Disusun Oleh :
Prodi : S1 Farmasi
BOGOR
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Golongan IV: kation golongan ini tidak bereaksi dengan reagensia olongan I, II,III.
Kation-kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya
amonium karbonat, dengan adanya amonium klorida dalam suasana netral atau sedikit
asam
Golongan V : kation yang umum. Tidak bereaksi dengan reagensia golongan sebelumnya,
merupakan golongan kation yang terakhir. Pemisahan anion-anion yang memungkinkan
adalah menggolongkannya dalam golongan-golongan utama.Berdasarkan pada kelarutan
garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya dan garam zinknya.
Uji pendahuluan yang dilakukan terhadap sampel yang dianalisis dapat memberikan
petunjuk yang sangat penting dan akan memudahkan analisis lebih lanjut. Untuk beberapa
ion tertentu uji pendahuluan sudah memberikan kapasitas .
Beberapa uji pendahuluan yang akan kita kerjakan dalam praktikum ini adalah:
1. Uji pendahuluan secara organoleptis
2. Uji pendahuluan kation
3. Uji pendahuluan untuk anion
2
Warna sinar Renta panjang
tampak glombang (nm)
Merah 620-780
Jingga 585-620
Kuning 570-585
Hijau 490-570
Biru 440-490
Nila 420-440
Ungu 400-420
Untuk memahami operasi yang dilibatkan dalam uji warna nyala, perlu diketahui struktur
nyala Bunsen sebagai sumber gas pembakar. Nyala Bunsendapat digambarkan sebagai
berikut:
Keterangan:
3
c: daerah oksidasi bawah Digunakan untuk mengoksidasi zat-zat
yang larut dalam mutu boraks, fosfat,dan
karbonat
Dalam uji warna nyala, suatu sampel dibakar sampai dihasilkan radiasi cahaya di daerah sinar
tampak.
BAB 2
4
2.1 Alat Dan Bahan
A. Organoleptis
ALAT
1. Spatel
2. Gelas ukur
3. Kertas lakmus
4. Plat tetes
5. Pipet tetes
BAHAN
1. K3(Fe(CN)6
2. k2Cr2O7
3. K4(Fe(CN)6
4. FeSO4
6. CuSO4
7. FeCl3
9. K2Cr2O4
10. KmnO4
B. Uji nyala
Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Lampu spiritus
4. Kawat platina
5. Plat tetes
Bahan
1. NaCl
5
2. KBr
3. NH4OH
4. AgNO3
5. KI
6. K2CrO4
7. FeSO4
8. ZnSO4
9. BaCl2
10. MgCl2
11. CaCL2
12. CuSO4
Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Gelas kimia
5. Botol semprot
Bahan
Kation golongan I, II, III
Anion golongan I, II, II
6
BAB 3
METODE
3. Kemudian diteteskan aquadest 1-2 tetes dan celupkan masing masing sampel
menggunakan kertas lakmus merah dan biru
4. Diamati apakah terjadi perubahan warna pada kertas lakmus lalu dicatat hasilnya.
7
B. Uji nyala
Cara Kerja
4. Dimasukan kawat platina kedalam tabung reaksi berisi HCl lalu bakar diatas lampu
spiritus sebanyak 3 kali.
5. Kawat platina yang sudah di bakar 3 kali, dicelupkan pada sampel NaCl lalu
dibakar di atas api spiritus. Amati perubahan nyala Api dan catat.
6. Setelah itu kawat platina dimasukkan lagi ke dalam tabung reaksi berisi HCl dan
bakar sebanyak 3 kali. Lalu dicelupkan pada sampel KBr, dan bakar di atas api
spiritus. Amati nyala api dan catat.
8
BAB 4
4.1 Hasil
Organoleptis
1. Hasil uji warna , aroma dan bentuk
9
berubah warna menjadi biru
terang
FeCl3 Coklat Keabuan Larutan berubah warna
menjadi ungu pekat dan larut
Arang Aktif (Carbon) Hitam Larutan berubah warna
menjadi bening kehijauan
dan tidak larut
K2Cr2O4 Kuning Larutan berubah warna
menjadi kuning dan larut
KMnO4 Ungu Kehitaman Larutan berubah warna
menjadi ungu pekat dan larut
10
Uji nyala
Hasil Praktikum
Pada dasarnya zat-zat kimia yang terdapat didunia ini sangat banyak sekali dan
munghkin tidak terhitung jumlahnya, ada yang berbentuk zat padat maupun zat cair, dan
lainya. Sehingga terkadang kita sebagai manusia sulit untuk memebedakannya secra kasat
mata, atau sesaat saja.
Dalam praktikum kali ini kita mengenali bentuk, warna dan bau suatu zat kimia dengan
menggunakan alat panca indra yang seperti sudah di terangkan sebelumnya. Seperti zat kimia
padat, ada yang berbentuk hablur, serbuk, gumpalan, bongkahan dan kristal. Dan memiliki
warna yang bermacam-macam bahkan hamper serupa dan juga memiliki bau yang khas tiap
masing-masing zatnya. Bahkan zat kima cair pun ada yang berbentuk cairan kental seprti
sirop, dan ada yang mudah menguap, dan ada yang memiliki cairan jernih, dan ada yang
bening, kuning dan banyak lagi, memilki bau yang khas, tajam dan mint.
Uji organoleptik adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui rasa dan bau ( kadang-
kadang termasuk penampakan) dari suatu produk makanan, minuman, obat dan produk
lainya. Dalam melakukan pengujian tersebut para peneliti menggunakan manusia sebagai
objek yang biasa dinamakan dengan panelis. Dan dalam pengenalan zat kimia ini kita dapat
melakukannya secara organolpetis ( warna, bau, bentuk ) dan dengan uji cara dilarutkan
dengan air, uji dengan kertas lakmus.
12
B. Pada uji warna, bau dan bentuk dilakukan dengan melihat warna dari sembilan
bahan, mencium aroma dari setiap bahan dan melihat bentuk-bentuk dari setiap
bahan.
C. Pada uji yang dilarutkan dengan air, dilakukan dengan cara setiap bahan dilarutkan
dengan aquades, lalu dilihat apa perubahan yang terjadi seperti warna dan ada
tidaknya endapan pada setiap bahan-bahan tersebut.
D. Pada uji dengan kertas lakmus, dilakukan dengan cara bahan-bahan dimasukan
kedalam plat tetes masing-masing 1 spatel, lalu ditetesi aquades 1-2 tetes dan
celupkan masing-masing sampel menggunakan kertas lakmus. Kemudian diamati
perubahan apa yang terjadi pada setiap bahan.
13
B. Uji Nyala
Pada praktikum ini dilakukan percobaan warna nyala logam alkali dan alkali
tanah. Percobaan dilakukan untuk menguji warna yang dihasilkan oleh alkali dan
alkali tanah dalam nyala api. Pembersihan kawat nikrom dilakukan dengan
pencelupan kawat kedalam larutan asam klorida (HCl) dimana larutan ini berfungsi
untuk membersihkan pengotor atau kontaminan yang melekat pada kawat nikrom
sehingga pengotor tersebut akan mudah menguap dari kawat nikrom, selain itu asam
klorida (HCl) digunakan karna tidak menghasilkan warna nyala pada saat dilakukan
pemijaran diatas nyala api sehingga tidak akan mempengaruhi hasil pengamatan uji
nyala. Indikator kawat nikrom ini bersih adalah jika nyala api sama dengan semula
yang dalam hal ini adalah warna biru. Pencelupan kembali ke dalam HCl ini juga
berfungsi agar nantinya garam-garam klorida lebih mudah menempel ketika kawat di
masukkan ke dalamnya.
14
Pada percobaan uji kation dan anion, untuk mengindetifikasi ada tidaknya
suatu kation dan anion dilakukan analisis kualitatif yang sederhana yaitu penambahan
reagen, maka akan terjadi perubahan yang menunjukkan adanya ion-ion. Dalam
analisis kualitatif sistematis, kation-kation diklasifikasikan dalam lima golongan,
berdasarkan sifat-sifat kation itu terdapat beberapa reagensia. Reagensia yang umum
dipakai diantaranya : asam klorida, Hidrogen sulfide, Amonium sulfide, dan
Amonium karbonat. Klasifikasi kation berdasarkan atas apakah suatu kation bereaksi
dengan reagensia, reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak boleh
dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan
kelarutan dari klorida, sulfide, dan karbonat dari kation tersebut. pada percobaan yang
dilakukan yaitu uji kation, dimana kation yang di uji pada golongan I, II, III Pengujian
terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain
yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Golongan anion terdiri atas tiga
yaitu golongan sulfat, golongan halida, dan golongan nitrat
15
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
A. Organoleptis
Dalam dunia ini banyak sekali zat kimia yang memiliki banyak macam bentuk, warna
dan bau. Sehingga kita harus dapat membedakannya satu sama lain. Dalam praktikum
ini kita dituntun agar dapat membedakan suatu zat kimia dengan cara organoleptis
menggunakan panca indra seperti penglihatan, penciuman, dan ptraba.
Dan kita juga harus dapat memebedakan zat kimia yang masih bagus dengan
zat kimia yang sudah terkontaminasi oleh pengaruh bahan lain atau tercampur bahan
lain, terutama terkena cahaya dan pengaruh udara karena zat kimia yang sudah
terkontaminasi oleh zat lain akan menyebabkan zat kimia menjadi beda dan rusak,
terutama berbeda warna dan perubahan bentuk.
B.Uji Nyala
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Warna nyala api pada NaCl adalah orange, KBr adalah ungu jingga, NH4OH adalah
orange, AgNO3 adalah orange, Kl adalah biru, K2CrO4 adalah merah, FeSO4 adalah
orange(ujungnya keunguan), ZnSO4 adalah kuning, BaCl adalah hijau, MgCl2 tidak
berwarna, CaCl2 adalah merah, CuSO4 adalah hijau.
2. Spektrum nyala pada unsur IA dan IIA memberi warna-warna yang khas pada nyala
api biasa. Warna yang berbeda itu disebabkan oleh panjang gelombang yang berbeda.
Berarti jarak orbital dari tiap atom unsur selalu berbeda. Jarak antar orbital ternyata
tidak ada yang sama untuk setiap atom unsur.
3. Warna nyala dapat digunakan untuk uji adanya unsur tertentu dalam senyawa karena
setiap unsur memiliki karakteristik warna yang berbeda yang dapat membedakan
unsur satu dengan unsur yang lain.
16
C. Uji kation dan anion
Kesimpulan Setelah melakukan praktikum ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa
dalam melakukan analisis kualitatif untuk mengidentifikasi keberadaan kation dan
anion di dalam suatu sampel digunakan uji spesifik. Dengan penambahan reagen
tertentu pada larutan yang diuji, dapat diamati ciri berupa endapan dan perubahan
warna dari masing-masing larutan yang menunjukkan ada tidaknya
kation dan anion dalam larutan sampel.
Wulandari, Zakiah.2002. Sifat organoleptik, sifat fisikokimia dan total mikroba telur
itik asin hasil pengeraman dengan tekanan (tesis) . Bogor. Program Pascasarjana.
Institut Pertanian Bogor.
17