Anda di halaman 1dari 13

NAMA NURUL HIKMAH ADIEB

NIM 215100501111032
KELAS R
KELOMPOK R3

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
REAKSI REDUKSI OKSIDASI

NAMA : NURUL HIKMAH ADIEB


NIM : 215100501111032
KELAS :R
KELOMPOK : R3
ASISTEN : RASHINTA

JURUSAN THP (TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN)


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
NAMA NURUL HIKMAH ADIEB
NIM 215100501111032
KELAS R
KELOMPOK R3

MATERI V
REAKSI REDUKSI OKSIDASI
TUJUAN PRAKTIKUM:
1. Praktikan mempelajari mengenai reaksi reduksi
2. Praktikan mempelajari mengenai reaksi oksidasi

A. PRE-LAB
1. Jelaskan pengertian reaksi reduksi dan oksidasi!
Reaksi reduksi adalah setengah reaksi yang melibatkan perolehan elektron atau melepas
O₂ atau berkurangnya bilangan oksidasi. Reaksi oksidasi sebaliknya merupakan setengah reaksi
yang melibatkan pelepasan elektron atau pengikatan O₂ atau bertambahnya bilangan oksidasi.
Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan transfer elektron di dalamnya atau reaksi yang
menjelaskan perubahan bilangan oksidasi. Dapat juga diartikan reaksi yang melibatkan
pelepasan dan pengikatan O₂ (Chang and Jason, 2019).
2. Apa yang dimaksud dengan reduktor dan oksidator?
Reduktor adalah zat yang menginisiasi terjadinya reaksi oksidasi. Reduktor adalah
molekul yang menerima O₂, donor elektron, atau molekul yang bilangan oksidasinya
bertambah. Oksidator adalah zat yang menginisiasi terjadinya reaksi reduksi. Oksidator adalah
molekul yang melepas O₂, akseptor elektron, atau molekul yang bilangan oksidasinya
berkurang (Chang and Jason, 2019; Zumdahl and Susan, 2013).
3. Apa yang dimaksud dengan elektrokimia dan hubungannya dengan reaksi redoks?
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang membahas tentang interkonversi energi
kimia dan listrik. Proses dalam elektrokimia melibatkan reaksi redoks. Reaksi redoks yang
spontan ini melepaskan energi yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Energi listrik
disini dapat digunakan untuk menyebabkan reaksi non spontan terjadi (Chang and Jason, 2019).
4. Sebut dan jelaskan jenis reaksi redoks! Tuliskan masing-masing contoh persamaan
reaksinya (tunjukkan unsur mana yang mengalami reduksi dan oksidasi)!
Pertama, ada reaksi kombinasi. Reaksi kombinasi adalah reaksi yang menggabungkan dua
atau lebih zat untuk membentuk suatu produk. Contohnya S(s) + O₂(g) → SO₂(g). Pada reaksi
ini unsur yang mengalami reduksi adalah unsur O dan yang mengalami oksidasi adalah unsur
S. Penentuan reduksi dan oksidasi ini ditinjau dari perubahan biloks. Jika biloks berkurang
maka terjadi reaksi reduksi sedangkan jika biloks bertambah terjadi reaksi oksidasi. Kedua, ada
reaksi dekomposisi yang merupakan kebalikan dari reaksi kombinasi. Reaksi dekomposisi
adalah reaksi yang memecah senyawa menjadi dua atau lebih komponen. Contohnya, 2HgO(s)
→ 2Hg(l) + O₂(g). Unsur yang mengalami reduksi adalah Hg dan yang mengalami oksidasi
adalah O₂. Penentuan reduksi dan oksidasi ini ditinjau dari perubahan biloks.
Ketiga, ada reaksi pembakaran. Reaksi pembakaran adalah reaksi yang terjadi apabila ada
suatu zat bereaksi dengan oksigen. Biasanya reaksi pembakaran terjadi dengan pelepasan panas
dan cahaya untuk menghasilkan api. Contohnnya C₃H₈(g) + 5O₂(g) ⟶ 3CO₂(g) + 4H₂O(l).
Unsur yang mengalami reduksi adalah unsur O dan yang mengalami oksidasi adalah unsur C.
Keempat, ada reaksi perpindahan. Reaksi perpindahan terjadi ketika ion atau atom dalam suatu
NAMA NURUL HIKMAH ADIEB
NIM 215100501111032
KELAS R
KELOMPOK R3

senyawa digantikan oleh ion atau atom dari unsur lain. Ada 3 subkategori reaksi perpindahan
yaitu perpindahan hidrogen, logam, dan halogen. Contohnya, Mg(s) + 2HCl(aq) ⟶ MgCl2(aq)
+ H2(g). Unsur yang mengalami oksidasi adalah Mg dan yang mengalami reduksi adalah unsur
H. Terakhir, ada reaksi disproporsionasi. Reaksi ini merupakan keadaan khusus dimana satu
unsur mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus. Contohnya 2H2O2(aq) ⟶ 2H2O(l) + O2(g).
Pada reaksi ini unsur O mengalami reduksi dan oksidasi sekaligus (Chang and Jason, 2019).
5. Pada pengkaratan logam besi terdapat reaksi reduksi dan oksidasi yang terjadi.
a. Tuliskan persamaan reaksi serta tunjukan biloks dari unsur yang mengalami reaksi!
b. Sebutkan siapa yang berperan sebagai reduktor, siapa yang berperan sebagai
oksidator dalam proses pengkaratan tersebut!
a. 4Fe(s) + 3O2(g) ⟶ 2Fe2O3(s)
0 0 +3 -2
b. Unsur yang berperan sebagai reduktor adalah Fe dan unsur yang berperan sebagai
oksidator adalah O.
(Chang and Jason, 2019)
NAMA NURUL HIKMAH ADIEB
NIM 215100501111032
KELAS R
KELOMPOK R3

B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian deret volta dan hubungannya dalam reaksi redoks!
Deret volta adalah deret yang berisi urutan unsur yang semakin ke kanan semakin besar
nilai Eᴼ reduksinya (oksidator kuat). Berikut deret volta Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al –
Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Ni – Sn – Pb – H – Sb – Bi – Cu – Hg – Ag – Pt – Au. Bagian sebelah
kiri adalah reduktor dan sebelah kanan adalah oksidator. Jika deret sebelah kiri mendesak deret
sebelah kanan untuk bereaksi maka terjadilah reaksi redoks. Pada reaksi redoks yang terjadi
pada sel volta akan terjadi aliran elektron yang menjadi penyebab adanya aliran listrik. Besar
arus listrik bergantung pada beda potensial antara anoda dan katoda (Darmiati, 2017; Nasution,
2019).
2. Pengertian reaksi redoks spontan, kesetimbangan, dan non spontan!
Reaksi spontan redoks adalah reaksi yang terjadi dengan sendirinya dan tidak dalam
kondisi spesifik tertentu. Reaksi spontan mengkonversi energi kimia menjadi energi listrik.
Reaksi spontan terjadi pada sel volta. Kesetimbangan redoks dapat diketahui dengan meninjau
gaya elektromotif sel volta. Kesetimbangan terjadi saat reaktan dan produk dalam keadaan
seimbang sehingga tidak memiliki kecenderungan untuk berubah. Reaksi spontan adalah reaksi
yang terjadi dalam kondisi tertentu yang telah diatur sebelumnya (Chang and Jason, 2019).
3. Apa yang dimaksud dengan bilangan oksidasi? serta jelaskan hubungannya dengan reaksi
redoks!
Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menyatakan jumlah muatan yang dimiliki suatu
atom dalam bentuk molekul, senyawa, atau unsur jika elektron ditransfer sepenuhnya. Bilangan
oksidasi digunakan untuk melacak elektron dalam reaksi redoks, sehingga dapat menentukan
reaksi reduksi dan oksidasi. Bilangan oksidasi memiliki aturannya sendiri (Chang and Jason,
2019).
4. Sebutkan faktor-faktor yang mempercepat terjadinya reaksi redoks!
Reaksi redoks dapat dipercepat dengan beberapa hal. Faktor yang mempercepat reaksi
redoks umumnya disebabkan oleh kadar air. Namun, ada beberapa faktor lain yang
mempengaruhi laju reaksi redoks yaitu gas terlarut seperti O 2, suhu, pH yang terlalu asam atau
basa, media korosif, lingkungan, dan bakteri pereduksi (Sulfate Reducing Bacteria) (Jalaluddin
dkk., 2015).
5. Sebutkan contoh dari reaksi oksidasi yang bersifat eksotermis dan endotermis serta
tuliskan persamaan reaksinya!
Reaksi oksidasi endotermis adalah reaksi yang harus menyuplai panas ke dalam sistem.
Contohnya reaksi oksidasi dekomposisi. Persamaan reaksinya 2HgO(s) ⟶ 2Hg(l) + O2(g) dan
2KClO3(s) ⟶ 2KCl(s) + 3O2(g). Reaksi oksidasi eksotermis adalah reaksi yang menyuplai
panas ke luar sistem. Contohnya reaksi kombinasi dan pembakaran. Persamaan reaksinya
2Al(s) + 3Br2(l) ⟶ 2AlBr 3(s) dan 2H2(g) + O2(g) ⟶ 2H2O(l) (Chang and Jason, 2019).
NAMA NURUL HIKMAH ADIEB
NIM 215100501111032
KELAS R
KELOMPOK R3

C. TINJAUAN BAHAN
1. Logam seng
Logam seng yang dilambangkan Zn memiliki nomor atom 30 dan nomor massa 65, 37.
Dalam sistem periodik unsur termasuk dalam golongan II B. logam seng berwarna putih
kebiruan. Logam seng mudah dalam menghantarkan listrik. Logam seng larut dalam asam dan
alkali. Titik lebur seng 419,53 ºC dan titik didihnya 907 ºC. Jika dilihat dari deret volta maka
logam seng akan menjadi anoda (Tambunan, 2019).
2. Logam tembaga
Tembaga memiliki nama kimia cuprum yang dilambangkan dengan Cu. Dalam sistem
periodik unsur, tembaga bernomor atom 29 dan nomor massa 63,546. Tembaga memiliki sistem
kristal kubik. Secara kasat mata berwarna kuning, namun apabila dilihat menggunakan
mikroskop berwarna pink hingga kecoklatan atau keabuan. Pada deret volta logam tembaga
berada di bagian sebelah kanan. Jika dilihat dari deret volta maka logam seng akan menjadi
katoda (Sartika, 2012).
3. Larutan CuSO 4 1 M
Larutan dengan nama kimia tembaga sulfat. Larutan CuSO 4 berwarna biru dibuat dengan
mencampurkan logam Cu panas dengan asam sulfat panas. Larutan CuSO4 bersifat korosif dan
dapat mengiritasi. Dapat menyebabkan radang pada kelopak mata (Sartika, 2012).
4. Larutan AgNO3 1 M
Larutan AgNO3 memiliki nama kimia perak nitrat. Larutan ini bersifat korosif. Jika
dibuang sembarangan dapat mencemari alam (Selly dkk., 2020).

D. TINJAUAN ALAT
1. Reagent bottle (pengertian, fungsi, dan gambar alat)
Menurut Chachaiya et al. (2020) reagent bottle adalah botol berbahan plastik, kaca, atau
borosilikat. Reagent bottle dilengkapi sumbat khusus untuk menyimpan bahan kimia. Menurut
Hartutik (2012) reagent bottle atau botol reagen berfungsi untuk menyimpan atau
menempatkan bahan kimia seperti indikator fenolftalein dan lainnya.

(Chachaiya et al., 2020)


2. Pipet ukur (pengertian, fungsi, dan gambar alat)
Menurut Susanti (2017) pipet ukur adalah alat laboratorium yang terbuat dari gelas,
berbentuk seperti pipa dan salah satu ujungnya lebih sempit daripada ujung lainnya. Ukuran
pipet ini bervariasi mulai dari 15 ml, 10 ml, hingga 25 ml. Pipet ukur berfungsi untuk
NAMA NURUL HIKMAH ADIEB
NIM 215100501111032
KELAS R
KELOMPOK R3

menambahkan atau memindahkan zat cair dengan volume tertentu yang tertera pada skala pipet
ukur.

(Susanti, 2017)
3. Bulb (pengertian, fungsi, dan gambar alat)
Bulb adalah karet elastis berbentuk bola yang berfungsi menyerap cairan ke dalam pipet
ukur dan pipet volume. Bulb memiliki 3 tombol atau katup. Katup pertama yaitu katup A
(aspirate) untuk mengeluarkan udara dari bulb. Katup kedua S (suction) yang ditekan agar
cairan masuk ke dalam pipet. Katup ketiga E (exhaust) digunakan untuk mengeluarkan cairan
dari dalam pipet (Susanti, 2017).

(Susanti, 2017)
4. Kertas amplas (pengertian, fungsi, dan gambar alat)
Amplas merupakan kertas atau kain yang ditambahkan dengan bahan kasar sepert pasir.
Fungsinya untuk menghaluskan permukaan suatu benda. Cara menggunakannya adalah dengan
digosokkan ke permukaan benda (Lisendra, 2015).

(Lisendra, 2015)
5. Stopwatch (pengertian, fungsi, dan gambar alat)
Stopwatch merupakan alat penghitung waktu. Stopwatch berfungsi untuk mengukur waktu
yang diperlukan dalam suatu kegiatan. Stopwatch yang sering digunakan saat ini adalah
Stopwatch digital (Susanti, 2017).

(Susanti, 2017)
NAMA NURUL HIKMAH ADIEB
NIM 215100501111032
KELAS R
KELOMPOK R3

E. DIAGRAM ALIR
a. Reaksi logam Zn dengan larutan CuSO4 1 M

8 ml CuSO₄ 1 M

Dimasukkan ke dalam gelas beker


Logam Zn

Diamplas sampai bersih

Diamati perubahan yang terjadi pada menit ke


1, 3, 5, 7, dan 10

Hasil

b. Reaksi logam Cu dengan larutan AgNO 3 1 M

8 ml AgNO₃ 1 M

Dimasukkan ke dalam gelas beker


Logam Cu

Diamplas sampai bersih

Diamati perubahan yang terjadi pada menit ke


1, 3, 5, 7, dan 10

Hasil
NAMA NURUL HIKMAH ADIEB
NIM 215100501111032
KELAS R
KELOMPOK R3

F. DATA HASIL PRAKTIKUM

Jenis Jenis Keterangan


Waktu Warna Logam Warna Larutan
Logam Larutan (timbulnya gelembung)

0 Perak Biru Tidak ada gelembung

1 Abu Biru Tidak ada gelembung

3 Hitam Biru Tidak ada gelembung


CuSO4
5 Zn Hitam Biru muda Sedikit gelembung

7 Hitam Biru muda Sedikit gelembung

10 Cokelat gelap Bening Banyak gelembung

0 Merah bata Bening Tidak ada gelembung


1 Hitam Bening Tidak ada gelembung
3 Hitam Sedikit kebiruan Tidak ada gelembung
Cu AgNO3
5 Hitam Sedikit kebiruan Sedikit gelembung
7 Abu Agak kebiruan Sedikit gelembung
10 Abu Biru Sedikit gelembung
NAMA NURUL HIKMAH ADIEB
NIM 215100501111032
KELAS R
KELOMPOK R3

G. PEMBAHASAN
a. ANALISIS PROSEDUR
1. Apa fungsi pengamplasan secara searah pada logam saat praktikum?
Karena logam Cu dan Zn merupakan logam yang mudah bereaksi dengan udara dan
mudah mengalami korosi. Untuk menghilangkan lapisan yang terkorosi dan unsur-unsur lain,
maka logam diamplas terlebih dahulu. Kontaminan dapat menghambat terjadinya reaksi atau
hasil menjadi tidak akurat.
2. Mengapa perlu dilakukan pengamatan secara berkala pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10?
Pengamatan dilakukan secara berkala agar diketahui perubahan dari proses reaksi redoks.
Selain perubahan reaksi, kita juga bisa mengamati laju reaksi dan ragam variabel dari
percobaan. Sebenarnya, tidak ada acuan pengamatan harus di menit keberapa, namun
pengamatan harus dilakukan secara berkala.
3. Perubahan apa yang terjadi pada larutan CuSO4 dan AgNO3 apabila terjadi reaksi redoks?
Pada larutan CuSO 4, warna larutan menjadi lebih pudar. Terdapat endapan merah bata.
Pada larutan AgNO3 larutan berubah menjadi biru dan terdapat endapan berwarna perak.
Semakin lama semakin tebal endapan.
4. Apakah dalam percobaan Cu dengan larutan AgNO 3, logam Cu dapat digantikan oleh
unsur lainnya untuk mendapatkan reaksi redoks? Jika iya unsur apa yang dapat
menggantikannya?
Unsur Cu dapat digantikan oleh unsur lainnya. Unsur yang dapat menggantikan unsur Cu
adalah unsur yang memiliki energi potensial reduksi lebih kecil daripada Ag. Pada deret volta
unsur yang bisa menggantikan Cu adalah unsur di sebelah kiri Ag yaitu Li, K, Ba, Ca, Na, Mg,
Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Cd, Ni, Sn, Pb, Sb, Bi, atau Hg.

b. ANALISIS HASIL
1. Bahaslah hasil dari percobaan reaksi reduksi oksidasi yang sudah dilakukan serta
bandingkan dengan literatur!
Pada reaksi redoks antara logam Zn dengan larutan CuSO4, logam Zn yang awalnya
berwarna perlahan berubah warna menjadi abu, hitam, lalu cokelat gelap. Larutan CuSO 4 yang
awalnya berwarna biru semakin lama semakin memudar menjadi bening. Pada akhir reaksi juga
terdapat banyak gelembung. Pada reaksi redoks antara logam Cu dengan larutan AgNO 3 , logam
Cu yang awalnya berwarna merah bata perlahan berubah menjadi warna hitam, lalu abu.
Larutan AgNO 3 yang awalnya berwarna bening perlahan berubah menjadi warna biru. Terdapat
juga endapan berwarna perak yang semakin lama semakin tebal dan sedikit gelembung.
Menurut Langitsari (2016) pada reaksi antara logam Zn dengan larutan CuSO 4, ion Cu2+
mengalami reduksi dan logam Zn mengalami reduksi. Karena itu, logam Zn berubah menjadi
ion Zn2+ dan bergabung dengan larutan sedangkan ion Cu 2+ berubah menjadi logam Cu.
Terdapat endapan berwarna merah bata. Perubahan warna logam Zn menjadi coklat gelap atau
merah bata disebabkan lapisan dari unsur Cu yang tereduksi. Larutan berubah warna menjadi
bening karena ion Cu2+ yang menyebabkan warna biru telah tereduksi menjadi logam Cu.
Gelembung yang terbentuk adalah akibat adanya pelepasan O 2.
NAMA NURUL HIKMAH ADIEB
NIM 215100501111032
KELAS R
KELOMPOK R3

Menurut Selly dkk. (2020) pada reaksi antara logam Cu dengan larutan AgNO3, ion Ag+
mengalami reduksi dan logam Cu mengalami oksidasi. Karena hal itu, logam Cu berubah
menjadi ion Cu2+ dan bergabung dengan larutan sedangkan ion Ag + berubah menjadi logam Ag
dan menjadi endapan berwarna perak. Logam Cu berubah warna menjadi abu atau perak karena
terlapisi oleh logam Ag. Larutan berubah warna menjadi biru akibat ion Cu 2+ yang teroksidasi
dan bergabung dengan larutan. Gelembung yang terbentuk adalah akibat adanya pelepasan O 2.
2. Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan redoks!
Reaksi antara logam Zn dengan larutan CuSO 4:
Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu (s) (Sari, 2016)

Reaksi antara logam Cu dengan larutan AgNO 3:


Cu(s) + 2AgNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + Ag (s) (Fajariah, 2015)
3. Jelaskan perubahan bilangan oksidasi masing-masing unsur pada reaksi tersebut dan
jelaskan unsur mana yang mengalami reduksi dan oksidasi!
Pada reaksi antara logam Zn dengan larutan CuSO 4, unsur Zn mengalami perubahan
bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2. Untuk unsur Cu mengalami perubahan bilangan oksidasi
dari +2 menjadi 0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa unsur Zn mengalami oksidasi karena terdapat
kenaikan bilangan oksidasi dan unsur Cu mengalami reduksi karena terdapat penurunan
bilangan oksidasi (Nurlela dkk., 2017)
Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu (s)
0 +2 -2 +2 -2 0
Pada reaksi antara logam Cu dengan larutan AgNO 3, unsur Cu mengalami perubahan
bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2. Untuk unsur Ag mengalami perubahan bilangan oksidasi
dari +1 menjadi 0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa unsur Cu mengalami oksidasi karena terdapat
kenaikan bilangan oksidasi dan unsur Ag mengalami reduksi karena terdapat penurunan
bilangan oksidasi (Fajariah, 2015).
Cu(s) + 2AgNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + Ag (s)
0 +2 -2 +2 -2 0
NAMA NURUL HIKMAH ADIEB
NIM 215100501111032
KELAS R
KELOMPOK R3

H. KESIMPULAN
Reaksi redoks terjadi apabila ada perpindahan elektron dari suatu atom atau unsur ke unsur
yang lain sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi. Praktikum reaksi reduksi oksidasi ini
bertujuan agar praktikan dapat memahami dan mempelajari tentang reaksi reduksi dan oksidasi.
Dalam praktikum redoks kali ini, zat yang direaksikan adalah logam Zn dengan larutan CuSO 4
dan logam Cu dengan larutan AgNO3. Logam Zn mengalami oksidasi dan ion Cu2+ dari larutan
CuSO4 mengalami reduksi. Pada akhir reaksi logam Zn dengan larutan CuSO4, logam Zn yang
awalnya berwarna perak berubah menjadi cokelat gelap dan larutan CuSO 4 yang awalnya
berwarna biru menjadi bening. Terdapat banyak gelembung pada akhir reaksi. Perubahan warna
logam Zn menjadi coklat gelap atau merah bata disebabkan lapisan dari unsur Cu yang
tereduksi. Larutan berubah warna menjadi bening karena ion Cu 2+ yang menyebabkan warna
biru telah tereduksi menjadi logam Cu.
Logam Cu mengalami oksidasi dan ion Ag+ dari larutan AgNO3 mengalami reduksi. Pada
akhir reaksi logam Cu dengan larutan AgNO 3, logam Cu berubah warna menjadi abu dan
larutan AgNO3 yang awalnya bening berubah menjadi biru. Terdapat sedikit gelembung pada
reaksi ini. Logam Cu berubah warna menjadi abu atau perak karena terlapisi oleh logam Ag.
Larutan berubah warna menjadi biru akibat ion Cu 2+ yang teroksidasi dan bergabung dengan
larutan. Semua gelembung yang terbentuk pada reaksi-reaksi ini adalah akibat adanya
pelepasan gas O2.
DAFTAR PUSTAKA

Chacaiya, Praveen Kumar, B.K. Patidar, Yamini Tak, et al. 2020. Common Laboratory Tools,
Mistakes and Precautions. International Journal of Chemical Studies. 8(4): 3675-3679
Chang, Raymond, Jason Overby. 2019. Chemistry Ed. 13e. New York: McGraw-Hill Education
Darmiati, Iga E., 2017. Uji Jenis Kawat Penghantar Berdasarkan Deret Volta Menggunakan
Kalorimeter. Skripsi. Jember: Universitas Jember
Hartutik. 2012. Metode Analisis Mutu Pakan. Malang: Universitas Brawijaya Press
Jalaluddin, Ishak, Rosmayuni. 2015. Efektifitas Inhibitor Ekstrak Tanin Kulit Kayu Akasia (Acacia
Mangium) terhadap Laju Korosi Baja Lunak (ST.37) dalam Media Asam Klorida. Jurnal
Teknologi Kimia Unimal. 4 (1): 89 - 99
Lisendra Eldo Oktri. 2015. Rancang Bangun Alat Penghalus Main Journal Crankshaft (Pembuatan).
Laporan Tugas Akhir. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya
Nasution, Muslih. 2019. Kajian Tentang Hubungan Deret Volta dan Korosi serta Penggunaannya
dalam Kehidupan Sehari-hari. Seminar Nasional Teknik UISU: 251-254
Sartika, Dewi. 2012. Studi Kadar Tembaga (Cu) pada Air dan Ikan Gabus di Sungai Pangkajene
Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep 2012 . Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin
Selly, R., Siti Rahmah, Hafni Indriati N., dkk. 2020. Electroplating Method on Copper (Cu) Substrate
with Silver (Ag) Coating Applied. Indonesian Journal of Chemical Science and Technology.
3(2): 38-41
Susanti, Rizki Sindi. 2017. Pengembangan Ensiklopedia Peralatan Laboratorium Kimia Sebagai
Sumber Belajar Siswa SMA Negeri 10 Pontianak. Skripsi. Pontianak: Universitas
Muhammadiyah Pontianak
Tambunan, Herman Fernando. 2019. Analisa Kadar Logam Seng (Zn) pada Air Sumur Perumnas
Mandala Di UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dengan Metode
Spektrofotometri Serapan Atom. Laporan Tugas Akhir. Medan: Universitas Sumatera Utara
Zumdahl, Steven and Susan A. Z. 2013. Chemistry Ed. 9. Belmont: Brooks/Cole Cengage Learning
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Fajariah, Intan Rizqia. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Deeper Learning Cycle Dipadukan PBL
pada Materi Reaksi Redoks terhadap Kemampuan Berpikir Kritis di MA NU 03 Sunan Katong.
Skripsi. Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo
Langitsari, Indah. 2016. Analisis Kemampuan Awal Multi Level Representasi Mahasiswa Tingkat I
pada Konsep Reaksi Redoks. EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan). 1(1): 14-24
Nurlela, Mawardi, dan Tuti Kurniati. 2017. Kajian Miskonsepsi Siswa Melalui Tes Multiple Choice
Menggunakan Certainty of Response Index (Cri) pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi Kelas
X MIPA SMAN 1 Pontianak. Ar-Razi Jurnal Ilmiah. 5(2): 225-238
Sari, Yunita. 2016. Studi Awal Pembuatan Serbuk Tembaga Berstruktur Amorf. Jurnal Konversi
Energi dan Manufaktur UNJ. 3(1): 41-44

Anda mungkin juga menyukai