Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

FISIKA MODERN

“ TEORI RELATIVITAS KHUSUS ( Transformasi Galileo dan Lorentz )”

DOSEN PENGAMPU : Drs.Pintor Simamora, M.Si

OLEH :

NAMA : EUNIKE SINDY NABABAN

NIM : 4173321014

KELAS : FISIKA DIK A 2017

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Fisika Modern ini yang
Berjudul “Critical Book Review” dengan materi Teori Relativitas Khusus . Penulis
berterimaksih Kepada Bapak dosen yang bersangkutan sudah memberikan bimbingannya.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu,
penulis Meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis mengharapkan kritik dan
saran Yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

            Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan semoga dapat
Bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, September 2019

Eunike Sindy Nababan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara naluri, kita lebih suka percaya bahwa energi adalah energi sedangkan benda adalah
Benda, titik. Akan tetapi Einstein menemukan bahwa energi dan massa sesungguhnya adalah dua
Aspek berbeda tetapi dapat saling dipertukarkan untuk sesuatu yang secara universal sama, yang
Demi istilah lebih baik kita menyebutnya massa-energi. Persamaan Einstein yang kecil,
sederhana Tetapi menghebohkan ini merupakan rumus untuk menentukan berapa banyak energi
setara Dengan jumlah massa dan sebaliknya. Hal ini merupakan salah satu bagian kecil dalam
teori Relavitasnya.
Teori Relativitas adalah sebutan untuk kumpulan dua teori fisika yaitu relativitas umum dan
Relativitas khusus. Kedua teori ini diciptakan untuk menjelaskan bahwa gelombang
Elektromagnetik (cahaya) tidak sesuai dengan teori gerakan Newton.Gelombang
elektromagnetik Dibuktikan bergerak pada kecepatan yang konstan, tanpa dipengaruhi gerakan
sang pengamat. Inti Pemikiran dari kedua teori ini adalah bahwa dua pengamat yang bergerak
relatif terhadap masing-Masing akan mendapatkan waktu dan interval ruang yang berbeda untuk
kejadian yang sama, Namun isi hukum fisika akan terlihat sama oleh keduanya.
Teori Relativitas Einstein adalah teori yang sangat terkenal, tetapi sangat sedikit yang kita
Pahami. Utamanya, teori relativitas ini merujuk pada dua elemen berbeda yang bersatu ke dalam
Sebuah teori yang sama: relativitas umum dan relativitas khusus. Theori relativtas khusus telah
Diperkenalkan dulu, dan kemudian berdasar atas kasus-kasus yang lebih luas diperkenalkan teori
Relativitas umum.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Postulat Relativitas Khusus ?
2. Apa yang dimaksud dengan Transformasi Galileo dan Lorenz ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Postulat Relativitas Khusus
2. Untuk mengetahui apa itu Transformasi Galileo dan Lorenz
BAB II
PEMBAHASAN BUKU

A. Buku Pertama
1. Identitas Buku

Judul Buku : FISIKA MODERN


Nama Penulis : Drs.Pintor Simamora, M.Si
Penerbit : Unimed
Edisi :-
Tahun Terbit :-
Kota Terbit : Medan
ISBN :-
Jumlah Halaman : 110 Halaman
Pada buku ini Materi tentang Teori Relativitas Khusus terdapat pada Bab 2
2. Ringkasan Buku ( pertama )

