Anda di halaman 1dari 30

Buku Ajar Fisika Kelas XI

Semester 2

LAMPIRAN RPP 7

A. BAHAN AJAR

TEORI RELATIVITAS KHUSUS

Teori relativitas yang didasarkan pada kerangka acuan inersial dimana


hukum I Newton berlaku. Jadi, kerangka acuan inersial adalah suatu kerangka
acuan yang berada dalam keadaan diam atau bergerak terhadap kerangka acuan
lainya dengan kecepatan konstan pada suatu garis lurus.
Galileo dan Newton mengemukakan tentang apa yang sekarang kita
sebagai prinsip relativitas Newton, yaitu hukum – hukum mekanika berlaku
sama pada semua kerangka acuan inersial. Untuk memahami prinsip ini, mari
kita perhatikan sebuah kejadian berikut.

Gambar .1: sebuah koin dijatuhkan oleh seorang yang berada dalam sebuah
mobil yang sedang bergerak (a) kerangka acuan mobil, koin jatuh vertikal ke
bawah. (b) dalam kerangka acuan orang diam di luar mobil, koin mengikuti
suatu kurva lintasan parabola.
Gambar di atas menunjukkan kedudukan saat koin akan dijatuhkan, dan gambar
bawah menunjukkan kedudukan koin beberapa saat kemudian. Pada kedua
peristiwa tersebut masih berlaku hokum-hukum mekanika Newton yang mana
ketika koin tersebut dijatuhkan maka akan diperkirakan bahwa koin akan
bergerak jatuh bebas menempuh lintasan vertikal.

Transformasi Galileo

1
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

Relativitas berhubungan dengan dua kerangka acuan yang saling


berhubungan, kerangka acuanya berupa kerangka acuan diam yaitu pengamat
yang diam di tepi rel kereta atau kerangka acuan yang bergerak yaitu pengamat
bergerak di dalam kereta. Untuk mempermudah anAnanda memeahami,
perhatikan skema kerangka acuan berikut:

Gambar.2 (a) Kerangka acuan S memiliki sistim koordinat XYZ berada dalam
kondisi diam. Kerangka acuan S’ memiliki sistem koordinat X’Y’Z’ bergerak
dengan kecepatan konstan v sepanjang sumbu X’ (atau X) terhadapkerangka
acuan S. (b) setelah selang waktu t, titik asal koordinat pada S’ berada sejauh vt
dari titik asal koordinat S.

Setelah selang waktu t, koordinat setiap benda (misal ttik P) pada


kerangka acuan S’ dinyatakan dengan koordinat pada kerangka acuan S.
O’P1 = O P1 - O O’
x’= x – vt
koordinat y dan z tidak berubah, karena kerangka acuan S’ geraknya dibatasi,
hanya bergerak sepanjang sumbu X. Sehingga transformasi Galileo untuk
koordinat dan waktu adalah;

2
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

Untuk kecepatan transformasi Galileo diperoleh dari diferensial x’= x – vt


terhadap waktu.
x’= x – vt

Contoh Soal

Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 60 km/jam. Seorang penumpang


berjalan dalam kereta dengan kecepatan 6 km/jam searah dengan kereta. Berapa
kecepatan penumpang tersebut terhadap orang yang diam di tepi rel?

Jawab:
Kita dapat menyelesaikannya dengan persamaan transformasi Galileo untuk
kecepatan:
u’x = ux - v
orang yang diam di tepi rel sebagai kerangka acuan S. Kereta api yang bergerak
terhadap orang diam sebagai kerangka acuan S*.Kecepatan kerangka acuan S*
terhadap kerangka acuan S adalah v = 60 km/jam. Kecepatan penumpang
terhadap kerangka acuan S* adalah u’x = 6 km/jam. Jadi, kecepatan penumpang
(ux) terhadap orang yang diam adalah
u’x = ux - v
ux = u’x + v
ux = 6 km/jam + 60 km/jam

ux = 66 km/jam.

Pons

Fenomena gelombang sering Ananda jumpai dalam kehidupan sehari-hari,


seperti gelombang permukaan air, gelombang tali, ataupun gelombang bunyi.
Gelombang-gelombang tersebut memerlukan medium. Pada gelombang tali dan
gelombang permukaan air, gangguan itu berupa bentuk yang menjalar dalam
medium. Adapun pada gelombang bunyi, gangguannya adalah berupa perbedaan
tekanan udara sehingga dalam ruang hampa udara kita tidak dapat
berkomunikasi lewat bunyi. Ketika itu sangat sulit untuk membayangkan
perambatan gelombang tanpa melalui medium. Semua gelombang yang telah
dikenal ketika itu menunjukkan bahwa perambatannya melalui medium.

3
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

Apabila kita telaah gelombang bunyi berbeda dengan gelombang cahaya.


Gelombang cahaya dapat merambat dalam ruang hampa udara, buktinya adalah
bahwa sinar matahari yang dapat sampai ke bumi. Fenomena tersebut
mendorong para pakar fisika abad ke-19 untuk menghipotesis keberadaan eter
sebagai medium lain. Karena harus ada dalam ruang hampa dan juga dalam
bahan tembus cahaya. Jelaslah bahwa eter tidak mungkin seperti materi biasa,
yang memiliki kerapatan dan komposisi kimia. Karena tidak mungkin materi
yang semacam ini berada dalam ruang hampa. Eter haruslah memenuhi seluruh
ruang, bahkan sampai bintang yang terjauh sekalipun. Karena cahaya ada di
mana-mana, termasuk di tempat yang terjauh.
Lalu, bagaimanakah cara kita untuk mengamati gerak eter tersebut?
Caranya adalah dengan menjalarkan gelombang dalam medium (eter). Sebagai
ilustrasi awal, perhatikan suatu aliran air di sungai seperti tampak pada gambar
berikut.

Misalkan kita

menjalarkan sebuah pulsa gelombang lurus di A sejajar tepi sungai. Lalu, kita
mengukur waktu yangdiperlukan untuk sampai ke B yang berjarak l dari A.
Kemudian, waktu yang terukur itu kita bandingkan dengan yang diperlukan oleh
gelombang untuk menjalar dari B ke A. Apabila aliran air berkelajuan v
sementara pulsa gelombang berkelajuan u maka waktu yang diperlukan
gelombang untuk menjalar dari A ke B dan kemudian kembali lagi ke A adalah

Ananda pun dapat menuliskan lagi menjadi:

4
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

alu, kita mengirimkan pulsa gelombang ke arah tegak lurus aliran air, seperti
gambar berikut.

Apabila pulsa kita kirimkan langsung ke C, pulsa ini tidak akan sampai karena
akan terhanyut ke hilir. Oleh karena itu, pulsa harus kita kirimkan sedikit ke
hulu. Laju relatif pulsa terhadap tanah haruslah sebesar

Setelah tiba di C pulsa akan dipantulkan dan akan sampai di A lagi. Waktu yang
diperlukan pulsa dalam penjalaran bolak-balik ini adalah

selisih antara waktu tA-B-A dan tA-C-A adalah

5
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

Untuk kasus gerak bumi dalam eter, persamaan di atas dapat disederhanakan
lebih lanjut. Dalam hal ini, laju aliran sungai di atas merupakan analogi laju eter
sedangkan pulsa gelombang menyebar analogi gelombang cahaya. Laju bumi v
dalam orbitnya mengelilingi Matahari jauh lebih kecil daripada laju pulsa
gelombang cahaya. Dengan demikian, dapat digunakan pendekatan sebagai
berikut.
             

Selain hasil percobaan Michelson dan Morly , Einstein juga melakukan


eksperimen dalam teori relativitas khusus ini Einstein mengemukakan dua
postulat, kedua postulat tersebut kemudian menjadi dasar teori relativitas
khusus. Kedua postulat itu adalah :

1) Postulat pertama, hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang


berbentuk sama dalam semua kerangka acuan inersia.
2) Postulat kedua, kecepatan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk
semua pengamat, tidak tergantung dari keadaan gerak pengamat itu.
Kecepatan cahaya di ruang hampa sebesar c = 3.108 m/s.

