Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
KATION DAN ANION
Dosen pengampu : Apt. Rita Purnamasari., S.Farm
Dewi Damayanti, S.Farm., M.S.Farm

Disusun oleh :
Nama : Fahryan Dani Albima
NPM : 200106047
Kelas/Kelompok : Farmasi B / II

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDY S1 FARMASI
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU-LAMPUNG
2020
I. Tujuan
• Analisa Kation
Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat mengidentifikasi contoh
kation yang terdapat dalam sampel dengan tepat dan dan dapat menunjukan
reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat dalam sampel.
• Analisa Anion
Mahasiswa dapat mengidentifikasi anion kelompok I yaitu Cl, Br, I,
CNS, dan S2O3 yang terdapat dalam sampel dengan tepat dan dapat
menunjukkan reaksi yang spesifik untuk setiap anion yang terdapat dalam
sampel

II. Dasar Teori


• Analisa Kation
Analisis kimia merupakan pemisahan suatu senyawa kimia menjadi
bagian – bagian terkecilnya. Penetapan unsur – unsur nya maupun zat
asing yang mungkin terkandungnya. Teknis analisis dibedakan menjadi :
a. Analisis Kualitatif
Merupakan analisis untuk melakukan identifikasi, elemen,
spesies, dan atau senyawa – senyawa yang ada di dalam sampel
b. Analisis Kuantitatif
Adalah analisis untuk menentukan jumlah (kadar) absolute
atau relative dari suatu elemen atau spesies yang ada didalam sampel
c. Analisis Struktur
Adalah penentuan letak dan penyatuan ruang letak atom dalam
suatu elemen atau molekul
• Analisa Anion
Analisis anion pada prinsipnya sama seperti pada kation, tetapi
analisis anion tidak mempunyai metode analisis sistematis seperti kation.
Pemisahan anion – anion yang memungkinkan adalah menggolongkannya
dalam golongan – golongan utama, berdasarkan pada kelarutan garam
peraknya, garam kalsium, atau bariumnya, dan garam zinknya. Pada
analisis anion dilakukan pengamatan terhadap perubahan spesifik dari
sampel yang diuji yang meliputi perubahan warna atau terjadinya gas/bau
berdasarkan penambahan asam sulfat encer atau pekat.
Pada praktikum kali ini, kelompok anion akan dibagi 2 yaitu :
• Kelompok I = Cl, Br, I, CNS, dan S2O3
• Kelompok II = SO42-, NO3, CO32-, PO43

III. Alat dan Bahan

a) Analisa Kation
Alat Bahan
Tabung Reaksi Larutan sampel kation Pb2+ dan
Ag
Plat Tetes Larutan pereaksi
Cawan Porselen NaOH encer
Pipet Tetes HCl encer
Lampu Bunsen KI encer
Na2S2O3
NH4OH
CH3COONH4
CH3COOH
K2CrO4

b) Analisa Anion
Alat Bahan
Tabung Reaksi Larutan Sampel
Plat Tetes Larutan Pereaksi Anion
Cawan Porselen
Pipet Tetes
Lampu Bunsen
IV. MSDS (Material Safety And Sheet)
A. Analisa Kation
a. Pb
1. Identifikasi Produk
• Nama Produk : LEAD NITRATE
• Sinonim : Plumbous nitrate, plumb dukis
• NO CAS : 10099-74-8
• Kode Produk : A-2066

2. Data Fisik dan Kimia


• Bentuk : Padat
• Warna : Tidak berwarna
• Bau : Tidak berbau
• Ambang Bau : Tidak berlaku
• Ph : 3-4 pada 50 g/1200C
• Titik Lebur : 458-4590C
• Titik Didih : >5000C pada 1.013 hpa
• Titik Nyala :-
• Tekanan Uap : Pada 200C
• Densitas : 4,49 g/cm3 pada 200C
• Kelarutan Dalam Air : 486 g/l pada 200C

3. Bahaya
• Menyebabkan kerusakan mata yang serius

4. P3K
• Setelah terhirup : hirup udara segar. Panggil dokter. Jika napas terhenti
berikan pernapasan buatan secara mekanik, jika
diperlukan berikan oksigen.
• Bila terjadi kontak kulit : tinggalkan semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/pancuran air.
Periksakan ke dokter.
• Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak.
Segera hubungi dokter mata.lepaskan lensa kontak.
• Setelah tertelan segera beri korban minum air putih (dua gelas
paling banyak). Periksakan ke dokter.

