GGL REDOKS
Nama Penyusun :
Gaya Gerak Listrik (GGL) Gaya gerak listrik adalah perubahan dari suatu bentuk
energi ke bentuk energi listrik. Besar gaya gerak listrik dari suatu sumber secara
kuantitatif dapat diartikan sebagai energi setiap satuan muatan listrik yang melalui
sumber itu. Secara singkat, gaya gerak listrik adalah energi persatuan muatan. Gaya
gerak listrik sebuah sumber ditulis dengan simbol. Jika muatan yang digerakkan itu
adalah dQ dan usaha yang dibutuhkan dW, maka diperoleh hubungan :
ϵ = dW / dQ ............................(2.1)
Satuan GGL (ϵ) dapat diperoleh dari hubungan persamaan diatas. Jika anda coba
turunkan untuk mencarinya, anda akan peroleh bahwa satuan GGL adalah J/C atau
Volt.
Pada saat penghantar dihubungkan dengan GGL, maka GGL ini ikut dialiri arus listrik
(i) sehingga dalam sumber ini timbul tegangan ini disebut tegangan dalam sumber
diberi simbol Vs, menurut hukum Ohm dapat dinyatakan bahwa :
V = I.R ............................(2.2)
Contoh dari gaya gerak listrik adalaha angin turbin mengubah energi kinetik
angin menjadi listrik. Ketika angin berputar angin turbin menangkap energi kinetik
angin dan mengubahnya menjadi gerakan berputar untuk menggerakkan generator.
Sistem listrik angin adalah salah satu sistem energi terbarukan. Banyak faktor yang
mempengaruhi kinerja turbin angin seperti kecepatan angin. Jika kecepatan angin
turbin semakin besar maka tegangan yang dihasilkan akan lebih tinggi dan jumlah Coil
giliran juga mempengaruhi tegangan yang dihasilkan (Sumiati, 2013).
B. Reduksi Oksidasi
Reaksi kimia yang melibatkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi oleh satu
atau beberapa atom seperti pada contoh diatas disebut sebagai reaksi oksidasi-
reduksi atau dikenal dengan reaksi redoks.
Elektron yang dilepaskan oleh zat yang mengalami oksidasi akan diterima oleh
zat yang mengalami reduksi. Reaksi pada persamaan (1), elektron ditransfer dari
atom Zn (yang mengalami oksidasi) ke atom hidrogen (yang mengalami reduksi).
Transfer elektron yang terjadi seperti pada reaksi diatas dapat menghasilkan
energi dalam bentuk panas dan berjalan spontan seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 8. Transfer elektron yang terjadi selama reaksi oksidasi reduksi dapat pula
digunakan untuk memproduksi energi dalam bentuk listrik. Selain itu, energi listrik
dapat digunakan untuk proses terjadinya reaksi kimia yang tidak spontan.
Bagaimana kita bisa mengindikasikan suatu reaksi kimia mengalami oksidasi
atau reduksi? Pertama, kita dapat menuliskan bilangan oksidasi masing-masing zat
yang terlibat dalam suatu reaksi seperti pada Reaksi (2). Dengan menuliskan
masing-masing bilangan oksidasi zat yang terlibat selama reaksi, maka kita dapat
dengan mudah mengetahui perubahan bilangan oksidasi yang terjadi. Bilangan
oksidasi atom Zn meningkat dari 0 menjadi +2 sedangkan pada atom hidrogen
terjadi penurunan bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0.
Oleh karena itu, zat yang dioksidasi disebut agen pereduksi dan zat yang
direduksi disebut sebagai agen pengoksidasi. Pada contoh reaksi oksidasi-reduksi
diatas, Zn (s) adalah agen pereduksi dan O2 (g) adalah agen pengoksidasi.
Cr2O7 2- (aq) + Cl- (aq) → Cr3+ (aq) + Cl2(g) (dalam larutan asam)
Daftar Pustaka
Suniati, R., dan Zamri, A., 2013, Rancang Bangun Miniatur Turbin Angin
Pembangkit Listrik Untuk Media Pembelajaran, Jurnal Teknik Mesin,
3 (2), 1-8.
Brown, T.L. dan LeMay, H.E. Chemistry-The Central Science. Fifth. Ney Jersey
USA : Prentice Hall, Inc, 1991.
Johari, J.M.C. dan Rachmawati, M. Chemistry 3A. s.l. : PT. Penerbit Erlangga, 2011.
Zumdahl, S.S. Chemistry. Second . USA : D.C. Heath and Company, 1989.
Rahayu, I. Praktis Belajar Kimia. s.l. : PT. Visindo Media Persada, 2009.