Transformasi Lorentz

Kita akan menurunkan suatu transformasi koordinat yang menghubungkan

kerangka acuan inersial S dan S* yang memenuhi persyaratan prinsip relativitas khusus

Einstein. Oleh karena waktu merupakan besaran relatif maka kita perlu mencari

6
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

persamaan yang mengaitkan besaran waktu tersebut dari kerangka acuan S ke kerangka

acuan S*. Selain itu, kita perlu mencari juga persamaan transformasi untuk x karena

benda yang ditinjau diasumsikan bergerak dalam arah sumbu x seperti yang telah

dilakukan dalam transformasi Galileo.

Coba Anda perhatikan gambar di atas mengenai hubungan antara x dan x’ ialah

x’ = k(x-vt) . . . . . persamaan (1)

k merupakan faktor pembanding yang tidak bergantung pada x atau t, tetapi dapat

merupakan fungsi dari u. Untuk menuliskan persamaan yang bersesuaian untuk x

dinyatakan dalam x’ dan t’. Oleh karena hukum fisika harus berbentuk sama, hubungan

ini pun harus memiliki konstanta kesebandingan yang sama. Dengan demikian,

x = k(x’-vt’) . . . . . persamaan (2)

t dan t’ tidaklah sama. Ini dapat kita lihat dengan cara mensubtitusikan x’ yang

diperoleh dari persamaan x’ = k(x-vt) ke persamaan x = k(x’-vt’) Kita akan memperoleh

persamaan yang baru, yaitu

x = k2(x-vt) + kvt’ . . . . . persamaan (3)

Maka dari sini kita dapat memperoleh persamaan

7
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

Persamaan (1), (2), dan (4) merupakan tranformasi koordinat yang dimiliki postulat

relativitas Einstein.

Harga k dapat diperoleh pada saat t = 0, titik asal kedua kerangka S dan S* berada pada

tempat yang sama. Maka t’ = 0 juga. Masing-masing pengamat melakukan pengukuran

kelajuan cahaya yang memancar dari titik itu. Kedua pengamat harus mendapatkan

kelajuan yang sama, yaitu c. Berarti dalam kerangka S.

x = c.t . . . . . persamaan (5)

sedangkan dalam kerangka S*

x’ = c.t’ . . . . . persamaan (6)

Coba Anda subtitusikan x’ dari persamaan (1) dan t’ dari persamaan (4) sehingga Anda

dapat memperoleh persamaan baru yaitu

Persamaan tersebut dapat disusun kembali agar memperoleh x

8
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

Rumusan untuk x ini akan sama dengan yang dihasilkan oleh persamaan x = c.t. Jadi,

Sehingga akan diperoleh persamaan

Dengan memasukkan k dalam persamaan (1) dan persamaan (4) Anda memperoleh

persamaan transformasi lengkap dari pengukuran suatu kejadian dalam S terhadap

pengukuran yang sesuai dilakukan dalam S*, memenuhi persamaan:

9
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

atau

          

Selanjutnya, akan ditinjau gerak relatif kerangka acuan S terhadap kerangka acuan S*.

Kerangka acuan S* yang semula bergerak ke arah sumbu x positif dengan kecepatan

tetap v menjadi diam. Sementara itu, kerangka acuan S yang semula diam, sekarang

bergerak ke arah sumbu x negatif sehingga kecepatan relatifnya adalah –v. Transformasi

koordinat untuk gerak relatif ini mirip dengan transformasi koordinat persamaan (10),

persamaan (12), persamaan (13) dan persamaan (14). Karena kedua gerak relatif di atas

setara. Perbedaannya hanyalah arah kecepatan relatif masing-masing kerangka acuan

tersebut yaitu dari v menjadi –v. Jadi, transformasi koordinatnya menjadi:

atau

10
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

Transformasi koordinat ini dikenal dengan nama transformasi Lorentz. Nama ini

di ambil untuk menghormati Hendrik Anton Lorentz seorang pakar fisika yang

berkebangsaan Belanda. Persamaan-persamaan ini kali pertama diusulkan dalam bentuk

yang sedikit berbeda oleh Lorentz pada 1904. Ia mengajukan persamaan-persamaan ini

untuk menjelaskan hasil nol dalam percobaan Michelson-Morley dan untuk membuat

persamaan-persamaan ini Maxwell mengambil bentuk yang sama untuk semua

kerangka acuan inersial. Setahun kemudian, Einstein menurunkan persamaan-

persamaan ini secara independen berdasarkan pada teori relativitas.

Dliatasi Waktu

Pengertian dilatasi waktu ialah selang waktu yang dipengaruhi oleh gerak
relatif kerangka (v). selang waktu yang diamati oleh pengamat yang diam (to)
dengan selang waktu yang diamati oleh pengamat yang bergerak dengan
kecepatan v adalah berbeda.
Hubungannya dimana t adalah waktu yang tercatat menurut
pengamatan

11
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

pengamat yang bergerak dengan kecepatan


v.

to
2
t =
1 -v
2
c

to = selang waktu yang diamati pada kerangka diam (diukur dari kerangka
bergerak)
t = selang waktu pada kerangka bergerak (diukur dari kerangka diam)
Kesimpulan:
Semakin cepat suatu benda bergerak maka semakin besar selang waktu
yang
dialami benda tersebut.

Contoh Soal:

3Dua orang A dan B adalah anak kembar. Pada umur 20 tahun A pergi ke ruang
angkasa dengan pesawat yang lajunya 0,8 c dan kembali ke bumi pada saat B
berumur 30 tahun. Berapakah umur B menurut A yang baru kembali?

Jawab:

A bergerak bersama pesawat dengan v = 0,8 c sehingga A sebagai kerangka


yang diam, maka pertambahan umur yang ingin dihitung A adalah to .
Menurut B sebagai kerangka yang bergerak terhadap pesawat, selang waktu
t
= 30 20 = 10
tahun

12
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

to = 6 tahun

Jadi menurut A, umur B seharusnya bertambah 6 tahun ( to), bukan 10 tahun


( t) dan menurut A umurnya baru 20 + 6 = 26 tahun

Kontraksi Panjang

Benda yang panjangnya Lo, oleh pengamat yang bergerak sejajar


dengan panjang benda dan dengan kecepatan v, panjangnya akan teramati
sebagai L.

2
1-
v 2

L = Lo c

L = panjang benda pada kerangka


bergerak Lo = panjang benda pada
kerangka diam
Kesimpulan :
Benda yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya
akan tampak lebih pendek (berkontraksi) bila diukur dari kerangka diam.

13
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

Gambar 5. Pada saat pesawat


masih diam diameter benda
angkasa masih sama sehingga
benda angkasa tersebut berbentuk
bola (gambar atas). Namun bila
pesawat bergerak dengan
kecepatan v, atau benda angkasa
yang bergerak dengan kecepatan
v, maka diukur oleh kerangka
yang diam, diameter yang sejajar
v mengalami pemendekan
sehingga benda angkasa tampak
seperti oval dan tidak bulat lagi
(gambar tengah dan atas)

4Massa
Massa, Momentum
, Momentumdan
danEnergi
EnergiRelativistik
Relativistik

1) Massa Relativistik

Menurut postulat ke -1 relativitas khusus, kekekalan momentum sebagai


hukum fisika harusalah berlaku ke semua kerangka acuan inersial. Dengan
demikian bagi kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya, definisi
momentum dalam mekanika klasik, yaitu p=mv haruslah diubah. Sesuai
pemekaran waktu, dan penyusutan panjang sehingga hal yang sama juga
terjadi pada massa yang disebut pertambahan massa relativistik, menurut
hubungannya sebagai berikut:
m0
m= =γ m0
v2
√ 1− 2
c
m0 disebut massa diam diukur terhadap kerangka acuan terhadap benda adalah
diam. Massa relativistik akan selalu lebih besar dari m0.

Contoh 1
Berapakah kelajuan sebuah partikel agar partikel itu memiliki massa dua kali
massa diamnya?

