Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

ISOLASI KASEIN DARI AIR SUSU SECARA KIMIA

Oleh :

Hanindita Puspitasari 1804015184

Anugrah Ilham Saputra 1804015309

Nanda Nurfatia 1804015078

Putri wahyu ningsih 1804015155

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA

JAKARTA

2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Susu sapi merupakan bahan pangan sehat karena kandungan nutrisinya yang hampir lengkap
seperti air, lemak, protein, karbohidrat, asam amino, mineral dan vitamin ( Dwiyanti, 2009).
Susu terdiri dari tiga komponen utama: air, lemak, dan protein. Susu sapi merupakan bahan
pangan sehat karena kandungan nutrisinya yang hampir lengkap seperti air, lemak, protein,
karbohidrat, asam amino, mineral dan vitamin ( Dwiyanti, 2009).

Susu kambing merupakan salah satu jenis susu yang mulai diminati untuk dikonsumsi oleh
masyarakat. Susu kambing mengandung zat gizi seperti protein,lemak, karbohidrat, mineral,
vitamin, dan asam amino esensial (sagitarini et al. 2013). Susu kambing mengandung sekitar
3,4% protein. Kandungan utama dalam protrin susu kambing adalah 80% kasein dan 20% whey.
Kasein dibagi menjadi α-laktalbumin, β-laktoglobulin, serum albumin, imunoglobulin dan
glikomakropeptida (Mohanty et al.2015).

Susu terdiri dari tiga komponen utama: air, lemak, dan protein. Protein yang terdapat dalam susu
terdiri dari dua jenis, yakni kasein dan whey. Ciri dari protein adalah terdapatnya unsur N pada
rantainya, tidak seperti lemak dan karbohidrat yang hanya terdiri dari unsur C, H, dan O.Protein
merupakan senyawa yang sangat kompleks,terdiri dari 80% kasein dan 20% whey.Kasein
termasuk jenus phospoprotein,terdiri dari beberapa unit asam amino yang terikat dengan ikatan
peptide (Rukmini, 2011).

Protein merupakan salah satu zat makanan yang penting bagi tubuh, mempunyai fungsi sebagai
pertumbuhan sel, pengganti sel yang rusak dan sebagai bahan bakar dalam tubuh manusia. Oleh
sebab itu kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan pada manusia (Husni, 2008). Protein
susu terbagi menjadi dua, yaitu kasein yang dapat diendapkan oleh asam dan Rennin, serta
protein whey yang dapat mengalami denaturasi oleh panas pada suhu 65oC. kasein dalam susu
mencapai 80 % dari total protein. Pengasaman susu oleh aktivitas bakteri menyebabkan
mengendapnya casein. Whey adalah cairan susu tanpa lemak dan casein. Pasteurisasi susu
dilakukan untuk mencegah kerusakan karena mikroorganisme dan enzim. Ada 2 macam metode
pasteurisasi susu yaitu Holding methode dan HTST (High Temperature Short Time ) (Retno,
2008).

1.2  Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud isolasi kasein dan tujuan dari isolasi kasein pada susu kambing dan susu sapi
?
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui cara mengisolasi kasein dari air susu dan kandungan yang terdapat di
dalam air susu
BAB II
Landasar Teori
2.1 Pengertian

a. Isolasi Kasein
Isolasi adalah proses pengambilkan atau pemisahan senyawa bahan alam dengan menggunakan
pelarut yang sesuai. Jadi dapat dikatakan isolasi kasein adalh proses pengambilan atau
pemisahan kasein dengan menggunakan pelarut yang sesuai.

b. Kasein
Kasein merupakan golongan protein yang komposisinya mencapai 80% dari komposisi keseluruhan
protein susu. Protein kasein terbagi menjadi beberapa komponen, komponen yang umum dijumpai adalah
αS1-kasein,αS2-kasein,β-kasein dan K-kasein. Kasein relatif tidak sentisif terhadap panas, dibutuhkan
temperatur diatas 120oC untuk merusak struktur kasein hingga menjadi tidak larut dalam air. Disisi lain,
kasein cukup sensitif terhadap pH, maka dari itu protein kasein akan mengendap pada titik isoelektriknya.
Kasein merupakan fosfoprotein, kasein tidak dapat larut pada titik isoelektriknya.
Ca-kasein + 2HCl → kasein + CaCl2

Susu sapi merupakan bahan pangan sehat karena kandungan nutrisinya yang hampir lengkap
seperti air, lemak, protein, karbohidrat, asam amino, mineral dan vitamin ( Dwiyanti, 2009).
Susu terdiri dari tiga komponen utama: air, lemak, dan protein. Susu sapi merupakan bahan
pangan sehat karena kandungan nutrisinya yang hampir lengkap seperti air, lemak, protein,
karbohidrat, asam amino, mineral dan vitamin ( Dwiyanti, 2009).

Susu kambing merupakan salah satu jenis susu yang mulai diminati untuk dikonsumsi oleh
masyarakat. Susu kambing mengandung zat gizi seperti protein,lemak, karbohidrat, mineral,
vitamin, dan asam amino esensial (sagitarini et al. 2013). Susu kambing mengandung sekitar
3,4% protein. Kandungan utama dalam protrin susu kambing adalah 80% kasein dan 20% whey.
Kasein dibagi menjadi α-laktalbumin, β-laktoglobulin, serum albumin, imunoglobulin dan
glikomakropeptida (Mohanty et al.2015).

Susu terdiri dari tiga komponen utama: air, lemak, dan protein. Protein yang terdapat dalam susu
terdiri dari dua jenis, yakni kasein dan whey. Ciri dari protein adalah terdapatnya unsur N pada
rantainya, tidak seperti lemak dan karbohidrat yang hanya terdiri dari unsur C, H, dan O.Protein
merupakan senyawa yang sangat kompleks,terdiri dari 80% kasein dan 20% whey.Kasein
termasuk jenus phospoprotein,terdiri dari beberapa unit asam amino yang terikat dengan ikatan
peptide (Rukmini, 2011).
BAB III

METODOLOGI

1. Alat dan Bahan

Bahan:
 susu kambing atau sapi alami tanpa campuran apapun
 asam asetatglacial
 etanol 95%,
 campuran etanol : eter = 1:1 dan eter

Alat:
 Beaker glass 250 ml,
 penangas air,
 termometer,
 pipet tetes,
 kain muslin,
 batang pengaduk,
 corong kaca,
 corong buchmer,
 erlenmeyer
 gelas arloji.

Prosedur Kerja

Masukkan 100 ml air susu ke dalam beaker glass 250 ml kemudian panaskan sampai 40oC pada
penangas air.

Tambahkan setetes demi setetes 1 ml asam asetat glacial sambil diaduk sehingga semua kasein
dengan kain muslin dan kemudian airnya diperas.

Suspensikan endapan kasein ke dalam 50 ml larutan 95%. Supernatannya di dekantasi. Ulangi


lagi dengan menggunakan 50 ml larutan etanol:eter = 1:1.

Pindahkan kasein dengan menggunakan 50 ml eter alkohol lainnya ke dalam corong Buchner.
Kemudian cuci lagi dengan 50 ml eter.

Isaplah corong Buchner dan endapannya di keringkan diatas gelas arloji sehingga diperoleh
kasein untuk percobaan selanjutnya.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum kali ini mengenai pemisahan susu dengan protein kasein , dimana bahan yang
digunakan adalah susu low fat, asam asetat, etanol dan eter. Mengapa susu low fat yang
digunakan karena susu low fat adalah susu rendah lemak, susu rendah lemak memudahkan kita
pada saat praktikum sehingga tidak perlu memisahkan antara lemak & proteinnya. Susu
dimasukan kedalam beaker dan dipanaskan dengan suhu 40°C , tujuan pemanasan ini adalah
untuk menurunkan kelarutan protein pada susu sehingga dapat mengendapkan protein pada
susu , pada pemanasan suhu susu harus tetap terjaga , jika tidak terjaga akan menyebabkan
terdenaturasinya susu atau rusak. Lalu setelah dipanaskan susu ditambah asam asetat glasial tetes
demi tetes , tujuan penggunaan asam asetat glasial adalah untuk mengkoagulasi susu , pentesan
asam glasial ini akan mengakibatkan terbentuknya endapan yang terlihat berpisah dengan larutan
sehingga terjadinya endapan.
Penambahan asam asetat glasial bertujuuan untuk proses pengasaman susu agar partikel-partikel
dalam susu mengendap akibat aktivitas enzim serta mempercepat proses pengendapan, dan
penambahan ion h+ akan menetralkan protein untuk mencapai pH isoelektrik. Muatan yang
saling berlawanan akan saling mentralkan dan membentuk gumpalan. Titik isoelektrik kasein 4,6
-5.Warna endapannya adalah putih kekuningan. Lalu jika sudah terbentuk endapan , susu
disaring menggunakan kain muslin, diperas hingga residu dan filtratnya terpisah . Setelah
dipisahkan endapan tersebut ditambahkan larutan etanol dan eter (pada video 1) sebanyak 1:1.
Namun pada video kedua cukup dilarutkan dengan aquadest untuk memisahkan endapan dengan
asam asetat glasial masih tersisa . Pada video1 ditambahkan larutan etanol dan etanol tujuan dan
maksudnya adalah sama untuk memisahkan antara endapan dengan zat pengotor. Dalam
perlakuan ini terdapat cairan berwarna kekuningan pada larutan , cairan tersebut adalah lemak
pada protein . Sehingga bisa kita dapat kan protein kasein sebagai residu dan protein whey
sebagai filtratnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan
 Dalam praktikum kali ini menggunakan pengasaman dengan asam asetat glacial yang
dapat menghilangkan muatan listrik yang terkandung dalam partikel kasein karena asam
akan mengikat kalsium dan kalium kaseinat sehingga kasein terlepas dan membentuk
endapan
 Susu terdiri dari 3 komponen yutama yaitu protein, lemak dan air. Protein yang terdapat
dalam susu yaitu kasein dan whey.

 Kasein termasuk ke dalam jenis phospoprotein yang beberapa unit asam aminonya
berikatan dengan ikatan peptida.

 Isolasi kasein dari susu dengan hirolisial kimiawi yaitu baik dengan pengasaman,
penambahan basa maupun enzim.

Daftar pustaka

Ahmad, Dwi S dan Subarno. 1999. “Petunjuk Praktikum Biokimia”. Surakarta: Fakultas MIPA
Universitas Negeri Semarang

Aisyah, G. 1993. “Biokimia I”. Jakarta: Gramedia


Kalsum. 2009. “Penuntun Praktikum Biokimia”. Jakarta: Gramedia
Lehninger. 1992. “Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1”. Jakarta: Erlangga
Poedjadi, Anna. 1994. “Dasar Biokimia”. Jakarta: UI Press

Bab 1 & 2 : Hanindita

Bab 3 : Anugrah

Bab 4 : Putri

Bab 5 : Nanda

Anda mungkin juga menyukai