PEMBAHASAN
4.1.1 DEFINISI
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada
bahwa hipertensi adalah meningkatnya tekanan sistolik sedikitnya 140 mmHg dan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Dan pada populasi
lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
a. Hipertensi ringan
b. Hipertensi sedang
c. Hipertensi berat
4.1.3 Etiologi
a. Faktor keturunan
d. Kebiasaan hidup
e. Kegemukan
f. Stress
g. Merokok
32
4.1.5 Pemeriksaan
a. Pemeriksaan umum
b. Pemeriksaan laboratorium
4.1.6 Patofisiologi
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini,
adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, ( Brunner & Suddarth, 2002 )
33
Sumber :
www.google.co.id/search?q=patofisiologi+hipertensi&biw=1388&bih=701&j
34
4.1.7 Komplikasi
a. Stroke
b. Gagal ginjal
d. Kejang
semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan,
obat adalah suatu bahan atau campuran bahan untuk dipergunakan dalam
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada
manusia atau hewan termasuk untuk memperelok tubuh atau bagian tubuh
manusia.
Adalah cara pemberian obat tanpa melalui mulut (tanpa melalui saluran
Keuntungan:
muntah-muntah
Kerugian:
c. Tidak ekonomis.
terhadap obat yang akan disuntikan agar menghindari dari efek alergi obat
b. Injeksi intravena
waktu cepat sehingga obat langsung masuk kedalam sistem sirkulasi darah.
area bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak bawah dermis.
Karena jaringan subcutan tidak dialiri darah ebanyak darah yang yang
mengaliri otot, absorpsi dijaringan subcutan sedikit kebih lambat dari pada
Pada injeksi subcutan ini injeksikan jarum dengan cepat dan mantap pada
36
c. Intramuscular (IM)
Keuntungan:
Pemberian obat secara lokal pada kulit atau pada membrane pada area
Keuntungan:
Memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat di bandingkan secara oral.
E. Intra vagina
Keuntungan :
Keuntungan :
dengan program pengobatan dari dokter.Pemberian obat per oral merupakan cara
yang paling banyak dipakai karena ini merupakan cara yang paling mudah, murah,
aman, dan nyaman bagi pasien. Berbagai bentuk obat dapat di berikan secara oral
baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau puyer. Untuk membantu absorbsi ,
maka pemberian obat per oral dapat di sertai dengan pemberian setengah gelas air
a. Keuntungan
bagi klien, Ekonomis, Dapat menimbulkan efek local atau sistemik, dan Jarang
b. Kelemahan
Kelemahan dari pemberian obat per oral adalah pada aksinya yang lambat
sehingga cara ini tidak dapat di pakai pada keadaan gawat. Obat yang di berikan
absorbsi dan efek puncaknya di capai setelah 1 sampai dengan 1 ½ jam. Rasa dan
bau obat yang tida enak sering mengganggu pasien. Cara per oral tidak dapat di
menyebabkan muntah (mislanya garam besi dan Salisilat). Untuk mencegah hal
ini, obat di persiapkan dalam bentuk kapsul yang diharapkan tetap utuh dalam
suasana asam di lambung, tetapi menjadi hancur pada suasana netral atau basa di
usus. Dalam memberikan obat jenis ini, bungkus kapsul tidak boleh di buka, obat
tidak boleh dikunyah dan pasien di beritahu untuk tidak minum antasaid atau susu
bentuk sirup, maka pemberian harus di lakukan dengan cara yang paling nyaman
khususnya untuk obat yang pahit atau rasanya tidak enak. Pasien dapat di beri
minuman dingin (es) sebelum minum sirup tersebut. Sesudah minum sirup pasien
2. Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat
jaringan
Indikasi
e. Kontraindikasi
1. Persiapan alat
7. Sedotan
8. Sendok
9. Pipet
2. Prosedur kerja
2. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan, mual,
3. Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat,
4. Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan ambil
6. Catat obat yang telah diberikan meliputi nama dan dosis obat, setiap
keluhan, dan tanda tangan pelaksana. Jika obat tidak dapat masuk atau
7. Kembalikan peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar, buang alat-
4.3 PENGKAJIAN
DATA DEMOGRAFI
a. Biodata
Nama : Ny.R
Umum : 59 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku : Lampung
b. Penanggung jawab
Nama : Tn.H
Usia : 60 tahun
Pekerjaan : Tani
Hubungan :suami
Nyeri kepala
Pada saat pengkajian , pasien datang ke RSI METRO pada tanggal 8 maret
2017, Hari Rabu, jam 00.15 pasien mengeluhkan kepala pusing,sakit, lemas
dan mual.
GENOGRAM
Ny.R
; LAKI-LAKI
: PEREMPUAN
: MENINGGAL DUNIA
X
NY.R : PASIEN
: PENUNJUK
Suhu :37,1 oc
44
HASIL NORMAL
Hemoglobin:13.0 gr % 11.8-16.5
Hemotokrit:42.2 % 40.95-54
MCV:81.1 FL 80-92
MCH:26.0 PG 27-31
RDW:14.2 % 12.9-15.25
MPF:8.7 FL 7.28-9.03
tekanan darah dan terapi obat lain nya teryata terdapat beberapa perubahan pada
pasien dari tindakan tersebut seperti kepala pusing sedikit berkurang, rasa lemas
dan mual berkurang, keadaan terus membaik, pasien terlihat lebih tenang, hal
tersebut menandakan bahwa tindakan yang penulis lakukan memiliki hasil baik