Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

KIMIA ANALISA FARMASI KUALITATIF

Disusun Oleh :

FREDERIKA ANINDA

17 01 01 178

DOSEN PENGAMPU :

Romsiah, M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI

PALEMBANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

rahmat, kemudahan dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah

Laporan Praktikum Kimia Analisa Farmasi Kualitatif sesuai yang di harapkan.

Dalam proses pengerjaan tugas ini, kami melakukan berbagai penelitian yang tak

lupa mendapatkan bimbingan, arahan dan pengetahuan hingga kami mampu

menyelesaikan tugas ini dengan baik. Maka dari itu, kami mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian

makalah laporan praktikum ini. Kami akui makalah laporan praktikum ini mungkin

masih jauh dari sempurna, sehingga kami mohon maaf apabila ada kesalahan baik dalam

kata-kata maupun dalam penulisan makalah ini. Untuk itu diharapkan bagi pembaca

untuk memberi kritik dan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah yang

baik dan benar.

Palembang, Juni 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Aerosol..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah……………………...................……………………………...1
1.3 Tujuan……………………...……………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aerosol.................................................................................................3
2.2 Komponen Aerosol.................................................................................................4
2.3 Jenis Atau Sistem Aerosol......................................................................................5
2.4 Keuntungan Dan Kerugian Pada Aerosol...............................................................7
2.5 Metode Pembuatan Aerosol...................................................................................8
2.6 Formulasi Aerosol................................................................................................10
2.7 Cara Kerja Pada Aerosol………………………………………...……………...10
2.8 Pemeriksaan Pada Aerosol...................................................................................11
2.9 Penandaan Pada Aerosol…………………………………………...…………...12
2.10 Bagaimana Signature Pada Aerosol…………………………...………………..13
2.11 Penggunaan Aerosol……………………………………………...……………..13
2.12 Pewadahan / Pengemasan Aerosol.......................................................................14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan….......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kimia Farmasi Analisis adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang
penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatf,
kuantitatif, dan informasi struktur dari suatu senyawa obat pada khususnya, dan
bahan kimia pada umumnya. Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan
identifikasi elemen, spesies, dan/atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel.
Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada
atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel. Sedangkan analisis
kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah kadar absolut atau relatif dari
suatu elemen atau senyawa yang ada di dalam sampel.

1.2 Tujuan Penelitian


1. Untuk membedakan golongan obat berdasarkan struktur dan sistem
pengelompokan lainnya.
2. Menentukan golongan obat tertentu berdasarkan reaksinya dengan pereaksi
umum.
3. Menentukan jenis obat tertentu berdasarkan reaksinya dengan pereaksi khusus.
4. Mengenali jenis obat berdasarkan pemerian dan reaksi kimia.

1.3 Manfaat Penelitian


1. Dapat mengetahui penggolongan obat beserta pereaksi yang digunakan dalam
setiap golongan obat.
BAB II
DASAR TEORI

Alkohol merupakan senyawa turunan alkane yang mengandung gugug –OH dan
memiliki rumus umum R-OH, dimana “R” merupakan gugus alkil. Adapun rumus
molekul dari alkohol yaitu CnHn+1OH.

Pembagian alkohol berdasarkan jumlah gugus OH :


1. Monoalkohol
Merupakan senyawa yang memiliki 1 gugus –OH.
Contoh senyawa monoalkohol : Metanol, etyl alkohol (etanol), propil alkohol,
isopropil alkohol, menthol.
2. Polialkohol
Merupakan senyawa yang memiliki lebih dari 1 gugus –OH. Polialkohol dengan 2
gugus –OH disebut dialkohol (-diol) sedangkan dengan 3 gugus –OH disebut
dengan trialkohol (-triol) dan seterusnya.
Contoh senyawa polialkohol : Gliserin, etilenglikol, propilenglikol.

Fenol adalah zat organik yang mempunyai gugus OH yang terikat langsung pada
inti
aromatis, bila satu gugus OH terikat pada inti aromatis disebut fenol bervalensi satu, bila
disebut bervalensi 2 paling banyak hanya 3 OH yang menempel.
Sifat-sifat umum fenol :
1. Bersifat asam lemah, atom H dapat diganti tak hanya dengan logam seperti alkohol
tetap juga dengan basa, terjadi fenolat. Sifat asam dari fenol-fenol lemah dan fenolat
ini diuraikan dengan asam karbonat.
2. Mudah dioksidasi juga oleh O2 udara dan memberi zat-zat warna, mereduksi larutan
fehling dan AgNH3.
3. Memberi reaksi berwarna dengan FeCl3.
4. Fenol mudah larut dalam etanol, eter, dan pelarut organik.
5. Memiliki sifat antiseptic, beracun dan mengikis, Ka = 10-10.
Pembagian fenol :
a. Fenol monovalent :
Memiliki 1 gugus –OH, mudah larut dalam pelarut organik.
Contoh : Fenol, kresol, karyakrol, thymol, naphtol, eugenol, guaiacol, vanillin.
b. Fenol polyvalent :
Mempunyai gugus –OH lebih dari 1, mudah larut dalam air.
Contoh : Phyrocatechin, reshorcin, hydrochinon, orcine, pyrogallol, phloroglucine,
asam gallat.
c. Derivat-derivat dari pada fenol, antara lain :
Salol, tribom fenol, xerofom, asam salisilat, aristol, duotal, thiocol, vioform,
tannalbumin, nipagin, nipasol, nipacombin.

