Anda di halaman 1dari 25

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM
“IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN”

OLEH :

NAMA : SALSABILAH LUTFIAH


STAMBUK : 15020190242
KELAS : C10
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
PJ MATERI : AMINAH, S. Farm.,M.Sc
ASISTEN : MUSDALIFAH SAMRA

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Protein adalah senyawa organic yang mempunyai berat molekul besar
antara ribuan hingga jutaan satuan (g/mol), komponen protein terdiri atas
atom karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, dan beberapa ada yang
mengandung sukfur dan fosfor. Protein yang tersusun dari hanya asam amino
disebut protein sederhana. Protein disebut juga polipeptida karna beberapa
asam amino saling berikatan dalam ikatan peptide. Adapun protein yang
mengandung bahan selain asam amin, seperti turunan vitamin, lemak dan
karbohidrat, disebut protein kompleks. Secara biokimiawi, 20% dari susunan
tubuh orang dewasa terdiri dari protein. Kualitas protein ditentukan oleh
jumlah dan jenis asam aminonya. (Devi 2010).
Salah satu faktor yang memengaruhi kualitas protein adalah pemanasan.
Dengan pemenasan kandungan protein pada suatu bahan akan mengalami
kerusakan atau biasa disebut dengan denaturasi. Denaturasi akan
menyebabkan protein yang dikomsumsi tidak akan bisa diserap dan
digunakan oleh tubuh secara optimal. Hal tersubut dapat menurunkan tingkat
produksi jika terjadi pada ternak. Selain pemanasan masih banyak faktor yang
mengakibatkan terdenaturasinya protein sehingga percobaan mengenai sifat
sifat protein sangat perlu dilakukan untuk mengetahui cara menanganan dan
penggunaan protein yang baik dan benar. (Devi 2010).
Kita memperoleh protein dari hewan dan tumbuhan. Protein yang berasal
dari hewan disebut protein hewani sedangkan yang berasal dari tumbuhan
disebut protein nabati. Protein ini mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi, pH dan
pelarut organik. protein merupakan bagian yang sangat penting. Pada
sebagian besar jaringan tubuh, protein merupakan komponen terbesar setelah
air. Kekurangan protein dalam waktu lama dapat mengganggu berbagai
berbagai proses dalam tubuh dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit. (Al Awwaly, 2017 : 6).
Protein terdapat pada semua sel hidup, kira-kira 50 persen dari berat
keringnya dan berfungsi sebagai pembangun struktur, biokatalis, hormon,
sumber energi, penyangga racun, pengatur pH, dan bahkan sebagai
pembawa sifat turunan dari generasi ke generasi.

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Asam amino merupakan monomer yang menysun polimer polimer pada


protein. Asam amino dapat mengalami hodrolisis yang menghasilkan hidrolisat
protein. Hidrolisat protein diasumsikan sebagai protein yang mengalami
degradasi hidrolitik dengan asam atau basa kuat dengan hasil berupa
campuran beberapa hasil. (Al Awwaly, 2017 : 6).
Fungsi utama protein makanan bagi tubuh adalah sebagai sumber asam
amino esensial yang akan digunakan untuk sintesis asam asama amino non
esensialdan sintesis protein di dalam tubuh. Protein yang disintesis tubuh
berfungsi sebagai zat pembangun tubuh, zat pengatur dalam tubuh,
mengganti bagian bagian dalam tubuh yang rusakserta mempertahankan
tubuh dariserangan mikroba penyebab penyakitsebagai antibody (Al Awwaly,
2017 : 6).
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk memahami tentang reaksi uji asam
amino dan memahami tentang reaksi uji protein.
1.3 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari percobaan ini yaitu kita dapat menjelaskan tentang reaksi
uji asam amino dan menjelaskan tentang reaksi uji protein.

