Anda di halaman 1dari 21

CJR TERMODINAMIKA

~Arya Widyanto (5193121006)


~Jose Triadi Purba(5193121024)
A. ABSTRAK
Jurnal 1
Ketersediaan bahan bakar fosil di dunia setiap tahun mengalami kenaikan, sehingga memaksakan kita
untuk mencari bahan bakar atau energi alternative pengganti bahan bakar fosil. Salah satu energi
alternatifnya adalah pemanfaatan pembakaran sampah plastik sebagai sumber energi listrik. Hot Air
Stirling Engine merupakan salah satu media konversi energi alternative perkembangan motor bakar menuju
kearah motor bakar yang ramah lingkungan yang menekankan pada pemakaian biaya yang lebih rendah.
Ekspansi gas ketika di panaskan dan di ikuti kompresi gas ketika di dinginkan, bahan bakar sampah plastik
digunakan sebagai sumber energi kalor yang dikonversikan oleh Hot Air Stirling Engine menjadi energi
mekanik dan kemudian dikonversi menjadi energi listrik, hasil output pengujian mulai bergerak setelah
tabung kaca displacer dipanaskan selama 60 detik dan pada 43oC diukur pada silinder displacer yang tidak
terkena api pembakaran bahan bakar sampah plastik. Pengujian ini dihitung bertahap selama 30 detik
setiap pengukuran dan diakhiri dengan waktu 330 detik.
 ~Jurnal 2
 Metode identifikasi variabel berdasarkan skema merupakan salah satu metode problem solving dalam
fisika terkait formulasi. Metode ini telah diterapkan bagi formulasi kecepatan relativistik, serta panjang
dan waktu relativistik. Pada penelitian kali ini akan diterapkan metode serupa bagi topik termodinamika,.
Hukum Pertama Termodinamika melibatkan tiga variabel yaitu kalor, usaha dan perubahan energi dalam.
Terdapat dua jenis proses dalam sistem termodinamika , yaitu kalor dan usaha diberikan pada sistem atau
dihasilkan oleh sistem.
Pada berbagai buku referensi, hal tersebut dicirikan dengan tanda positif dan negatif. Permasalahan
yang ditemui adalah kemungkinan terjadinya kesalahan pada perhitungan, terutama jika siswa tidak
menentukan tanda positif atau negatif tersebut dengan benar. Skema akan membantu siswa dalam
menyelesaiakan soal terkait formulasi ini, tanpa harus memikirkan tanda positif atau negatif pada variabel
kalor dan usaha
 ~Jurnal 3
Seiring perkembangan zaman, pengeringan pakaian yang dahulu hanya memanfaatkan sinar matahari,
sekarang sudah banyak beralih kepada mesin pengering mekanis karena membutuhkan waktu yang
lebih singkat, tidak perlu tempat yang luas, terjaga kebersihannya dan tidak tergantung pada cuaca, tapi
dipengaruhi oleh temperatur lingkungan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh dari suhu lingkungan terhadap laju perpindahan kalor dan pengeringan pada mesin pengering
pakaian agar diketahui berapa beban yang ideal untuk dikeringkan dan temperatur lingkungan yang
tepat menggunakan mesin, sehingga pemakaiannya akan lebih efektif dan efisien.
Didapatkan laju perpindahan kalor terbesar terjadi pada beban yang paling berat (5.3 kg) dan yang
dikeringkan pada suhu lingkungan yang lebih rendah (T lingkungan 27 0C) yaitu sebesar 18.89 kJ/s
sedangkan laju pengeringan tertinggi terjadi pada beban 5.3 kg (T lingkungan 34 0C) dan terendah pada
beban 1.6 kg (T lingkungan 27 0C). Semakin berat beban semakin efisien penggunaannya dan suhu
lingkungan yang tinggi adalah temperatur lingkungan yang tepat menggunakan mesin pengering
sedangkan pengeringan yang membutuhkan laju perpindahan kalor yang tinggi menandakan proses
pengeringan yang lebih lama.
BAB I
~Jurnal 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketersediaan bahan bakar fosil di dunia setiap tahun mengalami kenaikan, sehingga memaksakan kita untuk mencari bahan bakar atau energi
alternative pengganti bahan bakar fosil. Salah satu energi alternatifnya adalah pemanfaatan pembakaran sampah plastik sebagai sumber energi listrik
dengan teknologi yang bekerja dengan prinsip mengkonversi langsung energi panas menjadi energi listrik yang diaplikasikan pada Hot Air Stirling
Engine [1].
Hot Air Stirling Engine merupakan salah satu media konversi energi alternative perkembangan motor bakar menuju kearah motor bakar yang
ramah lingkungan yang menekankan pada pemakaian biaya yang lebih rendah. Ekspansi gas ketika di panaskan dan di ikuti kompresi gas ketika di
dinginkan, bahan bakar sampah plastik digunakan sebagai sumber energi kalor yang dikonversikan oleh Hot Air Stirling Engine menjadi energi
mekanik berupa gerakan translasi piston yang kemudian diubah gerakan rotasi fly wheel. Untuk mendapatkan hasil tersebut digunakan motor bakar
berupa Stirling Engine.
1. Adapun masalah yang akan di teliti dalam penulisan penelitian ini adalah bagaimana memanfaatkan bahan bakar sampah plastik, dengan
menggunakan pembangkit listrik Hot Air Stirling Engine sehingga dapat menghasilkan tegangan dan arus listrik
2. Pemanfaatan pembakaran sampah plastik sebagai sumber energi listrik dengan teknologi yang bekerja dengan prinsip mengkonversi langsung
energi panas menjadi energi listrik yang diaplikasikan pada Hot Air Stirling Engine
I. Jurnal 2
A. Latar Belakang
Salah satu parameter keberhasilan studi siswa adalah kemampuan dalam menyelesaian masalah (problem solving), baik
pada buku referensi maupun ketika menghadapi ujian. Dalam fisika, seringkali ditemui permasalahan yang cenderung pada
akhirnya harus menggunakan formulasi dalam penyelesaiannya. Melihat hal tersebut, maka telah dibuat suatu metode khusus
dalam problem solving yang difokuskan untuk menentukan variabel dengan tepat, yaitu dengan membuat satu skema yang
dapat diterapkan bagi semua tipe persoalan. Metode tersebut secara khusus telah diterapkan bagi formulasi kecepatan
relativistik, serta panjang dan waktu relativistik. Pada pembahasan disajikan cara penyampaian skema, dan petunjuk langkah-
langkah penyelesaian pada soal. Skema yang digunakan selalu sama, demikian juga dengan posisi benda dan urutan variabel,
dengan demikian siswa mampu menentukan variabel dengan tepat. Metode ini kemudian diterapkan pada perkuliahan fisika
dasar, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan, dan seluruh mahasiswa dapat menentukan variabel
dengan tepat
1. Dalam fisika, seringkali ditemui permasalahan yang cenderung pada akhirnya harus menggunakan formulasi dalam
penyelesaiannya. Melihat hal tersebut, maka telah dibuat suatu metode khusus dalam problem solving yang difokuskan untuk
menentukan variabel dengan tepat, yaitu dengan membuat satu skema yang dapat diterapkan bagi semua tipe persoalan.
2. Tujuan dari penelitian ini adalah agar siswa berhasil menentukan variabel dengan tepat pada Formulasi Hukum I
Termodinamika dengan membuat skema.
I. Jurnal 3
A. Latar Belakang
Pengeringan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk tujuan menurunkan kadar air pada bahan
yang basah, dan di harapkan hasil pengeringan kadar air habis hingga 100%. Sejak zaman nenek moyang
hingga sekarang pengeringan yang banyak dilakukan secara konvesional dengan pemanfaatan sinar matahari.
Cara ini tidak memerlukan biaya yang besar tetapi sebaliknya cara ini sangat murah dan praktis, akan tetapi
mempunyai kendala saat keadaan cuaca yang kurang mendukung, memerlukan tempat yang luas dan waktu
yang cukup lama serta kurang terjaga kebersihannya dalam proses pengeringan (Mujumdar 2006).
1. Melakukan pengeringan pada metode lama yang terkendala akibat cuaca yang kurang mendukung.
 Membuat mesin pengering pakaian yang membutuhkan waktu yang lebih singkat, tidak perlu tempat yang luas,
lebih terjaga kebersihannya dan tidak bergantung pada kondisi cuaca.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Jurnal 1
A. Sampah Plastik
Plastik merupakan bahan yang banyak digunakan. Penggunaan bahan plastik semakin lama
semakin meluas dan meningkat. Perkembangan produk plastik di Indonesia sangat pesat pada dua
dekade terakhir dengan hampir di semua jenis kebutuhan manusia [8]. Jumlah produk plastik yang
dihasilkan di Indonesia terdiri dari beberapa jenis seperti Poly Propylene (PP), Poly Ethylene (PE),
Poly Styrene (PS), Poly Vinyl Chloride (PVC), Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), Poly
Ethylene Terephtalate (PET), Low Density Poly Ethylene (LDPE), High Density Poly Ethylene
(HDPE), dan Styrofoam, sudah diproduksi secara lokal sedangkan produk lain masih didapat dari
luar Indonesia.
 Stirling Engine adalah suatu alat yang digunakan untuk mengkonversikan energi panas menjadi energi
listrik dengan cara pemanasan, dimana sumber panas tersebut berasal dari hasil pembakaran bahan
bakar sampah plastik di ruang bakar. Pada proses kenaikan suhu atau pembakaran ini berdasarkan
pada prinsip termodinamika dan perpindahan panas yang disebabkan perbedaan temperatur, dari
temperatur rendah menuju temperatur tinggi [3].
b. Perpindahan Panas
Perpindahan Kalor (Heat Transfer) adalah ilmu untuk meramalkan perpindahan energi yang
terjadi karena adanya perbedaan suhu diantara benda atau material. Dimana energi yang dipindah
itu dinamakan kalor (Heat). Kalor diketahui dapat berpindah dari tempat lebih tinggi ke
temperature yang lebih rendah. Hukum percampuran kalor dapat terjadi karena kalor itu
berpindah, sedangkan pada calorimeter, perpindahan kalor tidak saja mengubah temperatur atau
fasa zat suatu benda secara lokal, melainkan kalor itu merambat dari suatu bagian atau dari bagian
lain.
c. Stirling Engine adalah mesin kalor yang mengambil kalor dari luar silinder kerjanya. Sumber kalor
apapun selama temperaturnya cukup tinggi, akan bisa menggerakan motor ini. Secara prakteknya siklus
Stirling Engine berbeda dengan siklus teoritik yang di dalamnya terdapat proses dua temperatur
konstan dan dua volume konstan
Sebuah regenerator memungkinkan panas yang dihasilkan disimpan di dalam, sebagian
menggantikan energi panas karena sedikitnya alih panas yang dimungkinkan melalui dinding
heatexchanger. Energi panas disimpan di dalam regenerator sementara gas penggerak menyusup
ke ruangan yang dingin, dan kemudian dilepaskan sewaktu kembali ke ruangan ekspansi panas.
Tenaga terjadi pada temperatur yang tinggi dan konstan, sangat ideal untuk setiap mesin.
Kompresi terjadi pada temperatur rendah, dan hampir tidak ada energi panas yang hilang. Tenaga
bersih yang dihasilkan adalah akibat perbedaan antara pengembangan gas bertemperatur tinggi
dan mengkompresi gas bertemperatur rendah.
d. Hasil Pemanfaatan Energi Bahan Bakar Sampah Plastik Dengan Stirling Engine.
 Salah satunya adalah memanfaatkan energi bahan bakar sampah plastik dengan menggunakan stirling
engine untuk menghasilkan energi listrik. Hal ini bisa terjadi karena proses isobarik. Proses isobarik
adalah proses yang berlangsung pada tekanan konstan. Prinsip kerja proses isobarik yang berlangsung
dalam wadah yang dilengkapi sebuah piston dibagian atasnnya. Piston tersebut dapat bergerak.
 Jurnal 2
Metode identifikasi variabel berdasarkan skema menekankan penentuan variabel dengan tepat melalui sebuah
skema. Langkah-langkahnya secara umum adalah dengan melakukan penyederhanaan definisi, membuat
skema, menyusun langkah-langkah penyelesaian soal, kemudian menerapkan pada persoalan [3,4] Pada topik
kecepatan relativistik diungkapkan definisi variabel kecepatan secara sederhana terkait kecepatan relativistik,
formulasinya ditunjukkan oleh persamaan 1, dimana v adalah kecepatan benda menurut kerangka diam
(kerangka diam yang sering muncul dapat berupa bumi atau laboratorium), u’ adalah kecepatan suatu benda
menurut benda lain yang bergerak, dan v adalah kecepatan benda lain menurut kerangka diam. Kerangka diam
ini seringkali dituliskan bumi atau laboratorium
Dalam berbagai referensi, seringkali ditekankan untuk memperhatikan apakah kalor dan usaha tersebut
diberikan pada sistem atau dihasilkan oleh sistem. Untuk membedakannya digunakan tanda positif dan
negatif, sebagai berikut: Q bernilai positif bila kalor masuk atau diberikan ke sistem, Q bernilai negatif bila
kalor dihasilkan oleh sistem, W bernilai positif bila usaha diberikan ke sistem, W bernilai negatif bila usaha
dihasilkan oleh sistem. Sementara energi dalam memiliki kemungkinan dapat meningkat atau menurun,
sehingga ∆U bernilai positif bila terjadi kenaikan energi dalam dan ∆U bernilai negatif bila terjadi
penurunan energi dalam [1,5,6].
Permasalahan yang ditemui dalam kelas fisika adalah, ketika tanda positif atau negatif tidak diberikan
dengan tepat dan konsisten maka terdapat kemungkinan besar terjadi kesalahan pada perhitungan hasil
akhir. Oleh karena itu akan dibuat skema yang dapat membantu siswa dalam menyelesaiakan soal terkait
formulasi ini, tanpa harus memikirkan tanda positif atau negatif pada variabel Q dan W. Skema tersebut
akan diterapkan pada contoh-contoh soal sederhana.
 Jurnal 3
Pengering mekanis dalam hal ini, memerlukan sumber panas buatan yang berasal dari bahan
bakar biomasa, bahan bakar minyak dan gas, elemen pemanas tenaga listrik maupun penggunaan
limbah panas. Sumber panas buatan yang penulis pergunakan pada penelitian ini adalah hasil dari
pembakaran gas LPG. Penggunaan gas LPG lebih hematdibandingkan dengan pemanas dengan
tenaga listrik yang membutuhkan daya ribuan watt.
Mesin pengering pakaian yang penulis gunakan untuk penelitian ini adalah mesin pengering
bertenaga listrik yang dimodifikasi menjadi bertenaga sistem pompa panas (ambo intang,2017) dan
dinovasi lanjut dengan pemanas berbahan bakar gas dengan penambahan kipas untuk mendapatkan
efek konveksi paksa, dimana kipas digunakan untuk mengalirkan udara panas menuju drum
pengering. Kecepatan aliran udara kipas yang digunakan adalah kecepatan tetap high speed (3.5
m/s). Pada penelitian ini digunakan variasi beban pakaian antara lain 1.6 kg, 3.7 kg dan 5.3 kg yang
akan dikeringkan (mesin pengering) di ruang terbuka pada malam hari ( T lingkungan 27 0C) dan
siang hari (T lingkungan 34 0C). Perbedaan suhu lingkungan saat pengujian kemungkinan akan
berpengaruh terhadap laju perpindahan kalor dan pengeringan yang terjadi.
BAB III
METODOLOGI

I. Jurnal 1
 Pada bab ini akan dibahas mengenai pembangkit listrik hot air stirling engine dengan memanfaatkan bahan
bakar sampah plastic.
1. Variabel Data
 Data-data yang dibutuhkan adalah :
a. Data analisa perancangan pembangkit hot air stirling engine.
b. Data perbandingan bahan bakar sampah plastik digunakan dengan output pembangkit hot air stirling engine.
c. Data analisa arus dan tegangan yang dihasilkan generator.
2. Jalannya Penelitian
 Penelitihan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
a. Menganalisa data-data penelitian terkait dengan data yang didapat dengan proses dari media sosial, internet, jurnal-
jurnal, dan konsultasi terhadap ketua jurusan program studi teknik elektro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
b. Melakukan uji coba pengukuran pembakaran dari bahan bakar spitur, minyak lampu, lilin dan sampah plastik.
c. Mengumpulkan data yang diambil dari hasil penelitian maupun dari media sosial, internet, jurnal-jurnal, dan konsultasi
dari para dosen-dosen dengan cara wawancara.
3.Langkah Kerja Penelitian
 Ada beberapa langkah kerja yang akan dilakukan guna memperoleh sebuah data yang sesuai dengan yang diinginkan penulis. Beberapa
langkah tersebut diantaranya adalah :
a. Menyiapkan seluruh bahan-bahan dan peralatan penelitian.
b. Mengumpulkan sampah plastik yang tidak terpakai secukupnya.
c. Membersihkan sampah plastik dari kotoran-kotoran yang melekat dengan cara dielap dengan kain. dengan durasi waktu secukupnya.
d. Jika sudah kering, memasukkan sampah plastik di tabung pembakaran hingga sampah plastik berbentuk bahan bakar dengan cara telah
dikondensor dan pengembunan.
e. Menunggu sampah plastik benar-benar sampai menjadi bahan bakar diwadah penampung.
f. Jika sudah menjadi bahan bakar, kemudian memasukkan bahan bakar sampah plastik ke dalam tabung kaca mini.
g. Menyiapkan perancangan dan membuatan pembakit listrik hot air stirling engine.
h. Membakar sumbu tabung kaca mini dengan berbahan bakar sampah plastik dibawah tabung kaca displacer.
i. Menunggu hingga tabung kaca displacer panas dan sekaligus menghidupkan stopwatch agar dapat menghitung berapa lama pembakit listrik hot
air stirling engine bekerja.
j. Membantu fly wheel gerak mula dengan cara memutarkan fly wheel dengan jari tangan searah jarum jam hingga pembakit listrik hot air stirling
engine bekerja yang diinginkan.
k. Jika pembakit listrik hot air stirling engine bekerja sudah sesuai yang diinginkan, kemudian mengukur temperature (T), kecepatan putaran fly
wheel (RPM), waktu (s), arus (I), dan tegangan (V) yang dihasilkan.
l. Jika sudah berhasil, mematikan sisa api ditabung pembakaran dan di sumbu tabung kaca mini.
m. Merapikan bahan-bahan dan peralatan percobaan penelitian.
 Memasukksan hasil-hasil percobaan penelitian kedalam penulisan.
I. Jurnal 2
Dalam penelitian ini akan dibuat skema melalui tinjaun literatur, kemudian diterapkan dalam
persoalan sederhana terkait Hukum Pertama Termodinamika. Untuk menguji metode ini, sejumlah
mahasiswa Program Studi Fisika Universitas Karolik Parahyangan Bandung diberikan soal dan
diminta mengerjakan dengan menggunakan metode identifikasi variabel berdasarkan skema.
Mahasiswa juga diminta menuliskan pendapat terkait metode ini. Hasil nilai dan pendapat mahaiswa
kemudian dianalisis.
I. Jurnal 3
 Dalam penelitian ini, alat yang digunakan menggunakan mesin pengering pakaian dengan sistem
konveksi paksa seperti yang ditunjukkan pada gambar1. Proses kerja dari mesin pengering pakaian pada
penelitian ini : Panas hasil pembakaran ol eh heater (s elenoid burner) [2] di ruang pembakaran [3]
didorong ol eh kipas [1] menuju ke dal am drum pengering [5] mel alui lubang saluran masuk drum [4].
Ketika didalam drum udara panas tersebut mengeringkan pakaian bersamaan dengan putaran bolak balik
drum oleh v ant belt [6] yang digerakkan oleh motor listrik [9], karena putaran dari fan [10] udara didalam
drum terhisap dan tersaring oleh filter [8] dan dibuang ke lingkungan. Aliran udara keluar dari kipas pada
kecepatan tertentu (VAliran Udara Kipas) berasal dari udara luar pada T lingkungan 0C, kemudian mengalami
pemanasan pada ruang pembakaran y ang dialiri panas hasil pembakaran oleh heater menuju drum
pengering, dan akhirnya meninggalkan drum pengering pada kondisi temperatur T db dan Twb.
 Kain/pakaian yang digunakan untuk pengujian mesin pengering terbuat dari bahan polyester dengan
beban divariasikan 1.6 kg, 3.7 kg dan 5.3 kg. Pakaian berbahan polyester ini akan dibasahi kemudian
dikeringkan menggunakan mesin pengering lalu dicatat temperatur dan lama waktu pengeringanny a,
dengan dua suhu lingkungan yang berbeda yaitu 270C didapat pada malam hari dan 340C pada siang hari.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan

I. Jurnal 1
 Pengujian bertujuan untuk menganalisa tegangan output dari
pembangkit listrik hot air stirling engine dengan memanfaatkan bahan
bakar sampah plastik. Pembangkit listrik hot air stirling engine
dengan memanfaatkan bahan bakar sampah plastik menunjukkan bahwa
hasil output pengujian mulai bergerak setelah tabung kaca displacer
dipanaskan selama 60 detik dan pada 43oC diukur pada silinder
displacer yang tidak terkena api pembakaran bahan bakar sampah
plastik. Pengujian ini dihitung bertahap selama 30 detik setiap
pengukuran dan diakhiri dengan waktu 330 detik. Setelah pengujian
dapat diketahui bahwa karakteristik Pembangkit listrik Hot Air
Stirling Engine mempunyai Temperature Cold / Temperature Awal (Tc)
yang terdapat pada suhu disekitar pengujian, dan Temperature Hot
(Th) yang terdapat pada tabung kaca displacer dipanaskan dengan
bahan bakar sampah plastik. Temperature Hot (Th) dapat mempengaruhi
kecepatan putaran pada fly wheel.
I. Jurnal 2
A. Skema dan penerapan pada soal
Formulasi Hukum Termodinamika 1 dengan metode Identfikasi
variabel berdasarkan skema secara umum adalah dengan membuat
sebuah skema sederhana.Penjelasan yang diberikan kepada siswa
sebagai berikut:
a) Buat skema seperti gambar. Tanda panah ke kanan menunjukkan apa yang
diberikan ke sistem. Tanda panah ke bawah menunjukkan apa yang
dihasilkan oleh sistem.
b) Tuliskan simbol besaran yang diberikan ke sistem di sebelah kiri
tanda panah ke kanan (Q atau W) dan yang dihasilkan oleh sistem di
sebelah bawah tanda panah ke bawah (Q atau W).
c)∆U selalu letakkan di tengah (pada sistem).
d)Tulis dari atas ke bawah, maka formulasinya adalah Q = ΔU +W atau W
= ΔU + Q
b. Hasil pengujian metode terhadap mahasiswa
Soal yang diberikan berjumlah lima buah seperti pada contoh
soal. Berdasarkan hasil pengerjaan soal, seluruh mahasiswa dapat
mengerjakan lima soal dengan benar. Berdasakan hasil pendapat
yang dituliskan oleh mahasiswa terkait metode ini, seluruh
mahasiswa mengungkapkan bahwa metode ini lebih mudah dipahami.
I.Jurnal 3
Pengaruh suhu lingkungan terhadap laju perpindahan kalor (Q). Pada
pengeringan pakaian dengan beban yang sama (1.6 kg) terlihat perbedaan
besarnya laju perpindahan kalor yang terjadi. Pada pengeringan dengan
beban 1.6 kg (T lingkungan 27 0C) perpindahan kalor terbesar adalah
12.93 kJ/s lebih tinggi dibandingkan dengan pengeringan pada beban 1.6
kg (T lingkungan 34 0C) yang mana perpindahan kalor terbesarny a
adalah 8.25 kJ/s. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi suhu
lingkungan maka massa jenis (ρ) udara akan semakin berkurang (table
properties of air at 1 atm pressure), begitupun dengan selisih hin –
hout (∆h) nya. Berkurangnya massa jenis (ρ) udara membuat l aju aliran
massany a semakin kecil. Laju aliran massa yang kecil mengakibatkan
laju perpindahan kalor (Q) semakin rendah.
 BAB V
 KESIMPULAN
I. Jurnal 1
 Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut :
a) Cara kerja dari hot air stirling engine ini adalah memanfaatkan sifat
dasar udara yang akan memuai jika dipanaskan dan akan menyusut jika
didinginkan. perbedaan temperature akan mengakibatkan adanya perbedaan
tekanan yang akhirnya menghasilkan ekspansi dari fluida kerjanya.
Ekspansi inilah yang dimanfaatkan untuk dikonversi menjadi kerja oleh
fly wheel dan piston agar menjadi kerja mekanik, lalu dihubungkan
kegenerator elektrik agar dapat mengubah energi mekanik mejadi energi
listrik direct current (DC). Pada penelitian ini saat temperature 43o C
putaran yang dihasilkan 821 rpm, dan setelah temperature 68oC putaran
yang dihasilkan sebesar 1466 rpm
b) Kecepatan putaran pada fly wheel dipengaruhi oleh kenaikan temperature,
lalu naiknya temperaturedisebabkan oleh panas dari api bahan bakar
sampah plastik, kemudian pengukuran waktu selisih 30 detik pada
pengujian.
c) Tegangan yang dihasilkan dari generator tergantung dari fly wheel dan
piston yang memutarkan rotor generator.
I. Jurnal 2
Metode identifikasi variabel berdasarkan skema dapat diterapkan dalam
topik termodinamika dan dapat dijadikan salah satu referensi metode
sebagai variasi dalam pembelajaran fisika.
I. Jurnal 3
1. Dari hasil pengujian didapat laju perpindahan kalor terbesar terjadi pada
beban pengeringan yang paling berat (5.3 kg) dan pada suhu lingkungan yang
lebih rendah (T lingkungan 27 0C) yaitu sebesar 18.89 kJ/s. Suhu
lingkungan yang rendah membutuhkan laju perpindahan kalor yang tinggi dan
proses pengeringan yang lebih lama.
2. Mesin pengering pakaian dalam hal ini, lebih efisien bila digunakan untuk
mengeringkan pakaian dalam jumlah yang bany ak (mendekati kapasitas
maksimum) dan pada suhu lingkungan yang tinggi. Hal ini terlihat dari
efisiensi laju pengeringan tertinggi terjadi pada pengeringan dengan beban
paling berat (5.3 kg) dan pada suhu lingkungan yang lebih tinggi (34 0C).
 Konveksi paksa mempengaruhi periode pengeringan pada suhu lingkungan y ang
tinggi, udara yang dihembuskan dari lingkungan akan meningkatkan suhu
ruang pembakaran. Suhu ruang pembakaran yang meningkat membuat proses
pengeringan lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai