Anda di halaman 1dari 46

Teori Relativitas Khusus

Tujuan pembelajaran :
Menjelaskan percobaan michelson-
morley untuk membuktikan keberadaan
eter
Menjelaskan penggunaan transformasi
galileo dan transformasi lorentz
Menjelaskan pengaruh gerak relativistik
terhadap waktu, panjang, massa,
momentum, dan energi
Sebelumnya……

Apa tanggapan anda semua dengan teori


relativistik Newton ?????
Strong base
Apa itu kejadian ???
Apa itu pengamat ???
Apa itu kerangka acuan ????
Strong base
Kejadian suatu peristiwa fisika yang terjadi dalam
suatu ruang pada suatu waktu sesaat yang tertentu
Pengamat adalah seseorang yang mengamati suatu
kejadian dan melakuakan pengukuran, misalnya
pengukuran koordinat dan waktu
Alat ukur apa saja yang melakukan pengukuran
terhadap suatu kejadian juga dapat dikatan sebagai
pengamat
Strong base
Kerangka acuan adalah suatu sistem
koordinat, misalnya koordinat (x, y, z),
dimana seseorang pengamat melakukan
pengamatan terhadap suatu kejadian
Peta Konsep

Relativitas

Momentum
Relativitas Realativitas Besaran
dan Energi
Newton Einstein Relatif
Relativitas

Transformasi Transformasi Kontraksi Massa


Dilasi Waktu
Galileo Lorentz Panjang Relativitas
Relativitas Newton

< 1900 mekanika Newton merupakan teori


yang cukup sukses dalam menjelaskan
permasalahan dinamika partikel/benda saat
itu.
Dalam mekanika Newton ada suatu
kerangka khusus yang disebut kerangka
inersial dimana Hukum Newton mempunyai
bentuk yang sama dalam kerangka tersebut.
Kerangka inersial ini adalah kerangka yang
memenuhi Hukum I Newton yaitu sebuah
kerangka diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan relatif terhadap yang lain.

Hubungan antara kerangka inersial satu


dengan yang lainnya adalah melalui apa yang
disebut transformasi Galilean.
Kerangka Acuan
S S’
Y Y’

vt

X’

Z Z

Dari gambar sebelumnya maka kita dapatkan hubungan
antara dua kordinat yang dapat kita tuliskan:
x’=x-vt
y’=y
z’=z
t’=t
Untuk kecepatan penumpang yang diamati oleh
pengamat di kerangka acuan J dan J’ dapat kita
deferensialkan masing-masing koordinat terhadap
waktu, yang hasilnya akan menjadi:
ux’=u-v
uy’=uy
uz’=uz
Bagaimana dengan percepatannya ???

Begitu juga terhadap percepatannya


dapat dituliskan :

ax’=ax
ay’=ay
az’=az
Hipotesis eter
 Cahaya merupakan gelombang eletromagnetik, pada
abad 19 para pakar fisika mempelajari sifat zat perantara
yang disebut dengan eter
 Michelson dan Morley ingin membuktikan keberadaan
eter. Percobaan mereka pada dasarnya menggunakan
interferometer

Michelson Morley
The Michelson-Morley Experiment
 Dengan demikian, beda waktu kedua berkas
untuk sampai ke pengamat (∆t) adalah sebagai
berikut:

Karena kelajuan eter dianggap sama dengan


kelajuan bumi yang mengorbit pada matahari
v = 3× karena v<<c, maka kita dapat
melakuakan pendekatan sebagai berikut:
Dengan
  demikian beda waktu adalah:
kesimpulan
Hasilpercobaan michelson dan morley gagal
mengukur beda waktu, dan berkesimpulan:
o teori tentang eter tidak dapat dibenarkan (zat
eter tidak ada)
o Kecepatan cahaya selalu sama dalam segala
arah
Relativitas Einstein
The Principle of Relativity
“The laws of physics are the same in every
inertial frame of reference”
(Hukum fisika bentuknya sama untuk semua kerangka
inersial.)