Perbedaan antara monofenol dengan polyphenol :


No Monofenol Polyphenol
1 Dengan aq brom terbentuk hasil substitusi Tidak membentuk hasil substitusi
2 Tidak mereduksi fehling Mereduksi fehling
3 Turut destilasi uap kecuali napthol Tidak turut destilasi uap kecuali
pyrocatechin

Reaksi identifikasi beberapa senyawa fenol :


Salah satu reaksi untuk penentuan golongan fenol adalah dengan FeCl3 dimana
terjadi macam-macam warna.
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan
senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH <7.
Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton kepada zat
lain yang disebut basa, atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Definisi asam menurut ahli kimia :
1. Arrhenius : Asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hydronium
(H3O+) ketika dilarutkan dalam air.
2. Bronsted-Lowry : Asam adalah senyawa-senyawa yang dapat melepas proton (teori
Bronsted) didalam kimia farmasi kualitatif yaitu senyawa organic
yang mempunyai gugus karboksilat.
3. Lewis : asam adalah penerima pasangan elektron dari basa.

Sifat umum senyawa kimia golongan asam :


1. Dapat membentuk garam dengan NaOH dan NaHCO3 sedang fenol hanya
membentuk garam dengan NaOH.
2. Berdasarkan rantai ikatan, golongan asam terdapat dalam bentuk alifatis dan
aromatis. Bentuk alifatis umumnya mudah larut dalam air, sedangkan bentuk
aromatis larut dalam petroleum eter.
3. Asam alifatis dan aromatis ada yang ikut dengan uap jika di destilasi uap, tetapi ada
juga yang tidak larut.

Pembagian golongan senyawa asam berdasarkan struktur kimia sebagai berikut :


a. Asam alifatis, misalnya : asam formiat, asam asetat, asam propionate.
b. Asam aromatis, misalnya : asam benzoate, asam salisilat, asam cinnamat
c. Monokarboksilat, misalnya : asam asetat
d. Polikarboksilat, misalnya : asam oksalat
e. Asam tersubstitusi, misalnya : asam kloro asetat
f. Asam-asam lain, misalnya : asam-asam amino, asam keto, asam oxy.

Karbohidrat adalah senyawa organik dengan rumus umum Cn(H2O)n, dan


merupakan suatu senyawa oxy aldehid atau oxy keton alifatis dan juga hasil kondensasi
(keduanya). Berdasarkan rumus molekul tersebut, karbohidrat terdiri dari atom C, H, dan
O. karbohidrat merupakan suatu turunan dari aldehid atau keton dari alkohol
polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks.
Penggolongan karbohidrat :
1. Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat larut dalam
air dan memiliki rasa yang manis, sehingga dapat disebut sebagai gula.
Contoh :glukosa, fruktosa, galaktosa.
2. Oligosakarida
Merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan molekul 2 monosakarida yang
banyak gabungan 3-6 monosakarida.
Contoh : maltotriosa
3. Disakarida
Senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau tidak.
Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air, sehingga terurai
menjadi 2 molekul monosakarida.
Contoh : sukrosa, maltosa, laktosa.
4. Polisakarida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-molekul monosakarida yang
banyak jumlahnya, senyawa ini bisa di hidrolisis menjadi banyak molekul
monosakarida.
Contoh : amilum (tepung), glikogen, inulin, dekstrin dari hidrolisis pati, selulosa
(serat tumbuhan), khitin, glikominoglikan, glikoprotein.

Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Tubuh seseorang yang kekurangan vitamin C dengan mudah terkena penyakit yang
dikenal sebagai penyakit sariawan dengan gejala seperti gusi berdarah, sakit lidah, nyeri
otot dan sendi, berat badan berkurang, lesu dan lain-lain. Vitamin C mempunyai peranan
yang penting bagi tubuh manusia seperti dalam sintesis kolagen, pembentukan carnitine,
terlibat dalam metabolism kolesterol menjadi asam empedu dan juga berperan dalam
pembentukan neurotransmitter norepinefrin. Vitamin C mempunyai sifat sebagai
antioksidan yang dapat melindungi molekul-molekul yang sangat diperlukan oleh tubuh,
seperti protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat dari kerusakan oleh radikal bebas
dan reaktif oksigen spesies. Vitamin C juga dibutuhkan untuk mengatur kontrol kapiler
darah secara memadai, mencegah hemoroid, mengurangi resiko diabetes, memelihara
kehamilan dan lain-lain.
Antibiotik adalah substansi yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dapat
membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain dalam konsentrasi yang
sangat rendah. Salah satu antibiotik yang banyak digunakan adalah golongan tetrasiklin
untuk menghambat sintesis protein bakteri.
Ampisilin digunakan secara luas sebagai obat pilihan untuk pengobatan infeksi.
Hal ini dikarenakan ampisilin mempunyai spectrum antimikroba yang luas, dimana
senyawa ini aktif terhadap Haemophilus influenza, Brodetella pertussis, Neisseria
gonorrhoeae, N meningitides, Salmonella typhy, Proteus mirabilis, dan berbagai jalur E.
coli. Ampisilin banyak digunakan dalam pengobatan infeksi pada saluran napas dan
saluran seni, gonorrhoeae, gastroenteritis, dan meningitis.
Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteria, fungi (jamur),
tumbuhan dan hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan
melalui teknik ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau getir yang dirasakan lidah dapat
disebabkan oleh alkaloid.

Sifat alkaloid :
1. Mengandung atom N dan bersifat basa
2. Bereaksi dengan logam dan mengendap
3. Alkaloid yang mengandung atom O bersifat padat dan dapat dikristalkan pada
suhu kamar, kecuali poliketida dan arekolin
4. Alkaloid yang tidak mengandung atom O bersifat cairan dan mudah menguap
serta menimbulkan bau yang sangat kuat
5. Banyak terdapat di tumbuhan daripada di hewan
6. Disintesis dari asam amino
7. Larut membentuk garam, yang bersifat lebih larut dalam air pelarut organik,
sebaliknya alkaloid sendiri lebih larut dalam pelarut organik daripada air.
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat :
 Tabung reaksi
 Rak tabung reaksi
 Pipet tetes
 Penjepit kayu
 Plat tetes
 Spatel
 Bunsen
 Cawan porselin
 Korek api
 Mikroskop
 Water Bath
Bahan :
 Metanol  Asam Oksalat
 Etanol  Asam Asetilsalisilat
 Menthol (Asetosal)
 Etilenglikol  Asam Salisilat
 Gliserin  Asam Sitrat
 Mannitol  Asam Benzoat
 α-naftol  Glukosa
 Resorsin  Laktosa
 Tannin  Sukrosa
 Asam Asetat  Amilum
 Asam Askorbat  Nipagin
 Asetosal  Vitamin B1
 Parasetamol  Riboflavin (Vitamin B2)
 Metampiron (antalgin)  Vitamin B6
 Kafein  Vitamin C
 Teofilin  INH
 Aminofilin  CTM
 Fenobarbital (Luminal)  Streptomisin
 Papaverin  Penicillin
 Kodein  Asam Borat
 Efedrin HCl  Kalsium Laktat
 Sulfanilamida  Talkum
 Sulfadiazin  ZnO
 Sulfamerazin  Bismuth Subnitrat
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Golongan Alkohol

Hasil
No Senyawa Uji Cara Kerja Gambar
Pengamatan
 Esterifikasi :
Timbul bau
 Metanol + asam asetat + kutex
H2SO4 pekat

Metanol + asam benzoate Timbul bau


+ H2SO4 pekat pisang ambon

Metanol + asam salisilat + Timbul bau


H2SO4 pekat gandapura
Metanol
1.
(CH3OH)
Warna KMnO4
Oksidasi:
hilang menjadi
Zat + KMnO4 + H2SO4
warna cokelat

Untuk membedakan
methanol dengan etanol Berwarna ungu
5 ml zat + 2 ml H3PO4 violet
25% + 3 ml KMnO4 1 N

Larutan + asam oksalat


10% + H2SO4 1 ml + 3 ml Warna violet
reagen schiff
Berwarna
Reaksi Kimia :
cokelat merah
Zat +
muda, bau
H2SO4
menthol hilang
2. Menthol

Zat + HNO3 Bening


Zat + Vanillin + H2SO4 Warna violet

Reaksi warna azo :


Zat + pereaksi diazo A + Warna orange
diazo B (perbandingan kekuningan
4:1) + larutan NaOH