BAB II
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
A. Postulat Relativitas Khusus
Hakekat gerak ; suatu bend adikatakan bergerak apabila kedudukannya berubah terhadap
suatu titik kedudukan tertentu. Jadi gerak mengandung pengertian perubahan kedudukan
terhadap suatu referensi (acuan ). Dalam hal ini terdapat pengertian relatif. teori
Relativitas khusus yang dikembangkan Einsten tahun 1905, menangani masalah-masalah
yang menyangkut kerangka referensi inersial .
Defenisi ; kerangka referensi inersial, adalah suatu kerangka referensi yang terhadapnya
sebuah benda akan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan. Jika ada sebuah
kerangka referensi inersial, ada kerangka referensi kedua yang bergerak lurus berubah
beraturan terhadap kerangka referensi inersial itu, maka kerangka referensi kedua itu
disebut juga inersial. Teori relatifitas Einsten tidak muncul secara spontan , tetapi
dilandasi fakta-fakta eksperimental yang telah dilakukan sebelumnya, misalnya : teori
elektromagnetik klasik yang pada mulanya menghipotesikan adanya suatu medium(zat)
perantara untuk rambatan cahaya yaitu Eter. Teori relastifitas khusus bersandar pada dua
postulat yaitu :
Postulat I (tentang prinsip relastivitas) :
Hukum-hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama pada
semua kerangka referensi inersial.
Postulat II ( tentang kecepatan cahaya ) :
Kecepatan cahaya dalam ruang hampa (c = 3 x 108 m/s ) , sama untuk semua pengamat
tidak bergantung pada kelajuan sumber maupun gerak pengamatnya. Postulat pertama
merupakan perluasan dari prinsip reletivistik Newton ( yang hanya berlaku pada
mekanika klasik ). Sedangkan postulat kedua merupakan konsekuensi dari postulat
pertama.
Maxwel menurunkan rumus c = ¿ dari persamaan istrik magnetnya (teori gelombang
elektromagnetik Maxwell ).
B. Transformasi Galileo dan Lorentz
1. Transformasi Galileo
Tinjau 2 sistem inersial ; S dan S' . S' bergerak dengan laju v dalam arah sumbu XX '
terhadap kerangka S. Suatu peristiwa dititik P, menurut system S terletak pada koordinat
ruang (x,y,z) dan pada waktu t, dalam koordinat ruang-waktu : P (x,y,z ) menurut
pengamat di S' , koordinat ruang waktu ( x ' , y ' , z ' , t ') dengan :
x ' = x – vt
y '= y
z '= z …………………………….dinamakan Transformasi Galileo 1)
Dari Transformasi Galileo , hubungan komponen kecepatan kerangka S' dan S adalah :
V x' = V x – V
V y' = V y
V z ' = V z.
dinamakan penambahan atau penjumlahan kecepatan menurut Galileo. 2)
Jika mengukur kecepatan cahaya dalam arah x pada system S adalah C , maka dalam
system S' cahaya bergerak dengan laju :
c '= c – v 3)
Jadi transformasi galileo bertentangan dengan postulat khusus relativitas. Postulat kedua
mensyaratkan harga yang sama untuk kelajuan cahaya yaitu c baik ditentukan dari S ,
maupun dari S' .

2. Transformasi Lorentz
Bertitik tolak dari postulat dua relativitas khusus . jika koordinat ruang waktu ( x,y,z,t )
berkaitan dengan kerangka acuan S. S bergerak dengan laju v terhadap S . dalam hal ini
tidak sama dengan t( t ' ≠ t ). Andaikan hubungan transformasi linier antara x dan x '
( suatu terkaan ), adalah :
x ' = k(x – v t )
y' = y
z '= z 4)
Persamaan untuk x dinyatakan dalam x ' dan t ' adalah :
x = k ( x ' + v t' ¿ 5)
Dinamakan transformasi balik ( invers ) untuk x .
Hubungan t ' dengan t …………………………………………………………

X 1
t '= k V[( )]
K2
−1 + t 6)

Maka transformasi balik untuk t , adalah :


x' 1
t=k [( ) ]
V
1− 2 +t '
K
7)

Nilai K………………………………………………………………………….
Postulat 2 memungkinkan mencari k, pada saat t = 0 , titik asal kedu akerangka S dan S' ,
berada dalam tempat yang sama. Menurut persyaratan awal ; t '= 0 . kedua pengamat harus
mendapatkan kecepatan yang sama yaitu c( postulat 2) , berarti :
S: x =c t 8)
S' : x' = c t ' 9)
Substitusikan persamaan 4) dan 6) kedalam persamaan 9), menghasilkan :
1+v /c
x=ct
1− [
c 1
v k2
−1 ( ) ] 10)

persamaan 10) ini harus sama dengan 8), berarti :


1
1/ 2
k= v2 11)
( )
1− 2
c

x ' = k (x -vt)
y' = y
z' = z
X 1
[( )]
t '= k V 2 −1 +t
x

v 2 −1/ 2
Dengan k = (1− ) ………dinamakan Transformasi Lorentz .
c2
Sedangkan transformasi balik(invers) , diperoleh dengan menggantikan tanda v , yaitu :

x = k ( x ' + vt ')
y = y'
z = z'

x' 1
t=k [( )]
V
1− 2 + t
k
apabila v << c , maka :
v 2 −1/ 2
k = (1− 2 ) ≈ 1 12)
c
berarti transformasi Lorentz memenuhi ( sama ) transformasi Galileo .

