Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN MAKROSKOPI

Untuk pemeriksaan maksroskopis, selalu membandingkan tabung berisi cairan otak


dengan tabung serupa yang berisi aquades ; hanya dengan jalan itu kelainan yang
ringan dapat dilihat.

1.Warna
Cairan otak normal sama rupanya seperti aquadest. Jika ada warna maka
kemungkinannya ialah :
a).Merah oleh adanya darah. Jika darah itu berasal dari pungsi, maka dalam tabung
pertama terdapat yang terbanyak, tabung kedua dan ketiga makin kurang jumlahnya.
Jika dibiarkan atau dipusingkan, cairan atas akan menjadi jernih. Jika darah itu berasal
karena perdarahan subarachnoidal, maka darah dalam ketiga tabung sama
jumlahnya,tidak akan membeku dan cairan atas berwarna kuning.
b).Cairan otak yang nampaknya tanpa warna atau kekeruhan tidak mengesampingkan
kemungkinan perdarahan subarachnoidal; sebanyak 400 eritrosit atau kurang per
mikroliter cairan otak tidak kelihatan jika dipandang dengan mata belaka.
c).Coklat.Warna itu menunjukkan kepada perdarahan yang tua dan disebabkan oleh
eritrosit yang mengalami hemolisis;cairan atas berwarna kuning setelah dipusing.
d)Kuning (Xanthokhromi) disebabkan oleh perdarahan tua, mungkin juga oleh icterus
berat atau oleh kadar protein yang tinggi.
e)Keabu-abuan ; disebabkan oleh leukosit dalam jumlah besar seperti didapat pada
radang purulen.

2.Kekeruhan
Untuk menguji kekeruhan dengan cara membandingkan tabung berisi cairan otak
dengan tabung serupaberisi aquadest. Pada keadaan normal getah otak sejernih
aquadest juga. Umumnya kekeruhan disebabkan oleh darah, oleh sel-sel peradangan ,
dan oleh kuman-kuman. Bertambahnya jumlah sel (pleiositosis) tidak perlu disertai
adanya kekeruhan keadaan semacam itu, dijumpai pada encephalitis, meningitis
tuberculosa, meningitis syphilitica, tabesdorsalis dan pada poliomeilitis. Pada
umumnya 200 sel per mikroliter atau kurang tidak menyebabkan kekeruhan yang
dapat dilihat, 200-500 sel per mikroliter membuat cairan otaksedikit keruh dan lebih
dari 500 sel per mikroliter menimbulkan kekeruhan. Kekeruhan yang
jelasmenunjukkan kepada Meningitis purulenta oleh suatu sebab.
Pelaporan pendapat sebagai :jernih,agak keruh,keruh atau sangat keruh.

3.Sedimen
Cairan otak normal, biarpun dipusing,tidak mempunyai sedimen. Adanya sedimen
selalu berarti ada hal yang abnormal: jumlah sedimen sejajar dengan kekeruhan cairan
otak.

4.Bekuan
Cairan otak normal seberapa lama ditenangkan pun tidak akan menyusun bekuan
karena cairan otak normal tidak berisi fibrinogen
Pelaporan rupa bekuan : halus sekali,menyusun keping-keping, menyusun serat-
serat,berupa selaput atau ada bekuan yang besar dan kasar.Bekuan akan terjadi dalam
cairan otak jika terdapat fibrinogen didalamnya : keadaan itu biasanya juga disertai
bertambahnya protein yaitu albumin dan globulin.
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS

Pemeriksaan mikroskopis diarahkan kepada numlah dan jenis sel dalam cairan otak
dan kepada adanya bakteri serta sejenisnya secara bakterioskopik.
a).Menghitung jumlah sel.
Harus segera dilakukan sebaik-baiknya dalam waktu setengah jam setelah mendapat
liquor karena leukosit-leukosit sangat lekas rusak.Selain lekas rusak, penyebaran sel
dalam cairan itu cepat menjadi serba aneka (teristimewa dalam cairan keruh) dan
tidak dapat lagi dijadikan homogen dengan mengocok
Tabung ketigalah yang baik dipakai untuk menghitung jumlah sel karena merupakan
sampel yang paling murni. Jika terdapat darah dalam cairan otak, penetapan jumlah
sel (yang dimaksudkan jumlah leukosit) tidak mungkin teliti lagi dan banyak orang
menganggap usaha itu tanpa arti
Dalam keadaan normal didapat 0-5 sel per mikroliter cairan otak ; karena itu dipakai
pengenceran dan kamar hitung yang berlainan daripada menghitung leukosit dalam
darah.
Kamar hitung yang sering dan yang sebaiknya dipakai ialah menurut Fuchs-
Rosenthal; tinggi kamar hitung itu 0,2 mm dan luasnya 16 mm2. larutan pengencer
ialah larutan Turk pekat : methyl violet 200 mg : asam asetat glacial 4 ml : aquadest
100 ml dan disaring sebelum dipakai.

b). Menghitung jenis sel


Meskipun dalam cairan otak ada lebih dari dua jenis sel, namun dalam praktik sehari-
hari hanya dibuat perbedaan antara sel yang berinti satu (limfosit) dan yang
polinuklear (segmen).

c). Bakterioskopi
Bakteri yang sering ditemukan dalam getah otak ialah: M.tuberculosis, Meningococci,
Pneumococci, Streptococci dan H.influenzae.
Dengan mengadakan pemeriksaan bakterioskopi sering diperoleh petunjuk kearah
etiologi radang. Yang diperlukan untuk bakterioskopi ialah pulasan menurut Gram dan
menurut Ziehl Neelsen atau Kinyoun : pulasan itu dikerjakan dengan memakai
sedimen sebagai bahan pemeriksaan. Pulasan terhadap batang tahan asam dilakukan
dengan bekuan halus atau dengan selaput permukaan. Tidak terdapatnya batang tahan
asam dalam bahan itu tidak mengesampingkan kemungkinan Meningitis tuberculosa.

Anda mungkin juga menyukai