b. NaOH
1. Identifikasi Produk
• Nama Produk : Sodium Hydroxide
• No.CAS : 1310 – 73 – 2
• Formula : NaOH
• Kesehatan :3
• Kemungkinan terbakar :0
• Reaktivitas :2

2. Data Fisik dan Kimia


• Titik lelah : 3180C (6040F)
• Titik didih : 13900C (25340F)
• Tekanan uap :-
• Kepadatan uap :>1
• Kelarutan dalam air : Larut
• Penampilan dan bau : Kristal Putih
3. Stabilitas dan Reaktivitas
• Stabilitas : Stabil
• Kondisi yang dihindari : Air, material yang tidak sesuai
• Bahan yang dihindari : Cairan yang mudah terbakar, organik
halogens, logam nitrocompunds

4. Bahaya
• Dapat berakibat fatal jika tertelan
• Dapat berbahaya jika dihirup
• Menyebabkan luka bakar pada setiap bagian yang terkena
• Untuk mata dan kontak kulit, segera bilas dengan air
selama 15 menit
• Jika tertelan jangan dibuat muntah, berikan air atau susu
dalam jumlah besar
• Dapatkan pertolongan medis segera!

5. P3K
• Pertolongan pertama : panggil dokter
• KULIT : dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan air
selama minimal 15 menit sambil melepas pakaian dan sepatu
yang tercemar. Bersihkan pakaian dan sepatu sampai benarbenar bersih
sebelum digunakan kembali.
• MATA : Cuci mata dengan banyak air sedikitnya selama 15
menit, buka tutu mata beberapa kali. Cari pertolongan medis.
• PERNAFASAN : Hirup udara segar. Jika tidak bernapas,
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan
oksigen.
• TERTELAN : Berikan beberapa gelas susu atau air. Muntah
dapat terjadi secara spontan, tapi JANGAN DIBUAT MUNTAH ! Jangan
memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak sadar.
c. HCl
1. Identifikasi Produk
• Nama produk : Asam Klorida
• No. CAS : CAS # 7647 01 – 1
• Formula : HCl

2. Data Fisik dan Kimia


• Titik lebur :-
• Titik didih :-
• Tekanan uap : 1 mmHg 145,80C
• Kepadatan uap : < 0,3 250C
• Kelarutan dalam air : Dapat larut
• Penampilan dan bau : Cairan bening tidak berbau
• Titik menyala :-
• Persentase vol stabil : >90
• Persentase penguapan :-

3. Bahaya
• Dapat menyebabkan iritasi dan terbakar
• Berbahaya jika tertelan
• Hindari uap atau asapnya, gunakan dalam ventilasi yang
cukup
• Hindari kontak dengan mata, kulit atau pakaian
• Cuci tangan dengan bersih setelah memegang
4. P3K
• Pertolongan pertama : Panggil Dokter.
• KULIT : Bila terjadi kontak, segera basuh kulit dengan air
paling sedikit 15 menit saat membersihkan pakaian dan sepatu
yang terkontaminasi. Bersihkan secara menyeluruh pakaian
dan sepatu sebelum digunakan lagi.
• MATA : Basuh mata dengan air selama paling sedikit 15
menit, buka tutup pelupuk mata beberapa kali. Cari
pertolongan medis.
• PERNAPASAN : Segera cari udara segar. Jika tidak bisa
bernapas, berikan pernapasan buatan, jika masih suli bernapas,
berikan oksigen.
• TERTELAN : Berikan beberapa gelas susu atau air. Akan
terjadi beberapa kali muntah, tapi JANGAN DIPAKSAKAN !
Jangan memasukkan apapun kedalam mulut orang yang tidak
sadar.

d. KI
1. Identifikasi Produk
• Nama produk : Pottasium Iodide
• Sinonim : -
• No. CAS : 7681 – 11 – 0
2. Data Fisik dan Kimia
• Bentuk : Padat
• Warna : Keputih – putihan
• Bau :-
• Ambang bau :-
• Ph : 6,9 pada 50 g/l 200C
• Titik lebur : 5600C terurai
• Titik didih : 1.3250C pada 1.013 hpa
• Titik nyala : Tidak menyala
• Tekanan uap : 1 hpa pada 7450C
• Kelarutan dalam air : 430 g/l pada 200C
• Sifat peledak : Tidak mudah meledak

3. Stabilitas dan Reaktivitas


• Stabilitas : Kepekaan terhadap cahaya
• Reaktivitas :
- Beresiko meledak dengan logam biasa, ammonia, senyawa
halogen, perchioryl fluoride
- Reaksi eksotermik dengan oksidator
- Resiko ignisi dan pembentukan gas/uap yang tidak
menyala dengan fluorin

