Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

Identifikasi Kation Golongan III

Dosen Pengampu : Drs. Umar Mansur, M.Sc, Apt; Drs. Anas Darwis, MM

Mata Kuliah : Praktikum Kimia Analisa

Oleh :
Cintya Deka Febilla
11201020000088
Kelas BD

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
IDENTIFIKASI KATION GOLONGAN III

Sub Golongan : Besi (II) dan (III), Alumunium (III), Kromium (III) dan (IV),
Nikel, Kobalt, Mangan (II) dan (IV), Zink

I. TUJUAN

Mahasiswa diharapakan dapat

1. Mengidentifikasi kation golongan III


2. Untuk mengetahui cara melakukan uji reaksi kation golongan III dengan
tepat.
3. Mengidentifikasi warna endapan yang dihasilkan oleh kation golongan III
apabila direaksikan dengan reagen spesifik

II. PRINSIP KERJA


Mengidentifikasi kation golongan III yang terdapat dalam suatu sampel dengan
mereaksikannya dengan berbagai pereaksi tertentu yang nantinya akan
memberikan tanda spesifik yang berupa terbentuknya endapan, perubahan warna,
atau terbentuknya gas.

III. DASAR TEORI


Untuk tujuan analisis kuantitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan
kedalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa
magnesia. Dengan memakai apa yang disebut reagnesia golongan kation dan
dapat juga memisahkan golongan-golongan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Reagnesia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum
adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan amonium karbonat.
Klasifikasi ini berdasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagen-
reagen ini dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh dikatakan bahwa
klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari
klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut.
Secara prinsip zat yang akan diidentifikasi dilarutkan kemudian ditambahkan
pereaksi tertentu yang sesuai, yang akan mengendapkan segolongan kation garam
yang sukar larut atau hidroksidanya. Pereaksi harus sedemikian rupa sehingga
pengendapan kation, golongan kation selanjutnya tidak terganggu atau
sebelumnya dapat dengan mudah dihilangkan dari larutan yang hendak dianalisis.
Untuk identifikasi kation senyawa organik, pada umumnya didasarkan atas
kelarutannya dalam air.Jika senyawa tidak larut dalam air, maka harus dilakukan
destruksi.Cara destruksi tergantung dari senyawa yang hendak dianalisis dan
ditentukan dengan bantuan percobaan pendahuluan.Prinsip destruksi ini terdiri
dari pelelehan campuran senyawa yang sukar larut dalam pereaksi yang sesuai
dalam jumlah yang berlebih. Akibatnya reaksi akan digeser sempurna kearah
reaksi (underwood, 1993).
Golongan kation ketiga memiliki ciri ciri membentuk endapan dengan
ammonium sulfida dalam suasana netral. Golongan kation ketiga yaitu, besi (II)
dan besi (III), aluminium, kromium (III) dan Kromium (IV), nikel, kobalt,
mangan (II) dan mangan (VI)dan zink, mempunyai reagnesia golongan hidrogen
sulfida (gas atau larutan air jenuh); dengan adanya ammonia dan ammonium
klorida atau larutan ammonium sulfida. Pada reaksi golongan endapan-endapan
dengan berbagai warna; besi (II) sulfide (hitam), aluminium hidroksida (putih),
kromium (III) hidroksida (hijau), nikel sulfida (hitam), kobalt sulfida (hitam),
Mangan (II) Sulfida (merah jambu) dan zink sulfide (putih). Logam-logam
golongan ini tidak diendapkan oleh reagnesia golongan untuk golongan I dan
golongan II, tetapi semuanya diendapkan dengan adanya amonium klorida, oleh
hidrogen sulfida dari larutan yang telah dijadikan basa dengan larutan amonia.
Logam-logam ini diendapkan sebagai sulfida. Kecuali aluminium dan kromium
(G. Svehla, 1985).

