Disusun Oleh :
FREDERIKA ANINDA
17 01 01 178
DOSEN PENGAMPU :
Romsiah, M.Si
PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Dalam proses pengerjaan tugas ini, kami melakukan berbagai penelitian yang tak
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Maka dari itu, kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah laporan praktikum ini. Kami akui makalah laporan praktikum ini mungkin
masih jauh dari sempurna, sehingga kami mohon maaf apabila ada kesalahan baik dalam
kata-kata maupun dalam penulisan makalah ini. Untuk itu diharapkan bagi pembaca
untuk memberi kritik dan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah yang
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Aerosol..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah……………………...................……………………………...1
1.3 Tujuan……………………...……………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aerosol.................................................................................................3
2.2 Komponen Aerosol.................................................................................................4
2.3 Jenis Atau Sistem Aerosol......................................................................................5
2.4 Keuntungan Dan Kerugian Pada Aerosol...............................................................7
2.5 Metode Pembuatan Aerosol...................................................................................8
2.6 Formulasi Aerosol................................................................................................10
2.7 Cara Kerja Pada Aerosol………………………………………...……………...10
2.8 Pemeriksaan Pada Aerosol...................................................................................11
2.9 Penandaan Pada Aerosol…………………………………………...…………...12
2.10 Bagaimana Signature Pada Aerosol…………………………...………………..13
2.11 Penggunaan Aerosol……………………………………………...……………..13
2.12 Pewadahan / Pengemasan Aerosol.......................................................................14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan….......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Alkohol merupakan senyawa turunan alkane yang mengandung gugug –OH dan
memiliki rumus umum R-OH, dimana “R” merupakan gugus alkil. Adapun rumus
molekul dari alkohol yaitu CnHn+1OH.
Fenol adalah zat organik yang mempunyai gugus OH yang terikat langsung pada
inti
aromatis, bila satu gugus OH terikat pada inti aromatis disebut fenol bervalensi satu, bila
disebut bervalensi 2 paling banyak hanya 3 OH yang menempel.
Sifat-sifat umum fenol :
1. Bersifat asam lemah, atom H dapat diganti tak hanya dengan logam seperti alkohol
tetap juga dengan basa, terjadi fenolat. Sifat asam dari fenol-fenol lemah dan fenolat
ini diuraikan dengan asam karbonat.
2. Mudah dioksidasi juga oleh O2 udara dan memberi zat-zat warna, mereduksi larutan
fehling dan AgNH3.
3. Memberi reaksi berwarna dengan FeCl3.
4. Fenol mudah larut dalam etanol, eter, dan pelarut organik.
5. Memiliki sifat antiseptic, beracun dan mengikis, Ka = 10-10.
Pembagian fenol :
a. Fenol monovalent :
Memiliki 1 gugus –OH, mudah larut dalam pelarut organik.
Contoh : Fenol, kresol, karyakrol, thymol, naphtol, eugenol, guaiacol, vanillin.
b. Fenol polyvalent :
Mempunyai gugus –OH lebih dari 1, mudah larut dalam air.
Contoh : Phyrocatechin, reshorcin, hydrochinon, orcine, pyrogallol, phloroglucine,
asam gallat.
c. Derivat-derivat dari pada fenol, antara lain :
Salol, tribom fenol, xerofom, asam salisilat, aristol, duotal, thiocol, vioform,
tannalbumin, nipagin, nipasol, nipacombin.
Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Tubuh seseorang yang kekurangan vitamin C dengan mudah terkena penyakit yang
dikenal sebagai penyakit sariawan dengan gejala seperti gusi berdarah, sakit lidah, nyeri
otot dan sendi, berat badan berkurang, lesu dan lain-lain. Vitamin C mempunyai peranan
yang penting bagi tubuh manusia seperti dalam sintesis kolagen, pembentukan carnitine,
terlibat dalam metabolism kolesterol menjadi asam empedu dan juga berperan dalam
pembentukan neurotransmitter norepinefrin. Vitamin C mempunyai sifat sebagai
antioksidan yang dapat melindungi molekul-molekul yang sangat diperlukan oleh tubuh,
seperti protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat dari kerusakan oleh radikal bebas
dan reaktif oksigen spesies. Vitamin C juga dibutuhkan untuk mengatur kontrol kapiler
darah secara memadai, mencegah hemoroid, mengurangi resiko diabetes, memelihara
kehamilan dan lain-lain.
Antibiotik adalah substansi yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dapat
membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain dalam konsentrasi yang
sangat rendah. Salah satu antibiotik yang banyak digunakan adalah golongan tetrasiklin
untuk menghambat sintesis protein bakteri.
Ampisilin digunakan secara luas sebagai obat pilihan untuk pengobatan infeksi.
Hal ini dikarenakan ampisilin mempunyai spectrum antimikroba yang luas, dimana
senyawa ini aktif terhadap Haemophilus influenza, Brodetella pertussis, Neisseria
gonorrhoeae, N meningitides, Salmonella typhy, Proteus mirabilis, dan berbagai jalur E.
coli. Ampisilin banyak digunakan dalam pengobatan infeksi pada saluran napas dan
saluran seni, gonorrhoeae, gastroenteritis, dan meningitis.
Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteria, fungi (jamur),
tumbuhan dan hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan
melalui teknik ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau getir yang dirasakan lidah dapat
disebabkan oleh alkaloid.
Sifat alkaloid :
1. Mengandung atom N dan bersifat basa
2. Bereaksi dengan logam dan mengendap
3. Alkaloid yang mengandung atom O bersifat padat dan dapat dikristalkan pada
suhu kamar, kecuali poliketida dan arekolin
4. Alkaloid yang tidak mengandung atom O bersifat cairan dan mudah menguap
serta menimbulkan bau yang sangat kuat
5. Banyak terdapat di tumbuhan daripada di hewan
6. Disintesis dari asam amino
7. Larut membentuk garam, yang bersifat lebih larut dalam air pelarut organik,
sebaliknya alkaloid sendiri lebih larut dalam pelarut organik daripada air.
BAB III
METODE PERCOBAAN
Hasil
No Senyawa Uji Cara Kerja Gambar
Pengamatan
Esterifikasi :
Timbul bau
Metanol + asam asetat + kutex
H2SO4 pekat
Untuk membedakan
methanol dengan etanol Berwarna ungu
5 ml zat + 2 ml H3PO4 violet
25% + 3 ml KMnO4 1 N
Reaksi Esterifikasi :
Zat + asam asetat + H2SO4 Bau balon
pekat, panaskan
Etanol
3.
(C2H5OH)
Zat + asam benzoate +
Bau pisang
H2SO4 pekat, panaskan
Reaksi Deniges :
Merah violet
Zat + reagen schiff
Middleton :
1 tts zat + 0,5 ml HNO3
4. Etilenglikol pekat, panaskan di
waterbath selama 5 menit, Terbentuk
dinginkan + NaOH endapan putih
encerkan dengan air, lalu
asamkan dengan asam
asetat
Reaksi Mulliken :
1 tts zat + 3 tts pyrogalol
1% dalam methanol + 1
Berwarna ungu
ml H2SO4, dipanaskan 2
menit
Mulliken:
1 tts zat + 3 tts pyrogalol
5. Glycerin 1% dalam methanol + 1 Keruh
ml H2SO4, dipanaskan 2
menit
Reaksi Carletti :
Zat + asam okalat +
Terbentuk warna
resorsin + H2SO4 pekat
ungu kembali
(warna ungu)+air (ungu
hilang) + H2SO4 pekat
Reaksi Cuprifil :
Larutan zat dalam air + Tidak terbentuk
CuSO4 + NaOH, endapan
dipanaskan
Reaksi kimia :
Zat dalam air, dipanaskan
6. Mannitol di atas water bath Terbentuk kristal
terbentuk Kristal, uapkan
lihat di bawah mikroskop
Senyawa Hasil
No Cara Kerja Gambar
Uji pengamatan
Reaksi kimia : Timbul warna
Zat + FeCl3 hijau
Reaksi Molisch :
Larutan zat dalam alkhol Terbentuk cincin
1. α-naftol + larutan gula + H2SO4 ungu
pekat
Reaksi kimia :
Timbul warna
2. Resorsin Larutan zat dalam air +
ungu
FeCl3
Zat + Ag amoniakal Warna kuning
Warna umgu
kehitaman
Zat + marquis
atasnya putih
susu
Reaksi mukleman :
Zat + NaOH + CHCl3, Warna kuning
dipanaskan
Reaksi carletti :
Warna kuning
Zat + asam oksalat +
bening
gliserin + H2SO4
3. Tanin
Zat + NaNO2 Berwarna cokelat
Berwarna coklat
Zat + H2SO4 pekat
muda
Hasil Gambar
No Senyawa Uji Cara Kerja
pengamatan
1. Asam Asetat
Zat + AgNO3 Tidak terbentuk
3%/CuSO4/Hg(II)NO3 mikro kristal
Zat + NaOH + As2O3, Timbul bau
panaskan busuk
Asam
2.
Askorbat Terbentuk
Zat + AgNO3
warna hitam
Carletti :
Terbentuk
Zat + resorsin + gliserin
warna kuning
anhidrat + H2SO4 pekat
Asam
Zat dalam etanol + FeCl3 Terbentuk
4. Asetisalisilat
1% warna ungu
(Acetosal)
Asam
5.
Salisilat Zat dalam etanol + FeCl3 Warna ungu
6. Asam sitrat
Zat + H2SO4 4 N + KBr
Putih susu
40%+
Bau etil
Zat + etanol + H2SO4
benzoate
pekat
(pisang ambon)
Asam
7.
Benzoat
Mikrosublimasi, hasilnya Terbentuk
+ AgNO3 mikro kristal
Hasil
No Senyawa Uji Cara Kerja Gambar
Pengamatan
Terbentuk
Larutan zat + fehling A
1. Glukosa warna hijau
fehling B, panaskan
tosca
Reaksi luff :
Larutan zat + reagen luff Berwarna
(CuSO4 + asam sitrat + cokelat
Na2CO3), panaskan
Molish :
Larutan gula + 5 tts Terbentuk
naftol 3% dalam spiritus cincin ungu
+ H2SO4 pekat
Reaksi fehling : Terbentuk
Larutan zat + fehling A endapan merah
fehling B bata
Reaksi luff : Terbentuk
Larutan zat + reagen luff, endapan merah
2. Laktosa panaskan bata
Molish :
Larutan laktosa + 5 tts Terbentuk
naftol 3% dalam spiritus cincin ungu
+ H2SO4 pekat
Reaksi luff :
Berwarna
Larutan zat + reagen luff
3. Sakrosa kuning
(CuSO4 + asam sitrat +
kehijauan
Na2CO3), panaskan
Molish :
Larutan gula + 5 tts Terbentuk
naftol 3% dalam spiritus cincin ungu
+ H2SO4 pekat
Berwarna biru
Zat + aqua iod
tua
4. Amilum
Zat letakkan pada kaca Terlihat butir
objek + 1 tts air, amati di seperti bola
bawah mikroskop kecil
4.5 Reaksi Khusus dari Senyawa yang Mengandung Unsur C,H,O
Hasil Gambar
No Senyawa Uji Cara Kerja
Pengamatan
Turunan 10 mg zat dilarutkan
1. anilin dalam 10 ml air + 1 tts Biru violet
(parasetamol) FeCl3
10 mg zat + 1 ml NaOH
3 N,dipanaskan setelah
dingin + 1 ml asam Berwarna merah
sulfonilat dan beberapa muda
tetes larutan natrium
nitrit
Didihkan ± 100 mg
parasetamol dalam 1 ml
HCl pekat selama 3
Berwarna violet
menit + 10 ml
air,dinginkan + 1 ml
natrium bikarbonat
Di atas lempeng
penetes, tambahkan
Merah bata
serbuk parasetamol
dengan HNO3 encer
Warna biru
3 ml larutan 10% dalam dibiarkan
tabung reaksi + 1 ml menjadi merah
HCl encer + 1 ml FeCl3 kemudian tak
berwarna
Tidak ada
Larutan yang jenuh +
endapan merah
Turunan larutan iod
bata
3. Xantin
Kafein
Larutan yang jenuh + Terjadi endapan
larutan sublimat 5% putih
Larutan jenuh,
diasamkan dengan asam Ada endapan
asetat + merkuri asetat
Zat,dipanaskan dalam
NaOH, setelah dingin + Kuning
pereaksi asam sulfanilat transparan
+ NaNO3 10% + NaOH
2 mg zat + HCl,
panaskan sampai
Tidak ada
larut+pereaksi
Kristal
dragendroff, jika perlu
dipanaskan lagi
Larutkan 10 mg zat
dalam 1 ml ammonia Terbentuk
pekat + 2 ml perak nitrat endapan
pekat
Tidak terbentuk
Kristal
Zat + NaOH + 2 tts HCl
(larutan
Turunan encer
berwarna
asam cokelat tua)
4. barbiturat
(fenobarbital
Zat + NaOH, didihkan
= luminal) Membirukan
tutup uap dengan kertas
kertas lakmus
lakmus merah
Tidak terbentuk
arang larutan
Zat + NaNO2
berwarna
cokelat muda
Reaksi marquis :
Berwarna
Zat + 1 ml campuran
kuning
Alkaloid H2SO4 pekat dan
kecokelatan
opium formalin
(papaverin)
Hasil
No Senyawa Uji Cara Kerja Gambar
pengamatan
1. Sulfanilamida
Terjadi warna
biru lembayung
10 mg zat, panaskan
dan tidak timbul
aroma amoniak
Zat + NaOH +
HCl/CH3COOH encer, Terdapat kristal
amati mikroskop
Zat dalam NaOH, Berwarna ungu
encerkan dengan air + kecokelatan dan
HCl + CuSO4 endapan
Terbentuk warna
Leburkan 50 mg zat putih dan
endapan
Terbentuk warna
2. Sulfadiazin hijau zaitun,
10 mg zat + 10 ml air
kemudian
+ NaOH+ CuSO4
menjadi warna
ungu
Hasil Gambar
No Senyawa uji Cara Kerja
Pengamatan
Larutkan ± 5 mg zat dalam Tidak ada,
2 ml NaOH + 0,5 ml kalium larutan
1. Vitamin B1 Ferrisianida + 1 ml alkohol, berwarna
kocok kuat-kuat biarkan bening
memisah kebiruan
Biru terang
Zat + pereaksi luff dan timbul
endapan
Berwarna putih
Zat + pereaksi Mayer
susu
Tidak ada,
Zat + air, berfluoresensi + larutan
HCl encer berwarna
orange terang
Riboflavin Berwarna
2. (Vitamin Mereduksi Fehling
orange jeruk
B2)
Fluoresensi,
0,1 g zat + 10 ml air + asam larutan
mineral/alkali berwarna hijau
kekuningan
Berwarna
3. Vitamin B6 Zat + FeCl3 orange
kemerahan
Zat + pereaksi Dragendroff Timbul kristal
Hijau alpukat
Zat + pereaksi luff dan endapan
kuning
Tidak
Zat + pereaksi dragendroff terbentuk
kristal
50 mg zat + 1 g natrium
Bau obat pahit
karbonat anhidrat Lp
Kuning
6. CTM Cuprifil positif bening, zat
sedikit tidak
larut
Reaksi Kristal dengan Warna putih
aseton-air bening
Terbentuk
8. Penicilin Zat + larutan iodium endapan
cokelat
Tidak terjadi
Zat panaskan hingga
10. Asam Borat perubahan
melebur + metanol
warna
12. Talkum
Zat + H2SO4/HCl
Tidak timbul
pekat,didihkan, cuci dengan
kristal
air
PEMBAHASAN :
Praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai identifikasi senyawa golongan
alkohol, golongan fenol, golongan asam, golongan karbohidrat, reaksi khusus dari
senyawa yang mengandung unsur C, H, O, reaksi khusus dari senyawa yang
mengandung unsur C, H, O, N, reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,
H, O, N, S, reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C, H, O, N yang lain.
Praktikum ini dilakukan berdasarkan prinsip esterifikasi, pembentukan
kompleks, dan reaksi pembentukan Kristal. Esterifikasi adalah reaksi terbentuknya ester
dari alkohol yang direaksikan dengan asam karboksilat dan aromanya dapat diamati.
Esterifikasi merupakan prinsip dasar dari identifikasi senyawa alkohol. Reaksi
pembentukan kompleks adalah reaksi yang membentuk kompleks suatu kompleks yang
sehingga dapat teridentifikasi dengan adanya perubahan warna dari larutan.
Reaksi pembentukan kompleks adalah prinsip dasar dari identifikasi senyawa
fenol. Reaksi pembentukan Kristal adalah reaski yang menyebabkan asam membentuk
Kristal dengan proses sublimasi. Reaksi pembentukan Kristal adalah prinsip dasar dari
identifikasi senyawa golongan asam dimana Kristal yang terbentuk akan diamati pada
mikroskop.
Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan hasil pada identifikasi golongan alkohol,
golongan fenol, golongan asam, golongan karbohidrat, reaksi khusus dari senyawa yang
mengandung unsur C,H,O, Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur
C,H,O,N, Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N,S dan Reaksi
khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N yang lain terdapat hasil yang
tidak sesuai dengan literatur diantaranya :
Golongan Alkohol terdapat 4 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu Menthol
yang direaksikan dengan HNO3 hasil reaksi bening, Metanol + H3PO4 + KMnO4 hasil
berwarna ungu violet, Etanol + Asam asetat + H2SO4 P hasil beraroma seperti balon, dan
gliserin dengan pereaksi Mulliken hasil berwarna ungu.
