Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK & ORGANIK

IDENTIFIKASI AMINA

OLEH

KELOMPOK 5 :

1.D
hi
ta

Zumrotul Maghfiroh (P1337434116063)


2.Yesica Putri Oktavianti (P1337434116064)
3.Marwati Ningsih (P1337434116065)
4.Dayinta Wintang Maharani (P1337434116066)
5.Yunani Sri Angesti Hariyani (P1337434116067)
6.Sukardianto (P1337434116088)
Tingkat I /Reguler B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG


DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
TAHUN 2016/2017

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK & ORGANIK


IDENTIFIKASI AMINA

I. TUJUAN
Untuk mengidentifikasi adanya senyawa amina dalam sampel
II. DASAR TEORI
Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom
hydrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu, amina
memiliki sifat miripdengan ammonia seperti alcohol dan eter terhadap air. Seperti
alcohol, amina bisa diklasifikasikan sebagai primer, sekunder, dan tersier. Meski
demikian dasar dari pengkategoriannya berbeda dari alcohol. Alcohol diklasifikasikan
dengan jumlah gugus nonhidrogen yang terikat pada karbon yang mengandung
hidroksil, namun amina diklasifikasikan dengan jumlah gugus nonhidrogen yang
terikat langsung pada atom nitrogen. (Gullit, http://repository.usu.ac.id)
Senyawa organik yang cukup besar menunjukkan sifat kebasaannya sehingga
mampu mengubah kertas lakmus menjadi biru merupakan senyawa jenis amina.
Namun demikian, kebasaan amina masih jauh lebih lemah dibandingkan dengan ion
hidroksida, ion alkoksida, dan karbanion. Kebasaan amina aromatic (aniline) lebih
kecil dibandingkan dengan senyawa nonaromatic seperti sikloheksana. (Riswiyanto,
2009: 319)
Amina adalah senyawa organik turunan dari ammonia dengan satu atau lebih
gugus organik (R) yang mensubstitusi atom H. Penggolongannnya didasarkan pada
jumlah atom H yang terikat pada atom nitrogen. Amina primer mempunyai dua atom
hydrogen, amina sekundet mempunyai satu sedangkan amina tersier tidak mempunyai
atom hydrogen. (Petrucci, 1987: 275)
Amina digolongakan ke dalam primer, sekunder, atau tersier, bergantung
apakahsatu, dua, atau tiga gugus orgaik yang melekat pada nitrogen. Gugus-gugus R
pada struktur tersebut dapat berupa alkil atau aril, dan bila dua atau lebih gugus R
yang ada, gugus tersebut dapat identic atau berbeda satu dengan yang lainnya. Dalam
beberapa amina sekunder dan tersier, nitrogen dapat merupakan bagian dari cincin.
(Harold Hart, 2003: 346)
Senyawa yang mengandung gugus amina (-NH2) disebut amina, dengan rumus
umum RNH2. (Syukri, 1999: 701) Amina mempunyai rumus umum yang merupakan
turunan dari ammonia, di mana atom hydrogen ammonia dapat diganti dengan gugus
alkil atau aril. Berdasarkan banyaknya atom hydrogen yang dapat digantikan dengan
gugus alkil atau aril, maka amina dapat diklasifikasikan menjadi amina primer, amina
sekunder, dan amina tersier. Amina juga merupakan senyawa polar dan dapat
membentuk ikatan hydrogen intermolekul, kecuali amina tersier. Amina mempunyai
titik didih yang lebih tinggi dari senyawa nonpolar dengan berat molekul yang sama,
tetapi titik didih amina lebih rendah daripada alcohol dan asam karboksilat. Amina
dapat laru dalam pelarut kurang polar seperti eter, alcohol, benzene, dan lainnya.
(Riswiyanto, 2009: 319-321)
Langkah kerja yang dilakukan melakukan Uji Hinsberg, Uji Asam Nitrat, Uji Karbilamin. Dan
mendapatkan hasil pada setiap sampel memberikan perbedaan dengan bau dan warna yang
timbul.Akan tetapi spada percobaan kali ini hanya menggunakan uji asam nitrat.

III. PRINSIP
Identifikasi senyawa amina dalam sampel dengan uji asam nitrat yaitu pencampuran
HCl 2M sebanyak 2 ml dengan amoniak dan didinginkan pada tangan es lalu ditambahkan
nartrium nitrit (NaNO2).

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1.Tabung reaksi
2.Gelas ukur
3.Rak tabung reaksi
4.Pipet tetes
5.Baskom

Bahan :
1.Larutan HCL 2M
2.Sampel amina (NH3 / NH4OH)
3.Larutan Amoniak
4.Larutan NaNO2
5.Es batu

V. PROSEDUR KERJA
1.Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.Mengambil HCL 2M sebanyak 2 ml menggunakan gelas ukur
3.Menuangkan HCL ke dalam tabung reaksi
4.Menambahkan 2 tetes amoniak pada tabung reaksi
5.Mendinginkan tabung reaksi pada tangan es
6.Menambahkan 5 tetes natrium nitrit (NaNO2) pada tabung reaksi
7.Mengamati perubahan baunya

VI. HASIL DATA PRAKTIKUM

Organoleptis sampel amina (NH3 / NH4OH)


Bentuk : Cairan/Larutan
Bau : Menyengat
Warna : Tidak berwarna (bening)

HCl 2M 2 ml + 2 tetes amoniak(didinginkan) + 5 tetes NaNO2 Bau kaporit

VII. PEMBAHASAN

HCl 2M 2 ml

2 tetes amoniak

Dinginkan pada tangan es

5 Tetes NaNO2

Berbau Kaporit
Pada percobaan kali ini digunakan uji asam nitrat untuk mengidentifikasi amina dalam sampel
NH3/NH4OH.
Amina (NH3/NH4OH) memiliki organoleptis yaitu berbentuk arutan berbau menyengat dan tidak
berwarna.
Uji asam nitrat dilakukan dengan cara memasukkn HCl 2M sebanyak 2 ml kedalam tabung
reaksi,dan menambahkan 2 tetes amoniakpada tabung ,lalu didinginkan pada tangan es,setelah
dingin ditambahkan 5 tetes larutan natrium nitrit(NaNO2),dan mengamati perubahan baunya
yaitu larutan berubah menjadi berbau kaporit.

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa
Amina adalah senyawa organik turunan dari ammonia dengan satu atau lebih gugus
organik (R) yang mensubstitusi atom H.Sedangkan untuk mengidentifikasi amina
didalam sampel digunakan uji asam nitrat dengan cara mencapurkan HCl 2M
sebanyak 2 ml dengan 2 tetes amoniak dan 5 tetes natrium nitrit (NaNO2) lalu
mengalamu perubahan bau seperti kaporit ,hal ini membuktikan adanya senyawa
amina dalam sampel NH3/NH4OH.

Semarang,22 November 2016

Dosen Pembimbing Praktikan

(Nur Patrija Tjahjani,S.Si,M.Si,Med,Apt) ( )

Anda mungkin juga menyukai