Anda di halaman 1dari 26

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.

Kep

KONTRASEPSI

By :
Ns. Eva Yunitasari, M.Kep
Definisi

 Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan


secara sengaja selama hubungan seksual.
 Alat kontrasepsi adalah alat yang
digunakan unruk mengurangi risiko hamil
atau mendapatkan anak.

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


 Keluarga berencana adalah keputusan yang dibuat
secara sadar mengenai kapan akan mengandung
atau menghindari kehamilan selama masa
reproduktif.

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


Cara kontrasepsi

Tindakan yang diambil individu atau


pasangan untuk mencegah kehamilan.

Berbagai alasan:
 Menunda kehamilan

 Menjarangkan kehamilan

 Membatasi kehamilan

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


Pasangan wajib

 Ibu dengan penyakit kronis


 Usia < 20 tahun atau > 35 tahun dengan 3

orang anak
 Grand multipara

 Ibu dengan riwayat penyulit kehamilan dan

persalinan
 Keluarga dengan sosek rendah

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


Macam metode kontrasepsi

 Natural  “Fertility awareness”(Kalender;


Lendir serviks)
 Situasional (C.I)
 Barrier (Condom; Diafragma; Cap serviks;
Vaginal sponge)
 IUD
 Hormonal (Oral; Implant; Injeksi)
 Sterilisasi (vasektomy; Ligasi tuba)
kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep
Pola Dasar Penggunaan Kontrasepsi

 Masa Menunda (< 20 tahun)


 Reversibilitas & efektifitas sgt tinggi
 AKDR, pil mini, cara sederhana
 Masa Menjarangkan (20-30 tahun)
 Reversibilitas & efektifitas cukup tinggi
 AKDR, suntik, norplan, cara sederhana
 Masa Mengakhiri (> 30 tahun)
 Reversibilitas rendah & efektifitas sgt tinggi
 Tidak menambah kelainan/penyakit klien
 Kontap, norplan, AKDR
kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep
1. Fertility Awareness
 Didasarkan pada perubahan
yg terjadi sepanjang siklus
menstruasi
 Pengetahuan ttg masa subur

vs tdk subur
 Kooperatif pasangan

 Bebas, aman, tidak ada efek

samping, dapat diterima


oleh agama & kepercayaan
lainnya kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep
Lanjuutaaann,,,

 Butuh konseling khusus


 Tidak utk wanita dgn

siklus haid tdk teratur,


menyusui
 Sistem kalender: tidak

coitus pada hari ovulasi

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


Metode kalender
 Pada metode ini pasien dapat menentukan masa subur setelah dengan
akurat mencatat durasi siklus menstruasi selama 6 bulan
 Jika siklus terpendek 24 hari dan terpanjang 30 hari, dapat digunakan

rumus
Siklus terpendek : 24 - 18 = hari ke 6
Siklus terpanjang : 30 - 11= hari ke 19
Jadi untuk mencegah kehamilan pasangan tidak boleh berhubungan
seksual dari hari ke 6 sampai ke 19
 Jika siklus wanita sangat teratur yaitu 28 hari,

Siklus terpendek : 28 – 18 = hari ke 10


Siklus terpanjang : 28 – 11 = hari ke 17
jadi pasangan tdk boleh berhubungan seksual dari hri ke 10 sampai 17
karena ovulasi terjadi kontrasepsi
pada hari _ Ns.ke
Eva14, ditambah
Yunitasari, M.Kep dan dikurangi dua hari.
 mengenal lendir serviks

 Lendir saat ovulasi: lebih jernih, lebih elastis,


lengket, basah, licin & lebih permeable thd
sperma
 Lendir pasca menstruasi : sedikit

 Lendir praovulasi : keruh, kuning/putih, lengket

 Lendir pascaovulasi dlm masa subur : kental,

keruh, lengket
 Lendir pascaovulasi dluar masa subur : sedikit

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


2. Coitus interruptus

 Tidak menumpahkan sperma ke dalam


vagina wanita
 Butuh kontrol yang ketat dari pasangan
 Perlu kombinasi dengan metode lainnya
untuk meningkatkan efektifitas
metode ini
 Tidak memberikan perlindungan yang
adekuat terhadap infeksi menular
seksual ataupun hiv

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


3. Metode Barrier
A. Kondom
Kondom untuk pria merupakan suatu lapisan tipis
yang dapat dregangkan untuk menutupi penis
sebelum melakukan kontak genital.
Kontraindikasi :
 Alergi terhadap lateks/silikon
 Ketidakmampuan mempertahankan ereksi
Keuntungan :
 Murah, mudah di dapat & dipakai sendiri, dpt
mencegah penularan pms, aman, tidak ada efek
samping
kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep
B. Diafragma, cup serviks
adalah alat dari bahan lateks/silikon berbentuk
kubah dangkal dengan pinggiran fleksibel
yang dipakai untuk menutupi serviks.
Alat ini dipakai bersamaan bersama gel atau
krim spermisida (krim yg dapat membunuh
sel sperma) sebagai metode tambahan untuk
mencegah kehamilan

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


4. IUD (intrauterine
device)
 IUD atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
merupakan suatu alat berukuran kecil berbentuk huruf T,
yang dimasukkan kedalam serviks.
 Benefits (efektifitas ; ekonomis; tdk mengganggu
aktivitas seksual; reversibilitas ; tidak dipengaruhi oleh
faktor manusia)
 Waktu pemasangan : hari ke 2-3 stlh abortus or nifas
Efek samping IUD
 Bleeding  saat menstruasi,
dysmenorrhea, & spotting intermitten
 Anemia

 Dpt menyebabkan keputihan

 Infeksi panggul

 Ektopik pregnancy

 Perforasi saat pemasangan

 Nyeri : haid, coitus, stlh pemasangan

 Spontaneously expel within the first

year
 Translokasi
kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep
Kontraindikasi IUD
 Individu yang berisiko mengalami
STD/PMS
 Infeksi panggul (aktif or kronik)

 Endometriosis or abortus septik

 Kehamilan

 Ca. serviks, riw. Perdarahan abnormal

 Uterus kecil (< 5 cm)

 Gangguan respons individu thd

infeksi
 Alergi logam
kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep
5. Kontrasepsi Hormonal

Cara kerja:
 Supresi ovulasi  to block hormon FSH dan

LH
 Menebalkan lendir serviks  menyulitkan

penetrasi sperma
 Penipisan endometrium

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


Jenis kontrasepsi
hormonal

 Oral pill : only progesteron &


kombinasi prog & estrogen
 Injeksi : Depo provera &

Progesteron
 Norplant/susuk : Progesteron

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


Efek Samping Akibat
Suplementasi Hormonal

Efek Supp.Estrogen :
 Gangguan metabolisme lipid

 Payudara tegang; bengkak;  ukurannya

 Perubahan metabolisme karbohidrat

 Chloasma; headache;  BB

 Hipertensi

 Leukorrhea; erosi serviks

 Nause; irritabitity

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


Efek Supp. Progesteron
 Jerawat; Kulit berminyak
 Payudara tegang & peningkatan ukuran

 Menurunkan libido seks

 Depresi

 Kelelahan

 Peningkatan nafsu makan & BB

 Oligomenorrhea (siklus haid memanjang/

>35hari) & amenorrhea


 Pruritus

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


6. Sterilisasi/ kontrasepsi mantap
 Merupakan suatu prosedur operasi yang bertujuan
untuk membuat seseorang infertil.
1. Sterilisasi wanita (ligase tuba bilateral) biasanya
dilakukan segera setelah kelahiran.
2. Sterilisasi pria/vasektomi adalah prosedur
menutup atau mengikat/memotong masing2 vas
deferens sehingga sperma tidak bisa berjalan dari
testis ke penis.

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


Ex tubektomi

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


Ex vasektomi

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan dalam
Memilih Metode Kontrasepsi

 Efektifitas u/ mencegah kehamilan (aman;


sedikit efek samping; punya efek
menguntungkan lainnya)
 Usia
 Kontraindikasi
 Agama; Moral; Budaya
 Gaya hidup; perilaku & motivasi personal
 Dukungan dari pasangan & keinginan untuk
kooperatif

kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep


Thanks for
attention kontrasepsi _ Ns. Eva Yunitasari, M.Kep

Anda mungkin juga menyukai