Disusun Oleh
Nama
: Tedi Arike
Npm
: E1G014048
Prodi
Kelompok
: 4 (Empat)
Hari/Jam
: Selasa / 10.00-12.00
Tanggal
: 3-November-2015
Co-ass
: 1. Luvi Nofita
2. Nurul Hasanah
DOSEN
Objek praktikum
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asam amino adalah komponen utama protein, yang ditemukan dalam semua
organisme hidup dan memainkan peranan dalam sel hidup. Asam amino merupakan
hasil hidrolisis dari protein. Sedangkan asam amino itu sendiri terdiri atas berbagai
jenis. Sehingga diperlukan pengetahuan untuk mengenal jenis asam-asam amino
tersebut yaitu dengan analisa protein. Sehingga dengan melakukan suatu reaksi kita
dapat mengetahui jenis dari asam amino tersebut. Tubuh dapat mensintesis beberapa
asam amino, tetapi tidak semua. Ada 8 sampai 10 asam amino esensial yang harus
ada dalam makanan. Asam-asam amino ini tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga
harus tersedia dalam makanan.
Protein merupakan polimer alami yang terdiri dari sejumlah unit asam amino
yang berikatan satu dengan lainnya lewat ikatan amida (atau peptida). Peptida ialah
oligomer dari asam amino yang memiliki peranan penting dalam banyak proses
biologis. Beberapa fungsi protein adalah sebagai katalisator (enzim), pengangkut dan
penyimpanan, penyebab gerakan, pendukung sistem kekebalan, pembentuk dan
transmisi implus saraf, pengontrol pertumbuhan dan deferensasi, pendukung kekuatan
struktural, dan lain-lain Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa secara
umum ada tiga gugus yang reaktif pada asam amino yaitu gugus karboksil, gugus
amino, dan gugus rantai samping. Ketiga gugus ini dapat diidentifikasi melalui uji
spesifik, diantaranya adalah dengan melalui tes ninhydrin, dan sebagainya.
1.2 Tujuan Pustaka
1. mengetahui unsur unsur utama penyusun protein
2. membuktikan adanya molekul molekul peptida dari protein
3. membuktikan adanya asam amino bebas pada protein
4. membuktikan adanya asam amino tirosin, triptofan atau fenil alanin yang terdapat
dalam protein.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kata protein sebenarnya berasal dari kata Yunani yang berarti pertama yang
paling penting, asal dari kata protos. Protein terdiri dari bermacam-macam golongan
makromolekul heterogen. Walaupun demikian semuanya merupakan turunan dari
polipeptida dengan berat molekul yang tinggi, secara kimia dapat dibedakan antara
protein sederhana yang terdiri dari polipeptida dengan berat molekkul yang
tinggi.Secara kimia dapat dibedakan antara protein sederhana yang terdiri dari
polipeptida dan protein kompleks yang mengandung zat-zat makanan tambahan
seperti hern, karbohidrat, lipid atau asam nukleat. Untuk protein kompleks, bagian
polipeptida dinamakan aproprotein dan keseluruhannya dinamakan haloprotein.
Secara fungsional protein juga menunjukkan banyak perbedaan. Dalam sel mereka
berfungsi sebagai enzim, bahan bangunan, pelumas dan molekul pengemban. Tapi
sebenarnya protein merupakan polimer alam yang tersusun dari berbagai asam amino
melalui ikatan peptide. Protein telur mengalami denaturasi dan terkoagulasi selama
pemasakan. Pemanasan akan membuat protein bahan terdenaturasi sehingga
kemampuan mengikat airnya menurun. Hal ini terjadi karena energi panas akan
mengakibatkan terputusnya interaksi non kovalen yang ada pada struktur alami
protein tetapi tidak memutus ikatan kovalennya yang berupa ikatan peptida
(Poedjiadi, 1994).
Asam-asam amino hasil hidrolisis protein dapat dipisahkan satu sama lain
dengan menggunakan kromatografi penukar ion. Tiga macam penyangga pH tinggi
dipakai untuk mengelusi asam amino pada kolom kromatografi. Urutan pengelusian
tergantung pada muatan asam amino . Asam amino basa( lisin, histidin, arginine)
paling kuat mengikat muatan negative resin penukar ion. Teknik ini memungkinkan
penentuan asam amino apa saja yang terdapat dalam protein tertentu. Kelimpahan
relative asam-asam amino juga bisa ditentukan dengan mengukur konsentrasi tiap
asam amino. Senyawa ninhidrin bereaksi dengan asam amino membentuk warna
ungu. Larutan berwarna ungu ini diukur absorbansinya pada panjang gelombang 570
nm, lalu konsentrasi relative tiap asam amino dapat ditentukan (Ngili, 2001).
Dalam sebuah molekul protein rantai polipeptida memiliki satu konformasi
yang sudah tertentu pada suhu dan pH normal. Konformasi ini disebut konformasi
asli, sangat stabil sehingga memungkinkan protein biasa diisolasi dalam konformasi
aslinya itu. Dalam struktur protein, tulang rangka dari rantai peptida terdiri dari
sebuah seri bidang datar kaku yang dipisahkan oleh gugus CHR-. Struktur dari
sebuah protein dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ikatan peptida yang terletak
pada satu bidang datar, rotasi sumbu C-N dan rotasi C-C dan gugus R yang
berupa bagian dari asam amino polar, polar tanpa muatan dan bermuatan negatif atau
positif (robert 1986).
Asam amino yang terbentuk sebagai hasil hidrolisis protein ialah asam amino. Pada asam amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang bersebelahan
dengan gugus karboksil, atau terletak pada posisi . Karbon pada asam amino
merupakan pusat kiral, kecuali pada glisin yang gugus R-nya adalah atom H. Dengan
demikian seluruh asam amino yang diturunkan dari protein (kecuali glisin) bersifat
optik aktif. Perlu diperhatikan bahwa konversi Fischer yang biasa digunakan pada
karbohidrat dapat pula diterapkan pada asam amino (Hart, 1990).
Fungsi Protein
Sebagai Enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau di bantu oleh suatu senyawa
makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti
reaksi transportasi karbondioksida yang sangat rumit seperti replikasi kromosom.
Protein besar peranannya terhadap perubahab-perubahan kimia dalam system
biologis.
Pengatur Pergerakan
Penunjang Mekanik
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebebkan adanya kolagen,
yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke
dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel-sel asing lain.
rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya
pada sel-sel mata
Pengendalian Pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi
fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan (Lehninger,
2004).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat Dan Bahan
alat
bahan
tabung reaksi
larutan NaOH 10 %
HNO3
cawan porselen
pereaksi millon
gelas objek
Pb-asetat 5 %
alat pemanas
HCL pekat
labu ukur
pipet tetes
sapi)
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
a.
Zat uji
(C)
terbakar
(N)
Ekstrak Kacang
2
3
4
hijau
Susu sapi
Putih telur
Kaldu sapi
+
+
+
+
+
+
+
+
+
No
Zat uji
Ekstrak kacang
2
3
4
hijau
Susu sapi
Putih telur
Kaldu sapi
c.
+
+
+
+
+
+
Zat uji
Ekstrak kacang
hijau
Susu sapi
Putih telur
Kaldu sapi
2
3
4
_
+
_
_
+
+
Polipeptida (+/-)
d. Uji biuret
No
Zat uji
Ekstrak kacang
2
3
4
hijau
Susu sapi
Kaldu sapi
Putih telur
+
_
+
Hasil ninhidrin
e.
Uji ninhidrin
No
Zat uji
Ekstrak kacang
hijau
Susu sapi
3
4
Kaldu sapi
Putih telur
warna
Coklat kehijawan
Tidak ada perubahan
_
_
warna
f.
Uji xantoprotein
no
Zat uji
Ekstrak kacang
hijau
Susu sapi
jingga
Susu + HNO3
terbentuk endapan
setelah dipanaskan
warna menjadi kuning
+ NaOH lapisan
Tirosin/triptofan/fenil
alanin (+/-)
+
+
3
4
Kaldu sapi
jingga,
Terbentuk lapisan
Putih telur
warnajingga
Warna menjadi kuning
2
3
4
Zat uji
Ekstrak kacang
hijau
Susu sapi
merah
Berubah jadi warna
Kaldu sapi
merah
Terdapat endapan
Putih telur
merah bata
Warna endapan merah
BAB V
PEMBAHASAN
Protein adalah makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel makhluk
hidup dan merupakan 50% atau lebih berat kering sel. Protein ditemukan di dalam
semua sel dan semua bagian sel. Protein juga amat bervariasi ratusan jenis yang
berbeda dapat ditemukan dalam satu sel. Tambahan lagi, protein memiliki berbagai
peran
biologis
karena
protein
merupakan
instrument
molekuler
yang
biru-ungu atau kuning maka sampel tersebut positif asam amino. Yang mengalami
perubahan wana kuning keruh hanya ekstrak kacang hijau dan positif asam amino.
Namun bukan berarti yang lain tidak mengandung asam amino tetapi kemunkinan itu
di karnakan pemanasannya tidak susuai sehingga hasilnya juga tidak sesuai yang di
inginkan.
Uji xanthoprotein dapat digunakan untuk menguji atau mengidentifikasi
adanya senyawa protein karena uji xantoprotein dapat menunjukan adanya senyawa
asam amino apabila larutan tersebut mengandung protein maka endapan putih
tersebut apabila dipanaskan akan berubah menjadi warna kuning atau jingga. Dan
pada pratikum ini semuanya memenuhi keriteria diatas sehingga keempat sampel
tersebut positif mengandung tirosin dan triptofanatau fenil .
Uji Millon yang menggunakan pereaksi Milon adalah larutan merkuri dan
merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan
protein maka akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah
oleh pemanasan. Dan pada keempat sampel tersebut setelah kami uji maka yang
terjadi sesuai dengan teori dan pernyataan diatas berarti keempat sampel tersebut
positif mengandung tirosin dan triptofan atau fenil.
BAB VI
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Unsur utama penyusun protein terdiri atas atom C, H, O, N dan S
2. Pada protein tedapat molekul-molekul peptide yang telah kami buktikan
dengan menguji keempat bahan dengan cara uji biuret
3. Pada protein terdapat pula asam amino bebas yang telah kami buktikan
dengan menguji keempat bahan dengan cara uji Ninhidrin
4. Pada protein terdapat asam amino tirosin, triptofan yang kami buktikan
dengan empat bahan yaitu susu, kaldu, albumin dan ekstrak kacang hijau dan
pada pratikum kami menunjukkan hasilnya positif
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum sebaiknya para praktikan dapat melakukan
semua percobaan yang ada, agar benar benar faham dan mengerti.selain itu alat
pemanasnya di sediakan yang lebih baik agar yang di pratikumkan sesuai dengan
yang diharapkan.
JAWABAN PERTANYAAN
pertanyaan:
1. jelaskan apa yang dimaksud dengan asam amino alfa dan ikatan peptida!
2. jelaskan perbedaan antara polipeptidda dan protein!
3. apakah reaksi ninhidrin dapat digunakan untuk menentukan asam amino secara
kuantitatis!
4. tulis klasifikasi asam amino beserta anggotanya!
jawaban :
1. Asam Amino
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional
karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali
pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama
(disebut atom C "alfa" atau ).
Ikatan Peptida :
Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon pada gugus
karboksil suatu molekul berbagi elektron dengan atom nitrogen pada gugus amina
molekul lainnya. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kondensasi, hal ini ditandai
dengan lepasnya molekul air ketika reaksi berlangsung. Hasil dari ikatan ini
merupakan ikatan CO-NH, dan menghasilkan molekul yang disebut amida. Ikatan
peptida ini dapat menyerap panjang gelombang 190-230 nm.
2.
pengikatan gugus karboksil (COOH) dengan gugus amino. Satu atau lebih
polipeptida dapat membentuk protein, contohnya enzim.
Protein adalah senyawa organik kompleks dengan berat molekul tinggi, protein
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida.
3. bisa. karena reaksi ninhidrin dapat melakukan perubahan warna
4. Klasifikasi Asam Amino
Berdasarkan rantai sampingnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Dengan rantai samping alifatik (asam amino non polar) : Glisin, Alanin, Valin,
Leusin, Isoleusin.
Dengan rantai samping yang mengandung gugus hidroksil (OH), (asam amino
polar) : Serin, Treonin, Tirosin.
Dengan rantai samping yang mengandung atom sulfur (asam amino polar) :
Sistein dan metionin.
Dengan rantai samping yang mengandung gugus asam atau amidanya(gugus R
bermuatan negative) : Asam aspartat, Aspargin, Asam glutamate, Glutamin.
DAFTAR PUSTAKA