ORIGINAL
QUALITY CONTROL FARMASI
No Dokumen 05/D/D10/012
Metode Pengujian Bahan Tambahan
No Revisi 06
Gula (Sukrosa)
Berlaku Efektif 02.10.17
C112H22O11 ; BM 342,30
Halaman 1 dari 5
LEMBAR PENGESAHAN
SEJARAH REVISI
1. TUJUAN
Prosedur Kerja Baku Metode Pengujian Bahan Tambahan Gula (Sukrosa) dibuat untuk menetapkan
kesesuaian dengan persyaratan identitas yang tertera dalam Farmakope atau kompendia resmi lainnya.
3. PENANGGUNG JAWAB
Kepala Departemen QC Farmasi
PROSEDUR KERJA BAKU
ORIGINAL
QUALITY CONTROL FARMASI
No Dokumen 05/D/D10/012
Metode Pengujian Bahan Tambahan
No Revisi 06
Gula (Sukrosa)
Berlaku Efektif 02.10.17
C112H22O11 ; BM 342,30
Halaman 2 dari 5
4. PROSEDUR
4.1. Organoleptis
Diuji secara visual :
Bentuk : hablur atau massa hablur atau berbentuk kubus
Warna : putih atau tidak berwarna
Bau : tidak berbau
Rasa : manis
4.2. Kelarutan
4.2.1. Sangat mudah larut dalam air : 1 gr sampel dilarutkan dalam 1 ml air terbentuk larutan jernih.
4.2.2. Lebih mudah larut dalam air mendidih : 1 gr sampel dalam dengan 10 ml air mendidih terbentuk
larutan jernih.
4.2.3. Sukar larut dalam etanol : 1 gr sampel dilarutkan dalam 1000 ml etanol, terbentuk larutan jernih.
4.3. Identifikasi.
4.3.1. Gula Rafinasi :
312,5 gr Gula + Asam sitrat 3,125 gr + Na Benzoat 1,25 gr + Na Siklamat 0,3125 gr + air panas
250 ml aduk hingga larut sempurna.
Ukur :
4.3.1.1. Viskositas :
4.3.1.1.1. Pasang spindle 1 pada alat Viskometer LVDVE 230.
4.3.1.1.2. Atur kecepatan berputar spindle pada 100 rpm.
4.3.1.1.3. Letakkan larutan yang akan diperiksa pada kondisi suhu 60ºC-70ºC
dibawah spindle (larutan dimasukkan dalam gelas ukur ± 250 ml).
4.3.1.1.4. Jalankan alat dengan menekan tombol “motor on” keatas.
4.3.1.1.5. Tunggu sampai angka viskositas terlihat pada display stabil, catat.
4.3.1.1.6. Syarat : 10 – 25 cp.
4.3.1.2. BJ :
4.3.1.2.1. Timbang piknometer 10 ml kosong dan tutupnya, catat bobotnya.
4.3.1.2.2. Masukkan larutan gula (suhu 20°C) ke dalam piknometer 10 ml tersebut
sampai penuh dan tutup, kemudian timbang bobotnya dan catat.
4.3.1.2.3. Hitung Bj gr/ml = bobot piknometer isi larutan gula – bobot piknometer
kosong / 10.
4.3.1.2.4. Syarat : 1,20 – 1,40 g/ml.
PROSEDUR KERJA BAKU
ORIGINAL
QUALITY CONTROL FARMASI
No Dokumen 05/D/D10/012
Metode Pengujian Bahan Tambahan
No Revisi 06
Gula (Sukrosa)
Berlaku Efektif 02.10.17
C112H22O11 ; BM 342,30
Halaman 3 dari 5
4.3.1.3. pH :
4.3.1.3.1. Nyalakan alat pH meter Crison dengan menekan tombol on/off “Φ”
EC measure.
4.3.1.3.2. Pilih chanel 2 untuk pH dengan menekan” ⊃ ”sampai muncul pH
measure.
4.3.1.3.3. Masukkan elektroda ke larutan gula yang akan diperiksa (suhu 20°C).
4.3.1.3.4. Tekan ”√ ” proses pengukuran berjalan ditandai dengan simbol pH
berkedip-kedip.
4.3.1.3.5. Proses pengukuran selesai bila simbol pH sudah tidak berkedip lagi.
4.3.1.3.6. Catat hasil pengukuran.
4.3.1.3.7. Syarat : 5,0 – 8,0.
4.3.1.4. Kadar Gula
4.3.1.4.1. Buka tutup refraktometer, teteskan 1 tetes larutan gula di atas kaca pada
alat refraktometer
4.3.1.4.2. Tutup refraktometer pelan-pelan, tidak boleh ada gelembung saat
memasang tutupnya
4.3.1.4.3. lihat kadar gula yang ditunjukkan alat, cata hasilnya.
4.3.1.4.4. Syarat : 50 % - 70 %.
4.3.1.5. Kejernihan (harus jernih tidak berwarna)
4.3.1.5.1. Masukkan larutan gula ke dalam beaker gelas 200 ml, amati secara visual
kejernihannya.
4.3.1.5.2. Larutan gula harus putiih jernih sampai kuning jernih dan tidak ada
partikel-partikelnya.
4.3.2. Gula Lokal :
500 gr Gula + air panas 250 ml aduk hingga larut sempurna ukur Viskositas, BJ, pH dan
kadar gula dengan cara seperti pada pengukuran gula impor.
Syarat viskositas : 20 – 40 cp spindle 1 ; 100 rpm
BJ : 1,30 – 1,40 g/ml
pH : 5,0 – 7,0
Kadar gula : 60 – 70 %
PROSEDUR KERJA BAKU
ORIGINAL
QUALITY CONTROL FARMASI
No Dokumen 05/D/D10/012
Metode Pengujian Bahan Tambahan
No Revisi 06
Gula (Sukrosa)
Berlaku Efektif 02.10.17
C112H22O11 ; BM 342,30
Halaman 4 dari 5
4.7. Kalsium
Pada 10 ml larutan (1 dalam 10) tambahkan 1 ml amonium oksalat LP larutan tetap jernih selama
minimal 1 menit.
Cara pembuatan amonium oksalat LP : Larutkan 3,5 gr amonium oksalat P dalam air hingga 100 ml.
4.8. Logam
Kandungan timbal tidak lebih dari 5 bpj.
5. DOKUMEN RUJUKAN
Farmakope Indonesia Edisi V tahun 2014, halaman 1120.