4. Identifikasi Bahaya
• Produk ini dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kontak
yang berulang atau jangka panjang disebabkan oleh tindakan
mekanis atau debu yang terserap kulit.
5. P3K
• Saran umum : Pemberi pertolongan pertama harus
melindungi dirinya.
• Setelah terhirup : Hirup udara segar. jika napas terhenti,
berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara mekanik.
Berikan masker oksigen jika mungkin. Segera hubungi dokter.
• Bila terjadi kontak kulit : Bilaslah dengan air yang banyak.
Hubungi dokter mata.
• Setelah kontak pada mata : Bilaslah dengan air yang
banyak. Segera hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
• Setelah tertelan : Beri minum (paling banyak 2 gelas). Segera
cari anjuran pengobatan. Hanya didalam kasus khusus, jika
pertolongan tidak tersedia dalam 1 jam, rangsang untuk
muntah (hanya jika korban tidak sadarkan diri), telan karbon
aktif dan konsultasikan kepada dokter secepatnya.

e. Na2S2O3
1. Identifikasi Produk
• Nama produk : Sodium thioshulpate pentahydrate
• Sinonim : Ametrix, antichlor, pentahydrate
• No. CAS : 10102 – 17 – 7
• Kode produk : A – 2056
• Rumus kimia : Na2SO2O3
2. Data Fisik dan Kimia
• Bentuk : Padat
• Warna :-
• Bau :-
• pH : 6,0-7,5
• Titik lebur : 480C
• Densitas : 1,74 g/cm3 pada 200C
• Kelarutan dalam air : 701 g/l pada 200C
• Suhu pengurai : 1000C

3. P3K
• Saran umum : Pemberi pertolongan pertama harus
melindungi dirinya.
• Setelah terhirup : Hirup udara segar. jika napas terhenti,
berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara mekanik.
Berikan masker oksigen jika mungkin. segera hubungi dokter.
• Bila terjadi kontak kulit : Bilaslah dengan air yang banyak.
Hubungi dokter mata.
• Setelah kontak pada mata : Bilaslah dengan air yang
banyak, segera hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
• Setelah tertelan : Segera berikan korban air putih (2 gelas
paling banyak). Periksakan ke dokter.

f. NH4OH
1. Identifikasi Produk
• Nama produk : Amonia Solution 25%
• Sinonim : Amonium Hydroxide Solution, Amonia Aqueous
• No. CAS : 1336 – 21 – 6
2. Data Fisik dan Kimia
• Bentuk : Cair
• Warna : Tidak berwarna
• Bau :Pedih
• Ambang bau : 0,02 – 70,7 ppm, amonia
• pH : Pada 200C
• Titik lebur : - 57,50C
• Titik didih : 37,70C
• Tekanan uap : 483 hpa pada 200C
• Densitas : 0,903 g/cm3
• Kelarutan dalam air : Pada 200C

3. Bahaya
• Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakkan mata

4. P3K
• Setelah terhirup : Hirup udara segar.
• Bila terjadi kontak kulit : Tinggalkan segera semua pakaian
yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air / pancuran air.
• Setelah kontak pada mata : Bilaslah dengan air yang
banyak. Lepaskan lensa kontak.
• Setelah tertelan : Segera berikan korban air putih (2 gelas
paling banyak). Konsultasi kepada dokter jika merasa tidak
sehat.

g. CH3COOH
1. Identifikasi Produk
• Nama produk : Asam Asetat
• No. CAS : 64 – 19 – 7
• Rumus : CH3COOH
2. Data Fisik dan Kimia
• Bentuk : Cair
• Bau : Pedih
• Warna : Tidak berwarna
• Ambang bau : 0,2-100,1 ppm
• pH : 2,5 pada 50 g/l 200C
• Titik lebur : 170C
• Titik didih : 116-1180C pada 1.013 hpa
• Titik nyala : 390C
• Tekanan uap : 15,4 hpa pada 200C
• Kerapatan : 2,07
• Densitas : 1,05
• Kelarutan dalam air : 602,9 g/l pada 250C