Reaksi Esterifikasi :
Zat + asam asetat + H2SO4 Bau balon
pekat, panaskan
Etanol
3.
(C2H5OH)
Zat + asam benzoate +
Bau pisang
H2SO4 pekat, panaskan

Zat + asam salisilat +


Bau gandapura
H2SO4 pekat, panaskan

Reaksi Deniges :
Merah violet
Zat + reagen schiff

Zat + resorcin 5% + Merah


H2SO4, panaskan kekuningan

Middleton :
1 tts zat + 0,5 ml HNO3
4. Etilenglikol pekat, panaskan di
waterbath selama 5 menit, Terbentuk
dinginkan + NaOH endapan putih
encerkan dengan air, lalu
asamkan dengan asam
asetat
Reaksi Mulliken :
1 tts zat + 3 tts pyrogalol
1% dalam methanol + 1
Berwarna ungu
ml H2SO4, dipanaskan 2
menit
Mulliken:
1 tts zat + 3 tts pyrogalol
5. Glycerin 1% dalam methanol + 1 Keruh
ml H2SO4, dipanaskan 2
menit
Reaksi Carletti :
Zat + asam okalat +
Terbentuk warna
resorsin + H2SO4 pekat
ungu kembali
(warna ungu)+air (ungu
hilang) + H2SO4 pekat

Reaksi Cuprifil :
Larutan zat dalam air + Tidak terbentuk
CuSO4 + NaOH, endapan
dipanaskan

Reaksi kimia :
Zat dalam air, dipanaskan
6. Mannitol di atas water bath Terbentuk kristal
terbentuk Kristal, uapkan
lihat di bawah mikroskop

4.2 Golongan Fenol

Senyawa Hasil
No Cara Kerja Gambar
Uji pengamatan
Reaksi kimia : Timbul warna
Zat + FeCl3 hijau
Reaksi Molisch :
Larutan zat dalam alkhol Terbentuk cincin
1. α-naftol + larutan gula + H2SO4 ungu
pekat

Larutan zat + aqua iod +


Kuning bening
NaOH

Reaksi kimia :
Timbul warna
2. Resorsin Larutan zat dalam air +
ungu
FeCl3
Zat + Ag amoniakal Warna kuning

Warna umgu
kehitaman
Zat + marquis
atasnya putih
susu

Reaksi mukleman :
Zat + NaOH + CHCl3, Warna kuning
dipanaskan

Reaksi carletti :
Warna kuning
Zat + asam oksalat +
bening
gliserin + H2SO4

Reaksi kimia : Berwarna hitam


Zat + FeCl3 kehijauan

3. Tanin
Zat + NaNO2 Berwarna cokelat

Berwarna coklat
Zat + H2SO4 pekat
muda

4.3 Golongan Asam

Hasil Gambar
No Senyawa Uji Cara Kerja
pengamatan

Reaksi kimia : Timbul bau


Etanol + H2SO4 pekat asetat (kutek)

1. Asam Asetat
Zat + AgNO3 Tidak terbentuk
3%/CuSO4/Hg(II)NO3 mikro kristal
Zat + NaOH + As2O3, Timbul bau
panaskan busuk

Reaksi kimia: Warna KMnO4


Zat + KMnO4 hilang

Asam
2.
Askorbat Terbentuk
Zat + AgNO3
warna hitam

Zat + Na2CO3 + FeSO4 Berwarna ungu

Carletti :
Terbentuk
Zat + resorsin + gliserin
warna kuning
anhidrat + H2SO4 pekat

Zat + KIO3 + KI, panaskan Warna cokelat


3. Asam Oksalat
Terbentuk
Zat dalam air + asam warna putih
asetat + 1 tts CaCl2 susu dan
endapan

Asam
Zat dalam etanol + FeCl3 Terbentuk
4. Asetisalisilat
1% warna ungu
(Acetosal)

Zat + HNO3 50%,


Warna kuning
encerkan dengan air +
emas
NH4OH berlebihan

Asam
5.
Salisilat Zat dalam etanol + FeCl3 Warna ungu

Mentol + H2SO4 pekat Bau gandapura


Vanillin 1% dalam etanol
Bening
+ H2SO4 encer, panaskan

Zat + DAB HCl Warna hijau

6. Asam sitrat
Zat + H2SO4 4 N + KBr
Putih susu
40%+

Furth & Herrmann :


Zat + asam asetat
Warna merah
anhidrat-piridin (1:5),
panaskan

Zat + kalsium karbonat + Endapan kuning


air + FeCl3 cokelat

Bau etil
Zat + etanol + H2SO4
benzoate
pekat
(pisang ambon)
Asam
7.
Benzoat
Mikrosublimasi, hasilnya Terbentuk
+ AgNO3 mikro kristal

