Anda di halaman 1dari 8

HIDROKARBON ( ALKANA,ALKENA DAN ALKUNA )

Tujuan Eksperimen
Test ini bertujuan untuk menentukan adanya ikatan tunggal, ikatan ganda dua dan ganda tiga
dalam suatu senyawa hidrokarbon.

Dasar teori
Senyawa hidrokarbon jenuh (alkana) tergolong senyawa parafin(sukar bereaksi)
sedangkan senyawa hidrokarbon tak jenuh (alkena dan alkuna) dapat bereaksi dengan beberapa
pereaksi seperti air Brom dan larutan KMnO4 1% (Test baeyer)

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang tersusun atas
dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-
atom hidrogen yang berikatan dengan rantai karbon tersebut. Pembakaran sempurna senyawa
hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran tidak
sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan
karbon monoksida (CO). Sumber utama senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara.
Adanya uap air dapat dideteksi dengan menggunakan kertas kobalt biru yang akan menjadi
berwarna merah muda dengan adanya air. Sedangkan adanya gas karbon dioksida dapat dideteksi
dengan menggunakan air barit (Ca(OH)2 atau Ba(OH)2) melalui reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) --> CaCO3 (s) + H2O (l)
Atom karbon memiliki empat elektron valensi. Keempat elektron valensi tersebut
dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan
atom-atom lain. Atom karbon dapat berikatan kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen
membentuk molekul metana (CH4). Selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon
dapat juga berikatan kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen tunggal maupun
rangkap dua dan tiga. Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain
memungkinkan terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai
panjang atau siklik). Hal inilah yang menjadi ciri khas atom karbon.
Klasifikasi hidrokarbon yang dikelompokkan oleh tatanama organik adalah:
Senyawa hidrokarbon alifatik, yaitu senyawa hidrokarbon yang membentuk rantai karbon
dengan ujung terbuka, baik berupa rantai lurus atau bercabang. Senyawa alifatik dibedakan
sebagai berikut
a. Senyawa hidrokarbon jenuh/tersaturasi adalah senyawa hidrokarbon yang berikatan
kovalen tunggal. Gas alam dan minyak bumi tergolong hidrokarbon alifatik. Contohnya,
senyawa alkana.

b. Senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang berikatan kovalen
rangkap dua atau rangkap tiga. Contohnya alkena dan alkuna.

c. Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa hidrokarbon dengan ujung rantai karbon
tertutup. Senyawa siklik dibedakan sebagai berikut.

d. Senyawa hidrokarbon alisiklik adalah senyawa golongan alifatik dengan ujung rantai
karbon tertutup. Contohnya sikloheksana dan sikloheksena.
e. Senyawa hidrokarbon aromatik adalah senyawa benzena dan turunannya. Contoh
hidrokarbon aromatik yaitu benzena, naftalena, toluena, dan sebagainya.
f. Sikloalkana adalah hidrokarbon yang mengandung satu atau lebih cincin karbon. Rumus
umum untuk hidrokarbon jenuh dengan 1 cincin adalah CnH2n.
g. Hidrokarbon aromatik, juga dikenal dengan arena, adalah hidrokarbon yang paling tidak
mempunyai satu cincin aromatik.
Beberapa sifat dari senyawa hidrokarbon sebagai berikut:
· Secara fisik, senyawa hidrokarbon bersifat nonpolar sehingga senyawa karbon tidak dapat
larut dalam pelarut polar.
leleh tinggi, sehingga beberapa dari mereka adalah padatan pada suhu kamar.

A. Pada praktikum yang kami lakukan

SAMPEL YANG DIGUNAKAN :


1. Minyak
2. Minyak jelantah
3. Toulena
4. Benzena
5. Heksana

PROSEDUR KERJA
a. praktikum yang dilakukan
Test Brom
1. 1 mL hidrokarbon ditambah dengan 1-2 tetes air Brom.
2. Kocok dan diamati setelah 2 - 3 menit, dicatat hasil pengamatan!
Test Baeyer
1. 1 mL hidrokarbon ditambahkan dengan hati-hati 3 mL larutan KMnO4
tetes demi tetes sambil dikocok dan amati hasilnya.
2. Jika warna ungu hilang, atau jika timbul endapan coklat dari mangan
dioksida, menunjukkan senyawa adalah tidak jenuh.
Tes Asam sulfat pekat
1. 1 mL hidrokarbon ditambah dengan hati-hati 1 mL H2SO4 pekat sambil
dikocok dan amati hasilnya.
2. Jika senyawa larut atau jika timbul warna atau temperatur berubah,
senyawa adalah tidak jenuh.
b. pada video
Tes Brom
1.Memasukkan sampel sebanyak 2 ml
2.Tambahkan larutan bromin
3.perhatikan reaksi yang terjadi
Tes Bayer
1.Memasukkan sampel sebanyak 2 ml
2.Tambahkan larutan KMnO4
3.Perhatikan reaksi yang terjadi
Hasil pengamatan praktikum
Sampel yang digunakan
Test yang
dilakuan Toluene Heksana Benzene Minyak Minyak
jelantah
Tes brom Toulena tidakHeksana Ketika ditambah Tidak Tidak
larut ditandai
larut dalam larutan bromin mengalami megalami
dengan larutan
larutan menjadi kuning prubahan perubahan
menjadi keruhbrom pekat
Tes bayer Terdapat 3 Warna Terbentuk 3 Terbentk 2 Terbentuk
lapisan larutan lapisan lapisan 2 lapisan
menjadi
gelap
Tes Tidak terjadi Terjadi Terjadi Terjadi Terjadi
asamsulfat perubahan reaksi,tabun reaksi,tabung reaksi,tabun reaksi,tabu
g reaksi reaksi menjadi g reaksi ng reaksi
menjadi panas menjadi menjadi
panas panas panas
Hasil pengamatan pada video

Sampel yang Tes yang dilakuakan


digunakan
Tes brom Tes bayer

Larutan bromin larut Terbentuk dua fasa,bagian


Heksena dalam heksena bawah berwarna coklat
gelap dan pada bagian atas
berwarna bening
Pembahasan pada praktikum
Hidrokarbon adalah senyawa organic yang tersusun dari atom dan hydrogen. Senyawa
hidrokarbon merupakan karbon yang paling sederhana secara umum hidrokarbon digolongkan
menjadi 3 yaitunhidrokarbon alifatik ( rantainya lurus dan bercabang ), alisiklik ( rantainya
tertutup ) dan hidrokarbon aromatic ( rantainya tertutup ). Pada percobaan kali ini kami
melakukan percobaan hidrokarbon dengan 3 tes, yaitu test brom, tes bayer dan asam sulfat.
Pada percobaan pertama dilakuakan test brom. Test brom bertujuan untuk menentukan
pengaruh cahaya dan mempercepat terjadinya reaksi senyawa hidrokarbon. Test brom
menggunakanBr2. Pada tempat yang gelapreaksi yang terjadi cenderung lambat, tetapi apabila di
letakkanditempat yang terang reaksi yang terjadi akan sangat cepat sehingga mengakibatkan
terbentuknya suatu molekul baru sebagaihasil terpisahnya partikel-partikel yang bertumbukan
Br2 dimasukkan dimasukkan kedalam sampel yang ada pada tabung reaksi ( minyak,minyak
jelantah,toulena,heksana dan benzene). Pada sampel heksana didapat bahwa heksana merupakan
senyawa jenuh ini ditandai dengan larutnya heksana dalam air. Pada senyawa toulena didapatkan
bahwa toulena tak jenuh karena pada awalnya warnanya bening pada saat ditambah Br2 warna
larutan menjadi keruh dan toulena tidak larut dalam air yang bersifat polar, dan juga toulena
termasuk dalam hidrokarbon aromatic. Pada senyawa benzene ketika ditambahkan Br2 warna
dari larutan yang semula kuning menjadi kuning pekat. Ini menunjukkan bahwa benzene
merupak senyawa tak jenuh dan benzene diolongkan dalam hidrokarbon aromatic. Sedangkan
pada minyak dan minyak jelantah juga termasuk senyawa tak jenuh karena ketika ditambahkan
Br2 tidak mengalami perubahan.