Invariance of the speed of light


“The speed of light in vacuum is the same in all
inertial frames of reference, and is independent
of the motion of the source”
(Laju cahaya dalam vakum adalah tetap tidak bergantung
pada gerak pengamat.)
Transformsi Lorentz
Transformasi galilieo hanya cocok untuk
benda yang bergerak dengan kecepatan
dibawah kecepatan cahaya
Tranformasi lorentz yang berlaku untuk
semua kelajuan mulai dari v=0 sampai
v=c, maka berlaku:
x'   ( x  vt )
y'  y
z'  z
 v 
t'    t  2 x 
 
 c  H.A. Lorentz
Transformasi lorentz untuk kecepatan
Anggap kecepatan hanya terjadi pada sumbu x
saja, maka dapat dituliskan: u'  v
ux  u ' v
x

1 x
2
c
Apabila benda memiliki kecepetan pada sumbu
Y dan Z, dimana dy=dy’ dan dz=dz’, sehingga
dapat dituliskan sebagai berikut:
u' u'
uy 
y

 vu'  uz  z

 vu' 
 1   x
 1   x
 
2
 
 c  
2
c 
Persamaan tersebut memiliki invers:
u v u u
u'x  u v u'  1  vu  u'  1  vu
 y
x  z
y z

x x 
1 x 2 
 c  
 c
2 2 

c
Keterangan:
u ;u ;u
x y z = komponen kecepatan benda yang diukur oleh
pengamat di kerangka acuan S

u' ; u' ; u'


x y z
= komponen kecepatan benda yang diukur oleh
pengamat di kerangka acuan S’

v = kecepatan relatif kerangka acuan S’ terhadap S

Jika
u ' v x
<<1 maka perumusan sama dengan perumusan relativistik klasik
2
c
Contoh soal
 Superjet bergerak dengan kecepatan 0,8 c di
sepanjang sumbu X relatif terhadap seorang
pengamat. Pesawat lain bergerak dengan
kecepatan 0,8 c relatif terhadap pesawat super
jet. Berapa cepatkah pesawat terbang kedua
bergerak relatif terhadap pengamat tersebut?
Diket:
u’x =0,8 c
v = 0,8 c
ux = ?
Jawaban:
u ' v
u  u' v
x
x
Jadi kecepatan pesawat tersebut menurut
pengamat di bumi adalah 0,98 c
1 x
2
c
0,8c  0,8c
u  1  0,64  0,98c
x
Besaran Relatif
Besaran Relatif terdiri atas:
◦ Dilasi Waktu
◦ Kontraksi Panjang
◦ Massa Relativistik
Dilasi Waktu
Dilasi Waktu

l ld
d

x x
Dilasi Waktu
 Relativitas
khusus mengharuskan kita memandang
perbedaan selang waktu antara dua kerangka, maka
persamaannya adalah
dimana :
t
t 
t
0
2 = selang waktu yang diukur oleh pengamat di
1 v
0
acuan S’ (tempat peristiwa)
2
c
t =selang waktu yang diukur oleh pengamat di
acuan S (pengamat di luar peristiwa)
Contoh soal
Pesawat super jet bergerak dengan
kecepatan 0,6c. Menurut pilot, cerobong
asap pesawat menyemburkan api selama
20 menit. Berapa lama semburan api
tersebut menurut seorang pengamat di
bumi?
Jawaban
Diket:
v = 0,6c
∆t’ = 20 menit
∆t = ?????
jawaban Jadi semburan api itu terjadi selama 25 menit
menurut seorang pengamat di bumi
t  t 0
2

1 v 2
c
20 20
t  
1  0,36 0,8
t  25 menit
Konstraksi panjang

l
l0

d
Konstraksi panjang
Konstraksi panjang hanya terjadi pada
komponen panjang yang sejajar dengan
arah gerak, dengan persamaan:
2