C. Aturan Penjumlahan Kecepatan


Tinjau suatu benda yang bergerak relative terhadap system S dan S' ; misalkan suatu
benda dengan kecepatan v dalam system S dan v' dalam sistem S' . Pengamat di S
mengukur ketiga komponen kecepatan dalam S, adalah :
dx
vx =
dt
dy
vy = 13)
dt
dz
vz =
dt
Pengamat di S' :
dx '
v x' =
dt '
'dy '
v = '
y 14)
dt
' dz '
vz = '
dt
Dari transformasi balik ( invers ) Lorentz memberikan :
dx = k (dx ' + vd t ')
dy = dy '
dz = dz ' 15)

dx' 1
dt = k [ ( ) ]
v
1− 2 +dt '
k
substitusikan ke persamaan 13),diperoleh komponen kecepatan dalam arah sumbu-x yaitu :
vx'+ v
vx = vv 16)
1+ 2x
c

Dengan penalaran yang sama untuk komponen kecepatan dalam arah sumbu y dan z,
menghasilkan :

v2
vy = √
v y ' + 1−

vv
c2
17)
1+ 2x
c

v2

Dan v z =

v z' + 1−

vv
c2
18)
1+ 2x
c
c+ v
vx = cv
1+ 2
c
=c 19)

D. Kontraksi Panjang
Pengertian ; bahwa ukuran Panjang sebagai yang diukur oleh seorang pengamat ,
bergantung dari gerak relative benda yang diukur terhadap pengamat.
Ukuran Panjang suatu benda yang bergerak dengan kecepatan v terhadap
pengamat………
Dengan transformasi Lorentz L0 = X 2' - X 1' 20)
Panjang tongkat yang terukur dari kerangka diam S pada saat t , adalah :
L = X 2 −X 1 21)
Dengan transformasi lorentz ( pers.4), bahwa :
X 1' = k( X 1 - vt) 22)

X 2' = k( X 2 - vt) 23)


Dari persamaan 21) dan 20), diperoleh hubungan :
L = L0 √ 1−v 2 /c2 24)
v ¿ c , pers 24 menunjukkan bahwa L ¿ L0 ,terjadi pemendekan/ pengerutan yang
disebut kontraksi Panjang .

E. Dilasi waktu
Menurut pengmat di dalam roket bahwa selang waktu antara du aperistiwa adalah t 0.
Sedangkan menurut pengamat di bumi ukuran selag waktu peristiwa lebih Panjang , yaitu
t (t¿ t 0) disebut dilasi waktu .
Asal pemuaian waktu …………………………………………
2 L0
t0 = 25)
c
2
t t 2
( )
c = L0 2 + v
2 2 ( )
t0
t= 26)
√1−v 2 /c 2
karena v ¿ c , maka menurut persamaan 26) berrati : t ¿ t 0.
Ketika pengamat di x ' mendapat t 1' , pengamat di S mendapat t 1, maka :
vx '
t 1' + 2
t 1= c 27)
2 2
√1−v /c
Setelah selang waktu t 0 pengamat dalam sistem bergerak mendapat waktunya sekarang
adalah t 2'- t 1' 28)
vx '
t 2' +
t 2= c2 29)
√1−v 2 /c 2
Sehingga selang waktu t , adalah :
t = t 2- t 1
t0
= 30)
√1−v 2 /c 2

F. Kesetaraan Massa dan Energi


Massa dan energi tidak dapat saling dipertukarakan . sedangkan menurut teori relativitas
khusus ; yang satu dapat ditransformasikan menjadi yang lain. Transformasi ini dapat
menunjukan adanya kesetaraan antar amassa dan energi . suatu gaya F , bekerja pada
suatu partikel yang mula-mula keadaan diam , massa diam m 0. Jika saat akhir
kecepatannya adlah v. maka menurut hukum gerak Nwton :
dp
F= 31)
dt
d
Atau F = ( mv ) 32)
dt
m0
Dengan m = 33)
√1−v 2 /c 2
m : massa relativistic
d V
maka : F = dt (√ 1−v2 /c 2 ) 34)

