FARMASI FISIKA
LARUTAN
Selasa, 26 Maret 2019
Shift C, Kelompok 3
Selasa, 07.00-10.00 WIB
Asisten Lab: 1. Feris Dzaky
2. Nadiatul Khaira Y.
ABSTRACT
1
PENDAHULUAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk (Arifianti, L., et. al., 2014).
membuat larutan NaOH yang dibakukan Kelarutan suatu endapan adalah
dengan larutan asam oksalat (H2C2O4) konsentrasi dari larutan jenuhnya.
dengan indikator fenolftalein, membuat Kelarutan dipengaruhi oleh suhu,
pelarut campur dari etanol, air, gliserin, tekanan, konsentrasi bahan lain yang
dan propilenglikol, menentukan kelarutan terkandung dalam larutan dan komposisi
asam benzoate dan asam salisilat dari pelarutnya (Pinalia, 2011).
berbagai macam pelarut campur, dan Dalam kelarutan juga dikenal ksp
membuat grafik hubungan konsentrasi yaitu konstanta keseimbangan untuk zat
dengan pensentase campuran pelarut. padat yang untuk zat padat yang larut
Adapun prinsip-prinsip yang dalam cairan. Semakin larut suatu zat
melandasi praktikum kali ini adalah yang maka ksp akan semakin tinggi (Rashe,
pertama, reaksi netralisasi yang 2016).
merupakan reaksi antara senyawa asam Reaksi netralisasi adalah rekasi
dengan senyawa basa dan menghasilkan antara ion H+ dan OH- yang akan
produk yang berupa garam atau senyawa membentuk air. Sifat larutan yang
netral (Gandjar dan Rohman, 2007). dihasilkan dari reaksi ini tidak selalu
Prinsip kedua adalah cosolvent, netral. Hal tersebut bergantung pada
yaitu pelarut yang ditambahkan dalam kekuatan asam basa yang bereaksi.
suatu sistem untuk membantu melarutkan Apabila yang bereaksi asam kuat dan
atau meningkatkan stabilitas dari suatu basa kuat, maka garam yang terbentuk
zat (Noviza, 2015). akan bersifat netral. Namun, jika sifat
Terakhir, prinsip ketiga yaitu asam penyusunnya lebih kuat, larutan
aturan like-dissolve like yang merupakan garam yang terbentuk akan bersifat asam,
suatu hukum yang menyatakan bahwa berlaku untuk sebaliknya (Sujan, 2014).
suatu suatu senyawa hanya akan larut
pada pelarut yang mempunyai sifat yang Kelarutan adalah keadaaan
sama, senyawa polar akan larut pada dimana suatu senyawa mulai dari padat ,
pelarut polar dan senyawa non polar akan cair, sampai gas yang terlarut dalam
larut pada pelarut nonpolar juga padatan, cairan, ataupun gas akan
2
membentuk suatu larutan yang homogen kecil dalam air. Penggunaan kosolven
dengan bergantung kepada pelarut yang tersebut dapat mempengaruhi polaritas
digunakan, suhu, serta tekanan. Kelarutan system yang dapat ditunjukan dengan
juga merupakan salah satu parameter pengubahan tetapan dielektriknya
penting untuk suatu obat dalam mencapai (Noziva et al., 2015).
konsentrasi yang dibutuhkan untuk Like dissolve like merupakan
menghasilkan respon farmakologi. Suatu suatu prinsip yang berperan dalam
obat harus berada dalam keadaan terlarut kelarutan. Like dissolve like menunjukan
ketika akan diabsorpsi (Yoga dan bahwa larutan akan terbentuk melalui tiga
Hendriani, 2014). interaksi yang mempunyai kemiripan
Dalam kelarutan ada yang dalam jenis dan ukuran (Mittal, 2007).
namanya konstanta solubilitas produk Netralisasi adalah suatu reaksi
(Ksp), yaitu konstanta kesetimbangan yang akan menghasilkan garam yang
dari garam yang dapat larut. Pada saat bersifat netral dan air dari reaksi asam
produk dari konsentrasi molar ion dalam dan basa (Utomo, 2008). Netralisasi
larutan lebih besar daripada Ksp senyawa terjadi ketika nilai Ka sama dengan nilai
tersebut, maka akan terbentuk endapan. Kb, H+ dan OH- yang bereaksi membuat
Jika produk ion lebih sedikit dari nilai sifat keasaman dan kebasaan pada
Ksp, maka pengendapan tidak akan senaywa tersebut hilang (Sastrihamidjojo,
terjadi (Hein dan Arena, 2011). 2018).