Tes bayer merupakan suatu uji untuk menentukan kereaktifan terhadap sampel yang
diberikan terhadap oksidator KMnO4 sebagai katalis atau untuk mempercepat terjadinya reaksi
kimia. Warna dari KMnO4 sendiri adalah ungu pekat. Uji Bayer dilakukan dengan
mencampurkan larutan KMnO4 terhadap suatu cairan sampel. Penambahan KMnO4 bertujuan
untuk mengetahui terjadinya reaksi oksidasi. KMnO4 merupakan zat pengoksidasi yang
kuat . Rekasi oksidasi terjadi bila warna ungu dari KMnO4 hilang dari campuran
tersebut. Hilangnya warna ungu ion MnO4- disebabkan oleh adanya reaksi ion MnO4- dengan
alkena atau alkuna membentuk glikol (diol) dan endapan coklat dari MnO2- Pertama dilakukan
pengisian sampel pada tabung reaksi kemudian ditambahkan 3 ml KMnO4. Sampel pertama
yaitu toulena,setelah penambahan KMnO4 terdapat tiga lapisan pada tabung reaksi yaitu pada
bagian atas berwarna ungu gelap, lapisan tengah berwarna unu sedikit lebih cerah dan pada
bagian bawah terdapat warna ungu yang lebih cerah atau terang. Dari perbedaan warna ini
menunjukkan bahwa sampel dan KMnO4 terjadi reaksi atau terjadi ikatan rangkap. Ini
menunjukan hasil uji positif karena toulena merupakan ikatan rangkap. Percobaan keduan yaitu
heksana yang ditambahkan dengan 3ml KMnO4 di dapat hasil warna heksana berwarna bening
menjadi ungu gelap, ini menunjukkan bahwa ketika ditambahkan dengan KMnO4 tidak terjadi
pergeseran warna dan tidak adanya ikatan rangkap, ini menunjukkan hasil ui positif karena
heksana merupakan senyawa alkana yang tidak mengandung ikatan rangkap. Dari percoban
tersebut didapat bahwa heksana merupakan senyawa jenuh pada larutan KMnO4. Selanjutnya
pada percobaan benzene yang ditambahkan dengan 3ml KMnO4 ,setelah di kocok 2 menit
didapat hasil bahwa terdapat tiga lapisan dalam tabung reaksi ini menunjukkan bahwa terjadi
pergesaran warna. Pada lapisa atas terdapat warna ungu gelap, pada lapisan tenah berwarna agak
bening sedangkan pada bagian bawah terdapat ungu gelap. Pergesaran warana menunjukkan
bahwa dalam tabung reaksi terjadi reaksi dan menunjukkan bahwa benzene merupakan ikatan
rangkap. Ini menunjukkan hasil uji positih karna berdasarkan literature bahwa benzene ikatan
rangkap. Dari percobaan menunjukkan bahwa benzene merupakan senyawa jenuh pada KMnO4.
Dimana reaksi yang etrjadi antara benzene dengan KMnO4 :

C6H5CH3 + 2KMnO4 → C6H5COOH + 2MnO2 + KOH

Pada percobaan terakhir yaitu pada minyak goreng dan minyak jelantah yang ditambahkan
dengan 3ml KMnO4. Dari praktikum di dapat bahwa terbentuk dua lapisan pada lapisan bawah
berwarna ungu gelap sedangkan pada lapiasa atas terdapat warna kuning kecoklatan.

Tes Asam Sulfat menghasilkan suatu senyawa alkil hidrosulfat yang diperoleh dari suatu
alkana. Tes asam sulfat dilakukan dengan cara mereaksi sampel ( hidokarbon ) dengan asam
sulfat. Pertama dilakukan dengan heksana. Pada saat direaksikan dengan asam sulfat pekat
heksana tidak larut karena H2SO4 merupakan senyawa polar. heksana juga tidak bereaksi
dengan H2SO4 karena tidak terjadi perubahan suhu. Hal ini disebabkan karena heksana bersifat
jenuh sehingga mempunyai sifat sukar bereaksi dibandingkan dengan senyawa organik lain yang
memiliki gugus fungsional sekalipun direaksikan dengan asam sulfat. Penyebab kurang
reaktifnya senyawa heksana (alkana pada umumnya) adalah karena hibridisasi alkana adalah sp3
sehingga kelektronegatifannya kecil dan tidak mempunyai ikatan hidrogen meskipun karbon
mengikat hidrogen, akibatnya senyawa heksana tidak larut dalam senyawa polar, seperti air dan
alkohol, karena heksana itu sendiri adalah senyawa nonpolar dimana gaya tarik antar molekulnya
lemah. Pada saat benzena direaksikan dengan asam sulfat peka terjadi perubahan reaksi asam
sulfat pekat dingin bereaksi dengan asam sulfat tabung reaksi terasa panas, mengindikasikan
bahwa asam sulfat melalui elektrofil SO3- bereaksi dengan benzena dengan menyerang ikatan
phi (ikatan rangkap dua) pada benzena. Jenis reaksi ini adalah reaksi reaksi subsitusi. Hal ini
disebabkan karena benzena, seperti halnya senyawa aromatik lain, mengandung sumber elektron
yang kaya, yang lazim dikenal dengan kabut elektron phi (ikatan phi/rangkap dua). Seperti pada
alkena dan alkuna, elektron pada kabut elektron phi tidak terikat kuat sehingga
elektron(elektrofil) itu dapat diberikan kepada spesies yang kekurangan elektron. Sehingga
reaksi dasar senyawa aromatik, khusus pada praktikum dengan benzena adalah reaksi subsitusi
elektrofil, bukan reaksi adisi. Pada percobaan selnjutanya yaitu toulena dengan asam sulfat tidak
ada reaksi yang terjadi warna dari larutan tidak berubah dan juga tidak ada perubahan suhu. Dari
kelima sampel yang digunakan toulena adalah senyawa jenuh pada asam sulfat. Sedangkan pada
percobaan minyak goren dan minyak jelantah terjadi peubahan warna menjadi lebih keruh dan
temperature berubah ini ditandai dengan tabung reaksi yang menjadi panas dan minyak goreng
dan minyak jelantah juga termasuk senyawa tak jenuh pada asam sulfat.
Pembahasan pada video
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen
(H). Pada percobaan pertama dilakukan tes bromin terhadap heksena. Dalam tabung reaksi
dimasukkan 2 ml heksana kemudian ditambahkan dengan larutan brom. Dari praktikum yang
dilakukan heksena larut dalam brom dimana pada larutan tersebut terjadi reaksi adisi antara
heksana dengan bromin,reaksinya :

Br Br

CH2 = CH3-CH3-CH3-CH3-CH3 + Br2 → CH2-CH2-CH3-CH3-CH3-CH3

Larutan heksena merupakan larutan yang berwarna bening ketika ditambahkan dengan
larutan bromin yang berwarna merah kecoklatan terjadi reaksi dimana warna dari bromin
menjadi hilang, ini dikarena hidrokarbon tak jenuh bereaksi cepat dengan larutan bromin, ini
menunjukkan bahwa heksana merupakatan hidrokarbon tak jenuh dan termasuk dalam ikatan
rangkap. Sedangakan pada alkana atau tidak ada ikatan rangkap warna dari bromin masih akan
tetap ada bila ditambah bromin.

Pada percobaan kedua yaitu pengujian sampel heksena dengan tes bayer. Tes bayer
merupakan suatu uji untuk menentukan kereaktifan terhadap sampel yang diberikan terhadap
oksidator KMnO4 sebagai katalis atau untuk mempercepat terjadinya reaksi kimia. Pertama
dimasukkan heksena sebanyak 2 ml pada tabung reaksi kemudian di tambahkan larutan KMnO4
padang tabung reaksi, kemudian dikocok selama kurang lebih 2 menit. Maka dalam tabung
terjadi reaksi dimana pada tabung reaksi terbentuk dua lapisan,lapisan atas berwarna bening,
sedangkan di lapisan bawah berwarna coklat gelap. Ini menunjukkn bahwa pada tabung reaksi
terjadi pergesaran warna dari KMnO4, ini menunjukkn hasil uji positif bahwa heksena
merupakan ikatan rangkap. Hilangnya warna pada KMnO4 dikarenakan heksena merupakan
senyawa tak jenuh yang mampu menggeser warna dari KMnO4 dan juga karena MnO4- apabila
bereaksi dengan alkena maupun alkuna membentuk glikol dan endapan coklat dari MnO2-.

Dari perbandingan video didapatkan bahwa yang meiliki ikatan rangkap adalah senyawa
takjenuh seperti alkene dan alkuna, sedangkan alkane merupakan senyawa jenuh. Perbedaan dari
kedua video adalah sampel yang digunakan pada praktikum lebih banyak sehinga lebih jelas
dalam menentukan apakah senyawa tersebut jenuh atau tidak.
KESIMPULAN

1. Hidrokarbon adalah senyawa organic yang tersusun dari atom dan hydrogen. Senyawa
hidrokarbon merupakan karbon yang paling sederhana secara umum hidrokarbon
digolongkan menjadi 3 yaitunhidrokarbon alifatik ( rantainya lurus dan bercabang ),
alisiklik ( rantainya tertutup ) dan hidrokarbon aromatic ( rantainya tertutup ).
2. Uji bromin bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya dalam mempercepat terjadinya
reaksi hidrokarbon. Hasil positif uji bromin apabila gas HBr berwarna coklat sampai
kuning terbentuk.
3. Tes bayer merupakan suatu uji untuk menentukan kereaktifan terhadap sampel yang
diberikan terhadap oksidator KMnO4 sebagai katalis atau untuk mempercepat terjadinya
reaksi kimia.
4. Pada tes asam sulfat dari sampel toulena,heksana,benzene,minyak goreng dan minyak
jelnatah yang termasuk senyawa jenuh pada asam sulfat hanya toulena karna toulena
tidak mengalami perubahan warna saat ditambahkan asam sulfat dan suhu juga tidak
mengalami perubahan,sedangkan sampel lain merupakan senyawa tak jenuh pada asam
sulfat
5. Heksena meupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh
Daftar pustaka

https://www.youtube.com/watch?v=BL6M7bYGXtM

Tim kimia organic. (2019).penuntun praktikum kimia organic. Padang : UNP

Anda mungkin juga menyukai