Kerja ( usaha ) yang dilakukan gaya F untuk menggerakkan partikel sejauh ds :


dW = F ds
V
= m 0 vd (√ 1−v 2 /c 2 ) 35)

A. Buku Kedua
1. Identitas Buku
Judul Buku : KONSEP DASAR FISIKA MODERN
Nama Penulis : Dadan Rosana,Dkk
Penerbit : IMSTEP
Edisi : EDISI REVISI
Tahun Terbit : 2003
Kota Terbit : Yogyakarta
ISBN :-
Jumlah Halaman : 197 Halaman
Pada buku ini Materi tentang Teori Relativitas Khusus terdapat pada Bab 1

2. Ringkasan Buku ( kedua )

BAB I
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
1.1 Transformasi Galilleo
Jika kita melakukan pengukuran dalam suatu kerangka acuan inersial yang satu
dan selanjutnya ingin membandingkan dengan hasil pengukuran menurut seorang
pengamat yang berada pada kerangka acuan inersial yang lain pada saat yang sama
maka diperlukan transformasi galileo, yang mengatakan bahwa kecepatan (relative
terhadap setiap kerangka acuan inersial) mematuhui aturan jumlah yang paling
sederhana.
Selanjutnya akan ditinjau kerangka acuan inersial S' yang bergerak dengan
kecepatan konstan u terhadap kerangka acuan inersial S .
Menurut pengamat dalam kerangka inersial S , kerangka inersial S' bergerak
dengan laju u dalam arah sumbu x positif atau dapat juga dikatakan bahwa kerangka
inersial S bergerak dengan laju u dalam arah sumbu x negative menurut pengamat
dalam kerangka inersial S' . Pada saat t = 0 dan t '= 0 , kedua kerangka acuan inersial
berimpit.
Kerangka acuan inersial S' bergerak degan laju u ke arah sumbu x (dan sumbu x ' )
Positif , maka pada saat t sekon jarak antara kerangka acuan inersial S' dan kerangka
acuan inersial S adalah ut, sehingga hubungan antara koordinat-koordinat dalam dua
kerangka acuan inersial tersebut adalah :
x ' = x – ut
y' = y
z' = z
i' = t

Ini disebut dengan transformasi Galileo.

Transformasi balik galileo dapat dituliskan sbb :

x = x ' + ut

y = y'

z = z'

t = i'
karena kedudukan benda merupakan fungsi dari waktu , maka transformasi untuk
kecepatan dan percepatan diperoleh dengan melakukan penurunan secara berturut-
turut dari koordinat kedudukan terhadap waktu (karena t = t ' maka operasi d/dt ' identic
dengan operasi d/dt) sehingga diperoleh :

dx ' dx
= –u atau v x '= v x– u
dt ' dt

dy ' dy
= atau v y' = v y
dt ' dt

dz ' dz
= atau v z' = v z
dt ' dt

v' = v – u denga melakukan penurunan terhadap waktu :

