Oleh :
Nama
: Shinta Selviana
NRP
:123020011
Kel /Meja
: A/5 (Lima)
Asisten
:Noorman Adhi Tridhar
Tgl . Percobaan
:5 Mei 2014
PROTEIN I(Uj
I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4)Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang
berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik
kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam
struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim.
Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau
mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang
dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem
kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji)
dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber
gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino
tersebut (heterotrof) (Anonim, 2011).
Protein adalah molekul penyusun tubuh kita yang
terbesar setelah air. Hal ini mengindikasikan pentingnya
protein dalam menopang seluruh proses kehidupan dalam
tubuh. Dalam kenyataannya, memang kode genetik yang
tesimpan dalam rantaian DNA digunakan untuk membuat
protein, kapan, dimana dan seberapa banyak. Protein
berfungsi sebagai penyimpan dan pengantar seperti
hemoglobin yang memberikan warna merah pada sel darah
merah kita, bertugas mengikat oksigen dan membawanya ke
1.2.
Tujuan Percobaan
1.3.
Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan uji Xantoprotein adalah
berdasarkan adanya reaksi nitrasi intibenzena yang terdapat
pada molekul protein sehingga menghasilkan senyawa
kompleks berwarna kuning jingga
1.4.
Reaksi percobaan
II METODE PERCOBAAN
Baha
n
Preaks
i
Sebelum
di
Panaska
n
warna
Orange
muda
Kuning
Bening
Bening
Bening
Sesudah
di
panaska
n
Sesudah
di
Panaska
n dan di
+ NaoH
Kuning
Kunin
g
jingga
Kunin
g
jingga
Kunin
g
jingga
Kunin
g
jingga
Kuning
Bening
Bening
Kuning
Kuning
Hasi
lI
Hasi
l II
Kulit kita jika terkena asam nitrat akan berwarna kuning, itu
juga karena terjadi reaksi xanthoprotein.
Senyawa berwarna jingga tersebut terbentuk karena asam
amino yang direaksikan dengan HNO3 teroksidasi sehingga
membentuk endapan kuning yang merupakan endapan
protein sample tersebut, kemudian endapan tersebut
direaksikan dengan NaOH sehingga terbentuk senyawa yang
berwarna jingga yang menunjukkan adanya asam amino
aromatik pada bahan, selain itu koagulasi proein merupakan
aspek kestabilan bahang yang dapat berkaitan dengan
susunan dan urutan asam amino dalam protein.
Senyawa berwarna jingga terbentuk karena asam amino
yang direaksikan dengan HNO3 teroksidasi sehingga
membentuk endapan kuning yang merupakan endapan
protein sampel tersebut, kemudian endapan tersebut
direaksikan dengan NaOH sehingga terbentuk senyawa yang
berwarna jingga yang menunjukkan adanya asam amino
aromatik pada bahan.
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke
dalam larutan protein. Setelah dicampur terjadi endapan putih
yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan.
Reaksi yang terjadi adalah nitrasi pada inti benzena yang
terdapat pada molekul protein. Jadi reaksi ini positif untuk
protein yang mengandung tirosin, fenilalanin dan triftofan. Kulit
kita bila terkena asam nitrat berwarna kuning, itu juga karena
reaksi xanthoprotein ini.
Asam amino aromatik adalah jenis asam amino yang terdiri
atas beberapa atom karbon yang umumnya kurang larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Sampel yang
mengadung gugus asam amino aromatik yang terdapat
dalam protein untuk mensintesa peptida gugus karboksil dari
asam amino sebelumnya diaktifkan dahulu. Metode yang
biasa digunakan pada kimia organik adalah sistem asam
klorida. Senyawa asam amino dan HNO 3 menghasilkan
endapan protein yang berwarna kuning lalu senyawa tersebut
direaksikan dengan Hg2+.
Protein(akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti
yang paling utama) adalah senyawa organik kompleks
beta-sheet
(-sheet,
lempeng-beta),
berupa
lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai
asam amino yang saling terikat melalui ikatan
hidrogen atau ikatan tiol (S-H)
beta-turn, (-turn, lekukan-beta); dan
gamma-turn, (-turn, lekukan-gamma).
Gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan
menghasilkan struktur tiga dimensi yang dinamakan struktur
tersier. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa
molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan
kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer,
trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco
dan insulin.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa
metode:
1) Hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N hcl)
dan kemudian komposisi asam amino ditentukan
dengan instrumen amino acid analyzer
2) Analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan
degradasi Edman
3) Kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri
massa
4) Penentuan massa molekular dengan spektrometri
massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan
spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform
Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa
menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm
dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar
210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari
protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum
FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan
dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi
struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari
spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain.
Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana
umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang
Daftar Pustaka
Andresjiala ( 2010). Makalah Kimia Tentang "Protein" .
http://andresjiala.blogspot.com/2013/05/makalah-kimiatentang-protein.html. Diakses : 06 Mei 2014
Anonim, (2009). Protein. http://id.wikipedia.org/wiki/Protein.
Diakses : 06 Mei 2014.
Harper, et al., (1980), Biokimia (Review Of Physilogical
Chemistry) Edisi 17. EGC : Jakarta.
Marliya, Rita, (2012). Asam Amino Aromatik.ritamarliya0228
fkipunsyiah.blogspot.com/2012/11/asamaminoaromatik .html. Diakses 6 April 2014.
Poedjadi, Anna., (2005), Dasar-dasar Biokimia. Universitas
Indonesia : Jakarta.