Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FARMASI

DASAR

SISTEM PEMISAHAN

Responser: Widya Dwi A., M.Si., Apt.

Disusun oleh:
1. Dinar Meltiara (1806185550)
2. Fiona Natania Kurniadi (1806194145)
3. Karel Daud Rahardian (1806194252)
4. Risa Rahmayati (1806194164)
5. Zahidah Raihanah (1806194076)

LABORATORIUM KIMIA FARMASI - MEDISINAL DAN


BIOANALISIS
PRODI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA
2019
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB 2: TEORI DAN PUSTAKA
2.1 Ekstraksi ........................................................................................................ 2
2.2 Sublimasi ...................................................................................................... 3
2.3 Rekristalisasi ................................................................................................ 4
2.4 Sentrifugasi .................................................................................................. 5
2.5 Filtrasi .......................................................................................................... 5
2.6 Dekantasi ...................................................................................................... 6
2.7 Pengendapan ................................................................................................ 7

BAB 3: METODE PERCOBAAN PRAKTIKUM


3.1 Alat dan Bahan .............................................................................................. 9
3.2 Cara Kerja ..................................................................................................... 10
BAB 4: HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan ............................................................................................. 14
4.2 Pembahasan ................................................................................................... 18
BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 24
5.2 Saran .............................................................................................................. 26
DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 26
LAMPIRAN ........................................................................................................ 27

ii
BAB II
TEORI DAN PUSTAKA

2.1 Prinsip Kerja


2.1.1 Analisis Gugus Karbonil dengan pembentukan Hidrazon
Gugus Karbonil yang direaksikan dengan hidrazin akan
membentuk hydrazon yang ditandai dengan pembentukan kristal
berwarna orange-kuning
2.1.2 Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Schiff
2.1.3 Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Fehling
2.1.4 Analisis Gugus Karboksilan dengan HaHCO3
2.1.5 Reaksi Esterifikasi
2.1.6 Analisis Gugus Amin Aromatis Primer dengan Reaksi Ehrlich
Senyawa yang memiliki gugus amin primer aromatis seperti
indol, pirol, atau senyawa lain akan membentuk kompleks berwarna
orange bila direaksikan dengan reagen Ehrlich.
2.1.7 Analisis Gugus Asam Amino dengan Reaksi Ninhydrin
Ninhydrin akan membentuk kompleks berwarna ketika
direaksikan dengan gugus amin. Ninhydrin membentuk kompleks
berwarna biru-ungu bila direaksikan dengan asam amino.
2.2 Dasar Teori
2.2.1. Analisis Gugus Karbonil dengan pembentukan Hidrazon
Pada uji ini reaksi yang terjadi adalah reaksi adisi-eliminasi
atau kondensasi yang berarti pada reaksi ini terjadi penggabungan
dua sennyawa dan disertai dengan pelepasan molekul kecil. Pada
reaksi ini dua senyawa yang bergabung adalah senyawa dengan
gugus karbonil dengan reagen diphenylhydrazine dan molekul yang
lepas adalah air. Karbonil dan hydrazine akan bergabung melalui
ikatan C=N (imin) sehingga memberikan hasil kristal orange-
kuning. Kristal ini menandakan adanya gugus karbonil pada
senyawa.

1
Karbonil
dinitrophenylhydrazine

2.2.2. Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Schiff


2.2.3. Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Fehling
2.2.4. Analisis Gugus Karboksilan dengan HaHCO3
2.2.5. Reaksi Esterifikasi
2.2.6. Analisis Gugus Amin Aromatis Primer dengan Reaksi Ehrlich
Amina adalah gugus fungsi yang memiliki nitrogen pada
senyawanya. Gugus amina yang terdapat pada senyawa aromatis
disebut sebagai amin aromatis.
Pereaksi Ehrlich terdiri atas p-Dimethylaminobenzaldehid
dalam larutan HCl pekat. Reagen ini dapat mendeteksi gugus amin
dengan membentuk kompleks disebut Schiff base yang berwarna.
Reaksi ini terjadi dengan prinsip adisi nukleofilik dengan gugus
amin sebagai gugus nukleofilik, reagen Ehrlich akan bereaksi
dengan senyawa amin memebentuk imin (Schiff base). Reaksi
Ehrlich dengan senyawa amin aromatis akan membentuk kompleks
berwarna orange.

2
2.2.7. Analisis Gugus Asam Amino dengan Reaksi Ninhydrin
Ninhydrin dapat digunakan utuk mendeteksi gugus amin
bebas. Asam amino memiliki gugus amin bebas pada strukturnya
sehingga ninhydrin dapat digunakan untuk mendeteksi asam amino.
Uji Ninhydrin berlangsung karena adanya reaksi antara Ninhydrin
dengan asam amino. Ninhydrin merupakan agen oksidator yang
kuat, asam amino akan teroksidasi sehingga mengalami deaminasi
menghasilkan ammonia, aldehid, CO2. Ammonia yang terbentuk
akan bereaksi dengan Ninhydrin yang lain membentuk Nynhidrin
tereduksi (Hydrindantin). Hydrindantin ini akan bereaksi kembali
dengan Ninhydrin membentuk kompleks Ruhemann’s yang
berwarna ungu. Sedangkan pada amin sekunder, reaksi ini tidak
akan terjadi namun masih membentuk zat berwarna kuning.
Sehingga, reaksi ini juga dapat digunakan untuk mebedakan asam
imino dan asam amino.

3
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1. Analisis Gugus Karbonil dengan pembentukan Hidrazon
1. Tabung reaksi
2. Pipet
3. HCl 1M
4. Difenilhidrazin
5. Air
6. Glukosa
3.1.2. Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Schiff
3.1.3. Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Fehling
3.1.4. Analisis Gugus Karboksilan dengan HaHCO3
3.1.5. Reaksi Esterifikasi
3.1.6. Analisis Gugus Amin Aromatis Primer dengan Reaksi Ehrlich
1. Plat tetes
2. Pipet
3. Spatel
4. Ehrlich
5. NaCl
6. Sulfamerazin
3.1.7. Analisis Gugus Asam Amino dengan Reaksi Ninhydrin
1. Pipet
2. Tabung reaksi
3. Air
4. Glisin
5. Ninhydrin
6. Waterbath

4
3.2. Cara Kerja
3.2.1. Analisis Gugus Karbonil dengan pembentukan Hidrazon
1. Masukan sampel A (glukosa) dan sampel B (air) dalam tabung
reaksi sebanyak 5 mL
2. Tambahkan 10 tetes asam klorida 1 M
3. Tambahkan 3 tetes difenilhidrazin atau sampai terblihat kristal
4. Amati kristal yang terbentuk
3.2.2. Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Schiff
3.2.3. Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Fehling
3.2.4. Analisis Gugus Karboksilan dengan HaHCO3
3.2.5. Reaksi Esterifikasi
3.2.6. Analisis Gugus Amin Aromatis Primer dengan Reaksi Ehrlich
1. Tempatkan 1 spatel serbuk sampel (sulfamerazin) dan 1 spatel
serbuk kontrol negatif (NaCl) dalam plat tetes
2. Tambahkan 2-5 tetes Reagen Ehrlich
3. Amati perubahan yang terjadi
3.2.7. Analisis Gugus Asam Amino dengan Reaksi Ninhydrin
1. Teteskan 2 mL sampel (glisin) dan 2 mL blanko (air) dalam
tabung reaksi
2. Tambahkan 10 tetes reagen Ninhydrin,
3. Panaskan dalam waterbath selama 5 menit
4. Amati perubahan yang terjadi

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


4.1.2. Analisis Gugus Karbonil dengan Pembentukan Hidrazon
Uji Hasil Pengamatan Kesimpulan
Sebelum
 Air: bening
 Glukosa: bening

Sesudah reaksi Glukosa memiliki


 Air: kuning pucat gugus karbonil yang
tidak ada kristal ditunjukan dengan
 Glukosa: kuning terbentuknya kristal
dan terlhat ada
kristal

 Kristal berwarna Kristal menunjukan


kuning-putih glukosa memiliki
 Kristal gugus karbonil.
berbentuk tipis Kristal cepat larut
dan mudah larut dalam air

6
4.1.3. Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Schiff
4.1.4. Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Fehling
4.1.5. Analisis Gugus Karboksilan dengan HaHCO3
4.1.6. Reaksi Esterifikasi
4.1.7. Analisis Gugus Amin Aromatis Primer dengan Reaksi Ehrlich
Uji Hasil Pengamatan Kesimpulan
Sebelum ditetesi: Belum terjadi
 Sulfamerazin: reaksi
putih
 NaCl: putih

Setelah ditetesi Sulfamerazin


 Sulfamerazin: memiliki gugus
orange amin aromatis
 NaCl: kuning primer karena
terjadi
perubahan
warna

4.1.8. Analisis Gugus Asam Amino dengan Reaksi Ninhydrin


Uji Hasil Pengamatan Kesimpulan
Sebelum ditetesi Belum terjadi reaksi
 Air (blanko):
jernih
 Glisin: jernih

7
Setelah ditetesi & Glisin mengalami
pemanasan perubahan warna
 Air: tetap jernih menjadi biru-ungu,
 Glisin: berwarna hal ini menunjukan
biru-ungu glisin merupakan
asam amino

4.2. Pembahasan
4.2.1. Analisis Gugus Karbonil dengan Pembentukan Hidrazon
Pada Sampel A yang merupakan glukosa terbentuk kristal
kuning-putih yang tipis. Hal ini membuktikan bahwa sampel A yang
merupakan glukosa memiliki gugus karbonil. Gugus karbonil yang
bereaksi dengan hidrazin akan membentuk hidrazon dan ditandai
dengan adanya kristal. Glukosa terkondensasi dengan
difenilhidrazin melalui ikatan C=N yang membentuk warna orange-
kuning, hal ini yang menyebabkan kristal berwarna kuning pucat.
Kristal yang terbentuk pada saat praktikum sangat tipis dan mudah
menghilang, hal ini kemungkinan disebabkan karena glukosa yang
sangat larut dalam air saat pengenceran.
Sedangkan pada sampel B, tidak terlihat ada kristal yang
terbentuk. Hal ini terjadi karena pada blanko (air) tidak ada gugus
karbonil, sehingga tidak terjadi reaksi.

4.2.2. Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Schiff


4.2.3. Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Fehling
4.2.4. Analisis Gugus Karboksilan dengan HaHCO3

8
4.2.5. Reaksi Esterifikasi
4.2.6. Analisis Gugus Amin Aromatis Primer dengan Reaksi Ehrlich
Pada sampel A yang merupakan sulfamerazin, ketika
diteteskan dengan reagen Erlich yang berwarna kuning pucat akan
menghasilkan endapan berwarna orange. Hal ini membuktikan
bahwa sulfamerazin mengandung gugus amin aromatis pada
strukturnya. Pada struktur Sulfamerazin juga terlihat terdapat gugus
amin aromatis primer.

Amin aromatis pada sulfamerazin akan bereaksi sebagai


nukleofilik terhadap reagen Erlich dan membentuk kompleks Schiff
base berupa imin yang berwarna, warna yang terbentuk dalam reaksi
ini adalah orange.
Sedangkan pada sampel B yang berupa NaCL, ketika
diteteskan reagen Erlich, tidak terlihat adanya perubahan warna. Hal
ini menunjukan NaCl sebagai control negative tidak memiliki gugus
amin aromatis primer.

4.2.7. Analisis Gugus Asam Amino dengan Reaksi Ninhydrin


Sebelum melakukan reaksi uji, kedua sampel pada tabung
reaksi tidak berwarna. Ketika tabung reaksi yang berisikan glisin
ditetesi reagen Ninhydrin, terjadi perubahan warna menjadi ungu
lembayung sedangkan pada tabung reaksi yang berisi air tidak
terjadi perubahan warna. Setelah kedua tabung reaksi dipanaskan
dalam waterbath, Glisin berubah warna menjadi ungu-biru gelap
sedangkan pada air tetap tidak terjadi perubahan warna.
Perubahan warna menjadi biru pada reaksi Ninhydrin dapat
mendeteksi asam amino, hal ini menunjukan bahwa Glisin
merupakan asam amino. Warna biru-ungu ini terbentuk akibat reaksi
Ninhydrin dengan NH3 yang merupakan hasil oksidasi Ninhydrin

9
terhadap asam amino. Reaksi Ninhydrin dengan NH3 akan
membentuk Hidrindantin, kemudian hidrindantin bereaksi kembali
dengan ninhydrin dan membentuk komplek Ruhemann’s yang
berwarna ungu.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Uji gugus karbonil dapat dilakukan dengan mereaksikan senyawa


dengan hidrazin, terbentuknya kristal orange-kuning menandakan bahwa
senyawa tersebut memiliki gugus karbonil. Hal ini menunjukan glukosa
memiliki gugus karbonil.

Reaksi Erlich dapat digunakan untuk melakukan uji pada senyawa


amin aromatis primer. Reagen Erlich akan bereaksi dengan senyawa gugus
amin aromatis primer membentuk kompleks warna orange. Hal ini
menunjukan bahwa sulfamerazin mengandung gugus amin aromatis primer.

Reaksi Nynhidrin dapat digunakan untuk mendeteksi adanya asam


amino. Hasil positif akan ditunjukan dengan terbentuknya kompleks berwana
biru-ungu. Hal ini menunjukan bahwa glisin adalah asam amino.

5.2 Saran

11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat dan Bahan

Analisis Gugus Karbonil dengan Pembentukan Hidrazon

HCl 1 M Phenilhidrazine

Glukosa Tabung reaksi

Analisis gugus amin aromatis primer dengan Reaksi Erlich

Reagen Erlich Plat tetes

12
Analisis Asam Amino dengan reaksi Ninhydrin

Tabung reaksi Ninhydrin

Waterbath

13
14
DAFTAR PUSTAKA

Bhagavan, N. V. 2002. Medical Biochemistry 4th Edition: Chapter 2 Amino


Acids. Page 17-33. Diakses melalui
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780120954407500044.
Diakses pada 3 November 2019

Patidar, Kapil Kumar. Principle and Procedure involved in usage of reagents


in Pharmaceutical Analysis. 2015-2016. ISF College of Pharmacy. Diakses melalui
https://www.slideshare.net/kapilpatidar902/principles-amp procedures-involved-
in-usage-of-reagents. Diakses pada 3 November 2019

Clark, Jim. 2015. Addition-Elimination Reaction in Ketones and aldehydes.


Diakses melalui
https://www.chemguide.co.uk/organicprops/carbonyls/addelim.html. Diakses pada
3 November 2019

Chemistry Guru. Test for Carbonyl Compounds. Diakses melalui


https://chemistryguru.com.sg/test-for-carbonyl-compounds. Diakses pada 3
November 2019

15

Anda mungkin juga menyukai