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat
- Tabung Reaksi
- Rak Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Tisue
- Bunsen
Bahan

- Sampel dalam bentuk larutan yang berisi kation golongan III (FeCl3,
Al2(SO4)3, Co(NO3)2, NiSO4, MnCl2)
- Reagen yang diperlukan ( NaOH, NH3, Na2CO3, KNO2, Na3PO4)

V. CARA KERJA
a. Identifikasi kation Fe3+
- Tabung 1
o Masukkan larutan FeCl3 0,5 M ke dalam tabung reaksi
o Tambahkan larutan NH3 1 M : Terbentuk endapan coklat merah
seperti gelatin yang tidak larut dalam reagen berlebih tapi larut
dalam asam
- Tabung 2
o Masukkan larutan FeCl3 0,5 M ke dalam tabung reaksi
o Tambahkan larutan NaOH 1,5 M : Terbentuk endapan coklat
kemerahan yang tidak larut dalam reagen berlebih
- Tabung 3
o Masukkan larutan FeCl3 0,5 M ke dalam tabung reaksi
o Alirkan dengan gas H2S : terbentuk endapan putih

b. Identifikasi kation Al3+


- Tabung 1
o Masukkan larutan Al2(SO4)3 0,16 M ke dalam tabung reaksi
o Tambahkan larutan NH3 1 M : Terbentuk endapan putih dalam
reagen berlebih
- Tabung 2
o Masukkan larutan Al2(SO4)3 0,16 M ke dalam tabung reaksi
o Tambahkan larutan NaOH 1 M : Terbentuk endapan putih dalam
reagen berlebih
- Tabung 3
o Masukkan larutan Al2(SO4)3 0,16 M ke dalam tabung reaksi
o Tambahkan larutan Na2CO3 1 M : Terbentuk endapan putih dan
gas CO2
c. Identifikasi kation Co2+
- Tabung 1
o Masukkan larutan Co(NO3)2 0,4 M ke dalam tabung reaksi
o Tambahkan larutan NaOH 0,6 M : Terbentuk endapan biru dalam
reagen berlebih, setelah dipanaskan endapan tidak berubah enjadi
warna merah jambu karena bahan sudah teroksidasi
- Tabung 2
o Masukkan larutan Co(NO3)2 0,4 M ke dalam tabung reaksi
o Tambahkan larutan NH3 0,5 M : Terbentuk endapan garam
amonium
- Tabung 3
o Masukkan larutan Co(NO3)2 0,4 M ke dalam tabung reaksi
o Tambahkan larutan KNO2 3,5 M : Terbentuk endapan kuning
namun reaksi yang terjadi lambat karena reagen yang diuji sedikit

d. Identifikasi kation Ni2+


- Tabung 1
o Masukkan larutan NiSO4 0,5 M ke dalam tabung reaksi
o Tambahkan larutan NaOH 1 M : Terbentuk endapan hijau yang
tidak larut dalam reagen berlebih
- Tabung 2
o Masukkan larutan NiSO4 0,5 M ke dalam tabung reaksi
o Tambahkan larutan NH3 1 M : Terbentuk endapan hijau yang larut
dalam reagen berlebih
- Tabung 3
o Masukkan larutan NiSO4 0,5 M ke dalam tabung reaksi
o Alirkan gas H2S: Terbentuk sedikit endapan bila suasana netral
dan terbentuk endapan yang banyak dalam suasana asam mineral

e. Identifikasi kation Mn2+


- Tabung 1
o Masukkan larutan MnCl2 0,15 M ke dalam tabung reaksi
o Tambahkan larutan NaOH 0,6 M : mula mula terbentuk endapan
putih yang mudah teroksidasi menjadi endapan coklat
- Tabung 2
o Masukkan larutan MnCl2 0,15 M ke dalam tabung reaksi
o Tambahkan larutan NH3 0,5 M : Terbentuk endapan putih
- Tabung 3
o Masukkan larutan MnCl2 0,15 M ke dalam tabung reaksi
o Tambahkan larutan Na3PO4 0,25 M : Terbentuk endapan putih,
ketika ditambahkan NH3 tidak terbentuk endapan merah jambu
karena bahan sudah teroksidasi

VI. HASIL DAN PENGAMATAN


a. Identifikasi kation Fe3+ (larutan FeCl3)
NO Reagen Keterangan
1. larutan NH3 1 M Terbentuk endapan coklat merah
seperti gelatin yang tidak larut dalam
reagen berlebih tapi larut dalam asam

Reaksi :
FeCl3 + 6NH3 → FeCl3(NH3)6
2. larutan NaOH 1,5 M Terbentuk endapan coklat kemerahan
yang tidak larut dalam reagen berlebih
Reaksi :
FeCl3 + 3NaOH → Fe(OH)3 + 3NaCl
3. gas H2S terbentuk endapan putih

Reaksi :
2FeCl3 + H2S → 2FeCl2 + 2HCl + S

b. Identifikasi kation Al3+ (larutan Al2(SO4)3)

NO Reagen Keterangan
1. larutan NH3 1 M Terbentuk endapan putih dalam reagen
berlebih

Reaksi :
2Al2(SO4)3 + 3NH3 → Al + 3(NH3)Al(SO4)2
2. larutan NaOH 1 M Terbentuk endapan putih dalam reagen
berlebih
Reaksi :
Al2(SO4)3 + 6NaOH → 2Al(OH)3 + 3Na2SO4
3. larutan Na2CO3 1 M Terbentuk endapan putih dan gas CO2

Reaksi :
Al2(SO4)3 + 3Na2CO3 → Al2(CO3)3 + 3Na2SO4

c. Identifikasi kation Co2+ (larutan Co(NO3)2)


NO Reagen Keterangan
1. NaOH 0,6 M Terbentuk endapan biru dalam reagen
berlebih, setelah dipanaskan endapan tidak
berubah enjadi warna merah jambu karena
bahan sudah teroksidasi

Reaksi :
Co(NO3)2 + 2NaOH → Co(OH)2 + 2NaNO3
2. larutan NH3 0,5 M Terbentuk endapan garam ammonium
Reaksi :
Co(NO3)2 + NH3 → NCo + H3(NO3)2
3. larutan KNO2 3,5 M Terbentuk endapan kuning namun reaksi
yang terjadi lambat karena reagen yang
diuji sedikit

Reaksi :
Co(NO3)2 + 2KNO2 → Co(NO2)2 + 2KNO3

d. Identifikasi kation Ni2+ (larutan NiSO4)


NO Reagen Keterangan
1. NaOH 1 M Terbentuk endapan hijau yang tidak
larut dalam reagen berlebih

Reaksi :
NiSO4 + 2NaOH → Ni(OH)2 + Na2SO4
2. NH3 1 M Terbentuk endapan hijau yang larut
dalam reagen berlebih
Reaksi :
NiSO4 + 4NH3 → NiSO4(NH3)4
3. gas H2S Terbentuk sedikit endapan

Reaksi :
H2S + NiSO4 → NiS + H2SO4

e. Identifikasi kation Mn2+ (larutan MnCl2)


NO Reagen Keterangan
1. NaOH 0,6 M mula mula terbentuk endapan putih yang
mudah teroksidasi menjadi endapan coklat

Reaksi :
MnCl2 + 2NaOH → Mn(OH)2 + 2NaCl
2. larutan NH3 0,5 M Terbentuk endapan putih
Reaksi :
MnCl2 + 4NH3 → Mn(NH3)4 + 2Cl
3. larutan Na3PO4 0,25 Terbentuk endapan putih, ketika
ditambahkan NH3 tidak terbentuk
endapan merah jambu karena bahan
sudah teroksidasi

Reaksi :
2Na3PO4 + 3MnCl2 → Mn3(PO4)2 + 6NaCl

VII.KESIMPULAN

Golongan kation ketiga yaitu, besi (II) dan besi (III), aluminium, nikel,
kobalt, mangan (II) dan mangan (VI), mempunyai reagnesia golongan hidrogen
sulfida (gas atau larutan air jenuh).

Kation golongan III Tidak bereaksi dengan asam encer ataupun dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer

Kation golongan III membentuk endapan dengan amonium dalam suasana


netral atau amoniakal.
DAFTAR PUSTAKA

Elfita, L., dkk. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Analisa. UIN Jakarta. Jakarta.

Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro
Jilid I dan II. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318568/pendidikan/Analisis+Kation.pdf
(diakses pada 2 April 2021)

http://adrywoper.blogspot.com/p/laporan-praktikum-kation-anion.html (diakses 2
April 2021)

Anda mungkin juga menyukai