Kosolven dalam kelarutan Titrasi asam basa merupakan suatu
merupakan suatu zat berfungsi membantu metode analisis kuantitatif untk
melarutkan dan meningkatkan stabilitas menentukan konsentrasi dari suatu zat
suatu zat di dalam air. Kosolven yang ada dalam larutan (Pradeep dan
bertujuan untuk meningkatkan kelarutan Dave, 2013
suatu zat yang mempunyai kelarutan
Prosedur
Disiapkan alat dan bahan. Kemudian
alat dicuci dan dikeringkan setelah
kering dibuat larutan NaOH dan
larutan H2C2O4 0, 1 N untuk
dilakukan pembakuan terhadap
NaOH. Larutan NaOH dibakukan
dengan larutan asam oksalat 0, 1 N
sebanyak 10 ml dimana pembakuan
dilakukan sebanyak triplo.
Kemudian 10 pelarut campur dibuat
dengan mencampurkan air, etanol,
gliserin dan propilenglikol dengan
variasi volume setiap zat berbeda
dan masing-masing pelarut campur
volumenya 20 ml. Setiap pelarut
campur ditambahkan dengan asam
benzoat hingga setiap larutan
jenuh. Dalam menentukan
kelarutannya setiap larutan
ditambahkan dengan indikator pp
lalu dititrasi dengan NaOH yang
tetlah dibakukan kemudian dihitung
kelarutannya. Setelah dihitung
kelarutannya dibuat grafik antara
konsenntrasi dengan presentase
campuran pelarut tersebut.
4
Hasil
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, didapatkan data percobaan
sebagai berikut:
Hasil Pembakuan
Grafik
Grafik Konsentrasi VS Pelarut Campur
30
R²
R² == 0.97
0.87 Linear (Gliserin)
15 Etanol
Linear (Etanol)
10 Propilenglikol
Linear (Propilenglikol)
5
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Jumlah Pelarut Campur
PEMBAHASAN
NaOH tidak bereaksi dengan CO2
Dalam praktikum ini, uji yang sehingga tidak terjadi pembentukan
dilakukan merupakan uji pengaruh pelarut Na2CO3 beserta endapan. Endapat tersebut
campur terhadap sampel. Pelarut campur dapat menurunkan kadar dari NaOH.
yang digunakan adalah air, etanol, Kemudian NaOH dilarutkan dengan
gliserin, dan propilenglikol yang berperan menggunakan air bebas CO2 sebanyak
sebagai kosolven. Sedangkan, sampelnya 1000 ml. Air yang digunakan harus air
adalah asam benzoat. bebas CO2 karena bila dalam air masih
Hal yang dilakukan pertama kali terdapat CO2 maka NaOH akan bereaksi
dalam praktikum ini adalah pembuatan dengan CO2 membentuk Na2CO3 dan
NaOH. Pellet NaOH ditimbang sebanyak akan terjadi endapan, endapan ini dapat
0,6 gram di atas kaca arloji. Kaca arloji menyebabkan turunnya kadar NaOH.
digunakan karena NaOH bersifat Setelah terbentuk larutan NaOH,
higroskopis, artinya NaOH mudah pembakuan pada larutan tersebut perlu
menyerap molekul air yang terdapat di dilakukan dengan asam oksalat. NaOH
udara. Selanjutnya, NaOH dilarutkan dibakukan karena termasuk larutan baku
dalam air bebas CO2 sebanyak 150 mL. sekunder dimana sifatnya yang tidak
Pembuatan air bebas CO2 tersebut dengan stabil dan konsentrasinya dapat berubah-
cara dipanaskan sehingga CO2 pun hilang. ubah, sedangkan asam oksalat digunakan
Alasan digunakan air bebas CO2 ini agar karena termasuk larutan baku primer
dimana konsentrasinya telah diketahui dan Mudah larut : 1 sampai 10
sifatnya stabil. Larut : 10 sampai 30
Titrasi dilakukan sebanyak 3 kali. Agak sukar larut : 30 sampai 100
Hal ini bertujuan untuk meminimalkan
Sukar larut : 100 sampai 1000
kesalahan yang terjadi. Indikator yang
Sangat sukar larut :1000 sampai 11000
digunakan dalam titrasi ini adalah
fenolftalein. Fenolphtalein Praktis tidak larut : lebih dari 11000
SIMPULAN
PC8 = 0,235
0,35 x 0,11
i) PC9 = x 61,06
10
PC9 = 0,235
0,4 x 0,11
j) PC10 = x 61,06
10
PC10 = 0,268
Presentase Kelarutan
C x 100 %
a) 0,201 x 100%
= 20,1 %
b) 0,114 x 100 %
= 11,4 %
c) 0,134 x 100%
= 13,4 %
d) 0,141 x 100 %
=14,1 %
e) 0,134 x 100%
=13,4 %
f) 0,168 x 100%
= 16,8 %
g) 0,201 x 100%
= 20,1 %
h) 0,235 x 100%
LAMPIRAN FOTO
Hasil Titrasi PC