DASAR
SISTEM PEMISAHAN
Disusun oleh:
1. Dinar Meltiara (1806185550)
2. Fiona Natania Kurniadi (1806194145)
3. Karel Daud Rahardian (1806194252)
4. Risa Rahmayati (1806194164)
5. Zahidah Raihanah (1806194076)
Halaman Judul..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB 2: TEORI DAN PUSTAKA
2.1 Ekstraksi ........................................................................................................ 2
2.2 Sublimasi ...................................................................................................... 3
2.3 Rekristalisasi ................................................................................................ 4
2.4 Sentrifugasi .................................................................................................. 5
2.5 Filtrasi .......................................................................................................... 5
2.6 Dekantasi ...................................................................................................... 6
2.7 Pengendapan ................................................................................................ 7
ii
BAB II
TEORI DAN PUSTAKA
1
Karbonil
dinitrophenylhydrazine
2
2.2.7. Analisis Gugus Asam Amino dengan Reaksi Ninhydrin
Ninhydrin dapat digunakan utuk mendeteksi gugus amin
bebas. Asam amino memiliki gugus amin bebas pada strukturnya
sehingga ninhydrin dapat digunakan untuk mendeteksi asam amino.
Uji Ninhydrin berlangsung karena adanya reaksi antara Ninhydrin
dengan asam amino. Ninhydrin merupakan agen oksidator yang
kuat, asam amino akan teroksidasi sehingga mengalami deaminasi
menghasilkan ammonia, aldehid, CO2. Ammonia yang terbentuk
akan bereaksi dengan Ninhydrin yang lain membentuk Nynhidrin
tereduksi (Hydrindantin). Hydrindantin ini akan bereaksi kembali
dengan Ninhydrin membentuk kompleks Ruhemann’s yang
berwarna ungu. Sedangkan pada amin sekunder, reaksi ini tidak
akan terjadi namun masih membentuk zat berwarna kuning.
Sehingga, reaksi ini juga dapat digunakan untuk mebedakan asam
imino dan asam amino.
3
BAB III
METODE PERCOBAAN
4
3.2. Cara Kerja
3.2.1. Analisis Gugus Karbonil dengan pembentukan Hidrazon
1. Masukan sampel A (glukosa) dan sampel B (air) dalam tabung
reaksi sebanyak 5 mL
2. Tambahkan 10 tetes asam klorida 1 M
3. Tambahkan 3 tetes difenilhidrazin atau sampai terblihat kristal
4. Amati kristal yang terbentuk
3.2.2. Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Schiff
3.2.3. Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Fehling
3.2.4. Analisis Gugus Karboksilan dengan HaHCO3
3.2.5. Reaksi Esterifikasi
3.2.6. Analisis Gugus Amin Aromatis Primer dengan Reaksi Ehrlich
1. Tempatkan 1 spatel serbuk sampel (sulfamerazin) dan 1 spatel
serbuk kontrol negatif (NaCl) dalam plat tetes
2. Tambahkan 2-5 tetes Reagen Ehrlich
3. Amati perubahan yang terjadi
3.2.7. Analisis Gugus Asam Amino dengan Reaksi Ninhydrin
1. Teteskan 2 mL sampel (glisin) dan 2 mL blanko (air) dalam
tabung reaksi
2. Tambahkan 10 tetes reagen Ninhydrin,
3. Panaskan dalam waterbath selama 5 menit
4. Amati perubahan yang terjadi
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
4.1.3. Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Schiff
4.1.4. Analisis Gugus Aldehid dengan Uji Fehling
4.1.5. Analisis Gugus Karboksilan dengan HaHCO3
4.1.6. Reaksi Esterifikasi
4.1.7. Analisis Gugus Amin Aromatis Primer dengan Reaksi Ehrlich
Uji Hasil Pengamatan Kesimpulan
Sebelum ditetesi: Belum terjadi
Sulfamerazin: reaksi
putih
NaCl: putih
7
Setelah ditetesi & Glisin mengalami
pemanasan perubahan warna
Air: tetap jernih menjadi biru-ungu,
Glisin: berwarna hal ini menunjukan
biru-ungu glisin merupakan
asam amino
4.2. Pembahasan
4.2.1. Analisis Gugus Karbonil dengan Pembentukan Hidrazon
Pada Sampel A yang merupakan glukosa terbentuk kristal
kuning-putih yang tipis. Hal ini membuktikan bahwa sampel A yang
merupakan glukosa memiliki gugus karbonil. Gugus karbonil yang
bereaksi dengan hidrazin akan membentuk hidrazon dan ditandai
dengan adanya kristal. Glukosa terkondensasi dengan
difenilhidrazin melalui ikatan C=N yang membentuk warna orange-
kuning, hal ini yang menyebabkan kristal berwarna kuning pucat.
Kristal yang terbentuk pada saat praktikum sangat tipis dan mudah
menghilang, hal ini kemungkinan disebabkan karena glukosa yang
sangat larut dalam air saat pengenceran.
Sedangkan pada sampel B, tidak terlihat ada kristal yang
terbentuk. Hal ini terjadi karena pada blanko (air) tidak ada gugus
karbonil, sehingga tidak terjadi reaksi.
8
4.2.5. Reaksi Esterifikasi
4.2.6. Analisis Gugus Amin Aromatis Primer dengan Reaksi Ehrlich
Pada sampel A yang merupakan sulfamerazin, ketika
diteteskan dengan reagen Erlich yang berwarna kuning pucat akan
menghasilkan endapan berwarna orange. Hal ini membuktikan
bahwa sulfamerazin mengandung gugus amin aromatis pada
strukturnya. Pada struktur Sulfamerazin juga terlihat terdapat gugus
amin aromatis primer.
9
terhadap asam amino. Reaksi Ninhydrin dengan NH3 akan
membentuk Hidrindantin, kemudian hidrindantin bereaksi kembali
dengan ninhydrin dan membentuk komplek Ruhemann’s yang
berwarna ungu.
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat dan Bahan
HCl 1 M Phenilhidrazine
12
Analisis Asam Amino dengan reaksi Ninhydrin
Waterbath
13
14
DAFTAR PUSTAKA
15