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Protein adalah makromolekul yang banyak terdapat pada sel hidup dan
tersusun dari asam-asam amino yang disintesis berdasarkan kode yang
dibawa oleh informasi genetik yang berupa urutan nukleotida yang disebut
kodon. Protein merupakan polipeptida berbobot molekul tinggi dari asam L-
amino yang disintesis oleh sel hidup. Biopolimer ini mempunyai jangka yang
lebar dalam hal bobot molekul, kompleksitas struktur, dan sifat fungsionalnya.
Protein memainkan peran yang sentral dalam sistem biologi. Meskipun
informasi evolusi dan organisasi biologi sel terkandung dalam DNA, tetapi
proses kimia dan biokimia yang memelihara kehidupan sel/organisme
dilakukan secara ekslusif oleh enzim. Ribuan enzim telah ditemukan. Setiap
enzim mengkatalis reaksi biologi yang sangat spesifik di dalam sel. Protein
juga berfungsi sebagai komponen struktural sel dan organisme kompleks.
Misalnya kolagen, keratin, dan elastin. Untuk mengungkapkan betapa
pentingnya makromolekul ini secara biologi, maka dinamakan sebagai protein,
yang diambil dari bahasa Yunani “proteios”, yang berarti jenis yang pertama
(Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Berdasarkan fungsi biologinya, protein dapat diklasifikasikan dalam
katalis enzim, protein struktural, protein kontraktil (miosin, aktin, tubulin),
hormon (insulin, hormon pertumbuhan), protein transfer (serum albumin,
transferrin, hemoglobin), antibodi (imunoglobulin), protein simpanan (albumin
telur, protein biji), dan protein pelindung (toksin dan alergen). (Al Awwaly,
2017: 5).
Untuk Identifikasi Protein dan Asam Amino dapat dilakukan dengan Tes /
Uji Xantoprotein, Hopkins-Cole, Millon, Biuret, Nitroprusida, Sakaguchi, Pereaksi
Ninhidrin yaitu:
1. Pereaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan ke dalam larutan protein secara hati-
hati. Setelah dicampurkan akan terbentuk endapan putih yang dapat berubah
menjadi kuning bila dipanaskan. Peristiwa yang terjadi adalah nitrasi pada inti
benzena yang terdapat pada molekul protein. Jadi uji ini positif untuk protein
yang mengandung asam amino tirosin, fenilaalanin, dan triptofan.

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

2. Pereaksi Hopkins-Cole
Digunakan untuk menguji adanya asam amino triptofan. Khususnya yang
mengandung gugus indol. Pereaksi yang dipakai mengandung asam
glioksilat. Kondensasi 2 inti induk dari triptofan oleh asam glioksilat akan
menghasilkan senyawa berwarna ungu. Reaksi positif ditunjukkan dengan
adanya cincin ungu pada bidang batas.
3. Pereaksi Millon
Digunakan untuk menguji adanya gugus fenol pada protein misalnya tirosin.
Pereaksi yang digunakan merupakan larutan merkuri (Hg) dalam asam nitrat
(HNO3). Tirosin akan ternitrasi oleh asam nitrat sehingga memperoleh
penambahan gugus N=O, gugus tersebut secara reversibel (bolak-balik)
dapat berubah menjadi N-OH (hidroksifenil). Merkuri dalam pereaksi millon
akan bereaksi dengan gugus hidroksifenil dari tirosin membentuk warna
merah.
4. Pereaksi Nitroprusida
Uji nitroprusside merupakan uji kimia yang digunakan untuk mendeteksi
adanya asam amino sistein. Gugus tiol (-SH) dalam sistein akan bereaksi
dengan sodium nitroprusside dalam keadaan amonia berlebih membentuk
senyawa berwarna merah.
5. Pereaksi Sakaguchi
Untuk uji protein yang asam aminonya mengandung gugus guanidine seperti
arginin yang memberikan warna merah.
6. Pereaksi ninhidrin
Uji Ninhidrin atau tes ninhidrin digunakan untuk menunjukkan adanya asam
amino dalam zat yang di uji .Dalam uji ini digunakan larutan ninhidrin untuk
mendeteksi semua jenis asam amino. Asam amino bereaksi dengan ninhidrin
membentuk aldehida dengan satu atom C lebih rendah dan melepaskan
molekul NH3 dan CO2. Ninhidrin yang telah bereaksi akan membentuk
hidrindantin. Hasil positif ditandai dengan terbentuknya kompleks berwarna
biru/keunguan yang disebabkan oleh molekul ninhidrin dan hidrindantin yang
yang bereaksi dengan NH3 setelah asam amino tersebut dioksidasi.
Buiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada
pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret dalam suasana
basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Reaksi ini


positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam
amino bebas atau dipeptida.Tujuan dari pengujian biuret ini adalah untuk
mengetahui adanya ikatan peptide. (Anonim 2020)
2.2 Uraian Bahan
1. Albumin (Ditjen POM, 1979 : hal, 139)
Nama resmi : ALBUMINUM
Nama lain : Albumim
Pemerian : Cairan jernih agak kental, tidak berwarna hingga
berwarna kekuningan tergantung kadar protein
Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air dan dalam 3 bagian gliseral,
sangat sukar larut dalam air, setara 95% P.
Penyimpanan : Simpan pada suhu 2°- 25° terlindung dari cahaya.
2. Ninhidrin (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : NINHYDRIN
Nama lain : Ninhidrina
Rumus molekul : C9H4O3
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau kuning sangat pucat
Kelarutan : Larut pada suhu 60° dalam 20 bagian air
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

3. Asam Sulfat (Ditjen POM, 1979 : Hal. 58)


Nama resmi : ACIDIUM SULFURICUM
Nama lain : Asam Sulfat
Berat molekul : 98,07 gr/mol
Rumus molekul : H2SO4
Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak berwarna
Kelarutan : Jika ditambahkan kedalam air menimbulkan panas
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
4. Natrium Hidroksida (Ditjen POM, 1979 : Hal. 65)
Nama resmi : NATRIUM HIDROKSIDA
Nama lain : Sodium Hydroxide
Berat molekul : 40,00 gr/mol
Rumus molekul : NaOH

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Pemerian : pitih atau praktis putih, keras, rapuh


Kelarutan : mudah larut dalam air dan bahan etanol
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
5. Asam Nitrat (Ditjen POM, 1979 : Hal. 78)
Nama resmi : ACIDIUM NITRAS
Nama lain : Asam Nitrat
Berat molekul : 63 gr/mol
Rumus molekul : HNO3
Pemerian : Cairan, berasap, jernih, tidak berwarna
Kelarutan :-
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
6. CuSO4 (Ditjen POM, 1979 : hal. 731)
Nama resmi : CUPRU SULFAS
Nama lain : Tembaga (III) Sulfat
Berat molekul : 159,61
Rumus molekul : CuSO4
Pemerian : Prisma Triklinik (serbuk hablur biru)
Kelarutan :-
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
7. Raksa (II) klorida (Ditjen POM, 1979 : hal. 287)
Nama resmi : Hydragyri Bichloridum
Nama lain : Raksa (II) Klorida
Berat molekul : 271,52
Rumus molekul : HgCl2
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur putih
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
8. AgNO3 (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : ARGENTI NITRAS
Nama lain : Perak (II) Nitrat
Berat molekul : 169,73 gr/mol
Rumus molekul : AgNO3
Pemerian : Hablur transparan/ serbuk hablur berwarna putih, tidak
berbau, menjadi gelap jika terkena cahaya.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larut dalam etanol 95%

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.


9. Amonium Sulfat (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Ammonium Sulfat
Nama lain : Amonium Sulfat
Berat molekul : 152,13 gr/mol
Rumus molekul : (NH4)2SO4
Pemerian : Hablur tidak berwarna dan putih.
Kelarutan :sangat mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam
etanol 95% P
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
10. Asam Klorida (Ditjen POM, 1995 : hal. 49)
Nama resmi : ACIDIUM HYDROCHIDRIDUM
Nama lain : Asam Klorida
Berat molekul : 36,46 gr/mol
Rumus molekul : HCl
Pemerian : cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang
Kelarutan : larut dalam air dan etanol
Penyimpanan : sebagai zat tambahan
11. Pb-asetat (Ditjen POM, 2013)
Nama resmi : PLUMBI ACETAS
Nama lain : Timbal Asetat
Berat molekul : 379,33 gr/mol
Rumus molekul : C4H6O4Pb.3H2O
Pemerian : Hablur prima monokli, kecil, putih, transparan, atay massa
hablur berat, bau cuka.
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air, umumnya beropalesensi dalam
63 bagian etanol (95%) P dan dalam 2 bagian gliserol.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
12. Etanol (Ditjen POM, 2013 : hal. 399)
Nama resmi : ETANOL
Nama lain : Etil Alkohol
Berat molekul : 46,07 gr/mol
Rumus molekul : C2H6O
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Kelarutan : bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan


semua pelarut organik
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, jauh dari api
13. Asam asetat (Ditjen POM, 1979 : hal. 793)
Nama resmi : ACIDUM ACETIKUM
Nama lain : Asam Asetat
Berat molekul : 60,05
Rumus molekul : CH3COOH
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas menusuk, rasa asam
Kelarutan : dapat bercampur dengan air, dengan etanol dan gliserol
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.

2.3 Presedur Kerja (Anonim, 2020)


Larutan putih telur : 1 ml putih telur ditambahkan 9 ml akuades
1. Uji Millon
Sebanyak 5 tetes pereaksi Millon ditambahkan kedalam 3 mL
larutan sampel, dipanaskan. Hasil potsitif jika terbentuk warna merah.
2. Uji Hopkins-Cole
Sebanyak 2 mL larutan sampel dicampur dengan pereaksi
Hopkins-Cole dalam tabung reaksi. Ditambahkan 3 mL H2SO4 pekat
melalui dinding tabung sehingga membentuk lapisan dari cairan.
Didiamkan, setelah beberapa detik akan terbentuk cincin violet (ungu)
pada pertemuan kedua lapisan cairan, apabila positif mengandung
triptofan.
3. Uji Ninhidrin
Sebanyak 0.5 mL larutan ninhidrin 0,1 % ditambahkan ke dalam
3 mL larutan sampel. Dipanaskan selama 10 menit, diamati
perubahan warna yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk warna
ungu-biru.
4. Uji Xanthoproteat
Sebanyak 2 mL larutan sampel ditambahkan 1 mL HNO3 pekat,
dicampur, kemudian dipanaskan, diamati timbulnya warna kuning tua.
Didinginkan, ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat
sampai larutan menjadi basa. Senyawa nitro yang terbentuk akan

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

terionisasi dan warnanya akan berubah menjadi jingga. Diamati


perubahan yang terjadi. Hasil positif juga warna kuning berubah
menjadi jingga.
5. Uji Biuret
Sebanyak 3 mL larutan sampel ditambah 1 mL NaOH 10% dan
dikocok. Ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0,1%. Diamati
timbulnya warna. Hasil positif jika terbentuk warna ungu atau merah-
ungu atau biru-ungu.
6. Pengendapan protein oleh logam
Disiapkan 3 buah tabung reakssi dan diambil 3 mL sampel,
ditambahkan 5 tetes larutan HgCL2 2% pada tabung 1, larutan Pb-
asetat 5% pada tabung 2, dan AgNO3 5% pada tabung 3. Diamati
perubahan yang terjadi.
7. Pengendapan dengan alkohol
Disiapkan 3 buah tabung reaksi. Setiap tabung reaksi diisi
dengan sampel sebanyak 5 mL. tabung reaksi I ditambahkan 1 mL
HCL o,1 M, tabung reaksi II ditambahkan 1 ml NaOH 0,1 M dan
abung reaksi III ditambahkan 1 ml larutan buffer pH 4,7.

Setiap tabung reaksi lalu ditambahkan etanol 95% sebanyak 6 mL.


diamati perubahan yang terjadi.
8. Denaturasi protein
Disiapkan 3 tabung reaksi, tabung reaksi pertama diisi 9 ml
larutan sampel dam 1 ml HCl 0,1 M, tabung reaksi kedua 9 mmL
larutan sampel dan 1 ml NaOH 0,1 M dan kedalam tabung reaksi
ketiga ditambahkan hanya 1 mL buffer asetat pH 4,7. Panaskan
dengan penangas air selama 15 menit kemudian dinginkan tabung,
tambahkan 5 ml buffer asetat pada tabung pertama dan kedua.
Diamati perubahan yang terjadi.

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
A. Pengumpulan data dan informasi
Uji Reaksi Bahan-bahan yang digunakan
Uji Milon • larutan sampel sebanyak 3 mL (putih telur dan
aquadest)
• Pereaksi Millon sebanyak 2 tetes

Uji Hopkins-Cole. • 2 tetes pereaksi Hopkins-Cole


• larutan sampel sebanyak 3 mL (putih telur dan
aquadest)

Uji Nindhidrin • 2 tetes pereaksi Ninhidrin


• larutan sampel sebanyak 3 mL (putih telur dan
aquadest)

Uji Xanthoproteat. • 2 tetes pereaksi Xanthoproteat


• larutan sampel sebanyak 3 mL (putih telur dan
aquadest)

Uji biuret • 2 tetes pereaksi Biuret


• larutan sampel sebanyak 3 mL (putih telur dan
aquadest)

Pengendapan protein • larutan sampel sebanyak 3 mL (putih telur dan


oleh logam aquadest)
• 2 tetes HgCl2
• 2 tetes Pb-asetat
• 2 tetes AgNO3

Pengendapan dengan • larutan sampel sebanyak 3 mL (putih telur dan


alcohol aquadest)
• 2 tetes HCL
• 2 tetes NaOH
• 2 tetes buffer asetat pH 4,7

Denaturasi protein • larutan sampel sebanyak 9 mL (putih telur dan


aquadest)

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

• 1 mL HCl 0,1 N
• 1 mL NaOH 0,1 N
• 1 mL larutan buffer asetat pH 4,7
• 5 mL larutan buffer

B. Pencatatan dan Pelaporan


Perlakuan Hasil pengamatan Tujuan uji reaksi
(untuk membuktikan
atau identifikasi apa)
Uji milon
Panaskan Hasil positif jika terbentuk warna Untuk menguji adanya
merah gugus fenol pada
protein contohnya
tirosin

Uji Hopkins-Cole.
- Hasil positif jika terbentuk cincin Untuk menguji
berwarna ungu adanya asam amino
triftofan khususnya
yang mengandung
gugus indol
Uji Nindhidrin

Panaskan Hasil positif jika terbentuk Untuk menunjukkan


kompleks berwarna adanya asam amino
biru/keunguan dalam larutan albumin
(zat yang di uji)

Uji Xanthoproteat.

Dipanaskan Hasil positif jika terbentuk Untuk mengetahui ada


endapan putih dan setelah atau tidaknya
dipanaskan berubah menjadi kandungan gusus
kuning benzena seperti asam
amino tirosin,finilaalai
dan triftofan
Uji biuret

- Hasil positif jika terbentuk Untuk mengetahui


kompleks berwarna ungu adanya minimal 2
ikatan peptida
Pengendapan protein oleh logam
- • HCl : sedikit keruh Untuk mengetahui ada
• AgNO3 : putih keruh, atau tidaknya endapan
terdapat endapan logam pada protein
• Pb-asetat : putih keruh,
banyak endapan
Pengendapan dengan alcohol
- • HCl : terbentuk endapan Untuk mengetahui ada
atau tidaknya endapan

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

dan larut dalam air ketika protein di


• NaOH : terbentuk tambahkan dengan
endapan dal larut dalam alcohol
air
• Buffer asetat pH 4,7 :
tidak mengendap dan
tidak larut dalam air
Denaturasi protein
- Untuk mengetahui ada
• NaoH : tidak larut dan atau tidaknya
endapan yang paling denaturasi yang terjadi
banyak terbentuk pada protein
• Buffer asetat : pH 4,7 :
tidak larut dan endapan
yang paling banyak
terbentuk
• HCl : tidak larut dan
endapan yang terbentuk
sedikit

4.2 Pembahasan
Protein merupakan polimer dari asam amino,disebut juga
polipeptida.Antar asam amino terdapat ikatan peptide,yaitu ikatan antar gugus
karboksil suatu asam amino dengan gugus amino dari asam amino lain.Setiap
protein khususnya polipeptida merupkan suatu polimer yang terbentuk dari
berbagai asam amino melalui ikatan peptide.
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami
tentang reaksi uji asam amino dan reaksi uji protein. Dalam percobaan ini
dilakukan beberapa pengujian diantaranya :
Pengujian pertama yaitu uji milon. Pertama dimasukkan 3 ml larutan
sampel albumin dan kita masukkan pereaksi milon sebanyak 3 tetes. Setelah itu
dipanaskan. Kemudian kita amati perubahan warna yang terjadi. Dimana pada
pengujian milon terbentuk warna merah yang berarti asam amino yang ada pada
sampel terbukti mengandung tirosin. Hal ini disebabkan karena pada pereaksi
millon terdapat larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila
pereaksi ini ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung asam amino
dengan rantai samping gugus fenolik akan menghasilkan endapan putih yang
akan berubah menjadi endapan merah oleh pemanasan. Endapan putih yang

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

diperoleh setelah penambahan reagen millon pada sampel putih telur


(albumin) berasal dari endapan merkuri, dimana pada awalnya Hg yang
terlarut dalam HNO3 pekat teroksidasi menjadi ion Hg+. Ion Hg+ ini
selanjutnya membentuk garam dengan gugus karboksil dari tirosin.
Pengujian kedua yaitu Uji Hopkins-Cole. Sebanyak 3 mL larutan sampel
dicampur dengan pereaksi Hopkins-Cole kemudian Ditambahkan 3 mL H2SO4
pekat setelah itu di diamkan. Kemudian kita amati perubahan yang terjadi.
Dimana pada pengujian hopkins-cole ini hasil positif di tandai dengan adanya
cincin ungu pada bidang batas yang berarti pada pengujian ini terdapat asam
amino triptopan khususnya yang mengandung gugus indol. Karena pada pereaksi
Hopkins-Cole ini mengandung asam glioksilat dalam asam sulfat. Triptofan akan
berkondensasi dengan aldehid dan membentuk kompleks berwarna dari jenis
2,3,4,5-tetrahidro-ß- karbolin-4-karboksilat. Asam sulfat berperan sebagai
oksidator kuat agar terbentuk cincin ungu
Pengujian ketiga yaitu uji ninhidrin, dimana dimasukkan 3 ml larutan
sampel ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 0,5 mL larutan ninhidrin
0,1% kemudian Dipanaskan selama 10 menit. Kemudian kita amati perubahan
yang terjadi. Dimana pada pengujian ini hasil positif di tandai dengan
terbentuknya kompleks berwarna biru/keunguan yang di sebabkan oleh
molekul ninhidrin dan hidrindantin yang bereaksi dengan NH3 setelah asam
amino tersebut di oksidasi yang berarti pada pengujian ninhidrin ini terdapat
asam amino.
Pengujian ke-empat yaitu Uji Xanthoproteat. Dimasukkan 3 mL larutan
sampel pada tabung reaksi kemudian tambahkan 1 mL HNO3 pekat, dicampur,
kemudian dipanaskan, diamati timbulnya warna kuning tua. Setelah itu
Didinginkan,ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat sampai larutan
menjadi basa. Tujuan pengujian ini yaitu Untuk identifikasi protein yang
mengandung asam amino tirosin, fenilaalanin, dan triptofan. Hasil pengujian
yang didapatkan yaitu terjadi perubahan warna kuning menjadi jingga yang
artinya pada sampel mengandung gugus benzen seperti asam amino tirosin,
fenilaalanin, dan triptofan.
Pengujian kelima yaitu uji biuret. Dimasukkan sebanyak 3 ml larutan
sampel pada tabung reaksi kemuadian ditambahkan 1 ml NaOH 10% dan

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

dikocok. Setelah itu ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO₄. Kemudian kita amati
perubahan yang terjadi. Dimana pada uji biuret ini di dapatkan hasil yaitu
terbentuknya senyawa kompleks berwarna ungu karena ion Cu2+dari pereaksi
biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-
ikatan peptida yang meyusun protein yang artinya terdapat dua buah ikatan
peptida.
Pada Pengujian keenam pengendapan dengan logam, larutan albumin
yang direaksikan dengan HgCI2 2% pada tabung I meghasilkan larutan sedikit
keruh, (CH3COOH)2Pb 5% pada tabung II menghasilkan larutan putih keruh
terdapat banyak endapan dan AgNO3 5% pada tabung III larutan putih keruh
terdapat endapan sehingga logam tersebut mengendap. serta menghasilkan
larutan yang mengalami denaturasi. Hal ini terjadi karena untuk mengendapkan
protein dengan ion logam, diperlukan pH larutan di atas titik isoelektrik
sedangkan pengendapan oleh ion negatif memerlukan pH di bawah titik
isoelektrik. Pengendapan dengan logam berat, larutan albumin akan
membentuk endapan karena adanya gugus sulfurhidril yang dikandung oleh
protein. Jadi dalam hal ini Hg, Pb, dan Ag bereaksi dengan protein akan
memberikan endapan karena logam tersebut diikat oleh albumin
Pengujian ketujuh yaitu pengendapan dengan alcohol. Disiapkan 3 buah
tabung reaksi. Setiap tabung reaksi diisi dengan sampel sebanyak 3 mL.
Tabung reaksi I ditambahkan 1 ml HCl 0,1 M, tabung reaksi II ditambahkan 1
ml NaOH 0,1 M dan tabung reaksi III ditambahkan 1 ml larutan buffer pH 4,7.
Setiap tabung reaksi lalu ditambahkan etanol 95 % sebanyak 1 mL. Kemudian
amati perubahan yang terjadi. Dimana pada pengujian ini di dapatkan hasil
berupa Pada pengendapan dengan alkohol diperoleh hasil untuk tabung I
setelah ditambahkan HCI 0,1 M menghasilkan warna bening dan terjadi
denaturasi sebagian dibawah tabung reaksi dan setelah ditambahkan etanol
95% maka penggumpalan terjadi secara keseluruhan dan untuk tabung II
setelah ditambahkan NaOH 0,1 M menghasilkan larutan bening dan setelah
ditambahkan etanol 95%, denaturasi yang terjadi hanya sebagian dan pada
tabung III ditambahkan Buffer asetat pH 4,7 setelah ditambahkan etanol 95%
tidak mengendap dan tidak larut dalam air. Hal ini menandakan bahwa larutan
protein telah berkurang, dikarenakan adanya penambahan etanol.

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Pengujian terakhir yaitu denaturasi protein. Pada tabung reaksi pertama


diisi 9 ml larutan sampel dan 1ml HCl 0,1 M, tabung reaksi kedua 9 ml larutan
sampel dan 1 ml NaOH 0,1 M dan kedalam tabung reaksi ketiga ditambahkan
hanya 1 ml buffer asetat pH 4,7. Panaskan dengan penangas air selama 15
menit kemudian dinginkan tabung , tambahkan 5 ml buffer asetat pada tabung
pertama dan ke-dua. Tujuan pengujian ini yaitu Untuk menguji kelarutan dan
endapan yang terbentuk. Tabung 1 didapatkan hasil terdenaturasi, tabung 2
terdenaturasi dan tabung 3 tidak terdenaturasi.

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk
mengidentifikasi adanya asam amino dan protein dalam larutan albumin ( putih
telur ) dapat digunakan beberapa pengujian yaitu sebagai berikut :
• Uji Milon yang di gunakan untuk menguji adanya gugus fenol pada protein
contohnya tirosin
• Uji Hopkins-Cole Untuk menguji adanya asam amino triftofan khususnya
yang mengandung gugus indol
• Uji Ninhidrin Untuk menunjukkan adanya asam amino dalam larutan
albumin (zat yang di uji)
• Uji Xanthoproteat Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan gusus
benzena seperti asam amino tirosin,finilaalai dan triftofan
• Uji Biuret Untuk mengetahui adanya minimal 2 ikatan peptida, Uji
Pengendapan Protein Oleh Logam Untuk mengetahui ada atau tidaknya
endapan logam pada protein
• Uji Pengendapan Dengan Alkohol Untuk mengetahui ada atau tidaknya
endapan ketika protein di tambahkan dengan alcohol serta Uji Denaturasi
Protein Untuk mengetahui ada atau tidaknya denaturasi yang terjadi pada
protein
5.2 Saran
Adapun saran saya pada praktikum ini adalah ketelitian dan kehatian
hatian dalam melakukan praktikum adalah hal yang penting untuk mengurangi
kesalahan dan memperoleh hasi yang diinginkan karena kesalahan sedikit saja
yang dilakukan dapat berpengaruh terhadap hasil akhir praktikum.

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020. Penuntun Biokimia. Universitas Muslim Indonesia. Makassar

Devi N. 2010. Nutrition and Food Gizi untuk Keluarga. Jakarta : PT


Kompas Media Nusantara.

Aal Awwaly, Khotibul Umam 2017. Protein Pangan Hasil Ternak dan
Aplikasinya. Malang: UB press

Almatseir, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka


Utama.

Sirajuddin, S dan Najamuddin, U. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia.


Makassar : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Dirjen POM, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

LAMPIRAN
Skema Kerja
1. Uji Millon

2. Hopkins-Cole

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

3. Ninhidrin

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

4. Xanthoproteat

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

5. Uji Biuret

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

6. Pengendapan protein oleh logam

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

7. Pengendapan dengan alkohol

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

8. Denaturasi protein

SALSABILAH LUTFIAH MUSDALIFAH SAMRA


15020190242

Anda mungkin juga menyukai