Golongan Fenol terdapat 5 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu α-naftol +
aq iod + NaOH hasil berwarna kuning bening, Resorcin + Ag Amoniakal hasil berwarna
kuning, Resorcin dengan reaksi Mukleman hasil berwarna kuning, Resorcin dengan
reaksi Charletti hasil berwarna kuning bening, dan Tanin + FeCl3 hasil berwarna Hitam
Kehijauan.
Golongan Asam terdapat 3 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu Asam
Oksalat dengan reaksi Charletti hasil tidak terbentuk warna kuning, Asam Sitrat +
Vanilin dalam etanol + H2SO4 encer hasil bening, Asam Sitrat + H2SO4 + KBr 40%
didihkan + KMnO4 5% Dinginkan+ H2SO4 hasil berwarna putih susu
Golongan Karbohidrat terdapat 1 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu
Sakrosa + Reagen Luff (CuSO4 + Asam sitrat + Na2CO3) hasil berwarna biru keunguan.
Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O, terdapat 1 sampel
yang memiliki hasil negatif yaitu Nipagin panaskan dalam air + alkohol + Pereaksi
Millon hasil berwarna merah tetapi tidak terbentuk endapan.
Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N terdapat 9 sampel
yang memiliki hasil negatif yaitu Paracetamol yang dididihkan dalam HCl P + 10 ml air
dinginkan + 1 ml Natrium bikarbonat hasil terbentuk 2 lapisan atas berwarna violet
bawah bening, Teofilin dipanaskan dalam NaOH setelah dingin + Pereaksi Asam
Sulfanilat + NaNO3 10% + NaOH hasil berwarna pink susu, Teofilin + alkohol +
pereaksi Parri + Amonia P hasil berwarna pink susu, Phenobarbital + NaOH + 2 tetes
HCl encer hasil tidak terbentuk kristal larutan berwarna coklat tua, Phenobarbital +
NaNO2 hasil tidak terjadi arang larutan berwarna coklat muda, Papaverin + H2SO4 encer
panaskan + FeCl3 dinginkan + asam nitrat P hasil berwarna kuning terang, Codein +
asam nitrat P hasil berwarna kuning, Codein dilarutkan dalam H2SO4 encer + Kalium
Ferrisianida + FeCl3 berwarna hijau tu, dan Codein + air + kristal asam iodat hasil tidak
terbentuk kristal,
Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N,S terdapat 2
sampel yang memiliki hasil negatif yaitu Sulfadiazin yang dileburkan hasil terbentuk
warna putih terbentuk endapan, dan Sulfamerazin + air + NaOH 0,1 N + CuSO4 hasil
terbentuk warna biru langit dan endapan putih
Reaksi khusus dari senyawa yang mengandung unsur C,H,O,N, yang lain
terdapat 8 sampel yang memiliki hasil negatif yaitu Vitamin b1 yang dilarutkan dalam 2
ml NaOH + 0,5 ml kalium ferrisianida + 1 ml alkohol hasil tidak terjadi pemisahan dan
larutan berwarna kuning kebiruan, Vitamin b1 + pereaksi Luff hasil berwarna biru
terang dan timbul endapan, INH + Pereaksi Dragendroff hasil tidak terbentuk kristal,
INH + FeCl3 hasil berwarna orange timbul gelembung gas, asam borat panaskan hingga
melebur + metanol hasil tidak terjadi perubahan warna, talkum + H2SO4/HCl P didihkan
dicuci dengan air hasil tidak timbul kristal, ZnO sisa pemijaran + asam asetat + serbuk
papaverin HCl hasil tidak terbentuk kristal, dan Bismuth Subnitrat sisa pemijaran +
H2SO4 P + NaHSO4 hasil tidak terbentuk kristal.
Berdasarkan data tersebut suatu sampel memiliki hasil yamg tidak sesuai dengan
literatur dikarenakan beberapa faktor diantaranya: Sampel yang digunakan sudah agak
lama, pereaksi yang digunakan telah terkontaminasi, alat yang digunakan tidak steril,
kurang teliti dalam melihat hasil reaksi yang diperoleh.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Identifikasi suatu sampel dilakukan secara kualitatif dengan mengamati
perubahan warna, bau, pembentukan endapan, dan ciri-ciri lainnya yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kelarutan, kepolaran, dan golongan
senyawa tersebut yang termasuk organok atau nonanorganik.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengamatan yaitu Sampel yang
digunakan sudah agak lama, pereaksi yang digunakan telah terkontaminasi, alat
yang digunakan tidak steril, kurang teliti dalam melihat hasil reaksi yang
diperoleh sehingga hasil yg diperoleh tidak sesuai dengan literatur.