Anda di halaman 1dari 18

NAMA : ALVINA PUTRI PRATAMA

NIM : 1804277041

KELAS : 2B FARMASI

SOAL : RESEP 1
I. RESEP ASLI

Resep
dr. Agustina
SIP : 282/Dum/II/Dinkes-Cms/2012
Jl. Terusan Yos Sudarso No 18. Ciamis
Ciamis, 11 Januari 2019
R/ Aminophylline 200 Mg
Ctm 3 Mg
Belladone Extract 10 Mg
Lactosum q.s
m.f.pulv no x
s.b.d.d pulv I
d.i.d
Pro : An. Sabrina (10 Th)
Alamat : Cibangkong
II. RESEP STANDAR
-
III. SKRINING RESEP

NO Kelengkapan resep Ada Tidak ada


1 Nama dokter √
2 Alamat dokter √
3 SIP dokter √
4 No r/ √
5 Tanggal r/ √
6 Tanda recipe r/ √
7 Nama obat √
8 Jumlah obat √
9 Nama pasien √
10 Alamat pasien √
11 Umur pasien √
12 Bb pasien √
13 Paraf dokter √
14 Inkompatibilitas √
15 Kesesuaian bentuk sediaan √
16 Kerasionalan √
17 Interaksi obat – obat √
IV. PERMASALAHAN
1. Dalam resep ini terjadi inkompatibilitas lactose dengan amynophyllin
2. Dalam perhitungan dosis lazim Amynophyllin, Ctm, Belladone Extract terjadi over
dosis
3. Dalam penimbangan bobot Ctm dan Belladone extract kurang dari 50 mg
V. CARA MENGATASI PERMASALAHAN
1. Upaya yang dilakukan agar resep racikan tersebut tidak mengalami inkompatibilitas
adalah dengan cara Amynophyllin digerus dan dibungkus secara terpisah
2. Upaya untuk mengatasi over dosis dilakukan penurunan dosis sebanyak 80%
3. Untuk menangani kurangnya bobot dalam penimbangan dilakukan pengenceran

VI. TINJAUAN FARMAKOLOGI
1. Aminophylline
Golongan obat : obat keras
Indikasi : Mengobati berbagai gangguan pernapasan, seperti asma,
bronkitis, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronis
Kontraindikasi :
Potensi efek samping : gelisah, sakit kepala, gangguan tidur, jumlah urin
meningkat, diare, berdebar-debar

2. Ctm

Golongan obat : obat bebas terbatas

Indikasi : rhinitis alergi atau urtikaria (antihistamin)

Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap chlorpeniramin maleat

Potensi efek samping : rasa mengantuk

3. Belladone ekstrak

Golongan obat : obat keras

Indikasi : Gangguan spastik (kejang) pada saluran pencernaan,


saluran kemih dan kelamin, saluran empedu

Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap ekstrak belladon

Potensi efek samping : Reaksi alergi seperti bengkak pada wajah, lidah atau bibir,
sulit bernafas, tenggorokan terasa tercekik dan gatal-gatal dengan bintik-bintik merah
dan bengkak. Datak jantung tak beraturan dan cepat. Ruam pada muka atau muka
kemerah-merahan. Nyeri pada mata
VII. PEMERIAN BAHAN SESUAI MONOGRAFI
1. Aminophylline (FI ed v hal 104)

 Nama Lain : aminofilina


 Rumus Molekul : C16H24N10O4
 Berat Molekul : 420,43
 Ph : 8,6 – 9,0
 Pemerian : Butir atau serbuk; putih atau agak kekuningan; bau
amonia lemah, rasa pahit. Jika dibiarkan di udara terbuka, perlahan-lahan
kehilangan etilendiamin dan menyerap karbon dioksida dengan melepaskan
teofilin. Larutan bersifat basa terhadap kertaslakmus.
 Kelarutan : Tidak larut dalam etanol dan dalam eter. Larutan
1g dalam 25 ml air menghasilkan larutan jernih; larutan 1 g dalam 5 ml air
menghablur jika didiamkan dan larut kembali jika ditambah sedikit
etilendiamin
 Inkompatibilitas :Aminofilin inkompatibilitas dengan laktosa
 Wadah Dan Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari
cahaya
 Kegunaan : bronkodilator, antispasmolitikum
2. Ctm (Farmakope Indonesia edisi IV halaman 210)

 Rumus molekul : C16H19ClN2.C4H4O4


 Berat Molekul : 390,87
 Pemerian : serbuk Hablur putih, tidak berbau. Larutan
mempunyai ph antara 4 dan 5.
 Kelarutan : Mudah larut dalam air, larut dalam etanol dan
kloroform; sukar larut dalam eter dan dalam benzena..
 Titik Lebur : Antara 130° dan 135°
 Stabilitas : Mengalami peruraian pada suasana asam.
 Inkompatibilitas : dengan senyawa pengoksidasi
 Khasiat : Antihistamin, sedative  
 Penyimpanan : Wadah tertutup rapat tidak tembus cahaya.

3. Belladone Extract
 Nama resmi : Belladonnae Extractum
 Sinonim  : Ekstrak Beladon
 Rumus Molekul  : C12H23NO3
 Pemerian : Massa kental; cokelat tua     
 Inkompatibilitas : inkompatibilitas ekstrak belladon dengan bolus alba
 Penyimpanan  : Dalam wadah tertutup rapat
 Khasiat  : Parasimpatolitikum

4. Lactosum

 Sinonim : Saccharum lactis


 Rumus Molekul  :  C12H22O11.H2O
 Berat Molekul   : 36,30
 Pemerian   : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis
 Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian
air mendidih; Sukar larut dalam etanol (95%)P; praktis tidak larut dalam
kloroform P dan dalam eter P.
 Stabilitas : Pada kondisi lembab (RH>80%) dapat terjadi
pertumbuhan kapang. Selama disimpan, laktosa dapat berubah warna menjadi
kecoklatan. Reaksi ini dipercepat oleh panas dan kondisi lembab. Harus
disimpan dalam wadah tertutup baik pada tempat sejuk dan kering

 Inkompatibilitas : Laktosa dapat berubah warna menjadi coklat jika bereaksi


dengan senyawa yang mengandung gugus amin primer (rekasi maillard). OTT
: asam amino, aminofilin, amfetamin, lisinopril.
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
 Khasiat  : Zat tambahan
VIII. PERHITUNGAN DOSIS
1. Aminophylline
DM : 1 x = 500 mg
1 h = 1,5 g
Dosis pakai 1 x = 200 mg
1 h = 200 mg x 2 = 400 mg
10
DM pasien = ׿ )
20
= 250 mg / 750 mg
200 mg
% DM 1 x = ×100 %=80 %
250 mg
400 mg
% DM 1 h = ×100 %=53,3 %
750 mg
DL : 1 x = 100 – 200 mg
1 h = 300 – 600 mg
Dosis pakai 1x = 200 mg
1 h = 200 mg x 2 = 400 mg
10
DL pasien 1x = ×(100−200 mg) = 50 – 100 mg
20
10
1h= × ( 300−600 mg )=¿ 150 – 300 mg
20
200 mg
% DL 1 x = × 100 %=¿ 400% - 200 %
(50−100 mg)
400 mg
% DL 1 h = × 100 %=266,6 %−133,3 %
(150−300 mg)
 dosis
80 %
×200 mg=40 mg
400
Dosis pakai 1x = 40 mg
Dosis pakai 1h= 40 mg x 2= 80 mg
10
Dosis lazim pasien 1x = ×(100−200 mg) = 50 – 100 mg
20
10
1h= × ( 300−600 mg )=¿ 150 – 300 mg
20
40 mg
% DL 1X = ×100 %=¿ 80 % - 40 %
(50 mg−100 mg)
80 mg
% DL 1H = × 100 %=¿ 53,3 – 26,6 % %
(150−300 mg)
2. Ctm
DM : 1x=
1 h = 40 mg
Dosis pakai 1 x = 3 mg
1 h = 3 mg x 2 = 6 mg
10
DM pasien = ׿ )
20
=  / 20 mg
6 mg
% DM 1 h = ×100 %=30 %
20 mg
DL : 1X = 2-4 mg
1 h = 6-15 mg
Dosis pakai 1 x = 3 mg
1h = 3 mg x 2 = 6 mg
10
DL pasien 1 x= × ( 2−4 mg )=1−2 mg
20
10
1 h= × ( 6−15 mg )=3−7,5 mg
20
3 mg
% DL 1x= ×100 %=300−150 %
(1−2mg)
6 mg
% DL 1h= × 100=200−80 %
(3−7,5 mg)
dosis
80 %
×3=¿0,8
300
Dosis pakai 1 x = 0,8 mg
1h = 0,8 mg x 2 = 1,6 mg
10
DL pasien 1 x= × ( 2−4 mg )=1−2 mg
20
10
1 h= × ( 6−15 mg )=3−7,5 mg
20
0,8 mg
% DL 1x= ×100 %=80 %−40 %
(1−2mg)
1,6 mg
% DL 1h= × 100=53,3 %−21,3 %
(3−7,5 mg)
3. Belladone Extract (farmakope ed 3)
DM 1x = 20 mg
1 h = 80 mg

