Membuat gambar skema alat-alat tersebut diatas.

41
I. LEMBAR HASIL AKTIFITAS

J. KESIMPULAN
……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

42
REFLEKSI

Apa-apa saja organ


yang terdapat dalam
katak?
Bagaimana bentuk dari
organ-organ katak itu?
QS. Al-A'raf
Kami kirimkan kepada
mereka
taufan, belalang,
kutu, katak dan darah
sebagai bukti yang
jelas, tetapi mereka
tetap
menyombongkan diri
dan mereka adalah

43
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M. 1990. Anatomi Hewan. Jakarta: Balai Pustaka.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan. Surabaya: Sinar
Wijaya.
Kimball, J. W. 1988. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Moment, G. B. 1967. General Zoology. Boston: Bentley
Glass.
Pujaningsih, R. I. 2007. Kodok
Lembu. Yogyakarta: Kanisius.
Putra, Karisma. 2012. Komunitas Anura (Amphibia) pada
Tiga Tipe Habitat Perairandi Kawasan Hutan Harapan
Jambi.Jurnal Biologi Universitas Andalas. 2, pp. 156
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Jakarta:Erlangga.
Radiopoetro. 1983. Zoologi. Jakarta:Erlangga.
Susanto, H. 1994. Budidaya Kodok Unggul.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Susilawati, Lela. 2013. Keragaman karakter morfologi
bakteri indigenous yang diisolasi dari lendir katak sawah
( F. cancrivora) lokal pada bagian dorsal dan
ventral. UIN Sunan Kalijaga, 2, pp. 24
Villee, C. A., W. F. Walker & R. D. Barries. 1988. General
Zoology. Philadelphia: W. B. Sauders Company.
Zug, George R. 1993. Herpetolology: an Introduction
Biology of Ampibians and Reptiles. London: Academic
Press.

44

Anda mungkin juga menyukai