3. P3K
• Saran umum : Pemberi pertolongan pertama harus
melindungi dirinya.
• Setelah terhirup : Hirup udara segar. panggil dokter.
• Bila terjadi kontak kulit : Tinggalkan segera semua pakaian
yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air / pancuran air.
Segera panggil dokter.
• Setelah kontak pada mata : Bilaslah dengan air yang
banyak, segera hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
• Setelah tertelan : Segera berikan korban air putih (2 gelas
paling banyak). Hindari muntah (resiko perforasi). Segera
panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.
h. K2CrO4
1. Identifikasi Produk
• Nama produk : Potassium Chromate
• Sinonim : Potassium Chromate, Chromic acid, dipotassium salt
• No. CAS : 7789 – 00 – 6
• Kode produk : A – 2034
• Rumus : K2CrO4
2. Data Fisik dan Kimia
• Bentuk : Padat
• Warna : Kuning
• Bau :-
• pH : 9,0-9,8 pada 50 g/l 200C
• Titik lebur : 9850C
• Densitas : 2,73 g/cm3 pada 180C
• Kelarutan dalam air : 637 g/cm3 pada 180C

3. Bahaya
• Dapat menyebabkan kerusakan genetic, dapat menyebabkan
kanker jika terhirup, menyebabkan iritasi kulit, alergi pada
kulit, iritasi mata yang serius.

4. P3K
• Saran umum : Pemberi pertolongan pertama harus
melindungi dirinya.
• Setelah terhirup : Hirup udara segar. jika napas terhenti,
berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara mekanik.
Berikan masker oksigen jika mungkin. Segera hubungi dokter.
• Bila terjadi kontak kulit : Bilaslah dengan air yang banyak.
Hubungi dokter mata.
• Setelah kontak pada mata : Bilaslah dengan air yang
banyak. Segera hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
• Setelah tertelan : Beri minum (paling banyak 2 gelas). Segera
cari anjuran pengobatan. Hanya didalam kasus khusus, jika
pertolongan tidak tersedia dalam 1 jam, rangsang untuk
muntah (hanya jika korban tidak sadarkan diri), telan karbon
aktif dan konsultasikan kepada dokter secepatnya.

i. Ag+
1. Identifikasi Produk
• Nama produk : Silver Nitrate 0,01 N (0,01 M)
• Sinonim :-
• No. CAS : 7761 – 88 – 8

2. Data Fisik dan Kimia


• Bentuk : Cair
• Warna : Tidak berwarna
• Ambang bau : Tidak berlaku
• pH : kira-kira 6 pada 200C
• Titik lebur :-
• Titik didih :-
• Titik nyala :-
3. P3K
• Saran umum : Pemberi pertolongan pertama harus
melindungi dirinya.
• Setelah terhirup : Hirup udara segar. panggil dokter.
• Bila terjadi kontak kulit : Tinggalkan segera semua pakaian
yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air / pancuran air.
Segera panggil dokter.
• Setelah kontak pada mata : Bilaslah dengan air yang
banyak, segera hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
• Setelah tertelan : Segera berikan korban air putih (2 gelas
paling banyak). Hindari muntah (resiko perforasi). Segera
panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.

B. Analisa Anion
a. Larutan Pereaksi anion
1. Identifikasi Produk
• Nama produk : AG Anion Exchange Resin
• Sinonim : Resin penukar anion tingkat analitik

2. Data Fisik dan Kimia


• Penampilan : Bedak putih sampai kuning
• Bau : Amina
• Ambang bau : - (tidak mapan)
• pH : Pada dasarnya netral
• Titik lebur : 00C (air) tidak ditentukan untuk padat
• Titik didih : 1000 (air) tidak ditentukan untuk padat
• Densitas relative : 44 lb / cuft
• Kelarutan : Tidak larut dalam air
• Titik nyala :-
• Tekanan uap : Tidak mapan
3. Stabilitas dan Reaktivitas
• Stabilitas : Stabilitas bahan kimia stabil dalam penanganan dan
kondisi penyimpanan yang normal.
• Reaktivitas : Tidak ada reaksi yang
berbahaya jika disimpan dan ditangani sesuai indikasi
Kondisi yang harus dihindari : paparan suhu tinggi dapat
menyebabkan produk terurai.
Bahan yang harus dihindari : kontak dengan pengoksidasi
kuat akan menurunkan bahan.

4. Bahaya
• Produk ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan iritasi mata
ringan, iritasi saluran pernapasan
V. Prosedur Percobaan
A. Analisa Kation
1. Identifikasi Timbal (II)Pb2+
Ambil larutan sampel ± 3 ml masukkan dalam tabung reaksi, tambahkan
HCl encer akan terbentuk endapan putih, bagi dalam tiga tabung lain
masing-masing tambahakan dengan air panas, HCl pekat dan amonium
asetat, endapan yang terbentuk akan larut

Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NaOH encer maka akan


terbentuk endapan putih, pada tabung yang sama tambahkan kembali
NaOH berlebih sehingga endapan akan larut.

Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan Dengan asam Sulfat encer akan


terbentuk endapan putih, kemudian tambahkan amonium asetat panas
sehingga endapan akan larut

Ambil larutan sampel ± 3 ml masukkan dalam tabung reaksi, tambahkan


dengan K2CrO4 akan terbentuk endapan kuning, bagi dalam 4 tabung
reaksi tambahkan kembali masing-masing dengan HNO3, NaOH,
CH3COOH, dan NH4OH. Pada penambahan HNO3 dan NaOH endapan
yang terbentuk akan larut, tetapi endapan tidak larut dengan penambahan
CH3COOH, dan NH4OH.

Catat dalam lembar kerja semua hasil pengamatan


• Reaksi Pada Pb2+
1. Pb(NO3)2 + 2HCl → PbCl2 ↓ (PuKh) + 2HNO3
PbCl2 + 2HCl(p) → H2(PbCl4)
PbCl2 + 2CH3COONH4 → Pb(CH3COO)2 + NH4Cl

2. Pb(NO3)2 + 2NaOH → Pb(OH)2 ↓ (PuKh) + 2NaNO3


Pb(OH)2 + 2NaOH → Na2(PbO2) + 2H2O

3. Pb(NO3)2 + H2SO4 → PbSO4 ↓ (PuKh) + 2HNO3


PbSO4 + 2CH3COONH4 → Pb(CH3COO)2 + (NH4)2SO4

4. Pb(NO3)2 + K2CrO4 → PbCrO4 ↓ (Kuning) + 2KNO3


PbCrO4 + 2HNO3 → Pb(NO3)2 + H2CrO4 (Lar.Kuning)
PbCrO4 + 4NaOH → K2PbO2 + N2CrO4 +2H2O (idem)
PbCrO4 + CH3COOH → Tidak Larut
PbCrO4 + NH4OH → Tidak Larut
2. Identifikasi Raksa (I) Ag+
Ambil larutan sampel ± 3 ml masukkan dalam tabung reaksi, tambahkan
HCl encer akan terbentuk endapan putih, bagi dalam dua tabung,
tambahkan pada masingmasing tabung dengan asam nitrat dan amonia
encer. Endapan AgCl yang terbentuk akan larut dalam amonia tetapi
tidak larut dengan penambahan asam nitrat

Ambil larutan sampel ± 3 ml tambahkan NaOH encer maka akan


terbentuk endapan coklat dari Ag2O, bagi hasil reaksi dalam tiga tabung
reaksi, tambahkan pada masing-masing tabung dengan NaOH berlebih,
amonia, dan asam nitrat. Penambahan dengan NaOH berlebih endapan
Ag2O akan sukar larut, tetapi akan larut dengan amonia dan asam nitrat

Ambil larutan sampel ± 3 ml tambahkan larutan KI maka akan terbentuk


endapan kuning dari AgI, bagi hasil reaksi dalam 2 tabung tambahkan
masing-masing dengan Natrium thiosulfat dan amonia. Endapan AgI
akan larut dalam Natrium thiosulfat dan tidak larut dalam amonia.

Ambil larutan sampel ± 3 ml tambahkan larutan Kalium Kromat maka


akan terbentuk endapan merah dari AgCrO4, bagi hasil reaksi dalam 2
tabung tambahkan masing-masing dengan Asam nitrat encer dan
amonia. Endapan AgCrO4 akan larut dalam Asam nitrat encer dan
amonia.

Catat dalam lembaran kerja pengamatan


• Reaksi Pada Ag+
AgNO3 + HCl → AgCl ↓ (PuKh) + HNO3
AgCl + HNO3 → Tidak Larut
AgCl + 2NH3(e) → [Ag(NH3)2]Cl + 2H2O

2AgNO3 + 2NaOH → Ag2O ↓ (Coklat Hitam) + 2NaNO3 +


H2O Ag2O + 2NaOH → Tidak Larut
Ag2O + 2HNO3 → 2 AgNO3 + H2O
Ag2O + 4NH3 + H2O → 2 [Ag(NH3)2]+ 2 OH

AgNO3 + KI → AgI ↓(Kuning) + KNO3


AgI + 2Na2S2O3 → Na3[Ag(S2O3)2]
NaI AgI + NH4OH(e/p) → Tidak Larut

2AgNO3 + K2CrO4 → Ag2CrO4 ↓ (Merah Bata) + 2KNO3


Ag2CrO4 + 2HNO3 → 2AgNO3 + H2CrO4 (LarutanKuning)
Ag2CrO4 + 4NH4OH → [Ag(NH3)2]2CrO4 +4H2O
B. Analisa Anion
• Identifikasi Cl-
ambil sejumlah larutan sampel anion Cl- tambahkan dengan
larutan pereaksi AgNO3 akan terbentuk endapan putih.

dari hasil reaksi no. 1 pindahkan sebagian dalam dua tabung


reaksi lain, masing- masing tambahkan dengan asam nitrat dan amonia
encer. Endapan AgCl tidak akan larut dalam asam nitrat tetapi larut
dalam ammonia encer.

ambil sejumlah larutan sampel tambahkan asam nitrat, KMnO4, dan


kloroform, kemudian dikocok, reaksi yang terjadi akan menghasilkan
gas klor yang tidak memberikan warna pada lapisan kloroform.

• Reaksi Pada Cl-


NaCl + AgNO3 →AgCl ↓ (Putih) +NaNO3
AgCl + HNO3→ Tidak Larut.
AgCl + 2NH4OH(e) → [Ag(NH3)2]Cl + 2H2O

Redoxs:
NaCl + KMnO4 + HNO3(p) + CHCL3Dikocok → Bening
2KMnO4 + 6HNO3→ 2KNO3 +2Mn(NO3)2 + 3H2O + 5On
2NaCl + 2HNO3+ On → 2NaNO3 + H2O + Cl2 (gas)
Cl2 + CHCl3 → Larutan CHCl3 bening tidak berwarna
• Identifikasi Br-
ambil sejumlah larutan sampel anion Br-tambahkan dengan larutan
pereaksi AgNO3 akan terbentuk endapan kuning muda AgBr.

dari hasil reaksi no. 1 pindahkan sebagian dalam dua tabung reaksi lain,
masing- masing tambahkan dengan larutan NH4OH encer dan NH4OH
pekat. Endapan AgBr tidak akan larut dalam NH4OH encer tetapi larut
dalam NH4OH pekat

ambil sejumlah larutan sampel tambahkan asam nitrat, KMnO4, dan


kloroform, kemudian dikocok, reaksi yang terjadi akan menghasilkan gas
brom yang memberikan warna kuning-merah jingga pada lapisan
kloroform.

• Reaksi Pada Br-


1. KBr+AgNO3→ AgBr↓(kuning muda)+KNO3
AgBr+HNO3→ Tidak Larut.
AgBr+NH4OH(e) → Tidak Larut.
AgBr+2NH4OH(p) → [Ag(NH3)2]Br +2H2O

2. 2KMnO4+6HNO3 → 2KNO3+2Mn(NO3)2+3H2O+5On
2KBr + 2HNO3+On → 2KNO3 + H2O + Br2(gas)
Br2+CHCl3 → Lapisan CHCl3 berwarna kuning/coklat
• Identifikasi I-
ambil sejumlah larutan sampel anion I- tambahkan dengan larutan pereaksi
AgNO3 akan terbentuk endapan kuning kehijauan dari Ag

dari hasil reaksi no. 1 pindahkan sebagian dalam dua tabung reaksi lain,
dan masing-masing tambahkan dengan larutan HNO3dan NH4OH encer
atau pekat, endapan AgI tidak akan larut dalam HNO3 maupun NH4OH.

ambil sejumlah larutan sampel tambahkan asam nitrat, KMnO4, dan


kloroform, kemudian dikocok, reaksi yang terjadi akan menghasilkan gas
I2yang memberikan warna merah muda – ungu (violet).

• Reaksi Pada I-
1. KI+AgNO3→ AgI↓(kuning kehijauan)+KNO3
AgI+HNO3→ Tidak Larut
AgI+NH4OH(e/p) → Tidak Larut

2. 2KMnO4+6HNO3 → 2KNO3+2Mn(NO3)2+3H2O+5On
2KI + 2HNO3+On → 2KNO3+H2O+I2(Violet)
I2+CHCl3 → Lapisan CHCl3berwarnaViolet
• Identifikasi CNS-

ambil sejumlah sampel anion CNS- tambahkan dengan larutan FeCl3,


akan terbentuk larutan berwarna merah darah

ambil sejumlah larutan sampel sampel anion CNS- tambahkan dengan


larutan AgNO3, akan terbentuk endapan putih. Hasil reaksi tersebut
kemudian dibagi dalam 2 tabung reaksi lain, masing-masing
ditambahkan dengan asam nitrat dan NH4OH, reaksi dengan asam nitrat
endapan putih dari AgCNS tidak akan larut, sedangkan reaksi dengan
NH4OH akan melarutkan endapan.

ambil sejumlah sampel anion CNS-tambahkan dengan larutan CuSO4,


akan terbentuk endapan hijau yang akan berubah menjadi hitam
• Reaksi Pada CNS-
1. KCNS + FeCl3 → Fe(CNS)Cl2 (Larutan. Merah Darah)

2. KCNS + AgNO3 → AgCNS ↓ (PuKh) + KNO3


AgCNS + HNO3 → Tidak Larut.
AgCNS + 2NH4OH→ [Ag(NH3)2]CNS + 2H2O

3. KCNS + CuSO4→ Cu(CNS)2 ↓ (hijau hitam) + K2SO4


• Identifikasi Tiosulfat (S2O32-)

ambil larutan sampel tiosulfat, tambahkan dengan AgNO3, akan


terbentuk endapan putih yang segera berubah menjadi kehitaman

Ambil sampel tiosulfat tambahkan dengan iodium, warna iodium akan


hilang

ambil larutan sampel tiosulfat tambahkan Barium klorida encer, akan


terbentuk endapan putih (Barium tiosulfat). Hasil reaksi dengan barium
klorida diambil sebagian tambahkan dengan HCl encer,endapan putih
Barium tiosulfat akan larut

Larutan sampel tiosulfat ditambahkan larutan asam klorida, maka larutan


akan berubah menjadi keruh kekuningan

• Reaksi Pada S2O32-


1. Na2S2O3 + 2AgNO3 → Ag2S2O3 ↓ (PuKh Abu –Abu) +2NaNO3
Ag2S2O3+H2O→ Ag2S↓(HitamAbu–Abu)+H2SO4

2. 2Na2S2O3+I2→ 2NaI+Na2S4O6(Iod hilang).

3. Na2S2O3 + BaCl2 BaS2O3↓.

4. Na2S2O3 + 2HCl→ 2NaCl + H2SO3 +S


↓ H2SO3 → H2O + SO2
Na2S2O3 + 2 HCl → 2 NaCl + H2O + SO2
VI. Hasil Pengamatan
• Analisa Kation

NO. Kation Prosedur Hasil


1. Pb2+ 1. Pb2+ + KI Endapan emas
2. Pb2+ + NaOH Endapan putih
3. Pb2+ + H2SO4 Endapan putih
2. Hg2+ 1. Hg2+ + KI Endapan merah
2. Hg2+ + NH3 Endapan putih
3. Cu2+ 1. Cu2+ + NH3 Larutan biru
dengan sedikit
endapan
Cu2+ + NH3 berlebih Larutan soluble,
dan menjadi biru
yang lebih gelap
2. Cu2+ + NaOH + Endapan biru
dipanaskan Warna biru lebih
gelap
3. Cu2+ + KI Endapan coklat
4. Cd2+ 1. CdI2+ + NH3 Endapan putih
2. CdI2+ + NaOH Endapan putih
• Analisa Anion

No. Anion Prosedur Hasil


1. Cl- 1. Cl- + AgNO3 Endapan putih
2. Cl- + HNO3 encer Endapan tidak larut
3. Cl- + NH3 6M Endapan larut
2. Br- Br- + H2SO4 pekat + Larutan coklat uap
dipanaskan berwarna coklat
3. I 1. KI + H2SO4 pekat Larutan kuning
kecoklatan
2. KI + AgNO3 Endapan kuning
3. KI + HNO3 encer Endapan tidak larut
4. KI + Na2S2O3 Endapan terdispersi
5. KI + NH3 encer Endapan terdispersi
4. S2- Na2S + AgNO3 + Endapan hitam kecoklatan
dipanaskan endapan larut
5. CH3COOH-- CH3CONa + FeCl Endapan coklat
6. CO32- Na2CO3 + BaCl2 + HCl Endapan putih endapan
0,1N larut
7. S2O32- Na2SO2 + AgNO3 Endapan hitam
8. SO42- 1. Na2SO4 + BaCl2 Endapan putih
2. Na2SO4 + Endapan putih
PbCH3COO
VII. Pembahasan
A. Analisa Kation
Kation merupakan ion yang memiliki muatan positif. Ion ini terjadi akibat
atom netral yang melepaskan elektron pada kulit terluarnya atau kulit valensi.
Kondisi ini akan menyebabkan jumlah proton jauh lebih banyak daripada jumlah
elektron sehingga akan memiliki muatan positif.
Pada percobaan kali ini dilakukan beberapa perlakuan dengan menggunakan
beberapa sampel kation, yaitu :
• Pb2+
a. Pb2+ + KI
3 tetes larutan Pb2+ direaksikan dengan larutan Kalium Iodida sebanyak 3 tts,
lalu dipanaskan di atas bunsen hingga larutan mendidih. Kemudian pindahkan
kedalam beaker glass yang sudah berisi air es dan diamkan beberapa saat sambil
diamati perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi yaitu endapan berwarna
emas.
b. Pb2+ + NaOH
3 tetes larutan Pb2+ direaksikan dengan NaOH sebanyak 3 tetes, kemudian
tabung reaksi di gojog supaya dapat dilihat perubahannya. Hasil dari perlakuan
tersebut adalah terbentuknya endapan berwarna putih.
c. Pb2+ + H2SO4
3 tetes larutan Pb2+ direaksikan dengan 3 tetes asam sulfat,kemudian di gojog
dan amati perubahannya. Hasilnya akan terbentuk endapan berwarna putih.

• Hg2+
a. Hg2+ + KI
3 tetes larutan Hg2+ direaksikan dengan 3 tetes larutan Kalium Iodida. Hasil
yang diperoleh adalah endapan berwarna merah.
b. Hg2+ + NH3
3 tetes larutan Hg2+ direaksikan dengan larutan amonia (NH3), kemudian
gojog tabung reaksi. Hasil yang diperoleh adalah endapan berwarna putih.
• Cu2+
a. Cu2+ + NH3
3 tetes larutan Cu2+ direaksikan dengan 3 tetes larutan NH3, kemudian gojog
tabung reaksi maka akan terjadi perubahan warna yaitu biru dan terdapat sedikit
endapan.
b. Cu2+ + NaOH
Larutan Cu2+ ditambahkan dengan natrium hidroksida, masukkan kedalam air
es. Hasilnya yaitu endapan berwarna biru. Kemudian panaskan larutan tersebut
hingga mendidih, maka akan terjadi perubahan warna biru yang lebih gelap.
c. Cu2+ + KI
Larutan Cu2+ direaksikan dengan 3 tetes larutan KI, kemudian tabung reaksi
di gojog. Hasilnya yaitu endapan berwarna coklat.

• Cd2+
a. Cd2+ + NH3
Larutan Cd2+ direaksikan dengan larutan NH3 tetes demi tetes. Hasilnya yaitu
endapan berwarna putih.
b. Cd2+ + NaOH
Larutan Cd2+ direaksikan dengan larutan NaOH maka akan menghasilkan
endapan berwarna putih.

B. Analisa Anion
Anion adalah ion bermuatan negatif karena menerima atau mengambil satu
atau lebih elektron untuk mendapatkan stabilitas. Anion terjadi apabila atom
unsur menangkap satu atau lebih elektron.
Contoh anion :
F-, I-, S2-, N3-, dan SO2-
VIII. Kesimpulan

Kation dan Anion yaitu senyawa yang tersusun oleh gabungan ion positif

dengan ion negatif. Atom yang bermuatan positif disebut ion positif atau kation,

sedangkan atom yang bermuatan negatif disebut ion negatif atau anion.

Identifikasi dilakukan berdasarkan ada atau tidaknya endapan warna serta

terjadinya perubahan warna yang terjadi pada larutan, sehingga dapat

mengidentifikasi contoh kation dan anion yang terdapat dalam sampel dengan

tepat dan dapat menunjukkan reaksi yang spesifik untuk setiap kation dan anion

yang terdapat dalam sampel.


DAFTAR PUSTAKA

Ag_MSDS_E_Silver_5.0.pdf

MODUL PRAKTIKUM KIMIA DASAR SEMESTER 1

MSDS_Ammonium_acetate.pdf

MSDS_Amonia_sowhn_INDO.pdf

MSDS_Lead_nitrate_INDO.pdf

MSDS_potasium_chromate_(INDO).pdf

MSDS_Silver_nitrate_0,01 N (INDO)_pdf

MSDS_Sodium_thiosulphate_pentahydrate_(INDO).pdf

https://www.eichrom.com/wp_content/uploads/2018/03/AG_Anion_Resin.pdf

https://www.slideshare.net/mobile/wd_amaliah/laporan-praktikum-uji-anion-dan-
kation

https://youtube.be/PCHzVgE5H-g
LAMPIRAN

Identifikasi Pb2+ + KI

Pencampuran Larutan

Anda mungkin juga menyukai