Dosis pakai 1 x = 10 mg

1 h = 10 mg x 2 = 20 mg
10
DM pasien = ׿ 80 mg ) = 10 mg / 40 mg
20
10 mg
% DM 1x = ×100 %=¿ 100 %
10 mg
20
% DM 1 h = × 100 %=¿ 50 %
40
DL 1X= 10 mg – 20 mg
1H= 30 mg – 60 mg
Dosis pakai 1 x = 10 mg
1 h = 10 mg x 2 = 20 mg
10
DL pasien = × ( 10 mg – 20 mg/30 mg – 60 mg )=5−10 mg/15−30 mg
20
10 mg
% DL 1x= ×100 %=200−100 %
( 5−10 mg )
20 mg
% DL 1h= ×100 %=133,3 %−66,7 %
( 15−30 mg )
 dosis
80 %
×10=4
200
Dosis pakai 1 x = 4 mg
1 h = 4 mg x 2 = 8 mg
10
DL pasien = × ( 10 mg – 20 mg/30 mg – 60 mg )=5−10 mg/15−30 mg
20
4 mg
% DL 1x= ×100 %=80−40 %
( 5−10 mg )
8 mg
% DL 1h= ×100 %=5,3 %−26,6 %
( 15−30 mg )

4.
IX. SKEMA CARA KERJA

Siapkan alat dan bahan

Setarakan timbangan

Timbang semua bahan

Lapisi pori – pori mortir dengan laktosa qs

Lakukan pengenceran ekstrak belladon dengan cara masukan Belladone


Extract 50 mg kedalam mortir panas, tetesi etanol 70% qs gerus ad
homogen. Keringkan dengan tambahkan Sl + Carmin 450 mg, gerus ad
homogen. Dari campuran diambil sebanyak 200 mg  sisihkan (c1). Sisa
pengenceran bungkus terpisah

Lakukan pengenceran Ctm dengan cara masukan Ctm 50 mg, gerus ad


halus. Tambahkan Sl + Carmin 950 mg, gerus ad homogen. Dari campuran
diambil sebanyak 80 mg  sisihkan (c2). Sisa pengenceran bungkus
terpisah

Campurkan C1 kedalam C2 didalam mortir, gerus ad homogen

Masukan lactose q.s kedalam mortir, gerus ad homogen

Bagi campuran menjadi 5 bagian sama banyak dikertas perkamen

Bungkus, masukan kedalam plastik klip

Masukan Amynophyllin kedalam mortir, gerus ad halus. Bagi menjadi 5


bagian sama banyak di ketas perkamen

Bungkus, masukan kedalam plastik klip

Beri etiket putih


X. PENIMBANGAN
A. Perhitungan keperluan bahan
1. Aminophylline = 40 mg (dari penurunan dosis) x 5 = 200 mg
2. Ctm = 0,8 mg (dari penurunan dosis) x 5 = 4 mg
3. Belladone Extract = 4 mg (dari penurunan dosis) x 5 = 20 mg
4. Lactosum = qs
 Pengenceran Ctm 4 mg
Timbang Ctm =50 mg
Tambahkan Sl + Carmin =950 mg +¿
= 1000 mg
4 mg
Yang diambil sebanyak = ×1000 mg=80 mg
50 mg
Sisa pengenceran = 1000 mg – 80 mg = 920 mg
 Pengenceran Belladone Extract 20 mg
Timbang Belladone Extract =50 mg
Tambahkan Sl + Carmin =450 mg+¿
= 500 mg
20 mg
Yang diambil sebanyak = ×500 mg=200 mg
50 mg
Sisa penegnceran = 500 mg – 200 mg = 300 mg

B. Table penimbangan

No Nama bahan Penimbangan Paraf laboran


1 Aminophylline 200 mg
2 Ctm 80 mg (dari
pengenceran)
3 Belladon extract 200 mg (dari
pengenceran)
4 Lactosum qs
XI. PENANDAAN
A. Etiket

Apotek Pratama
Jl. Terusan Yos Sudarso No 18. Ciamis

APA : Alvina Putri Pratama, S.Farm.Apt


STRA : 122/SP/2007
SIA : 334/23/2004
No : - Ciamis, 12 Januari
2019

Nama : An. Sabrina (10 Th)


Alamat : Cibangkong

Sehari 2 X 1 Bungkus

B. Etiket lain / labeling


XII. COPY RESEP

Apotek Pratama
Jl. Terusan Yos Sudarso No 18. Ciamis

APA : Alvina Putri Pratama, S.Farm.Apt


STRA : 122/SP/2007
SIA : 334/23/2004
Copy resep
No resep :-
Dari dokter : dr. Gupta
Tanggal resep : 11 januari 2019
Nama pasien : an. Sabrina
Umur : 10 th

R/ aminophylline 200 mg
CTM 3 mg
Belladone extract 10 mg
Lactosum q.s
m.f.pulv no x
s.b.d.d pulv I
d.i.d
det
pcc
paraf dan nama
APA / APING
Cap apotek

Anda mungkin juga menyukai