dv x ' dv x
= atau a x' = a x
dt ' dt

dv y ' dv y
= atau a y' = a y
dt ' dt

dv z' dv z
= atau a z' = a z
dt ' dt

Atau secara umum bis adinyatakan bahwa a ' = a

1.2 Kegagalan Hipotesis Eter


Oleh karena keberadaan eter belum pernah teramati,maka dipostulatkan bahwa
Eter merupakan zat yang tidak bermassa dan tidak Nampak,tetapi mengisi seluruh
ruangan dan berfungsi hanya untuk merambatkan gelombang elektromagnetik.
Untuk membahas percobaan , misalkan dalam suatu kerangka acuan S yang
dipilih laju cahaya ke segala arah adalah sama yaitu c, dan bumi bergerak dengan
kecepatan V ke arah x positif terhadap kerangka acuan S. dengan demikian menurut
seorang pengamat di bumi besarnya kecepatan cahaya adalah c – V . waktu yang
diperlukan oleh cahaya untuk menempuh jarak dari pemecah berkas A ke cermin
datar B dengan kecepatan c- V dan kembali ke A dengan kecepatan c + V setelah
mengalami pemantulan oleh cermin datar B.
I1 I 2 I 1c
t 1= + 1 = 2 2 dengan I 1 adalah jarak AB.
c−V c+ V c −V
Dalam perjalanan dari A ke cermin datar C dan kembali ke A setelah mengalami
pemantulan oleh cermin datar C, karena kecepatan cahaya c tegak liurus V, maka
kecepatan menurut pengamat yang ada di bumi adalah :
c ' = √ c 2−v 2

1.3 Postulat Einsten


Menurut transformasi Galileo , kecepatan( kecepatan cahaya) yang termati oleh
pengamat yang berada pada dua kerangka acuan yang berbeda yang saling bergerak
relative satu sama lain tergantung pada kecepatan relative kerangka acuan tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam percobaan Michelson Morley,
Einsten pada tahun 1905 mengajukan dua postulatt sbb :
1. Asas relativitas ; hukum-hukum fisika mempunyai bentuk yang sama dalam setiap
kerangka acuan inersial.
2. Ketidakubahan laju cahaya; laju cahaya mempunyai nilai yang sama di semua
kerangka inersial, tidak bergantung dari gerak sumber maupun pengamatnya.

1.4 Dilatasi Waktu


Postulat pertama dari Einsten pada prinsipnya menegaskan bahwa tidaka ada
satupun percobaan yang mampu mengukur kecepatan secara mutlak , tetapi yang
dapat diukur hanyalah kecepatan relative dari dua kerangka acuan inersial.
Postulat kedua menegaskan kebenaran dari percobaan Michelson Morley yang
menyatakan bahwa laju cahaya adalah sama bagi semua pengamat,meskipun mereka
dalam keadaan saling bergerak relative.
Menurut pandangan pengamat dalam kerangka acuan S' berkas cahaya dikirim
oleh pengamat dalam kerangka acuan S saat berada di titik A dan diterima kembali di
titik B Setelah selang waktu 2∆ t ' . menurut postulat kedua dari relastivitas Einsten
bahwa laju cahaya menurut kedua pengamat yang sedang bergerak relative satu sama
lain adalah sama, yaitu c. oleh karena itu ,
1. Menurut penngamat dalam S' :
Jarak AMB = 2 c ∆ t ' atau c = AMB/2∆ t ' = 2 √ L2 +(u ∆ t ' )2 / 2∆ t ' sehingga :
2 ' 2
c ∆ t '= √ L +(u ∆ t )
2. Menurut pengamat dalam kerangka S :
Jarak 2L = 2c ∆ t atau L = c ∆ t

1.5 Pengerutan Panjang


Pengukuran panjang dipengaruhi olh gerak relative. Menurut pengamat dalam
kerangka inersial S' , berkas cahaya dipancarkan ketika sumber dalam kerangka
inersial S berada pada di A, dipantulkan cermin ketika pengamat dalam kerangka
inesial S berada di B dan diterima kembali ketika pengamat dalam kerangka inersial S
berada di C . karena pengamat dalam kerangka inersial S' mengukur laju cahaya
sebesar c , sehingga :
c ∆ t 1' = L' - u ∆ t 1'
Dalam selang waktu ∆ t 2' berkas cahaya yang dipantulkan kembali ke sumbernya

menempuh jarak L' + u ∆ t 2' sehingga :