L  L0 1 v2
c
Keterangan:
v =kecepatan kerangka acuan S’
L0 = panjang tongkat menurut pengamat di S’(kerangka acuan letak benda)
L =panjang tongkat menurut pengamat di S(di luar kerangka acuan letak
benda)
Contoh soal
 Seorang pilot mengendarai pesawat super
sonic dengan kecepatan c. Panjang
pesawat yang terukur oleh pengamat di
bumi adalah 32 meter. Berapakah panjang
pesawat menurut pilot?
Diket:
  
L = 32m
v = c
L0 =?
Jawaban:
2

L  L0 1  v 2
c
Jadi panjang pesawat menurut pilot
L 0
 L adalah 40 m
2

1  v2
c
L0  32 
32
9 4
1
25 5
L0  40 meter
Massa Relativistik
Massa juga termasuk besaran relatif
Massa suatu benda yang diamati oleh
pengamat (kerangka acuan) diam disebut
massa sejati(m0).
Massa benda sama yang diamati oleh
pengamat (kerangka acuan) yang sedang
bergerak terhadap benda dengan kelajuan v
disebut massa relativistik(m).
Massa Relativistik
Massa relativistik lebih besar daripada
massa sejatinya(m > m0), karena kedua
besaran dihubungkan oleh  > 1, maka:

m m 0 Ket:
2 m0 = massa diam
1 v 2
m = massa relativitas
c v =kecepatan partikel
Contoh soal
Sebuah
  benda memiliki massa diam 2 kg.
apabila benda bergerak dengan kecepatan ,
berapakah besar massa bergerak benda
tersebut?
Diketahui:
  Jawaban
mo = 2 kg
m m 0
V = c 2

M =? 1 v 2
c
22 1
m   3 kg
16 3 3
1
25 5

 Jadi massa bergerak benda tersebut adalah 3kg


Momentum Relativistik
Memiliki dua syarat:
1. Momentum relativistik sistem harus
kekal untuk semua jenis tumbukan
2. Momentum relativistik harus
mendekati momentum klasik m0v
untuk kelajuan v mendekati nol
Momentum Relativistik
Persamaan yang memenuhi dua syarat
tersebut dinyatakan:
Ket:
p  mv 
mv
0
2
m0 = massa diam
1 v 2
m = massa relativitas
c v =kecepatan partikel
Contoh soal
Sebuah
  elektron memiliki massa diam kg,
berapa momentum relativistik elektron bila
kecepatannya c ketika menembak sebuah
bidang?
Pembahasan:
 
Jawaban:
mo = kg
v =c 9,110 
-31 1
3
c
p =???? p
1
1
9
mv
p  mv 
0
2
p

9,110-31 108 
1 v 2
8
c 9
p  9,6510  23 kgm / s
Energi Relativistik
Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya
yang bekerja pada sebuah partikel sama
dengan perubahan energi kinetik partikel
Einstein berhasil menurunkan persamaan
energi kinetik relativistik, yaitu:
2 2
Ek  m c  m0 c
2
mc  2
E k
 0
mc 2 0

 v
1  
c
Hubungan antara momentum relativistik,
energi total, dan energi diam adalah
sebagai berikut:
2
pc
2 2 2
E   E0

E
2

2
pc
2
  mo c 
2
2
Contoh soal
Suatu
  benda memiliki massa diam 10 kg
bergerak dengan kecepatan . Berapakah
besar energi total dan energi kinetiknya?
Pembahasan:
  Energi kinetik:
m0 = 10 kg EK  mc 2  m0 c 2

v = m0 c 2
EK   m0 c 2
v2
Energi total: 1 2
c
2  
E mc 0

 1


2 EK  mo c 2   1
 v
2
 1  v 
1    c 2

c 



1
10 x9 x1016 EK  9 x1017   1
 
E  1
9

9  25 
1
25 5 4
EK  9 x1017   
E  1,125 x1018 joule 4 4
1
EK  9 x1017    2,25 x1017 joule
4
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai