I. Jurnal 1
Pada bab ini akan dibahas mengenai pembangkit listrik hot air stirling engine dengan memanfaatkan bahan
bakar sampah plastic.
1. Variabel Data
Data-data yang dibutuhkan adalah :
a. Data analisa perancangan pembangkit hot air stirling engine.
b. Data perbandingan bahan bakar sampah plastik digunakan dengan output pembangkit hot air stirling engine.
c. Data analisa arus dan tegangan yang dihasilkan generator.
2. Jalannya Penelitian
Penelitihan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
a. Menganalisa data-data penelitian terkait dengan data yang didapat dengan proses dari media sosial, internet, jurnal-
jurnal, dan konsultasi terhadap ketua jurusan program studi teknik elektro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
b. Melakukan uji coba pengukuran pembakaran dari bahan bakar spitur, minyak lampu, lilin dan sampah plastik.
c. Mengumpulkan data yang diambil dari hasil penelitian maupun dari media sosial, internet, jurnal-jurnal, dan konsultasi
dari para dosen-dosen dengan cara wawancara.
3.Langkah Kerja Penelitian
Ada beberapa langkah kerja yang akan dilakukan guna memperoleh sebuah data yang sesuai dengan yang diinginkan penulis. Beberapa
langkah tersebut diantaranya adalah :
a. Menyiapkan seluruh bahan-bahan dan peralatan penelitian.
b. Mengumpulkan sampah plastik yang tidak terpakai secukupnya.
c. Membersihkan sampah plastik dari kotoran-kotoran yang melekat dengan cara dielap dengan kain. dengan durasi waktu secukupnya.
d. Jika sudah kering, memasukkan sampah plastik di tabung pembakaran hingga sampah plastik berbentuk bahan bakar dengan cara telah
dikondensor dan pengembunan.
e. Menunggu sampah plastik benar-benar sampai menjadi bahan bakar diwadah penampung.
f. Jika sudah menjadi bahan bakar, kemudian memasukkan bahan bakar sampah plastik ke dalam tabung kaca mini.
g. Menyiapkan perancangan dan membuatan pembakit listrik hot air stirling engine.
h. Membakar sumbu tabung kaca mini dengan berbahan bakar sampah plastik dibawah tabung kaca displacer.
i. Menunggu hingga tabung kaca displacer panas dan sekaligus menghidupkan stopwatch agar dapat menghitung berapa lama pembakit listrik hot
air stirling engine bekerja.
j. Membantu fly wheel gerak mula dengan cara memutarkan fly wheel dengan jari tangan searah jarum jam hingga pembakit listrik hot air stirling
engine bekerja yang diinginkan.
k. Jika pembakit listrik hot air stirling engine bekerja sudah sesuai yang diinginkan, kemudian mengukur temperature (T), kecepatan putaran fly
wheel (RPM), waktu (s), arus (I), dan tegangan (V) yang dihasilkan.
l. Jika sudah berhasil, mematikan sisa api ditabung pembakaran dan di sumbu tabung kaca mini.
m. Merapikan bahan-bahan dan peralatan percobaan penelitian.
Memasukksan hasil-hasil percobaan penelitian kedalam penulisan.
I. Jurnal 2
Dalam penelitian ini akan dibuat skema melalui tinjaun literatur, kemudian diterapkan dalam
persoalan sederhana terkait Hukum Pertama Termodinamika. Untuk menguji metode ini, sejumlah
mahasiswa Program Studi Fisika Universitas Karolik Parahyangan Bandung diberikan soal dan
diminta mengerjakan dengan menggunakan metode identifikasi variabel berdasarkan skema.
Mahasiswa juga diminta menuliskan pendapat terkait metode ini. Hasil nilai dan pendapat mahaiswa
kemudian dianalisis.
I. Jurnal 3
Dalam penelitian ini, alat yang digunakan menggunakan mesin pengering pakaian dengan sistem
konveksi paksa seperti yang ditunjukkan pada gambar1. Proses kerja dari mesin pengering pakaian pada
penelitian ini : Panas hasil pembakaran ol eh heater (s elenoid burner) [2] di ruang pembakaran [3]
didorong ol eh kipas [1] menuju ke dal am drum pengering [5] mel alui lubang saluran masuk drum [4].
Ketika didalam drum udara panas tersebut mengeringkan pakaian bersamaan dengan putaran bolak balik
drum oleh v ant belt [6] yang digerakkan oleh motor listrik [9], karena putaran dari fan [10] udara didalam
drum terhisap dan tersaring oleh filter [8] dan dibuang ke lingkungan. Aliran udara keluar dari kipas pada
kecepatan tertentu (VAliran Udara Kipas) berasal dari udara luar pada T lingkungan 0C, kemudian mengalami
pemanasan pada ruang pembakaran y ang dialiri panas hasil pembakaran oleh heater menuju drum
pengering, dan akhirnya meninggalkan drum pengering pada kondisi temperatur T db dan Twb.
Kain/pakaian yang digunakan untuk pengujian mesin pengering terbuat dari bahan polyester dengan
beban divariasikan 1.6 kg, 3.7 kg dan 5.3 kg. Pakaian berbahan polyester ini akan dibasahi kemudian
dikeringkan menggunakan mesin pengering lalu dicatat temperatur dan lama waktu pengeringanny a,
dengan dua suhu lingkungan yang berbeda yaitu 270C didapat pada malam hari dan 340C pada siang hari.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
I. Jurnal 1
Pengujian bertujuan untuk menganalisa tegangan output dari
pembangkit listrik hot air stirling engine dengan memanfaatkan bahan
bakar sampah plastik. Pembangkit listrik hot air stirling engine
dengan memanfaatkan bahan bakar sampah plastik menunjukkan bahwa
hasil output pengujian mulai bergerak setelah tabung kaca displacer
dipanaskan selama 60 detik dan pada 43oC diukur pada silinder
displacer yang tidak terkena api pembakaran bahan bakar sampah
plastik. Pengujian ini dihitung bertahap selama 30 detik setiap
pengukuran dan diakhiri dengan waktu 330 detik. Setelah pengujian
dapat diketahui bahwa karakteristik Pembangkit listrik Hot Air
Stirling Engine mempunyai Temperature Cold / Temperature Awal (Tc)
yang terdapat pada suhu disekitar pengujian, dan Temperature Hot
(Th) yang terdapat pada tabung kaca displacer dipanaskan dengan
bahan bakar sampah plastik. Temperature Hot (Th) dapat mempengaruhi
kecepatan putaran pada fly wheel.
I. Jurnal 2
A. Skema dan penerapan pada soal
Formulasi Hukum Termodinamika 1 dengan metode Identfikasi
variabel berdasarkan skema secara umum adalah dengan membuat
sebuah skema sederhana.Penjelasan yang diberikan kepada siswa
sebagai berikut:
a) Buat skema seperti gambar. Tanda panah ke kanan menunjukkan apa yang
diberikan ke sistem. Tanda panah ke bawah menunjukkan apa yang
dihasilkan oleh sistem.
b) Tuliskan simbol besaran yang diberikan ke sistem di sebelah kiri
tanda panah ke kanan (Q atau W) dan yang dihasilkan oleh sistem di
sebelah bawah tanda panah ke bawah (Q atau W).
c)∆U selalu letakkan di tengah (pada sistem).
d)Tulis dari atas ke bawah, maka formulasinya adalah Q = ΔU +W atau W
= ΔU + Q
b. Hasil pengujian metode terhadap mahasiswa
Soal yang diberikan berjumlah lima buah seperti pada contoh
soal. Berdasarkan hasil pengerjaan soal, seluruh mahasiswa dapat
mengerjakan lima soal dengan benar. Berdasakan hasil pendapat
yang dituliskan oleh mahasiswa terkait metode ini, seluruh
mahasiswa mengungkapkan bahwa metode ini lebih mudah dipahami.
I.Jurnal 3
Pengaruh suhu lingkungan terhadap laju perpindahan kalor (Q). Pada
pengeringan pakaian dengan beban yang sama (1.6 kg) terlihat perbedaan
besarnya laju perpindahan kalor yang terjadi. Pada pengeringan dengan
beban 1.6 kg (T lingkungan 27 0C) perpindahan kalor terbesar adalah
12.93 kJ/s lebih tinggi dibandingkan dengan pengeringan pada beban 1.6
kg (T lingkungan 34 0C) yang mana perpindahan kalor terbesarny a
adalah 8.25 kJ/s. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi suhu
lingkungan maka massa jenis (ρ) udara akan semakin berkurang (table
properties of air at 1 atm pressure), begitupun dengan selisih hin –
hout (∆h) nya. Berkurangnya massa jenis (ρ) udara membuat l aju aliran
massany a semakin kecil. Laju aliran massa yang kecil mengakibatkan
laju perpindahan kalor (Q) semakin rendah.
BAB V
KESIMPULAN
I. Jurnal 1
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut :
a) Cara kerja dari hot air stirling engine ini adalah memanfaatkan sifat
dasar udara yang akan memuai jika dipanaskan dan akan menyusut jika
didinginkan. perbedaan temperature akan mengakibatkan adanya perbedaan
tekanan yang akhirnya menghasilkan ekspansi dari fluida kerjanya.
Ekspansi inilah yang dimanfaatkan untuk dikonversi menjadi kerja oleh
fly wheel dan piston agar menjadi kerja mekanik, lalu dihubungkan
kegenerator elektrik agar dapat mengubah energi mekanik mejadi energi
listrik direct current (DC). Pada penelitian ini saat temperature 43o C
putaran yang dihasilkan 821 rpm, dan setelah temperature 68oC putaran
yang dihasilkan sebesar 1466 rpm
b) Kecepatan putaran pada fly wheel dipengaruhi oleh kenaikan temperature,
lalu naiknya temperaturedisebabkan oleh panas dari api bahan bakar
sampah plastik, kemudian pengukuran waktu selisih 30 detik pada
pengujian.
c) Tegangan yang dihasilkan dari generator tergantung dari fly wheel dan
piston yang memutarkan rotor generator.
I. Jurnal 2
Metode identifikasi variabel berdasarkan skema dapat diterapkan dalam
topik termodinamika dan dapat dijadikan salah satu referensi metode
sebagai variasi dalam pembelajaran fisika.
I. Jurnal 3
1. Dari hasil pengujian didapat laju perpindahan kalor terbesar terjadi pada
beban pengeringan yang paling berat (5.3 kg) dan pada suhu lingkungan yang
lebih rendah (T lingkungan 27 0C) yaitu sebesar 18.89 kJ/s. Suhu
lingkungan yang rendah membutuhkan laju perpindahan kalor yang tinggi dan
proses pengeringan yang lebih lama.
2. Mesin pengering pakaian dalam hal ini, lebih efisien bila digunakan untuk
mengeringkan pakaian dalam jumlah yang bany ak (mendekati kapasitas
maksimum) dan pada suhu lingkungan yang tinggi. Hal ini terlihat dari
efisiensi laju pengeringan tertinggi terjadi pada pengeringan dengan beban
paling berat (5.3 kg) dan pada suhu lingkungan yang lebih tinggi (34 0C).
Konveksi paksa mempengaruhi periode pengeringan pada suhu lingkungan y ang
tinggi, udara yang dihembuskan dari lingkungan akan meningkatkan suhu
ruang pembakaran. Suhu ruang pembakaran yang meningkat membuat proses
pengeringan lebih cepat.