c ∆ t 2' = L' + u ∆ t 2'
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS

3.1 Pembahasan Isi Buku


Kedua buku yang bertemakan Fisika Modern ini menurut saya sangat bagus karena
disamping materi yang padat dan cukup luas,kedua buku ini juga dilengkapi dengan materi awal
yang mengajak pembaca untuk lebih memahami kajian materi nya dengan baik sehingga
pembaca lebih mengerti maksud dari penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca,begitu
juga dengan maksud dan tujuan dari materi yang ingin  disampaikan kepada pembaca lebih
terstruktur dan mudah dimengerti sehingga pembaca lebih mudah menangkap materinya dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Buku Fisika Modern karya Drs.Pintor Simamora buku ini dapat disimpulkan bahwa
buku ini yang membahas tentang relativitas khusus terlebih di materi transformasi Galileo dan
Lorentz yang saya ringkas dan pelajari Buku ini cukup dapat saya mengerti pemaparan rumus
nya. Dan buku ini sebelum membahas teori relativitas khusus dilengkapi oleh beberapa pendapat
mengenai tiap teori yang akan dipaparkan. Jika dibandingkan dengan buku Konsep Dasar
Fisika Modern karya Dadan Rosana,Dkk. perbedaannya tidak terlalu mencolok karena sama-
sama membahas tentang fisika modern dan materi relativitas khusus pun tidak jauh beda dengan
buku pertama akan tetapi penambahan materi di buku ini lebih luas.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku


Buku Fisika Modern karya Drs.Pintor Simamora

Kelebihan:
Dari bentuk buku Menurut saya yang menjadi kelebihan buku ini adalah:  isi buku
secara keseluruhan sudah dapat memaparkan setiap judul dengan jelas dan diikuti dengan
pemberian contoh yang dapat memudahkan pembaca untuk memahami isi materi yang di
jelaskan. Dalam buku ini sudah cukup jelas menegenai grafik-grafik yang dijabarkan
serta keterangan rumusnya . sedangkan dari segi Teori Relativitas Khusus yaitu materi
Transformasi Galileo dan Lorentz rumus yang dipaparkan cukup bagus serta di jabarkan
grafik sistem S' bergerak dengan kecepatan V sepanjang sumbu xx '
Adapun poin-poin yang secara umum dari fisika buku yaitu :
1.Cover bukunya bagus dan menarik, serta berwarna.
2. langsung Memaparkan materi setiap point dari setiap babnya.
3. Terdapat Daftar Pustaka

Kekurangan:
1. dilihat dari bentuk tulisan buku ini terlalu rapat dan ukuran hurufnya yang terlalu kecil
jadi kelihatan seperti kurang rapi membuat pembaca sedikit bosan untuk membacanya. 
2.   Dari segi materi Transformasi Galileo dan Lorentz khusus nya di transformasi lorentz
terdapat Bahasa yang kurang nyambung/pas untuk di kalimat berikutnya.
Seperti : pada halaman 8 alinea pertama , baris kedua dimana dipaparkan :
“ jika koordinat ruang waktu ( x,y,z,t ) berkaitan dengan kerangka acuan S. S bergerak
dengan laju v terhadap S (GBR 1 ). Menurut saya langsung saja di paparkan apa itu S nya
atau langsung diganti kalimatnya menjadi sedangkan ( x ' , y ' , z ' , t ' ) dengan kerangka
acuan S' .
3. Dari segi identitas buku , buku ini hanya berkembang dan dapat dibaca oleh mahasiswa
unimed saja karena buku ini ISBN , tahun terbit tidak diketahui
4. Buk ini Tidak .Dilengkapi dengan rangkuman dan soal dalam setiap babnya
Buku Konsep Dasar Fisika Modern karya Dadan Rosana,dkk

Kelebihan:
1.Cover buku menarik
2.Bahasa yang digunakan mudah dipahami
3.Penjabaran rumus lebih rinci dan dilengkapi dengan pendapat para ahli , serta
dipaparkan
grafik yang menjadi penegambilan rumus dalam materi.
4. Lengkap identitas buku nya
5. Pada buku pertama materi transformasi gallileo dan Lorentz disatukan / berdekatan .
sedangakan di buku kedua ini materi transformasi gallileo duluan yang dibahas
kemudian diurut kan dengan kegagalan hipotesis eter dan postulat einsten dan
selanjutnya materi transformasi Lorentz. Maka di buku kedua ini materi yang di
paparkan lebih luas lagi ( banyak teori serta pendapat beberapa para ahli ).

Kekurangan:
1. Dari segi identitas buku , buku ini hanya berkembang dan dapat dibaca oleh mahasiswa

unimed saja karena buku ini ISBN , tahun terbit tidak diketahui
2. Buku ini Tidak .Dilengkapi dengan rangkuman dan soal dalam setiap babnya.
BAB IV
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai