Disusun Oleh:
1. Merina Safitri (16070795027)
2. Siti Muzzeyana (16070795006)
BAB II
EVALUASI KEGIATAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
SMAS ULUL ALB@B
A. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi untuk mengungkap masalah-masalah yang terjadi
berdasarkan dasar keberadaan program KTI tersebut
B. Tim Pelaksana
Tim pelaksana KTI SMAS Ulul Alb@b adalah :
1. Penanggung jawab : Drs. H. Suhartono, M.Pd.
2. Koordinator : Syahrul Mubaroq, S.Si.
3. Ketua : Merina Safitri, S.Si.
4. Sekretaris : Rahmat Panggih, S.Pd.
5. Bendahara : Ana Kurnia Sari, S.Pd.
6. Pembimbing : Salah satu guru pengampu bidang studi yang
sesuai dengan tema KTI pilihan peserta didik
7. Pembina Estrakurikuler KTI : Merina Safitri, S.Si.
8. Pelaksana : Semua peserta didik SMAS Ulul Alb@b
C. Dasar Kegiatan
1. UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonseia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2006, tentang
Pembinaan Prestasi Peserta Didik.
4. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah.
6. Program Kerja SMAS Ulul Alb@b
I. Hasil Evaluasi
Berdasarkan hasil evaluasi dengan menggunakan model CIPP akan di bahas
mengenai kegiatan KIR SMA Al Hikmah Surabaya komponen atau dimensi
model CIPP yang meliputi, context, input, process, product secara lebih rinci:
1. Context
Kegiatan KTI bertujuan untuk:
a. Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan kualitas lulusan
b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mampu mengembangkan
potensi yang dimiliki sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas.
c. Membina peserta didik untuk mampu mengembangkan sikap kreatif dan
inovatif.
d. Membimbing peserta didik untuk dapat berfikir, bersikap dan berperilaku
ilmiah.
e. Membimbing peserta didik untuk peka terhadap lingkungan dan bermanfaat
bagi lingkungan.
f. Memupuk motivasi peserta didik untuk aktif dalam meningkatkan
kemempuan dan prestasi.
2. Input
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada SMA Ulul Alb@b
tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan
siswa dalam bidang prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan
tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, pasal 3 ayat 2 bahwa salah satu
kegiatan ilmiah dan membentuk klub sains. Saat ini pembinaan sudah berjalan
cukup baik sehingga dapat menghasilkan beberapa karya tulis yang inovatif.
diberlakukan aturan bahwa peserta didik wajib menulis suatu karya tulis ilmiah
keterbatasan kemampuan akademik dan sikap yang kurang tekun dari beberapa
3. Process
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler KTI pada SMAS Ulul Alb@b
yaitu pada hari sabtu pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.00. Sarana yang
digunakan dalam kegiatan ekstrakurikuler KTI meliputi laptop, LCD, buku
mengenai berbagai macam karya ilmiah yaitu, laporan karya ilmiah, proposal
dahulu sebelum menyusun suatu karya ilmiah yang tingkatannya lebih sulit
belum memadai. Berdasarkan hasil observasi sarana yang belum ada dalam
Selama ini pedoman yang digunakan hanya buku pedoman yang dibuat oleh guru
atau tim pelaksana KTI. Selain itu peralatan laboratorium yang kurang lengkap
juga menjadi kendala dalam proses pengujian KTI bidang IPA sehingga harus
4. Product
Sax (1980 : 598) dalam Eko Putro Widoyoko memberikan pengertian
evaluasi produk/hasil adalah to allow to project director (or techer) to make
decision of program. Dari evaluasi proses diharapkan dapat membantu
pimpinan proyek atau guru untuk membuat keputusan yang berkenaan dengan
kelanjutan, akhir, maupun modifikasi program. Sementara menurut Farida
Yusuf Tayibnapis (2000 : 14) dalam Eko Putro Widoyoko menerangkan,
evaluasi produk untuk membantu membuat keputusan selanjutnya, baik
mengenai hasil yang telah dicapai maupun apa yang dilakukan setelah
program itu berjalan.
Dari pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpuan bahwa, evaluasi
produk merupakan penilaian yang dilakukan guna untuk melihat ketercapaian/
keberhasilan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Pada tahap evaluasi inilah seorang evaluator dapat menentukan
atau memberikan rekomendasi kepada evaluan apakah suatu program dapat
dilanjutkan, dikembangkan/modifikasi, atau bahkan dihentikan.
Berdasarkan konteks yang telah di evaluasi dengan menggunakan Model
CIPP, dapat diputuskan bahwa :
1. Penyelenggaraan dan pengelolaan kegiatan KTI perlu diperbaiki.
2. Kinerja tenaga pendidik perlu ditingkatkan melalui pemberian pelatihan
dan sebagainya.
3. Sarana dan prasarana untuk kegiatan KTI perlu dilengkapi guna
kelancaran proses pengerjaan KTI
Sehingga secara umum, kegiatan KTI SMA Ulul Alb@b masih perlu
dipertahankan dan diperbaiki.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa minat peserta didik dalam mengikuti ekstrakurikuler
KTI masih kurang salah satunya karena jadwal ekstrakurikuler KTI yang bersamaan
dengan ekstrakurikuler yang lain dan sikap peserta didik yang kurang tekun serta
belum tersedianya sarana dan prasarana yang dapat memenuhi keperluan pelaksanaan
pendidikan. Sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 th 2003 bab 12 pasal 45 ayat 1 bahwa setiap satuan pendidikan
formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan
pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Sarana yang belum
terpenuhi adalah sumber belajar dan komputer. Hal tersebut berarti belum memenuhi
syarat sarana dan prasarana yang wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan. Dalam
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bab
VII pasal 42 ayat 1 telah diamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki
sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
B. Rekomendasi
Perlu adanya pengetahuan tentang manajemen KTI yang baik. Perlu adanya
pemenuhan kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan KTI