Zat + H2SO4 pekat +


HNO3 65%,panaskan Warna merah
selama 3 menit + NH4OH cokelat
panaskan + Na2S

4.4 Golongan Karbohidrat

Hasil
No Senyawa Uji Cara Kerja Gambar
Pengamatan
Terbentuk
Larutan zat + fehling A
1. Glukosa warna hijau
fehling B, panaskan
tosca
Reaksi luff :
Larutan zat + reagen luff Berwarna
(CuSO4 + asam sitrat + cokelat
Na2CO3), panaskan
Molish :
Larutan gula + 5 tts Terbentuk
naftol 3% dalam spiritus cincin ungu
+ H2SO4 pekat
Reaksi fehling : Terbentuk
Larutan zat + fehling A endapan merah
fehling B bata
Reaksi luff : Terbentuk
Larutan zat + reagen luff, endapan merah
2. Laktosa panaskan bata

Molish :
Larutan laktosa + 5 tts Terbentuk
naftol 3% dalam spiritus cincin ungu
+ H2SO4 pekat

Zat + HCl dilutum, Terbentuk


panaskan + fehling A endapan merah
fehling B jingga

Reaksi luff :
Berwarna
Larutan zat + reagen luff
3. Sakrosa kuning
(CuSO4 + asam sitrat +
kehijauan
Na2CO3), panaskan
Molish :
Larutan gula + 5 tts Terbentuk
naftol 3% dalam spiritus cincin ungu
+ H2SO4 pekat

Berwarna biru
Zat + aqua iod
tua
4. Amilum
Zat letakkan pada kaca Terlihat butir
objek + 1 tts air, amati di seperti bola
bawah mikroskop kecil
4.5 Reaksi Khusus dari Senyawa yang Mengandung Unsur C,H,O

No Senyawa Cara Kerja Hasil Gambar


Uji Pengamatan
Berwarna ungu
Didihkan nipagin dalam kemerahan yang
5 ml air + 1 tts FeCl2 kemudian
menjadi oksalat
Berwarna merah
1. Nipagin Zat, panaskan dalam air
tetapi tidak
+ alkohol + pereaksi
terbentuk
millon
endapan
Nipagin + aseton, amati
Terdapat kristal
dimikroskop

Zat + FeCl3, panaskan Berwarna violet

Zat + etanol + H2SO4


pekat, didihkan + air Bau etil asetat
hingga penuh
2. Asetosal

Zat + methanol + H2SO4


pekat, didihkan + air Bau metil asetat
hingga penuh

4.6 Reaksi Khusus dari Senyawa yang Mengandung Unsur C,H,O,N

Hasil Gambar
No Senyawa Uji Cara Kerja
Pengamatan
Turunan 10 mg zat dilarutkan
1. anilin dalam 10 ml air + 1 tts Biru violet
(parasetamol) FeCl3
10 mg zat + 1 ml NaOH
3 N,dipanaskan setelah
dingin + 1 ml asam Berwarna merah
sulfonilat dan beberapa muda
tetes larutan natrium
nitrit
Didihkan ± 100 mg
parasetamol dalam 1 ml
HCl pekat selama 3
Berwarna violet
menit + 10 ml
air,dinginkan + 1 ml
natrium bikarbonat

Di atas lempeng
penetes, tambahkan
Merah bata
serbuk parasetamol
dengan HNO3 encer
Warna biru
3 ml larutan 10% dalam dibiarkan
tabung reaksi + 1 ml menjadi merah
HCl encer + 1 ml FeCl3 kemudian tak
berwarna

1 ml larutan 4% dalam Berwarna ungu


Turunan tabung reaksi + 1 ml dan terdapat
pirazolon larutan perak nitrat kristal
2.
(metampiron
=antalgin)

Reaksi Kristal dengan Terbentuk


K4Fe(CN)6 kristal

Tidak ada
Larutan yang jenuh +
endapan merah
Turunan larutan iod
bata
3. Xantin
Kafein
Larutan yang jenuh + Terjadi endapan
larutan sublimat 5% putih
Larutan jenuh,
diasamkan dengan asam Ada endapan
asetat + merkuri asetat

Zat,dipanaskan dalam
NaOH, setelah dingin + Kuning
pereaksi asam sulfanilat transparan
+ NaNO3 10% + NaOH

Zat + alkohol + pereaksi


Teofilin Berwarna violet
parri + ammonia pekat

2 mg zat + HCl,
panaskan sampai
Tidak ada
larut+pereaksi
Kristal
dragendroff, jika perlu
dipanaskan lagi
Larutkan 10 mg zat
dalam 1 ml ammonia Terbentuk
pekat + 2 ml perak nitrat endapan
pekat

10 mg zat + Cu asetat + Berwarna hijau


Aminofilin
1 tts air keabu-abuan

Reaksi kristal sama


seperti cara untuk Tidak ada kristal
xhantin yang lain

Tidak terbentuk
Kristal
Zat + NaOH + 2 tts HCl
(larutan
Turunan encer
berwarna
asam cokelat tua)
4. barbiturat
(fenobarbital
Zat + NaOH, didihkan
= luminal) Membirukan
tutup uap dengan kertas
kertas lakmus
lakmus merah
Tidak terbentuk
arang larutan
Zat + NaNO2
berwarna
cokelat muda

Zat + air + NaOH + Terbentuk


asam sitrat endapan putih

Reaksi Coralyn: Berwarna


Zat + asam asetat kuning
anhidrida + H2SO4 pekat kehijauan

Zat dalam air + HCl Warna kuning


encer + kalium jeruk dan sedikit
ferrisianida ada endapam

Reaksi marquis :
Berwarna
Zat + 1 ml campuran
kuning
Alkaloid H2SO4 pekat dan
kecokelatan
opium formalin
(papaverin)

Reaksi Kristal : Terbentuk


Zat + HCl encer + Kristal seperti
5. ZnCl2, panaskan amplop

Zat + H2SO4 encer,


panaskan + FeCl3, Berwarna
dinginkan+asam nitrat kuning terang
pekat

Zat + H2SO4 + FeCl3,


Warna merah
panaskan + asam nitrat
kecokelatan
pekat
Kodein

Zat + asam nitrat pekat Warna kuning


Zat dilarutkan dalam
Berwarna hijau
H2SO4 encer + kalium
tua
ferrisianida + FeCl3

Zat + air + Kristal asam Tidak terbentuk


iodat kristal

Biru tua setelah


Zat dalam air + CuSO4 + didiamkan
NaOH+butyl akohol berubah menjadi
Alkaloid warna kunyit
6. solanoceae
(efedrin HCl)
Zat dalam air + Biru
NaOH+K3Fe(CN)6 benzaldehid

4.7 Reaksi-Reaksi Khusus Senyawa yang Mengandung Unsur C,H,O,N,S

Hasil
No Senyawa Uji Cara Kerja Gambar
pengamatan

Aseton-air, lihat Timbul Kristal


dibawah mikroskop dan endapan

1. Sulfanilamida
Terjadi warna
biru lembayung
10 mg zat, panaskan
dan tidak timbul
aroma amoniak

Zat + NaOH +
HCl/CH3COOH encer, Terdapat kristal
amati mikroskop
Zat dalam NaOH, Berwarna ungu
encerkan dengan air + kecokelatan dan
HCl + CuSO4 endapan

Terbentuk warna
Leburkan 50 mg zat putih dan
endapan

Terbentuk warna
2. Sulfadiazin hijau zaitun,
10 mg zat + 10 ml air
kemudian
+ NaOH+ CuSO4
menjadi warna
ungu

Aseton-air, lihat Terbentuk


dibawah mikroskop Kristal

Zat + NaOH encer,


lihat dibawah Terbentuk kristal
mikroskop

Zat+vanillin+H2SO4 Warna merah


pekat darah
Terbentuk warna
hijau zaitun
kemudian
10 mg zat + air +
menjadi warna
NaOH 0,1 N + CuSO4
3. Sulfamerazin ungu, Endapan
berwarna kelabu
tua

Zat + aseton-air, amati Terbentuk


di mikroskop Kristal
Zat + NaOH encer, Terbentuk
lihat di mikroskop Kristal

4.8 Reaksi-Reaksi Khusus Yang Mengandung Unsur C,H,O,N yang lain

Hasil Gambar
No Senyawa uji Cara Kerja
Pengamatan
Larutkan ± 5 mg zat dalam Tidak ada,
2 ml NaOH + 0,5 ml kalium larutan
1. Vitamin B1 Ferrisianida + 1 ml alkohol, berwarna
kocok kuat-kuat biarkan bening
memisah kebiruan

Vitamin B1, panaskan pada


Bau obat pahit
cawan porselin

Biru terang
Zat + pereaksi luff dan timbul
endapan

Berwarna putih
Zat + pereaksi Mayer
susu

Tidak ada,
Zat + air, berfluoresensi + larutan
HCl encer berwarna
orange terang
Riboflavin Berwarna
2. (Vitamin Mereduksi Fehling
orange jeruk
B2)
Fluoresensi,
0,1 g zat + 10 ml air + asam larutan
mineral/alkali berwarna hijau
kekuningan
Berwarna
3. Vitamin B6 Zat + FeCl3 orange
kemerahan
Zat + pereaksi Dragendroff Timbul kristal

Larutan zat + 2 ml air + 10


Warna ungu,
mg natrium bikarbonat + 20
hilang setelah+
mg ferro sulfat,
H2SO4 encer
ungu+H2SO4 encer
Zat + pereaksi-pereaksi
fehling, perak nitrat, Kuning pucat
KMnO4

Zat + pereaksi barfoed pada Warna cokelat


4. Vitamin C keadaan dingin, tereduksi kehitaman

Hijau alpukat
Zat + pereaksi luff dan endapan
kuning

Zat + alkohol + pereaksi


Berwarna ungu
parri + amonia

Tidak
Zat + pereaksi dragendroff terbentuk
kristal

Zat + NaOH + larutan Berwarna


iodium cokelat
5. INH
Berwarna
Zat + FeCl3 orange timbul
gelembung gas

50 mg zat + 1 g natrium
Bau obat pahit
karbonat anhidrat Lp

Kuning
6. CTM Cuprifil positif bening, zat
sedikit tidak
larut
Reaksi Kristal dengan Warna putih
aseton-air bening

Zat + NaOH, panaskan + Warna menjadi


7. Streptomisin
HCl + FeCl3 ungu

Terbentuk
8. Penicilin Zat + larutan iodium endapan
cokelat

Zat + pereaksi Mayer Endapan putih

10 mg zat + NaOH encer +


eter, kocok ambil lapisan
Endapan
eter,uspksn + asam asetat
kuning
glacial + 1 ml larutan
kalium bikromat
Panaskan asam benzoate
Asam benzoat
diatas cawan
menyublim
porselin,meleleh,menyublim
Terdapat
Zat + 5 ml air, panaskan,
endapan
sarig,filtrate + 4-5 tts FeCl3,
Asam cokelat, HCl
9. endapan + HCl
Benzoat larut

10 mg asam benzoate + 0,5 Timbul bau etil


ml etanol + 1 ml asam sulfat asetat seperti
pekat pisang ambon

Tidak terjadi
Zat panaskan hingga
10. Asam Borat perubahan
melebur + metanol
warna

Kalsium Zat + H2SO4 pekat +


11. Bau air dogan
Laktat KMnO4, hangatkan
Zat + NaOH + CuSO4, Berwarna biru
kocok neon

Zat + natrium karbonat, Berwarna


dibakar + HCl + NaOH merah muda

12. Talkum
Zat + H2SO4/HCl
Tidak timbul
pekat,didihkan, cuci dengan
kristal
air

Sisa pemijaran panas Panas warna


berwarna kuning, dingin kuning, dingin
berwarna putih putih susu
13. ZnO
Tidak
Sisa pemijaran + asam terbentuk
asetat + serbuk papaverin Kristal,
HCl berwarna
kuning
Tidak
Bismuth Sisa pemijaran + H2SO4
14. terbentuk
Subnitrat pekat + NaHSO4
kristal

PEMBAHASAN :
Praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai identifikasi senyawa golongan
alkohol, golongan fenol, golongan asam, golongan karbohidrat, reaksi khusus dari
senyawa yang mengandung unsur C, H, O, reaksi khusus dari senyawa yang
mengandung unsur C, H, O, N, reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,
H, O, N, S, reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C, H, O, N yang lain.
Praktikum ini dilakukan berdasarkan prinsip esterifikasi, pembentukan
kompleks, dan reaksi pembentukan Kristal. Esterifikasi adalah reaksi terbentuknya ester
dari alkohol yang direaksikan dengan asam karboksilat dan aromanya dapat diamati.
Esterifikasi merupakan prinsip dasar dari identifikasi senyawa alkohol. Reaksi
pembentukan kompleks adalah reaksi yang membentuk kompleks suatu kompleks yang
sehingga dapat teridentifikasi dengan adanya perubahan warna dari larutan.
Reaksi pembentukan kompleks adalah prinsip dasar dari identifikasi senyawa
fenol. Reaksi pembentukan Kristal adalah reaski yang menyebabkan asam membentuk
Kristal dengan proses sublimasi. Reaksi pembentukan Kristal adalah prinsip dasar dari
identifikasi senyawa golongan asam dimana Kristal yang terbentuk akan diamati pada
mikroskop.
Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan hasil pada identifikasi golongan alkohol,
golongan fenol, golongan asam, golongan karbohidrat, reaksi khusus dari senyawa yang
mengandung unsur C,H,O, Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur
C,H,O,N, Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N,S dan Reaksi
khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N yang lain terdapat hasil yang
tidak sesuai dengan literatur diantaranya :
Golongan Alkohol terdapat 4 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu Menthol
yang direaksikan dengan HNO3 hasil reaksi bening, Metanol + H3PO4 + KMnO4 hasil
berwarna ungu violet, Etanol + Asam asetat + H2SO4 P hasil beraroma seperti balon, dan
gliserin dengan pereaksi Mulliken hasil berwarna ungu.
Golongan Fenol terdapat 5 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu α-naftol +
aq iod + NaOH hasil berwarna kuning bening, Resorcin + Ag Amoniakal hasil berwarna
kuning, Resorcin dengan reaksi Mukleman hasil berwarna kuning, Resorcin dengan
reaksi Charletti hasil berwarna kuning bening, dan Tanin + FeCl3 hasil berwarna Hitam
Kehijauan.
Golongan Asam terdapat 3 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu Asam
Oksalat dengan reaksi Charletti hasil tidak terbentuk warna kuning, Asam Sitrat +
Vanilin dalam etanol + H2SO4 encer hasil bening, Asam Sitrat + H2SO4 + KBr 40%
didihkan + KMnO4 5% Dinginkan+ H2SO4 hasil berwarna putih susu
Golongan Karbohidrat terdapat 1 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu
Sakrosa + Reagen Luff (CuSO4 + Asam sitrat + Na2CO3) hasil berwarna biru keunguan.
Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O, terdapat 1 sampel
yang memiliki hasil negatif yaitu Nipagin panaskan dalam air + alkohol + Pereaksi
Millon hasil berwarna merah tetapi tidak terbentuk endapan.
Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N terdapat 9 sampel
yang memiliki hasil negatif yaitu Paracetamol yang dididihkan dalam HCl P + 10 ml air
dinginkan + 1 ml Natrium bikarbonat hasil terbentuk 2 lapisan atas berwarna violet
bawah bening, Teofilin dipanaskan dalam NaOH setelah dingin + Pereaksi Asam
Sulfanilat + NaNO3 10% + NaOH hasil berwarna pink susu, Teofilin + alkohol +
pereaksi Parri + Amonia P hasil berwarna pink susu, Phenobarbital + NaOH + 2 tetes
HCl encer hasil tidak terbentuk kristal larutan berwarna coklat tua, Phenobarbital +
NaNO2 hasil tidak terjadi arang larutan berwarna coklat muda, Papaverin + H2SO4 encer
panaskan + FeCl3 dinginkan + asam nitrat P hasil berwarna kuning terang, Codein +
asam nitrat P hasil berwarna kuning, Codein dilarutkan dalam H2SO4 encer + Kalium
Ferrisianida + FeCl3 berwarna hijau tu, dan Codein + air + kristal asam iodat hasil tidak
terbentuk kristal,
Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N,S terdapat 2
sampel yang memiliki hasil negatif yaitu Sulfadiazin yang dileburkan hasil terbentuk
warna putih terbentuk endapan, dan Sulfamerazin + air + NaOH 0,1 N + CuSO4 hasil
terbentuk warna biru langit dan endapan putih
Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N, yang lain
terdapat 8 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu Vitamin b1 yang dilarutkan dalam 2
ml NaOH + 0,5 ml kalium ferrisianida + 1 ml alkohol hasil tidak terjadi pemisahan dan
larutan berwarna kuning kebiruan, Vitamin b1 + pereaksi Luff hasil berwarna biru
terang dan timbul endapan, INH + Pereaksi Dragendroff hasil tidak terbentuk kristal,
INH + FeCl3 hasil berwarna orange timbul gelembung gas, asam borat panaskan hingga
melebur + metanol hasil tidak terjadi perubahan warna, talkum + H2SO4/HCl P didihkan
dicuci dengan air hasil tidak timbul kristal, ZnO sisa pemijaran + asam asetat + serbuk
papaverin HCl hasil tidak terbentuk kristal, dan Bismuth Subnitrat sisa pemijaran +
H2SO4 P + NaHSO4 hasil tidak terbentuk kristal.
Berdasarkan data tersebut suatu sampel memiliki hasil yamg tidak sesuai dengan
literatur dikarenakan beberapa faktor diantaranya: Sampel yang digunakan sudah agak
lama, pereaksi yang digunakan telah terkontaminasi, alat yang digunakan tidak steril,
kurang teliti dalam melihat hasil reaksi yang diperoleh.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Identifikasi suatu sampel dilakukan secara kualitatif dengan mengamati
perubahan warna, bau, pembentukan endapan, dan ciri-ciri lainnya yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kelarutan, kepolaran, dan golongan
senyawa tersebut yang termasuk organok atau nonanorganik.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengamatan yaitu Sampel yang
digunakan sudah agak lama, pereaksi yang digunakan telah terkontaminasi, alat
yang digunakan tidak steril, kurang teliti dalam melihat hasil reaksi yang
diperoleh sehingga hasil yg diperoleh tidak sesuai dengan literatur.

Anda mungkin juga menyukai