Jawab:

14
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

Diketahui: m = 2m0 jadi =2


Rumus m= m0

2) Momentum Relativistik

Jika defenisis massa yang benar adalah massa relativistik, maka dengan
memasukkan definisi massa ke dalam rumus momentum akan diper oleh;
m0 v
p=mv=γ m0 v=
v2

Contoh 2
1− 2
c √
Hitunglah momentum sebuah elektrron yang bergerak 0,96c. (massa elektron
= 9,1 x 10-31 kg; c= 3,0 x 108 m/s)
Jawab:
Massa diam elektron m0 = 9,1 x 10-31 kg
v = 0,96c v/c= 96/100= 24/25c

15
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

Untuk momentumnya;

3) Energi Relativistik

Mari kita tinjau pernyataan hukum II Newton yang telah sangat Anda kenal,
yaitu ⅀ F = ma. Ini berarti jika kita memberi resultan gaya ⅀F sangat besar pada suatu
benda maka dapat diperoleh percepatan a benda sangat besar. Percepatan a berkaitan
dengan kelajuan benda. Jadi, menurut hukum ini jika resultan ⅀F terus-menerus
diperbesar, maka percepatan yang dihasilkan dapat menyebabkan kelajuan benda
melebihi kelajuan cahaya c. Menurut relativitas khusus ini tidak benar, sehingga untuk
kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya,pernyataan ⅀ F =ma tidak berlaku.
Bentuk asli hukum II Newton berbunyi: “gaya adalah laju perubahan
momentum”.
dp (mv)
F= =d
dt dt

Kita telah menangani momentum secara relativistik sehingga kita yakin bahwa
penanganan gaya secara relativistik adalah benar.
Dalam definisi relativistik tentang massa dan momentum, Anda tinggal
mengalikan definisi fisika klasik dengan tetapan transformasi γ , yaitu
m=γ mo dan p=γ mo v
Apakah cara seperti ini dapat Anda lakukan untuk energi kinetik klasik
1
Ek = m v 2
2
Menjadi
1
Ek = γ m o v 2
2
untuk energi kinetik relativistik?
Untuk menurunkan bentuk relativistik dari teorema usaha-energi, mari kita
mulai dari definisi usaha yang dilakukan oleh suatu gaya F dan kemudian
menggunakan rumus gaya relativistic. Anggap benda halnya bergerak pada sumbu –X
maka sesuai definisi usaha dalam bentuk integral
x2 x2
dx
W =∫ F dx=∫ dp
x1 x 1 dt
dx
Karena =v , maka persamaan menjadi
dt

16
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

p
W =∫ v dp
0
Untuk batas bawah p adalah 0 maka usaha W sama dengan energhi kinetik Ek ,
sehingga
p
Ek =∫ v dp
0
p
Ek =vp−∫ v dp
0

Untuk massa diam benda adalah mo persamaan di atas menjadi :


v
mo v mo v
Ek =v −∫ dv
v2 0 v2
1− 2
c√ 1− 2
c √
v2
Dengan menggukan subtitusi integral , yaitu memisalkan 1− =u
c2

du −2 v
Sehingga = 2 dan v dv = c 2= du , integral pada ruas kanan dapat
dv c −2
ditentukan:

mo c 2
Ek = −mo c 2
2
v
√ 1−
c2

Lebih mudah dihafalkan jika kita nyatakan persamaan di atas dalam bentuk γ dengan :
1
γ=
v 2

1−
c ()
Sehingga
Ek =γ mo c 2−mo c 2
Ek =m c2−m o c 2
Karena m=γ mo
2
E=mc ( ada kesetaraan antara massa dan energi )
Ek =E−E o=( γ −1 ) Eo =( γ −1 ) m o c 2

DAFTAR PUSTAKA

17
Buku Ajar Fisika Kelas XI
Semester 2

Kristiani, T Mariana, Purnama S Rani.2016. Teori Relativitas (LKPD). Padang


Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII B KTSP. Jakarta: Erlangga.

18
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2

B. PENILAIAN

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

JENIS SEKOLAH : SMAN 7 PADANG


MATA PELAJARAN : FISIKA
KELAS/SEMESTER : XII/2
MATERI : TEORI RELATIVITAS KHUSUS

KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, mene-rapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR
3.7 Menganalisis fenomena perubahan panjang, waktu, dan massa dikaitkan dengan kerangka acuan, dan kesetaraan massa dengan
energi dalam teori relativitas khusus
4.7 Menyelesaikan masalah terkait dengan konsep relativitas panjang, waktu, massa, dan kesetaraan massa dengan energi
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2

Tabel Indikator soal Ulangan Harian


Indikator Pencapaian Tingkat Pengetahuan Nomor Bentuk Kunci
No Indikator Soal
Kompetensi C1 C2 C3 C4 C5 C6 Soal Soal Jawaban
1 Mengidentifikasi Diberikan pernyataan √ 1 PG B
relativitas Newton siswa mampu
menentukan pernyataan
yang benar
2 Memformulasikan Diberikan besaran- √ 2 PG C
transformasi Galileo besaran tentang
transformasi Galileo
siswa dapat menentukan
besaran yang belum
diketahui.
3 Menjelaskan hasil Diberikan beberapa √ 3 PG E
percobaan Michelson- pernyataan siswa mampu
Morley menentukan hasil
percobaan Michelson-
Morley
4 Menjelaskan postulat Diberikan beberapa √ 4 PG C
Einstein. pernyataan siswa mampu
menentukan postulat
Einsten
5 Memformulasikan Diberikan data tentang √ 5 PG B
transformasi Lorentz tansformasi Lorentz
siswa dapat menentukan
besaran yang belum
diketahui
6 Menentukan Diberikan besaran- √ 6 PG D
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2

Indikator Pencapaian Tingkat Pengetahuan Nomor Bentuk Kunci


No Indikator Soal
Kompetensi C1 C2 C3 C4 C5 C6 Soal Soal Jawaban
penjumlahan kecepatan besaran tentang
yang bersifat relativistik. penjumlahan yang
bersifat relativistik siswa
dapat menentukan
besaran yang belum
diketahui
7 Mengidentifikasi Diberikan beberapa √ 7 D
perbedaan transformasi pilihan siswa dapat
Lorentz dengan menentukan perbedaan
transmormasi Galileo transformasi Lorentz
dengan transmormasi
Galileo
8 Menganalisis peristiwa Diberikan pernyataan √ 8 E
kontraksi panjang dan mengenai dilatasi waktu,
dilatasi waktu siswa dapat menentukan
pernyataan yang benar
Diberikan beberapa data √ 9 E
tentang dilatasi waktu
siswa dapat menentukan
besaran yang belum
diketahui
Diberikan pernyataan √ 10 B
mengenai kontraksi
panjang, siswa dapat
menentukan pernyataan
yang benar
Diberikan beberapa data √ 11 B
tentang dilatasi waktu
siswa dapat menentukan
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2

Indikator Pencapaian Tingkat Pengetahuan Nomor Bentuk Kunci


No Indikator Soal
Kompetensi C1 C2 C3 C4 C5 C6 Soal Soal Jawaban
besaran yang belum
diketahui
9 Menyelesaikan masalah Diberikan beberapa data √ 12 B
terkait konsep dengan tentang kontraksi
konsep relativitas panjang siswa dapat
panjang, dan waktu menentukan besaran
yang belum diketahui
Diberikan beberapa data √ 13 C
tentang kontraksi
panjang siswa dapat
menentukan besaran
yang belum diketahui
10 Menjelaskan Konsep Diberikan pernyataan √ 14 B
massa, momentum dan tentang massa relativitas
energy dikaitkan dengan siswa dapat menentukan
teori relativitas pernyataan yang benar
Diberikan beberapa data √ 15 B
tentang massa relativistik
siswa dapat menentukan
besaran yang belum
diketahui
Diberikan beberapa data √ 16 D
tentang momentum
relativistik siswa dapat
menentukan besaran
yang belum diketahui
Diberikan beberapa √ 17 C
pernyataan tentang
hubungan massa dengan
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2

Indikator Pencapaian Tingkat Pengetahuan Nomor Bentuk Kunci


No Indikator Soal
Kompetensi C1 C2 C3 C4 C5 C6 Soal Soal Jawaban
momentum relativistik
siswa mampu
menentukan pernyataan
yang benar
11 Memahami hubungan Diberikan beberapa data √ 18 D
massa, Momentum dan tentang momentum
energi dikaitkan dengan relativitas siswa dapat
teori relativitas menentukan besaran
yang belum diketahui
Diberikan beberapa data √ 19 E
tentang hubungan
massa, momentum dan
energi siswa dapat
menentukan besaran
yang belum diketahui
12 Mengaplikasikan hukum Diberikan beberapa data √ 20 A
kekekalan momentum tentang energi siswa
dan energi secara dapat menentukan
relativistik besaran yang belum
diketahui
SOAL EVALUASI

1. Relativitas Newton dicirikan oleh ...


a. Sebuah partikel yang bergerak pada acuan inersial
b. Tidak menjelaskan secara khusus tentang bagaimana mengukur besaran panjang
c. Menjelaskan besaran waktu secara khusus
d. Menjelaskan bahwa di dunia ini tidak ada kecepatan partikel yang melebihi kecepatan cahaya
e. Muncul sebagai akibat ketiadaan kerangka acuan universal
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2

2. Sebuah oplet bergerak dengan kecepatan 20 m/s relatif terhadap Metri yang berdiri diam di tepi jalan. Di dalam oplet ada anak kecil
berjalan dengan kecepatan 5m/s relatif terhadap kereta. Jika arah gerak anak kecil itu searah dengan arah gerak olet, kecepatan anak
kecil itu relatif terhadap Metri adalah ...m/s
a. 15
b. 20
c. 25
d. 30
e. 35

3. Di bawah ini yang merupakan hasil percobaan Michelson – Monley adalah ...

a. Kecepatan cahaya bergantung pada gerak bumi

b. Hipotesis tentang medium yang disebut eter ada

c. Menghasilkan alat yang disebut interferometer

d. Menemukan medium yang diberi nama eter

e. Hipotesis tentang medium yang disebut eter tidak ada sama sekali

4. Di bawah ini yang merupakan postulat einstein adalah ...

a. Kecepatan relatif suatu benda lebih dari kecepatan cahaya

b. Kecepatan cahaya dipengaruhi oleh arah gerak sumbernya

c. Kecepatan suatu benda merupakan kecepatan relatif terhadap benda lain

d. Kecepatan cahaya dipengaruhi oleh pengamatnya


Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2

e. Kecepatan relatif benda bergantung pada arah kecepatan cahaya

5. Seorang pengamat O mengukur cahaya sebuah senter di x = 100 km, y= 10 km, dan z = 1 km yang padam pada t = 5 x 10 -4. Tentukan
koordinat – koordinat x’, y’,dan z’, serta t’ dari peristiwa ini yang ditentukan oleh pengamat kedua O ’ yang relatif terhadap O dengan
kecepatan -0,8c sepanjang sumbu xx’!
a. 11,78 x 10-4 s
b. 12,78 x 10-4 s
c. 13,78 x 10-4 s
d. 14,78 x 10-4 s
e. 15,78 x 10-4 s

6. Dua benda bergerak dengan kecepatan masing-masing 1/2 c dan 1/4 c, arah berlawanan. Bila c = kecepatan cahaya, maka kecepatan
benda pertama terhadap benda kedua sebesar …
a. 0,125 c
b. 0,250 c
c. 0,500 c
d. 0,666 c
e. 0,75 c

7. Di bawah ini besaran pokok yang membedakan transformasiLorentz dan transformasi Galileo adalah...

a. Panjang

b. Kerangka acuan

c. Massa

d. Waktu
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2

e. Kecepatan

8. Di bawah ini yang benar tentang pernyataan pemekaran waktu/ dilatasi waktu adalah ...
a. Selang waktu yang diamati oleh pengamat selalu lebih kecil dari selang waktu yang diamati oleh pengamat yang bergerak
b. Selang waktu yang diamati oleh pengamat selalu sama dengan selang waktu yang diamati oleh pengamat yang bergerak
c. Selang waktu yang diamati oleh pengamat selalu lebih besar dari selang waktu yang diamati oleh pengamat yang bergerak
d. Selang waktu yang diamati oleh pengamat bergerak selalu sama dengan selang waktu yang diamati oleh pengamat yang diam
e. Selang waktu yang diamati oleh pengamat diam selalu lebih kecil dari selang waktu yang diamati oleh pengamat yang bergerak

9. Sebuah partikel radioaktif dalam keadaan diam dapat mencapai usia 10-2 detik. Usia yang dapat dicapai radioaktif itu bila selalu bergerak
dengan kelajuan tetap 0,98c adalah ...detik
a. 98. 10-2
b. 49.10-2
c. 12. 10-2
d. 6. 10-2
e. 5. 10-2

10. Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan konsep kontraksi panjang adalah ...
a. Panjang benda yang bergerak tampak lebih panjang bila diukur oleh pengamat yang diam
b. Panjang benda yang diam tampak lebih panjang bila diukur oleh pengamat yang diam
c. Panjang benda yang bergerak tampak lebih pendek bila diukur oleh pengamat yang bergerak
d. Panjang benda yang bergerak tampak lebih kecil bila diukur oleh pengamat yang diam
e. Panjang benda yang bergerak tampak lebih besar bila diukur oleh pengamat yang diam.
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2

11. Ada 2 anak kembar bernama Rina dan Rini. Jika saat ini umur mereka 20 tahun, Rini melakukan perjalanan keluar angkasa. Menggunakan
pesawat dimana kecepatan pesawat mendekati kecepatan cahaya. Ketika kembali ke bumi, Rina merayakan ulangtahun ke 23. Menurut
Rina umur Rani adalah ...
a. 15 Tahun
b. 20 tahun
c. 23 tahun
d. 30 tahun
e. 50 tahun

12. Benda bergerak dengan laju 0,6 c dengan arah sesuai dengan panjang benda. Bagi pengamat yang diam terlihat panjang benda itu
mengalami penyusutan sebesar …
a. 6 %
b. 20 %
c. 36 %
d. 64 %
e. 80 %

13. Sebuah pesawat mempunyai panjang 95 m saat diam di bumi. Ketika pesawat bergerak dengan kecepatan v, menurut pengamat di bumi
panjang pesawat adalah 76 m. Besar kecepatan v adalah ....
a. 0,25 c
b. 0,50 c
c. 0,60 c
d. 0,75 c
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2

e. 0,80 c

14. Di bawah ini pernyataan yang benar adalah ...

a. m0 > m

b. m0 < m

c. m0 = m

d. m0  m

e. m0  m
15. Massa diam suatu benda mo dan massa bergeraknya m. Apabila benda itu bergerak dengan kecepatan 0,6 c dimana c = laju cahaya
dalam ruang hampa, maka hubungan mo dan m yang benar adalah …
a. mo = 1,25 m
b. mo = 0,8 m
c. mo = 1,0 m
d. mo = 0,5 m
e. mo = 0,6 m

16. Sebuah elektron yang bergerak dengan kelajuan 0,96c. (massa elektron = 9,1 x 10 -31kg) momentum elektron bergerak tersebut sebesar
...kg m/s

a. 3,57 x 10-22

b. 6, 4 x 10-22

c. 9,47 x 10-22
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2

d. 9, 4 x 10-22

e. 12, 4 x 10-22

17. Pernyataan berikut yang sesuai hubungan massa dan momentum relastifistik adalah ...

a. p ∞ m

b. p ∞ 1/m

c. p ∞ m0

d. p ∞ 1/m0

e. p = m0

18. Jika sebuah elektron memiliki energi 1 Mev, maka momentum elektron tersebut sebesar ...Mev/c

a. 1

b. 1,22

c. 1,32

d. 1,42

e. 1,52
19. Sebuah partikel bergerak dengan laju V = 1/2 c√3 (c = laju cahaya). Jika mo = massa diam, m = massa bergerak, Ek = energi, Eo = energi
diam, maka berlaku....
a. m = 1/2 mo; Ek = 1/2Eo
b. m = 4/3 mo; Ek = Eo
Buku Ajar Fisika Kelas XI Semester 2

c. m = 3/2 mo; Ek = Eo
d. m = 2 mo; Ek = 2 Eo
e. m = 2 mo; Ek = Eo

20. Suatu elektron mempunyai kecepatan 0,8c. Jika massa elektron 0,511 MeV/c 2, maka energi total dan energi total yang dilakukan oleh
elektron berturut – turut adalah ...

a. 0,511 MeV; 0,852 MeV; dan 0,341 MeV

b. 0,341 MeV;0,852 MeV; dan 0,511 MeV

c. 0,511 MeV; 0,341 MeV; dan 0,852 MeV

d. 0,852 MeV, 0,511 MeV,dan 0,341 MeV

e. 0,852 MeV; 0,341 MeV dan 0,511 MeV

Anda mungkin juga menyukai