A. Hasil Data
baru
penggorengan 2x
penggorengan 3x
penggorengan 4x
25
26
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sampel diatas yang paling
dikandung oleh tempe berbeda beda. Semakin pudar warna tempe yang
telah ditetesi larutan biuret itu berarti semakin sedikit kandungan protein
B. Pembahasan
bahan dasar yang saling berkaitan satu sama lain. Rantai cabang (R) dapat
berupa H pada glisin, metil pada alanin, atau berupa gugus lainnya, baik
Hampir semua asam amino, kecuali glisin mempunyai atom karbon kiral.
Asam amino memiliki dua bentuk isomer. Protein yang tersusun dari
rantai asam amino akan memiliki berbagai macam struktur yang khas pada
27
pada tempe:
Tryptophan
Gambar 4.1 Phenylalanine Gambar 4.2 Tryptophan
Lysine
Gambar 4.3 Methionine Gambar 4.4 Lysine
Isoleucine Leucine
28
Valine Threonine
Gambar 4.7 Valine Gambar 4.8 Threonine
Tryptophan
+
29
Phenylalanine
Methionine
+
30
Lysine
Isoleusin
Isoleucine
Leusin
+
31
Valine
Treonine
pada tempe memiliki enam ikatan peptida dan enam H2O. Hubungan
32
ikatan peptida pada tempe berpengaruh pada perubahan warna ungu biuret.
Jika ikatan peptida semakin banyak, maka warna ungu yang dihasilkan
biuret akan lebih tua. Dan jika ikatan peptida yang terkandung semakin
banyak maka protein yang dikandung pada tempe juga semakin banyak.
menggunakan minyak goreng baru. Pada sampel ini tempe yang digoreng
tiga kali. Pada sampel ketiga, tempe menghasilkan warna ungu muda.
lebih muda dalam uji tetes biuret pada tempe memiliki penurunan protein
ungu pekat dalam uji tetes pada biuret memiliki kandungan kadar protein
lebih banyak.
Prinsip pada metode ini adalah didasarkan pada reaksi atara ion
Cu2+ dengan ikatan peptide dalam suasana basa. Ion Cu 2+ yang terdapat
pembentukan warna ini dapat terjadi pada senyawa yang mengandung dua
gugus karbonil yang berikatan dengan nitrogen atau atom karbon. Jika
warna yang terbentuk mudah pudar, hal ini dikarenakan ion Cu2+ mengikat
dua ikatan peptida dan jika lama dibiarkan ikatan tersebut dibiarkan lemah
hilangnya aktifitas biokimia yang terjadi pada senyawa protein itu sendiri.
suhu moderat (60-90oC) selama satu jam atau kurang. Akan tetapi, belum
1. Ikatan Hidrogen
dalam air.
dalam sistin.
Ciri - ciri suatu protein yang mengalami denaturasi bisa dilihat dari
interaksi hidrofobik non polar. Hal ini terjadi karena suhu tinggi dapat
tersebut.
dan dehidrasi, dan perubahan warna. Denaturasi , residu asam amino, arus
37
aktif (Apriyantono,2002).
terjadi sewaktu ion positif dan negatif di dalam garam berganti pasangan
dengan ion positif dan negatif yang berasal dari asam atau basa
yang ditambahkan. Reaksi ini terjadi di dalam sistem pencernaan, saat
biasanya terjadi pada suhu 25oC. denaturasi protein akibat tekanan bersifat
reversible.
4. Pengadukan
fleksibel.
5. Senyawa Organik
minyak goreng yang baik adalah tiga kali pemakaian, karena pada
penyebab kanker. Menurut penelitian oleh para ahli dari University of the
dalam tubuh Anda. Selain itu, aldehid juga bisa memicu penyakit
39
penyakit Parkinson. Kalori dan lemak trans yang berlebihan akan memicu